SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
HUKUM AGRARIA
PENGANTAR & PENDALAMAN
Oleh
MUHAMADYOGI
KONTRAK BELAJAR
(Student Based Learning ):
• 1. Serius
• 2. Tertib & Cermat
• 3. Tepat waktu
• 4. Partisipasi (totalitas)
• 5. Kekompakan/ Kebersamaan dgn tugas
kelompok
• 6. Kejujuran
• 7. Keberanian (dlm kebenaran)
• 8. Transparansi (Sistem Penilaian Hasil
Belajar)
• 9. Keterbukaan Fikiran (Positif)
• 10.Mencapai Terbaik
BAHAN PUSTAKA:
• Oloan Sitorus & HM Zaki Sierrad.,2006., Hukum
Agraria Indonesia, Konsep Dasar & Implementasi,
Cetakan Pertama, Mitra Kebijakan Tanah
Indonesia, Yogyakarta
Maria SW Sumardjono.,2005., Kebijakan
Pertanahan Antara Regulasi & Implementasi, Edisi
Revisi, Buku Kompas, Jakarta
• Boedi Harsono.,2009., UUPA Sejarah Penyusunan
dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta
• Muchsin & Imam Koeswahyono.,2007.,Hukum
Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah,
Refika Aditama, Bandung
• Basic Agrarian Law (UUPA) & Buku Boedi Harsono
 keharusan memiliki tiap peserta pembelajaran
PENGADAAN TANAH DEMI (ALASAN) KEPENTINGAN
UMUM & PEMBANGUNAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
• Tujuan: memberikan penyegaran kembali pemahaman
calon mahasiswa MKn yg komprehensif mengenai hk
agr/ pertanahan positif dgn urutan sebagai berikut:
• pengertian, politik hukum agraria nasional,
• sejarah terbentuknya UUPA, pengaruh hk Adat, asas,
hak atas tanah,
• Ketentuan konversi, serta perkembangan mutakhir
hukum agraria positif
• Urutan Pembahasan Per Pokok Bahasan Garis
Besarnya:
• Pengertian agraria, politik, administrasi & hukum
• Sejarah terbentuknya UUPA, asas & tujuan
• Pengertian & pengaruh Hk Adat, Ulayat,Fungsi Sosia
• Prinsip-prinsip Hukum Tanah Nasional
• Pendaftaran Tanah
• Keterkaitan Aspek Pertanahan dgn SDA terkait
• Peran BPN, PPAT & Notaris Dlm Pengembangan hk
agraria & Masalah Terkait
PRE TEST
• 1. Apa yang anda fahami dengan istilah agraria?
2. Apa perbedaan antara agraria dan tanah?
3. Dimana letak hukum agraria dlm sistem hukum
Ind ?
• 4. Apa landasan philosofi hukum agraria
Indonesia ?
• 5. Apa karakteristik hukum agraria Indonesia berda-
• sarkan pengalaman dan pemahaman anda ?
Apa Agraria itu ?
• Ager (Latin): lapangan, pedusunan, wilayah, tanah
negara
• Agger : tanggul penahan, pelindung, pematang,
reruntuhan tanah, bukit (SMP Tjondronegoro, G Wiradi,
2002: 1-4)
• KUBI 1994 urusan pertanian/ tnh pertanian, urusan
pemilikan tnh
• Black’s Law Dictionary: agrarian laws menunjuk
seprangkat perat hukum yg bertujuan mengadakan
pembagian tnh yg luas dlm memeratakan penguasaan &
pemilikannya (Arie Sukanti dkk, 2005: 1)
• Kajian Historik: UU Solon 594 BC Seisachtheia
(menyerasikan hub yg tdk serasi antar pengguna tnh)
• Dalam Uu No.5 Th 1960 mengacu pd Psl 33 Ay (3) UUD
- Bumi Psl 1 Ay (4) - Air Psl 1 Ay (5) yo 47
- Kekayaan alam Psl 1 Ay (2) - Unsur Ruang Angk Psl 48
Simpulan: Hk Agraria di bagi 2: a. Luas (B A RA + Ka)
b.Sempit ( Hk Tanah )
Dua Bagian Hukum Tanah (E Utrecht)
• Hukum Tanah Adm: mengatur hak penguasaan atas
unsur SDA, Agraria, kept masy/umum
• Hukum Tanah Perdata:mengatur hub hk suby & oby
• Garis besar Perkemb Hk Tanah Indonesia:
• Hukum Tanah Adat (Indigenous/ Folk Law)
• Hukum Tanah Barat ( Burgerlijk Wetboek 1848): Bk II
HAT & Hak Jaminan, Bk III: jual-beli, BK IV Daluwarsa
• SIMPULAN: Dualistik
Pluralistik
Ketent Pokok
Ketent Pelengkap
HK Tnh Adat
HK Tnh Barat
Dualistik
