Dokumen tersebut membahas tentang Person-Organization Fit (P-O Fit) yang didefinisikan sebagai kesesuaian antara nilai individu dengan budaya organisasi. Dibahas pula komponen, perspektif, konsep, dimensi, kriteria penilaian dan manfaat dari P-O Fit, serta masalah yang mungkin timbul. P-O Fit bermanfaat untuk peningkatan kinerja, komitmen dan menguatkan budaya organisasi. Namun demikian, perlu dihindari homogenitas
Dokumen tersebut membahas tentang talent management di perusahaan McDonald. Ia menjelaskan definisi talent management, tujuannya, dan sistem yang diterapkan McDonald untuk mengelola talenta karyawannya. McDonald melakukan evolusi sistem manajemen bakatnya berdasarkan 5 inisiatif utama yaitu meredesain sistem penilaian kinerja, memperkenalkan proses review bakat, mengembangkan program percepatan, mendirikan lembaga kepemimpinan, dan merancang program pengemb
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiWahyu Seno
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan etika dalam organisasi, termasuk pengertian, unsur-unsur, karakteristik, dan manfaat budaya organisasi serta prinsip-prinsip etika.
2. Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang mempengaruhi perilaku pegawai dan memberikan identitas bagi organisasi.
3. Prinsip-prinsip etika meliputi keindahan, persamaan, kebaikan,
Dokumen tersebut membahas tentang internalisasi budaya organisasi, yang merupakan proses sosialisasi untuk menanamkan budaya perusahaan kepada seluruh anggota organisasi. Hal ini penting untuk mencegah deviasi budaya dan memastikan baru anggota memahami nilai-nilai inti perusahaan. Internalisasi dapat dilakukan secara formal melalui pelatihan atau secara informal dengan cerita, ritual, dan kegiatan bersama. Indikator kesuk
Dokumen tersebut membahas tentang rekrutmen dan seleksi yang meliputi pengertian, hubungannya dengan analisis pekerjaan, siapa saja yang berperan, kapan dibutuhkan, bagaimana terjadinya, sumber rekrutmen, metode pencarian sumber, pentingnya screening awal, dan tahapan model seleksi yang terdiri atas seleksi awal, substantif, dan kontinjensi.
Makalah Manajemen bakat dan analisis jabatan in BahasaYesica Adicondro
Makalah ini membahas tentang manajemen bakat dan analisis pekerjaan. Secara ringkas, manajemen bakat adalah proses perekrutan, pengembangan, dan pengelolaan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan analisis pekerjaan digunakan untuk mengidentifikasi tugas dan persyaratan pekerjaan guna mendukung proses sumber daya manusia seperti rekrutmen dan kompensasi.
Developing Competencies for Talent ManagementSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kompetensi pekerjaan untuk sistem manajemen talenta yang meliputi:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen talenta dan prinsip-prinsipnya
2. Perspektif kompetensi organisasi yang terkait dengan visi, misi, strategi, dan nilai-nilai perusahaan
3. Rekomendasi kompetensi inti organisasi dan karyawan yang sejalan dengan pencapaian tujuan bisnis
Dokumen tersebut membahas tentang desain pekerjaan dan analisis pekerjaan, termasuk pendekatan-pendekatan seperti pendekatan teknik, pendekatan hubungan manusia, pendekatan karakteristik pekerjaan, serta teknik-teknik desain pekerjaan seperti pengayaan pekerjaan dan rotasi pekerjaan."
Dokumen tersebut membahas tentang talent management di perusahaan McDonald. Ia menjelaskan definisi talent management, tujuannya, dan sistem yang diterapkan McDonald untuk mengelola talenta karyawannya. McDonald melakukan evolusi sistem manajemen bakatnya berdasarkan 5 inisiatif utama yaitu meredesain sistem penilaian kinerja, memperkenalkan proses review bakat, mengembangkan program percepatan, mendirikan lembaga kepemimpinan, dan merancang program pengemb
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiWahyu Seno
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang budaya dan etika dalam organisasi, termasuk pengertian, unsur-unsur, karakteristik, dan manfaat budaya organisasi serta prinsip-prinsip etika.
