SlideShare a Scribd company logo
TUTOR KIMIA KLINIK I

         PEMERIKSAAN CAIRAN PLEURA




                        OLEH :
                HENNY RAHMAR R.Y, dr
                     PEMBIMBING:
       Dr.dr SIDARTI SOEHITA SFHS ,MS ,SpPK(K)
Pendahuluan


 o Pleura merupakan membran tipis terdiri dari dua
  lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis.
  Dalam keadan normal berisi cairan dalam jumlah
  sedikit yang disebut cairan pleura.

 o Cairan pleura berfungsi sebagai pelicin bagi
  permukaan membran dalam pergerakan masing-
  masing organ
o Merupakan filtrat dari plasma yang terus menerus
 direabsorbsi sehingga selalu dalam keadaan jumlah
 yang tetap .

o Pleura seringkali mengalami perubahan kondisi yang
 dapat menimbulkan akumulasi cairan pleura disebut
 efusi pleura.
Terjadinya efusi pleura dipengaruhi oleh :
  1. Tekanan hidrostatik plasma
  2. Tekanan onkotik plasma
  3. Permeabilitas kapiler
Untuk membantu menegakkan diagnosis
     penyebab efusi pleura diperlukan beberapa
     macam pemeriksaan laboratorium,antara lain:
1.   Pemeriksaan makroskopis
2.   Pemeriksaan jumlah sel
3.   Pemeriksaan hitung jenis
4.   Pemeriksaan kimia
II.Patofisiologi cairan pleura

 Normal cairan pleura terbentuk karena tekanan
  hidrostatis pada pleura parietalis > tekanan
  onkotik, filtrat masuk rongga pleura.

 Reabsorbsi pleura viseralis karena tekanan onkotik
  pada pleura viseralis > tekanan hidrostatis pleura
  viseralis
 terdapat keseimbangan antara produksi oleh pleura
  parietalis dan absorbsi oleh pleura viseralis.

 dipertahankan oleh keseimbangan tekanan
  hidrostatis dan tekanan onkotik pleura parietalis dan
  pleura viseralis
Cairan Pleura transudat dan eksudat
 Cairan pleura dapat dibedakan menjadi transudat dan
 eksudat,

 Transudat terjadi karena penyakit bukan
 keradangan,       eksudat terjadi karena adanya
 proses keradangan.
Cairan pleura eksudat memenuhi paling tidak salah
satu dari tiga kriteria dibawah ini:

1.   Protein cairan pleura / protein serum > 0,5
2.   LDH cairan pleura/LDH serum > 0,6
3.   LDH cairan pleura > 2/3 LDH serum LDH
     (>200 IU)
Jenis               Transudat   Eksudat
pemeriksaan
Kadar protein       <3g/dl      >3g/dl
efusi
Kadar protein       <0,5        >0,5
efusi/serum
Kadar LDH efusi <200IU          >200IU
Kadar LDH           <0,6        >0,6
efusi/serum
Berat jenis efusi   <1,106      >1,106
lekosit             <1000/mm3   >1000/mm3
Rivalta             Negatif     Positif
IV. Komposisi Cairan Pleura
 Kedua lapisan pleura berfungsi sebagai membran
  semipermeabel, sehingga konsentrasi dari molekul-
  molekul kecil seperti glukosa relatif sama antara
  cairan pleura dengan plasma darah.
 Konsentrasi makromolekul-makromolekul seperti
  albumin lebih rendah pada cairan pleura
  dibandingkan dalam plasma
Komposisi normal cairan pleura
TUTOR KIMIA KLINIK PUTARAN I
      volume                  0,1-0,2 ml/kg
      Sel/mm3                 1000-2000
                             ANALISIS CAIRAN PLEURA
       % sel mesothelial      3-70%
       % monosit              30-75%
       % LImfosit             2-30%
       % granulosit           10%
      Protein                 1-2g/dl                OLEH
       % albumin              dr. SULUH
                              50-70%          WIDYANARWAN
      Glukosa                 =plasma level     PEMBIMBING
      LDH       DR.dr.SIDARTI <SOEHITAlevel
                               50% plasma SFHS,MS.SpPK(K)
      pH                      >plasma
INDIKASI PUNGSI CAIRAN PLEURA
   Indikasi Diagnostik
   Indikasi Terapeutik


