SlideShare a Scribd company logo
BAB VII
ANALISIS KEPUTUSAN
INVESTASI
I. Pengertian Keputusan investasi
Investasi merupakan penanaman dana yang di lakukan oleh suatu perusahaan ke dalam aset ( aktiva ) dengan
harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang . Dilihat dari jangka waktunya investasi di bedakan
menjadi 3 macam yaitu : investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang .
Sedangkan di lihat dari jenis aktivanya , investasi di bedakan ke dalam investasi pada Aktiva riil misalnya
investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan – peralatan . Adapun investasi pada aktiva non rill misalnya
investasi ke dalam surat-surat berharga.
II. Aliran Kas Dalam Investasi
Keputusan investasi yang di lakukan perusahaan akan menentukan apakah investasi layak di laksanakan oleh
perusahaan atau tidak . Pengambilan keputusan tersebut mempertimbangkan aliran kas keluar ( Cash Outflow )
yang akan di keluarkan perusahaan dan aliran kas masuk ( cash Inflow) yang akan di perolehnya berkaitan
dengan investasi yang di ambil .
Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu :
1. Initial Cashflow ( Capital Outlays )
Merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu
investasi .
2. Operational Cashflow
Merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Operational cashflow ini berasal dari
pendapatan yang di peroleh di kurangi dengan biaya-biaya yang di keluarkan perusahaan. Aliran kas
operasi sering di sebut cash inflow ( aliran kas masuk ) yang nantinya akan di bandingkan dengan cash
outflow untuk menutup investasi . Operational cashflow ini biasanya di terima setiap tahun selama umur
ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih ( di sebut proceeds ) .Besarnya proceeds terdiri
dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak Earning After Tax ( EAT) di tambah depresiasi .
Perhitungan proceeds dari kedua sumber tersebut adalah sbb :
• Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri :
Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi
• Perhitungan Proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang :
Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga ( 1- pajak )
3. Terminal Cashflow
Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang di terima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya
umur ekonomis suatu proyek ivestasi. Terminal Cashflow akan di peroleh pada akhir umur ekonomis suatu
investasi . Terminal cashflow ini dapat di peroleh Dari nilai sisa ( residu ) dari aktiva dan modal kerja yang
di gunakan untuk investasi . Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada akhir umur
ekonomisnya yang di hitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan . Besarnya nilai residu ini sangat
penting dalam perhitungan biaya depresiasi dan aliran kas masuk perusahaan .
III. Metode Penilaian Investasi
Pengambilan keputusan proyek investasi terutama di dasarkan pada pertimbangan ekonomis. Secara
ekonomis apakah suatu investasi layak atau tidak di laksanakan dapat di hitung dengan beberapa metode
penilaian investasi atau kriteria proyek investasi yaitu :
1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)
2. Metode Payback period (PBP)
3. Metode Net Present Value (NPV)
4. Metode Profitability Index (PI)
5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
1. Metode Accounting Rate of Return ( ARR )
Metode accounting rate of return ( ARR ) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari
investasi yang di gunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut . Keuntungan yang di
perhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak ( Earning After Tax/EAT ).
Sedangkan investasi yang di perhitungkan adalah rata – rata investasi yang di peroleh
dari investasi awal ( jika ada ) di tambah investasi akhir di bagi dua . Hasil dari ARR ini
merupakan angka relatif ( persentase ) .
Rata – rata laba setelah pajak
ARR = x 100 %
Rata – rata investasi
CONTOH :
Proyek A membutuhkan dana Rp 280.000.000,- umur ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa
Rp 40.000.000,- . Laba setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut – turut adalah : tahun 1 =
Rp 40.000.000,- tahun 2 = Rp 50.000.000,- dan tahun 3 = Rp 30.000.000,- . Dari informasi
tersebut maka dapat di hitung besarnya Accounting Rate of Return sebagai berikut :
( 40.000.000,- + 50.000.000,- + 30.000.000,- ) : 3
ARR = x 100 %
( 280.000.000,- + 40.000.000,- ) : 2
= 40.000.000,- / 160.000.000,-
= 0,25 25 %
2. Metode Payback Period ( PBP )