2. Budaya organisasi merupakan sistem nilai yang mempengaruhi perilaku pegawai dan memberikan identitas bagi organisasi.
3. Prinsip-prinsip etika meliputi keindahan, persamaan, kebaikan,
Dokumen tersebut membahas tentang internalisasi budaya organisasi, yang merupakan proses sosialisasi untuk menanamkan budaya perusahaan kepada seluruh anggota organisasi. Hal ini penting untuk mencegah deviasi budaya dan memastikan baru anggota memahami nilai-nilai inti perusahaan. Internalisasi dapat dilakukan secara formal melalui pelatihan atau secara informal dengan cerita, ritual, dan kegiatan bersama. Indikator kesuk
Dokumen tersebut membahas tentang rekrutmen dan seleksi yang meliputi pengertian, hubungannya dengan analisis pekerjaan, siapa saja yang berperan, kapan dibutuhkan, bagaimana terjadinya, sumber rekrutmen, metode pencarian sumber, pentingnya screening awal, dan tahapan model seleksi yang terdiri atas seleksi awal, substantif, dan kontinjensi.
Makalah Manajemen bakat dan analisis jabatan in BahasaYesica Adicondro
Makalah ini membahas tentang manajemen bakat dan analisis pekerjaan. Secara ringkas, manajemen bakat adalah proses perekrutan, pengembangan, dan pengelolaan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan analisis pekerjaan digunakan untuk mengidentifikasi tugas dan persyaratan pekerjaan guna mendukung proses sumber daya manusia seperti rekrutmen dan kompensasi.
Developing Competencies for Talent ManagementSeta Wicaksana
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kompetensi pekerjaan untuk sistem manajemen talenta yang meliputi:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen talenta dan prinsip-prinsipnya
2. Perspektif kompetensi organisasi yang terkait dengan visi, misi, strategi, dan nilai-nilai perusahaan
3. Rekomendasi kompetensi inti organisasi dan karyawan yang sejalan dengan pencapaian tujuan bisnis
Dokumen tersebut membahas tentang desain pekerjaan dan analisis pekerjaan, termasuk pendekatan-pendekatan seperti pendekatan teknik, pendekatan hubungan manusia, pendekatan karakteristik pekerjaan, serta teknik-teknik desain pekerjaan seperti pengayaan pekerjaan dan rotasi pekerjaan."
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Dokumen tersebut membahas tentang jenis, teknik, dan metode pelatihan sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Jenis pelatihan mencakup skill training, retraining, cross functional training, creativity training, dan team training. Teknik pelatihan dibedakan menjadi on the job training yang dilakukan di tempat kerja, dan off the job training di luar tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja karyawan, mulai dari proses identifikasi, pengukuran, evaluasi, peningkatan, dan penghargaan atas kinerja karyawan. Sistem manajemen kinerja harus menyediakan umpan balik kinerja, menjelaskan ekspektasi organisasi, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penilaian kinerja seperti skala grafis dan checklist
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pekerjaan dan desain pekerjaan. Analisis pekerjaan digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pekerjaan yang ada, seperti aktivitas, standar, dan persyaratan pekerjaan. Desain pekerjaan digunakan untuk memotivasi karyawan dengan mengatur jenis, situasi, dan struktur pekerjaan. Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan digunakan untuk merekrut pegawai bar
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia, meliputi siklus manajemen SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, reward, dan pengembangan karir serta hubungannya dengan strategi bisnis perusahaan. Juga dijelaskan teknik-teknik manajemen kebutuhan tenaga kerja, analisis kompetensi, dan peningkatan efektivitas pelatihan.
Keterkaitan Organization Development (OD) dengan Arah Strategis PerusahaanKanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan organisasi melalui pendekatan Organization Development (OD) dan action research, (2) OD membawa perubahan nilai, proses, dan teknologi untuk mengembangkan potensi manusia, (3) Action research adalah penelitian tindakan untuk memecahkan masalah organisasi dengan menggunakan data dan model teori, (4) Terdapat 4 tahapan dalam
merupakan hasil diskusi dari materi Retensi dan Separasi Karyawan dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang bersumber dari fundamentals of
Human Resource Management 4th edition
by R.A. Noe, J.R. Hollenbeck, B. Gerhart, and P.M. Wright
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
URAIAN JABATAN MEMILIKI 6 FUNGSI UTAMA YAKNI REKRUTMEN, WAWANCARA, ORIENTASI JABATAN, EVALUASI JABATAN, PELATIHAN & PENGEMBANGAN, DAN PENILAIAN KINERJA. DESKRIPSI JABATAN DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR DALAM KEENAM FUNGSI TERSEBUT.
