World Class Benchmarking: PT Waskita Karya (Persero) TBK (WSKT IJ)Andrew Stotz, PhD, CFA
As a general contractor, Waskita Karya both builds and operates toll roads. It is also the second largest Indonesian manufacturer by volume of precast concrete, which is mainly used in domestic toll road construction. Muhammad Choliq has been the President Director of WSKT since 2008, a period when the company’s profitable growth metric improved steadily.
Learn more at: http://becomeabetterinvestor.net/blog/targeting-indonesian-infrastructure-with-waskita-karya/
Pengaruh Budaya Organisasi, Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan T...bennyagussetiono
Pelindo III telah menetapkan budaya perusahaan yang terbagi dalam tiga nilai inti utama. Ketiga nilai inti tersebut adalah Customer Focus, Care, dan Integrity.
UNIVA BAB I Memahami Budaya Organisasi.pptxYuniAndri3
Jadi, apa yang dimaksud dengan budaya organisasi? Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi juga dapat didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan norma-norma yang menyatukan suatu organisasi serta disebarluaskan oleh para karyawannya.
Pada bagian ini dibahas tentang
pengertian budaya organisasi, nilai
budaya organisasi, dimensi nilai
budaya organisasi, tiga jenjang budaya
organisasi, karakateristik budaya
organisasi
Sudah liat pptnya? good. Setelah melihat pptnya, silahkan baca penjelasannya yang ditulis dalam file ini. Axioms yang dipakai bermacam-macam, ada yang dari Steven A. Beebe, Watzlawicket, juga Joseph Devito. Selain memperdalam pengetahuan mengenai musik, film Whiplash (2014) yang dibintangi oleh Miles Teller, juga mencontohkan axioms dalam komunikasi interpersonal. Dalam pdf ini, terdapat 6 axioms yang akan dijelaskan
NB: written by me. DILARANG CURI IDE
Audit komunikasi. Siklus yang tidak pernah berhneti dalam komunikasi organisasi. Jenis-jenis model dominan dalam audit komunikasi: model struktural konseptual, model profil keorganisasian, model evaluasi komunikasi keorganisasian
Cari tahu mengenai variabel yang memengaruhi perilaku organisasi. Variabel tersebut antara lain: perilaku individu, prestasinya, variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan (redward), struktur, desain pekerjaan), Variabel psikologi. Penjelasannya bikin sendiri yaa hihi
apa itu mendengar? apa perbedaan mendengar dan menyimak? bagaimana cara mendengarkan yang baik? apakah multi tasking benar-benar ada? ilmu komunikasi interpersonal
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
1.
2. Edward Burnett
• Culture or civilization, taken in
its wide technographic sense, is
that complex whole which
includes knowledge, belief , art ,
morals, men as a member of
society.
• Budaya mempunyai pengertian
teknografis yang luas meliputi
ilmu pengetahuan, keyakinan ,
seni, moral , hukum, adat
istiadat , dan berbagai
kemampuan dan kebiasaan
lainnya yang didapat sebagai
anggota masyarakat.
Vijay Sathe
• Culture is the set of important
assumptions (often unstated)
that members of a community
share in common.
• Budaya adalah seperangkat
asumsi penting yang dimiliki
bersama anggota masyarakat.
3. Robert G. Owens dalam bukunya
Organizational Behavior in Education
menggunakan definisi budaya menurut
Terrence Deal and Allan Kennedy
sebagai berikut.
Culture is a system of shared values and
benefit that interact with an organization’s
people, organizational structures, and
control system to produce behavioral
norms.
Budaya adalah suatu system pembagian
nilai dan kepercayaan yang berinteraksi
dengan orang dalam suatu organisasi,
struktur organisasi, dan system control
yang menghasilkan norma perilaku.
Edgar H. Schein mendefinisikan
budaya dalam bukunya Organizational
culture and Leadership sebagai
berikut.
Culture is a pattern of basic assumption
invented, discovered, or developed by given
group as it learns to cope with is problem of
external adaptation and internal integration –
that has worked well enough to be considered
valid and , therefore, to be taught to new
members as the correct way to perceive, think
and fill in relation to those problem.
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang
diciptakan , ditemukan atau dikembangkan oleh
kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk
mengatasi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal yang resmi dan terlaksanan
dengan baik dan oleh karena itu
diajarkan/diwariskan kepada anggota-anggota
baru sebagai cara yang tepat memahami ,
memikirkan, dan merasakan terkait dengan
masalah-masalah tersebut.
