SlideShare a Scribd company logo
MATERI MANAJEMEN
KEUANGAN
CAPITAL BUDGETING
BY
SYAFRIL,SE, MM
PENGERTIAN
Menurut Van Horne ,
Penganggaran modal (capital
budgeting) merupakan proses
mengidentifikasi, menganalisa dan
menyeleksi kegiatan-kegiatan
investasi yang pengembaliannya (arus
kas) diharapkan lebih dari satu tahun
Menurut Suratiyah,Capital
Budgeting adalah keseluruhan
proses dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran dana, jangka waktu
pengembalian dana tersebut
melebihi satu tahun.
Menurut Pangestu Capital Budgeting
adalah menilai rencana investasi
yang akan kembali dalam jangka
panjang.
ADA 5 KLASIFIKASI
1. Investasi karena adanya produk baru/perluasan dari
produk yg sudah ada.
2. Penggantian dari peralatan/bangunan
3. Penelitian dan Pengembangan
4. Eksplorasi
5. Lain-lain
CARA MENENTUKAN ALIRAN KAS
BERSIH
Apabila dibiayai dengan Modal sendiri
(Equity Financiing) :
Apabila dibiayai dengan Modal Asing
(Debt Financiing)
Net Cash Flow = Net Income + Depresiasi
Net Cash Flow = Net Income + Depresiasi + i ( 1 - Tax )
Apabila Tax = 0 ,Maka :
Net Cash Flow = Net Income +
Depresiasi + i
ALIRAN KAS SUATU PROYEK
DIKATEGORIKAN MENJADI 3 :
1. Nilai investasi awal
Jenisnya antara lain :
a. Harga beli aktiva tetap misalnya : gedung ,tanah,
mesin beserta biaya pemasangan,biaya
pemesanan,biaya pembangunan dsb
b. Biaya promosi dari produk baru
c. Modal kerja permanen misalnya : Piutang,Persediaan
dsb
d. Perlakuan terhadap aktiva tetap yg diganti
CONTOH 1 :
Persh ABC investasi pd suatu mesin seharga
Rp 5 juta,biaya pemasangan diperkirakan
Rp 500 ribu dgn penanaman ini ada
kenaikkan modal kerja permanen berupa :
Piutang Rp 200 ribu dan Persediaan Rp 300
ribu
Berdasarkan data diatas,maka investasi
awal sebagai berikut :
Harga beli mesin Rp 5.000.000,-
Biaya pemasangan Rp 500.000,-
Modal kerja permanen Rp 500.000,- +
Nilai Investasi Awal Rp 6.000.000,-
Contoh 2a
Persh ingin mengganti mesin yg usang dengan yg lebih
otomatis. Harga beserta biaya pemasangan mesin X Rp 10
juta.Mesin lama nilai buku Rp 2 juta dan diperkirakan laku
seharga Rp 1,2 juta. Pajak 40 %,maka investasi awal adalah :
Kerugian = Rp 2 juta - Rp 1,2 juta = Rp 800 ribu
Penghematan pajak = 40 % x 800 ribu = 320 ribu
Harga Mesin X Rp 10.000.000,-
Harga jual mesin lama Rp 1.200.000,-
Penghematan pajak Rp 320.000,- +
Rp 1.520.000,- -
Nilai Investasi Awal Rp 8.480.000,-
Contoh 2 b :
Apabila mesin lama laku Rp 3 juta berarti
laba Rp 1 juta,maka perhitungan investasi
awal :
Harga beserta biaya pemasangan mesin X
= Rp 10.000.000,-
Harga jual mesin lama= Rp 3.000.000,-
Pajak penghasilan 40 %=Rp 400.000,-
Rp 2.600.000,-
Nilai Investasi Awal Rp 7.400.000,-
2. Aliran Kas bersih yg Diharapkan (Net Cash Flow Expected)
Persh ABC ingin mengganti mesin bubut yg sudah
tua dengan mesin yg baru.Harga mesin baru tsb
beserta biaya pemasangan sebesar Rp 400.000,-
.Mesin lama dapat dijual seharga nilai bukunya Rp
40.000,- .Mesin baru diperkirakan bisa menurunkan
biaya tenaga kerja,biaya pemeliharaan dll sebesar Rp
152.000,-/th (sebelum pajak) selama 5 tahun
diperkirakan tidak mempunyai nilai sisa.
Penyusutan menggunakan garis lurus dan tarip pajak
50%. Maka aliran kas sebagai berikut :
Penghematan biaya tahunan Rp 152.000,-
Penyusutan mesin baru Rp 80.000,-
Penyusutan mesin lama Rp 8.000,-
Beban penyusutan tambahan Rp 72.000,-
Laba tambahan sebelum pajak Rp 80.000,-
Pajak 50 % Rp 40.000,-
Laba tambahan sesudah pajak Rp 40.000,-
Maka aliran kas bersih tahunan :
Rp 72.000,- - Rp 40.000,- = Rp
112.000,-
3. Nilai sisa (Salvage Value)
Pada akhir umur
proyek dinilai
sebagai aliran kas
masuk
INVESTASI BAGI PERUSAHAAN
MEMPUNYAI 2 TUJUAN :
1. PENJUALAN DAN BIAYA
NAIK
2. PENJUALAN TETAP,BIAYA
TURUN
PENJUALAN DAN BIAYA NAIK :
Persh Alfa membeli sebuah mesin baru
dgn harga Rp 7 juta,Umur ekonomis 5
th.Penyusutan menggunakan garis
lurus dan besarnya pajak 50%.Dengan
mesin baru tsb penjualan meningkat
sebesar Rp 15 juta/th,biaya produksi
meningkat Rp 11 juta/th. Mesin tsb
tidak mempunyai nilai
residu.Berdasarkan data tsb hitunglah
NPV,apabila diketahui biaya modal
untuk investasi 15 % .
JAWAB :
Tambahan aliran kas/tahun :
Tambahan Penjualan Rp 15.000.000,-
Tambahan Biaya produksi dan Operasi Rp 11.000.000,-
Tambahan keuntungan sebelum pajak Rp 4.000.000,-
