Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
gambaran umum sistem imun manusia.
Imunitas: resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi
Sistim imun: gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi.
Respons imun: reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya
Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik dan didapat atau spesifik, yang bekerjasama erat & tak bisa dipisahkan
SISTEM IMUN NONSPESIFIK
Berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkan mikroba tersebut.
Disebut non spesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.
Merupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat memberikan respons langsung.
Terdiri dari:
A. Pertahanan fisik/mekanik
Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, bersin merupakan garis pertahanan terdepan terhadap infeksi. Kulit yang rusak akibat luka bakar resiko infeksi ↑
B. Pertahanan biokimia.
Kebanyakan mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun beberapa dapat masuk tubuh melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut.
pH asam keringat dan sekresi sebaseus, berbagai asam lemak yang dilepas kulit mempunyai efek denaturasi terhadap protein membran sel sehingga dapat mencegah infeksi.
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Powerpoint Sistem Pertahanan Tubuh Pada Manusia BAB V Biologi kelas 11 semest...novipridayantiii
Ppt ini merupakan materi sistem pertahanan tubuh pada manusia / sistem imun. semoga bisa membantu dan menginspirasi kalian semua, dan juga dapat membuat kalian semua bisa mengetahui materi ini dengan baik.
Presentasi ini merupakan rangkuman dari Bab Sistem Imun dari buku The Human Body in Health and Illness 2nd Editiion yang ditulis oleh Barbara Herlihy, PhD, RN dan Nancy K. Maebius, PhD, RN
3 BAB III. GAMBARAN UMUM SISTEM IMUN.pptssuser297c991
gambaran umum sistem imun manusia.
Imunitas: resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi
Sistim imun: gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi.
Respons imun: reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya
Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik dan didapat atau spesifik, yang bekerjasama erat & tak bisa dipisahkan
SISTEM IMUN NONSPESIFIK
Berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkan mikroba tersebut.
Disebut non spesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.
Merupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat memberikan respons langsung.
Terdiri dari:
A. Pertahanan fisik/mekanik
Kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, bersin merupakan garis pertahanan terdepan terhadap infeksi. Kulit yang rusak akibat luka bakar resiko infeksi ↑
B. Pertahanan biokimia.
Kebanyakan mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehat, namun beberapa dapat masuk tubuh melalui kelenjar sebaseus dan folikel rambut.
pH asam keringat dan sekresi sebaseus, berbagai asam lemak yang dilepas kulit mempunyai efek denaturasi terhadap protein membran sel sehingga dapat mencegah infeksi.
2. Sistem imun spesifik → suatu sistem yang dapat
mengenali substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun
yang spesifik terhadap substansi tersebut.
Sistem imun spesifik disebut juga dengan sistem
imun yang didapat (adaptive immunity)
3. Sel-sel imun yang berperan penting → sel limfosit B
(humoral) dan sel limfosit T (selular)
Sel limfosit B → melepas antibodi untuk menyingkirkan
mikroba ekstraselular.
Sel limfosit T → mengaktifkan makrofag sebagai efektor untuk
menghancurkan mikroba / mengaktifkan sel Tc sebagai efektor
yang menghancurkan sel terinfeksi.
Substansi yang dapat merangsang terjadinya respon imun
spesifik disebut antigen
4. Limfosit B → sel yang berasal dari sel induk di
dalam sumsum tulang → proliferasi, diferensiasi,
berkembang → sel plasma → menghasilkan antibodi
→ destruksi benda asing.
Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan
mengalami pematangan → menghasilkan antibodi
(imunoglobulin)
5. Limfosit T → sel yang berasal dari sel induk di
dalam sumsum tulang → proliferasi dan diferensiasi,
di timus → 90-95% mati, 5-10% matur →
meninggalkan timus → sirkulasi.
Fungsi → pertahanan terhadap bakteri yang hidup
intraselular, virus, jamur, parasit dan keganasan.
