SlideShare a Scribd company logo
DR. M. JASIN
OLEH :
RONI SAPUTRA (15093730)
DENI APRIYADI N(15093728)
PENGANGGARAN MODAL
PERHITUNGAN ARUS KAS DAN RESIKO
PROYEK
DEFINISI
 -. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg
memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar
selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
 -. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran
aktiva tetap
 -. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses
menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja
yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
 -. Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan
menentukan alternatif penanaman modal yang akan
memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka
waktu lebih dari 1 tahun.
Pentingnya Penggangaran Modal
 Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada
jangka waktu yang lama sehingga perusahaan
kehilangan fleksibilitasnya.
 Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan
ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
 Pengeluaran modal sangatlah penting
Motif Capital Budgeting
 Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva
baru
 Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang
tidak efisien
 Modernisasi atas aktiva tetap
JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL
 Penambahan dan perluasan fasilitas
 Produk baru
 Inovasi dan perluasan produk
 Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik atau
peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama
dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.
 Menyewa/membuat atau membeli
 Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan
pemerintah, lingkungan, dan keamanan
 Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program
pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus
kas keluar dan arus kas masuk
PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL
Perusahaan harus menghasilkan keluaran atau
menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa
sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama
dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
Jenis Proyek
 Independent project: proyek atau investasi yang berdiri
sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek
lainnya).
 Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi
yang sama (dengan memilih suatu proyek akan
menghilangkan kesempayan proyek yang lainnya).
Ketersediaan Dana
 Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat
memilih semua independen project yang sesuai dengan
expected return yang diharapkan.
 Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu
melakukan capital rationing dengan mengalokasikan
dana hanya pada proyek yang memberikan return
maksimal
Proses Capital Budgeting
1. Pembuatan Proposal
2. Kajian dan Analisa
3. Pengambilan Keputusan
4. Implementasi
5. Follow Up (tindak lanjut)
Rasionalisasi Modal
1. Independent projects yakni proyek yang cash flownya
tidak berhubungan atau tidak tergantung diantara satu
proyek dengan proyek lainnya. Penerimaan atas salah
satu proyek dengan alasan tertentu tidak akan
mengeliminasi proyek lainnya.
2. Mutually exclusive project adalah proyek yang memiliki
fungsi yang sama dan bersaing satu sama lainnya.
Penerimaan suatu proyek akan mengeliminir proyek
lainnya yang setara.
Cash Flow dan Metode Investasi
1. Initial Investment
Installed cost of new asset = Cost of new asset + instalation costs – after-
tax proceeds from sale of sold assets
2. Cash Flow
 Setiap cash flow dari suatu proyek memiliki pola konvensional karena
di dalamnya terdapat 3 komponen dasar yakni (1) investasi awal, (2)
Cash inflow dan (3) terminal cash flow.
Menurut (Bambang Rijanto, 1995) setiap usul pengeluaran modal
selalu mengandung dua macam aliran kas (cash Flows), yaitu:
1. Aliran kas keluar neto (Net Outflow of Cash) yaitu yang diperlukan
untuk investasi baru.
2. Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash), yakni
sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula
disebut “Net Cash Proceeds” atau cukup dengan istilah “Proceeds”.
Rumus Cash Flow
 Cash Flow = EBIT (1 – T) + Depresiasi
Dimana :
EBIT = Laba Sebelum Bunga dan pajak
T = Pajak penghasilan perusahaan
Depr = Beban Penyusutan
 Rumusan tersebut berlaku untuk perusahaan yang tidak
memiliki hutang. Apabila perusahaan memiliki hutang
maka rumusannya adalah :
 Cash Flow = NI + Depr + rD (1 – T)
Dimana:
NI = Net Income
rD = Interest expense (biaya bunga bank)
Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi
1. Payback Period
Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal
yang diperhitungkan dari cash inflow.
Contoh Payback Period
Th Proyek A Proyek
B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Perusahaan ABC akan
melakukan investasi terhadap
proyek A dan proyek B. Kedua
proyek tersebut merupakan
proyek independen dan
mutually exclusive. Investasi
dikeluarkan pada awal tahun
pertama. Adapun aliran kas
bersih dari masing-masing
proyek sebagai berikut:
PayBack Period
 Perhitungannya
Proyek A = -100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000)
= 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan)
Proyek B = -100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000
+ 20.000)
= 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan)
Keputusannya pemilihan proyek :
 Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian
yang lebih pendek
2. Net Present Value
 NPV adalah jumlah present value semua cash inflow
yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan
discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor)
dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow).
 suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak
untuk dilaksanakan.
Net Present Value
CFt = Net Cash Flow (Prodeeds) pada
tahun ke – t
k = Tingkat Diskonto
t = Lama waktu atau periode
berlangsungnya investasi
I0 = Initial Outlays (Nilai investasi
awal)
Contoh NPV
 Perusahaan ABC akan
melakukan investasi terhadap
proyek A dan proyek B. Kedua
proyek tersebut merupakan
proyek independen dan
mutually exclusive. Investasi
dikeluarkan pada awal tahun
pertama.
 Diketahui discount rate 10%
 Adapun aliran kas bersih dari
masing-masing proyek sebagai
berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Jawaban :
 Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455
 Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058
 Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539
 Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660
 Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209
NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000
= 20.921
 Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091
 Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793
 Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053
 Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151
 Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419
NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000
= 10.507
Tahun PV Proyek A PV Proyek B
0 - 100.000 - 100.000
1 45.455 9.091
2 33.058 24.793
3 22.539 30.053
4 13.660 34.151
5 6.209 12.419
NPV 20.921 10.507
Keputusan :
Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar
dibandingkan proyek B, walaupun keduanya
memiliki nilai NPV > 0
3. Internal Rate of Return (IRR)
 IRR merupakan rate discount dimana nilai present value
dari cash inflow sama dengan nilai investasi awal suatu
proyek. Dengan kata lain IRR adalah rate discount dimana
NPV dari proyek tersebut = Rp0.
 IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang
sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal
atau proyek yang direncanakan.
 Kriteria penerimaan proyek investasi dengan
menggunakan metode Internal Rate of Return adalah
apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan cost
of capital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan cost
of capital proyek tersebut ditolak.
Contoh IRR
 Perusahaan ABC akan
melakukan investasi
terhadap proyek A dan
proyek B. Kedua proyek
tersebut merupakan
proyek independen dan
mutually exclusive.
Investasi dikeluarkan
pada awal tahun
pertama.
 Adapun aliran kas
bersih dari masing-
masing proyek sebagai
berikut:
Tahu
n
Proyek A Proyek B
0 -100.000 -100.000
1 50.000 10.000
2 40.000 30.000
3 30.000 40.000
4 20.000 50.000
5 10.000 20.000
Proyek A
Jawaban :
(Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate
20% dan 21%)
 Menggunakan discount rate sebesar 20%
PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) +
(30.000/1.728) + (20.000/2.0736) + (10000/2.4883)
= 100.470
 Menggunakan discount rate sebesar 21%
PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) +
(30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) +
(10000/2.5937) = 98.763
(Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate
18% dan 23%)
 Menggunakan discount rate sebesar 18%
PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) +
(30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) =
104.047
 Menggunakan discount rate sebesar 23%
PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) +
(30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153) =
95.502
Proyek A
 Menggunakan Interpolasi untuk mencari present
value aliran kas sebesar 100.000 (diantara 95.502
dengan 104.047)
 IRR proyek A = 18% + {(104.047 - 100.000)/(104.047 -
95.502)} {5%}
 IRR proyek A = 18% + 2,368%
 IRR proyek A = 20.368%
Proyek A
Tahun PVIF(20%) PV Proyek
A
PVIF(21%
)
PV Proyek A
1 1,2 41.667 1,21 41.322
2 1,44 27.778 1,4641 27.321
3 1,728 17.361 1,7716 16.934
4 2,0736 9.645 2,1436 9.330
