SlideShare a Scribd company logo
CHANGE
MANAGEMENT 5
Transformasi Nilai-Nilai
Culture is what keeps the herd (of
employees) moving roughly west
Lee Walton
PERUBAHAN
Membawa nilai nilai baru.
Dibawa generasi baru yang masuk belakangan.
Berasal dari luar organisasi yang berpengaruh pada karyawan lama.
NILAI LATEN BAWAAN
7 BUDAYA NEGATIF, Deal & Kennedy
Budaya Ketakutan
Perubahan menimbulkan rasa tidak pasti dan kurang nyaman bagi
mereka yang tidak memegang kendali.
Budaya Menangkal
Ketika sesuatu yang biasa ditemui hilang atau berubah, manusia
punya kecenderungan menyangkal.
Perubahan dan Nilai Baru yang Tidak Dikehendaki
INSTITUSI TUNTUTAN PERAN BARU NILAI IKUTAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI
BISNIS Daya Saing
Materialisme, Manipulatif
Perilaku (eksekutif) yang kurang loyal
Ketidakpercayaan
PEMERINTAHAN
Efisiensi
Pelayanan
Keterbukaan
Kewirausahaan
Otonomi
Self interest
Korupsi
Kedaerahan
Kekuasaan
PENDIDIKAN
Pengembangan Kualitas
Daya saing
Otonomi
Komersialisasi
Berpusat pada pasar
Perajin bisa membuat gerabah anggur dari
tanah liat, tetapi tidak bisa membuat apa-apa
dari psir dan kerikil
Kahlil Gibran
Budaya Mencela
Ketika individu mulai mengedepankan kepentingan pribadinya,
maka tidak akan ada lagi respek dari para pengikut. Orang – orang
akan mulai saling mencela & sinis terhadap perilaku dan tindakan
atasan dan kolega mereka.
Budaya Kepentingan Pribadi
Dalam situasi yang berubah akan ada banyak pihak yang lebih
mengedepankan kepentingan pribadinya.
Budaya Tidak Percaya
Kepercayaan adalah perekat bagi suatu institusi ketika respek sudah
tidak ada lagi & orang – orang saling mengedepankan kepentingan
pribadinya, yang ada adalah rasa saling tidak percaya.
Budaya Anomi
Transisi biasanya diikuti dengan peristiwa merger & pemisahan (spin
off) bagian – bagian. Semua ini bisa menimbulkan efek anomi yaitu
kehilangan jati diri atau identitas kultural jati diri.
Budaya Mengedepankan Kepentingan Kelompok
Tidak semua ketidaksengangan terhadap perubahan diungkapkan
terbuka.
Perasaan tidak senang dapat diungkapkan dalam bentuk nostalgia,
biasanya dalam kelompok homogen.
Sebab tumbuhnya nilai laten pada masa transisi
Perubahan menjadi tuntutan yang merata dibanyak lembaga dan
bersifat menular.
Terjadi pemutusan mata rantai ekonomi industri ke era informasi
atau digital.
Hubungan antar individu bergeser ke pemegang saham
MEMANFAATKAN BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya korporat sengaja direkayasa oleh pemimpin, tetapi harus
memperhatikan sejarah perusahaan.
Pengertian Budaya Korporat
Norma perilaku, sosial, dan moral yang mendasari setiap tindakan
dalam organisasi dan dibentuk oleh kepercayaan, sikap dan prioritas
anggotanya. Turner 1992
Tujuan keberdaan budaya organisasi adalah melengkapi anggota
dengan identitas dan menimbulkan komitmen terhadap nilai yang
dianut organisasi.
Bagiku, membentuk budaya korporat adalah
menularkan passion ku dalam melakukan tugas,
sikap, bereaksi, bertindak dalam bisnis dan
manajemen yang mengutamakan pelanggan.
Joe Kamdani
Lapisan Budaya Korporat terdiri :
Visible Artifacts
Terlihat langsung seperti perilaku, simbol, seremonial.
Budaya
Tak terlihat terdiri nilai pokok, filosofi dan proses berpikir
MENATA ELEMEN BUDAYA KORPORAT
Budaya korporat dapat ditumbuhkan dengan menata :
Sejarah Korporat
Sejarah adalah sumber kekuatan korporasi.
Nilai Dasar dan Keyakinan
Nilai dasar (values) dan keyakinan (beliefes) adalah fondasi identitas.
Nilai adalah sesuatu yang memaknai jati diri sebagai anggota
korporasi (what we stand for) dalam kedaan apapun.
Keyakinan (beliefes) adalah sesuatu yang dipercayai bersama (a
shered vision)
Simbol Kasat Mata
Nilai dan keyakinan adalah sesuatu yang sulit dipahami dan intangible
dan perlu diterjemahkan kedalam simbol.
Peremajaan (rejuvenation) diperlukan beberapa waktu sekali untuk
memaknai ulang suatu organisasi di mata karyawan dan pasarnya.
Bahasa
Banyak korporat menggunakan bentuk bahasa seperti slogan, moto,
filosofi, bahasa percakapan untuk membentuk arti pada karyawan.
Ritual dan Seremoni
o Penerimaan
o Penguatan
o Pembaruan
o Integrasi
o Kisah
KARAKTERISTIK BUDAYA KORPORAT
Budaya korporat dibentuk oleh keyakina individu korporat.
Budaya korporat mencerminkan aspirasi Anggota – Anggotanya.
Budaya korporat memiliki Sosiodinamika.
Budaya korporat memiliki konsekuensi.
Budaya korporat sulit dipahami.
Budaya korporat membentuk identitas,memperkuat image,
Positioning, dan pencapaian tujuan.
Budaya korporat menuntut keseimbangan antara nilai – nilai.
Budaya korporat belajar.
Budaya adalah Pola.
Budaya membentuk Hubungan Sinergi.
Budaya terdiri atas subkultur.
The culture of an organization defines
appropriate behaviour, bonds and
initiates individuals, and assets solution
when there is ambiguity.
C.H Turner
Hubungan antara Lingkungan dan strategi manajement erhadap budaya
perusahaan
Budaya Adaptasi
Dalam lingkungan yang tidak stabil dengan perhatian strategi yang
terfokus pada kegiatan ekstern.
Budaya Misi
Dalam lingkungan yang relatif stabil, institusi mulai menyebarkan
visinya.
Budaya Partisipatif
Memfokuskan perhatiannya pada keterlibatan seluruh orang dalam
institusi untuk menangkap perubahan lingkungan yang tidak stabil.
Budaya Konsisten
Dalam keadaan lingkungan yang stabil, fokus strategi ke arah
internal.
Pada masa transisi manusia pada isntitusi akan mengalami tekanan
yang merenggangkan cohesivness suatu institusi, tetapi justru
meningkatkan ikatan emosional pada kelompoknya.