Hk Tnh Antar Gol
Hk Tnh Administrasi
Hk Tnh Swapraja
Kesimpulan Pluralitas Hk Tanah
• Hukum Tanah Barat ( Liberal-Individualistik): sumber: a.Tertulis BK
II: Eigendom (Ps 571), Opstal (Ps 711) Erfpacht (Ps 720), Gebruik (Ps
818),III: jual-beli (Ps 1457-1458), sewa-menyewa Ps 1588-1600), IV
Acquisitive Verjaring,BW (Psl 610-1955, 1963), b.Tdk Tertulis (Hk
Kebiasaan Blnd Kuno sblm BW 1848), Agrarisch Wet 1870, Agrarisch
Besluit 1870 /118(Tnh Adm)
• Hukum Tanah Adat: a. Tertulis diciptakan Pem Hind Bld/ Pem
Swapraja b. Tdk Tertulis: berlaku sebag gol Inlanders/ Bm Putra
• Tanah Hak Indonesia (Tdk diatur Hk Tnh Barat):
• Dibuat Pem Swapraja: berlaku di Kasultanan DIY, Solo, Sumt Tmr
• Dibuat Pem Hind Belanda: Hak Agrarisch Eigendom S 1872/117 & S
1873-38 Grond Vervreemdings verbod S 1875-179
• Pengaturan dlm Psl 62 RR 1854 Psl 51 IS
• Hak Ulayat, Huta (Tapanuli), Negari (Minangkabau)
• Hak Anggaduh Kagungan Dalem (DIY + Solo)
• Apanage Stelsel: pemberian HAT dari raja kpd kelg/ kaula
• Tanah Gogolan/ Pekulen/ Kelakeran (Minahasa)/ Pusako
(Minangkabau) (Communal Bezitrecht) : membuka tnh hutan, tdk
boleh dialihkan
Pembagian Tanah Mnrt Psl 1 Agrarisch Besluit
• Tanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja
berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak Barat
• Tanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.Onvrijlandsdomein
• Tanah Hak Eigendom
• Tanah Hak Erfpacht, Opstal, Gebruik
• Tanah hak Adat
• Fungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan
tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan
pembuktian (terbalik)
• Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) “Land rente”  Lord
Tenant  TEORI DOMEIN TS RAFFLES
• 1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda
• 1830 Van den Bosch Cultuur Stelsel (Tanam Paksa)
• Esensi Kolonialisme Eksploitasi
PEMBENTUKAN & PEMBANGUNAN HUKUM TANAH
NASIONAL
• Garis Besar Hukum Tanah Sblm lahirnya UUPA
• Hukum Tanah Adat 7 tiang Hk Adat van Vollenhoven:
• 1. Rechtsgemeenschappen (teritorial, genealogis, campuran)
• 2. Hak Ulayat
• 3. Adat Rechtskringen
• 4. Perjanjian adalah perb hukum in concrito
• 5. Tdk mengenal konstruksi hukum yg abstracto
• 6. Makes sensory perception the basis of legal catagories
& distinction/ tdk mengenal “right in rem & right in per-
sonam
• 7.Sifat susunan keluarga: patrileneal, matrilineal,parental
• Karakter hukum: tertulis & tdk tertulis  folk law
• Jenis: hak milik individual, komunal, Agrarisch Eigendom
(Ps 15 Ay (7) IS),Grant Sultan, Grant Deli, Hak Konsesi,
Vorstenlanden, Andarbe, Anggaduh dsb.
• KONSEPSI HUKUM TANAH BARAT
• Konsepsi:  liberal individualistik
• Persepsi:  semua tanah  “Res Nullius” Occupatie
HUKUM TANAH BARAT (Lanjutan..)
• Dasar: Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Buku II (Benda), Buku III
(Perjanjian) & S 1834 No.27 ( Overschrijvings Ordonnantie)  Over-
schrijvings Ambtenaar (Pejabat Baliknama)
• Hukum Tanah Antar Golongan (Intergentiel recht)  naar personele
en zakelijke verschillende rechtsstelsels en rechtsnormen asas
tnh memiliki status sendiri, tdk dipengaruhi hk subyek hak
• Grond vervreemdingsverbod S 1875 No.179/ larangan pengasingan
tanah pri ke non pribuminoway
• Hukum Tanah Swapraja pem otonom krn kontrak politis dg
kolonial/ daerah tdk langsung rakyat punya “Hak Anggaduh”
• Ketentuan Penting !!!Pasal 62 RR 1854 (3 ayat)  Pasal 51 IS
1925 1870 No.55 (Agrarisch Wet)