5 2,4883 4.019 2,5937 3.855
PV 100.470 98.762
Proyek A
 Menggunakan discount rate sebesar 14%
PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) +
(40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) =
98.848
 Menggunakan discount rate sebesar 13%
PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) +
(40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) =
101.587
Proyek B
Proyek B
 Menggunakan Interpolasi untuk mencari present value
aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan
101.587)
 IRR proyek B = 13% + {(101.587 - 100.000)/(101.587 -
98.848)} {1%}
 IRR proyek B = 13% + 0.579%
 IRR proyek B = 13.579%
Tahun PVIF(14%) PV Proyek
B
PVIF(13%
)
PV Proyek B
1 1,14 8.772 1,13 8.850
2 1,2996 23.084 1,2769 23.494
3 1,4815 27.000 1,4429 27.722
4 1,6889 29.605 1,6305 30.665
5 1,9254 10.387 1,8424 10.856
Proyek Yang dipilih :
Proyek A, karena memiliki tingkat rate of return
lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B
Proyek B
Perbandingan Metode Capital Budgeting
Metode Proyek A Proyek B
Payback Period 2 tahun 4 bulan 3 tahun 5 bulan
NPV 20.921 10.507
IRR 20, 368% 13,579%
Latihan :
Tahun ke Proyek A Proyek B Proyek C
Kas Masuk Kas Masuk Kas Masuk
1 5.000.000 3.500.000 2.000.000
2 4.000.000 3.500.000 3.000.000
3 3.000.000 3.500.000 4.000.000
4 2.000.000 3.500.000 5.000.000
Jumlah 14.000.000 14.000.000 14.000.000
3 buah proyek membutuhkan modal sebesar Rp 8.000.000,- dan
akan memberikan aliran kas masuk masing-masing sebagai
berikut :
Jika tingkat suku bunga = 10%, Proyek manakah yang
seharusnya dipilih berdasarkan perhitungan Net Present
Value (NPV)
33
34
Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam
suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi.
Identifikasi Arus Kas Yang Relevan
Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam
mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran
barang modal.
Arus kas vs Laba Akuntansi
Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan
adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas
modal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihan
sebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarion
atau Laba atas modal + Pemulihan modal
Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow)
Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu
proyek investasi.
35
Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental.
1. Biaya terpendam (Sunk Cost)
Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup
dengan disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan
dalam aliran kas dari proyek.
2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost)
Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil
terbaik yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan
pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai
tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar
pada proyek yang diusulkan.
3. Biaya eksternalitas
Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian
lain perusahaan tersebut.
4. Biaya pengiriman dan pemasangan
Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus
menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari
aktiva yang dibeli.
36
Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
 Proyek Perluasan
Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.
 Analisa Arus Kas proyek perluasan
1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk
proyek.
2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
3. Mengambil keputusan .
Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda
1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR)
Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama
sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini
diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas
aktiva/proyek tersebut.
Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net working capital)
adalah kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek
baru dikurangi dengan kenaikan kewajiban lancar yang terjadi
secara spontan.
 btkRFkMkRFkS 
Analisis Sensitivas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah
variabel-variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan
tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat resiko
proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk.
3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk)
Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui
diversifikasi. Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.
Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan
CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan
resiko.
2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate
risk).
Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi
portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas
laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
38
Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untuk
menghitung NPV seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan
biaya modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika biaya
naik atau turun 10% atau 20%
Contoh :
Proyek Cash inflow dengan estimate life 15 tahun dan discount factor
10%.
Keterangan Proyek A ($000) B($000)
Initial outlays 20.000 20.000
Estimasi NCF
- Pesimis (3.000) 0
- Dasar/normal 4.000 4.000
- Optimis 5.000 8.000
Range 2.000 8.000
Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko proyek A lebih kecil dari
proyek B, karena range hanya sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000
dibanding proyek B =$ 8.000 atau $ 8.000- 0 .
39
Dicari NPV dengan “Dasar/normal atau paling memungkinkan” .
NPVproyek A cash flow Pesimis.
NPV = PV cash flow – PV investasi.
= (CF x PVIFA10%,15) - $ 20.000
= (3.000 x 7,606) - $ 20.000
= $ 2.818
NPV proyek B cash flow pesimis
NPV = PV cash flow – PV investasi
= (CF x PVIFA10%, 15) - $ 20.000
= (0 x 7,606) - $ 20.000
= ($ 20.000)
NPV Normal = (4.000 x 7,606) - 20.000
= $ 10.424
NPV Optimis proyek A = (5.000 x 7,606) - 20.000
= $ 18.030
NPV Optimis proyek B = 8.000 x 7,606
= $ 40.848
40
NPV masing-masing proyek pada “Dasar-normal-atau
memungkinkan”
Kemungkinan NPV NPV
Cash flow Proyek A Proyek B
Pesimis 2.818 (20.000)
Normal 10.424 10.424
Optimis 18.030 40.848
Range 15.212 60.848
Dalam sentivity analysis ini bahwa NPV A $ 15.212 dan B $
60.848, maka resiko proyek B lebih besar dari proyek A.
41
Contoh lainnya yang lebih jelas:
Misalkan suatu perusahaan menerima proposal investasi $
2juta dengan umur 4 tahun tanpa nilai residu. Net Cash Flow
tahunan adalah berikut ini:
Income Net Cash
Statement Flow
Sales ( 2.000u X $ 3,5) 7.000 7.000
Variable cost 30% 2.100 2.100
Fixed cost 1.600 1.600
Depresiasi 500 --
EBT 2.800
Tax 40% 1.120 1.120
EAT 1.680
Net Cash Flow 2.180 2.180
42
Diasumsikan tingkat keuntungan yang diharapkan(expected rate of
return) 10%, maka
NPV = -2.000 + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180
(1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 (1,1)^4
= -2.000 + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180
1,1 1,21 1,331 1,464
= -2.000 + 1.981,818 + 1.801,653 + 1.637,866 + 1.489,071
= -2.000 + 6.910,408
= 4.910,408
43
Proyek ini diterima. Bagaimana resikonya? Jika variabel-variabel
yang digunakan mengalami perubahan, maka akibatnya perubahan
terjadi kepada NPV. karena kenaikan/penurunan penjualan, harga
per unit berubah, dan biaya-biaya juga berubah. Perubahan ini
mengakibatkan “sensitivas” bagi perusahaan.
Umumnya manajemen dihadapkan kepada pesimis, normal
(diharapkan) dan optimis, yang dapat digambarkan berikut ini:
Parameter Pesimis Normal Optimis
Unit terjual 1.900 2.000 2.100
Harga/unit/$ $ 3,40 $ 3,50 $ 3,60
Variable cost 30% …> dari…..> sales
Fixed cost $ 1.650 1.600 1.550
Investasi awal $ 2.200 2.000 1.800
Kalau perusahaan berpendapat kepada pemikiran pesimis maka NCF
dan NPV dapat dicari.
44
NPV = -2.200 + 1.883 + 1.883 + 1.883 + 1.883
(1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 (1,1)^4
= -2.200 + 1.883 + 1.883 + 1.883 + 1.883
1,1 1,21 1,331 1,464
= -2.200 + 1.711,818 + 1.556,198 + 1.414.726 + 1.286,202
= -2.200 + 5.968,944
= 3768,944
Income statement NCF
Sales(1900u x $3,4) 6.460 6.460
V.Cost(30% x $6.460) 1.938 1.938
Fixed cost 1.650 1.650
Depresiasi($2.200/4thn) 550
EBT 2.322
Tax(40% x $2.455) 989 989
EAT 1.393
NCF 1.883 1.883
45
Dengan adanya perubahan variabilitas dari normal ke
pesimis, maka NPV berubah secara drastis sebesar $
4.910,408 - $ 3768,944 = $ 1141,464, hal ini merupakan
“sensitive” untuk penurunan NPV tersebut.
Jika biaya variable meleset sedikit dari prediksi, akibatnya
NPV turun drastis. Jadi setiap perubahan dalam variabal-
variabel yag terjadi pada perusahaan mengalami
“sensitivitas”. Kalau dicari untuk terbaik optimis maka
NPV hasilnya.
46
* Analisis Skenario (Scenario analysis)
Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan
situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam
situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”.
Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan
baik sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci
maupun rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang sangat
menguntungkan.
Dalam analisis skenario probabilitas karena rantangan nilai yang
paling memungkiankan bagi variable-variabel tercermin dalam
distribusi probabilitas.
Analisis Skenario dan NPV yang diharapkan
Contoh:
Hasil analisis skenario sangat berguna untuk menentukan NPV yang
diharapkan, deviasi standar dari NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk
mengestimasi ketiga skenario tersebut dinyatakan p1 (probabilitas).
47
 
