Investasi yang akan dilakukan perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap kelancaran dan kelangsungan aktivitas operasional harian perusahaan. Perusahaan yang telah merencanakan untuk berproduksi pada kapasitas tertentu, memerlukan seperangkat alat pendukung yang mampu menunjang rencana kerja tersebut.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
1. INVESTASI DALAM
AKTIVA TETAP
(Teknik Penganggaran Modal)
Oleh: Abdullah Abidin, S.E., M.Si.
Payback Period (Periode Pengembalian) “PP”
Net Present Velue (Nilai Sekarang neto) “NPV”
Internal Rate of Return (Yield Method) “IRR”
Accounting Rate of Return (Keuntungn Laporan Nilai Buku) “ARR”
2. Teknik Penganggaran Modal
Ada 4 metode penilaian investasi yang akan kita
bahas, yaitu:
Payback Period (PI)
Net Present Velue (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Accounting Rate of Return (ARR)
3 metode yang pertama mendasarkan diri pada
aliran kas (Cash Flows) atau “Proceeds”, sedangkan
ARR menggunakan keuntungan neto sesudah pajak
yang dilaporkan dalam buku (reported accountung
income)
3. Payback Period
Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untukdapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan
“proceeds” atau aliran kas neto (net cash flows).
Dengan demikian payback period dari suatu
investasi menggambarkan “panjangnya waktu”
yang diperlukan agar dana yang tertanam pada
suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Apabila “proceeds” setiap tahunnya sama
jumlahnya, maka payback period dari suatu investasi
dapat dihitung dengan membagi jumlah investasi
dengan “proceeds” tahunan.
4. Tambahan “net cash in flows” setiap tahunya sebesar Rp. 22.500,-
adalah sama besarnya dengan keuntungan neto sesudah pajak
(Rp.7.500,-) plus tambahan depresiasi (Rp.15.000,-). Tambahan “Cash
flows” selama 3 tahun, yaitu selama umur penggunaan mesin baru
adalah 3 x Rp. 22.500,- = Rp.67.500,-.
Kalau digambarkan maka pola “cash flow” ddari proyek investasi
penggantian tersebut adalah:
Tahun
0 1 2 3
Investasi tambahan (cash
outlay) Rp.45.000
,-
- - -
Aliran Kas Masuk (net
cash flow) - Rp.22.500
,-
Rp.22.500,
-
Rp.22.500
,-
Contoh Kasus:
5. Artinya:
Dana yang diinvestasikan sebesar Rp. 45.000,-
dapat dikembalikan seluruhnya dalam waktu 2
tahun.
Karena periode pengembalian investasi kurang dari
(tdk melebihi) dari payback period penggunaan atau
waktu maksimum dari penggunaan, maka usul
investasi tersebut dapat diterima.
Karena usia pengembalian investasi lebih pendek
dari umur penggunaan, maka semakin kecil resiko
ketidakpastian yang mungkin ditimbulkannya.
6. Kasus 2:
Tahin
Proceeds
Proceeds
1 Rp. 60.000
2 Rp.50.000
3 Rp.40.000
4 Rp.30.000
5 Rp. 20.000
6 Rp.10.000
Usulan investasi dalam suatu proyek yang membutuhkan investasi sebesar
Rp.120.000,- yang diperkirakan mempunyai proceeds selama usianya seperti
napak dibawah ini:
Payback period dari investasi tersebut adalah:
Jumlah Investasi…….............. Rp. 120.000
Proceeds Thn Ke-1…............... Rp. 60.000 (-)
Rp. 60.000
Proceeds Thn Ke-2…... ……... Rp. 50.000 (-)
Investasi blm tertutup
Sesudah akhir thn ke 2 Rp. 10.000
Proceeds Thn ke-3 sebesar Rp. 40.000, sedangkan kebutuhan dana untuk
menutupi kekurangan investasi Rp. 10.000. ini berarti waktu yg dibutuhkan
untuk memperoleh dana Rp. 10.000 dalam tahun ke 3 adalah ¼ thn.
Payback Period dari investasi
tersebut adalah 2 tahun 3 bulan
7. Kelemahan-Kelemahan dari payback Period
adalah:
Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan
investasi atau proceeds yang diperoleh setelah
payback period tercapai, oleh karenanya kriteria ini
bukan alat pengukur “profitability”, tetapi alat
pengukur “rapidity” atau kecepatan kembalinya dana
yang diinvestasikan dalam suatu Investasi.