VI. KONTRA INDIKASI PUNGSI PLEURA
    Tidak ada kontra indikasi absolut
    Kelainan faal hemostasis merupakan kontra
     indikasi relatif.
VII. PENGUMPULAN SAMPEL
 Pengambilan dan perlakuan sampel yang benar
  menghasilkan informasi bagi diagnosis yang tepat

 Perlu kerjasama yang baik antara klinisi dengan
  laboratorium
Cairan pleura dibagi beberapa tabung :
   5 – 7 ml tabung EDTA pemeriksaan makroskopis,
    hitung jumlah sel, morfologi sel dan hitung jenis sel
   7-10 ml tabung heparin pemeriksaan kimia
    protein, glukosa, Lactate dehidrogenase ( LDH )
   7-10 ml tabung heparin steril untuk kultur,
    pengecatan gram,BTA
   25ml atau lebih dalam wadah dengan antikoagulan
    heparin untuk pemeriksaan sitologi
Macam Pemeriksaan Cairan Pleura

. Pemeriksaan Makroskopis
 Pemeriksaan makroskopis         petunjuk macam dan jenis cairan
   pleura

 Transudat : jernih, kuning bersih,tidak berbau dan tidak
  membentuk bekuan

 Cairan pleura hemorhagis ( hematokrit > 1% )
       trauma, keganasan atau infark pulmonal

 Cairan pleura dengan hematokrit > 50% hematokrit darah
  hemothoraks
 gambaran makroskopis cairan pleura :


   Transudat           : jernih kekuningan
   Eksudat              : kuning atau kuning kehijauan
   Kilotoraks          : Putih
   Empiema              : Kental dan keruh
   Empiema anaerob     : Berbau busuk
   Mesotelioma maligna : Sangat kental dan berdarah
. Hitung Jumlah Sel
o metode manual menggunakan kamar hitung masih
  merupakan metode pilihan.
o menggunakan kamar hitung Improved Neubauer.
o Penghitungan dilakukan pada area 9 mm persegi / 9
  kotak kamar hitung
 Pipet larutan Turk dgn pipet lekosit dari Thoma
  sampai tanda 1
 pipet sampel sampai tanda 11( pengenceran 10/9
  kali).
 Campur 3 – 4 menit masukkan ke kamar hitung.
 Lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran
  obyektif 10 kali
 hitung jumlah lekosit di seluruh kamar hitung 3mm x
  3mm, kedalaman 0,1 mm
  Misal diperoleh n sel,maka jumlah sel /mm3=1/0,9 x
  n 10/9=100/81 n
Rumus penghitungan :
 Volume kamar hitung = 3 mm x 3 mmx 0,1 mm3 = 0,9
  mm3
 Sampel diencerkan 10/9 kali
 Jumlah sel lekosit = n sel
 maka jumlah lekosit / mm3adalah :
      1/0,9 x 10/9 x n = 100/81n sel/mm3
                       =5/4 n sel
Interpretasi hasil :
   jumlah lekosit < 1000 / mm3       transudat
   jumlah lekosit antar 500 – 2500 /mm3
      neoplasma dan tuberkulosis .
   Jumlah lekosit > 10.000 / mm3 dengan
      dominasi sel polimorfonuklear seringkali
      karena infeksi piogenik
VIII.3. Hitung Jenis