Penyusutan mesin baru Rp 1.400.000,-
Keuntungan sebelum pajak Rp 2.600.000,-
Pajak 50% Rp 1.300.000,-
Laba setelah pajak Rp 1.300.000,-
Tambahan aliran kas = Rp
1.300.000,- + Rp 1.400.000,- = Rp
2.700.000,-
Kesimpulan :
Jadi NPV dari pembelian mesin baru tersebut adalah
Rp 2.045.000,- berarti Feasible (menguntungkan)
Tahun Keterangan Aliran Kas DF 15 % Nilai Sekarang
0 Inv Awal -7.000.000 1 -7.000.000
1 Cash Flow 2.700.000 0.869 2.346.300
2 -,,- 2.700.000 0,756 2.041.200
3 -,,- 2.700.000 0.657 1.773.900
4 -,,- 2.700.000 0,571 1.541.700
5 -,,- 2.700.000 0,497 1.341.900
NPV 9.045.000
PENJUALAN TETAP BIAYA TURUN
Sebuah persh sedang mempertimbangkan
rencana pembelian truck sebagai usaha
menurunkan biaya angkut bahan mentah karena
selama ini bahan mentah persh diangkut dengan
truck sewaan pada persh pengangkutan. Harga
truk tsb Rp 18 juta.Dengan adanya truk biaya
angkutan dapat berkurang Rp 20 juta/th ,biaya
pemeliharaan dan gaji sopir setiap tahun Rp 8
juta.Umur truk diperkirakan 4 tahun dengan
nilai residu Rp 2 juta. Dari data tsb hitunglah
rencana NPV pembelian truk tsb,apabila pajak 50
% dan biaya modal 15%
JAWAB :
Penurunan Biaya Pengangkutan Rp
20.000.000,-
Biaya pemeliharaan gaji dan sopir Rp
8.000.000,-
Penghematan kas Rp
12.000.000,-
Penyusutan Rp
4.000.000,-
Keuntungan sebelum pajak Rp
8.000.000,-
Pajak 50% Rp
4.000.000,-
Tambahan keuntungan setelah Pajak Rp
4.000.000,-
Aliran Kas Tahunan = Rp
4.000.000 + Rp 4.000.000 = Rp
8.000.000
Kesimpulan :
Pembelian truk tsb feasible dan layak
(Menguntungkan)
Tahun Keterangan Aliran Kas DF 15 % Nilai Sekarang
0 Inv Awal -18.000.000 1 -18.000.000
1 Cash Flow 8.000.000 0,869 6.956.520
2 -,,- 8.000.000 0,756 6.049.149
3 -,,- 8.000.000 0,657 5.260.128
4 -,,- 8.000.000
8.000.000
0,571
0,497
4.568.000
3.978.120
NPV 23.233.797
NEVER GIVE UP
MATERI MANAJEMEN
KEUANGAN
Analisis Kriteria Investasi
BY
SYAFRIL,SE,MM
KRITERIA INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu
usaha atau investasi secara umum
dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu :
Kriteria investasi yang memperhatikan
nilai waktu dari uang dan kriteria
investasi yang tidak memperhatikan
nilai waktu dari uang
I. Kriteria Investasi Yang Tidak
Memperhatikan Nilai Waktu Dari
Uang
1. Payback Periode (PP)
2. Average Rate of
Return (ARR)
II. Kriteria Investasi Yang
Memperhatikan Nilai Waktu
Dari Uang
1. Present Value (PV)
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Index (PI)
I. Kriteria Investasi Yang
Tidak Memperhatikan
Nilai Waktu Dari Uang
Ad 1) Metode Payback Periode (PP).
Metode payback untuk mengukur
lamanya dana terikat didalam investasi
Kriterianya :
Apabila Payback < N -- diterima
Apabila Payback > N -- ditolak
N = waktu kembalinya
investasi yang
diharapkan.
Rumus :
Investasi
Payback =
Kas bersih/tahun
Contoh
Suatu usulan investasi sebesar Rp 100.000.000,00
Nilai residu/sisa = Rp 10.000.000,00
Diharapkan investasi kembali dalam waktu 4 tahun
Earning After Tax (EAT) selama 4 tahun sbb :
Tahun I Rp 20.000.000,00
Tahun II Rp 30.000.000,00
Tahun III Rp 50.000.000,00
Tahun IV Rp 25.000.000,00
Jawab :
Karena EAT tidak konstan setiap tahunnya,maka tidak dipakai rumus
diatas ,tetapi dengan memakai :
Investasi – Nilai residu = Arus EAT
100.000.000,00 – 10.000.000,00 = 20.000.000 + 30.000.000 + 40.000.000
Jadi Payback = 2 tahun + 40.000.000/50.000.000
= 2 tahun 9,6 bulan = 3 tahun (Pembulatan)
Berarti masih lebih pendek dari jangka waktu yang diharapkan yang
selama 4 tahun,oleh sebab itu usulan bisnis tersebut dapat diterima.
Kalau aliran kasnya setiap tahun sama misalnya Rp
25.000.000,00/tahun, maka Paybacknya :
Perhitungan Pay back
100.000.000 – 10.000.000
Payback Periode = = 4,5 th
20.000.000,00
Berarti lebih panjang dari jangka waktu yang
diharapkan yang selama 4 tahun,oleh sebab
itu usulan bisnis tersebut sebaiknya tidak
diterima/ditolak .
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
METODE PAYBACK.
No Keunggulan Kelemahan
1. 1Mudah dimengerti Tidak memperhatikan seluruh
aliran kas setelah periode kembali
2 Lebih mengutamakan investasi yg
menghasilkan aliran kas yg lebih
cepat
Mengabaikan nilai waktu uang
3 Merupakan alat analisa yg mudah
bagi capital rationing
Tidak membedakan antara
investasi yang mempunyai biaya