Payback period merupakan suatu periode yang di perlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu
investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto ( proceeds ) yang di peroleh . Metode ini sangat
sederhana seperti metode ARR . Formula untuk mencari payback period adalah sbb :
Capital Outlays
PBP = X 1 Tahun
Proceeds
CONTOH 1 :
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp 120.000.000,- aliran kas masuk atau proceeds ( laba neto +
penyusutan ) di perkirakan Rp 40.000.000,- per tahun selama 6 tahun , maka besarnya payback period nya
adalah sbb :
120.000.000,-
PBP = x 1 Tahun = 3 Tahun
40.000.000,-
Apabila proceeds setiap tahun tidak sama , misalnya di perkirakan :
- Tahun 1 Rp 50.000.000,-
- Tahun 2 Rp 50.000.000,-
- Tahun 3 Rp 40.000.000,-
- Tahun 4 Rp 30.000.000,-
- Tahun 5 Rp 20.000.000,-
- Tahun 6 Rp 20.000.000,-
Maka Payback Period nya dapat di hitung sbb :
Outlays ( investasi ) Rp 120.000.000,-
Proceeds th ke – 1 Rp 50.000.000,-
Rp 70.000.000,-
Proceeds th ke – 2 Rp 50.000.000,-
Rp 20.000.000,-
20.000.000,-
PBP = 2 tahun + x 1 Tahun = 2 tahun 6 bulan
40.000.000,-
CONTOH :
Ada 2 usulan proyek investasi A dan B . Initial cashflow kedua proyek tersebut sama besar yaitu masing-masing
Rp 10.000.000,- . Usia ekonomis proyek A selama 5 tahun , dan proyek B hanya 2 tahun . Keuntungan yang
disyaratkan kedua proyek tersebut 16 %.
Aliran kas proyek A dan B
Aliran Kas Proyek A Proyek B
Cash Outlay - Rp 10.000.000,- - Rp 10.000.000,-
Aliran Kas Masuk
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Rp 5.000.000,-
Rp 4.000.000,-
Rp 3.000.000,-
Rp 2.000.000,-
Rp 1.000.000,-
Rp 6.000.000,-
Rp 5.000.000,-
-
-
-
Perhitungan Discount Payback Period masing-masing proyek adalah sbb :
1. Discounted payback period proyek A :
Rumus PVIF = 1/(1+i)
Contoh Tahun 1 = 1/(1+16%) = 0,862068 0,862
Tahun 2= 1/(1+16%) = 0,743162 0,743 begitu seterusnya
Tahun Aliran kas PVIF
16 %, n
(nilai skrg faktor
bunga)
Discounted
Cashflow
Kumulatif
Discounted
Cashflow
0 - 10.000.000,- - - 10.000.000,- - 10.000.000,-
1 5.000.000,- 0,862 4.310.000,- - 5.690.000,-
2 4.000.000,- 0,743 2.972.000,- - 2.718.000,-
3 3.000.000,- 0,641 1.923.000,- - 795.000,-
4 2.000.000,- 0,552 1.104.000,- 309.000,-
5 1.000.000,- 0,476 476.000,- 785.000,-
n
=
=
=
=
=
1
X
X
X
X
X
-
-
-
-
-
Tahun Aliran kas PVIF 16 %, n
(nilai skrg faktor
bunga)
Discounted
Cash flow
Kumulatif
Discounted
Cashflow
0 - 10.000.000,- - - 10.000.000,- - 10.000.000,-
1 6.000.000,- 0,862 5.172.000,- - 4.828.000,-
2 5.000.000,- 0,743 3.175.000,- -1.653.000,-
2. Discounted payback period proyek B :
Discounted payback period proyek A = 3 tahun + ( 795.000 / 1.104.000 ) x 12 bln
= 3 tahun 8, 6 bulan
= 3 tahun 9 bulan
Untuk menentukan apakah proyek A di terima atau di tolak , kita bandingkan antara jangka waktu yang di
syaratkan dengan jangka waktu pengembalian proyek A yaitu selama 3 tahun 9 bulan . Apabila jangka waktu
yang di syaratkan adalah 5 tahun , maka discounted payback period proyek A ini lebih cepat dari jangka waktu
yang di syaratkan oleh investor, sehingga proyek A layak di laksanakan .Sebaliknya discounted payback
period proyek B tidak ada karena aliran kas masuk proyek B tidak dapat mencukupi untuk menutup pengeluaran
proyek tersebut . Dengan demikian proyek B jelas tidak di terima atau tidak layak di laksanakan .
-
-
X
X
=
=
3. Metode Net Present Value ( NPV )
Dua metode penilaian investasi terdahulu memiliki kelemahan yang hampir sama , antara lain tidak
memperhatikan nilai waktu dari uang . Kita tahu bahwa uang memiliki nilai yang berbeda apabila waktu
memperolehnya berbeda . Hal ini karena adanya faktor diskonto yang berupa bunga dan biaya modal
lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka metode net present value akan mengakomodasi tentang nilai
waktu uang dalam suatu investasi.
Metode NPV merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto ( Proceeds
) dengan nilai sekarang dari suatu investasi ( outlays).
NPV = (C1/(1+r) + (C2/(1+r) + (C3/(1+r) + . . . . + (Ct/(1+r)t) – C0)
Keterangan :
NPV= Net Present Value
Ct = Aliran kas neto per tahun pada periode t/n
CO = Nilai Investasi awal pada tahun
r = Suku bunga atau discount rate (dalam %)
n = Periode
Contoh :
Dari proyek B membutuhkan investasi awal sebesar Rp 120.000.000,- aliran kas masuk atau proceeds di
perkirakan Rp 40.000.000,- per tahun selama 6 tahun , maka besarnya Net Present Value (NPV) bila di
ketaui discount rate-nya = 10 % yaitu :
n n n n
1. Proceeds untuk setiap tahun tetap sama
NPV = (C1/(1+r) + (C2/(1+r)+ (C3/(1+r) + . . . . + (Ct/(1+r)t) – C0)
= (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) +