6. Sel T teraktivasi membentuk :
Sel T sitotoksik
Membunuh patogen dan sel tubuh yang terinfeksi
virus
Sel T helper
Memberikan sinyal tambahan untuk aktivasi sel B,
sel makrofaag
Sel T regulatory
Menekan aktivitas sistem imun sel limfosit agar
reaksi imunologis tidak terjadi berlebihan
7. HUMORAL SELULAR
Mikroba Mikroba ekstrselular Fagositosis makrofag
(ekstraselular), Mikroba
intraselular berkembang
biak dalam sel terinfeksi
(intraselular)
Respon limfosit Limfosit B Th (ekstraselular), CTL
(intraselular)
Mekanisme efektor dan
fungsi
Antibodi cegah infeksi dan
menyingkirkan mikroba
ekstraselular
Makrofag yang diaktifkan
memusnahkan mikroba
yang dimakan
(ekstraselular), CTL
memusnahkan sel terinfeksi
da mnyingkirkan sumber
infeksi
8. NON SPESIFIK SPESIFIK
Resistensi Tidak berubah oleh infeksi Membaik oleh infeksi
berulang
Spesifisitas Efektif semua mikroba,
spesifik untuk molekul dan
pola molekular
berhubungan dengan
patogen
Spesifik untuk
mikrobayang mensensitasi
sebelumnya, sangat spesifik
, mampu membedakan
perbedaan minor dalam
strukturmolekul, detail
struktur mikroba / non
mikroba
Sel penting Fgosit, sel NK, monosit /
makrofag, eosinofil,
basofil, sel mast, eosinofil,
sel dendritik
Sel B ,sel T
9. NON SPESIFIK SPESIFIK
Molekul penting Lisozim, sitokin,
komplemen, APP lisozim,
CRP, kolektin, molekul
adhesi
Antibodi, sitokin, mediator,
molekul adhesi
Waktu respons Menit/jam,selalu siap Hari (lambat), tidak siap
sampai terpajan antigen
Pajanan Tidak perlu Harus ada pajanan
sebelumnya
Respon memori Tidak ada Memorri menetap, respon
lebih cepat pada infeksi
serupa berikutnya sehingga
perlindungan lebih baik
pada pajanan ulang
10.
11. Organ limfatik : limfoid primer (sum-sum tulang dan
timus), limfoid sekunder (limpa dan kelenjar getah
bening).
Sistem limfatik – resirkulasi limfosit
1. HEV / Hight Endothelial Venule → tempat
ekstravasasi limfosit
2. Homing / trafficking
12. Organ limfoid primer / sentral
Sum-sum tulang → jaringan kompleks tempat
hematopoiesis dan depot lemak.
Tempat pematangan, diferensiasi dan proliferasi sel
B dan sel T → mengenali antigen
13. Organ limfoid sekunder
Limpa dan KGB → organ limfoid sekunder
terorganisasi tinggi
Ditemukan sepanjang sistem pembuluh limfe
Jaringan limfoid yang kurang terorganisasi →
MALT (Mucosal Associated Lymphoid Tissue)
14. Organ limfoid sekunder
MALT meliputi jaringan limfoid ektranodul yang
berhubungan dengan mukosa di berbagai lokasi, seperti
SALT di kulit, BALT di bronkus, GALT disaluran cerna
(plak peyer di usus kecil, apendiks, folikel limfoid lamina
propria usus), mukosa hidung, tonsil, mamae, serviks uterus,
membran mukosa saluran napas atas, bronkus, dan saluran
kemih.
15.
16. Terdiri atas zona sel T (senter germinal) dan zona
sel B (zona folikel)
Arteriol berakhir dalam sinusoid vaskular yang
mengandung eritrosit, makrofag, dendritik, limfosit
dan sel plasma.
Antigen dibawa APC → limpa melalui sinusoid
vaskular
17. Limpa → tempat respon imun utama yang
merupakan saringan terhadap antigen asal darah
Mikroba dalam darah dibersihkan makrofag dalam
limpa (fagosit mikroba yang diikat antibodi →
opsonisasi)
18. Agregat nodular jaringan limfoid yang terletak
sepanjang jalur limfe diseluruh tubuh.
Sel dendritik membawa antigen mikroba dari epitel
→ KGB → peningkatan limfosit berupa nodus
tempat proliferasi limfosit sebagai respons terhadap
antigen.
19. Sawar fisik terhadap lingkungan
Pertahanan pejamu, reaksi imun dan inflamasi lokal
.
20. MALT → imunitas lokal
Agregat jaringan limfoid / limfosit dekat permukaan mukosa
IgA sekretori dan sel limfosit → respons imun spesifik
Ditemukan di jaringan mukosa saluran napas bagian atas,
saluran cerna, saluran urogenital, kelenjar mamae →
jaringan limfoid tanpa kapsul, mengandung sel limfosit dan
APC .
.
21. Struktur berupa cincin berisikan nodul yang terletak
disekitar bronkus dan berhubungan dengan epitel (plak sel
limfoid)
Sel BALT memiliki kemampuan pergantian yang tinggi dan
tidak memproduksi IgG
Berperan dalam respons terhadap antigen kuman yang
terhirup
.
22. HEV
Sel khusus, gemk dan tinggi yang terdapat diendotel
Mengekspresikan sejumlah besar molekul adhesi
HOMING
Lintas arus limfosit aktif terus menerus dalam KGB tp akan
berhnti sementara bila ntigen masuk
Sel antigen spesifik masuk akan ditahan KGB → kelenjar
bengkak → limfosit migrasi
23. Homing mukosa → kembalinya sel limfoid reaktif
imunologis ke asalanya di folikel mukosa yang
diatur oleh profil reseptor dan inyal