• AW dilaks Koninklijk Besluit Agrarisch Besluit (1870 No.118)
Psl 1 Asas “Domein Verklaring”/ Domein Statement
• Jenis Hak: Eigendom (570 BW), Erfpacht (720 BW), Opstal (711 BW),
Suyling Opstal = Erfpacht
USAHA PENYESUAIAN HUKUM AGRARIA KOLONIAL
• Argumentasi: dasar filosofi berbeda Barat = Adat
• Argumentasi Yuridik: Dualisme HukumKetidakpastian
• Argumentasi Sosial & ek: ketimpangan struktur
• Argumentasi Pragmatik: membuat hk baru/ memodify
• Pilihan kebijakan: memodifikasi peraturan lama (7):
• a.Penghapusan Desa Perdikan
• b.Penghapusan Hak Konversi di wil Vorstenlanden
• c.Penghapusan Tanah Partikelir
• d.Penataan Pengaturan Tanah Perkebunan
• e.Menaikkan Canon & Cijns
• f.Larangan Okupasi Illegal
• g.Merubah Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian
• UNIFIKASI HUKUM TANAH NASIONAL
• Berdasarkan: Hukum Adat: ,konsepsi, asas, lembaga,
sistem pengaturan  Hk Prismatik (Pluralisme Hukum)
UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN
DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
• Dasar Filosofi : Pancasila ; Dasar Konstitusional: Psl 33
(3) UUD  Komunalistik Religius
• Dasar Pengaturan : Hukum Adat ( Hukum Prismatik):
kepentingan nasional & ngr, sosialisme Ind, perat dlm
UUPA, perat lain, unsur yg berdasar hk agama
• Tujuan : 2 a. menciptakan unifikasi hk agraria
• Dasar : b. Menciptakan unifikasi hak penguasaan
(HAT & hak jaminan) melalui Konversi
• Fungsi UUPA: a. menghapus Dualisme hk tnh
b. unifikasi HAT & hak jaminan dg Konversi
c. Meletakkan landasan hk bg pemb hk agr
• Azas Hukum Tanah Nasional: , nasionalitas, fungsi sosi-
al, pemerataan & keadilan, penatagunaan tnh & peme-
liharaan lingk hidup, kekeluargaan & kegotongroyongan,
pemisahan horisontal, berkarakter hukum publik
• Sumber Hk Tanah Nasional: a. tertulis; b. tdk tertulis
ASAS- ASAS DASAR HUKUM TANAH NASIONAL
• A.Asas Religiositas memperhatikan unsur hk agama Ps 1 & 49
• B.Asas Kebangsaanmendahulukan kept nasional Ps 9, 20, 55
• C.Asas Demokrasitdk membedakan gender, suku, agama, wil Ps
4 ,9
• D.Asas pemerataan, pembatasan & keadilan- gol ek lemah
khususnya petani Ps 11, 12
• E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19
• F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14
• G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa
HAK PENGUASAAN ATAS TANAH
MENURUT HK TANAH NASIONAL
• A.Pengertian: hub hk yg memberikan kewng suby hk thd oby hk
• B. Pembidangan: bersifat hk publik dan hk perdata
• C. Ruang lingkup: hk tnh, hk air, hk pertambangan, hk perik,hk
penguasaan tenaga & unsur ruang angkasa
• D. Tata jenjang/ hirarkhi:
• 1. hak bangsa (Psl 1)
• 2. hak menguasai negara (Psl 2)
• Merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-VIII/2010 tanggal 16 Juni
2010 memperluas makna penguasaan negara atas sumber daya agraria
termasuk di dalamnya tanah dikonstruksi bahwa rakyat secara kolektif
memberikan mandat kepada negara untuk:
• Mengadakan kebijakan (beleid)
• Mengadakan pengaturan (regelendaad)
• Melakukan pengurusan (bestuursdaad)
• Melakukan pengelolaan (beheersdaad)
• Melakukan pengawasan (toezichthoudensdaad)
• 3. hak Ulayat (Psl 3)
• 4. hak perorangan terbagi:
• a. hak atas tanah orisinal/ primer: HM, HGB,HGU,HPk, HPL
• b. hak atas tnh derivatif/ skunder:HGB,Hpk,HSw,HUBHs,HGd
KETENTUAN UMUM HAT (RAMBU PEMBATAS)
Sitorus 2005, 78-79)
• 1.Tidak boleh menimbulkan kerugian bagi pihak lain
(misbruik van recht/ abus de droit, vergunning, Psl 6 UUPA)