investasi yg berbeda
4 Beranggapan semakin lama waktu
pengembalian,semakin tinggi
resikonya
Dapat dipercepat dengan jalan
menunda penggantian suku cadang
yg sudah usang
5 Karena mudah dimengerti
memberikan kesempatan untuk
keputusan capital budgeting secara
desentralisasi
Menitik beratkan pada keuntungan
jangka pendek bukan keuntungan
jangka panjang
Ad 2) Average Rate of
Return (ARR)
Average Rate of Return (ARR) merupakan perbandingan
antara Net Income (EAT) terhadap rata-rata investasi
bisnis yang dicerminkan dalam angka prosentase.
Rata-rata disini termasuk kebutuhan modal kerja
permanen dari usaha bisnis.
Kriterianya : Apabila ARR > COC ----- > Diterima
Apabila ARR < COC ------ >Ditolak
Rumus :
EAT
ARR =
(Investasi + Nilai Residu) : 2
EAT
ARR =
Investasi
EAT
ARR =
( n+1 ) ( I- S- WC )
+ S + WC
2 n
Keterangan
COC = Cost of capital = biaya modal
S = Salvage value = nilai residu/sisa
WC = Working capital = modal kerja
n = Periode waktu
EAT = Earning After Tax = pendapatan
setelah pajak
CONTOH :
Suatu usulan investasi Rp 10.000.000,00, umur usaha
bisnis 5 tahun dengan tingkat rata-rata net income
sebesar Rp 1.000.000,00/tahun, COC sebesar 10%. Nilai
residu Rp 2.000.000,00 .
1.000.000,00
ARR = = 16,67 %
10.000.000,00 + 2.000.000,00
Kesimpulan : usulan bisnis diterima karena ARR lebih besar dari pada COC
Keunggulan dan kelemahan metode
Average Rate of Return (ARR)
NO KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Mudah dimengerti ARR mempunyai lebih
dari satu kriteria
keputusan investasi
2. Memperhatikan
pendapatan selama
umur bisnis
Mengabaikan time
value of money
3. Lebih konservatif
dibanding Payback
Mengabaikan umur
bisnis
4. Mengakui nilai residu
II. KRITERIA INVESTASI YANG
MEMPERHATIKAN NILAI WAKTU DARI UANG
Ad 1) Present Value (Nilai Uang Sekarang).
Analisa ini pada umumnya disebut dengan analisa Present
Value adalah analisa untuk mengetahui nilai uang saat ini
atas dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang
akan dimiliki pada masa yang akan datang.
Merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari cash
inflow yang diharapkan dimasa mendatang dengan
investasi.
Kriteria : Apabila PV > Investasi 
Diterima
Apabila PV < Investasi  Ditolak
RUMUS :
Keterangan :
PV = Present Value = Nilai sekarang
Cf = Cash Flow = aliran kas masuk
k = Cost of capital = biaya modal
n = Periode
Contoh Kasus
Modal Investasi Rp 60.000.000,00
Proyeksi bisnis 6 tahun
Tingkat bunga 20 % per tahun
Pemasukan bersih (Proceed)
Tahun ke 1 : Rp 15.000.000,00
Tahun ke 2 : Rp 17.500.000,00
Tahun ke 3 : Rp 20.000.000,00
Tahun ke 4 : Rp 22.500.000,00
Tahun ke 5 : Rp 25.000.000,00
Tahun ke 6 : Rp 27.500.000,00
CV KembarMAndiri
Net Present Value
Tahun Tingkat Bunga Proceeds NPV
0
1
2
3
4
5
6
1
0,833
0,694
0,579
0,482
0,402
0,335
(60.000.000)
15.000.000
17.500.000
20.000.000
22.500.000
25.000.000
27.500.000
(60.000.000)
12.495.000
12.145.000
11.580.000
10.845.000
10.050.000
9.212.500
P V 66.327.500
CV KembarMandiri
Net Present Value
PV menunjukkan angka 66.327.500 > 60.000.000
(Investasi) berarti usaha ini layak untuk dilaksanakan .
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
METODE PRESENT VALUE (PV)
No Keunggulan Kelemahan
1 Secara konseptual adalah yang terbaik
dibandingkan dengan Payback
Memerlukan perhitungan COC sebagai
discount rate
2 Tidak mengabaikan aliran kas selama
periode proyek
Lebih sulit penerapannya dibandingkan
metode payback sehingga sangat sulit
digunakan oleh tingkat bawah pada
organisasi apabila tanpa diadakan training
yang memadai
3 Memperhitungkan nilai waktu uang Tanpa adanya perubahan aliran kas tahun
yang sama PV akan menghasilkan
perbandingan yang menyimpang terhadap
perbandingan antara proyek yang
berukuran tidak sama dan atau
mempunyai umur ekonomis yang tidak
sama
4 Mudah penerapannya dibandingkan
dengan IRR
5 Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
Ad 2) Net Present Value(NPV).
Merupakan pengurangan hasil
nilai sekarang (present value)
dengan investasi.
RUMUS :
Kriteria :
Apabila NPV positip (>0) ---
Diterima
Apabila NPV Negatip (<0) --- Ditolak
Pada contoh diatas diketahui :
PV = 66.327.500
Investasi Awal = 60.000.000
NPV = 66.327.500 – 60.000.000 = 6.327.500
(Positip) ,kesimpulan proyek diterima
