Dokumen tersebut merupakan contoh format pengkajian resep obat di puskesmas yang mencakup persyaratan administrasi, farmasi, dan klinis. Persyaratan administrasi meliputi identitas pasien dan dokter. Persyaratan farmasi meliputi nama obat, dosis, cara pemakaian. Persyaratan klinis meliputi indikasi, mekanisme kerja, efek samping obat. Dokumen ini digunakan untuk menilai kesesuaian resep obat berdasarkan literatur.
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
form pengkajian resep (1).pptx
1. MASUKAN FOTO RESEP DALAM KOTAK INI
Berikut adalah resep di Puskesmas ………………(diisi
sesuai sampel resep peserta)
Dengan diagnosis ………………………. (diisi)
1. Proses pengkajian resep dimulai dari :
a. Persyaratan administrative
b. Persyaratan farmasetika
c. Persyaratan klinis
NAMA :
KELAS :
3. Berdasarkan PMK 74 tahun 2016
Kelengkapan Administratif Keterangan
Kejalasan tulisan
Nama Dokter
SIP dan Paraf dokter
Alamat Dokter
Tanggal Penulisan resep
Klinik/ unit asal order dokter
Nama Pasien
No. Rekam Medik
Alamat Pasien
Umur Pasien
Jenis Kelamin Pasien
Berat Badan Pasien (Anak)
Riwayat alergi
Obat:
Tidak/ Ada
Nama Obat
Masukan gambar resep dalam kotak ini
4. Kelengkapan Keterangan
Nama Dokter
SIP Dokter
Alamat Dokter
Tanggal Penulisan Resep
TTD/Paraf Dokter
Nama Pasien
Alamat Pasien
Umur Pasien
Jenis Kelamin Pasien
Berat Badan Pasien
Nama Obat
12. Nama obat
Dosis pada resep Dosis pada Literatur
Kesimpulan
sesuai/tidak sesuai
Kesesuaian Dosis
13.
14. Jenis DRP Penilaian Keterangan
Butuh obat (indikasi tidak diobati)
Obat tidak perlu (penggunaan obat tanpa
indikasi)
Dosis rendah
Dosis tinggi
Efek samping/ Reeaksi Obat merugikan
Interaksi obat
Ketidakpatuhan pengobatan
Pemilihan obat yang tidak tepat
Obat dengan indikasi yang sama
Editor's Notes
Na bic: 15-30 °C
Furosemide: 15-30 °C terlindung dari cahaya
Pada ibu menyusui, di eksresi pada asi, efeksamping dehidrasi dan penurunan volume darah. Untuk bayi premature menyebabkan gangguan pernafasan (sesak nafas) terutama minggu awal kehidupan.
Natrium bikarbonat dapat diberikan untuk menaikkan pH plasma. Natrium bikarbonat meningkatkan pH, menyebabkan kalium bergerak ke dalam sel, sehingga kadar seum kalium pasien menurun.
Natrium bikarbonat yang cepat bekerja dan efektif serta mudah diabsorpsi oleh tubuh. Akan tetapi penggunaan obat sistemik dalam jangka panjang tidak dianjurkan sebab mengandung natrium yang dapat meningkatkan retensi cairan dan berefek negatif bagi penderita penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit gagal jantung kongesti. mengingat pengaruhnya terhadap keseimbangan asam-basa dalam tubuh yang dapat menyebabkan alkalosis. Natrium bikarbonat menyebabkan terbentuknya gas CO2, sehingga perut menjadi kembung.
http://www.share-pdf.com/e4eb5eaeecb1447ba3774b0fe9df6603/86966072-Antasida-1.htm