Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
This document discusses gerunds and infinitives in English grammar. It provides definitions and examples of gerunds and infinitives. Gerunds are verb forms ending in "-ing" that function as nouns, and can be subjects, objects, or complements in a sentence. Infinitives are the base form of verbs, usually starting with "to", and can be used as subjects, objects, or after adjectives. The document gives examples of different uses of gerunds and infinitives in sentences. It provides over 10 examples each of gerund and infinitive structures.
The document defines analytical exposition text and discusses its generic structure and significant linguistic features. It provides an example of an analytical exposition text on integrated pest management. The text introduces integrated pest management as a safer and more effective option for agriculture compared to pesticides. It makes five arguments supporting this claim: that pesticide residues harm farm produce and the environment; pests develop resistance; pesticides harm non-target animals; eradication is expensive; and understanding ecology aids natural control. In conclusion, integrated pest management is a better agricultural pest control method.
Dokumen tersebut membahas tentang direct speech dan indirect speech. Direct speech adalah kalimat yang mengutip perkataan seseorang secara langsung, sedangkan indirect speech mengubah susunan kalimat tersebut dengan menggunakan kata penghubung dan mengubah bentuk kata ganti. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kalimat saat mengubah direct speech menjadi indirect speech.
Present perfect tense digunakan untuk menyatakan tindakan atau situasi yang sudah terjadi tanpa memperhatikan kapan terjadinya. Perbedaan present perfect dengan past tense adalah past tense menyatakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dengan waktu spesifik, sedangkan present perfect menyatakan sesuatu yang sudah terjadi tanpa memperhatikan waktu secara spesifik. Present perfect dapat digunakan dengan berbagai pernyataan waktu seperti ever, never, before,
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Model pembelajaran langsung dan tidak langsung membedakan peran guru dan keterlibatan siswa. Pembelajaran langsung berpusat pada guru dengan penyampaian materi secara terstruktur, sedangkan pembelajaran tidak langsung mengalihkan peran guru menjadi fasilitator dan memberikan kesempatan belajar yang lebih besar kepada siswa. Kedua model memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada tujuan
This document discusses gerunds and infinitives in English grammar. It provides definitions and examples of gerunds and infinitives. Gerunds are verb forms ending in "-ing" that function as nouns, and can be subjects, objects, or complements in a sentence. Infinitives are the base form of verbs, usually starting with "to", and can be used as subjects, objects, or after adjectives. The document gives examples of different uses of gerunds and infinitives in sentences. It provides over 10 examples each of gerund and infinitive structures.
The document defines analytical exposition text and discusses its generic structure and significant linguistic features. It provides an example of an analytical exposition text on integrated pest management. The text introduces integrated pest management as a safer and more effective option for agriculture compared to pesticides. It makes five arguments supporting this claim: that pesticide residues harm farm produce and the environment; pests develop resistance; pesticides harm non-target animals; eradication is expensive; and understanding ecology aids natural control. In conclusion, integrated pest management is a better agricultural pest control method.
Dokumen tersebut membahas tentang direct speech dan indirect speech. Direct speech adalah kalimat yang mengutip perkataan seseorang secara langsung, sedangkan indirect speech mengubah susunan kalimat tersebut dengan menggunakan kata penghubung dan mengubah bentuk kata ganti. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kalimat saat mengubah direct speech menjadi indirect speech.
Present perfect tense digunakan untuk menyatakan tindakan atau situasi yang sudah terjadi tanpa memperhatikan kapan terjadinya. Perbedaan present perfect dengan past tense adalah past tense menyatakan sesuatu yang terjadi di masa lampau dengan waktu spesifik, sedangkan present perfect menyatakan sesuatu yang sudah terjadi tanpa memperhatikan waktu secara spesifik. Present perfect dapat digunakan dengan berbagai pernyataan waktu seperti ever, never, before,
Dokumen tersebut membahas tentang referensi dan makna dalam wacana. Referensi dibedakan menjadi eksofora, endofora, persona, demonstrasi, interogatif, dan komparatif. Makna dibedakan menjadi makna generik yang luas dan makna spesifik yang terbatas pada bidang tertentu.