4. J.R Schermerhorn
• Organization Is a collection of
people working together in a
division of labor to achieve a
common purpose.
• Organisasi adalah kumpulan orang
yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Chester J. Bernard
• Organization is a cooperation of
two or more persons , a system of
consciously coordinated personal
activities of forces.
• Organisasi adalah kerja sama dua
orang atau lebih, suatu system dari
aktivitas-aktivitas atau kekuatan-
kekuatan perorangan yang
dikordinasikan secara sadar.
Philip Selznick
Organization is arrangement of personal for
facilitating the accomplishment of some agreed
purpose through the of functions and
responsibilities.
Organisasi adalah pengaturan personil guna
memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang
telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan
tanggung jawab.
5. Peter F. druicker dalam buku Robert G.
Owens , organization behavior in education
.
Organization culture is the body of solutions to
external and internal problem that has worked
consistentily for a group and that is therefore
taught to new members as the correct way to
perceive, think about, and feel in relation to
those problems.
Budaya organisasi adalah pokok penyelesaian
masalah – masalah external dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten
oleh suatu kelompok yang kemudian
mewariskan kepada anggota baru sebagai cara
yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan
merasakan tehadap masalah-masalah terkait
seprti di atas .
Phiti shithi amnuai dalam tulisannya How
to build a corporation culture dalam
majalah asian manajer (September 1989)
mendefinisikan budaya organisasi sebagai
berikut.
Organization culture is a set of basic
assumpition and beliefs that are shared by
members of an organization , being
developedas they learn to cope withproblem of
external adaptation an internal integration.
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi
dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-
anggota organisasi , kemudian dikembangkan
dan diwariskan guna mengatasi masalah-
masalah adaptasi eksternal dan masalah
integrasi internal .
6. Berdasarkan proses informasi
Robert E. Quinndan Michael R. McGarth (dalam buku ari indra candra)
membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi sebagai berikut.:
– Budaya Rasional.
Dalam budaya ini , proses informasi individual (klarifikasi sasaran
pertimbangan logika , perangkat pengarahan ) di asumsikan sebagai sarana bagi
tujuan kinerja yagn ditunjukan (efisiensi, produktifitas , dan keuntungan atau
dampak ).
– Budaya Ideologis
Dalam budaya ini , pemprosesan informasi ituitif (dari pengetahuan yang dalam
, pendapat dan inovasi) di asumsikan sebagai saran bagi tujuan refitalisasi
(dukungan dari luar , perolehan sumber daya dan pertumbuhan ).
– Budaya Konsentus
Dalam budaya ini, pemprosesan informasi kolektif (diskusi , partisipasi, dan
konsensus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim, moral,
dan kerja sama kelompok).
– Budaya Hierarkis
Dalam budaya hierarkis pemprosesan informasi formal
(dokumentasi,komputasi, dan evaluasi) diasumsikan sebagai saran bagi tujuan
kesinambungan (stabilitas, control, dan koordinasi).
7. Budaya organisasi perusahaan
Budaya organisasi politik
Budaya organisasi social.
8. 1. Inisiatif Individual
◦ Yang termasuk inisiatif individual
adalah tingkat tanggung jawab,
kebebasan atau independensi yang
dipunyai setiap individu dalam
mengemukakan pendapat inisiatif
individu tersebut perlu dihargai oleh
kelompok atau pimpinan suatu
organisasi sepanjang menyangkut
ide untuk memajukan dan
mengembangkan
oraganisasi/perusahaan.
2. Toleransi terhadap Tindakan
Berisiko
– Dalam budaya organisasi perlu
ditekankan , sejauh mana para
pegawai dianjurkan untuk dapat
bertindak agresif, inovatif, dan
mengambil risiko. Suatu budaya
organisasi dikatakan baik, apabila
dapat memberikan toleransi kepada
anggota/para pegawai untuk dapat
bertindak agresif dan inovatif untuk
memajukan organisasi/perusahaan
serta berani mengambil resiko
terhadap apa yang dilakukan.
9. 3. Pengarahan
– Pengarahan dimaksudkan sejauh mana
suatu organisasi/perusahaan dapat
menciptakan dengan jelas sasaran dan
harapan yang diinginkan. Sasaran dan
harapan tersebut jelas tercantum dalam visi,
misi, tujuan organisasi. Kondisi ini dapat
berpengaruh terhadap kinerja
organisasi/perusahaan.