 
 NPVΕ
NPVσ
NPV
CVvariansKoefisien
n
1i
2diharapkanNPV yangNPViP1σNPVstandarDeviasi
n
1i t
NPVP1diharapkanNPV yg







Kita pergunakan data dari analisis sensivitas dan diadakan
probabilitas untuk parameter terburuk/pesimis, normal (nilai
dasar) dan terbaik/optimis. Analisis skenario dapat dihitung
seperti
Skenario Probabiltas Sales/U Price/$ NPV/$
Terburuk 25% 1.900 3,4 3.768,944
Normal 50% 2.000 3,5 4.910,408
Terbaik 25% 2.100 3,6 5.887,036
48
 
 
 
kecil.relativeatausignifikanakproyek tidresikobahwanmenunjukkainiHal
16,0
178.1
188
81.7962.888-43.681-
}1.178))^2)-1.750(0,25(1,178))^2-(0,5(1.1021.179))^2-{(0,25(761
$1.178
)0,25(1.7500,5(1.102)0,25(761)
















NPVΕ
NPVσ
188
n
1i
2diharapkanNPV yangNPViP1
n
1i
t
NPVP1
NPVCVvariansKoefisien*
σNPVstandarDeviasi*
diharapkanygNPV*
49
Tiga jenis analisis skenario
1. Skenario terburuk (Worst case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan
diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang wajar.
2. Skenario terbaik (Best case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan
diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar.
3. Skenario dasar (Base scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan
nilai yang paling menguntungkan.
Analisis Simulasi (Monte Carlo)
50
Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda
Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika
proyek itu umurnya dan aliran kas masuk tidak sama dan saling
bersaing meniadakan maka untuk menghitung NPV, maka proyek
tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama
(asumsi proyek tidak unik).
Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak
sama dapat juga dilakukan dengan “Annualized NPV Approach =
ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan untuk perhitungan NPV
sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing
menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual
Series (seri anuitas seragam).
nk,PVIFA
NPVx
EASAVPVA 
51
Contoh :
PT Mulia Tio mempunyai dua proyek yaitu proyek A dengan nilai
investasi $ 130.000 dan proyek B dengan nilai investasi & 150.000.
Biaya modal ditetapkan 10%.
Aliran Kas Masuk dan umur proyek adalah sbb:
_____________________________________________________________
Aliran Kas Masuk (Net Cash In Flow)
Tahun ----------------------------------------------------------------
Proyek A Proyek B
_____________________________________________________________
1 $ 64.000 $ 80.000
2 66.000 60.000
3 76.000 50.000
4 --- 40.000
5 --- 30.000
6 --- 20.000
52
PV Proyek A (dicari dengan df/biaya modal 10%) = $ 39.768
PV proyek B = $ 67.060
Bila tidak memperhatikan umur dari kedua proyek tersebut, maka yang
lebih baik dan menarik adalah proyek B.
Tetapi kedua proyek ini berbeda umur maka dicari Annualized NPV :
Langkah 1: PV proyek A = $ 39.768, poryek B = $ 67.060, disini
Tidak diperhatikan faktur umur proyek tersebut.
Langkah 2 : ANPV Proyek A = NPV/ PFIFA (10%) ,3 thn
= $ 39.768/ 2,487 = $ 15.990
ANPV Proyek B = $ 67.060 / 4,355 = $ 15.398
Langkah 3: Dengan memperhatikan perhitungan pada langkah
kedua maka proyek A lebih menarik daripada proyek
B. Proyek A dan B adalah proyek bersaing
meniadakan satu sama lain, sehingga proyek B
direkomendasikan untuk dilaksanakan dari metode
proyek-proyek umur berbeda.
53
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam
pertemuan ini dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang
bekerja secara independen yaitu William Sharpe (1964) dan John Lintner
(1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel” untuk jasanya tahun
1990.
> Short Sales
Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu
penjualan asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan
mengantisipasi penurunan harga. Contohnya: harga saham saat ini
$1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini, perusahaan
mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari
broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang
$1.000. Seminggu kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $
900/share. Dan perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan
perusahaan membeli saham tsb.dari pasar dengan harga $ 900 yang berarti
ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan adalah $ 100.
Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko kerugian
yang semakin besar.
54
Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena
banyak faktor yang diperhatikan. Salah satu model yang banyak
digunakan adalah CAPM. CAPM Adalah model yang didasarkan
pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan atas setiap
saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas
resiko ditambah dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan,
di mana resiko yang dimaksud di sini mercerminkan adanya
diversifikasi.
CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan
atau minimum required rate of return dari investasi asset yang
berisiko dan trade off resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan
antara tingkat resiko yang sistematis dan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada
asumsi pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-bagi
secara sempurna (perfectly divisible) dan likuid diperjual belikan
setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii
hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas
setiap saat. Hal ini telah dibahas sebelumnya.
55
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang
berhubungan dengan CAPM, Market Risk Premium (MRP atau
RPM) dan Security Market Line (SML).
Market Risk Premium
Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang
bebas resiko sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung
tingkat resiko rata-rata.
Security Market Line (SML)
Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang
diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari
masing-masing saham.
Contoh:
Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat
pengembalian yang disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian
bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko pasar 4%, koefisien beta
b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1 = 2%.
Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM – kRP) b1
56
Kalau saham ada 2 dengan b1=2, maka hal ini risikonya lebih
besar dari saham 1, dan tingkat pengembalian disyaratkan darinya
:
k1 = 9% + 4% (2) = 17%.
Saham rata –rata atau dengan risiko sedang , dimana b1=1, dan
tingkat pengembalian diharapkan 13% atau sama dengan tingkat
pengembalian pasar, maka kA 9%+ 4%(1) = 13% = kM
Premi Risiko Saham 1 = RP1 =(RPM)n1
= 4% (0,5)
= 2%.
SML = k1= kRF + ( kM – kRP) b1
= kRF + (RPM(b1
= 9% + 4 %(0,5)
= 11%
57

More Related Content

What's hot

Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
Trisnadi Wijaya
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
Kartika Lukitasari
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
hasril ariel
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
yy rahmat
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
Roesdaniel Ibrahim, ST. CHt.
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
Judianto Nugroho
 

What's hot (20)

Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 

Viewers also liked

Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modal
Wulan Agusti
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
nonarunny
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Ferry Cahyono
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
MuhammadMa'ruf Rabbani
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Andina Primadini
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
mas karebet
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal KerjaManajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
laporan arus kas
laporan arus kaslaporan arus kas
laporan arus kas
septianbekti
 
Testing QA slide
Testing QA slideTesting QA slide
Testing QA slide
rezki suryana
 
Ch02 - Analyzing Transactions
Ch02 - Analyzing TransactionsCh02 - Analyzing Transactions
Ch02 - Analyzing Transactions
Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Anggaran modal
Anggaran modalAnggaran modal
Anggaran modal
sulkhi
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalAnis Fithriyani
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Taufik Riswan
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamJosephine Pranoto
 

Viewers also liked (20)

PP ARUS KAS
PP ARUS KASPP ARUS KAS
PP ARUS KAS
 
Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modal
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
Manajemen dan perencanaan keuangan jangka pendek 2
 
Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1Manajemen modal kerja 1
Manajemen modal kerja 1
 
Manajemen Kas
Manajemen Kas Manajemen Kas
Manajemen Kas
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
 
Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal KerjaManajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
laporan arus kas
laporan arus kaslaporan arus kas
laporan arus kas
 