(40.000.000/(1+0,10) - 120.000.000
NPV= 36.363.636+ 33.057.851 + 30.052.592 + 27.320.538 + 24.836.852 + 22.578.957 – 120.000.000
NPV =174.210.426 – 120.000.000
NPV = Rp 54.210.426
2. Proceeds untuk setiap tahun tidak sama
Investasi yg dilakukan sebesar 120.000.000. Diskon rate 10% selama 6 tahun, dan proceeds setiap tahun tidak sama
misalnya di perkirakan :
- Tahun 1 Rp 50.000.000,-
- Tahun 2Rp 50.000.000,-
- Tahun 3Rp 40.000.000,-
- Tahun 4Rp 30.000.000,-
- Tahun 5Rp 20.000.000,-
- Tahun 6Rp 20.000.000,-
n n n n
1 2 3 4 5
6
Net Present Value yang di hitung menggunakan tabel
Rumus PVIF = 1/(1+i) = Contoh Tahun 1 = 1/(1+10%) = 0,90909 0,909 (masih sama
dengan sebelumnya)
*Investasi/outlays = 120.000.000 (Soal)
*NPV = Total PV dari proceeds – Investasi (soal) = 160.980.000 – 120.000.000 = 40.980.000
Tahun D.R ( 10% ) Proceeds PV dari Proceeds
1 0,909 50.000.000,- 45.450.000,-
2 0,826 50.000.000,- 41.300.000,-
3 0,751 40.000.000,- 30.040.000,-
4 0,683 30.000.000,- 20.490.000,-
5 0,621 20.000.000,- 12.420.000,-
6 0,564 20.000.000,- 11.280.000,-
Total PV dari proceeds 160.980.000,-
Investasi atau outlays 120.000.000,-
NPV 40.980.000,-
X
X
X
X
X
X
=
=
=
=
=
=
Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi di terima atau di tolak , jika menggunakan metode
Net Present Value (NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan nilai nol . Apabila NPV > 0 atau positif , maka
rencana investasi layak di terima , sebaliknya apabila NPV < 0 atau negatif , maka rencana investasi tidak layak
di terima atau di tolak .
4. Metode Profability Index ( PI)
Metode profability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan yang sama
dengan metode NPV . Artinya apabila suatu proyek investasi di terima dengan menggunakan metode NPV maka
akan di terima pula jika di hitung menggunakan metode profitability index . Formula metode PI ini adalah :
Total PV dari Proceeds Total PV dari Proceeds
PI = atau
Investasi Initial Outlays
Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan di terima ( layak ) atau di tolak ( tidak
layak ) kita bandingkan dengan angka 1. Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak di terima , sedangkan
apabila PI < 1 maka rencana investasi tidak layak di terima atau di tolak . Untuk jelasnya kita hitung besarnya
profitability index dari contoh sebelumnya. (Slide 13 dan 14)
1. Untuk aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun yang besarnya sama yaitu RP 40.000.000,- maka :
174.212.000,-
PI = = 1,45 > 1 Maka proyek investasi di terima
120.000.000,-
2. Untuk contoh aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun yang besarnya tidak sama maka:
160.980.000,-
PI = = 1,34 > 1 Maka proyek investasi di terima
120.000.000,-
5. Metode Internal Rate of Return ( IRR )
Metode internal rate of return ( IRR ) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga ( discount
rate ) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto ( Present value of proceeds ) dan investasi ( initial
outlays). Pada saat IRR tercapai maka besarnya NPV sama dengan nol. OLeh karena itu , untuk menghitung IRR di
perlukan data NPV dari kutub ( daerah ) positif atau kutub negatif kemudian di lakukan interpolasi ( pencarian nilai
selisih) sehingga di peroleh NPV sama dengan nol .
Jika menggunakan IRR maka investasi akan di terima apabila besarnya IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang di
gunakansebagai biaya modal, dan sebaliknya di tolak apabila IRR lebih kecil dari pada biaya modal yang di gunakan .
Contoh : PerhitunganNPV apabila tingkat bunga (DR) 20 % dan 30 %. (Dari Slide 13)
Tahun Proceeds DR ( 20 % ) PV DR ( 30 % ) PV
1 50.000.000 0,833 41.650.000 0,770 38.500.000,-
2 50.000.000 0,694 34.700.000 0,592 29.600.000,-
3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000,-
4 30.000.000 0,482 14.460.000 0,350 10.500.000,-
5 20.000.000 0,402 8.040.000 0,269 5.380.000,-
6 20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000,-
PV dari Proceeds 128.710.000 106.320.000
Investasi ( Outlays ) 120.000.000 120.000.000
NPV 8.710.000 - 13.680.000
Tingkat Bunga PV of Prooceeds PV Of Outlays NPV
30 % Rp 106.320.000 Rp 120.000.000 - Rp 13.680.000
20 % Rp 128.710.000 Rp 120.000.000 Rp 8.710.000
Selisih 10% Rp 22.390.000 Rp 22.390.000
Untuk mengitung besarnya IRR , kita lakukan proses interpolasi ( analisa selisis ) sbb:
8.710.000,-
IRR = 20 % + x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
22.390.000,-
Atau :
( - 13.680.000,- )
IRR = 30 % + x 10 % = 30 % - 6,11 % = 23,89 %
22.390.000,-
Bersambung. . . .
IG : dodi.wm