Ad 3) INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Merupakan dingkat diskonto yang
mempersamakan nilai sekarang dari cash
inflow yang diharapkan dengan nilai
sekarang dari investasi awal atau dengan kata
lain tingkat diskonto yang memberikan hasil
nilai sekarang bersih dari pada proyek sama
dengan nol.
Rumus :
Dimana :
Sn = Salvage Value/nilai sisa tahun ke n
i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
Kriteria :
Apabila IRR > COC----- Diterima
Apabila IRR < COC ---- Ditolak
CONTOH KASUS
Suatu proyek dengan biaya investasi Rp
60.000.000,00, umur proyek
diperkirakan 5 tahun dengan cash
inflow yang diharapkan Rp
10.000.000,00 per tahun untuk selama
jangka waktu umur proyek. Pada akhir
tahun yang kelima, nilai residu/sisa Rp
20.000.000,00 . sedangkan cost of capital
yang berlaku sebesar 10 %, berapa IRR ?.
LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN
1. Hitung present value dari pada cash inflow
yang diharapkan yaitu cash inflow kali present
value faktornya untuk tingkat diskonto 10 %
(sebesar cost of capitalnya)
2. Banding dengan present value dari pada
investasi awal
3. Apabila jumlah present value cash inflow tidak sama
dengan present value investasi awal, lakukan interpolasi
secara linier pada berbagai tingkat diskonto secara coba-
coba (trial and error)
Apabila PV cash inflow lebih besar dari PV investasi awal
maka berbagai tingkat diskonto yang dicoba harus lebih
tinggi dari cost of capitalnya,
Tetapi apabila PV cash inflow lebih kecil dari PV investasi
awal maka berbagai tingkat diskonto yang dicoba harus
lebih rendah/kecil dari cost of capitalnya
4. Interpolasi linier dilakukan sampai ditemukan tingkat
diskonto dimana PV cash inflow sama dengan jumlah PV
investasi awal.
Th
Ke
Cash Inflow
(Dlm ribuan)
DF 10% PV CIF
DF 10%
DF 4% PV CIF
DF 4%
1 10.000 0,90909 9.090,90 0,96154 9.615,40
2 10.000 0,82645 8264,50 0,92456 9.245,60
3 10.000 0,75131 7.513,10 0,88900 8.890,00
4 10.000 0,68301 6.830,10 0,85480 8.548,00
5 10.000
20.000
0,62092
0,62092
6.209,20
12.418,40
0,82193
0,82193
8.219,30
16.438,60
50.326,20 60.956,90
INTERPOLASI LINIER
Tingkat diskonto PV CIF
10% 50.326,20 60.000 = 50.326,20 + 9.673,80
4% 60.956,90
6% 10.630,70
9673,8
IRR = 10 % - x 6% = 4,54 %
10630,70
Kesimpulan :
Usulan proyek tersebut ditolak karena IRR lebih kecil
dari cost of capital
No Keunggulan Kelemahan
1 Secara konseptual adalah yang terbaik
dibandingkan dengan ARR dan
Payback
Memerlukan perhitungan COC
sebagai batas minimal dari nilai yg
mungkin dicapai
2 Tidak mengabaikan aliran kas selama
periode proyek
Lebih sulit penerapannya dalam
melakukan perhitungan tanpa bantuan
komputer
3 Memperhitungkan nilai waktu uang Tidak membedakan proyek yang
mempunyai ukuran berbeda dan
perbedaan umur investasi
4 Hasilnya adalah prosentase sehingga
manajemen dapat menguji atau
memperkirakan sewaktu COC/Return
tidak diketahui secara pasti
Sering menghasilkan lebih dari satu
discount rate
5 Mengutamakan aliran kas yang lebih
awal dari pada kas belakangan
Metode ini beranggapan bahwa aliran
kas yang mungkin dapat
diinvestasikan kembali dengan tingkat
bunga sama dengan IRR
Keunggulan dan Kelemahan IRR
Ad 4) PROFITABILITY INDEKS.
Metode ini merupakan perbandingan
antara present value aliran kas yang
diharapkan dengan investasi awal.
RUMUS :
PV CIF
Profitability Indeks =
INVESTASI AWAL
Dimana : PV CIF = Present Value Cash Inflow
Kriteria :
Apabila PI > 1 --------
Diterima
Apabila PI < 1 --------
Ditolak
Pada contoh diatas
diketahui:
PV = 66.327.500
Investasi Awal = 60.000.000
PI = 66.327.500/60.000.000 =
1, 105 ,berarti PI >1, maka
kesimpulan proyek diterima.
RINGKASAN KRITERIA INVESTASI
NO TEHNIK/ METODE DITERIMA DITOLAK
1 Payback Payback < N Payback > N
2 Average Rate of
Return
ARR > Coc ARR< Coc
3 Present Value PV > Investasi PV < Investasi
4 Net Present Value NPV > 0 NPV < 0
5 Internal Rate of
Return
IRR > Coc IRR < Coc
6 Profitability Indeks PI > 1 PV < 1
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
Ardha Erlitha
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
apryani rahmawati
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
Sri Rahayu
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
Lufi Yuwana Mursita
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
Trisnadi Wijaya
 
Analisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-editAnalisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-edit
Rico Andreas Sagala
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
Daniel SLSA CLA
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
risangaji febriyanto
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 

What's hot (20)

Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Analisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-editAnalisis biaya-relevan-edit
Analisis biaya-relevan-edit
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 

Similar to Capital Budgeting

CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
MhmdRidwanM
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
9elevenStarUnila
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Mukhtarbustami
 
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
NellyAgustini
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
NellyAgustini
 
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian InvestasiManajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
DebiCarolina2
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx
AliehaDhea
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
Yoyo Sudaryo
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
Diam10
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
budieto
 
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptxPertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
ElsaNurlaela
 
Analisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek KeuanganAnalisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek Keuangan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
AhmadWp1
 
4. konsep penilaian investasi
4.  konsep penilaian investasi4.  konsep penilaian investasi
4. konsep penilaian investasi
Ratih Aryati
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
DenzbaguseNugroho
 
Analisis_Investasi.pptx
Analisis_Investasi.pptxAnalisis_Investasi.pptx
Analisis_Investasi.pptx
DonnaPermataSari
 

Similar to Capital Budgeting (20)

CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
Penganggaran modal Manajemen keuangan_1.
 
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian InvestasiManajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
Manajemen Keuangan : Konsep Penilaian Investasi
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
 
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptxPertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
 
Analisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek KeuanganAnalisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek Keuangan
 
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
 
4. konsep penilaian investasi
4.  konsep penilaian investasi4.  konsep penilaian investasi
4. konsep penilaian investasi
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptxmemahami manajemen keuangan modul 4.pptx
memahami manajemen keuangan modul 4.pptx
 
4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal
 
Analisis_Investasi.pptx
Analisis_Investasi.pptxAnalisis_Investasi.pptx
Analisis_Investasi.pptx
 
3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap3. investasi dalam aktiva tetap
3. investasi dalam aktiva tetap
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
Syafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
Syafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (18)