Testing QA slide
Testing QA slideTesting QA slide
Testing QA slide
 
Ch02 - Analyzing Transactions
Ch02 - Analyzing TransactionsCh02 - Analyzing Transactions
Ch02 - Analyzing Transactions
 
Anggaran modal
Anggaran modalAnggaran modal
Anggaran modal
 
Finance2
Finance2Finance2
Finance2
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswanData pembuka wawasan by TaufikRiswan
Data pembuka wawasan by TaufikRiswan
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
 

Similar to ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL

ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
Monikahandayani6
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
Mulyatii
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
jenniferfei2
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Queenton
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
jampang1
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
AlmadheaShaffira
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
agus niar nazara niar nazara
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
SarahKristianiBR
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Dodi Suryadi
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Restu Pamungkas
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
happytripsfriendshap
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Khusnun Khofifah
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3moryku
 
Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
Lili Fajri Dailimi
 

Similar to ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL (20)

ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdfANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
ANGGARAN PENGELUARAN MODAL. kelompok 3pdf
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Almadhea Shaffira-Erna Sih Widi...
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).pptAnggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
Anggaran Modal (Capital Budgeting).ppt
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
 
Teori investasi
Teori investasiTeori investasi
Teori investasi
 
Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3Estimasi biaya 3
Estimasi biaya 3
 
Skb prt 2
Skb prt 2Skb prt 2
Skb prt 2
 
Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan ManfaatAnalisis Biaya dan Manfaat
Analisis Biaya dan Manfaat
 