Transformasi nilai organisasi harus menyentuh akar budaya, yaitu sub
kultur.
Faktor penghambat perubahan ada padfa tingkat subkultur, bukan
pada manusia lintas subkultur yang umumnya pada layer atas.
Perubahan Tidak Berbentu Linear
Manusia bergerak dengan naluri dan pikirannya sendiri.
Proses perubahan akan membawa konsekuensi tak terduga.
Memetakan Subkultur Dalam Organisasi
Dalam masa transisi, budaya perusahaan atau institusi terpecah
kedalam budaya kelompok.
Semakin besar suatu perusahaan dan terdiversifikasi produk dan
pasarnya akan semakin besar muncul subkultur.You don’t change culture by trying to
change culture
W. Warner Burke
Menyatukan Nilai-Nilai Subkultur
Semakin besar suatu perusahaan dan terdiversifikasi produk dan
pasarnya akan semakin besar muncul subkultur.
Masalah dengan Berbagai Subkultur
ISSUE PENYEBAB dan AKIBAT
1
Dominasi satu
sub kultur
Ramuan kekuasaan dan politik organisasi yang tidak seimbang. Salah
satu menguasai resources secara berlebihan
Ada selera di divisi SDM dalam merekrut tenaga kerja dari profesi, etnik
universitas tertentu
Akibatnya :bisa menimbulkan hambatan komunikasi
2
Subkultur yang
lemah
Tidak ada aplikasi yang dapat tersalur dengan baik
Pemimpin hanya kuat secara teknikal
Akibatnya : kurang percaya diri
3
Fragmentasi
subkultur yang
luas
Terlalu banyak nilai atau kelopmok dengan nilai sendiri
Agak sulit menyatukan organisasi dan organisasi harus bekerja keras
menemukan jati diri dan spirit kesatuan.
4
Fragmentasi
subkultur yang
luas
Pergantian pemimpin berkali-kali tanpa visi jelas dengan interest
masing-masing yang berbeda
Downsizing, restructuring, merger yang prosesnya berlarut-larut,
lamban yang menghancurkan traditional values dan tidak ada yang
menaruh minat terhadap rekonstruksi nilai baru.
Terjadi cultural vacuum
Tantangan Menemukan Nilai Kolektif
Memotret Subkultur
Masalah dalam Memotret Subkultur
PEMIMPIN PERUBAHAN MASALAH
1 Orang lama dari dalam
perusahaan (Pejabat
karir)
Kemungkinan besar terlihat jelas, tetapi bias oleh
kacamata fungsinya
2 Orang sama sekali baru
(Biasa berkarir diluar
perusahaan)
Memerlukan waktu lama untuk mengenal betul sub-kultur
Kemungkinan besar menerima informasi bias dari tokoh
kunci
3 Orang asing (stranger) Kemungkinan kurang peduli dengan sub kultur
Dalam memotret subkultur diperlukan alat bantu
Bagan organisasi beserta perubahan dalam 10 tahun terakhir.
Carrier Track tokoh kunci, baik formal maupun internal.
Hubungan kerja serta proses bisnis organisasi.
Forum diskusi yang melibatkan berbagai kelompok.
Pemotretan dilakukan dengan observasi dan field study.
Akan diemukan dua subkultur yaitu yang kuat dan yang kurang
menonjol.
Treatment terhadap Masing-masing Subkultur
SUBKULTUR CONTOH NILAI TREATMENT dan CARA PRAKTISNYA
1 Subkultur
yang eksis
dan bersemi
Tradisi anti amplop di
divisi surat kabar
sebuah usaha
penerbitan.
Revitalisasi core culture & Dikukuhakan.
Caranya :
Legitimasi nilai-nilai subkultur dan beri
pengakuan.
Jadikan sebagai model panutan.
Dengarkan sejarah dan pengalaman orang-
orang di divisi ini terkait nilai-nilai tersebut.
Berikan publikasi internal dan eksternal.
Angkat tokoh-tokoh (riil maupun imajinatif)
sebagai corporate hero.
Jadikan cerita resmi yang harus disampaikan
oleh para pemimpin dalam setiap seremonial
perusahaan / institusi.
Berikan Perhatian dan Respek
Sekolahkan mereka pada lembaga-lembaga
yang presitisius.
Naikkan posisi mereka pada eselon yang
sewajarnya
Berikan kepercayaan untuk melakukan suatu
proyek yang prestisius
Spinning Off, keluarkan dari habitatnya yang
tidak cocok, buat agar lebih otonom bergerak.
Rekrut tenaga-tenaga baru yang lebih
berkualitas dan berenergi.
2 Subkultur
yang lemah
(laten)
Nilai persaingan yang
tidak tampak pada unit
pemasaran usaha
pembuatan pesawat
terbang.
Nilai komunikasi yang
tidak hidup pada divisi
Humas kantor
pemerintah
Merajut Nilai Subkultur Menjadi Budaya Korporat
Output pada pemotretan subkultur adalah dokumen yang kaya akan
informasi dan cerita tentang masing-masing subkultur.
Kesalahan yang sering terjadi adalah adanya deadline yang memaksa
konsultan atau perumus budaya.
Untuk membuat sebuah pernyataan budaya menjadi kaya nilai dan
bermakna dalam, maka harus dirumuskan dengan memperhatikan :
Harus dialogis
Harus partisipatif
Harus memberi ruang “Buy-In Process”
Harus kaya cerita
Harus praktis dan Mampu Dijabarkan kedalam Elemen Budaya
Harus Orisinal dan Berbeda
Visioning
Proses menyatukan mozaik nilai masing-masing subkultur menjadi
rumusan budaya yang diterima semuia pihak
Proses dilakukan
Merumuskan niali masing-masing subkultur.
Membawa nilai subkultur kedalam sebuah forum untuk menentukan
nilai bersama.
Memperkaya nilai dan visi perusahaan ke depan dan merumuskan ke
dalam strategi budaya.
Tujuan akhir dari visioning adalah untuk menemukan nilai-nilai,
perilaku, kebiasaan-kebiasaan, pandangan-pandangan, dari setiap
subkultur yang dapat dipakai untuk membentuk kultur baru.
Proses rekonstruksi nilai-nilai ini masih harus berlangsung beberapa
langkah lagi ke depan.
Apa yang dihasilkan sampai tahap ini baru berupa konsep.
Memperkuat Budaya Baru
Mengubah budaya korporat pada dasarnya mengubah kebiasaan dalam
suatu institusi, jika berhasil, menghasilkan komitmen baru,
empowerment sumber daya manusia, dan ikatan yang lebih kuat antara
institusi dengan pelanggannya. Potter & Parker 1992
Hal yang memperkuat budaya baru
BUDAYA DISIPLIN
All companies have a culture,
some companies have discipline,
but few companies have a culture of
discipline
Jim PCollins
