Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
intelegensi terdiri dari 3 komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (autocriticism).
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
intelegensi terdiri dari 3 komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (autocriticism).
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
Pemikiran jung adalah realisasi diri atau kelahiran kembali secara psikologis, ialah proses untuk menjadi seorang individu atau pribadi seutuhnya. Psikologi analitik pada esensinya merupakan psikologi mengenai hal-hal yang berlawanan, dan realisasi diri adalah proses untuk mengintegrasikan kutub-kutub yang berlawanan dalam satu individu tunggal yang homogen.
Proses menjadi diri sendiri berarti seseorang memiliki semua komponen psikologis yang berfungsi dalam kesatuan, dengan melewati suatu proses yang memanusiakannya. Orang yang melewati proses ini telah mencapai realisasi diri, meminimkan persona, mengenali anima atau animus mereka, dan mencapai kesemibangan antara introversi dan ekstraversi. Selain itu, individu yang merealisasikan diri sudah mengembangkan fungsi psikologis sampai ke tingkat superior, sebuah prestasi yang sangat sulit dicapai.
Realisasi diri sangat jarang dan hanya bisa dicapai oleh orang yang sanggup mengasimilasikan alam bawah sadar mereka ke dalam kepribadian total mereka. Manusia yang merealisasikan dirinya sanggup mengembangkan dunia eksternal maupun internal mereka. Tidak seperti individu yang terganggu secara psikologis, mereka hidup di dunia nyata, dan melakukan konsensi yang dibutuhkan untuk itu.
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
1. INTELEGENSI
PRESENTASI INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DIAMPU OLEH PAK WAHIDIN
KELOMPOK : 1
ANGGOTA :
ATHO URROHMAN (11111208)
ARIF USMAN
AGUS YULIS
NAFIZ
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
TAHUN 2012
2. A. SEJARAH DAN PENGERTIAN INTELEGENSI
Dalam buku human ability disebutkan konsep
mengenai suatu kekuatan atau power yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia dengan
gagasan abstrak yang universal untuk dijadikan
sumber pengetahuan yang sejati, kekuasaan
dalam bahasa Yunani disebut NOUS dan
penggunaan pengetahuan disebut NOESIS
kemudian kedua istilah tersebut dalam bahasa
latin dikenal dengan INTELLECTUS atau
INTELLIGENTIA kemudian ada transisi bahasa
dan menjadi INTELLEGENCE yang dalam bahasa
indonesia menjadi INTELIGENSI.
Intelegensi merupakan kemampuan penting yang
sangat diperlukan bagi keberhasilan belajar
seseorang. Intelegensi sendiri berasal dari
bahasa latin yaitu inteligere yang berarti to
3. INTELEGENSI MENURUT PARA AHLI
1.Skinner
Orang yang dianggap intelegent atau cerdas, bila responnya
merupakan respon yang baik terhadap stimulus yang
diterimanya, dengan kata lain seseorang perlu mempunyai
lebih banyak hubungan antara stimulus dan respon dan hal
tersebut dapat diperoleh dari pengalaman dan dari hasil
respon- respon yang telah lalu.
2. Alfreud Binet dan Theodore
Mendefinisikan intelegensi terdiri atas tiga komponen yaitu:
Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan
tindakan.
Kemampuan untuk mrngubah arah tindakan bila tindakan
tersebut telah dilaksanakan.
Kemampuan untuk mengritik diri sendiri
4. 5. EDWARD LEE THORNDIKE
Inteligensi adalah kemampuan dalam memberikan
respon yang baik dari pandangan kebenaran atau
fakta.
6. DAVID WECHSLER
Inteligensi adalah kumpulan atau totalitas
kemampuan sesorang untuk bertindak dengan tujuan
tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi
lingkungannya dengan efektif.
5. 3. STERNBERG DKK (1981)
Menemukan dari hasil peneletianya bahwa orang awam
menganggap intelegensi mencakup tiga kemampuan yaitu:
Kemampuan memecahkan masalah praktis yang dicirikan
danya kemampuan logis
Kemampuan verbal yang dicirikan adnya kecakapan berbicara
dengan jelas dan lancar
Kompetensi sosial yang berciri utama adanya kemampuan
untuk menerima orang lain sebagaimana adanya.
