1. Tugas Besar
01Program Studi
S1 Manajemen
ORGANISASI
PROFESIONAL
Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CM A, MPM
DIUSUSN OLEH:
KELOMPOK 9
1. AULIADINA PUTRI ANDAMI 43120110148
2. MUNILLA ADIBAH 43120110025
3. YUNAIS ARIEF PRAKOSO 43120110094
2. PENDAHULUAN
• Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang
sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat.
• Stoner Mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama. (Ansori & Ali,
2017), (Kepuasan et al., 2002)
• James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
(Ansori & Ali, 2017), (Kepuasan et al., 2002)
3. • Profesionalisme merupakan tuntutan bagi para pekerja yang bekerja di
pekerjaan yang telah diakui sebagai profesi. Dalam menuju profesionalisme
tersebut, dalam setiap profesi membentuk organisasi-organisasi yang
berfungsi untuk mengayomi, melindungi, dan sebagai keluh kesah pekerja
untuk mendapatkan kehidupan yang layak bagi para profesi.
• Profesional juga berkaitan dengan pekerjaan yang membutuhkan
pendidikan, pelatihan, atau keterampilan khusus : dilakukan atau diberikan
oleh seseorang yang bekerja dalam profesi tertentu : dibayar untuk
berpartisipasi dalam Aktivitas
4. PENGERTIAN • Organisasi menurut robbins (2001:4) diartikan sebagai
suatu unit (satuan) sosial yang dikordinasikan dengan
sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang
berfungsi atas dasar yang relative terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan
bersama. (Kepuasan et al., 2002)
• Menurut Schein Organisasi adalah suatu koordinasi
yang dijalankan secara rasional di setiap kegiatan oleh
beberapa orang untuk mencapai tujuan secara umum
dengan memiliki pembagian, fungsi dan pekerjaan
melalui hirarki yang mempunyai otoritas dan tanggung
jawab. (Zakky, 2020)
• Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian Organisasi
adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang saling bekerjasama serta terikat secara
formal dalam rangka melakukan pencapaian tujuan
yang sudah ditentukan dalam ikatan yang ada pada
seseorang atau beberap orang yang dikenal sebagai
atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal
sebagai bawahan. (Zakky, 2020)
5. Komitmen Profesional dapat didefinisikan sebagai :
1) Sebuah kepercayaan pada dan penerimaan
terhadap tujuan-tujuan dan nilai- nilai dari profesi
(Restuningdiah, 2010)
2) Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha
yang sungguh-sungguh guna kepentingan profesi. (Restuningdiah,
2010)
3) Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam profesi
(Aranya dkk, 1982). Noris dan Neibuhr (1984) dalam hasil
penelitiannya mengungkapkan bahwa profesionalisme berhubungan
positif dengan komitmen dan kepuasan kerja.Hal ini sesuai dengan
penelitian Tresnaningsih (2003), yang menyatakan bahwa Komitmen
Profesional berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Penelitian yang
dilakukan oleh Aranya, dkk (1982) Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa ada korelasi antara komitem organisasional dan
kepuasan kerja. Sedangkan komitmen profesional berpengaruh
secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja melalui komitmen
profesional (Restuningdiah, 2010)
6. CIRI – CIRI ORGANISASI PROFESIONAL
(Mutaqin, 2014) Ciri-ciri dan Kriteria Profesi Mukhtar Lutfi,
sebagaimana dikutip oleh Nurdin (2003: 16-17), menguraikan delapan
kriteria suatu pekerjaan agar disebut sebagai profesi, yaitu:
1. Panggilan hidup yang sepenuh waktu
2. Pengetahuan dan kecakapan/keahlian
3. Kebakuan universal
4. Pengabdian Profesi
5. Kecakapan diagnistik dan kompetensi aplikatif
6. Otonomi Profesi
7. Kode Etik
8. Klien Profesi
9. Profesi
7. Sedangkan Joni (1989: 348-349), mengemukakan lima ciri keprofesian yang
lazim, yaitu:
• Profesi itu diakui oleh masyarakat dan pemerintah dengan adanya bidang
layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang
dikategorikan sebagai suatu profesi.