 Kebanyakan pimpinan perusahaan sudah merasa puas jika
perusahaannya masuk dalam kategori Good Company (Keuntungan
lebih, cara kerja efisien, citra perusahaan sangat bagus dan
eksekutif- eksekutif yang cakap)
 CEO pada good company sering terlalu “Fokus keluar”, sehingga
kurang sensitif terhadap hal-hal yang harus ditangani didalam. Hal
ini bisa berakibat kearah Bad company.
 Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi maka perlu
diletakkan konsep budaya disiplin (Culture of Discipline). Disiplin
disini dimaksudkankepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan
bisnis yang seharusnya dijaga.
 Tiga pilar utama yang membentuk budaya disiplin :
• Discipline People : Manusia yang diseleksi ditempatkan dengan
baik.
• Discipline Action : Strategi yang diimplementasikan dengan
benar.
• Discipline Thought : Mengikat kerja bukan hanya dengan disiplin
melainkan budaya disipline
When you have discipline people, you
don’t need hierarchy.
Jim Collins
Cara pembentukan Discipline People
• Rekrut yang Terbaik
• Berikan Pengertian yang Terbaik
• Jalankan Ritual yang Benar
• Letakkan pada Kursi yang Tepat
• Keluarkan yang di Bawah Standar
• Kepemimpinan Level 5
Seseorang yang punya keberanian
menghadapi fakta-fakta brutal dengan kegigihan, pantang
menyerah, memiliki panggilan profesional serta punya
kerendahhatian strategis)
INTERVENSI MELALUI OD
Organization Development (OD) adalah merupakan teknik yang diambil
dari ilmu prilaku untuk menciptakan learning environment melalui
upaya-upaya peningkatan kepercayaan (trust), konfrontasi terbuka
terhadap masalah-masalah, pemberdayaan karyawan dan
partisipasinya, berbagi pengetahuan dan informasi, design pekerjaan
yang lebih memberi arti, kerjasama dan kolaborasi antar kelompok
serta pendayagunaan potensi manusia seutuhnya.
Teknik yang dikembangkan
 Intervensi Kelompok
 Team Building
 Aktivitas Antar Departemen
MENGHADAPI PUKULAN BALIK BUDAYA
 Menurut Charles Hampden-Turner (1992) ada 2 (dua) kenyataan
dalam mengubah budaya korporat yaitu Vicious Circle (lingkaran
setan) dan Virtuous Circle (lingkaran baik).
 Vicious Circle adalah arah gerakan/lingkaran perubahan nilai-nilai
yang berakibat memukul balik ke tempat semula.
 Arah pusaran gelombang tergantung pada pendekatan apakah
transformasi dilakukan :
• Formal atau Informal
• Sentralisasi atau Desentralisasi
 Mengacu pada temuan Charles Handy :
Empat Jenis Budaya Berdasarkan
Formalisasi dan Sentralisasi
 Perubahan budaya bisa
menimbulkan Viscous Circle dan
memukul balik
MEMBANGUNKETERIKATAN BERKELANJUTAN
Top eksekutif satu kali saja dalam kepemimpinannya membicarakan
budaya korporat :
 Beramsusi budaya korporat suatu yang bersifat “Self-Propelling”
,sekali disentuh ia akan berputar bekerja sendiri.
 Setelah urusan budaya selesai, eksekutif disibukkan dengan urusan
kinerja yang tampak dalam laporan keuangan
Untuk mengatasi hal tersebut, diperkenalkan konsep Horizontal Linkage
 Spesialisasi, orang-orang akan
bekerja sesuai dengan
kompetensinya.
 Boundary spanning, setiap
departemen memiliki keterkaitan
(linkage) dengan sektor yang
relevan di luar organisasi.
 Keterkaitan horizontal (linkage),
tiap departemen dapat dengan
bebas melakukan pertukaran ide,
pengalaman dan informasi tanpa dipisahkan oleh sekat-sekat
pemisah (birokrasi fungsional).
IMPLEMENTASI TRANSFORMASI NILAI
Transformasi nilai-nilai adalah bentuk perubahan yang sangat sulit,
sangat mendasar, butuh banyak waktu, tetapi merupakan faktor yang
sangat menentukan keberhasilan perubahan.
 Leadership yang kuat. Ia bukan otoriter, melainkan pemimpin team
yang bekerja habis-habisan untuk organisasi, dan dengan berani
mempertaruhkan jabatan dan kedudukannya untuk menghadapi
fakta-fakta yang brutal. Ia bukanlah tipe pemimpin yang cenderung
cari aman dan menghindar dari tekanan-tekanan.
 Dukungan bawahan. Pemimpin yang kuat tidak ada artinya apa-apa
kalau tidak didukung oleh bawahan yang dengan rela mengorbankan
waktu, tenaga, pikiran dan masa depan untuk menciptakan
perubahan.
 Komunikasi yang jelas. Pemimpin harus punya seni dalam
berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal. Transformasi nilai-
nilai juga memerlukan komunikasi massa yang melibatkan banyak
orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team
komunikasi yang baik, transformasi nilai-nilai tidak dapat mencapai
tujuan.
Change is frequently disruptive
unconfortable for managers as well
as employees
Richard L. Daft
 Komitmen pemimpin. Pemimpin juga harus membangun komitmen yang
harus dimulai dari dirinya sendirinya. Untuk membangunnya melalui tiga
tahapan : tahap persiapan, tahap penerimaan dan tahap komitmen.
 Pada tahap persiapan dilakukan 2 (dua) hal yaitu :
• Sentuhan pertama, baik lewat pidato
pemimpin yang menyampaikan
visi-nya, surat keputusan, memo, dsb.
• Proses kesadaran, melalui dialog-dialog.
 Tahap ketiga, yaitu komitmen, yang
terdiri dari dua langkah yaitu
Instalasi dan Institusionalisasi. Jadi
dimulai dengan pilot Project, sebagai
proses percobaan. Disini perubahan
dilakukan secara terbatas pada
bagian-bagian tertentu sehingga mudah
diatasi dan pemimpin dapat secara
langsung melihat dampak yang
terjadi dan mengendalikannya.
Setelah instalasi selesai barulah dilakukan institusionalisasi, penerapan
perubahan secara luas, terintegrasi pada seluruh organisasi.
Tahap
Persiapan
Tingkat
Komitmen
Tahapan
Waktu
Tahap
Komitmen
Tahap
Penerimaan
Sentuhan
Pertama
Kesadaran
Kepemaha
n
Implement
asi
Instalas
i
Institusionalis
asi
Tahapan Menuju Komitmen dalam Perubahan