The document summarizes the passive voice in English grammar. It discusses what the passive voice is and provides examples of changing sentences from active to passive voice in different tenses, including simple present, past, future and continuous tenses. It also lists examples of how the subject, verb "to be" and past participle change in passive sentences for each tense.
Majas merupakan gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata secara tidak harfiah. Terdapat 61 jenis majas yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, meliputi klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi. Beberapa contoh majas juga diberikan untuk memudahkan pemahaman.
1. Morfologi adalah ilmu bahasa yang membahas bentuk kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna dan kelas katanya.
2. Bahasa Indonesia adalah bahasa aglutinatif yang membentuk kata dengan menggabungkan berbagai imbuhan pada kata dasar.
3. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia melibatkan penggunaan afiks, reduplikasi, dan kompleksasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia beserta contoh dan fungsinya. Jenis imbuhan yang dijelaskan meliputi awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan. Imbuhan "per-", "-an", "per-an", "pe-an" digunakan untuk membentuk kata kerja, kata benda, atau kata sifat baru dengan makna dan fungsi tertentu seperti menyatakan alat, tempat, cara, dan l
This document contains a narrative text about the story of Malin Kundang and instructions for related classroom activities. The story is about a boy named Malin Kundang who leaves his poor village to seek fortune in the city, eventually becoming rich but forgetting his mother. When he returns years later as a merchant, his mother recognizes him but he denies being her son. Angry, his mother curses him and his ship turns to stone. The document provides the generic structure of narratives and features of the narrative text type. It also includes exercises for students to retell the story, identify the generic structure, and fill in blanks in another narrative text.
Dokumen tersebut merangkum 15 model pembelajaran dan metode pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi proses pembelajaran siswa sesuai dengan karakteristik mereka. Beberapa model yang dijelaskan antara lain pembelajaran kooperatif, kontekstual, berbasis masalah, langsung, terbuka, dan bermain peran. Dokumen ini memberikan gambaran singkat tentang prinsip dan sintaks setiap model pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas berbagai kesalahan semantik dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata yang mirip maknanya, seperti kurban dan korban, lolos dan lulus, serta penggunaan kata yang salah akibat kesamaan bentuk, seperti sah dan syah, folio dan polio. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memilih kata yang tepat sesuai konteks, seperti pukul dan jam, serta masing-masing dan tiap-ti
The document discusses suggesting and offering. It defines suggesting as proposing an idea or plan for consideration that can be accepted or refused. It provides examples of phrases for giving, accepting, and refusing suggestions. Offering is defined as giving something physical or abstract to someone that can be taken or traded. Examples of offering help and accepting or declining offers are also given. Formulas for making suggestions and offers using modal verbs are outlined.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan kata, kata depan, partikel, singkatan, angka, kata ganti, dan unsur serapan. Dibahas pula penulisan berbagai unsur tersebut sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia.
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fitDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang Person-Organization Fit (P-O Fit) yang didefinisikan sebagai kesesuaian antara nilai individu dengan budaya organisasi. Dibahas pula komponen, perspektif, konsep, dimensi, kriteria penilaian dan manfaat dari P-O Fit, serta masalah yang mungkin timbul. P-O Fit bermanfaat untuk peningkatan kinerja, komitmen dan menguatkan budaya organisasi. Namun demikian, perlu dihindari homogenitas
Dokumen tersebut membahas tentang referensi dan makna dalam wacana. Referensi dibedakan menjadi eksofora, endofora, persona, demonstrasi, interogatif, dan komparatif. Makna dibedakan menjadi makna generik yang luas dan makna spesifik yang terbatas pada bidang tertentu.
The document summarizes the passive voice in English grammar. It discusses what the passive voice is and provides examples of changing sentences from active to passive voice in different tenses, including simple present, past, future and continuous tenses. It also lists examples of how the subject, verb "to be" and past participle change in passive sentences for each tense.
Majas merupakan gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata secara tidak harfiah. Terdapat 61 jenis majas yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, meliputi klimaks, antiklimaks, paralelisme, hingga kontradiksi. Beberapa contoh majas juga diberikan untuk memudahkan pemahaman.
1. Morfologi adalah ilmu bahasa yang membahas bentuk kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna dan kelas katanya.