o    Hitung jenis lekosit seringkali lebih
      memberikan informasi penyebab efusi
      pleura dibandingkan jumlah lekosit total.
o    Dibedakan antara sel mononuklear dan
      polinuklear.
 Sampel disentrifus
  2000 rpm 10 menit
 sedimen dibuat preparat hapusan
 Hapusan dicat dengan cat Wright atau metilen biru
 Dihitung sel mononuklear dan polinuklear dari 100
  lekosit
Interpretasi hasil :
o Dominasi Limfosit mendukung dugaan neoplasma,
  limfoma atau tuberkulosis.
o Dominasi lekosit Polimorfonuklear sering pada
  pneumonia dan infeksi virus.
o Eosinofilia pada efusi pleura ( > 10 persen ) seringkali
  tidak spesifik , dapat terjadi pada alergi,emboli paru,
  poliarteristis nodusa, infeksi parasit dan jamur
  asbestos
. Pemeriksaan Kimia
VIII.4.1. Tes Rivalta
o Untuk membedakan transudat dengan eksudat
o Prinsip : Protein + Asam asetat      Presipitasi
Cara kerja :
o Masukkan 100 cc aquades ke dalam tabung reaksi
o Teteskan Asam asetat Glacial 96 % sebanyak 3 tetes
o Aduk hingga homogen         pH 4 - 5
o Teteskan sampel yang akan diperiksa ke dalam
       tabung reaksi tersebut
asam asetat glicial
   pH 4-5

   aqua 100 ml
                         transudat
          sampel




                          eksudat
Interpretasi
 Transudat : membentuk awan kemudian
  menghilang
 Eksudat : presipitasi putih tenggelam
VIII.4.2. Pemeriksaan Kadar Protein
Prinsip      :
o Penentuan kadar protein cairan pleura sama dengan
  yang dilakukan pada cairan serebrospinal yaitu dengan
  cara spektrofotometri

o Larutan asam sulfosalisilat 3% ( SSA ) bila dicampur
  dengan protein akan timbul kekeruhan koloidal.

o Diukur dengan spektrofotometri pada panjang
  gelombang 340 nm dan dibandingkan dengan larutan
  standar.
o Larutan standard protein yang kadarnya diketahui,
  misal 5 g/L diambil 0,1 ml kemudian ditambah 0,9 ml
  PZ, berarti diencerkan 10 kali sehingga
  kadarnyamenjadi 0,5g/L.

Kadar Sampel = OD sampel x kadar larutanstandar
                 OD standar      ( 0,5 )g/L
                = ....... g/L
Untuk konversi ke mg/dl dikalikan 100
PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA
.



o Kadar glukosa cairan pleura normal, +/- sama dengan
  kadar glukosa dalam serum.
o Pemeriksaan kadar glukosa cairan pleura dilakukan
  bersamaan dengan pemeriksaan kadar glukosa
  serum.
o Kadar glukosa cairan pleura < 60 mg/dl atau rasio
  kadar glukosa cairan pleura / kadar glukosa serum
  < 0,5 eksudat atau reumatoid pleuritis.
o Juga dpat pada keganasan,tuberkulosis atau infeksi
  bakterial.
Cara kerja
• Bila sampel jernih, langsung ditambahkan reagen
  untuk pemeriksaan glukosa kemudian diperiksa
  dengan spectrofotometer / autoanalyzer.
• bila sampel keruh disentrifus dahulu, diambil
  supernatannya dan ditambahkan reagen untuk
  pemeriksaan glukosa diperiksa dengan
  spektrofotometer / autoanalyzer.
Interpretasi Hasil :
• Normal kadar glukosa cairan pleura 45 – 80 mg/dl
  (20 mg lebih rendah dibandingkan kadar glukosa
  darah)
VIII.4.4. PEMERIKSAAN KADAR LAKTAT
        DEHIDROGENASE

o Kadar LDH cairan pleura meningkat secara
  proporsional dengan derajat inflamasi yang terjadi.

o Penentuan kadar LDH dapat dipakai untuk informasi
 tambahan dalam membedakan transudat dan
 eksudat.
o Penurunan kadar LDH       perbaikan pada proses
  inflamasi
o Kadar LDH meningkat        inflamasi memburuk
  perlu dilakukan tindakan atau pengobatan yang lebih
 agresif.
Lactate +NAD+      LD     Pyruvate +NADH + H+

o
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
o Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan dengan
  pengecatan gram dan pengecatan BTA
o mencari penyebab dari efusi pleura yang disebabkan
  oleh infeksi.
o Seringkali perlu dilakukan kultur kuman.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)
evaliarahmatpuzian
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
dryuby
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
pdspatologikliniksby
 