More Related Content

What's hot

Budaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan OrganisasiBudaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan Organisasi
Mohamad Adriyanto
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiandreprathamm
 
Inovasi Organisasi
Inovasi OrganisasiInovasi Organisasi
Inovasi Organisasi
Wisnu Dewobroto
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
93220872
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
abi-ray
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianFriskatriana
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
iceu novida adinata
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
Pengembangan Organisasi
Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
Siti Sahati
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Martyn Rizal
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
Ulan SaProperti
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Alfrianty Sauran
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaShelly Intan Permatasari
 
Modul manajemen perubahan
Modul manajemen perubahanModul manajemen perubahan
Modul manajemen perubahan
Khamdan Muhammad
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenmochammad rasyiid
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Kartika Lukitasari
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang Sinaga
 
Learning organization
Learning organization Learning organization
Learning organization
Aqsathya Chan
 

What's hot (20)

Budaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan OrganisasiBudaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan Organisasi
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Inovasi Organisasi
Inovasi OrganisasiInovasi Organisasi
Inovasi Organisasi
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Pengembangan Organisasi
Pengembangan OrganisasiPengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
 
Manajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategikManajemen sumber daya manusia strategik
Manajemen sumber daya manusia strategik
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Visi dan misi
Visi dan misiVisi dan misi
Visi dan misi
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Modul manajemen perubahan
Modul manajemen perubahanModul manajemen perubahan
Modul manajemen perubahan
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
 
10 culture
10   culture10   culture
10 culture
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Learning organization
Learning organization Learning organization
Learning organization
 

Viewers also liked

Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
Judianto Nugroho
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Judianto Nugroho
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
Judianto Nugroho
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
Judianto Nugroho
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Judianto Nugroho
 
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
borobudurconsulting
 
Bab 5. rencana implementasi
Bab 5. rencana implementasiBab 5. rencana implementasi
Bab 5. rencana implementasi
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Ppt.b1.1 manajemen perubahan
Ppt.b1.1 manajemen perubahanPpt.b1.1 manajemen perubahan
Ppt.b1.1 manajemen perubahanYgrex Thebygdanns
 
Presentasimanager100
Presentasimanager100Presentasimanager100
Presentasimanager100
Ahmad_Bustami
 
Aplikom07 math cador
Aplikom07 math cadorAplikom07 math cador
Aplikom07 math cador
Arif Rahman
 
Work with FUN
Work with FUNWork with FUN
Work with FUN
Anthony Dio Martin
 
Productive Holiday
Productive HolidayProductive Holiday
Productive Holiday
Anthony Dio Martin
 
HRGI Edisi Mei Juni 2015
HRGI Edisi Mei Juni 2015HRGI Edisi Mei Juni 2015
HRGI Edisi Mei Juni 2015
Anthony Dio Martin
 
Gaung Kehidupan
Gaung KehidupanGaung Kehidupan
Gaung Kehidupan
Anthony Dio Martin
 
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup anda
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup andaEbook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup anda
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup andaAnthony Dio Martin
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
dareman sudarman
 
Manajemen inovasi dan perubahan
Manajemen inovasi dan perubahanManajemen inovasi dan perubahan
Manajemen inovasi dan perubahan
Shandy Abriana
 
Work activity & Etos kerja
Work activity & Etos kerjaWork activity & Etos kerja
Work activity & Etos kerja
Adheline dirgayusa
 
Effective customer service training
Effective customer service training  Effective customer service training
Effective customer service training
Maged Elsakka
 