2. Bahasa Indonesia adalah bahasa aglutinatif yang membentuk kata dengan menggabungkan berbagai imbuhan pada kata dasar.
3. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia melibatkan penggunaan afiks, reduplikasi, dan kompleksasi.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia beserta contoh dan fungsinya. Jenis imbuhan yang dijelaskan meliputi awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan. Imbuhan "per-", "-an", "per-an", "pe-an" digunakan untuk membentuk kata kerja, kata benda, atau kata sifat baru dengan makna dan fungsi tertentu seperti menyatakan alat, tempat, cara, dan l
This document contains a narrative text about the story of Malin Kundang and instructions for related classroom activities. The story is about a boy named Malin Kundang who leaves his poor village to seek fortune in the city, eventually becoming rich but forgetting his mother. When he returns years later as a merchant, his mother recognizes him but he denies being her son. Angry, his mother curses him and his ship turns to stone. The document provides the generic structure of narratives and features of the narrative text type. It also includes exercises for students to retell the story, identify the generic structure, and fill in blanks in another narrative text.
Dokumen tersebut merangkum 15 model pembelajaran dan metode pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk memfasilitasi proses pembelajaran siswa sesuai dengan karakteristik mereka. Beberapa model yang dijelaskan antara lain pembelajaran kooperatif, kontekstual, berbasis masalah, langsung, terbuka, dan bermain peran. Dokumen ini memberikan gambaran singkat tentang prinsip dan sintaks setiap model pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis. Secara garis besar dibahas tentang pengertian sintaksis, ruang lingkup kesalahan analisis bahasa pada tataran sintaksis seperti alat-alat sintaksis dan satuan-satuan sintaksis, serta bentuk atau pola kesalahan yang sering terjadi pada tataran sintaksis seperti kesalahan frasa, klausa, dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas berbagai kesalahan semantik dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaan kata yang mirip maknanya, seperti kurban dan korban, lolos dan lulus, serta penggunaan kata yang salah akibat kesamaan bentuk, seperti sah dan syah, folio dan polio. Dokumen juga menjelaskan pentingnya memilih kata yang tepat sesuai konteks, seperti pukul dan jam, serta masing-masing dan tiap-ti
The document discusses suggesting and offering. It defines suggesting as proposing an idea or plan for consideration that can be accepted or refused. It provides examples of phrases for giving, accepting, and refusing suggestions. Offering is defined as giving something physical or abstract to someone that can be taken or traded. Examples of offering help and accepting or declining offers are also given. Formulas for making suggestions and offers using modal verbs are outlined.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan berbagai unsur bahasa Indonesia seperti kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan kata, kata depan, partikel, singkatan, angka, kata ganti, dan unsur serapan. Dibahas pula penulisan berbagai unsur tersebut sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia.
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Person organization fitDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang Person-Organization Fit (P-O Fit) yang didefinisikan sebagai kesesuaian antara nilai individu dengan budaya organisasi. Dibahas pula komponen, perspektif, konsep, dimensi, kriteria penilaian dan manfaat dari P-O Fit, serta masalah yang mungkin timbul. P-O Fit bermanfaat untuk peningkatan kinerja, komitmen dan menguatkan budaya organisasi. Namun demikian, perlu dihindari homogenitas
Integrasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Manusia - Evaluasi pekerjaanDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pekerjaan yang bertujuan untuk menilai ulang hasil pekerjaan sesuai standar dan menentukan kompensasi. Metode evaluasi pekerjaan yang dijelaskan adalah ranking method, job grading, dan point method beserta kelemahan dan kelebihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang sikap dan kepuasan kerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi sikap dan komponen-komponen utamanya, hubungan antara sikap dan perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seperti pekerjaan yang menantang secara mental dan kondisi kerja yang mendukung, serta dampak positif kepuasan kerja terhadap kinerja, perilaku organisasi kewarganegaraan, kepuasan pel
The document contains tables listing future value interest factors and future value interest factors of an ordinary annuity for interest rates ranging from 1% to 20% over periods of 1 to 40 years. The future value interest factor table shows the factor needed to calculate the future value of a present amount given a certain interest rate and time period. The future value interest factor of an ordinary annuity table shows the factor required to calculate the future value of an annuity with regular payments made over a certain time period.