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pekerjaan yang bertujuan untuk menilai ulang hasil pekerjaan sesuai standar dan menentukan kompensasi. Metode evaluasi pekerjaan yang dijelaskan adalah ranking method, job grading, dan point method beserta kelemahan dan kelebihannya.
Secara parsial pengertian budaya dan organisasi mempunyai pengertian yang berbeda dan budaya organisasi pun mempunyai pengertian berbeda pula. Budaya merupakan konsep yang penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama.
Stoner et al. (1995) memberikan pengertian budaya sebagai kompleks atas asumsi tingkah laku cerita, metos metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Pengertian yang lain dikemukakan oleh Krech dalam Graves (1986), Moeljono (2003: 16) budaya adalah sebagai pola semua suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah.
Di sisi lain, Moeljono mengemukakan pendapat Graves (1986) ada tiga sudut pandang mengenai budaya, yaitu:
Budaya merupakan produk konteks pasar di tempat organisasi operasi, peraturan yang menekan dan sebagainya.
Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi, misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi.
Budaya merupakan produk sikap orang dalam pekerjaan mereka, hal ini berarti produk perjanjian psikologi antara individu dan organisasi.
Dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa peran dalam organisasi menurut Robins (1996), yaitu:
Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota organisasi.
Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual.
Budaya korporat itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
Dalam hubungannya dengan segi sosial, budaya menurut Gordon (1991) berfungsi sebagai perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilaku. kan oleh para karyawan. Akhirnya, budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan Budaya korporat yang kohesif atau efektif tecermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate), dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Anderson dan Kryprianou, 1994).
Dokumen tersebut membahas tentang jenis, teknik, dan metode pelatihan sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Jenis pelatihan mencakup skill training, retraining, cross functional training, creativity training, dan team training. Teknik pelatihan dibedakan menjadi on the job training yang dilakukan di tempat kerja, dan off the job training di luar tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kinerja karyawan, mulai dari proses identifikasi, pengukuran, evaluasi, peningkatan, dan penghargaan atas kinerja karyawan. Sistem manajemen kinerja harus menyediakan umpan balik kinerja, menjelaskan ekspektasi organisasi, serta mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode penilaian kinerja seperti skala grafis dan checklist
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pekerjaan dan desain pekerjaan. Analisis pekerjaan digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pekerjaan yang ada, seperti aktivitas, standar, dan persyaratan pekerjaan. Desain pekerjaan digunakan untuk memotivasi karyawan dengan mengatur jenis, situasi, dan struktur pekerjaan. Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan digunakan untuk merekrut pegawai bar
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia, meliputi siklus manajemen SDM seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, reward, dan pengembangan karir serta hubungannya dengan strategi bisnis perusahaan. Juga dijelaskan teknik-teknik manajemen kebutuhan tenaga kerja, analisis kompetensi, dan peningkatan efektivitas pelatihan.
Keterkaitan Organization Development (OD) dengan Arah Strategis PerusahaanKanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan organisasi melalui pendekatan Organization Development (OD) dan action research, (2) OD membawa perubahan nilai, proses, dan teknologi untuk mengembangkan potensi manusia, (3) Action research adalah penelitian tindakan untuk memecahkan masalah organisasi dengan menggunakan data dan model teori, (4) Terdapat 4 tahapan dalam
merupakan hasil diskusi dari materi Retensi dan Separasi Karyawan dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang bersumber dari fundamentals of
Human Resource Management 4th edition
by R.A. Noe, J.R. Hollenbeck, B. Gerhart, and P.M. Wright
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
URAIAN JABATAN MEMILIKI 6 FUNGSI UTAMA YAKNI REKRUTMEN, WAWANCARA, ORIENTASI JABATAN, EVALUASI JABATAN, PELATIHAN & PENGEMBANGAN, DAN PENILAIAN KINERJA. DESKRIPSI JABATAN DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR DALAM KEENAM FUNGSI TERSEBUT.
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pekerjaan yang bertujuan untuk menilai ulang hasil pekerjaan sesuai standar dan menentukan kompensasi. Metode evaluasi pekerjaan yang dijelaskan adalah ranking method, job grading, dan point method beserta kelemahan dan kelebihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi sikap dan komponen-komponen utamanya, hubungan antara sikap dan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti pekerjaan yang menantang secara mental dan kondisi kerja yang mendukung, serta dampak positif kepuasan kerja terhadap kinerja, perilaku organisasi kewarganegaraan, kepuasan pel
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan organisasi dan berbagai model perubahan organisasi. Beberapa model perubahan yang dijelaskan adalah model Kurt Lewin (tahapan unfreezing, moving, dan refreezing), model Pasmore (delapan tahapan perubahan), serta model Kreitner dan Kinicki yang menekankan input, target perubahan, dan output dalam perubahan organisasi."