Steve jobs | Strategic Thinker
Steve jobs | Strategic ThinkerSteve jobs | Strategic Thinker
Steve jobs | Strategic ThinkerAbdelrhman Tantawy
 

Viewers also liked (20)

Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 4
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 3
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 1
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 2
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 6
 
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
Pelatihan appreciative inquiry for change management 2
 
Bab 5. rencana implementasi
Bab 5. rencana implementasiBab 5. rencana implementasi
Bab 5. rencana implementasi
 
Ppt.b1.1 manajemen perubahan
Ppt.b1.1 manajemen perubahanPpt.b1.1 manajemen perubahan
Ppt.b1.1 manajemen perubahan
 
Presentasimanager100
Presentasimanager100Presentasimanager100
Presentasimanager100
 
Aplikom07 math cador
Aplikom07 math cadorAplikom07 math cador
Aplikom07 math cador
 
Work with FUN
Work with FUNWork with FUN
Work with FUN
 
Productive Holiday
Productive HolidayProductive Holiday
Productive Holiday
 
HRGI Edisi Mei Juni 2015
HRGI Edisi Mei Juni 2015HRGI Edisi Mei Juni 2015
HRGI Edisi Mei Juni 2015
 
Gaung Kehidupan
Gaung KehidupanGaung Kehidupan
Gaung Kehidupan
 
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup anda
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup andaEbook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup anda
Ebook inspirasi keren anthony dio martin 10 inspirasi mengubah hidup anda
 
02 hots dareman
02 hots  dareman02 hots  dareman
02 hots dareman
 
Manajemen inovasi dan perubahan
Manajemen inovasi dan perubahanManajemen inovasi dan perubahan
Manajemen inovasi dan perubahan
 
Work activity & Etos kerja
Work activity & Etos kerjaWork activity & Etos kerja
Work activity & Etos kerja
 
Effective customer service training
Effective customer service training  Effective customer service training
Effective customer service training
 
Steve jobs | Strategic Thinker
Steve jobs | Strategic ThinkerSteve jobs | Strategic Thinker
Steve jobs | Strategic Thinker
 

Similar to Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 5

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
Dhendy Neverdie
 
Modul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya OrganisasiModul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya Organisasi
RR. Roosita Cindrakasih
 
Budaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiBudaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiLutfiyand
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
ssuserad6bfd
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & Innovation
DenisaRamandhaDewi
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
RaffiRamli
 
Mengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etikaMengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etikaEga Jalaludin
 
Mengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etikaMengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etika
Ega Jalaludin
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
NurulAzizah637240
 
Budaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiBudaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasi
Revano Pm
 
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYABUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
CindyMarchella
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiRoby Irzal Maulana
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
ArdiSeptyanto1
 
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docxAlmira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
MarissaJ3
 
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
YUSRA FERNANDO
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Mira Veranita
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Arum Puspitarini
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
Anggi Hafiz
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
gilang muharam
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
dulkarin26
 

Similar to Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 5 (20)

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Modul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya OrganisasiModul07_Budaya Organisasi
Modul07_Budaya Organisasi
 
Budaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasiBudaya,kreativitas dan inovasi
Budaya,kreativitas dan inovasi
 
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptxPRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
PRESENTASI BUDAYA ORGANISASI (AZHAR ALIZA PUTRA) NPM 2120110103.pptx
 
Organizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & InnovationOrganizational Cultures & Innovation
Organizational Cultures & Innovation
 
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptxPRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
PRESENTASI_BUDAYA_ORGANISASI.pptx
 
Mengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etikaMengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etika
 
Mengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etikaMengelola budaya dan etika
Mengelola budaya dan etika
 
budaya organisasi
budaya organisasibudaya organisasi
budaya organisasi
 
Budaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasiBudaya kreativitas dan inovasi
Budaya kreativitas dan inovasi
 
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYABUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
BUDAYA ORGANISASI DAN PERUBAHANNYA
 
Jawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasiJawaban ujian budaya organisasi
Jawaban ujian budaya organisasi
 
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKATKEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI MASYARAKAT
 
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docxAlmira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
Almira Yasmine-201980053-Chapter 14-Shaping Culture&Values.docx
 
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
 
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdfMenciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
Menciptakan Budaya Kebhinekaan .pdf
 
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan InovasiBudaya, Kreativitas, dan Inovasi
Budaya, Kreativitas, dan Inovasi
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
Budaya, kreatifitas dan inovasi (Teori Organisasi Umum 2)
 

More from Judianto Nugroho

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
Judianto Nugroho
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
Judianto Nugroho
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 

