SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
• Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Pada manusia untuk menghasilkan keturunan
yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara generative atau
sexual.
• Untuk dapat mengetahui reproduksi pada
manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu
organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung di dalamnya.
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Dibedakan menjadi organ reproduksi dalam
dan organ reproduksi luar
• Organ reproduksi dalam terdiri atas testis,
saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens,
saluran ejakulasi, urethra) dan kelenjar
aksesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat,
kelenjar bulbourethra)
• Organ reproduksi luar terdiri atas penis dan
scrotum
ORGAN REPRODUKSI PRIA
*asri/pkmi/08. 5
• VESIKULA SEMINALIS
• VASA DEFERENS
• EPIDIDYMIS
• TESTIS
ORGAN REPRODUKSI DALAM
• Testis
 Berbentuk lonjong
dengan ukuran sebesar
buah zaitun dan terletak
di dalam skrotum
 Biasanya testis kiri agak
lebih rendah dari testis
kanan
 Testis memiliki 2 fungsi,
yaitu menghasilkan
sperma dan hormon
testosteron (hormon seks
pria yang utama)
 Dalam testis banyak
terdapat saluran halus
yang disebut tubulus
seminiferus
• Saluran pengeluaran:
1. Epididimis
 Epididimis merupakan
saluran berkelok-kelok
di dalam skrotum yang
keluar dari testis
 Berjumlah sepasang di
sebelah kanan dan kiri
 Berfungsi sebagai
tempat penyimpanan
sementara sperma
sampai sperma
menjadi matang dan
bergerak menuju vas
deferens
2. Vas Deferens
 Vas deferens atau saluran
sperma (duktus deferens)
merupakan saluran lurus
yang mengarah ke atas
dan merupakan lanjutan
dari epididimis
 Vas deferens tidak
menempel pada testis
dan ujung salurannya
terdapat di dalam kelenjar
prostat
 Vas deferens berfungsi
sebagai saluran tempat
jalannya sperma dari
epididimis menuju
kantung semen atau
kantung mani (vesikula
seminalis)
3. Saluran Ejakulasi
 Saluran ejakulasi
merupakan saluran pendek
yang menghubungkan
kantung semen (vesika
seminalis) dengan uretra
 Saluran ini berfungsi untuk
mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
4. Urethra
 Uretra merupakan saluran
akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis
 Uretra berfungsi sebagai
saluran kelamin yang
berasal dari kantung semen
dan saluran untuk
membuang urin dari
kantung kemih
• Kelenjar aksesoris
 Selama sperma melalui saluran
pengeluaran, terjadi penambahan berbagai
getah kelamin yang dihasilkan oleh
kelenjar aksesoris
 Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan
pergerakan sperma
 Kelenjar aksesoris merupakan kelenjar
kelamin yang terdiri dari vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar
bulbourethra
• Kelenjar Aksesoris:
1. Vesikula Seminalis
 Vesikula seminalis atau
kantung semen (kantung
mani) merupakan kelenjar
berlekuk-lekuk yang terletak
di belakang vesika urinaria
 Vesikula seminalis
berjumlah sepasang,
merupakan tempat untuk
menampung sperma
sehingga disebut dengan
kantung semen
 Menghasilkan getah
berwarna kekuningan yang
kaya akan nutrisi bagi
sperma dan bersifat alkali
 Berfungsi untuk
menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi
wanita
2. Kelenjar Prostat
 Kelenjar prostat melingkari
bagian atas uretra dan
terletak di bagian bawah
kantung kemih
 Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang
mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang
berperan untuk
kelangsungan hidup sperma
3. Kelenjar bulbourethra
 Disebut juga kelenjar
Cowper
 Merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju
uretra
 Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa)
ORGAN REPRODUKSI LUAR
ORGAN REPRODUKSI LUAR
• Penis
 Penis terdiri dari tiga rongga
yang berisi jaringan spons
 Dua rongga yang terletak di
bagian atas berupa jaringan
spons korpus kavernosa. Satu
rongga lagi berada di bagian
bawah yang berupa jaringan
spons korpus spongiosum yang
membungkus uretra
 Uretra pada penis dikelilingi
oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak
mengandung pembuluh darah
dan ujung-ujung saraf perasa
 Bila ada suatu rangsangan,
rongga tersebut akan terisi
penuh oleh darah sehingga
penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi)
• Scrotum
 Skrotum berjumlah sepasang
yang di dalamnya berisi testis
dan epididimis
 Di antara skrotum kanan dan
skrotum kiri dibatasi oleh sekat
yang berupa jaringan ikat dan
otot polos (otot dartos). Otot
dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga
dapat mengerut dan
mengendur
 Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal
dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot
kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu
lingkungan testis agar
kondisinya stabil
 Proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
membutuhkan suhu yang stabil,
yaitu beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh.
SPERMATOGENESIS
Merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi
didalam tubulus seminiferus testis. Proses ini dimulai
dari proses diferensiasi sel-sel germinal primordial
menjadi spermatogonium. Spermatogonium ini
mempunyai jumlah kromosom diploid (2n).
Spermatogonium akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel
sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatogonium akan bermitosis berkali-kali
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya
dan akan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan
menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder
dengan jumlah kromosom haploid (n).
BAGAN SPERMATOGENESIS
HORMON PADA PRIA
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon
pertumbuhan.
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan
estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
PROSES EREKSI PENIS
• Susunan saraf pusat (SSP) menerima
bermacam-macam stimulus seksual melalui
neuron-neuron aferen.
• SSP mengirim rangsang melalui neuron eferen
parasimpatis sebagai jawaban ke medulla
spinalis S2-4 yang menyebabkan vasodilatasi
pembuluh arteri, sehingga banyak darah
masuk ke jaringan erektil penis. Corpora
cavernosa dan spongiosum menjadi besar dan
bengkak menekan pembuluh vena sehingga
menghambat aliran darah.
PROSES EJAKULASI
• Ejakulasi adalah proses keluarnya sperma dari penis
dan biasanya disertai dengan orgasme
• Waktu ketegangan seksual memuncak, orificium
urethra eksternum dibasahi oleh sekresi gl.
Bulbourethralis.
• Sentuhan-sentuhan pada glans penis memperkuat
impuls yang dibawa neuron aferen ke SSP, terjadi
pelepasan rangsang dari neuron simpatis sbb: serabut
preganglioner simpatis L1-L2 yang meninggalkan
simpatis bersinapsis di ggl. paravertebrale L1-L2 dari
truncus sympaticus dengan serabut postganglioner.
Neuron postganglioner mempersarafi otot-otot polos
menyebabkan sekresi kelenjar epididimis, duktus
deferens, vesikula seminalis, dan glandula prostata.
GANGGUAN PADA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang
disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti
hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya
tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan
terapi hormon.
• Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis
untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada
waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan
pembedahan.
• Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa
gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme
yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau
virus herpes.
• Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya
dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun
bukan bakteri.
• Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada
saluran reproduksi pria. Organisme penyebab
epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
• Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan
oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat
menyebabkan infertilitas.
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria

More Related Content

Similar to reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria

sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksinuniek20
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaSyifa Dhila
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in maleIzmoend Dy
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxMuhammadNazifRisfi1
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction systemNurul Wulandari
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiRony Kapida
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive maleMohd Arif
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2NutfahKamila
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSatrio Elang
 

Similar to reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria (20)

sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in male
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction system
 
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babiAnatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
Anatomi reproduksi jantan dan betina pada sapi dan babi
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive male
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2Sistem reproduksi pria_kelompok 2
Sistem reproduksi pria_kelompok 2
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
Trans anfis alat reproduksi pria
Trans anfis alat reproduksi priaTrans anfis alat reproduksi pria
Trans anfis alat reproduksi pria
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 

More from DwiNormaR

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannDwiNormaR
 
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perluDwiNormaR
 
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.pptPEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.pptDwiNormaR
 
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan maDwiNormaR
 
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemakAsam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemakDwiNormaR
 
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdfmetabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdfDwiNormaR
 
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.pptMETABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.pptDwiNormaR
 
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilmempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilDwiNormaR
 
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGAKEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGADwiNormaR
 

More from DwiNormaR (10)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilannKUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
KUNJUNGAN AWAL.pada saat awal kehamilann
 
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
 
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.pptPEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
PEMERIKSAAN_BAYI_BARU_LAHIR_konseNEW.ppt
 