More Related Content

What's hot

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
Lia Ivvana
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
stiemb
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
state university of surabaya
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
Usman Fadholy
 

What's hot (20)

Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan KinickiKonflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
Konflik dan Negosiasi Menurut Kreitner dan Kinicki
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas2. analisis sumber dana dan aliran kas
2. analisis sumber dana dan aliran kas
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 
Pemilihan Portofolio
Pemilihan PortofolioPemilihan Portofolio
Pemilihan Portofolio
 
Pembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU KoperasiPembagian SHU Koperasi
Pembagian SHU Koperasi
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Menentukan strategi produk
Menentukan strategi produkMenentukan strategi produk
Menentukan strategi produk
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
metode penilaian investasi
metode penilaian investasimetode penilaian investasi
metode penilaian investasi
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 

Similar to Bab 7 analisis investasi bagian 1

Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Restu Pamungkas
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
jampang1
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
PutratamaAdhityoKres
 
Aspek Keuangan
Aspek KeuanganAspek Keuangan

Similar to Bab 7 analisis investasi bagian 1 (20)

PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.pptPPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
PPT PEKAN 3 Teori Investasi dan Pasar Modal.pdf.ppt
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241
 
Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016
 
Capital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.pptCapital Budgeting.ppt
Capital Budgeting.ppt
 