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis desain organisasi seperti struktur sederhana, birokrasi mesin, birokrasi profesional, divisional, dan komite adhoc beserta karakteristik dan kelebihan masing-masing. Terdapat juga pembahasan mengenai mekanisme koordinasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang merancang dan mengelola saluran pemasaran terintegrasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep saluran pemasaran, jenis dan perkembangan saluran, integrasi saluran, manajemen keputusan saluran, konflik dan kerjasama saluran, serta praktik pemasaran e-commerce dan m-commerce.
The document discusses person-job fit, which refers to matching personal characteristics with job requirements. Key factors in person-job fit include ability, values, personality, age, gender, marital status, and tenure. A good fit leads to positive outcomes like better performance and job satisfaction, while a lack of fit can cause poor performance. The document also examines how these individual characteristics relate to job performance and reviews various personality theories and traits.
The document provides feedback on a music video project, noting positives like well-synchronized editing that suits the song and use of a green screen that adds creativity. However, it recommends reducing lip shots, adding more narrative clarity, and keeping examples of pop videos as references. It identifies tasks like changing the song's middle part, reducing lip videos, fixing disappearing arms in green screen clips, and completing the full song.
Selection is the process of choosing job applicants with the relevant qualifications to fill positions in an organization. It involves obtaining information about applicants to determine who should be hired. The selection process generally involves initial screening, application forms, testing, interviews, background checks, and sometimes physical examinations. The goal is to select employees who are the best fit for both the specific job and the broader organization in terms of skills, interests, values, and other characteristics. This ensures high productivity, motivation to stay, customer satisfaction, and the ability to implement the company's strategy.
This document discusses job fit and how determining compatibility between individuals and job roles is important for hiring decisions. It defines job fit as the compatibility between a person's abilities and values and a job's demands, duties, culture and goals. When there is a good fit, employees are more satisfied and productive with lower turnover. Employers benefit from improved communication, culture and increased revenue. The document also describes Holland's theory of six personality types and their best fitting work environments to guide accurate placement.
This document discusses job profiling and analysis. It defines key terms like job, job analysis, job description, and job specification. It explains that job analysis is the process of gathering and interpreting information about a job's tasks, requirements, and context. The outputs of job analysis are job descriptions, which define a job's duties and responsibilities, and job specifications, which define the human qualifications required to perform the job. Job analysis provides information for recruitment, selection, performance evaluation, training, and compensation.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan sumber daya manusia, yang mencakup pengertian, tujuan, asas-asas, pentingnya, dan program-program pemeliharaan sumber daya manusia seperti keselamatan dan kesehatan kerja serta kesehatan mental.
Survey pendahuluan merupakan langkah awal auditor untuk memperoleh pemahaman dan informasi mengenai objek audit. Langkah-langkahnya meliputi studi awal, pertemuan dengan klien, pengumpulan informasi, pengamatan, pembuatan bagan alir, dan perencanaan anggaran. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah dan menentukan apakah diperlukan audit
This document is a term paper submitted for an MBA degree that examines whether human resource management can help achieve person-job fit in organizations in Nepal. It acknowledges the faculty supervisor and expresses gratitude to individuals from three organizations - United Nations High Commissioner for Human Rights in Nepal, Nabil Bank, and Ideal E-Solutions - who provided their views in interviews. The paper includes an introduction defining key concepts like person-job fit, biographical characteristics, learning, personality, perceptions, attitudes, and job satisfaction. It also presents analytical views on person-organization fit and person-job fit, job seekers' fit perceptions, and arguments for and against fit in a global context. Field visits and findings from the three case organizations
The document contains tables listing future value interest factors and future value interest factors of an ordinary annuity for interest rates ranging from 1% to 20% over periods of 1 to 40 years. The future value interest factor table shows the factor needed to calculate the future value of a present amount given a certain interest rate and time period. The future value interest factor of an ordinary annuity table shows the factor required to calculate the future value of an annuity with regular payments made over a certain time period.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi adalah komitmen perusahaan pada kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat. Penelitian berikutnya
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi dengan kepuasan adalah komitmen perusahaan terhadap filosofi kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi adalah komitmen perusahaan pada nilai-nilai seperti kepedulian dan kerjasama. Penelitian ini meny
Jurnal ini meneliti hubungan antara komitmen karyawan dan manajemen terhadap visi perusahaan dengan kepuasan karyawan. Penelitian pada 900 karyawan perusahaan teknologi menunjukkan bahwa komitmen tinggi terhadap visi perusahaan berkorelasi positif dengan kepuasan karyawan. Item visi yang paling berkorelasi dengan kepuasan adalah komitmen perusahaan terhadap filosofi kepedulian, kepercayaan, dan rasa hormat
Tugas 1 Makalah Evaluasi Kinerja & KompensasiNicky Hikmat
Makalah ini membahas evaluasi kinerja dan kompensasi, meliputi strategi pengembangan SDM, kinerja, motivasi, kepuasan kerja, dan manfaat human resource scorecard."