Dokumen tersebut merupakan analisis grand strategy matrix yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa untuk PT. Prudential. Berdasarkan internal factor evaluation dan external factor evaluation, PT. Prudential berada pada kuadran I yang menandakan perusahaan mampu mengambil peluang pasar dan akan menggunakan strategi agresif seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, dan integrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar bisnis yang mencakup tujuan pembelajaran pengantar bisnis untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang bisnis dan kaitannya dengan kehidupan nyata, serta aktivitas bisnis, lingkungan bisnis, bentuk perusahaan, dan manajemen perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan materi pengantar bisnis yang mencakup profil dosen pengajar, jadwal perkuliahan, sistem penilaian, dan pokok bahasan pertemuan. Pokok bahasan meliputi motif dan fungsi bisnis, etika bisnis, menilai kondisi ekonomi, dan jenis-jenis keputusan bisnis.
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang perubahan organisasi dan berbagai model perubahan organisasi. Beberapa model perubahan yang dijelaskan adalah model Kurt Lewin (tahapan unfreezing, moving, dan refreezing), model Pasmore (delapan tahapan perubahan), serta model Kreitner dan Kinicki yang menekankan input, target perubahan, dan output dalam perubahan organisasi."
Mata kuliah pengantar bisnis membahas konsep-konsep dasar bisnis seperti lingkungan bisnis, manajemen, pemasaran, operasi, dan keuangan. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bisnis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bisnis didefinisikan sebagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mengelola sumber daya. Ada berbagai jenis bisnis berdasarkan motivasi, kegiatan, dan man
Teori dan Pengembangan Organisasi - Desain organisasiDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis desain organisasi seperti struktur sederhana, birokrasi mesin, birokrasi profesional, divisional, dan komite adhoc beserta karakteristik dan kelebihan masing-masing. Terdapat juga pembahasan mengenai mekanisme koordinasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang merancang dan mengelola saluran pemasaran terintegrasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep saluran pemasaran, jenis dan perkembangan saluran, integrasi saluran, manajemen keputusan saluran, konflik dan kerjasama saluran, serta praktik pemasaran e-commerce dan m-commerce.
MSDM BAB 1 - Pengantar Manajemen Sumber Daya ManusiaDayana Florencia
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar manajemen sumber daya manusia, yang mencakup pengertian MSDM, proses manajemen, aspek lini dan staf, serta tugas-tugas SDM. Juga dibahas tentang tren yang mempengaruhi perkembangan MSDM seperti teknologi, globalisasi, dan tantangan ekonomi, serta kompetensi yang dibutuhkan manajer SDM saat ini.
1. Dokumen tersebut membahas analisis perilaku konsumen dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
2. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi seperti usia, pekerjaan, dan kepribadian.
3. Proses psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, dan mem
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Struktur kata melihat susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata melihat rupa tatabahasa kata seperti tunggal, terbitan, gandaan, dan majmuk, sedangkan golongan kata membagi kata berdasarkan fungsinya
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi (tata bentuk) dan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian morfologi, contoh kata dan struktur katanya, jenis-jenis kata seperti kata benda, kerja, sifat, dan lainnya beserta imbuhannya.
Pronomin merupakan kata yang menggantikan nomina atau yang diorangkan. Terdapat beberapa jenis pronomin, yaitu pronomin diri, penunjuk, tanya, dan tak tentu. Pronomin diri menggantikan nama diri seseorang, sedangkan penunjuk menunjuk ke objek. Pronomin tanya digunakan untuk bertanya, seperti apa, siapa, kapan.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Struktur kata adalah susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata adalah rupa tatabahasa kata yang dapat berbentuk tunggal atau terbit, dan golongan kata dibedakan berdasarkan fungsi tatabahasanya seperti kata nama, kerja, sifat dan tugas.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang derivatif, yaitu pembentukan kata baru dari kata yang sudah ada dengan menambahkan akhiran. Diberikan contoh pembentukan kata benda, kata sifat, dan kata kerja dengan menambahkan berbagai akhiran seperti -ness, -ful, -ize, dan lainnya. Dijelaskan pentingnya memahami derivatif untuk membentuk kata dalam tingkat perbandingan dan bahasa Ing
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kuadrat dan bentuk grafiknya, termasuk lingkaran, elips, hiperbola, dan parabola. Contoh soal dan penyelesaiannya juga diberikan untuk setiap bentuk grafik.