Skb prt 2
Skb prt 2Skb prt 2
Skb prt 2
 

Recently uploaded

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 

ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL

  • 1. DR. M. JASIN OLEH : RONI SAPUTRA (15093730) DENI APRIYADI N(15093728)
  • 3. DEFINISI  -. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang.  -. Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap  -. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.  -. Proses mengumpulkan, mengevaluasi, menyeleksi, dan menentukan alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun.
  • 4. Pentingnya Penggangaran Modal  Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.  Penanggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.  Pengeluaran modal sangatlah penting
  • 5. Motif Capital Budgeting  Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru  Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien  Modernisasi atas aktiva tetap
  • 6. JENIS-JENIS KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL  Penambahan dan perluasan fasilitas  Produk baru  Inovasi dan perluasan produk  Penggantian (replacements) (a) penggantian pabrik atau peralatan usang (b) penggantian pabrik atau peralatan lama dengan pabrik atau peralatan yang lebih efisien.  Menyewa/membuat atau membeli  Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dan keamanan  Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yang memerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk
  • 7. PRINSIP DASAR PROSES PENGANGGARAN MODAL Perusahaan harus menghasilkan keluaran atau menyelenggarakan kegiatan bisnis sedemikian rupa sehingga hasil imbuh (marginal revenue) produk sama dengan biaya imbuhnya (marginal cost).
  • 8. Jenis Proyek  Independent project: proyek atau investasi yang berdiri sendiri (tidak akan mempengaruhi usulan proyek lainnya).  Mutually exclusive project: proyek yang memiliki fungsi yang sama (dengan memilih suatu proyek akan menghilangkan kesempayan proyek yang lainnya).
  • 9. Ketersediaan Dana  Jika dana TIDAK TERBATAS, maka perusahaan dapat memilih semua independen project yang sesuai dengan expected return yang diharapkan.  Jika dana TERBATAS, maka perusahaan perlu melakukan capital rationing dengan mengalokasikan dana hanya pada proyek yang memberikan return maksimal
  • 10. Proses Capital Budgeting 1. Pembuatan Proposal 2. Kajian dan Analisa 3. Pengambilan Keputusan 4. Implementasi 5. Follow Up (tindak lanjut)
  • 11. Rasionalisasi Modal 1. Independent projects yakni proyek yang cash flownya tidak berhubungan atau tidak tergantung diantara satu proyek dengan proyek lainnya. Penerimaan atas salah satu proyek dengan alasan tertentu tidak akan mengeliminasi proyek lainnya. 2. Mutually exclusive project adalah proyek yang memiliki fungsi yang sama dan bersaing satu sama lainnya. Penerimaan suatu proyek akan mengeliminir proyek lainnya yang setara.
  • 12. Cash Flow dan Metode Investasi 1. Initial Investment Installed cost of new asset = Cost of new asset + instalation costs – after- tax proceeds from sale of sold assets 2. Cash Flow  Setiap cash flow dari suatu proyek memiliki pola konvensional karena di dalamnya terdapat 3 komponen dasar yakni (1) investasi awal, (2) Cash inflow dan (3) terminal cash flow. Menurut (Bambang Rijanto, 1995) setiap usul pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (cash Flows), yaitu: 1. Aliran kas keluar neto (Net Outflow of Cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru. 2. Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash), yakni sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut “Net Cash Proceeds” atau cukup dengan istilah “Proceeds”.
  • 13. Rumus Cash Flow  Cash Flow = EBIT (1 – T) + Depresiasi Dimana : EBIT = Laba Sebelum Bunga dan pajak T = Pajak penghasilan perusahaan Depr = Beban Penyusutan  Rumusan tersebut berlaku untuk perusahaan yang tidak memiliki hutang. Apabila perusahaan memiliki hutang maka rumusannya adalah :  Cash Flow = NI + Depr + rD (1 – T) Dimana: NI = Net Income rD = Interest expense (biaya bunga bank)
  • 14. Metode Evaluasi Kelayakan Rencana Investasi 1. Payback Period Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow.
  • 15. Contoh Payback Period Th Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000 Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut:
  • 16. PayBack Period  Perhitungannya Proyek A = -100.000 – (50.000 + 40.000 + 10.000) = 2 tahun 4 bulan (10/30 x 12 bulan) Proyek B = -100.000 – (10.000 + 30.000 + 40.000 + 20.000) = 3 tahun 5 bulan (20/50 x 12 bulan) Keputusannya pemilihan proyek :  Proyek A, karena memiliki waktu pengembalian yang lebih pendek
  • 17. 2. Net Present Value  NPV adalah jumlah present value semua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow).  suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
  • 18. Net Present Value CFt = Net Cash Flow (Prodeeds) pada tahun ke – t k = Tingkat Diskonto t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi I0 = Initial Outlays (Nilai investasi awal)
  • 19. Contoh NPV  Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.  Diketahui discount rate 10%  Adapun aliran kas bersih dari masing-masing proyek sebagai berikut: Tahun Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000