“ANALISIS BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASION...SeptiAlsi
Dokumen tersebut membahas tentang analisis budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada PT Sido Muncul Kaligawe Semarang. Dokumen menjelaskan pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap kinerja karyawan dan bagaimana PT Sido Muncul dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman melalui penyusunan matriks SWOT.
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiSiti Sahati
Ada beberapa pendekatan untuk menilai efektifitas organisasi, yaitu:
1. Pendekatan pencapaian tujuan, yang menilai berdasarkan pencapaian tujuan organisasi.
2. Pendekatan sistem, yang melihat organisasi sebagai sistem yang saling berinteraksi.
3. Pendekatan konstituensi strategis, yang melihat organisasi sebagai arena persaingan kelompok-kelompok yang berkepentingan.
Career Management adalah bahwa organisasi memiliki aliran bakat yang dibutuhkan, berkaitan dengan penyediaan peluang bagi orang untuk mengembangkan kemampuan dan karier mereka untuk memuaskan aspirasi mereka sendiri (Armstrong,
2012).
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai Human Resource Management (HRM), yang didefinisikan sebagai konsep, strategi, dan cara-cara yang digunakan oleh organisasi dan industri untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. HRM bertujuan untuk memastikan organisasi memiliki sumber daya manusia yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai fungsi HRM seperti rekr
Buku ini membahas tantangan utama hubungan kerja dan sumber daya manusia. Buku ini menganalisis hubungan kerja dalam organisasi dari sudut pandang pekerja dan pengalaman kerja. Tujuannya adalah mengintegrasikan penelitian terbaru tentang pekerjaan dan psikologi organisasi, perilaku organisasi, dan manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan sifat hubungan kerja yang berubah.
Tugas 1-Makalah uts- alinda jumaesih-evaluasi kinerja dan kompensasiAlindajumaesihjumaesih
Makalah ini membahas mengenai evaluasi kinerja sumber daya manusia, mencakup pengertian kinerja SDM menurut para ahli, kriteria penilaian kinerja, dan tujuan dilakukannya penilaian kinerja.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kuadrat dan bentuk grafiknya, termasuk lingkaran, elips, hiperbola, dan parabola. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk setiap bentuk grafik.
Dokumen tersebut merupakan analisis grand strategy matrix yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa untuk PT. Prudential. Berdasarkan internal factor evaluation dan external factor evaluation, PT. Prudential berada pada kuadran I yang menandakan perusahaan mampu mengambil peluang pasar dan akan menggunakan strategi agresif seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan integrasi.
Grand Strategy Matrix merangkum empat kuadran strategi bisnis berdasarkan posisi kompetitif perusahaan dan tingkat pertumbuhan pasar. Kuadran I mewakili posisi strategis yang sempurna untuk mengambil peluang pasar yang tumbuh dengan strategi agresif, sementara kuadran IV menunjukkan posisi kompetitif kuat di pasar berkembang lambat dan perlu diversifikasi. Dokumen ini menganalisis Grand Strategy Matrix untuk PT Prudential dan menyimpulkan perusahaan
1. Dokumen tersebut membahas analisis perilaku konsumen dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi seperti usia, pekerjaan, dan kepribadian.
3. Proses psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, dan mem
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar manajemen sumber daya manusia, yang mencakup pengertian MSDM, proses manajemen, aspek lini dan staf, serta tugas-tugas SDM. Juga dibahas tentang tren yang mempengaruhi perkembangan MSDM seperti teknologi, globalisasi, dan tantangan ekonomi, serta kompetensi yang dibutuhkan manajer SDM saat ini.
