Dislipidemia, hiperurisemia dan sindroma metabolikfikri asyura
Dokumen ini membahas tentang dislipidemia, sindroma metabolik, dan hiperuremia. Ia menjelaskan tentang lipid plasma, jalur metabolisme lipoprotein, definisi dan klasifikasi dislipidemia, pendekatan diagnosis, serta penatalaksanaan dislipidemia dan hipertrigliseridemia. Termasuk pula definisi dan kriteria sindroma metabolik serta penatalaksanaan hiperuremia.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang urolithiasis atau batu ginjal dan saluran kemih. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, insidensi, faktor risiko, epidemiologi, gejala klinik, komplikasi, dasar diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan diagnosis banding dari kondisi tersebut.
1. Saluran napas memiliki mekanisme pertahanan yang kuat untuk mencegah masuknya partikel dan patogen, namun disfungsi mekanisme ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.
2. Mekanisme pertahanan utama saluran napas meliputi filtrasi udara, pembersihan melalui mukosiliaris, dan sekresi humoral lokal seperti lisozim.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
Dislipidemia, hiperurisemia dan sindroma metabolikfikri asyura
Dokumen ini membahas tentang dislipidemia, sindroma metabolik, dan hiperuremia. Ia menjelaskan tentang lipid plasma, jalur metabolisme lipoprotein, definisi dan klasifikasi dislipidemia, pendekatan diagnosis, serta penatalaksanaan dislipidemia dan hipertrigliseridemia. Termasuk pula definisi dan kriteria sindroma metabolik serta penatalaksanaan hiperuremia.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang urolithiasis atau batu ginjal dan saluran kemih. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, insidensi, faktor risiko, epidemiologi, gejala klinik, komplikasi, dasar diagnosis, pemeriksaan penunjang, dan diagnosis banding dari kondisi tersebut.
1. Saluran napas memiliki mekanisme pertahanan yang kuat untuk mencegah masuknya partikel dan patogen, namun disfungsi mekanisme ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.
2. Mekanisme pertahanan utama saluran napas meliputi filtrasi udara, pembersihan melalui mukosiliaris, dan sekresi humoral lokal seperti lisozim.
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan ilmu anatomi dari zaman kuno hingga modern. Dimulai dari pengetahuan anatomi dasar pada peradaban Mesir kuno, perkembangan lebih lanjut oleh ilmuwan Yunani kuno seperti Hippokrates dan Aristoteles, hingga penggunaan mayat untuk studi anatomi pada abad ke-4 SM. Pada abad pertengahan dan awal anatomi modern, terjadi perkembangan lebih lanjut di Bologna dan
Dokumen tersebut merupakan contoh format pengkajian resep obat di puskesmas yang mencakup persyaratan administrasi, farmasi, dan klinis. Persyaratan administrasi meliputi identitas pasien dan dokter. Persyaratan farmasi meliputi nama obat, dosis, cara pemakaian. Persyaratan klinis meliputi indikasi, mekanisme kerja, efek samping obat. Dokumen ini digunakan untuk menilai kesesuaian resep obat berdasarkan literatur.
Wanita berusia 17 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati selama 3 hari disertai mual dan muntah terutama setelah makan. Ia rutin mengonsumsi obat anti nyeri untuk mengurangi sakit haid. Diagnosa banding meliputi gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum, dan varises esofagus.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat dibedakan menjadi komplikasi dan tidak komplikasi, serta bagian atas dan bawah saluran kemih. Bakteri penyebab umumnya adalah E.coli. Pemeriksaan laboratorium dan klinis digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pengobatan ISK meliputi terapi non-farmakologi, antibiotik, antiseptik saluran kemih, dan obat saluran kelamin.
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis lesi primer dan sekunder pada kulit, termasuk definisi, ciri-ciri, dan contohnya. Jenis lesi primer meliputi makula, papula, pustula, plak, nodus, kista, urtikaria, vesikel, dan bula. Sedangkan jenis lesi sekunder antara lain erosi, ekskoriasi, fisura, atrofi, ulkus, scar, skuama, dan krusta. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit asma, termasuk gejalanya, penyebabnya, diagnosis, dan pengobatannya. Asma dapat diobati dengan dua cara, yaitu non-obat dan obat, baik untuk jangka pendek maupun panjang, dengan mempertimbangkan efek sampingnya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Dokumen ini membahas tentang patofisiologi dan penatalaksanaan batuk. Batuk dapat diklasifikasikan menjadi akut, subakut dan kronik, dengan penyebabnya meliputi iritasi, mekanis, infeksi, dan penyakit paru. Penatalaksanaan batuk meliputi evaluasi, pemeriksaan penunjang, serta terapi antitusif dan protusif sesuai dengan penyebabnya seperti UACS, asma, GERD, TB paru, atau kanker par
Dokumen tersebut menjelaskan struktur dan mekanisme organ reproduksi pria, meliputi penis, glans, uretra, vas deferens, epididymis, testis, skrotum, kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kandung kencing. Juga disebutkan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada organ reproduksi pria seperti cryptorchidism, hypospadia, pseudohermaphrodite, dan micro penis.