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
Analyzing project cash flow/abshor.marantika/restu aditya pamungkas/3-3
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
Tugas apsi
Tugas apsiTugas apsi
Tugas apsi
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI REAL ATAU ASET REAL.pptx
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI REAL ATAU ASET REAL.pptxANALISIS KELAYAKAN INVESTASI REAL ATAU ASET REAL.pptx
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI REAL ATAU ASET REAL.pptx
 
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus BisnisBahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
Bahan Materi Tutorial Online I Mata Kuliah Analisis Kasus Bisnis
 
Aspek Keuangan
Aspek KeuanganAspek Keuangan
Aspek Keuangan
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Rifqi Syihabuddin/3-04/24
 

More from Dodi Suryadi

Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdfPertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
Dodi Suryadi
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Dodi Suryadi
 

More from Dodi Suryadi (17)

Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
 
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfPertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdfPertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
Pertemuan 1 Pengendalian Internal & Kas.pdf
 
Bab 3 Risk Management Framework.pdf
Bab 3 Risk Management Framework.pdfBab 3 Risk Management Framework.pdf
Bab 3 Risk Management Framework.pdf
 
Bab 2 Enterprise Risk Management.pdf
Bab 2 Enterprise Risk Management.pdfBab 2 Enterprise Risk Management.pdf
Bab 2 Enterprise Risk Management.pdf
 
Bab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptxBab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptx
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan danaBab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
Bab 8 analisis sumber dan penggunaan dana
 
Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2Bab 7 analisis investasi bagian 2
Bab 7 analisis investasi bagian 2
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
 
Bab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutangBab 5 manajemen piutang
Bab 5 manajemen piutang
 
Bab 4 manajemen kas
Bab 4 manajemen kasBab 4 manajemen kas
Bab 4 manajemen kas
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuangan
 
Bab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuanganBab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuangan
 
Bab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerjaBab 3 manajemen modal kerja
Bab 3 manajemen modal kerja
 

Recently uploaded

Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 

Recently uploaded (11)

Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxEstimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 