4. Integrasi
– Integrasi dimaksudkan sejauh mana suatu
orrganisasi/perusahaan dapat mendorong
unit-unit organisasi dalam bekerja dapat
mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan
yang dihasilkan .
5. Dukungan Manajemen
◦ Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh
mana para manajer dapat memberikan
komunikasiatau arahan , bantuan serta
dukungan yang jelasterhadap bawahan.
6. Kontrol
◦ Alat control yang dapat dipakai adalah
peraturan-peraturan atau norma-norma yang
berlaku dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
◦ Untuk itu diperlukan sejumlah peraturan
dan tenaga pengawas(atasan langsung) yang
dapat digunakan untuk mengawasi dan
mengendalikan perilaku pegawai/karyawan
dalam suatu organisasi.
10. 7. Identitas
◦ Identitas dimaksudkan sejauh mana para
anggota/karyawan suatu organisasi/perusahaan
dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu
atau keahlian professional tertentu. Identitas
diri sebagai satu kesatuan dalam perusahaan
sangat membantu manajemen dalam mencapai
tujuan dan sasaran organisasi/perusahaan.
8. System Imbalan
◦ System imbalan dimaksudkan sejauh mana
alokasiimbalan(seperti kenaikan gaji,promosi,
dan sebagainya ) didasarkan atas prestasi kerja
pegawai, bukan sebaliknya didasarkan atas
senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.
Sistem imbalan yang didasarkan atas prestasi
kerja pegawai dapat mendorong
pegawai/karyawan suatu organisasi/perusahaan
untuk bertindak dan berprilaku inovatif dan
mencari prestasikerja yang maksimal sesuai
kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
9. oleransi terhadap konflik
◦ Sejauh mana para pegawai/karyawan didorong
untuk mengemukakan konflik dan kritik secara
terbuka. Perbedaan pendapat merupakan
fenomena yang sering terjadi dalam suatu
organisasi/perusahaan. Namun , perbedaan
pendapat atau kritik yang terjadi bisa dijadikan
sebagai media untuk melakukan perbaikan atau
perubahan strategi untuk mencapai tujuan suatu
organisasi/perusahaan.
10. Pola komunikas
◦ Sejauh mana komunikasi dibatasi hierarki
kewenangan yang formal. Kadang – kadang
hierrarki kewenangan dapat menghambat
terjadinya pola komunikasi antara atasan dan
bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
11. 1. Stephen P. Robbins dalam bukunya organizational behavior membagi lima fungsi budaya organisasi, sebagai
berikut.
◦ Berperan menetapkan batasan.
◦ Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi.
◦ Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari pada kepentingan individual seseorang.
◦ Menigkatkan stabilitas system social karena merupakan perekat social yang membantu mempersatukan
organisasi.
◦ Sebagai mekanisme control dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para
karyawan.
2. Schein dalam bukunya organizational culture and leadership membagi fungsi budaya organisasi berdasarkan tahap
pengembangannya, yaitu
◦ Fase awal merupakan tahap petumbuhan suatu organisasi .
◦ Pada tahap ini, fungsi budaya organisasi terletak pada pembeda, baik terhadap lingkungan maupun terhadap
kelompok atau organisasi lain.
◦ Fase pertengahan hidup organisasi
◦ pada fase ini, budaya organisasi berfungsi sebagai integrator karena munculnya sub-sub budaya baru sebagai
penyelamat krisis identitas dan membuka kesempatan untuk mengarahkan perubahan budaya organisasi.
◦ Fase dewasa
◦ Pada fase ini, budaya organisasi dapat sebagai penghambat dalam berinovasi karena berorientasi pada
kebesaran masa lalu dan menjadi sumber nilai untuk berpuas diri.
12. 3. Robert Kreitner dan Angelo kinicki dalam bukunya Organizational behavior
membagi empat fungsi budaya organisas, yaitu
– Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
– Memudahkan komitmen kolektif.
– Mempromosikan stabilitas system social.
– Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadannya.
4. Persons and marton mengemukakan bahwa fungsi budaya organisasi adalah
memecahkan masalah-masalah pokok dalam proses survival suatu kelompokdan
adaptasi terhadap lingkungan eksternal serta proses integrasi internal.
5. Susanto dalam bukunya Konsep Budaya Perusahaan menyatakan fungsi budaya
organisasi sebagai berikut.
– Berperan dalam pelaksanaan tugas bidang sumber daya manusia (SDM).