Dokumen tersebut merupakan contoh format pengkajian resep obat di puskesmas yang mencakup persyaratan administrasi, farmasi, dan klinis. Persyaratan administrasi meliputi identitas pasien dan dokter. Persyaratan farmasi meliputi nama obat, dosis, cara pemakaian. Persyaratan klinis meliputi indikasi, mekanisme kerja, efek samping obat. Dokumen ini digunakan untuk menilai kesesuaian resep obat berdasarkan literatur.
Wanita berusia 17 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati selama 3 hari disertai mual dan muntah terutama setelah makan. Ia rutin mengonsumsi obat anti nyeri untuk mengurangi sakit haid. Diagnosa banding meliputi gastritis, ulkus lambung, ulkus duodenum, dan varises esofagus.
Anemia merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin di dalam darah. Dokumen menjelaskan definisi, epidemiologi, fisiologi eritrosit, manifestasi klinis, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai jenis anemia seperti anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis, anemia megaloblastik, dan anemia hemolitik.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif, terutama pada komposisi dinding selnya. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel tebal yang terdiri dari peptidoglikan, sedangkan Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan sistem membran ganda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan sifat dan respon terhadap pewarnaan Gram.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat dibedakan menjadi komplikasi dan tidak komplikasi, serta bagian atas dan bawah saluran kemih. Bakteri penyebab umumnya adalah E.coli. Pemeriksaan laboratorium dan klinis digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pengobatan ISK meliputi terapi non-farmakologi, antibiotik, antiseptik saluran kemih, dan obat saluran kelamin.
Asam amino dan protein terdiri dari senyawa penyusun protein yang terbentuk dari ikatan peptida antar asam amino. Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier, dan kuarterner yang ditentukan oleh interaksi antara rantai polipeptida. Terdapat berbagai jenis protein seperti protein serat dan globular yang memiliki fungsi struktural dan metabolik berbeda.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis lesi primer dan sekunder pada kulit, termasuk definisi, ciri-ciri, dan contohnya. Jenis lesi primer meliputi makula, papula, pustula, plak, nodus, kista, urtikaria, vesikel, dan bula. Sedangkan jenis lesi sekunder antara lain erosi, ekskoriasi, fisura, atrofi, ulkus, scar, skuama, dan krusta. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit asma, termasuk gejalanya, penyebabnya, diagnosis, dan pengobatannya. Asma dapat diobati dengan dua cara, yaitu non-obat dan obat, baik untuk jangka pendek maupun panjang, dengan mempertimbangkan efek sampingnya terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Dokumen ini menjelaskan tentang komponen sistem urinaria manusia yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, kandung kemih menyimpan urine sementara, dan uretra mengeluarkan urine keluar tubuh.
Dokumen ini membahas tentang patofisiologi dan penatalaksanaan batuk. Batuk dapat diklasifikasikan menjadi akut, subakut dan kronik, dengan penyebabnya meliputi iritasi, mekanis, infeksi, dan penyakit paru. Penatalaksanaan batuk meliputi evaluasi, pemeriksaan penunjang, serta terapi antitusif dan protusif sesuai dengan penyebabnya seperti UACS, asma, GERD, TB paru, atau kanker par
Dokumen tersebut menjelaskan struktur dan mekanisme organ reproduksi pria, meliputi penis, glans, uretra, vas deferens, epididymis, testis, skrotum, kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kandung kencing. Juga disebutkan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada organ reproduksi pria seperti cryptorchidism, hypospadia, pseudohermaphrodite, dan micro penis.
Pasien wanita berusia 35 tahun dengan keluhan nyeri dan panas di perut bagian bawah saat buang air kecil selama 3 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan sensitivitas di area suprapubik dan hasil laboratorium mengindikasikan infeksi saluran kemih.
Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah melalui urin. Ginjal terdiri atas nefron yang menyaring darah, mereabsorpsi nutrien, dan mengeluarkan air serta zat buangan. Sistem ini terkendali secara homeostasis untuk menjaga keseimbangan cairan dan ion dalam tubuh.
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS IX PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang organ reproduksi betina, termasuk ovarium, oviduct, uterus, serviks, vagina, dan vulva. Juga dibahas siklus reproduksi betina mulai dari pubertas, estrus, met estrus, di estrus, dan tanda-tanda berahi. Organ reproduksi berperan dalam produksi gamet, transportasi sel telur dan sperma, penerimaan konsepsi, dan melahirkan.