Grand Strategy Matrix merangkum empat kuadran strategi bisnis berdasarkan posisi kompetitif perusahaan dan tingkat pertumbuhan pasar. Kuadran I mewakili posisi strategis yang sempurna untuk mengambil peluang pasar yang tumbuh dengan strategi agresif, sementara kuadran IV menunjukkan posisi kompetitif kuat di pasar berkembang lambat dan perlu diversifikasi. Dokumen ini menganalisis Grand Strategy Matrix untuk PT Prudential dan menyimpulkan perusahaan
Matriks GE dan BCG membagi unit bisnis menjadi beberapa segmen berdasarkan daya tarik pasar dan posisi bisnis. Matriks GE memiliki tiga segmen: segmen pertama kuat dalam pasar menarik, segmen kedua kuat atau menarik tetapi tidak keduanya, segmen ketiga lemah dan tidak menarik. Matriks BCG memiliki empat segmen: bintang kuat pertumbuhan, sapi kas kuat pangsa, tanda tanya potensi, anjing tidak menjan
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang cara menentukan indeks bias dan sudut deviasi prisma secara eksperimen. Siswa diajak untuk meletakkan prisma pada kertas dan membuat garis normal serta sudut datang untuk mengukur sudut bias dan deviasi dengan bantuan jarum pentul. Hasil pengukuran akan digunakan untuk menghitung indeks bias dan sudut deviasi prisma secara teoritis.
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan konstanta pegas dan tetapan pegas dengan melakukan percobaan ayunan pegas yang dibebani berbagai massa. Terdapat penjelasan teori tentang pegas dan hukum Hooke, cara kerja percobaan mengayunkan pegas yang dibebani dan mengukur periode ayunannya, serta peralatan yang digunakan seperti statif, pegas, beban dan stopwatch.
Dokumen tersebut merangkum tentang percobaan untuk mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan hewan selama respirasi dengan menggunakan respirometer. Percobaan dilakukan dengan memasukkan jangkrik ke dalam tabung respirometer dan mengukur perpindahan kedudukan eosin setiap 2 menit untuk menentukan jumlah oksigen yang terkonsumsi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar massa jangkrik, semakin bany
Dokumen ini membahas tentang uji protein untuk mengetahui protein yang mengandung ikatan peptida dan gugus benzena. Dilakukan dua uji yaitu uji biuret untuk mendeteksi ikatan peptida dan uji xantoprotein untuk mendeteksi inti benzena. Hasil pengamatan menunjukkan sample protein mana yang mengandung ikatan peptida dan inti benzena.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
PENGIMBUHAN (AFIKSASI)
Disusun Oleh :
Vania (13.30.0038)
Dayana Florencia (14.D1.0010)
Maretta Edgina D. (14.D1.0021)
Candrika Awinda (14.D1.0022)
2. Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses
pembentukan kata dengan mengimbuhkan
afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik
bentuk dasar tunggal maupun kompleks.
Pengertian Afiksasi
4. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakkan di depan
kata dasar.
Prefiks
Me- Ber-
Ter-
Pe-
Di- Per-
Se-
Ke-
5. • Me(N)
a. Melakukan perbuatan.
Contoh : melihat, mendengar, mendidik.
b. Melakukan perbuatan dengan alat.
Contoh : menyabit, menuang, mencangkul.
c. Menjadi atau dalam keadaan.
Contoh : merendah, meluap, meninggi.
d. Membuat kesan, seolah-olah.
Contoh : membisu, mengalah.
e. Menuju ke.
Contoh : mendarat, menepi.
f. Mencari.
Contoh : mendamar, merotan.
• Di-
Bermakna suatu perbuatan pasif, sebagai kebalikan dari awalan
me(N)- yang bermakna aktif.