Matriks GE dan BCG membagi unit bisnis menjadi beberapa segmen berdasarkan daya tarik pasar dan posisi bisnis. Matriks GE memiliki tiga segmen: segmen pertama kuat dalam pasar menarik, segmen kedua kuat atau menarik tetapi tidak keduanya, segmen ketiga lemah dan tidak menarik. Matriks BCG memiliki empat segmen: bintang kuat pertumbuhan, sapi kas kuat pangsa, tanda tanya potensi, anjing tidak menjan
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara menentukan indeks bias dan sudut deviasi prisma secara eksperimen. Siswa diajak untuk meletakkan prisma pada kertas dan membuat garis normal serta sudut datang untuk mengukur sudut bias dan deviasi dengan bantuan jarum pentul. Hasil pengukuran akan digunakan untuk menghitung indeks bias dan sudut deviasi prisma secara teoritis.
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan konstanta pegas dan tetapan pegas dengan melakukan percobaan ayunan pegas yang dibebani berbagai massa. Terdapat penjelasan teori tentang pegas dan hukum Hooke, cara kerja percobaan mengayunkan pegas yang dibebani dan mengukur periode ayunannya, serta peralatan yang digunakan seperti statif, pegas, beban dan stopwatch.
Dokumen tersebut merangkum tentang percobaan untuk mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan hewan selama respirasi dengan menggunakan respirometer. Percobaan dilakukan dengan memasukkan jangkrik ke dalam tabung respirometer dan mengukur perpindahan kedudukan eosin setiap 2 menit untuk menentukan jumlah oksigen yang terkonsumsi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar massa jangkrik, semakin bany
Dokumen ini membahas tentang uji protein untuk mengetahui protein yang mengandung ikatan peptida dan gugus benzena. Dilakukan dua uji yaitu uji biuret untuk mendeteksi ikatan peptida dan uji xantoprotein untuk mendeteksi inti benzena. Hasil pengamatan menunjukkan sample protein mana yang mengandung ikatan peptida dan inti benzena.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. DefinisiDefinisi
Kristof (1996) mendefinisikan P-O
Fit (Person-organization fit) secara
luas sebagai kesesuaian antara nilai-
nilai organisasi dan nilai-nilai
individu.
Handler (2004) mendefinisikan P-O
Fit (Person-organization fit) sebagai
kesesuaian antara keyakinan dan
nilai-nilai individu dengan budaya
organisasi.
Schneider,Goldstein & Smith
(1995) P-O Fit didasarkan pada
asumsi keinginan individu untuk
memelihara kesesuaian mereka
dengan nilai-nilai organisasi.
Bowen et al (1991) P-O Fit diartikan
sebagai kesesuaian antara
kepribadian individu dengan
karakteristik organisasi.
3. Komponen P-O FitKomponen P-O Fit
1. Kesesuaian kepribadian karyawan dengan karakteristik organisasi
2. Kesesuaian tujuan antara karyawan dan organisasi
3. Konsistensi antara nilai-nilai karyawan dan budaya organisasi
Kristof-Brown et al. (2005)
4. 4 hal mendasar yang mempengaruhi4 hal mendasar yang mempengaruhi P-OP-O
FitFit
1. Kesatuan Organisasi
Kesatuan organisasi akan menghasilkan rasa saling percaya antara organisasi dengan
induvidu. Dengan kesatuan organisasi ini akan meningkatkan tanggung jawab dan
komitmen yang kuat terhadap organisasi.
2. Kesesuaian Orang dengan Pekerjaannya
Merujuk pada kompatibilitas seseorang dengan pekerjaannya. Orang yang bekerja
sesuai dengan pilihannya atau melakukan pekerjaan yang akan menarik minatnya maka
ia akan menghasilkan pekerjaan yang lebih memuaskan.
5. 4 hal mendasar yang mempengaruhi4 hal mendasar yang mempengaruhi P-OP-O
FitFit
3. Kesesuaian Orang dengan Kelompok
Kesesuaian seseorang dengan kelompok kerjanya akan berpengaruh besar terhadap
outcome perusahaan. Hal ini juga terkait dengan psikologis seseorang tersebut.