– Merupakan acuan menyusun perencanaan perusahaan meliputi pemasaran, segmentasi pasar,
penenteuan positioning perusahan yang akan dikuasai.
13. 6.Ouchi (1982) dalam bukunya How American Business Can Meet
The Japanese Challenge menyatakan bahwa fungsi budaya
organisasi (perusahaan) adalah mempersatukan kegiatan para
anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan individu dengan
latar belakang kebudayaan yang khas (berbeda).
7.Pascale dan Athos dalam bukunya The art of Japanese management,
menyatakan bahwa budaya perusahaan berfungsiuntuk mengajarkan
kepada anggotanya bagaimana mereka harus berkomunikasi dan
berhubungan dalam menyelesaikan masalah.
14. PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI
1.Unsur-unsur pembentuk
budaya organisasi
Deal & Kennegy dalam bukunya Corporate
culture: The Roles and Ritual of Corporate,
membagi lima unsur pembetuk budaya sebagai
berikut.
◦ Lingkungan usaha
Kelangsungan hidup organisasi (perusahaan
) ditentukan oleh perusahaan-perusahaan
member tanggapan yang terhadap peluang
dan tantangan lingkungan. Lingkungan
usaha merupakan unsure yang menetukan
terhadap apa yang harus dilakukan
perusahaan agar bias berhasil. Lingkungan
usaha yang berpengaruh antara lain
meliputi produk yang dihasilkan , pesaing,
pelanggan, teknologi, pemasok, kebijakan
pemerintah, dan lain-lain.
Nilai-nilai
◦ Nilai-nilai adalah keyakinan dasar yang
dianut oleh sebuah organisasi. Setiap
perusahaan mempunyai nilai-nilai
sebagai pedoman berpikir dan bertindak
bagi semua warga dalam mencapai
tujuan/misi organisasi. Nilai-nilai inti
yang dianut bersama oleh anggota
organisasi antara lain dapat berupa
slogan atau moto yang dapat berfungsi
sebagai.
Jati diri Slogan atau moto dapat
berfungsi sebagai jati diri bagi orang
yang bekerja pada perusahaan, rasa
istimewa yang berbeda dengan
perusahaan lainnya.
15. • Harapan konsumen Slogan atau moto dapat
berupa ungkapan padat yang penuh makna
bagi konsumen dan sekaligus merupakan
harapn baginya terhadap perusahaan
tersebut seperti kualitas produk, system
pelayanan yang baik, dan sebagainya.
– Pahlawan
Pahlawan adalah tokoh yang dipandang
berhasil mewujudkan nilai-niai budaya
dalam kehidupan nyata. Pahlawan bisa
berasal dari pendiri perusahaan, para
manajer, kelompok organisasi atau
perorangan yang berhasil menciptakan
nilai-nilai organisasi. Mereka bisa
menumbuhkan idealisme, semangat dan
tempat mencari petunjuk bila
terjadikesulitan/masalah dalam organisasi.
– Ritual
Stephen P. Robbins mendefinisikan ritual
sebgai deretan berulang dari kegiatan
yang mengungkapkan dan memperkuat
nilai-nilai utama organisasi itu, tujuan
apakah yang paing penting, orang-orang
manakah yang penting dan mana yang
dapat dikorbankan.
– Jaringan budaya
Jaringan budaya adalah jaringan
komunikasi informal yang pada dasarnya
merupakan saluran komunikasiprimer.
Fungsinya menyalurkan informasi dan
memberikan interpretasi terhadap
informasi. Melalui jaringan informal,
kehebatan perusahaan diceritakandari
waktu ke waktu. Sebagai cara
berkomunikasi informal, jaringanbudaya
merupakanpembawa nilai-nilai budaya
dan mitologikepahlawanan. Jaringan
komunikasi informal ini dapat dilakukan
melalui orang-orang pandai bercerita,
alim ulam, mata-mata, tukang gosip, dan
sebagainya. Mereka melakukan jaringan
komunikasi dengan efektif untuk
menyelesaikan sesuatu atau memahami
apa yang terjadi dalam perusahaan.
16. 2.PROSES PEMBETUKAN ORGANISASI
Secara teoretis proses bagaimana suatu budaya organisasi terbentuk, telah dijelaskan oleh
Schein dalam bukunya Organizational Culture and leadership. Menurut beliau terbentuknya
suatu budaya organisasi dapat dianalisis dari tiga teori sebagai berikut.