Metode ini juga mengabaikan “time value of money”
(Nilai Waktu Uang).
8. Net Present Value (NPV)
Metode ini memperhatikan “Proceeds” setelah payback
period maupun “time value of money”.
Karena metode ini memperhatikan “time value of money”,
maka proceeds yg digunakan adalah “proceeds “ atau
“cash flows” yg didiscontokan atas dasar biaya modal
(Cost of Capital) atau “rate of return” yang diinginkan.
Langkah Perhitunga: (1) menghitung PV dari proceeds
yg diharapkan atas dasar “discount rate” tertentu. (2)
Jumlah PV dari keseluruhan Proceeds selama usianya
dikurangi dgn PV dari jumlah investasinya. (3) selisih
antara PV dari keseluruhan proceeds dgn PV dari
pengeluaran modal (capital outlays) dinamakan nilai
sekarang neto atau “net present value”/NPV.
Apabila jumlah PV dari keseluruhan proceeds yg
diharapkan lebih besar daripada PV dari investasinya,
maka usul investasi tersebut dapat diterima, dan
sebaliknya.
9. Kasus 3.
Keterangan tambahan:
Cost of capital atau rate of return yg diinginkan, Discount
rate yg digunakan sebesar Rp. 10%
Tahun
0 1 2 3
Investasi tambahan (cash
outlay) Rp.45.000
,-
- - -
Aliran Kas Masuk (net
cash flow) - Rp.22.500
,-
Rp.22.500,
-
Rp.22.500
,-
PV dari “proceeds” = 2,487 x Rp. 22.500….= Rp.
55.958,-
PV dari “Outlays”…………………………...=
Rp.45.000,-
Net Present Value ………………………….=
Rp.10.958,-
10. Artinya:
Hasil perhitungan tersebut di atas menunjukkan
bahwa atas dasar “rate of return” yang diinginkan,
PV dari proceeds-nya lebih besar daripada PV dari
tambahan investasi, yang berarti NPV-nya positif,
maka usulan investasi penggantian mesin lama
dengan mesin baru dapat diterima.
Apabila kita harus memilih salah satu dari beberapa
usul investasi atas dasar metode ini, maka kita akan
memilih usul investasi yang mempunyai NPV yang
paling besar.
11. “Proceeds” tdk sama setiap tahun
Karna “proceeds” tdk sama setiap tahunnya, maka harus
dihitung PV dari proceeds setiap tahunnya, untuk
mendapatkan jumlah PV dari keseluruhan proceeds yang
diharapkan dari investasi tersebut.
Tahun
Proceeds
Proceeds
1 Rp. 60.000
2 Rp.50.000
3 Rp.40.000
4 Rp.30.000
5 Rp. 20.000
6 Rp.10.000
Keterangan Tambahan:
Discount Rate 10% (PV of
An Anuity of Rp.1,-)
Diminta, Hitunglah NPV dari
investasi tersebut.
Kasus: Usulan investasi dalam suatu proyek yang membutuhkan
investasi sebesar Rp.120.000,- yang diperkirakan mempunyai proceeds
selama usianya seperti napak dibawah ini:
12. Perhitungan NPV atas dasar “discount rate” 10%
Tahun DF 10% Proceeds PV dari
Proceeds
1 0,909 Rp. 60.000,- Rp. 54.540,-
2 0,826 Rp. 50.000,- Rp. 41.300,-
3 0,751 Rp. 40.000,- Rp. 30.040,-
4 0,683 Rp. 30.000,- Rp. 20.490.-
5 0,621 Rp. 20.000,- Rp. 12.420,-
6 0,564 Rp. 10.000,- Rp. 5.640,-
PV dari “Proceeds” Rp.164.430,-
PV dari “Outlays” Rp. 120.000,-
NPV Rp. 44.430,-
Dengan rate of return yg diinginkan sebesar 10%, usul
investasi tersebut dapat menghasilkan PV dari proceeds yg
lebih besar daripada PV dari pengeluaran modalnya sehingga
NPV-nya positif, maka usul investasi tersebut dapat diterima.