• 2.Sesuai dgn isi & sifat HAT itu sendiri (Psl 20, 28, 35
UUPA)
• 3. Sesuai dgn Renc Tata Ruang (RTRW) & Renc Tata Guna
Tnh (Land-use planning) (Psl 14 UUPA jo UU 26/ 2007)
• 4. Tdk boleh digunakan untuk praktik pemerasan (Psl 10 (1),
11 (1) UUPA)
• 5. Tdk boleh menggunakan Ruang Atas Tnh & Ruang bwh
tnh yg tdk berkaitan lsg dgn penggunaan tnh (Psl 8 UUPA)
• FUNGSI SOSIAL HAT Psl 6 18 UUPA
HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT
UUPA
Urutan Jenis HAT Diatur Dlm Pasal Jangka waktu
(Durasi)
1. Right of Ownership (HM) 20 - 27 Unlimited
2. Right of Cultivation (HGU) 28 - 34 Maks 25 Thn, wkt
> 35 thn
diperpanjang 25
thn
3. Right of Use of Structure
(HGB)
35 – 40 jo
Gov Regulation No.40
Thn 1996
Maks 30 thn
diperpanjang 20
thn
4. Right of Use menggunakan
dan/ memungut hsl dr tnh
org lain/ TN
41 – 44 jo
Gov.Regulation No.40
Thn 1996
Maks 25 Thn,
perpanj 20 thn
5. Right of Management
(HPL) pecahan TN Quasi
HAT
Art 6 PMA No.9 Th
1965 jis PMDN No.1
Th 1977, 1 PP No.40
Thn 1996, Psl 7 (1)
UU No.16 Th 1985
According To
Secondary Right
HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT UUPA
Urutan Jenis HAT Diatur Dlm
Pasal
Jangka Waktu
6. Right of Lease ( Buildings) Art 44 – 45 of BAL Based on the
Contract
7. Right to Clear Land & Right to
Collect Forest Produce
Art 4 (2), 46 BAL,
Law No.41 Th 1999
Quasi of Land Right
8. Security of Loan Right (HT) Art 53 BAL, Law
No.4 Th 1996
Based on the
contract
9. Right of Ownership A Unit of
Apartment (HMSRS)
Law No.16 Th 1985,
Gov Regulation No.4
Th 1988
Unlimited
10.
11.
12.
Right of Use of Water
Right of Use of Airspace
(Spatial)
Right for Worship & Other
Sacred Purposes in line with The
Principle of Belief in Only One
God
Article 47 (1) (2)
BAL
Article 48 BAL
Article 49 BAL
Common Property
Common Property
Pokok Bahasan II: Politik hukum: makna, polic
• Makna Politik Hukum: “tujuan sistem hk, cara yg
dipakai, kapan hk hrs diubah, serta pola mapan apa untuk
pemilihan dan cara mencapai tujuan hukum” (S
Rahardjo-,1986: 334-335)/ Legal Policy: pembangunan hk
thd materi hk agar sesuai kebth, pelaks hk termasuk
penegasan fungsi lembaga & pembinaan penegak hukum
( AH Garuda Nusantara,1985 dlm Mahfud MD, 1998: 9)
• Policy (kebijakan), Suhendar,1997:98-99, Kolonial: eks-
ploitasi sektor perkeb, OrLa: kemakmuran:LR, penataan struktur,
OrBa: pengadaan tanah: pemb ekonomi & investasi; Rusmadi M,-
1997: 1.peningkatan kualitas SDM: BPN, PPAT, user; 2 penataan
regulasi; 3.Koordinasi & sinkronisasi kelembagaan kini: PerPres
No.11 Th 2005, PP 36/1998 & UU No.30 Th 2004
fikirkan alur: Planning, Organizing, Actuating, Controlling
Evaluating (P O A C E) Tupoksi BPN
Pokok Bahasan II:
Administrasi pertanahan: pengertian, pengaturan, m
Pengertian: administrare (to serve), KUBI : usaha &
kegiatan yg berkaitan dg penyelenggaraan kebijks
untukmencapai tujuan/ kegiatan yg berhub dg
penyelenggaaan pem: kegiatan kantor & tata usaha,
(D Suganda dlm Murad 1997: 1 )“org & manajemen
dr semua sumbernya scr berdaya & berhasil guna
dpt mencapai tujuan yg ditentukan”.
Pertanahan “kebij ngr/ pem dlm mengatur hub manu-
sia dg SD tanah”(Psl 2 & 4 UUPA).
Pengaturan: UUPA, Kep Pres No.7/ 1979, UU 4/ 1996, UU
No-.30/ 2004, PP 40/1996, PP 41/1996, PP 24/1997, PP
36/1998, PP 37/1998,PP 46/2002, PMA 3/ 1997, Per Pres No.11
/ 2005, Per Pres No.36 /2005, PMA 2/ 1999, PMA No.1/ 1999,
Instrk MenAgr No.1/ 1999 dsb.