4. H.H. GODDARD
Inteligensi adalah tingkat kemampuan pengalaman seseorang
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi
dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.
6. B. TEORI ( PENDEKATAN TERHADAP INTELEGENSI)
1. Paradigma psikometri (bahwa intelensi bisa diukur)
2. Paradigma kognitif(intelegensi bekerja dengan mekanisme
pemrosesan informasi)
3. Paradigma biologis(intelegensi seperti listrik bekerja
dengan mekanisme aliran listrik)
7. C. KLASIFIKASI INTELIGENSI
Kategori inteligensi Skor IQ
Luar biasa atau jenius Diatas 140
Cerdas sekali atau very superior 120 – 139
Cerdas atau superior 110 – 119
Sedang atau average 90 – 109
Bodoh atau dull average 80 – 89
Anak pada batas atau border line 70 – 79
Debil atau moron 50 – 69
Embicile 30 – 49
Idiot Dibawah 30
8. D. PENGETESAN INTELIGENSI
Seperti telah dikemukakan diatas bahwa masing-masing individu
berbeda-beda inteligensinya. Karena berbeda segi inteligensinya
maka individu satu dengan yang lainnya tidak sama kemampuannya
dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapi.
` Untuk mengungkap tingkat inteligensi seseorang diupayakan disusun
alat ukur yang disebut tes inteligensi. Tes inteligensi yang pertama
dikembangkan oleh Alfred Binet dengan Simon pada tahun
1905, sehingga tes tersebut dinamai atau dikenal dengan tes Binet-
Simo. Dari hasil tes inteligensi tersebut Binet-Simon membuat
rumusan untuk menemukan tingkat inteligensi seseorang yang
dikenal dengan IQ atau Intelligence Quotient adalah perbandingan
antara mental Age atau usia mental dengan Cronological Age atau
usia kronologis yaitu usia kalender atau usia anak yang sebenarnya.
Hal ini dikemukakan dituangkan dalam rumus sebagai berikut:
9. Bilaanak usia 10 tahun bisa menjawab
pertanyaan atau soal untuk usia 12 tahun maka
dikatakan MA tersebut anak tersebut adalah 12.
Berdasarkan rumus diatas, 12 : 10 = 1,2
kemudian dikalikan 100 agar tidak menghasilkan
bilangan pecahan, yaitu menjadi 120. Jadi IQ
anak usia 10 tahun tersebut adalah 120 yaitu di
atas normal.
10. E. IMPLIKASI IQ
Terhadap placement sekolah
IQ sangat penting dalam hal akan menentukan dimana
peserta didik akan melanjutkan sekolah atau bahkan
memilih sekolah yang ia inginkan dan pastinya sekolah
yang unggulan. Apabila anak mempunyai IQ diatas rata-
rata maka anak itu akan mudah masuk sekolah yang di
inginkan atau unggulan dan sebaliknya.
Terhadap penjurusan
disini juga IQ sangat berpengaruh dalam melakukan
penjurusan atau memilih jurusan atau program studi yang
akan di ambil oleh anak didik. Semakin IQ anak tinggi
semakin anak mudah dalam menentukan penjurusan, dan
sebaliknya bagi anak yang mempunyai IQ di bawah normal.
11. TERHADAP DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan kesulitan
belajar, guru dianjurkan terlebih dahulu melakukan
identifikasi terhadap kejadian yang menunjukkan adanya
kesulitan belajaryang melanda siswa.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya
prosedur seperti langkah-langkah berikut yang
dikemukakan oleh Wardani :
A. Melakukan observasi di dalam kelas melihat perilaku anak
yang menyimpang ketika pembelajaran.
B. Memeriksa pendengaran dan penglihatan
C. Mewawancarai orang tua anak yang mengalami kesulitan
belajar.
D. Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu
E. Memberikan tes IQ