  • 20. Jawaban :  Proyek A Tahun 1 = 50.000 / (1+0,1)1 = 45.455  Proyek A Tahun 2 = 40.000 / (1+0,1)2 = 33.058  Proyek A Tahun 3 = 30.000 / (1+0,1)3 = 22.539  Proyek A Tahun 4 = 20.000 / (1+0,1)4 = 13.660  Proyek A Tahun 5 = 10.000 / (1+0,1)5 = 6.209 NPV Proyek A = (45.455 + 33.058 + 22.539 + 13.660 + 6.209) – 100.000 = 20.921  Proyek B Tahun 1 = 10.000 / (1+0,1)1 = 9.091  Proyek B Tahun 2 = 30.000 / (1+0,1)2 = 24.793  Proyek B Tahun 3 = 40.000 / (1+0,1)3 = 30.053  Proyek B Tahun 4 = 50.000 / (1+0,1)4 = 34.151  Proyek B Tahun 5 = 20.000 / (1+0,1)5 = 12.419 NPV Proyek B = (9.091 + 24.793 + 30.053 + 34.151 + 12.419) – 100.000 = 10.507
  • 21. Tahun PV Proyek A PV Proyek B 0 - 100.000 - 100.000 1 45.455 9.091 2 33.058 24.793 3 22.539 30.053 4 13.660 34.151 5 6.209 12.419 NPV 20.921 10.507 Keputusan : Proyek A, karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan proyek B, walaupun keduanya memiliki nilai NPV > 0
  • 22. 3. Internal Rate of Return (IRR)  IRR merupakan rate discount dimana nilai present value dari cash inflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah rate discount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp0.  IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan.  Kriteria penerimaan proyek investasi dengan menggunakan metode Internal Rate of Return adalah apabila IRR yang dihasilkan lebih besar dibandingkan cost of capital, sebaliknya apabila lebih kecil dibandingkan cost of capital proyek tersebut ditolak.
  • 23. Contoh IRR  Perusahaan ABC akan melakukan investasi terhadap proyek A dan proyek B. Kedua proyek tersebut merupakan proyek independen dan mutually exclusive. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama.  Adapun aliran kas bersih dari masing- masing proyek sebagai berikut: Tahu n Proyek A Proyek B 0 -100.000 -100.000 1 50.000 10.000 2 40.000 30.000 3 30.000 40.000 4 20.000 50.000 5 10.000 20.000
  • 24. Proyek A Jawaban : (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate 20% dan 21%)  Menggunakan discount rate sebesar 20% PV Cashflow A = (50.000/1.2) + (40.000/1.44) + (30.000/1.728) + (20.000/2.0736) + (10000/2.4883) = 100.470  Menggunakan discount rate sebesar 21% PV Cashflow A = (50.000/1.21) + (40.000/1.4641) + (30.000/1.7716) + (20.000/2.1436) + (10000/2.5937) = 98.763
  • 25. (Untuk Proyek A, apabila : menggunakan discout rate 18% dan 23%)  Menggunakan discount rate sebesar 18% PV Cashflow A = (50.000/1.18) + (40.000/1.3924) + (30.000/1.6430) + (20.000/1.9387) + (10000/2.2877) = 104.047  Menggunakan discount rate sebesar 23% PV Cashflow A = (50.000/1.23) + (40.000/1.5129) + (30.000/1.8608) + (20.000/2.2888) + (10000/2.8153) = 95.502 Proyek A
  • 26.  Menggunakan Interpolasi untuk mencari present value aliran kas sebesar 100.000 (diantara 95.502 dengan 104.047)  IRR proyek A = 18% + {(104.047 - 100.000)/(104.047 - 95.502)} {5%}  IRR proyek A = 18% + 2,368%  IRR proyek A = 20.368% Proyek A
  • 27. Tahun PVIF(20%) PV Proyek A PVIF(21% ) PV Proyek A 1 1,2 41.667 1,21 41.322 2 1,44 27.778 1,4641 27.321 3 1,728 17.361 1,7716 16.934 4 2,0736 9.645 2,1436 9.330 5 2,4883 4.019 2,5937 3.855 PV 100.470 98.762 Proyek A
  • 28.  Menggunakan discount rate sebesar 14% PV Cashflow B = (10.000/1.14) + (30.000/1.2996) + (40.000/1.4815) + (50.000/1.6889) + (20.000/1.9254) = 98.848  Menggunakan discount rate sebesar 13% PV Cashflow B = (10.000/1.13) + (30.000/1.2769) + (40.000/1.4429) + (50.000/1.6305) + (20000/1.8424) = 101.587 Proyek B
  • 29. Proyek B  Menggunakan Interpolasi untuk mencari present value aliran kas sebesar 100.000 (diantara 98.848 dengan 101.587)  IRR proyek B = 13% + {(101.587 - 100.000)/(101.587 - 98.848)} {1%}  IRR proyek B = 13% + 0.579%  IRR proyek B = 13.579%
  • 30. Tahun PVIF(14%) PV Proyek B PVIF(13% ) PV Proyek B 1 1,14 8.772 1,13 8.850 2 1,2996 23.084 1,2769 23.494 3 1,4815 27.000 1,4429 27.722 4 1,6889 29.605 1,6305 30.665 5 1,9254 10.387 1,8424 10.856 Proyek Yang dipilih : Proyek A, karena memiliki tingkat rate of return lebih tinggi dibandingkan dengan proyek B Proyek B
  • 31. Perbandingan Metode Capital Budgeting Metode Proyek A Proyek B Payback Period 2 tahun 4 bulan 3 tahun 5 bulan NPV 20.921 10.507 IRR 20, 368% 13,579%
  • 32. Latihan : Tahun ke Proyek A Proyek B Proyek C Kas Masuk Kas Masuk Kas Masuk 1 5.000.000 3.500.000 2.000.000 2 4.000.000 3.500.000 3.000.000 3 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4 2.000.000 3.500.000 5.000.000 Jumlah 14.000.000 14.000.000 14.000.000 3 buah proyek membutuhkan modal sebesar Rp 8.000.000,- dan akan memberikan aliran kas masuk masing-masing sebagai berikut : Jika tingkat suku bunga = 10%, Proyek manakah yang seharusnya dipilih berdasarkan perhitungan Net Present Value (NPV)
  • 33. 33
  • 34. 34 Estimasi Arus Kas Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi. Identifikasi Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran barang modal. Arus kas vs Laba Akuntansi Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas modal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihan sebagian modal yang ditanamkan, sehingga : NCF = EAT + Depreciarion atau Laba atas modal + Pemulihan modal Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow) Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi.
  • 35. 35 Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental. 1. Biaya terpendam (Sunk Cost) Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari proyek. 2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost) Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar pada proyek yang diusulkan. 3. Biaya eksternalitas Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan tersebut. 4. Biaya pengiriman dan pemasangan Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva yang dibeli.