• Teori Sociodynamic
– Teori ini menitik beratkan pengamatan secara detail mengenai
kelompok pelatihan, kelompok terapi, dan kelompok kerja yang
mempunyai proses interpersonal dan emosional guna membantu
menjelaskan apa yang dimaksud dengan share terhadap pandangan
yang sama dari suatu masalah dan mengembangkan share tersebut.
Setiap individu perlu merasakan bahwa ia adalah anggota kelompok
dan bagaimanasetiap anggota kelompok menyelesaikan kembali
konflik inti antara keinginan yang diinginkan oleh kelompok tetapi
menghilangkan identitas personil dengan keinginan secara otonomi
atau bebas dari kelompoknya dimana bisa tersisih atau kehilangan
sebagai anggota kelompok.
17. Teori kepemimpinan
Teori ini menekankan hubungan antara pemimpin dengan kelompok dan efek personalitas dan gaya
kepemimpinan formasi kelompok yang sangat relevan dengan pengertiaan bagaimana budaya terbentuk.
Untuk itu Schein membagi 2 (dua) hal, yaitu tugas dan gaya kepemimpinan dalam kelompok.
Tugas kepemimpinan dan kelompok
Tugas ini menekankan perbedaan antara fungsi kepemimpinan yang berorientas kepada tugas eksternal
dan fungsi yang berorientasi kepada kelompok internal. Fungsi kepemimpinan meliputi fungsi dan tugas
pemrakarsa, pemberian informasi, pemberian opini, menyimpulkan, dan uji consensus, sedangkan fungsi
kelompok menyangkut bantuan (supporting), harmonisasi, standar uji dan penempatan, dan penjagaan
gawang (gate keeping).
Gaya kepemimpinan dan kelompok
Asumsi bahwa pemimpin atau pendiri suatu kelompok merupakan hubungan otoritas yang terbentuk
dalam kelompok dan keadaan dimana pemimpin dan anggotanya berinteraksi pada level emosional yang
akan menentukan baik stadium evolusioner kelompok maupun gaya budayanya.
Teori pembelajaran (learning theory)
Teori ini memberikan bagaimana kelompok mempelajari kognitif, perasaan dan penilaian.
Secara struktural,adadua tipe pembelajaran yaitu
Situasi penyelesaian masalahsecarapositif;
Situasi menghindari kegelisahan.
Proses pembelajaran dimaksudkan untuk pewarisan budaya organisasi kepada anggota baru dan
organisasi.
18. Manager Puncak
Seorang atau para manager puncak dalam perusahaan yang masih
baru atau muda mengembangkan dan berusaha untuk
mengimplementasikan suatu visi/filosofi dan/atau strategi bisnis.
Perilaku Organisasi
Karya-karya implementasi. Orang-orang berprilaku melalui cara
Yang dipandu oleh filosofi dan strategi.
Hasil
Dipandang dari berbagai segi, perusahaan itu berhasil dan
Keberhasilan itu terus berkesinambungan selama bertahun-tahun.
Budaya
Suatu budaya muncul, mencerminkan visi dan strategi serta
Pengalaman-pengalaman yang dimiliki orang dalam
Mengimplementasikannya.
19. Praktik Seleksi
Proses seleksi ini bertujuan mengidentifikasikan dan memperkerjakan individu-individu
yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan sukses dalam organisasi.
Proses seleksi mempunyai tujuan:
Upaya memastikan kecocokan calon-calon pegawai dan nilai-nilai budaya
organisasi ;
Memberikan informasi kepada calon-calon pegawai mengenai keadaan
organisasi/perusahaan. Jika cocok, mereka bertahan dan jika tidak, mereka bisa
memilih keluar.
Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak mempunyai dampak besar pada budaya organisasi.
Ucapan –ucapan dan perilaku mereka dalam melaksanakan norma-norma sangat
berpengaruh terhadap anggota organisasi. Sebagai contoh perusahaan fotokopi Xerox
yang mempunyai budaya informal,persahabatan yang kental, inovatif, tegas dan berani
mengambil resiko, sangat berhasil dalam memasarkan mesin fotokopi tipe 914.
Budaya organisasi tersebut diikuti dan dilaksanakan secara baik oleh para karyawan.
20. Sosialisasi
Sosialisasi dimaksudkan agar para karyawan baru dapat menyesuaikan diri
dengan budaya organisasi.