Alat bantu mengampu mata kuliah : Manajemen Perubahan - 5

  • 2. Transformasi Nilai-Nilai Culture is what keeps the herd (of employees) moving roughly west Lee Walton PERUBAHAN Membawa nilai nilai baru. Dibawa generasi baru yang masuk belakangan. Berasal dari luar organisasi yang berpengaruh pada karyawan lama. NILAI LATEN BAWAAN 7 BUDAYA NEGATIF, Deal & Kennedy Budaya Ketakutan Perubahan menimbulkan rasa tidak pasti dan kurang nyaman bagi mereka yang tidak memegang kendali. Budaya Menangkal Ketika sesuatu yang biasa ditemui hilang atau berubah, manusia punya kecenderungan menyangkal.
  • 3. Perubahan dan Nilai Baru yang Tidak Dikehendaki INSTITUSI TUNTUTAN PERAN BARU NILAI IKUTAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI BISNIS Daya Saing Materialisme, Manipulatif Perilaku (eksekutif) yang kurang loyal Ketidakpercayaan PEMERINTAHAN Efisiensi Pelayanan Keterbukaan Kewirausahaan Otonomi Self interest Korupsi Kedaerahan Kekuasaan PENDIDIKAN Pengembangan Kualitas Daya saing Otonomi Komersialisasi Berpusat pada pasar Perajin bisa membuat gerabah anggur dari tanah liat, tetapi tidak bisa membuat apa-apa dari psir dan kerikil Kahlil Gibran Budaya Mencela Ketika individu mulai mengedepankan kepentingan pribadinya, maka tidak akan ada lagi respek dari para pengikut. Orang – orang akan mulai saling mencela & sinis terhadap perilaku dan tindakan atasan dan kolega mereka.
  • 4. Budaya Kepentingan Pribadi Dalam situasi yang berubah akan ada banyak pihak yang lebih mengedepankan kepentingan pribadinya. Budaya Tidak Percaya Kepercayaan adalah perekat bagi suatu institusi ketika respek sudah tidak ada lagi & orang – orang saling mengedepankan kepentingan pribadinya, yang ada adalah rasa saling tidak percaya. Budaya Anomi Transisi biasanya diikuti dengan peristiwa merger & pemisahan (spin off) bagian – bagian. Semua ini bisa menimbulkan efek anomi yaitu kehilangan jati diri atau identitas kultural jati diri. Budaya Mengedepankan Kepentingan Kelompok Tidak semua ketidaksengangan terhadap perubahan diungkapkan terbuka. Perasaan tidak senang dapat diungkapkan dalam bentuk nostalgia, biasanya dalam kelompok homogen.
  • 5. Sebab tumbuhnya nilai laten pada masa transisi Perubahan menjadi tuntutan yang merata dibanyak lembaga dan bersifat menular. Terjadi pemutusan mata rantai ekonomi industri ke era informasi atau digital. Hubungan antar individu bergeser ke pemegang saham MEMANFAATKAN BUDAYA PERUSAHAAN Budaya korporat sengaja direkayasa oleh pemimpin, tetapi harus memperhatikan sejarah perusahaan. Pengertian Budaya Korporat Norma perilaku, sosial, dan moral yang mendasari setiap tindakan dalam organisasi dan dibentuk oleh kepercayaan, sikap dan prioritas anggotanya. Turner 1992 Tujuan keberdaan budaya organisasi adalah melengkapi anggota dengan identitas dan menimbulkan komitmen terhadap nilai yang dianut organisasi. Bagiku, membentuk budaya korporat adalah menularkan passion ku dalam melakukan tugas, sikap, bereaksi, bertindak dalam bisnis dan manajemen yang mengutamakan pelanggan. Joe Kamdani
  • 6. Lapisan Budaya Korporat terdiri : Visible Artifacts Terlihat langsung seperti perilaku, simbol, seremonial. Budaya Tak terlihat terdiri nilai pokok, filosofi dan proses berpikir MENATA ELEMEN BUDAYA KORPORAT Budaya korporat dapat ditumbuhkan dengan menata : Sejarah Korporat Sejarah adalah sumber kekuatan korporasi. Nilai Dasar dan Keyakinan Nilai dasar (values) dan keyakinan (beliefes) adalah fondasi identitas. Nilai adalah sesuatu yang memaknai jati diri sebagai anggota korporasi (what we stand for) dalam kedaan apapun. Keyakinan (beliefes) adalah sesuatu yang dipercayai bersama (a shered vision)
  • 7. Simbol Kasat Mata Nilai dan keyakinan adalah sesuatu yang sulit dipahami dan intangible dan perlu diterjemahkan kedalam simbol. Peremajaan (rejuvenation) diperlukan beberapa waktu sekali untuk memaknai ulang suatu organisasi di mata karyawan dan pasarnya. Bahasa Banyak korporat menggunakan bentuk bahasa seperti slogan, moto, filosofi, bahasa percakapan untuk membentuk arti pada karyawan. Ritual dan Seremoni o Penerimaan o Penguatan o Pembaruan o Integrasi o Kisah KARAKTERISTIK BUDAYA KORPORAT Budaya korporat dibentuk oleh keyakina individu korporat.
  • 8. Budaya korporat mencerminkan aspirasi Anggota – Anggotanya. Budaya korporat memiliki Sosiodinamika. Budaya korporat memiliki konsekuensi. Budaya korporat sulit dipahami. Budaya korporat membentuk identitas,memperkuat image, Positioning, dan pencapaian tujuan. Budaya korporat menuntut keseimbangan antara nilai – nilai. Budaya korporat belajar. Budaya adalah Pola. Budaya membentuk Hubungan Sinergi. Budaya terdiri atas subkultur. The culture of an organization defines appropriate behaviour, bonds and initiates individuals, and assets solution when there is ambiguity. C.H Turner
  • 9. Hubungan antara Lingkungan dan strategi manajement erhadap budaya perusahaan Budaya Adaptasi Dalam lingkungan yang tidak stabil dengan perhatian strategi yang terfokus pada kegiatan ekstern. Budaya Misi Dalam lingkungan yang relatif stabil, institusi mulai menyebarkan visinya. Budaya Partisipatif Memfokuskan perhatiannya pada keterlibatan seluruh orang dalam institusi untuk menangkap perubahan lingkungan yang tidak stabil. Budaya Konsisten Dalam keadaan lingkungan yang stabil, fokus strategi ke arah internal.