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
1. Lingkup ginekologi dalam kehidupan ma
 
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemakAsam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
Asam_Amino.pptx metabolisme protein,lemak
 
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdfmetabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
metabolismelipid dalam tubuh-190510101708.pdf
 
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.pptMETABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
METABOLISME KARBOHIDRAT DISALAM TUBUH.ppt
 
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamilmempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
mempelajari tentang Varicella pada ibu hamil
 
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGAKEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
KEBUTUHAN PSIKIS BUMILPADA TRIMESTER SATU, DUA DAN JUGA TIGA
 

Recently uploaded

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 

Recently uploaded (15)

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 

reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria

  • 2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA • Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau sexual. • Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
  • 3. SISTEM REPRODUKSI PRIA • Dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar • Organ reproduksi dalam terdiri atas testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, urethra) dan kelenjar aksesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbourethra) • Organ reproduksi luar terdiri atas penis dan scrotum
  • 5. *asri/pkmi/08. 5 • VESIKULA SEMINALIS • VASA DEFERENS • EPIDIDYMIS • TESTIS ORGAN REPRODUKSI DALAM
  • 6. • Testis  Berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum  Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan  Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan hormon testosteron (hormon seks pria yang utama)  Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus
  • 7. • Saluran pengeluaran: 1. Epididimis  Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis  Berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri  Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens
  • 8. 2. Vas Deferens  Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis  Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat  Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis)
  • 9. 3. Saluran Ejakulasi  Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen (vesika seminalis) dengan uretra  Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra 4. Urethra  Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis  Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
  • 10. • Kelenjar aksesoris  Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar aksesoris  Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma  Kelenjar aksesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar bulbourethra
  • 11. • Kelenjar Aksesoris: 1. Vesikula Seminalis  Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang vesika urinaria  Vesikula seminalis berjumlah sepasang, merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen  Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali  Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita
  • 12. 2. Kelenjar Prostat  Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih  Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma 3. Kelenjar bulbourethra  Disebut juga kelenjar Cowper  Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra  Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)
  • 14. ORGAN REPRODUKSI LUAR • Penis  Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons  Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra  Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa  Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi)
  • 15. • Scrotum  Skrotum berjumlah sepasang yang di dalamnya berisi testis dan epididimis  Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur  Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil  Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
  • 16.
  • 17. SPERMATOGENESIS Merupakan proses pembentukan sperma yang terjadi didalam tubulus seminiferus testis. Proses ini dimulai dari proses diferensiasi sel-sel germinal primordial menjadi spermatogonium. Spermatogonium ini mempunyai jumlah kromosom diploid (2n). Spermatogonium akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonium akan bermitosis berkali-kali membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan akan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder dengan jumlah kromosom haploid (n).
  • 19. HORMON PADA PRIA Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan. 1. Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 2. LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron 3. FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 4. Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. 5. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
  • 20. PROSES EREKSI PENIS • Susunan saraf pusat (SSP) menerima bermacam-macam stimulus seksual melalui neuron-neuron aferen. • SSP mengirim rangsang melalui neuron eferen parasimpatis sebagai jawaban ke medulla spinalis S2-4 yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh arteri, sehingga banyak darah masuk ke jaringan erektil penis. Corpora cavernosa dan spongiosum menjadi besar dan bengkak menekan pembuluh vena sehingga menghambat aliran darah.
  • 21. PROSES EJAKULASI • Ejakulasi adalah proses keluarnya sperma dari penis dan biasanya disertai dengan orgasme • Waktu ketegangan seksual memuncak, orificium urethra eksternum dibasahi oleh sekresi gl. Bulbourethralis. • Sentuhan-sentuhan pada glans penis memperkuat impuls yang dibawa neuron aferen ke SSP, terjadi pelepasan rangsang dari neuron simpatis sbb: serabut preganglioner simpatis L1-L2 yang meninggalkan simpatis bersinapsis di ggl. paravertebrale L1-L2 dari truncus sympaticus dengan serabut postganglioner. Neuron postganglioner mempersarafi otot-otot polos menyebabkan sekresi kelenjar epididimis, duktus deferens, vesikula seminalis, dan glandula prostata.
  • 22. GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA • Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. • Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
  • 23. • Uretritis Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes. • Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. • Epididimitis Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. • Orkitis Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.