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

Capital Budgeting

  • 2. PENGERTIAN Menurut Van Horne , Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun
  • 3. Menurut Suratiyah,Capital Budgeting adalah keseluruhan proses dalam perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana, jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi satu tahun. Menurut Pangestu Capital Budgeting adalah menilai rencana investasi yang akan kembali dalam jangka panjang.
  • 4. ADA 5 KLASIFIKASI 1. Investasi karena adanya produk baru/perluasan dari produk yg sudah ada. 2. Penggantian dari peralatan/bangunan 3. Penelitian dan Pengembangan 4. Eksplorasi 5. Lain-lain
  • 5. CARA MENENTUKAN ALIRAN KAS BERSIH Apabila dibiayai dengan Modal sendiri (Equity Financiing) : Apabila dibiayai dengan Modal Asing (Debt Financiing) Net Cash Flow = Net Income + Depresiasi Net Cash Flow = Net Income + Depresiasi + i ( 1 - Tax )
  • 6. Apabila Tax = 0 ,Maka : Net Cash Flow = Net Income + Depresiasi + i
  • 7. ALIRAN KAS SUATU PROYEK DIKATEGORIKAN MENJADI 3 : 1. Nilai investasi awal Jenisnya antara lain : a. Harga beli aktiva tetap misalnya : gedung ,tanah, mesin beserta biaya pemasangan,biaya pemesanan,biaya pembangunan dsb b. Biaya promosi dari produk baru c. Modal kerja permanen misalnya : Piutang,Persediaan dsb d. Perlakuan terhadap aktiva tetap yg diganti
  • 8. CONTOH 1 : Persh ABC investasi pd suatu mesin seharga Rp 5 juta,biaya pemasangan diperkirakan Rp 500 ribu dgn penanaman ini ada kenaikkan modal kerja permanen berupa : Piutang Rp 200 ribu dan Persediaan Rp 300 ribu Berdasarkan data diatas,maka investasi awal sebagai berikut : Harga beli mesin Rp 5.000.000,- Biaya pemasangan Rp 500.000,- Modal kerja permanen Rp 500.000,- + Nilai Investasi Awal Rp 6.000.000,-
  • 9. Contoh 2a Persh ingin mengganti mesin yg usang dengan yg lebih otomatis. Harga beserta biaya pemasangan mesin X Rp 10 juta.Mesin lama nilai buku Rp 2 juta dan diperkirakan laku seharga Rp 1,2 juta. Pajak 40 %,maka investasi awal adalah : Kerugian = Rp 2 juta - Rp 1,2 juta = Rp 800 ribu Penghematan pajak = 40 % x 800 ribu = 320 ribu Harga Mesin X Rp 10.000.000,- Harga jual mesin lama Rp 1.200.000,- Penghematan pajak Rp 320.000,- + Rp 1.520.000,- - Nilai Investasi Awal Rp 8.480.000,-
  • 10. Contoh 2 b : Apabila mesin lama laku Rp 3 juta berarti laba Rp 1 juta,maka perhitungan investasi awal : Harga beserta biaya pemasangan mesin X = Rp 10.000.000,- Harga jual mesin lama= Rp 3.000.000,- Pajak penghasilan 40 %=Rp 400.000,- Rp 2.600.000,- Nilai Investasi Awal Rp 7.400.000,-
  • 11. 2. Aliran Kas bersih yg Diharapkan (Net Cash Flow Expected) Persh ABC ingin mengganti mesin bubut yg sudah tua dengan mesin yg baru.Harga mesin baru tsb beserta biaya pemasangan sebesar Rp 400.000,- .Mesin lama dapat dijual seharga nilai bukunya Rp 40.000,- .Mesin baru diperkirakan bisa menurunkan biaya tenaga kerja,biaya pemeliharaan dll sebesar Rp 152.000,-/th (sebelum pajak) selama 5 tahun diperkirakan tidak mempunyai nilai sisa. Penyusutan menggunakan garis lurus dan tarip pajak 50%. Maka aliran kas sebagai berikut :
  • 12. Penghematan biaya tahunan Rp 152.000,- Penyusutan mesin baru Rp 80.000,- Penyusutan mesin lama Rp 8.000,- Beban penyusutan tambahan Rp 72.000,- Laba tambahan sebelum pajak Rp 80.000,- Pajak 50 % Rp 40.000,- Laba tambahan sesudah pajak Rp 40.000,- Maka aliran kas bersih tahunan : Rp 72.000,- - Rp 40.000,- = Rp 112.000,-
  • 13. 3. Nilai sisa (Salvage Value) Pada akhir umur proyek dinilai sebagai aliran kas masuk
  • 14. INVESTASI BAGI PERUSAHAAN MEMPUNYAI 2 TUJUAN : 1. PENJUALAN DAN BIAYA NAIK 2. PENJUALAN TETAP,BIAYA TURUN
  • 15. PENJUALAN DAN BIAYA NAIK : Persh Alfa membeli sebuah mesin baru dgn harga Rp 7 juta,Umur ekonomis 5 th.Penyusutan menggunakan garis lurus dan besarnya pajak 50%.Dengan mesin baru tsb penjualan meningkat sebesar Rp 15 juta/th,biaya produksi meningkat Rp 11 juta/th. Mesin tsb tidak mempunyai nilai residu.Berdasarkan data tsb hitunglah NPV,apabila diketahui biaya modal untuk investasi 15 % .
  • 16. JAWAB : Tambahan aliran kas/tahun : Tambahan Penjualan Rp 15.000.000,- Tambahan Biaya produksi dan Operasi Rp 11.000.000,- Tambahan keuntungan sebelum pajak Rp 4.000.000,- Penyusutan mesin baru Rp 1.400.000,- Keuntungan sebelum pajak Rp 2.600.000,- Pajak 50% Rp 1.300.000,- Laba setelah pajak Rp 1.300.000,- Tambahan aliran kas = Rp 1.300.000,- + Rp 1.400.000,- = Rp 2.700.000,-
  • 17. Kesimpulan : Jadi NPV dari pembelian mesin baru tersebut adalah Rp 2.045.000,- berarti Feasible (menguntungkan) Tahun Keterangan Aliran Kas DF 15 % Nilai Sekarang 0 Inv Awal -7.000.000 1 -7.000.000 1 Cash Flow 2.700.000 0.869 2.346.300 2 -,,- 2.700.000 0,756 2.041.200 3 -,,- 2.700.000 0.657 1.773.900 4 -,,- 2.700.000 0,571 1.541.700 5 -,,- 2.700.000 0,497 1.341.900 NPV 9.045.000
  • 18. PENJUALAN TETAP BIAYA TURUN Sebuah persh sedang mempertimbangkan rencana pembelian truck sebagai usaha menurunkan biaya angkut bahan mentah karena selama ini bahan mentah persh diangkut dengan truck sewaan pada persh pengangkutan. Harga truk tsb Rp 18 juta.Dengan adanya truk biaya angkutan dapat berkurang Rp 20 juta/th ,biaya pemeliharaan dan gaji sopir setiap tahun Rp 8 juta.Umur truk diperkirakan 4 tahun dengan nilai residu Rp 2 juta. Dari data tsb hitunglah rencana NPV pembelian truk tsb,apabila pajak 50 % dan biaya modal 15%
  • 19. JAWAB : Penurunan Biaya Pengangkutan Rp 20.000.000,- Biaya pemeliharaan gaji dan sopir Rp 8.000.000,- Penghematan kas Rp 12.000.000,- Penyusutan Rp 4.000.000,- Keuntungan sebelum pajak Rp 8.000.000,- Pajak 50% Rp 4.000.000,- Tambahan keuntungan setelah Pajak Rp 4.000.000,- Aliran Kas Tahunan = Rp 4.000.000 + Rp 4.000.000 = Rp 8.000.000