  • 10. Pada masa transisi manusia pada isntitusi akan mengalami tekanan yang merenggangkan cohesivness suatu institusi, tetapi justru meningkatkan ikatan emosional pada kelompoknya. Transformasi nilai organisasi harus menyentuh akar budaya, yaitu sub kultur. Faktor penghambat perubahan ada padfa tingkat subkultur, bukan pada manusia lintas subkultur yang umumnya pada layer atas. Perubahan Tidak Berbentu Linear Manusia bergerak dengan naluri dan pikirannya sendiri. Proses perubahan akan membawa konsekuensi tak terduga. Memetakan Subkultur Dalam Organisasi Dalam masa transisi, budaya perusahaan atau institusi terpecah kedalam budaya kelompok. Semakin besar suatu perusahaan dan terdiversifikasi produk dan pasarnya akan semakin besar muncul subkultur.You don’t change culture by trying to change culture W. Warner Burke Menyatukan Nilai-Nilai Subkultur
  • 11. Semakin besar suatu perusahaan dan terdiversifikasi produk dan pasarnya akan semakin besar muncul subkultur. Masalah dengan Berbagai Subkultur ISSUE PENYEBAB dan AKIBAT 1 Dominasi satu sub kultur Ramuan kekuasaan dan politik organisasi yang tidak seimbang. Salah satu menguasai resources secara berlebihan Ada selera di divisi SDM dalam merekrut tenaga kerja dari profesi, etnik universitas tertentu Akibatnya :bisa menimbulkan hambatan komunikasi 2 Subkultur yang lemah Tidak ada aplikasi yang dapat tersalur dengan baik Pemimpin hanya kuat secara teknikal Akibatnya : kurang percaya diri 3 Fragmentasi subkultur yang luas Terlalu banyak nilai atau kelopmok dengan nilai sendiri Agak sulit menyatukan organisasi dan organisasi harus bekerja keras menemukan jati diri dan spirit kesatuan. 4 Fragmentasi subkultur yang luas Pergantian pemimpin berkali-kali tanpa visi jelas dengan interest masing-masing yang berbeda Downsizing, restructuring, merger yang prosesnya berlarut-larut, lamban yang menghancurkan traditional values dan tidak ada yang menaruh minat terhadap rekonstruksi nilai baru. Terjadi cultural vacuum Tantangan Menemukan Nilai Kolektif
  • 12. Memotret Subkultur Masalah dalam Memotret Subkultur PEMIMPIN PERUBAHAN MASALAH 1 Orang lama dari dalam perusahaan (Pejabat karir) Kemungkinan besar terlihat jelas, tetapi bias oleh kacamata fungsinya 2 Orang sama sekali baru (Biasa berkarir diluar perusahaan) Memerlukan waktu lama untuk mengenal betul sub-kultur Kemungkinan besar menerima informasi bias dari tokoh kunci 3 Orang asing (stranger) Kemungkinan kurang peduli dengan sub kultur Dalam memotret subkultur diperlukan alat bantu Bagan organisasi beserta perubahan dalam 10 tahun terakhir. Carrier Track tokoh kunci, baik formal maupun internal. Hubungan kerja serta proses bisnis organisasi. Forum diskusi yang melibatkan berbagai kelompok. Pemotretan dilakukan dengan observasi dan field study. Akan diemukan dua subkultur yaitu yang kuat dan yang kurang menonjol.
  • 13. Treatment terhadap Masing-masing Subkultur SUBKULTUR CONTOH NILAI TREATMENT dan CARA PRAKTISNYA 1 Subkultur yang eksis dan bersemi Tradisi anti amplop di divisi surat kabar sebuah usaha penerbitan. Revitalisasi core culture & Dikukuhakan. Caranya : Legitimasi nilai-nilai subkultur dan beri pengakuan. Jadikan sebagai model panutan. Dengarkan sejarah dan pengalaman orang- orang di divisi ini terkait nilai-nilai tersebut. Berikan publikasi internal dan eksternal. Angkat tokoh-tokoh (riil maupun imajinatif) sebagai corporate hero. Jadikan cerita resmi yang harus disampaikan oleh para pemimpin dalam setiap seremonial perusahaan / institusi. Berikan Perhatian dan Respek Sekolahkan mereka pada lembaga-lembaga yang presitisius. Naikkan posisi mereka pada eselon yang sewajarnya Berikan kepercayaan untuk melakukan suatu proyek yang prestisius Spinning Off, keluarkan dari habitatnya yang tidak cocok, buat agar lebih otonom bergerak. Rekrut tenaga-tenaga baru yang lebih berkualitas dan berenergi. 2 Subkultur yang lemah (laten) Nilai persaingan yang tidak tampak pada unit pemasaran usaha pembuatan pesawat terbang. Nilai komunikasi yang tidak hidup pada divisi Humas kantor pemerintah
  • 14. Merajut Nilai Subkultur Menjadi Budaya Korporat Output pada pemotretan subkultur adalah dokumen yang kaya akan informasi dan cerita tentang masing-masing subkultur. Kesalahan yang sering terjadi adalah adanya deadline yang memaksa konsultan atau perumus budaya. Untuk membuat sebuah pernyataan budaya menjadi kaya nilai dan bermakna dalam, maka harus dirumuskan dengan memperhatikan : Harus dialogis Harus partisipatif Harus memberi ruang “Buy-In Process” Harus kaya cerita Harus praktis dan Mampu Dijabarkan kedalam Elemen Budaya Harus Orisinal dan Berbeda Visioning Proses menyatukan mozaik nilai masing-masing subkultur menjadi rumusan budaya yang diterima semuia pihak
  • 15. Proses dilakukan Merumuskan niali masing-masing subkultur. Membawa nilai subkultur kedalam sebuah forum untuk menentukan nilai bersama. Memperkaya nilai dan visi perusahaan ke depan dan merumuskan ke dalam strategi budaya. Tujuan akhir dari visioning adalah untuk menemukan nilai-nilai, perilaku, kebiasaan-kebiasaan, pandangan-pandangan, dari setiap subkultur yang dapat dipakai untuk membentuk kultur baru. Proses rekonstruksi nilai-nilai ini masih harus berlangsung beberapa langkah lagi ke depan. Apa yang dihasilkan sampai tahap ini baru berupa konsep.
  • 16. Memperkuat Budaya Baru Mengubah budaya korporat pada dasarnya mengubah kebiasaan dalam suatu institusi, jika berhasil, menghasilkan komitmen baru, empowerment sumber daya manusia, dan ikatan yang lebih kuat antara institusi dengan pelanggannya. Potter & Parker 1992 Hal yang memperkuat budaya baru BUDAYA DISIPLIN All companies have a culture, some companies have discipline, but few companies have a culture of discipline Jim PCollins