URUSAN AGRARIA DARI SENTRALISASI KE
DESENTRALISASI ?• Latar Belakang: Pergantian Rezim Orde Baru  Transisi
• Maraknya kasus agraria (pertanahan) Lihat Tabel KPA
• Konflik kelembagaan & norma
• Kebijakan Yang Ada: Desentralisasi UU No.32 Th 2004
• Bentuk Kebijakan: TAP IX/ MPR/ 2001
• Keputusan Presiden No.34 Tahun 2003  Penyerahan Urusan Pusat ke Daerah
 9 Urusan
• Kebijakan lanjutan: PP No.38 Thn 2007
• Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat
• (3) terdiri atas 31 (tiga puluh satu) bidang urusan
• pemerintahan meliputi:
• a. pendidikan;
• b. kesehatan;
• c. pekerjaan umum . . .
• c. pekerjaan umum;
• d. perumahan;
• e. penataan ruang;
• f. perencanaan pembangunan;
• g. perhubungan;
• h. lingkungan hidup;
• i. pertanahan;
Pokok Bahasan II: mekanisme, implikasi, konteks
pelayanan pertanahan
• Mekanisme:Instruksi Ka BPN No.3 Th.1998
peningkatan efisiensi & kualitas pelayanan masy di
bid petanahan
• Implikasi:efisiensi, produktivitas & kualitas
layanan:kejelasan prosedur, kelengkapan
persyaratan, kepastian biaya, kejelasan & kepastian
waktu, informasi & tertib administrasi ( Catur tertib
Pertanahan) ada & ketaatan SOP yg standar
• Pelayanan Pertanahan Catur Tertib Pertanahan
kepastian peruntukan, penggunaan, persediaan,
pemeliharaan
• Pelibatan Aktif  Notaris, Pejabat Pembuat Akta
Tanah, PemDa
• Pengawasan peruntukan, pemilikan, penggunaan
dsb
• Pelayanan  dgn prinsip: cepat, mudah, murah,
sederhana PP No.24 Thn 1997 jo Permenag
No.3/1997
KETERKAITAN PENGATURAN
AGRARIA DAN SDA LAINNYA
TOTAL LAND CASES BASED ON
AGRARI AN REFORM CONSORTI UM 2011
Sengketa tanah & upaya solusinya
• Boedi Harsono
(2002) : “sengketa yg
diakibatkan oleh dilakukannya
perb hk/ terjadinya peristiwa hk
mengenai satu bid tnh tertentu”
• 1. Data bidang tanahnya
• 2.Letak bidang tanahnya
• 3.Batas bidang tanahnya
• 4.Luas bidang tanahnya
• 5.Status dan/atau subyek hak
• 6.Hak yg membebaninya
• 7.Pemindahan haknya
• 8.Batalnya hak menjadi Tn Ngr
• 9.Pelepasan/ penyerahan hak
• 10. Pengosongan tanah
11.Sengketa ganti rugi/ pesa-
ngon
12.Sengketa pembatalan hak
13.Sengketa pencabutan hak
14.Sengketa pemberian hak
15.Sengketa penerbitan sertf
16.Sengketa alat bukti hak/
perbuatan hukum
Sengketa tanah & upaya solusinya
• Maria SW Sumardjono
(1982, 1996) peta
permasalahan pertanahan:
1. Masalah penggarapan rakyat
atas tnh areal kehut,
perkeb, proyek perumh
2. Masalah pelanggaran keten-
tuan Land Reform
3. Ekses-ekses dalam
pengadaan tanah untuk
kepentingan pemb
4. Sengketa keperdataan bero-
byek tanah
5. Masalah yg berkaitan dg Hak
Ulayat Masyarakat (hk) Adat
Data 1994, 1995 E. Suhendar
Jenis & Fihak yg bersengketa
1.Ganti rugi peng tnh 34,7%
2.Status penguasaan 31,5 %
3.Status pemiikan tnh 22,6%
4.Status penggunaan 11,3 %
Fihak Yg Bersengketa:
1, Masyarakat Vs Pemerintah 57%
2.Masyarakat vs pengusaha 30%
3.Sesama masyarakat 11%
Data KPA 1970 – 2000:
1.Masy vs pemerintah 719
2.Masy vs perush swasta 833
3.Masy vs Perush pemerintah 219
KONSEP, DEFINISI, UNSUR
HMSRS
Konsep menurut Sofian Effendi adalah istilah dan
definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Konsep berfungsi menyederhanakan pemikiran
dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa
kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya.
Konsep rumah susun dapat diketahui dari Pasal 1 angka
1 UU No.20 Thn 2011:
• Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik
dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian
yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama.
TIGA KONSEP DASAR RUSUN
MENURUT UU No.20 th 2011
• 4.Tanah bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk
bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak
terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya
dalam persyaratan izin mendirikan bangunan.
• 5. Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara
tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi
dengan satuan-satuan rumah susun.
• 6. Benda bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah
susun melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah
untuk pemakaian bersama.
TUJUAN PEMBANGUNAN RUSUN• Pasal 3
• a. menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta
menciptakan permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan
ekonomi, sosial, dan budaya;
• b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah,
serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam
menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang
dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan;
• c. mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman
kumuh;
• d. mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang,
efisien, dan produktif;
• e. memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan
penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR;
• f. memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan
rumah susun;
• g. menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan
terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman,
harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan
permukiman yang terpadu; dan
• h. memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian,
pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.
PERSYARATAN PEMBANGUNAN RUSUN ?
• Persyaratan Pembangunan Pasal 23
• (1) Pembangunan rumah susun dilakukan melalui
perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan
teknis.
• (2) Perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan
teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–
undangan.
• Pasal 24 Persyaratan pembangunan rumah susun
meliputi:
• a. persyaratan administratif;
• b. persyaratan teknis; dan
• c. persyaratan ekologis.
4.JENIS RUSUN MENURUT TUJUAN
PENGGUNAANNYA
• 1.Rumah susun umum adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
• 2.Rumah susun khusus adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.
• 3.Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki
negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian,
sarana pembinaan keluarga, serta penunjang pelaksanaan
tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.
• 4.Rumah susun komersial adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan.
PERTANYAAN POST TEST
• 1. What is your opinion regarding land policies in
the Dutch colonial era?
2.What is the basic philosophy of land policy of the
colonial period?
3.What is your opinion about land rights in the
colonial period and the period of the BAL?
• 4. What similarities and differences in land rights
which are fixed and temporary?
• 5.What similarities and differences between lease
(for building) & use of land rights ?
6. What similarities and differences between state
land use rights with the right management ?
7.Whether the management rights can be
considered as land rights ?
–DO THE BEST
THANK YOU VERY MUCH