  • 36. 36 Evaluasi Proyek Capital Budgeting.  Proyek Perluasan Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.  Analisa Arus Kas proyek perluasan 1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk proyek. 2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai. 3. Mengambil keputusan . Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda 1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR) Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut. Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net working capital) adalah kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan kenaikan kewajiban lancar yang terjadi secara spontan.
  • 37.  btkRFkMkRFkS  Analisis Sensitivas Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah variabel-variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk. 3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk) Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek. Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan resiko. 2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk). Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
  • 38. 38 Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untuk menghitung NPV seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun 10% atau 20% Contoh : Proyek Cash inflow dengan estimate life 15 tahun dan discount factor 10%. Keterangan Proyek A ($000) B($000) Initial outlays 20.000 20.000 Estimasi NCF - Pesimis (3.000) 0 - Dasar/normal 4.000 4.000 - Optimis 5.000 8.000 Range 2.000 8.000 Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko proyek A lebih kecil dari proyek B, karena range hanya sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000 dibanding proyek B =$ 8.000 atau $ 8.000- 0 .
  • 39. 39 Dicari NPV dengan “Dasar/normal atau paling memungkinkan” . NPVproyek A cash flow Pesimis. NPV = PV cash flow – PV investasi. = (CF x PVIFA10%,15) - $ 20.000 = (3.000 x 7,606) - $ 20.000 = $ 2.818 NPV proyek B cash flow pesimis NPV = PV cash flow – PV investasi = (CF x PVIFA10%, 15) - $ 20.000 = (0 x 7,606) - $ 20.000 = ($ 20.000) NPV Normal = (4.000 x 7,606) - 20.000 = $ 10.424 NPV Optimis proyek A = (5.000 x 7,606) - 20.000 = $ 18.030 NPV Optimis proyek B = 8.000 x 7,606 = $ 40.848
  • 40. 40 NPV masing-masing proyek pada “Dasar-normal-atau memungkinkan” Kemungkinan NPV NPV Cash flow Proyek A Proyek B Pesimis 2.818 (20.000) Normal 10.424 10.424 Optimis 18.030 40.848 Range 15.212 60.848 Dalam sentivity analysis ini bahwa NPV A $ 15.212 dan B $ 60.848, maka resiko proyek B lebih besar dari proyek A.
  • 41. 41 Contoh lainnya yang lebih jelas: Misalkan suatu perusahaan menerima proposal investasi $ 2juta dengan umur 4 tahun tanpa nilai residu. Net Cash Flow tahunan adalah berikut ini: Income Net Cash Statement Flow Sales ( 2.000u X $ 3,5) 7.000 7.000 Variable cost 30% 2.100 2.100 Fixed cost 1.600 1.600 Depresiasi 500 -- EBT 2.800 Tax 40% 1.120 1.120 EAT 1.680 Net Cash Flow 2.180 2.180
  • 42. 42 Diasumsikan tingkat keuntungan yang diharapkan(expected rate of return) 10%, maka NPV = -2.000 + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180 (1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 (1,1)^4 = -2.000 + 2.180 + 2.180 + 2.180 + 2.180 1,1 1,21 1,331 1,464 = -2.000 + 1.981,818 + 1.801,653 + 1.637,866 + 1.489,071 = -2.000 + 6.910,408 = 4.910,408
  • 43. 43 Proyek ini diterima. Bagaimana resikonya? Jika variabel-variabel yang digunakan mengalami perubahan, maka akibatnya perubahan terjadi kepada NPV. karena kenaikan/penurunan penjualan, harga per unit berubah, dan biaya-biaya juga berubah. Perubahan ini mengakibatkan “sensitivas” bagi perusahaan. Umumnya manajemen dihadapkan kepada pesimis, normal (diharapkan) dan optimis, yang dapat digambarkan berikut ini: Parameter Pesimis Normal Optimis Unit terjual 1.900 2.000 2.100 Harga/unit/$ $ 3,40 $ 3,50 $ 3,60 Variable cost 30% …> dari…..> sales Fixed cost $ 1.650 1.600 1.550 Investasi awal $ 2.200 2.000 1.800 Kalau perusahaan berpendapat kepada pemikiran pesimis maka NCF dan NPV dapat dicari.
  • 44. 44 NPV = -2.200 + 1.883 + 1.883 + 1.883 + 1.883 (1,1)^1 (1,1)^2 (1,1)^3 (1,1)^4 = -2.200 + 1.883 + 1.883 + 1.883 + 1.883 1,1 1,21 1,331 1,464 = -2.200 + 1.711,818 + 1.556,198 + 1.414.726 + 1.286,202 = -2.200 + 5.968,944 = 3768,944 Income statement NCF Sales(1900u x $3,4) 6.460 6.460 V.Cost(30% x $6.460) 1.938 1.938 Fixed cost 1.650 1.650 Depresiasi($2.200/4thn) 550 EBT 2.322 Tax(40% x $2.455) 989 989 EAT 1.393 NCF 1.883 1.883
  • 45. 45 Dengan adanya perubahan variabilitas dari normal ke pesimis, maka NPV berubah secara drastis sebesar $ 4.910,408 - $ 3768,944 = $ 1141,464, hal ini merupakan “sensitive” untuk penurunan NPV tersebut. Jika biaya variable meleset sedikit dari prediksi, akibatnya NPV turun drastis. Jadi setiap perubahan dalam variabal- variabel yag terjadi pada perusahaan mengalami “sensitivitas”. Kalau dicari untuk terbaik optimis maka NPV hasilnya.
  • 46. 46 * Analisis Skenario (Scenario analysis) Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”. Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan baik sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan. Dalam analisis skenario probabilitas karena rantangan nilai yang paling memungkiankan bagi variable-variabel tercermin dalam distribusi probabilitas. Analisis Skenario dan NPV yang diharapkan Contoh: Hasil analisis skenario sangat berguna untuk menentukan NPV yang diharapkan, deviasi standar dari NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk mengestimasi ketiga skenario tersebut dinyatakan p1 (probabilitas).