  • 20. Kesimpulan : Pembelian truk tsb feasible dan layak (Menguntungkan) Tahun Keterangan Aliran Kas DF 15 % Nilai Sekarang 0 Inv Awal -18.000.000 1 -18.000.000 1 Cash Flow 8.000.000 0,869 6.956.520 2 -,,- 8.000.000 0,756 6.049.149 3 -,,- 8.000.000 0,657 5.260.128 4 -,,- 8.000.000 8.000.000 0,571 0,497 4.568.000 3.978.120 NPV 23.233.797
  • 22. MATERI MANAJEMEN KEUANGAN Analisis Kriteria Investasi BY SYAFRIL,SE,MM
  • 23. KRITERIA INVESTASI Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : Kriteria investasi yang memperhatikan nilai waktu dari uang dan kriteria investasi yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
  • 24. I. Kriteria Investasi Yang Tidak Memperhatikan Nilai Waktu Dari Uang 1. Payback Periode (PP) 2. Average Rate of Return (ARR)
  • 25. II. Kriteria Investasi Yang Memperhatikan Nilai Waktu Dari Uang 1. Present Value (PV) 2. Net Present Value (NPV) 3. Internal Rate of Return (IRR) 4. Profitability Index (PI)
  • 26. I. Kriteria Investasi Yang Tidak Memperhatikan Nilai Waktu Dari Uang Ad 1) Metode Payback Periode (PP). Metode payback untuk mengukur lamanya dana terikat didalam investasi Kriterianya : Apabila Payback < N -- diterima Apabila Payback > N -- ditolak
  • 27. N = waktu kembalinya investasi yang diharapkan. Rumus : Investasi Payback = Kas bersih/tahun
  • 28. Contoh Suatu usulan investasi sebesar Rp 100.000.000,00 Nilai residu/sisa = Rp 10.000.000,00 Diharapkan investasi kembali dalam waktu 4 tahun Earning After Tax (EAT) selama 4 tahun sbb : Tahun I Rp 20.000.000,00 Tahun II Rp 30.000.000,00 Tahun III Rp 50.000.000,00 Tahun IV Rp 25.000.000,00
  • 29. Jawab : Karena EAT tidak konstan setiap tahunnya,maka tidak dipakai rumus diatas ,tetapi dengan memakai : Investasi – Nilai residu = Arus EAT 100.000.000,00 – 10.000.000,00 = 20.000.000 + 30.000.000 + 40.000.000 Jadi Payback = 2 tahun + 40.000.000/50.000.000 = 2 tahun 9,6 bulan = 3 tahun (Pembulatan) Berarti masih lebih pendek dari jangka waktu yang diharapkan yang selama 4 tahun,oleh sebab itu usulan bisnis tersebut dapat diterima. Kalau aliran kasnya setiap tahun sama misalnya Rp 25.000.000,00/tahun, maka Paybacknya :
  • 30. Perhitungan Pay back 100.000.000 – 10.000.000 Payback Periode = = 4,5 th 20.000.000,00 Berarti lebih panjang dari jangka waktu yang diharapkan yang selama 4 tahun,oleh sebab itu usulan bisnis tersebut sebaiknya tidak diterima/ditolak .
  • 31. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PAYBACK. No Keunggulan Kelemahan 1. 1Mudah dimengerti Tidak memperhatikan seluruh aliran kas setelah periode kembali 2 Lebih mengutamakan investasi yg menghasilkan aliran kas yg lebih cepat Mengabaikan nilai waktu uang 3 Merupakan alat analisa yg mudah bagi capital rationing Tidak membedakan antara investasi yang mempunyai biaya investasi yg berbeda 4 Beranggapan semakin lama waktu pengembalian,semakin tinggi resikonya Dapat dipercepat dengan jalan menunda penggantian suku cadang yg sudah usang 5 Karena mudah dimengerti memberikan kesempatan untuk keputusan capital budgeting secara desentralisasi Menitik beratkan pada keuntungan jangka pendek bukan keuntungan jangka panjang
  • 32. Ad 2) Average Rate of Return (ARR) Average Rate of Return (ARR) merupakan perbandingan antara Net Income (EAT) terhadap rata-rata investasi bisnis yang dicerminkan dalam angka prosentase. Rata-rata disini termasuk kebutuhan modal kerja permanen dari usaha bisnis. Kriterianya : Apabila ARR > COC ----- > Diterima Apabila ARR < COC ------ >Ditolak
  • 33. Rumus : EAT ARR = (Investasi + Nilai Residu) : 2 EAT ARR = Investasi EAT ARR = ( n+1 ) ( I- S- WC ) + S + WC 2 n
  • 34. Keterangan COC = Cost of capital = biaya modal S = Salvage value = nilai residu/sisa WC = Working capital = modal kerja n = Periode waktu EAT = Earning After Tax = pendapatan setelah pajak
  • 35. CONTOH : Suatu usulan investasi Rp 10.000.000,00, umur usaha bisnis 5 tahun dengan tingkat rata-rata net income sebesar Rp 1.000.000,00/tahun, COC sebesar 10%. Nilai residu Rp 2.000.000,00 . 1.000.000,00 ARR = = 16,67 % 10.000.000,00 + 2.000.000,00 Kesimpulan : usulan bisnis diterima karena ARR lebih besar dari pada COC
  • 36. Keunggulan dan kelemahan metode Average Rate of Return (ARR) NO KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Mudah dimengerti ARR mempunyai lebih dari satu kriteria keputusan investasi 2. Memperhatikan pendapatan selama umur bisnis Mengabaikan time value of money 3. Lebih konservatif dibanding Payback Mengabaikan umur bisnis 4. Mengakui nilai residu
  • 37. II. KRITERIA INVESTASI YANG MEMPERHATIKAN NILAI WAKTU DARI UANG Ad 1) Present Value (Nilai Uang Sekarang). Analisa ini pada umumnya disebut dengan analisa Present Value adalah analisa untuk mengetahui nilai uang saat ini atas dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang akan dimiliki pada masa yang akan datang. Merupakan perbandingan antara nilai sekarang dari cash inflow yang diharapkan dimasa mendatang dengan investasi.
  • 38. Kriteria : Apabila PV > Investasi  Diterima Apabila PV < Investasi  Ditolak RUMUS :
  • 39. Keterangan : PV = Present Value = Nilai sekarang Cf = Cash Flow = aliran kas masuk k = Cost of capital = biaya modal n = Periode
  • 40. Contoh Kasus Modal Investasi Rp 60.000.000,00 Proyeksi bisnis 6 tahun Tingkat bunga 20 % per tahun Pemasukan bersih (Proceed) Tahun ke 1 : Rp 15.000.000,00 Tahun ke 2 : Rp 17.500.000,00 Tahun ke 3 : Rp 20.000.000,00 Tahun ke 4 : Rp 22.500.000,00 Tahun ke 5 : Rp 25.000.000,00 Tahun ke 6 : Rp 27.500.000,00