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesisOrgan yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
Prajnamita
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
fikri asyura
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
Widdya Anggraini
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
fikri asyura
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
Santos Tos
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Syscha Lumempouw
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
Phil Adit R
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
fikri asyura
 

What's hot (20)

Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)Ppt hemofilia eva(507)
Ppt hemofilia eva(507)
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
 
Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1Kimia klinik jurnal 1
Kimia klinik jurnal 1
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesisOrgan yang berperan dalam hematopoiesis
Organ yang berperan dalam hematopoiesis
 
Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi Pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 

Viewers also liked

Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanikMakalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Delina Damanik
 
PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)Chacha febrian
 
Study guide 2010
Study guide 2010Study guide 2010
Study guide 2010
agung_mahendra
 
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood SugarPenyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
Muhammad Nasrullah
 
Gambar sst
Gambar sstGambar sst
Gambar sst
fikri asyura
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
Rita Usdeka
 
Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
Rhiza Amalia
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Sinta Sari
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDISTRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
Muhammad Nasrullah
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2
pjj_kemenkes
 
Quality assurance in Hematology laboratory
Quality assurance in Hematology laboratoryQuality assurance in Hematology laboratory
Quality assurance in Hematology laboratory
Mohammed Abdalla Elhassan
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
fikri asyura
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
pdspatologikliniksby
 
Anemia pds patklin
Anemia pds patklinAnemia pds patklin
Anemia pds patklin
Amat Rajasa
 

Viewers also liked (20)

Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanikMakalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
 
PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)PowerPoint_A1314024(A)
PowerPoint_A1314024(A)
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Study guide 2010
Study guide 2010Study guide 2010
Study guide 2010
 
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood SugarPenyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
Penyiasatan Diagnostik Hematologi - Random Blood Sugar
 
Gambar sst
Gambar sstGambar sst
Gambar sst
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Rh1
Rh1Rh1
Rh1
 
Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
 
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDISTRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
STRUKTUR & FISIOLOGI - SENDI
 
Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2Modul 4 kdk ii kb 2
Modul 4 kdk ii kb 2
 
Quality assurance in Hematology laboratory
Quality assurance in Hematology laboratoryQuality assurance in Hematology laboratory
Quality assurance in Hematology laboratory
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
Anemia pds patklin
Anemia pds patklinAnemia pds patklin
Anemia pds patklin
 

Similar to Henny analisis cairan pleura

Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAnalisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
VeghaNedya1
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Agam Ferry Erwana
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
Warnet Raha
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
Nurihsani011
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
sisiliafitriapurnani
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
Atika95
 
Cairan tubuh
Cairan tubuhCairan tubuh
Cairan tubuh
nandarubemond
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
achmad marzuki
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
ssuserd986061
 
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdfDARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
NovindyLubisFahlawan
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiAsfar Syafar
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
MuhammadAndre28
 
Apus darah sudah diedit
Apus darah sudah dieditApus darah sudah diedit
Apus darah sudah diedit
aisyah fitri
 
sel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasisel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasi
Sri Rezki Ramadhani
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Welly Indriani
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy fariantiresiy
 

Similar to Henny analisis cairan pleura (20)

Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAnalisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Analisa cairan pleuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
 
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptxEMPIEMA  yang disebabkan oleh TBC. .pptx
EMPIEMA yang disebabkan oleh TBC. .pptx
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
 
Cairan tubuh
Cairan tubuhCairan tubuh
Cairan tubuh
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJPemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
Pemeriksaan Darah hematologi GAHSHBDHDHHFDJFJ
 
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdfDARAH LENGKAP & bmp.pdf
DARAH LENGKAP & bmp.pdf
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasi
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
 