Bab 7 analisis investasi bagian 1

  • 2. I. Pengertian Keputusan investasi Investasi merupakan penanaman dana yang di lakukan oleh suatu perusahaan ke dalam aset ( aktiva ) dengan harapan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang . Dilihat dari jangka waktunya investasi di bedakan menjadi 3 macam yaitu : investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka panjang . Sedangkan di lihat dari jenis aktivanya , investasi di bedakan ke dalam investasi pada Aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan – peralatan . Adapun investasi pada aktiva non rill misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga. II. Aliran Kas Dalam Investasi Keputusan investasi yang di lakukan perusahaan akan menentukan apakah investasi layak di laksanakan oleh perusahaan atau tidak . Pengambilan keputusan tersebut mempertimbangkan aliran kas keluar ( Cash Outflow ) yang akan di keluarkan perusahaan dan aliran kas masuk ( cash Inflow) yang akan di perolehnya berkaitan dengan investasi yang di ambil .
  • 3. Ada 3 macam aliran kas yang terjadi dalam investasi yaitu : 1. Initial Cashflow ( Capital Outlays ) Merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi . 2. Operational Cashflow Merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Operational cashflow ini berasal dari pendapatan yang di peroleh di kurangi dengan biaya-biaya yang di keluarkan perusahaan. Aliran kas operasi sering di sebut cash inflow ( aliran kas masuk ) yang nantinya akan di bandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi . Operational cashflow ini biasanya di terima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih ( di sebut proceeds ) .Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak Earning After Tax ( EAT) di tambah depresiasi . Perhitungan proceeds dari kedua sumber tersebut adalah sbb : • Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri : Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi • Perhitungan Proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang : Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga ( 1- pajak )
  • 4. 3. Terminal Cashflow Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang di terima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek ivestasi. Terminal Cashflow akan di peroleh pada akhir umur ekonomis suatu investasi . Terminal cashflow ini dapat di peroleh Dari nilai sisa ( residu ) dari aktiva dan modal kerja yang di gunakan untuk investasi . Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang di hitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan . Besarnya nilai residu ini sangat penting dalam perhitungan biaya depresiasi dan aliran kas masuk perusahaan . III. Metode Penilaian Investasi Pengambilan keputusan proyek investasi terutama di dasarkan pada pertimbangan ekonomis. Secara ekonomis apakah suatu investasi layak atau tidak di laksanakan dapat di hitung dengan beberapa metode penilaian investasi atau kriteria proyek investasi yaitu : 1. Metode Accounting Rate of Return (ARR) 2. Metode Payback period (PBP) 3. Metode Net Present Value (NPV) 4. Metode Profitability Index (PI) 5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
  • 5. 1. Metode Accounting Rate of Return ( ARR ) Metode accounting rate of return ( ARR ) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang di gunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut . Keuntungan yang di perhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak ( Earning After Tax/EAT ). Sedangkan investasi yang di perhitungkan adalah rata – rata investasi yang di peroleh dari investasi awal ( jika ada ) di tambah investasi akhir di bagi dua . Hasil dari ARR ini merupakan angka relatif ( persentase ) . Rata – rata laba setelah pajak ARR = x 100 % Rata – rata investasi
  • 6. CONTOH : Proyek A membutuhkan dana Rp 280.000.000,- umur ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,- . Laba setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut – turut adalah : tahun 1 = Rp 40.000.000,- tahun 2 = Rp 50.000.000,- dan tahun 3 = Rp 30.000.000,- . Dari informasi tersebut maka dapat di hitung besarnya Accounting Rate of Return sebagai berikut : ( 40.000.000,- + 50.000.000,- + 30.000.000,- ) : 3 ARR = x 100 % ( 280.000.000,- + 40.000.000,- ) : 2 = 40.000.000,- / 160.000.000,- = 0,25 25 %