  • 41. CV KembarMAndiri Net Present Value Tahun Tingkat Bunga Proceeds NPV 0 1 2 3 4 5 6 1 0,833 0,694 0,579 0,482 0,402 0,335 (60.000.000) 15.000.000 17.500.000 20.000.000 22.500.000 25.000.000 27.500.000 (60.000.000) 12.495.000 12.145.000 11.580.000 10.845.000 10.050.000 9.212.500 P V 66.327.500 CV KembarMandiri Net Present Value PV menunjukkan angka 66.327.500 > 60.000.000 (Investasi) berarti usaha ini layak untuk dilaksanakan .
  • 42. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PRESENT VALUE (PV) No Keunggulan Kelemahan 1 Secara konseptual adalah yang terbaik dibandingkan dengan Payback Memerlukan perhitungan COC sebagai discount rate 2 Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek Lebih sulit penerapannya dibandingkan metode payback sehingga sangat sulit digunakan oleh tingkat bawah pada organisasi apabila tanpa diadakan training yang memadai 3 Memperhitungkan nilai waktu uang Tanpa adanya perubahan aliran kas tahun yang sama PV akan menghasilkan perbandingan yang menyimpang terhadap perbandingan antara proyek yang berukuran tidak sama dan atau mempunyai umur ekonomis yang tidak sama 4 Mudah penerapannya dibandingkan dengan IRR 5 Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
  • 43. Ad 2) Net Present Value(NPV). Merupakan pengurangan hasil nilai sekarang (present value) dengan investasi. RUMUS :
  • 44. Kriteria : Apabila NPV positip (>0) --- Diterima Apabila NPV Negatip (<0) --- Ditolak Pada contoh diatas diketahui : PV = 66.327.500 Investasi Awal = 60.000.000 NPV = 66.327.500 – 60.000.000 = 6.327.500 (Positip) ,kesimpulan proyek diterima
  • 45. Ad 3) INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) Merupakan dingkat diskonto yang mempersamakan nilai sekarang dari cash inflow yang diharapkan dengan nilai sekarang dari investasi awal atau dengan kata lain tingkat diskonto yang memberikan hasil nilai sekarang bersih dari pada proyek sama dengan nol. Rumus :
  • 46. Dimana : Sn = Salvage Value/nilai sisa tahun ke n i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1 i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2 Kriteria : Apabila IRR > COC----- Diterima Apabila IRR < COC ---- Ditolak
  • 47. CONTOH KASUS Suatu proyek dengan biaya investasi Rp 60.000.000,00, umur proyek diperkirakan 5 tahun dengan cash inflow yang diharapkan Rp 10.000.000,00 per tahun untuk selama jangka waktu umur proyek. Pada akhir tahun yang kelima, nilai residu/sisa Rp 20.000.000,00 . sedangkan cost of capital yang berlaku sebesar 10 %, berapa IRR ?.
  • 48. LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN 1. Hitung present value dari pada cash inflow yang diharapkan yaitu cash inflow kali present value faktornya untuk tingkat diskonto 10 % (sebesar cost of capitalnya) 2. Banding dengan present value dari pada investasi awal
  • 49. 3. Apabila jumlah present value cash inflow tidak sama dengan present value investasi awal, lakukan interpolasi secara linier pada berbagai tingkat diskonto secara coba- coba (trial and error) Apabila PV cash inflow lebih besar dari PV investasi awal maka berbagai tingkat diskonto yang dicoba harus lebih tinggi dari cost of capitalnya, Tetapi apabila PV cash inflow lebih kecil dari PV investasi awal maka berbagai tingkat diskonto yang dicoba harus lebih rendah/kecil dari cost of capitalnya 4. Interpolasi linier dilakukan sampai ditemukan tingkat diskonto dimana PV cash inflow sama dengan jumlah PV investasi awal.
  • 50. Th Ke Cash Inflow (Dlm ribuan) DF 10% PV CIF DF 10% DF 4% PV CIF DF 4% 1 10.000 0,90909 9.090,90 0,96154 9.615,40 2 10.000 0,82645 8264,50 0,92456 9.245,60 3 10.000 0,75131 7.513,10 0,88900 8.890,00 4 10.000 0,68301 6.830,10 0,85480 8.548,00 5 10.000 20.000 0,62092 0,62092 6.209,20 12.418,40 0,82193 0,82193 8.219,30 16.438,60 50.326,20 60.956,90
  • 51. INTERPOLASI LINIER Tingkat diskonto PV CIF 10% 50.326,20 60.000 = 50.326,20 + 9.673,80 4% 60.956,90 6% 10.630,70 9673,8 IRR = 10 % - x 6% = 4,54 % 10630,70 Kesimpulan : Usulan proyek tersebut ditolak karena IRR lebih kecil dari cost of capital
  • 52. No Keunggulan Kelemahan 1 Secara konseptual adalah yang terbaik dibandingkan dengan ARR dan Payback Memerlukan perhitungan COC sebagai batas minimal dari nilai yg mungkin dicapai 2 Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek Lebih sulit penerapannya dalam melakukan perhitungan tanpa bantuan komputer 3 Memperhitungkan nilai waktu uang Tidak membedakan proyek yang mempunyai ukuran berbeda dan perbedaan umur investasi 4 Hasilnya adalah prosentase sehingga manajemen dapat menguji atau memperkirakan sewaktu COC/Return tidak diketahui secara pasti Sering menghasilkan lebih dari satu discount rate 5 Mengutamakan aliran kas yang lebih awal dari pada kas belakangan Metode ini beranggapan bahwa aliran kas yang mungkin dapat diinvestasikan kembali dengan tingkat bunga sama dengan IRR Keunggulan dan Kelemahan IRR
  • 53. Ad 4) PROFITABILITY INDEKS. Metode ini merupakan perbandingan antara present value aliran kas yang diharapkan dengan investasi awal. RUMUS : PV CIF Profitability Indeks = INVESTASI AWAL Dimana : PV CIF = Present Value Cash Inflow
  • 54. Kriteria : Apabila PI > 1 -------- Diterima Apabila PI < 1 -------- Ditolak
  • 55. Pada contoh diatas diketahui: PV = 66.327.500 Investasi Awal = 60.000.000 PI = 66.327.500/60.000.000 = 1, 105 ,berarti PI >1, maka kesimpulan proyek diterima.
  • 56. RINGKASAN KRITERIA INVESTASI NO TEHNIK/ METODE DITERIMA DITOLAK 1 Payback Payback < N Payback > N 2 Average Rate of Return ARR > Coc ARR< Coc 3 Present Value PV > Investasi PV < Investasi 4 Net Present Value NPV > 0 NPV < 0 5 Internal Rate of Return IRR > Coc IRR < Coc 6 Profitability Indeks PI > 1 PV < 1