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ eksternal seperti penis dan skrotum, serta organ internal seperti testis, epididimis, vas deferens, kelenjar prostat, dan uretra. Testis bertanggung jawab untuk memproduksi sperma, sedangkan organ lainnya membantu transportasi dan pematangan sperma.
Sistem reproduksi pria terdiri dari skrotum, penis, testis, epididimis, vas deferen, dan kelenjar asesoris seperti prostat dan vesikula seminalis. Skrotum menyimpan testis dan mengatur suhu, sedangkan testis menghasilkan sperma yang disimpan di epididimis sebelum dibawa ke vas deferen dan kelenjar asesoris untuk diproduksi lebih lanjut sebelum keluar melalui penis selama ejakulasi.
Ilmu Kesehatan Dasar sistem reproduksi wanita 1Chiyapuri
Sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian eksternal yang meliputi mons pubis, labia mayora, dan labia minora, serta bagian internal yang meliputi vagina, uterus, tuba Falopii, dan ovarium. Uterus terdiri dari serviks, portio, korpus dan fundus.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang angka kematian bayi dan ibu di Indonesia serta penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia. Dokumen juga membahas tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di BPS Desi Andriani.
Teori Jean Ball membahas tentang keseimbangan emosi ibu pasca melahirkan. Ball meyakini bahwa dukungan keluarga dan lingkungan sosial sangat penting untuk memungkinkan ibu merasakan kepercayaan diri sebagai ibu baru. Model kebidanan Ball berfokus pada perkembangan emosi, sosial dan psikologi wanita selama proses melahirkan.
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Dokumen tersebut membahas tentang hernia diafragmatika, yaitu penonjolan organ perut ke dada melalui lubang pada diafragma. Hernia diafragmatika disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma dan dapat berupa kongenital atau akuisita. Tanda dan gejalanya meliputi perut kecil, bunyi jantung dan usus di dada, serta gangguan pernafasan. Penanganannya meliputi pemberian oksigen, posisi semifowler, dan rujukan ke fas
Bayi membutuhkan energi dan zat gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. ASI merupakan sumber gizi terbaik karena mudah dicerna, mengandung antibodi, dan bermanfaat untuk perkembangan neurologis dan psikologis bayi. Pemberian makanan pendamping ASI harus sesuai umur dan ditambah secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Infus cairan intravena adalah pemberian cairan ke dalam tubuh melalui jarum ke pembuluh vena untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat makanan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, peralatan, prosedur pemasangan, komplikasi, lokasi pemasangan, jenis cairan, dan evaluasi infus cairan intravena.
Dokumen tersebut membahas tentang injeksi sebagai cara pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui kulit atau jaringan. Termasuk jenis-jenis injeksi, prosedur pemberian injeksi secara steril, dan pencegahan terjadinya infeksi.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
7. EREKSI :
- Pars Cavernosa berisi DARAH
- Pars Spongiosa mengeras
Tempat lewatnya : URETRA
(Saluran urine dan sperma)
GLANS tertutup oleh : PREPUTIUM
Antara Glans dan PREPUTIUM ada sekret
yang menumpuk disebut : SMEGMA
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. Letak di tengah agak kebawah pada GLANS PENIS
URINE
Tempat keluarnya
SPERMA
Kelainan Klinik :
PHIMOSIS : lubang uretra tertutup oleh preputium