• Pemilikan sekumpulan ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik serta
prosedur kerja unik itu.
• Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang
melaksanakan pekerjaan profesional. Dengan perkataan lain, pekerjaan
profesional mempersyaratkan pendidikan pro jabatan yang sistematis yang
berlangsung relatif lama.
• Adanya mekanisme untuk melakukan penyaringan secara efektif, sehingga
hanya mereka yang dianggap kompeten yang dibolehkan bekerja
memberikan layanan ahli yang dimaksud.
• Diperlukan organisasi profesi di samping untuk melindungi kepentingan
anggotanya dari saingan yang datang dari luar kelompok, juga berfungsi
untuk meyakinkan supaya para anggotanya menyelenggarakan layanan
ahli terbaik yang bisa diberikan demi kemaslahatan para pemakai jasa
layanan.
8. MACAM – MACAM ORGANISASI PROFESIONAL
(Sosiologi, n.d.) Berikut macam-macam organisasi profesi yang
ada di Indonesia, antara lain :
• PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
• IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
• PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
• PII (Persatuan Insinyur Indonesia)
• IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)
• IAII (Ikatan Ahli Informatika Indonesia)
• IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
• IDGI (Ikatan Dokter Gigi Indonesia)
• IDRI (Ikatan Dosen Republik Indonesia)
9. PERAN ORGANISASI PROFESIONAL
(Herdiana et al., 2013) Organisasi adalah suatu sistem
kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara
sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Ciri dari
kerjasama sebagai peranan individu dalam
organisasi tersebut antara lain:
(a) Ada komunikasi antara orang-orang yang
bekerjasama;
(b) Individu dalam organisasi tersebut mempunyai
kemampuan untuk bekerjasama;
(c) Kerjasama tersebut ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi.
10. (Herdiana et al., 2013) Barnard menyebutkan terdapat tiga elemen peranan
individu dalam organisasi, yaitu:
1) Kemauan Untuk Bekerjasama
Tiap individu dalam organisasi tersebut tidak mempunyai intensitas kemauan yang sama
untuk bekerjasama, bahkan kebanyakan dari individu tidak mempunyai kemauan untuk
bekerjasama. Kemauan untuk bekerjasama tergantung pada kepuasan yang diperoleh
individu tersebut dalam hasil kerjasama dalam bentuk imbalan yang diberikan organisasi;
(2) Tujuan Yang Ingin Dicapai, kemauan untuk bekerjasama tidak dapat dikembangkan
kalau tidak ada tujuan yang jelas dengan sendirinya tujuan merupakan elemen penting
dalam organisasi;
(3) Komunikasi, yaitu sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem
dalam organisasi.
11. Terdapat dua alasan yang menyebabkan
pembahasan mengenai tujuan organisasi. Pertama,
tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi,
tujuan dinyatakan sebagai keadaan yang ingin dicapai
oleh suatu organisasi. Kedua, tujuan sangat penting bagi
proses manajemen yang dijalankan dalam suatu
organisasi yang memberikan pengakuan (legitimacy)
terhadap perlunya organisasi berdiri, memberikan
gambaran mengenai arah pengembangan organisasi,
dan bisa digunakan sebagai kriteria untuk mengukur
performansi organisasi, dan juga untuk mengurangi
ketidakpastian. (Herdiana et al., 2013)
12. TUJUAN
(Herdiana et al., 2013) Terdapat beberapa jenis tujuan dalam organisasi yang
memberikan arah bagi pelaksanaan kegiatan maupun pengambilan keputusan,
yaitu:
(a) Sasaran lingkungan, yaitu kondisi dimana suatu organisasi-organisasi lain
yang terdapat pada lingkungannya;
(b) Sasaran output, yaitu menunjukan bentuk dan banyaknya output yang
akan dihasilkan oleh organisasi;
(c) Sasaran sistem, yaitu berhubungan dengan pemeliharaan atau perawatan
maintenance organisasi sendiri;
(d) Sasaran produk menggambarkan karakteristik produk atau jasa yang
akan diberikan kepada konsumen, sasaran ini menentukan jumlah, mutu,
jenis, corak, dan karakteristik lainnya yang menggambarkan karakteristik
produk atau jasa yang ditawarkan;
(e) Sasaran bagian (sub unit goal) yaitu menggambarkan sasaran dari suatu
bagian atau suatu satuan unit kerja yang merupakan bagian dari unit
organisasi.