More Related Content

What's hot

Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Idik Saeful Bahri
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumAnto Neo Madani
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Muhammad Rafi Kambara
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Rudi Sudirdja
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumAji Wasesa
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumDian Permata Sari
 

What's hot (20)

Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
Pembahasan soal uas hukum acara pidana fh unpas 2014
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata Hukum
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukumAliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
Aliran yg menghubungkan uu,hakim,hukum
 

Viewers also liked

Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agrariayoko14
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agrariaCanang Bagus
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria Mr.Mahmud
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Leks&Co
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesiabung gunawan
 
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 Zaka Firma Aditya
 
Argumentative Introduction
Argumentative IntroductionArgumentative Introduction
Argumentative Introductionguest6e8bf2
 
Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Joel mabes
 
Pembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBPembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBBbe Mee
 
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445Hukum dan politik agraria kolonial 943857445
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445Nur Rois
 
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraKebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraAntoni081
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 

Viewers also liked (20)

Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Dasar hukum agraria
Dasar hukum agrariaDasar hukum agraria
Dasar hukum agraria
 
Hukum agraria
Hukum agrariaHukum agraria
Hukum agraria
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agraria
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 1)
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
 
Politik Agraria - F
Politik Agraria - FPolitik Agraria - F
Politik Agraria - F
 
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960 ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
ANALISIS KARAKTERISTIK HUKUM UU NO.5 TAHUN 1960
 
Argumentative Introduction
Argumentative IntroductionArgumentative Introduction
Argumentative Introduction
 
Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah Permasalahan kebijakan pemerintah
Permasalahan kebijakan pemerintah
 
Pembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBPembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTB
 
Strata titles
Strata titlesStrata titles
Strata titles
 
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445Hukum dan politik agraria kolonial 943857445
Hukum dan politik agraria kolonial 943857445
 
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraKebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 

Similar to HUKUM AGRARIA

HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppt
HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.pptHUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppt
HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppttemmy17
 
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).ppt
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).pptKuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).ppt
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).pptCAHYOANUGROHO
 
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxtanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxMuktiAliBerutu
 
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptx
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptxYURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptx
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptxDerallMuhamadYusufAz
 
Agraria fh uaj
Agraria fh uajAgraria fh uaj
Agraria fh uajHana Bell
 
Tata guna lahan pertemuan 1 2
Tata guna lahan pertemuan 1 2Tata guna lahan pertemuan 1 2
Tata guna lahan pertemuan 1 2adityaferryans
 
2. Sumber Hukum Tanah.pptx
2. Sumber Hukum Tanah.pptx2. Sumber Hukum Tanah.pptx
2. Sumber Hukum Tanah.pptxToharRia1
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 
power point Agraria kak heri.pptx
power point Agraria kak heri.pptxpower point Agraria kak heri.pptx
power point Agraria kak heri.pptxRIZKIASISTENSPV
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahNuelnuel11
 
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia .Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia Oswar Mungkasa
 

Similar to HUKUM AGRARIA (20)

HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppt
HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.pptHUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppt
HUKUM-AGRARIAMateri-PPM-MKn-2012-.ppt
 
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).ppt
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).pptKuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).ppt
Kuliah-TANAH-ADAT-Sept-2013(1).ppt
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxtanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
 
Pp no 9_1987_pjs
Pp no 9_1987_pjsPp no 9_1987_pjs
Pp no 9_1987_pjs
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptx
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptxYURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptx
YURISPRUDENSI DAN DOKTRIN HUKUM TANAH.pptx
 
Agraria fh uaj
Agraria fh uajAgraria fh uaj
Agraria fh uaj
 
Tata guna lahan pertemuan 1 2
Tata guna lahan pertemuan 1 2Tata guna lahan pertemuan 1 2
Tata guna lahan pertemuan 1 2
 
2. Sumber Hukum Tanah.pptx
2. Sumber Hukum Tanah.pptx2. Sumber Hukum Tanah.pptx
2. Sumber Hukum Tanah.pptx
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
power point Agraria kak heri.pptx
power point Agraria kak heri.pptxpower point Agraria kak heri.pptx
power point Agraria kak heri.pptx
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
Edit hukum adat
Edit hukum adatEdit hukum adat
Edit hukum adat
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilah
 
PPT SIDANG SKRIPSI.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI.pptxPPT SIDANG SKRIPSI.pptx
PPT SIDANG SKRIPSI.pptx
 
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptxSEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
 
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia .Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 