  • 17.  Kebanyakan pimpinan perusahaan sudah merasa puas jika perusahaannya masuk dalam kategori Good Company (Keuntungan lebih, cara kerja efisien, citra perusahaan sangat bagus dan eksekutif- eksekutif yang cakap)  CEO pada good company sering terlalu “Fokus keluar”, sehingga kurang sensitif terhadap hal-hal yang harus ditangani didalam. Hal ini bisa berakibat kearah Bad company.  Untuk menjaga agar hal tersebut tidak terjadi maka perlu diletakkan konsep budaya disiplin (Culture of Discipline). Disiplin disini dimaksudkankepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan bisnis yang seharusnya dijaga.  Tiga pilar utama yang membentuk budaya disiplin : • Discipline People : Manusia yang diseleksi ditempatkan dengan baik. • Discipline Action : Strategi yang diimplementasikan dengan benar. • Discipline Thought : Mengikat kerja bukan hanya dengan disiplin melainkan budaya disipline
  • 18. When you have discipline people, you don’t need hierarchy. Jim Collins Cara pembentukan Discipline People • Rekrut yang Terbaik • Berikan Pengertian yang Terbaik • Jalankan Ritual yang Benar • Letakkan pada Kursi yang Tepat • Keluarkan yang di Bawah Standar • Kepemimpinan Level 5 Seseorang yang punya keberanian menghadapi fakta-fakta brutal dengan kegigihan, pantang menyerah, memiliki panggilan profesional serta punya kerendahhatian strategis) INTERVENSI MELALUI OD Organization Development (OD) adalah merupakan teknik yang diambil dari ilmu prilaku untuk menciptakan learning environment melalui upaya-upaya peningkatan kepercayaan (trust), konfrontasi terbuka terhadap masalah-masalah, pemberdayaan karyawan dan partisipasinya, berbagi pengetahuan dan informasi, design pekerjaan yang lebih memberi arti, kerjasama dan kolaborasi antar kelompok serta pendayagunaan potensi manusia seutuhnya.
  • 19. Teknik yang dikembangkan  Intervensi Kelompok  Team Building  Aktivitas Antar Departemen MENGHADAPI PUKULAN BALIK BUDAYA  Menurut Charles Hampden-Turner (1992) ada 2 (dua) kenyataan dalam mengubah budaya korporat yaitu Vicious Circle (lingkaran setan) dan Virtuous Circle (lingkaran baik).  Vicious Circle adalah arah gerakan/lingkaran perubahan nilai-nilai yang berakibat memukul balik ke tempat semula.  Arah pusaran gelombang tergantung pada pendekatan apakah transformasi dilakukan : • Formal atau Informal • Sentralisasi atau Desentralisasi
  • 20.  Mengacu pada temuan Charles Handy : Empat Jenis Budaya Berdasarkan Formalisasi dan Sentralisasi  Perubahan budaya bisa menimbulkan Viscous Circle dan memukul balik
  • 21. MEMBANGUNKETERIKATAN BERKELANJUTAN Top eksekutif satu kali saja dalam kepemimpinannya membicarakan budaya korporat :  Beramsusi budaya korporat suatu yang bersifat “Self-Propelling” ,sekali disentuh ia akan berputar bekerja sendiri.  Setelah urusan budaya selesai, eksekutif disibukkan dengan urusan kinerja yang tampak dalam laporan keuangan Untuk mengatasi hal tersebut, diperkenalkan konsep Horizontal Linkage  Spesialisasi, orang-orang akan bekerja sesuai dengan kompetensinya.  Boundary spanning, setiap departemen memiliki keterkaitan (linkage) dengan sektor yang relevan di luar organisasi.  Keterkaitan horizontal (linkage), tiap departemen dapat dengan bebas melakukan pertukaran ide, pengalaman dan informasi tanpa dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah (birokrasi fungsional).
  • 22. IMPLEMENTASI TRANSFORMASI NILAI Transformasi nilai-nilai adalah bentuk perubahan yang sangat sulit, sangat mendasar, butuh banyak waktu, tetapi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan perubahan.  Leadership yang kuat. Ia bukan otoriter, melainkan pemimpin team yang bekerja habis-habisan untuk organisasi, dan dengan berani mempertaruhkan jabatan dan kedudukannya untuk menghadapi fakta-fakta yang brutal. Ia bukanlah tipe pemimpin yang cenderung cari aman dan menghindar dari tekanan-tekanan.  Dukungan bawahan. Pemimpin yang kuat tidak ada artinya apa-apa kalau tidak didukung oleh bawahan yang dengan rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan masa depan untuk menciptakan perubahan.  Komunikasi yang jelas. Pemimpin harus punya seni dalam berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal. Transformasi nilai- nilai juga memerlukan komunikasi massa yang melibatkan banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang baik, transformasi nilai-nilai tidak dapat mencapai tujuan. Change is frequently disruptive unconfortable for managers as well as employees Richard L. Daft
  • 23.  Komitmen pemimpin. Pemimpin juga harus membangun komitmen yang harus dimulai dari dirinya sendirinya. Untuk membangunnya melalui tiga tahapan : tahap persiapan, tahap penerimaan dan tahap komitmen.  Pada tahap persiapan dilakukan 2 (dua) hal yaitu : • Sentuhan pertama, baik lewat pidato pemimpin yang menyampaikan visi-nya, surat keputusan, memo, dsb. • Proses kesadaran, melalui dialog-dialog.  Tahap ketiga, yaitu komitmen, yang terdiri dari dua langkah yaitu Instalasi dan Institusionalisasi. Jadi dimulai dengan pilot Project, sebagai proses percobaan. Disini perubahan dilakukan secara terbatas pada bagian-bagian tertentu sehingga mudah diatasi dan pemimpin dapat secara langsung melihat dampak yang terjadi dan mengendalikannya. Setelah instalasi selesai barulah dilakukan institusionalisasi, penerapan perubahan secara luas, terintegrasi pada seluruh organisasi.
  • 24.