  • 7. 2. Metode Payback Period ( PBP ) Payback period merupakan suatu periode yang di perlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto ( proceeds ) yang di peroleh . Metode ini sangat sederhana seperti metode ARR . Formula untuk mencari payback period adalah sbb : Capital Outlays PBP = X 1 Tahun Proceeds CONTOH 1 : Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp 120.000.000,- aliran kas masuk atau proceeds ( laba neto + penyusutan ) di perkirakan Rp 40.000.000,- per tahun selama 6 tahun , maka besarnya payback period nya adalah sbb : 120.000.000,- PBP = x 1 Tahun = 3 Tahun 40.000.000,-
  • 8. Apabila proceeds setiap tahun tidak sama , misalnya di perkirakan : - Tahun 1 Rp 50.000.000,- - Tahun 2 Rp 50.000.000,- - Tahun 3 Rp 40.000.000,- - Tahun 4 Rp 30.000.000,- - Tahun 5 Rp 20.000.000,- - Tahun 6 Rp 20.000.000,- Maka Payback Period nya dapat di hitung sbb : Outlays ( investasi ) Rp 120.000.000,- Proceeds th ke – 1 Rp 50.000.000,- Rp 70.000.000,- Proceeds th ke – 2 Rp 50.000.000,- Rp 20.000.000,- 20.000.000,- PBP = 2 tahun + x 1 Tahun = 2 tahun 6 bulan 40.000.000,-
  • 9. CONTOH : Ada 2 usulan proyek investasi A dan B . Initial cashflow kedua proyek tersebut sama besar yaitu masing-masing Rp 10.000.000,- . Usia ekonomis proyek A selama 5 tahun , dan proyek B hanya 2 tahun . Keuntungan yang disyaratkan kedua proyek tersebut 16 %. Aliran kas proyek A dan B Aliran Kas Proyek A Proyek B Cash Outlay - Rp 10.000.000,- - Rp 10.000.000,- Aliran Kas Masuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Rp 5.000.000,- Rp 4.000.000,- Rp 3.000.000,- Rp 2.000.000,- Rp 1.000.000,- Rp 6.000.000,- Rp 5.000.000,- - - -
  • 10. Perhitungan Discount Payback Period masing-masing proyek adalah sbb : 1. Discounted payback period proyek A : Rumus PVIF = 1/(1+i) Contoh Tahun 1 = 1/(1+16%) = 0,862068 0,862 Tahun 2= 1/(1+16%) = 0,743162 0,743 begitu seterusnya Tahun Aliran kas PVIF 16 %, n (nilai skrg faktor bunga) Discounted Cashflow Kumulatif Discounted Cashflow 0 - 10.000.000,- - - 10.000.000,- - 10.000.000,- 1 5.000.000,- 0,862 4.310.000,- - 5.690.000,- 2 4.000.000,- 0,743 2.972.000,- - 2.718.000,- 3 3.000.000,- 0,641 1.923.000,- - 795.000,- 4 2.000.000,- 0,552 1.104.000,- 309.000,- 5 1.000.000,- 0,476 476.000,- 785.000,- n = = = = = 1 X X X X X - - - - -
  • 11. Tahun Aliran kas PVIF 16 %, n (nilai skrg faktor bunga) Discounted Cash flow Kumulatif Discounted Cashflow 0 - 10.000.000,- - - 10.000.000,- - 10.000.000,- 1 6.000.000,- 0,862 5.172.000,- - 4.828.000,- 2 5.000.000,- 0,743 3.175.000,- -1.653.000,- 2. Discounted payback period proyek B : Discounted payback period proyek A = 3 tahun + ( 795.000 / 1.104.000 ) x 12 bln = 3 tahun 8, 6 bulan = 3 tahun 9 bulan Untuk menentukan apakah proyek A di terima atau di tolak , kita bandingkan antara jangka waktu yang di syaratkan dengan jangka waktu pengembalian proyek A yaitu selama 3 tahun 9 bulan . Apabila jangka waktu yang di syaratkan adalah 5 tahun , maka discounted payback period proyek A ini lebih cepat dari jangka waktu yang di syaratkan oleh investor, sehingga proyek A layak di laksanakan .Sebaliknya discounted payback period proyek B tidak ada karena aliran kas masuk proyek B tidak dapat mencukupi untuk menutup pengeluaran proyek tersebut . Dengan demikian proyek B jelas tidak di terima atau tidak layak di laksanakan . - - X X = =
  • 12. 3. Metode Net Present Value ( NPV ) Dua metode penilaian investasi terdahulu memiliki kelemahan yang hampir sama , antara lain tidak memperhatikan nilai waktu dari uang . Kita tahu bahwa uang memiliki nilai yang berbeda apabila waktu memperolehnya berbeda . Hal ini karena adanya faktor diskonto yang berupa bunga dan biaya modal lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka metode net present value akan mengakomodasi tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi. Metode NPV merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto ( Proceeds ) dengan nilai sekarang dari suatu investasi ( outlays). NPV = (C1/(1+r) + (C2/(1+r) + (C3/(1+r) + . . . . + (Ct/(1+r)t) – C0) Keterangan : NPV= Net Present Value Ct = Aliran kas neto per tahun pada periode t/n CO = Nilai Investasi awal pada tahun r = Suku bunga atau discount rate (dalam %) n = Periode Contoh : Dari proyek B membutuhkan investasi awal sebesar Rp 120.000.000,- aliran kas masuk atau proceeds di perkirakan Rp 40.000.000,- per tahun selama 6 tahun , maka besarnya Net Present Value (NPV) bila di ketaui discount rate-nya = 10 % yaitu : n n n n