Apus darah sudah diedit
Apus darah sudah dieditApus darah sudah diedit
Apus darah sudah diedit
 
sel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasisel darah pada berbagai konsentrasi
sel darah pada berbagai konsentrasi
 
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasiLaporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
Laporan praktikum ekofisiologi hewan osmoregulasi
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
13 resiy farianti
13 resiy farianti13 resiy farianti
13 resiy farianti
 

Henny analisis cairan pleura

  • 1. TUTOR KIMIA KLINIK I PEMERIKSAAN CAIRAN PLEURA OLEH : HENNY RAHMAR R.Y, dr PEMBIMBING: Dr.dr SIDARTI SOEHITA SFHS ,MS ,SpPK(K)
  • 2. Pendahuluan o Pleura merupakan membran tipis terdiri dari dua lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura parietalis. Dalam keadan normal berisi cairan dalam jumlah sedikit yang disebut cairan pleura. o Cairan pleura berfungsi sebagai pelicin bagi permukaan membran dalam pergerakan masing- masing organ
  • 3. o Merupakan filtrat dari plasma yang terus menerus direabsorbsi sehingga selalu dalam keadaan jumlah yang tetap . o Pleura seringkali mengalami perubahan kondisi yang dapat menimbulkan akumulasi cairan pleura disebut efusi pleura.
  • 4. Terjadinya efusi pleura dipengaruhi oleh : 1. Tekanan hidrostatik plasma 2. Tekanan onkotik plasma 3. Permeabilitas kapiler
  • 5. Untuk membantu menegakkan diagnosis penyebab efusi pleura diperlukan beberapa macam pemeriksaan laboratorium,antara lain: 1. Pemeriksaan makroskopis 2. Pemeriksaan jumlah sel 3. Pemeriksaan hitung jenis 4. Pemeriksaan kimia
  • 6. II.Patofisiologi cairan pleura  Normal cairan pleura terbentuk karena tekanan hidrostatis pada pleura parietalis > tekanan onkotik, filtrat masuk rongga pleura.  Reabsorbsi pleura viseralis karena tekanan onkotik pada pleura viseralis > tekanan hidrostatis pleura viseralis
  • 7.  terdapat keseimbangan antara produksi oleh pleura parietalis dan absorbsi oleh pleura viseralis.  dipertahankan oleh keseimbangan tekanan hidrostatis dan tekanan onkotik pleura parietalis dan pleura viseralis
  • 8. Cairan Pleura transudat dan eksudat Cairan pleura dapat dibedakan menjadi transudat dan eksudat, Transudat terjadi karena penyakit bukan keradangan, eksudat terjadi karena adanya proses keradangan.
  • 9. Cairan pleura eksudat memenuhi paling tidak salah satu dari tiga kriteria dibawah ini: 1. Protein cairan pleura / protein serum > 0,5 2. LDH cairan pleura/LDH serum > 0,6 3. LDH cairan pleura > 2/3 LDH serum LDH (>200 IU)
  • 10. Jenis Transudat Eksudat pemeriksaan Kadar protein <3g/dl >3g/dl efusi Kadar protein <0,5 >0,5 efusi/serum Kadar LDH efusi <200IU >200IU Kadar LDH <0,6 >0,6 efusi/serum Berat jenis efusi <1,106 >1,106 lekosit <1000/mm3 >1000/mm3 Rivalta Negatif Positif
  • 11. IV. Komposisi Cairan Pleura  Kedua lapisan pleura berfungsi sebagai membran semipermeabel, sehingga konsentrasi dari molekul- molekul kecil seperti glukosa relatif sama antara cairan pleura dengan plasma darah.  Konsentrasi makromolekul-makromolekul seperti albumin lebih rendah pada cairan pleura dibandingkan dalam plasma