Contoh : ditulis, dicuri, dihapus, digaris, dihapal.
Prefiks
6. Prefiks
• Ber-
a. Melakukan perbuatan.
Contoh : bersiul, bernyanyi, bertanding.
b. Mempunyai.
Contoh : berambut, beruang, berhasil.
c. Memakai/menggunakan/mengendarai.
Contoh : bersepatu, bersepeda, berbaju.
d. Mengeluarkan.
Contoh : berbau, bertelur, berair, berkata.
e. Berada dalam keadaan.
Contoh : bergegas, beramai-ramai.
f. Menyatakan sifat atau sikap mental.
Contoh : berbahagia, berhati-hati.
g. Menyatakan ukuran, jumlah.
Contoh : berkilo-kilo, berabad-abad, bertiga.
7. Prefiks
• Ter-
Berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif sebagaimana halnya
awalan di- (terbakar) dan ada pula yang berfungsi sebagai pembentuk
kata sifat (terpandai).
a. Sudah di- atau dapat di-.
Contoh : tertutup, terbuka.
b. Ketidaksengajaan.
Contoh : tertinggal, terinjak, terbawa.
c. Tiba-tiba.
Contoh : teringat, terjatuh.
d. Dapat/kemungkinan.
Contoh : terniali, terangkat.
e. Paling/superlatif.
Contoh : terjelek, terbagus, terelok.
8. Prefiks
• Pe(N)-
Berfungsi sebagai pembentuk kata benda yang mempunyai
variasi seperti halnya yang berlaku pada me(N)-, yakni: pe-, pem-
, pen-, peng-, peny-, dan penge- yang ditentukan oleh fonem awal
dari kata yang ditempelinya.
a. Yang melakukan perbuatan.
Contoh : pembicara, penulis, pembaca, pendengar.
b. Bidang pekerjaan.
Contoh : petinju, pedagang, pengusaha.
c. Alat.
Contoh : penggaris, pengeruk.
d. Memiliki sifat.
Contoh : pemalu, pemaaf.
e. Penyebab.
Contoh : pemanis, pemutih.
9. Prefiks
• Per-
Umumnya mengandung arti kausatif, yaitu menyebabkan
terjadinya atau adanya sesuatu.
a. Menjadikan, membuat jadi sesuatu jadi.
Contoh : perbudak, perhamba, perdewa.
b. Memanggil atau menganggap sebagai.
Contoh : pertuan, peradik, peristri.
c. Membagi, membuat jadi.
Contoh : pertiga, perdua, pertiga, persepuluh.
d. Membuat lebih.
Contoh : pertinggi, perbesar, perhebat.
e. Intensitas.
Contoh : perturut, pertimba.
10. Prefiks
• Se-
a. Berarti satu.
Contoh : sebatang, sebuah, seekor, seorang, sebutir.
b. Berisi seluruh atau seisi.
Contoh : sedesa, serumah, sekampung, sebangsa.
c. Berarti sama-sama.
Contoh : sepermainan, seperjuangan.
d. Sama dengan.
Contoh : setinggi (gunung), sekuat (gajah), sebodoh
(keledai).
e. Menyatukan waktu.
Contoh : sesudah, setibanya.
11. Prefiks
• Ke-
Pemakaian awalan ke- tidaklah produktif.
a. Bermakan tingkat atau kumpulan.
Contoh : ketiga, kesepuluh, kedua.
b. Yang di-i.
Contoh : ketua, kehendak, kekasih.
12. Infiks
Infiks (sisipan), yaitu afiks yang diletakkan di dalam bentuk dasar.
Contoh: -el-, -er-, -em-, dan -in-.
a. Banyak dan bermacam-macam.
Contoh : gerigi, gemunung, serabut, temali, kemelut.
b. Menyatakan intensitas frekuentatif.
Contoh : gemetar, gemuruh, gemertak, gemercik.
c. Mempunyai sifat seperti yang disebut pada kata dasarnya.
Contoh : gelembung, temurun, gemilang, telunjuk.
13. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakakan di
belakang bentuk dasar.
Sufiks
-an -i
-nya-kan
14. • -an
a. Menyatakan tempat.
Contoh : pangkalan, kubangan.
b. Menyatakan alat.