  • 13. 1. Proceeds untuk setiap tahun tetap sama NPV = (C1/(1+r) + (C2/(1+r)+ (C3/(1+r) + . . . . + (Ct/(1+r)t) – C0) = (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) + (40.000.000/(1+0,10) - 120.000.000 NPV= 36.363.636+ 33.057.851 + 30.052.592 + 27.320.538 + 24.836.852 + 22.578.957 – 120.000.000 NPV =174.210.426 – 120.000.000 NPV = Rp 54.210.426 2. Proceeds untuk setiap tahun tidak sama Investasi yg dilakukan sebesar 120.000.000. Diskon rate 10% selama 6 tahun, dan proceeds setiap tahun tidak sama misalnya di perkirakan : - Tahun 1 Rp 50.000.000,- - Tahun 2Rp 50.000.000,- - Tahun 3Rp 40.000.000,- - Tahun 4Rp 30.000.000,- - Tahun 5Rp 20.000.000,- - Tahun 6Rp 20.000.000,- n n n n 1 2 3 4 5 6
  • 14. Net Present Value yang di hitung menggunakan tabel Rumus PVIF = 1/(1+i) = Contoh Tahun 1 = 1/(1+10%) = 0,90909 0,909 (masih sama dengan sebelumnya) *Investasi/outlays = 120.000.000 (Soal) *NPV = Total PV dari proceeds – Investasi (soal) = 160.980.000 – 120.000.000 = 40.980.000 Tahun D.R ( 10% ) Proceeds PV dari Proceeds 1 0,909 50.000.000,- 45.450.000,- 2 0,826 50.000.000,- 41.300.000,- 3 0,751 40.000.000,- 30.040.000,- 4 0,683 30.000.000,- 20.490.000,- 5 0,621 20.000.000,- 12.420.000,- 6 0,564 20.000.000,- 11.280.000,- Total PV dari proceeds 160.980.000,- Investasi atau outlays 120.000.000,- NPV 40.980.000,- X X X X X X = = = = = =
  • 15. Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi di terima atau di tolak , jika menggunakan metode Net Present Value (NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan nilai nol . Apabila NPV > 0 atau positif , maka rencana investasi layak di terima , sebaliknya apabila NPV < 0 atau negatif , maka rencana investasi tidak layak di terima atau di tolak . 4. Metode Profability Index ( PI) Metode profability index atau benefit cost ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan yang sama dengan metode NPV . Artinya apabila suatu proyek investasi di terima dengan menggunakan metode NPV maka akan di terima pula jika di hitung menggunakan metode profitability index . Formula metode PI ini adalah : Total PV dari Proceeds Total PV dari Proceeds PI = atau Investasi Initial Outlays
  • 16. Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan di terima ( layak ) atau di tolak ( tidak layak ) kita bandingkan dengan angka 1. Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak di terima , sedangkan apabila PI < 1 maka rencana investasi tidak layak di terima atau di tolak . Untuk jelasnya kita hitung besarnya profitability index dari contoh sebelumnya. (Slide 13 dan 14) 1. Untuk aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun yang besarnya sama yaitu RP 40.000.000,- maka : 174.212.000,- PI = = 1,45 > 1 Maka proyek investasi di terima 120.000.000,- 2. Untuk contoh aliran kas masuk bersih ( proceeds ) tiap tahun yang besarnya tidak sama maka: 160.980.000,- PI = = 1,34 > 1 Maka proyek investasi di terima 120.000.000,-
  • 17. 5. Metode Internal Rate of Return ( IRR ) Metode internal rate of return ( IRR ) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga ( discount rate ) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto ( Present value of proceeds ) dan investasi ( initial outlays). Pada saat IRR tercapai maka besarnya NPV sama dengan nol. OLeh karena itu , untuk menghitung IRR di perlukan data NPV dari kutub ( daerah ) positif atau kutub negatif kemudian di lakukan interpolasi ( pencarian nilai selisih) sehingga di peroleh NPV sama dengan nol . Jika menggunakan IRR maka investasi akan di terima apabila besarnya IRR lebih besar dari pada tingkat bunga yang di gunakansebagai biaya modal, dan sebaliknya di tolak apabila IRR lebih kecil dari pada biaya modal yang di gunakan . Contoh : PerhitunganNPV apabila tingkat bunga (DR) 20 % dan 30 %. (Dari Slide 13) Tahun Proceeds DR ( 20 % ) PV DR ( 30 % ) PV 1 50.000.000 0,833 41.650.000 0,770 38.500.000,- 2 50.000.000 0,694 34.700.000 0,592 29.600.000,- 3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000,- 4 30.000.000 0,482 14.460.000 0,350 10.500.000,- 5 20.000.000 0,402 8.040.000 0,269 5.380.000,- 6 20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000,- PV dari Proceeds 128.710.000 106.320.000 Investasi ( Outlays ) 120.000.000 120.000.000 NPV 8.710.000 - 13.680.000
  • 18. Tingkat Bunga PV of Prooceeds PV Of Outlays NPV 30 % Rp 106.320.000 Rp 120.000.000 - Rp 13.680.000 20 % Rp 128.710.000 Rp 120.000.000 Rp 8.710.000 Selisih 10% Rp 22.390.000 Rp 22.390.000 Untuk mengitung besarnya IRR , kita lakukan proses interpolasi ( analisa selisis ) sbb: 8.710.000,- IRR = 20 % + x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 % 22.390.000,- Atau : ( - 13.680.000,- ) IRR = 30 % + x 10 % = 30 % - 6,11 % = 23,89 % 22.390.000,-
  • 19. Bersambung. . . . IG : dodi.wm