PARAPHIMOSIS : Corona glandis terjepit preputium saat
preputium ditarik ke belakang
HIPOSPADIA : Lubang uretra berada dibawah bagian
penis
EPISPADIA : Lubang uretra berada diatas bagian penis
15. DIFERENSIASI DAN PERKEMBANGAN SEKS
Ditentukan Kromosom seks
1 Pasang
x
2 Kromosom
y
OVUM SPERMA
X X X Y
XX
XY
NON SEKS
44 Kromosom somatik
(Autosom)
22 Pasang
16. 1x Kromosom seks
OVUM berisi
22 Kromosom somatik
1Y Kromosom seks
SPERMA berisi
22 Kromosom somatik
: ( 44 + ) KROMOSOM
: ( 44 + y ) KROMOSOM
18. EMBRIOLOGI
SISTIM REPRODUKSI
GONAD
(Bentuk Primitive alat kelamin)
Berkembang menjadi
KORTEK Minggu ke 6 MEDULLA
Minggu ke 7 & 8
OVARIUM TESTIS
TUBA FALOPII EPIDIDIMIS
SALURAN MULLER SALURAN WOLFF
UTERUS VAS DEFERENS
GENETALIA EXTERNAL
Minggu ke 9
GENETALIA WANITA GENETALIA PRIA
23. Definisi :
Cairan yang dipancarkan (Ejaculasi) melalui uretra
pada saat orgasme (Puncak Kenikmatan) dan berisi :
Sperma
Sekret kel. Vesica seminalis
Sekret Kel. Prostat
Sekret Kel. Bulbo Uretralis
Sekret Kel. Cowperi
Rata-rata : 2,5 – 3,5 cc setiap ejakulasi
Jumlah Normal : 100 juta sel/ 1 cc cement
Steril/Infertil bila : 20-40 juta sel/1 cc cement
Kecepatan Gerak : 3 mm/ menit
24. Mencapai Oviduct :
30-60 menit setelah coitus
Tahan 8 jam dalam vagina
Tahan 2-3 hari dalam uterus
SUSUNAN CEMENT
Warna : Putih, OPALESEN
B. D : 1.028
PH : 7.35 – 7.50
Jumlah : 100 juta sel / cc
Volume total : Vesica seminalis : 60%
Prostat : 20%
Lainnya : 20%
25. PERJALANAN SPERMA
SPERMA
TUBULUS SEMINIFERUS DALAM TESTIS
EPIDIDIMIS
VAS DEFERENS
DUCTUS EJACULATORIUS
URETRA Kel. Cowperi
ORIFISIUM URETRA
EJACULASI
Kel. Vesica seminalis
Kel. Prostat
Kel. Bulbo Uretralis
26.
27.
28.
29. PENGHASIL HORMON : TESTOSTERON
DISINTESA DALAM : SEL LEYDIG (Terletak
diantara Tubulus
Seminiferus)
SPERMA MATANG DI DALAM SITOPLASMA
SEL : SERTOLI DI DALAM TUBULUS
SEL SERTOLI MENGHASILKAN : ESTROGEN
SPERMATOGENESIS PERLU SUHU TUBUH
YANG LEBIH RENDAH DARI NORMAL
30. EJACULASI
TERPANCARNYA CEMENT BESERTA SPERMA KELUAR
URETRA SAAT TERJADI ORGASME
EREKSI
MENENGAHNYA PENIS
PRIAPISMUS
PENIS TERUS MENERUS EREKSI
VASECTOMY
PENGIKATAN VAS DEFERENS BILATERAL AGAR
TIDAK TERJADI KONSEPSI KARENA JALAN SPERMA
TERBUNTU
31. 1. MEMBENTUK SPERMATOZOA OLEH TUBULUS SEMINIFERUS
2. MENGHASILKAN TESTOSTERON OLEH SEL INTERESTITIEL
LEYDIG
KELAINAN TESTIS :
KRIPTORKISMUS
( UNDESENSUS TESTI KULORUM )
TESTIS TETAP DI DIDALAM CAVUM ABDOMINALIS
ATAUPUN CANALIS INGUINALIS DAN TIDAK BERADA DI
DALAM SKROTUM
32. Pembentukan Pertama dan meningkat cepat saat usia
11-14 tahun dimana produksi TESTOSTERON
mencapai puncaknya.
PRODUKSI TESTOSTERON BERKURANG MULAI
USIA 40 TAHUN
HORMON INI BERFUNGSI MENINGKATKAN
SIFAT KEJANTANAN. FSH
TESTIS JUGA MENGHASILKAN LH
33. BENTUK KANTONG
PANJANG 5-10 CM
BANYAK MENGANDUNG FRUKTOSA
(SUMBER ENERGI SPERMA)
MERUPAKAN KOMPONEN POKOK DARI
CEMENT
BERMUARA PADA : DUCTUS DEFERENS
SEKRET BERSIFAT : ALKALIS
34. LETAK DIBAWAH VESICA URINARIA DAN
MENGELILINGI URETRA
TERDIRI DARI 4 LOBUS :
LOBUS POSTERIOR
LOBUS LATERAL
LOBUS ANTERIOR
LOBUS MEDIAL
SEKRET BERSIFAT ALKALIS
Kelainan PROSTAT :
BPH : BENIGN PROSTAT HYPERTROPHY
IALAH PEMBESARAN PROSTAT YANG DAPAT MENEKAN
URETRA SEHINGGA TIMBUL BENDUNGAN URINE PADA
VESICA URINARIA DAN BER AKIBAT : RETENSIO URINAE
35. LETAK SEBELAH BAWAH PROSTAT PANJANG 2-5 CM
SEKRET BERSIFAT ALKALIS
KELENJAR
COWPERI
BERADA DI UJUNG URETRA
FUNIKULUS
SPERMATIKUS
BERISI : Duktus seminalis ,syaraf ,pembuluh darah, pembuluh
lymphe
Masuk ke dalam : CANALIS INGUINALIS