  • 12. Komposisi normal cairan pleura TUTOR KIMIA KLINIK PUTARAN I volume 0,1-0,2 ml/kg Sel/mm3 1000-2000 ANALISIS CAIRAN PLEURA % sel mesothelial 3-70% % monosit 30-75% % LImfosit 2-30% % granulosit 10% Protein 1-2g/dl OLEH % albumin dr. SULUH 50-70% WIDYANARWAN Glukosa =plasma level PEMBIMBING LDH DR.dr.SIDARTI <SOEHITAlevel 50% plasma SFHS,MS.SpPK(K) pH >plasma
  • 13. INDIKASI PUNGSI CAIRAN PLEURA  Indikasi Diagnostik  Indikasi Terapeutik VI. KONTRA INDIKASI PUNGSI PLEURA  Tidak ada kontra indikasi absolut  Kelainan faal hemostasis merupakan kontra indikasi relatif.
  • 14. VII. PENGUMPULAN SAMPEL  Pengambilan dan perlakuan sampel yang benar menghasilkan informasi bagi diagnosis yang tepat  Perlu kerjasama yang baik antara klinisi dengan laboratorium
  • 15. Cairan pleura dibagi beberapa tabung :  5 – 7 ml tabung EDTA pemeriksaan makroskopis, hitung jumlah sel, morfologi sel dan hitung jenis sel  7-10 ml tabung heparin pemeriksaan kimia protein, glukosa, Lactate dehidrogenase ( LDH )  7-10 ml tabung heparin steril untuk kultur, pengecatan gram,BTA  25ml atau lebih dalam wadah dengan antikoagulan heparin untuk pemeriksaan sitologi
  • 16. Macam Pemeriksaan Cairan Pleura . Pemeriksaan Makroskopis  Pemeriksaan makroskopis petunjuk macam dan jenis cairan pleura  Transudat : jernih, kuning bersih,tidak berbau dan tidak membentuk bekuan  Cairan pleura hemorhagis ( hematokrit > 1% ) trauma, keganasan atau infark pulmonal  Cairan pleura dengan hematokrit > 50% hematokrit darah hemothoraks
  • 17.  gambaran makroskopis cairan pleura :  Transudat : jernih kekuningan  Eksudat : kuning atau kuning kehijauan  Kilotoraks : Putih  Empiema : Kental dan keruh  Empiema anaerob : Berbau busuk  Mesotelioma maligna : Sangat kental dan berdarah
  • 18. . Hitung Jumlah Sel o metode manual menggunakan kamar hitung masih merupakan metode pilihan. o menggunakan kamar hitung Improved Neubauer. o Penghitungan dilakukan pada area 9 mm persegi / 9 kotak kamar hitung
  • 19.  Pipet larutan Turk dgn pipet lekosit dari Thoma sampai tanda 1  pipet sampel sampai tanda 11( pengenceran 10/9 kali).  Campur 3 – 4 menit masukkan ke kamar hitung.  Lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran obyektif 10 kali  hitung jumlah lekosit di seluruh kamar hitung 3mm x 3mm, kedalaman 0,1 mm Misal diperoleh n sel,maka jumlah sel /mm3=1/0,9 x n 10/9=100/81 n
  • 20. Rumus penghitungan :  Volume kamar hitung = 3 mm x 3 mmx 0,1 mm3 = 0,9 mm3  Sampel diencerkan 10/9 kali  Jumlah sel lekosit = n sel  maka jumlah lekosit / mm3adalah : 1/0,9 x 10/9 x n = 100/81n sel/mm3 =5/4 n sel
  • 21. Interpretasi hasil :  jumlah lekosit < 1000 / mm3 transudat  jumlah lekosit antar 500 – 2500 /mm3 neoplasma dan tuberkulosis .  Jumlah lekosit > 10.000 / mm3 dengan dominasi sel polimorfonuklear seringkali karena infeksi piogenik
  • 22. VIII.3. Hitung Jenis o Hitung jenis lekosit seringkali lebih memberikan informasi penyebab efusi pleura dibandingkan jumlah lekosit total. o Dibedakan antara sel mononuklear dan polinuklear.
  • 23.  Sampel disentrifus 2000 rpm 10 menit  sedimen dibuat preparat hapusan  Hapusan dicat dengan cat Wright atau metilen biru  Dihitung sel mononuklear dan polinuklear dari 100 lekosit