13. HAK DAN KEWAJIBAN
• Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar,
milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau
untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. (Qomariah,
2017)
• Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,
keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). (MR,
2020)
• Hak adalah suatu peran yang bersifat fakultatif artinya boleh
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, berbeda dengan
kewajiban. Kewajiban adalah peran yang bersifat imteratif
artinya harus dilaksanakan. Hubungan keduanya adalah
saling berhadapan dan berdampingan karena didalam hak
terdapat kewajiban untuk tidak melanggar hak orang lain
dan tidak menyalahgunakan haknya. (Qomariah, 2017)
14. KESIMPULAN
Dalam terbentuknya organisasi ada beberapa aspek
yang perlu kita perhatikan seperti , penyatuan visi
dan misi. dalam menjalankan sebuah organisasi,
penting untuk kita bersikap profesional. Untuk itu
kemampuan dan ketrampilan sebuah profesi sangat
di perlukan di dalam Organisasi Profesional dengan
menerapkan dan menjaga kode etik dimana sebagai
pola aturan, tata cara, dan pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan supaya
bisa di percaya dan mencapai tujuan organisasi.
15. Berdasarkan ringkasan yang kami kumpulkan maka
saran pada power point ini masih banyak artikel-artikel
yang membahas lebih dalam mengenai Organisasi
Profesional. Oleh karena itu, masih diperlukan kajian-
kajian yang lebih lanjut tentang Organisasi Profesional.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun tentang pembahasan diatas.
SARAN
16. DAFTAR PUSTAKA
Ansori, A., & Ali, H. (2017). Analisis Pengaruh Kompetensi Dan Promosi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bungo. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v15i1.198
Herdiana, Gammahendra, F., Hamid, D., Riza, M. F., Satya, G., Aminah, M., Kristian, G., Mata Kuliah, N.,
Organisasi, T., Ngafifi, M., Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, D. S., Sutanto, E. M., Pengajar, S., Ekonomi, F.,
Kristen, U., & Surabaya, P. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 8(1),
1–10.
Kepuasan, D. A. N., Perawat, K., Rsud, D. I., & Surabaya, S. (2002). Budaya organisasi dan. 1–13.
MR, G. (2020). Hak dan Kewajiban Menurut Para Ahli. Sumbartoday.
https://www.sumbartoday.net/2020/08/02/hak-dan-kewajiban-menurut-para-ahli/
Mutaqin, A. Z. (2014). Profesionalisasi Widyaiswara melalui Penguatan Organisasi Profesi. Jurnal Lingkar
Widyaiswara, 1(4), 118–130.
Qomariah, L. N. (2017). Etika Profesi. Etika Profesi. http://www.ghbook.ir/index.php?name= مجموعهمقاالتدومینهم
اندیشیسراسریرسانهتلویزیونو
&سکوالریسمoption=com_dbook&task=readonline&book_id=13629&page=108&chkhashk=03C706812F&Itemid=2
18&lang=fa&tmpl=component
Restuningdiah, N. (2010). Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Pendidik melalui
Komitmen Organisasional. Ekonomibisnis, 14(3), 251–258. https://doi.org/10.1046/j.1469-8137.2003.00956.x
Sosiologi, D. (n.d.). 10 contoh organisasi profesi di indonesia.
Zakky. (2020). pengertian organisasi, Tujuan, Manfaat, Ciri-ciri dan Unsurnya. Zonarefrensi.Com.