4. Kesesuaian Orang dengan Orang
Ketertarikan person to person ini akan berpengaruh kuat dengan kinerja yang akan
terjadi selama perkerjaan berlangsung. Kerja sama yang dihasilkan antara setiap orang
dengan ketertarikan yang sama akan menghasilkan hasil yang maksimal.
6. Bentuk P-O FitBentuk P-O Fit
Supplementary Fit
Terjadi jika seseorang melengkapi,
menarik dan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan individu lain di dalam
lingkungan
Complementary Fit
Terjadi jika karakteristik seseorang
menciptakan lingkungan atau menambah
sesuatu yang kurang dalam lingkungan
tersebut (Muchinsky dan Monahan, 1987
dalam Kristof, 1996)
7. Perspektif P-O FitPerspektif P-O Fit
Need supplies perspective
P-O Fit terjadi jika organisasi mampu memuaskan
kebutuhan, keinginan dan preferensi individu.
Demand abilities perspective
P-O Fit tercapai apabila indvidu memiliki skills dan
abilities yang dibutuhkan oleh organisasi yang
bersangkutan.
(Siska Kristin Sugianto,
Armanu Thoyib & Noermijati, 2012:3)
8. Konsep P-O FitKonsep P-O Fit
1. Kesesuaian nilai (value congruence)
→ Kesesuaian antara nilai instrinsik individu dengan organisasi.
Menghubungkan kepribadian dan nilai seorang individu didasarkan pada kesesuaian
antara karakteristik kepribadian seorang individu dengan organisasi, dan dalam
pembahasan kesesuaian individu-organisasi disana mengatakan kesesuaian itu harus
disepadankan individu dengan organisasi serta dengan pekerjaan.
(Boxx, Odom, & Dunn, 1991; Chatman, 1989,
1991; Judge & Bretz, 1992; Posner, 1992 pada Sekiguchi, 2004)
9. Konsep P-O FitKonsep P-O Fit
2. Kesesuaian tujuan (goal congruence)
→ Kesesuaian antara tujuan individu dengan organisasi dalam hal ini adalah pemimpin
dan rekan sekerja.
Organisasi memiliki tujuan tertentu. Begitu pula orang-orang yang ada dalam organisasi
juga memiliki tujuan tertentu. Bisa dibayangkan, apabila tujuan organisasi dan tujuan
individu saling bertentangan, kecil kemungkinannya tujuan-tujuan berbeda itu bisa
tercapai. Goal congruence atau kesesuaian tujuan yaitu suatu keadaan dimana tujuan
individu sesuai (congruent) dengan tujuan organisasi.
(Sekiguchi, 2004; Vancouver , Vancouver-Schmitt, 1991)
10. Konsep P-O FitKonsep P-O Fit
3. Pemenuhan kebutuhan karyawan (employee need fulfillment)
→ Kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan karyawan dan kekuatan yang terdapat
dalam lingkungan kerja dengan sistem dan struktur organisasi.
Lingkungan kerja yang dimaksud disini menurut Alex S. Nitisemito (2002) adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehari-hari, misalnya penerangan, suhu udara,
ruang gerak, keamanan, kebersihan, dan lain-lain.
(Cable & Judge, 1994; Turban & Keon, 1994)
11. Konsep P-O FitKonsep P-O Fit
4. Kesesuaian karakteristik kultur-kepribadian (culture personality congruence)
→ Kesesuaian antara kepribadian (non nilai) dari setiap individu dan iklim atau kultur
organisasi.
Maksud kultur/budaya organisasi menurut Wirawan (2007:10) adalah norma, nilai-nilai,
kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang
dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin dan anggota organisasi
yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam
aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku anggota
organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen dan mencapai tujuan
organisasi.
(Bowen, Ledrof & Nathan, 1991)
13. Kriteria untuk Menilai P-O FitKriteria untuk Menilai P-O Fit
1. Komprehensif
2. Memiliki ukuran yang seimbang dalam mengukur
individu dan organisasi
3. Bebas dari kesalahan sistematik dan unsistematik
4. Mendukung pengembangan teori
(Karl-en dan Graves, 1994)
14. Teknik untuk Menilai P-O FitTeknik untuk Menilai P-O Fit
1. Wawancara (Interview)
Kesesuaian antara individu dan organisasi pada dasarnya dapat dinilai dari wawancara.