  • 24. Interpretasi hasil : o Dominasi Limfosit mendukung dugaan neoplasma, limfoma atau tuberkulosis. o Dominasi lekosit Polimorfonuklear sering pada pneumonia dan infeksi virus. o Eosinofilia pada efusi pleura ( > 10 persen ) seringkali tidak spesifik , dapat terjadi pada alergi,emboli paru, poliarteristis nodusa, infeksi parasit dan jamur asbestos
  • 25. . Pemeriksaan Kimia VIII.4.1. Tes Rivalta o Untuk membedakan transudat dengan eksudat o Prinsip : Protein + Asam asetat Presipitasi Cara kerja : o Masukkan 100 cc aquades ke dalam tabung reaksi o Teteskan Asam asetat Glacial 96 % sebanyak 3 tetes o Aduk hingga homogen pH 4 - 5 o Teteskan sampel yang akan diperiksa ke dalam tabung reaksi tersebut
  • 26. asam asetat glicial  pH 4-5   aqua 100 ml  transudat  sampel eksudat
  • 27. Interpretasi  Transudat : membentuk awan kemudian menghilang  Eksudat : presipitasi putih tenggelam
  • 28. VIII.4.2. Pemeriksaan Kadar Protein Prinsip : o Penentuan kadar protein cairan pleura sama dengan yang dilakukan pada cairan serebrospinal yaitu dengan cara spektrofotometri o Larutan asam sulfosalisilat 3% ( SSA ) bila dicampur dengan protein akan timbul kekeruhan koloidal. o Diukur dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 340 nm dan dibandingkan dengan larutan standar.
  • 29. o Larutan standard protein yang kadarnya diketahui, misal 5 g/L diambil 0,1 ml kemudian ditambah 0,9 ml PZ, berarti diencerkan 10 kali sehingga kadarnyamenjadi 0,5g/L. Kadar Sampel = OD sampel x kadar larutanstandar OD standar ( 0,5 )g/L = ....... g/L Untuk konversi ke mg/dl dikalikan 100
  • 30. PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA . o Kadar glukosa cairan pleura normal, +/- sama dengan kadar glukosa dalam serum. o Pemeriksaan kadar glukosa cairan pleura dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan kadar glukosa serum. o Kadar glukosa cairan pleura < 60 mg/dl atau rasio kadar glukosa cairan pleura / kadar glukosa serum < 0,5 eksudat atau reumatoid pleuritis. o Juga dpat pada keganasan,tuberkulosis atau infeksi bakterial.
  • 31. Cara kerja • Bila sampel jernih, langsung ditambahkan reagen untuk pemeriksaan glukosa kemudian diperiksa dengan spectrofotometer / autoanalyzer. • bila sampel keruh disentrifus dahulu, diambil supernatannya dan ditambahkan reagen untuk pemeriksaan glukosa diperiksa dengan spektrofotometer / autoanalyzer.
  • 32. Interpretasi Hasil : • Normal kadar glukosa cairan pleura 45 – 80 mg/dl (20 mg lebih rendah dibandingkan kadar glukosa darah)
  • 33. VIII.4.4. PEMERIKSAAN KADAR LAKTAT DEHIDROGENASE o Kadar LDH cairan pleura meningkat secara proporsional dengan derajat inflamasi yang terjadi. o Penentuan kadar LDH dapat dipakai untuk informasi tambahan dalam membedakan transudat dan eksudat.
  • 34. o Penurunan kadar LDH perbaikan pada proses inflamasi o Kadar LDH meningkat inflamasi memburuk perlu dilakukan tindakan atau pengobatan yang lebih agresif. Lactate +NAD+ LD Pyruvate +NADH + H+ o
  • 35. PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI o Pemeriksaan mikrobiologi dilakukan dengan pengecatan gram dan pengecatan BTA o mencari penyebab dari efusi pleura yang disebabkan oleh infeksi. o Seringkali perlu dilakukan kultur kuman.