Contoh : ayunan, timbangan.
c. Menyatakan hal atau cara.
Contoh : didikan, pimpinan.
d. Menyatakan akibat, hasil perbuatan.
Contoh : hukuman, balasan.
e. Menyatakan sesuatu yang di-.
Contoh : catatan, suruhan.
f. Menyatakan seluruh, kumpulan.
Contoh : lautan, sayuran.
g. Menyatakan tiap-tiap.
Contoh : bulanan, harian, tahunan.
Sufiks
15. • -kan
a. Menyatakan perbuatan untuk orang lain.
Contoh : menuliskan, meniupkan, didagangkan.
b. Membuat jadi.
Contoh : meninggikan, diputihkan.
c. Tidak sengaja.
Contoh : termanfaatkan.
d. Pengantar objek sebagai pengganti kata depan.
Contoh : bertaburkan, bermandikan.
• -i
a. Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang.
Contoh : memukuli, mencomoti.
b. Memberi, membubuhi.
Contoh : menandantangani, membumbui.
c. Menghilangkan.
Contoh : membului.
Sufiks
16. • -nya
a. Membentuk kata benda.
Contoh : sepinya, pendeknya, panasnya, lezatnya.
b. Menjelaskan atau menekankan kata ynag di depannya.
Contoh : Ambillah obatnya dan minumlah.
c. Menjelaskan situasi.
Contoh : Angin bertiup dengan kencangnya.
d. Menyertai kata keterangan.
Contoh : agaknya, rupanya, sesungguhnya, sebenarnya.
Sufiks
17. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur, yaitu di
depan dan di belakang bentuk dasar.
Konfiks
ke-an per-an
ber-anpen-an
ber-kan
18. • Ke-an
Memiliki fungsi membentuk kata benda (keamanan, keindahan,
kemanusiaan), dan membentuk kata kerja (kehujanan, ketinggalan).
a. Menyatakan sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Contoh : ketuhanan, kedaerahan, kewajiban, kenyataan.
b. Menyatakan tempat atau daerah.
Contoh : kerajaan, kedutaan.
c. Menyatakan menderita sesuatu hal atau kena.
Contoh : kedinginan, kepanasan, kelihatan, kecurian.
d. Menyatakan suatu perbuatan yang tidak sengaja.
Contoh : kelupaan, ketiduran, keguguran.
e. Menyatakan terlalu.
Contoh : kebesaran, ketinggian.
f. Menyatakan menyerupai.
Contoh : kekanak-kanakan, kemerah-merahan
Konfiks
19. • Pe(N)-an
a. Menyatakan hal yang berhubungan dengan.
Contoh : penanaman, pendidikan.
b. Menyatakan proses/perbuatan.
Contoh : pemberontakan, pendaftaran.
c. Menyatakan hasil.
Contoh : pengakuan, penyamaran.
d. Menyatakan alat.
Contoh : penciuman.
e. Menyatakan tempat.
Contoh : penampungan, poemandian.
Konfiks
20. • Per-an
a. Menyatakan tempat.
Contoh : perhentian, percetakan.
b. Menyatakan daerah.
Contoh : perkebunan, perkotaan.
c. Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh : pertahanan, pernyataan.
d. Menyatakan perihal.
Contoh : perbukuan, peristirahatan.
e. Menyatakan banyak.
Contoh : persyaratan, peralatan
Konfiks
21. • Ber-an
a. Menyatakan banyak pelaku.
Contoh : berdatangan, berjatuhan, berlarian.
b. Perbuatan yang diulang-ulang.
Contoh : bergulingan.
c. Hubungan antara dua puhak.
Contoh : bersamaan, bersebelahan, berseberangan.
d. Pekerjaan timbal balik atau resiprok.
Contoh : bersalaman, bersahutan, berbalasan.
• Ber-kan
a. Sebagai penguat dan dapat pula berarti memiliki, memakai.
Contoh : berdasarkan, bersenjatakan, beribukan,
bersendikan.
b. Ringkasan dari kata akan.
Contoh : berharapkan, bermimpikan.
c. Sebagai pemanis.
Contoh : bertaburkan, bersuntingkan.
Konfiks