Robbins mengemukakan bahwa proses sosialisasi melalui tiga tahap, yaitu
tahap kedatangan , tahap pertemuan, dan tahap metromofis.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa proses pembetukan budaya
organisasi adalah sebagai berikut .
Interaksi antar pimpinan atau pendiri organisasi dengan
kelompok/perorangan dalam organisasi.
Interaksi ini menimbulkan ide yang transformasikan menjadi artifak,
nilai, dan asumsi.
Artifak, nilai, dan asumsi kemudian diimplementasikan sehingga
menjadi budaya organisasi.
Untuk mempertahankan budaya organisasi lalu dilakukan pembelajaran
(learning) kepada anggota baru dalam organisasi
21. Pemimpin / Pendiri
Organisasi
Kelompok /
perorangan dalam
organisasi
ide
Artifak
Nilai
Asumsi
Implementasi
Pembelajaran
1. Seleksi
2. Majamen
Puncak
3. Sosialisasi
Budaya
Organisa
si
22. LEVELBUDAYAORGANISASI
Scheinmembagi levelbudayaorganisasimenjadi3(tiga)bagiansebagaiberikut.
Artifak dan Kreasi
Artifak mencakup semua fenomena yang bias dilihat, didengar, dan dirasakan. Pada level artifak an kreasi,
konstruksinya dilakukan secara lingkungan fisik dan sosial. Pada level ini orang dapat melihat ruang fisik, produk
teknologi kelompok, bahan tertulis dan tidak tertulis, produksi seni dan perilaku nyata anggota organisasi, nilai-
nilai yang muncul dalam komunikasi seperti ritual, seremonial, dan sebagainya .
Nilai-Nilai
Nilai-nilai adalah solusi yang muncul dari seorang pemimpin dalam organisasi dengan maksud memecahkan
masalah-masalah rutin dalam organisasi tersebut. Jika kelompok ingin menciptakan atau dihadapkan pada
tugas-tugas organisasi, masalah-masalah atau isu-isu penting organisasi, maka solusi yang pertama muncul,
datangnya dari individu-individu yang berpengaruh dalam kelompok tersebut. Mereka menginterpretasikan,
mengasumsikan, dan memberikan penilaian terhadap persoalan tersebut dan akan memberikan solusi baik
menyangkut pengetahuan, sikap maupun tindakan yang harus dijalankan. Nilai-nilai dapat mencerminkan
falsafah dan misi organisas, tujuan,standar, dan larangan-larangan.
Asumsi Dasar
Asumsi dasar ini merupakan bagian budaya organisasi yang paling utama. Asumsi dasar menjadi jaminan
(taken for granted) bahwa seseorang menemukan variasi kecil dalam unit budaya. Dalam asumsi dasar
terdapat petunjuk-petunjuk yang harus dipetahui anggota kelompok bagaimana merasakan, memikirkan
segala sesuatu. Dalam hal iniyang termasuk asumsi dasar adalah hubungan dengan lingkunga, hakikat
mengenai kenyataan,waktu dan ruang, hakikat mengenaisifat manusia, hakikat aktivitas manusia, dan hakikat
hubungan manusia.
23. Menurut Schein, asumsi adalah keyakinan-keyakinan para anggota organisasi yang tidak diucapkan menyangkut
mereka sendiri dan mengenai hubungan mereka dengan orang lain dan organisasi serta sifat organisasi dan
hubungannya dengan dunia luar.
Dalam asumsidasar terdapat petunjuk-petunjuk yang harus dipatuhi anggota organisasi menyangkut perilaku
nyata, termasuk menjelaskan kepada anggota kelompok bagaimana merasakan, memikirkan segala sesuatu
menyangkutakan masalah budaya organisasi dan solusinya.
Schein dalam bukunya Organizational Culture and Leadership membagi asumsi dasar dasar menjadi lima
kategori, yaitu
Hubungan dengan likungan.
Hakikat realitas, ruang, dan waktu.
Hakikat sifat manusia.
Hakikat aktivitas manusia.
Hakikat hubungan manusia.
Sejalan dengan pemikiran Schein, Dyer (1988) kemudian membagi asumsi dasar budaya organisasi menjadi tujuh
kategori, yaitu
Hubungan dengan lingkungan.
Hakikat orientasi waktu.
Hakikat sifat manusia.
Hakikat aktivitas manusia.
Hakikat hubungan manusia.
Hakikat kebenaran.
Hakikat universalisme/partikulasrisme.