  • 47. 47      NPVΕ NPVσ NPV CVvariansKoefisien n 1i 2diharapkanNPV yangNPViP1σNPVstandarDeviasi n 1i t NPVP1diharapkanNPV yg        Kita pergunakan data dari analisis sensivitas dan diadakan probabilitas untuk parameter terburuk/pesimis, normal (nilai dasar) dan terbaik/optimis. Analisis skenario dapat dihitung seperti Skenario Probabiltas Sales/U Price/$ NPV/$ Terburuk 25% 1.900 3,4 3.768,944 Normal 50% 2.000 3,5 4.910,408 Terbaik 25% 2.100 3,6 5.887,036
  • 48. 48       kecil.relativeatausignifikanakproyek tidresikobahwanmenunjukkainiHal 16,0 178.1 188 81.7962.888-43.681- }1.178))^2)-1.750(0,25(1,178))^2-(0,5(1.1021.179))^2-{(0,25(761 $1.178 )0,25(1.7500,5(1.102)0,25(761)                 NPVΕ NPVσ 188 n 1i 2diharapkanNPV yangNPViP1 n 1i t NPVP1 NPVCVvariansKoefisien* σNPVstandarDeviasi* diharapkanygNPV*
  • 49. 49 Tiga jenis analisis skenario 1. Skenario terburuk (Worst case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang wajar. 2. Skenario terbaik (Best case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar. 3. Skenario dasar (Base scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling menguntungkan. Analisis Simulasi (Monte Carlo)
  • 50. 50 Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu umurnya dan aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka untuk menghitung NPV, maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama (asumsi proyek tidak unik). Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga dilakukan dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan untuk perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual Series (seri anuitas seragam). nk,PVIFA NPVx EASAVPVA 
  • 51. 51 Contoh : PT Mulia Tio mempunyai dua proyek yaitu proyek A dengan nilai investasi $ 130.000 dan proyek B dengan nilai investasi & 150.000. Biaya modal ditetapkan 10%. Aliran Kas Masuk dan umur proyek adalah sbb: _____________________________________________________________ Aliran Kas Masuk (Net Cash In Flow) Tahun ---------------------------------------------------------------- Proyek A Proyek B _____________________________________________________________ 1 $ 64.000 $ 80.000 2 66.000 60.000 3 76.000 50.000 4 --- 40.000 5 --- 30.000 6 --- 20.000
  • 52. 52 PV Proyek A (dicari dengan df/biaya modal 10%) = $ 39.768 PV proyek B = $ 67.060 Bila tidak memperhatikan umur dari kedua proyek tersebut, maka yang lebih baik dan menarik adalah proyek B. Tetapi kedua proyek ini berbeda umur maka dicari Annualized NPV : Langkah 1: PV proyek A = $ 39.768, poryek B = $ 67.060, disini Tidak diperhatikan faktur umur proyek tersebut. Langkah 2 : ANPV Proyek A = NPV/ PFIFA (10%) ,3 thn = $ 39.768/ 2,487 = $ 15.990 ANPV Proyek B = $ 67.060 / 4,355 = $ 15.398 Langkah 3: Dengan memperhatikan perhitungan pada langkah kedua maka proyek A lebih menarik daripada proyek B. Proyek A dan B adalah proyek bersaing meniadakan satu sama lain, sehingga proyek B direkomendasikan untuk dilaksanakan dari metode proyek-proyek umur berbeda.
  • 53. 53 Capital Asset Pricing Model ( CAPM) Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam pertemuan ini dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen yaitu William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel” untuk jasanya tahun 1990. > Short Sales Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu penjualan asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan mengantisipasi penurunan harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini, perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang $1.000. Seminggu kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar dengan harga $ 900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko kerugian yang semakin besar.
  • 54. 54 Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena banyak faktor yang diperhatikan. Salah satu model yang banyak digunakan adalah CAPM. CAPM Adalah model yang didasarkan pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan atas setiap saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas resiko ditambah dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan, di mana resiko yang dimaksud di sini mercerminkan adanya diversifikasi. CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yang sistematis dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan likuid diperjual belikan setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal ini telah dibahas sebelumnya.
  • 55. 55 Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubungan dengan CAPM, Market Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line (SML). Market Risk Premium Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas resiko sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat resiko rata-rata. Security Market Line (SML) Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-masing saham. Contoh: Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko pasar 4%, koefisien beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1 = 2%. Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM – kRP) b1
  • 56. 56 Kalau saham ada 2 dengan b1=2, maka hal ini risikonya lebih besar dari saham 1, dan tingkat pengembalian disyaratkan darinya : k1 = 9% + 4% (2) = 17%. Saham rata –rata atau dengan risiko sedang , dimana b1=1, dan tingkat pengembalian diharapkan 13% atau sama dengan tingkat pengembalian pasar, maka kA 9%+ 4%(1) = 13% = kM Premi Risiko Saham 1 = RP1 =(RPM)n1 = 4% (0,5) = 2%. SML = k1= kRF + ( kM – kRP) b1 = kRF + (RPM(b1 = 9% + 4 %(0,5) = 11%
  • 57. 57