Bentuk wawancara yang bisa digunakan adalah wawancara yang tidak terstruktur dan
wawancara terstruktur. Namun penggunaan teknik wawancara, yang tidak terstruktur
memiliki berbagai kelemahan, antara lain:
•Tidak bisa menjadi sebuah ukuran yang komperhensif terhadap individudanorganisasi
•Pewawancara mengasumsikan para pelamar memiliki nilai-nilai yang diperlukan untuk
kesuksesan organisasi
•Kemungkinan terdapatnya kesalahan sistematik
•Kebebasan untuk menentukan rancangan dan alur wawancara menciptakan ketidak
konsistenan
(Rahmiati,2007:6)
15. Teknik untuk Menilai P-O FitTeknik untuk Menilai P-O Fit
2. Pengukuran karakteristik kepribadian (Personality Measures)
Sebelum menggunakan ukuran ini untuk menilai kesesuaian individu dan organsasi
terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap lingkungan organisasi, kemudian baru
dilakukan identifikasi terhadap karakteristik pribadi yang berkaitan dengan kesuksesan.
Namun penggunaan karakteristik pribadi sebagai ukuran tidak memenuhi kriteria ukuran
yang seimbang, dan agar bebas dari kesalahan sistematik, reliabilitas skala kepribadian
tergantung pada jumlah skala yang tersedia
(Rahmiati,2007:7)
16. Teknik untuk Menilai P-O FitTeknik untuk Menilai P-O Fit
3. Skala pemaksaan pilihan (Force-choice scales)
Penggunaan teknik ini dilakukan dengan mengembangkan sekumpulan pernyataan yang
mungkin mencerminkan karakteristik organisasi, kemudian sejumlah sampel dari
anggota organisasi menentukan setiap pernyataan yang diinginkan dan merupakan ciri
dari organisasi yang bersangkutan, lalu item skala dibangun berdasarkan pemyataan
tersebut.
Biasanya setiap item skala terdiri dari empat pernyataan yang sama-sama baik, tetapi
dua dari pemyataan tersebut mencerminkan karakteristik organisasi dan dua lainnya
tidak. Pelamar di instruksikan untuk memilih dua item yang paling diinginkan dalam
sebuah situasi kerja,tingkat kesesuaian individu dan organisasi dinilai berdasarkan
pilihan pelamar terhadap karakteristik yang berhubungan dengan organisasi.
(Rahmiati,2007:7)
17. Teknik untuk Menilai P-O FitTeknik untuk Menilai P-O Fit
4. Metode Q (Q Methodology)
Metode ini dilakukan dengan mengembangkan sekumpulan pernyataan yang
menggambarkan profil lingkungan organisasi, kemudian sejumlah karyawan sebagai
sampel diminta untuk memilah-milah penyataan tersebut berdasarkan suatu tingkat
yang menggambarkan karakteristik mereka terhadap organisasi.
Profil lingkungan organisasi dikembangkan berdasarkan respon dari sampel pekerja yang
dipilih tersebut, selanjutnya pelamar kerja diminta untuk menyortir item-item
penyataan berdasarkan apa yang diinginkan. Korelasi antara respon pelamar dan profil
organisasi dianggap sebagai sebuah ukuran kesesuaian antara individu dan organsasi.
(Rahmiati,2007:8)
19. Manfaat P-O FitManfaat P-O Fit
1. Pekerja memiliki sikap yang baik
(Seperti kepuasan kerja yang tinggi, komitmen organisasi dan
semangat kelompok).
2. Perilaku individu yang lebih baik
(Seperti: kinerja lebih baik dan rendahnya tingkat turnover).
3. Memperkuat desain organisasi
(Seperti: dukungan rancangan kerja dan budaya organisasi).
Bowen, Ledford, & Nathan (1991)
20. Masalah P-O FitMasalah P-O Fit
1. Akan menciptakan organisasi yang terlalu homogen.
Tingkat homogenitas yang tinggi mungkin mengurangi kemampuan organisasi untuk
beradaptasi dengan kondisi lingkungan.
2. Cenderung merugikan anggota dari kelompok minoritas.
Hal ini terjadi jika penilaian dilakukan dengan menggunakan wawancara yang tidak
terstruktur sehingga anggota kelompok minoritas yang tidak sama secara demografi
dengan pewawancara akan dianggap memiliki tingkat kesesuaian yang rendah.
3. Ukuran kesesuaian antara pelamar dan organisasi mungkin akan usang bila
organisasi tersebut mengalami perubahan.
Karena itu organisasi harus dipersiapkan untuk memodifikasi ukuran kesesuaiannya.
(Karen dan Graves ,1994)