More from Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

More from Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

HUKUM AGRARIA

  • 1. HUKUM AGRARIA PENGANTAR & PENDALAMAN Oleh MUHAMADYOGI
  • 2. KONTRAK BELAJAR (Student Based Learning ): • 1. Serius • 2. Tertib & Cermat • 3. Tepat waktu • 4. Partisipasi (totalitas) • 5. Kekompakan/ Kebersamaan dgn tugas kelompok • 6. Kejujuran • 7. Keberanian (dlm kebenaran) • 8. Transparansi (Sistem Penilaian Hasil Belajar) • 9. Keterbukaan Fikiran (Positif) • 10.Mencapai Terbaik
  • 3. BAHAN PUSTAKA: • Oloan Sitorus & HM Zaki Sierrad.,2006., Hukum Agraria Indonesia, Konsep Dasar & Implementasi, Cetakan Pertama, Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta Maria SW Sumardjono.,2005., Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi & Implementasi, Edisi Revisi, Buku Kompas, Jakarta • Boedi Harsono.,2009., UUPA Sejarah Penyusunan dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta • Muchsin & Imam Koeswahyono.,2007.,Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah, Refika Aditama, Bandung • Basic Agrarian Law (UUPA) & Buku Boedi Harsono  keharusan memiliki tiap peserta pembelajaran
  • 4. PENGADAAN TANAH DEMI (ALASAN) KEPENTINGAN UMUM & PEMBANGUNAN
  • 5. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN • Tujuan: memberikan penyegaran kembali pemahaman calon mahasiswa MKn yg komprehensif mengenai hk agr/ pertanahan positif dgn urutan sebagai berikut: • pengertian, politik hukum agraria nasional, • sejarah terbentuknya UUPA, pengaruh hk Adat, asas, hak atas tanah, • Ketentuan konversi, serta perkembangan mutakhir hukum agraria positif • Urutan Pembahasan Per Pokok Bahasan Garis Besarnya: • Pengertian agraria, politik, administrasi & hukum • Sejarah terbentuknya UUPA, asas & tujuan • Pengertian & pengaruh Hk Adat, Ulayat,Fungsi Sosia • Prinsip-prinsip Hukum Tanah Nasional • Pendaftaran Tanah • Keterkaitan Aspek Pertanahan dgn SDA terkait • Peran BPN, PPAT & Notaris Dlm Pengembangan hk agraria & Masalah Terkait
  • 6. PRE TEST • 1. Apa yang anda fahami dengan istilah agraria? 2. Apa perbedaan antara agraria dan tanah? 3. Dimana letak hukum agraria dlm sistem hukum Ind ? • 4. Apa landasan philosofi hukum agraria Indonesia ? • 5. Apa karakteristik hukum agraria Indonesia berda- • sarkan pengalaman dan pemahaman anda ?
  • 7. Apa Agraria itu ? • Ager (Latin): lapangan, pedusunan, wilayah, tanah negara • Agger : tanggul penahan, pelindung, pematang, reruntuhan tanah, bukit (SMP Tjondronegoro, G Wiradi, 2002: 1-4) • KUBI 1994 urusan pertanian/ tnh pertanian, urusan pemilikan tnh • Black’s Law Dictionary: agrarian laws menunjuk seprangkat perat hukum yg bertujuan mengadakan pembagian tnh yg luas dlm memeratakan penguasaan & pemilikannya (Arie Sukanti dkk, 2005: 1) • Kajian Historik: UU Solon 594 BC Seisachtheia (menyerasikan hub yg tdk serasi antar pengguna tnh) • Dalam Uu No.5 Th 1960 mengacu pd Psl 33 Ay (3) UUD - Bumi Psl 1 Ay (4) - Air Psl 1 Ay (5) yo 47 - Kekayaan alam Psl 1 Ay (2) - Unsur Ruang Angk Psl 48 Simpulan: Hk Agraria di bagi 2: a. Luas (B A RA + Ka) b.Sempit ( Hk Tanah )
  • 8. Dua Bagian Hukum Tanah (E Utrecht) • Hukum Tanah Adm: mengatur hak penguasaan atas unsur SDA, Agraria, kept masy/umum • Hukum Tanah Perdata:mengatur hub hk suby & oby • Garis besar Perkemb Hk Tanah Indonesia: • Hukum Tanah Adat (Indigenous/ Folk Law) • Hukum Tanah Barat ( Burgerlijk Wetboek 1848): Bk II HAT & Hak Jaminan, Bk III: jual-beli, BK IV Daluwarsa • SIMPULAN: Dualistik Pluralistik Ketent Pokok Ketent Pelengkap HK Tnh Adat HK Tnh Barat Dualistik Hk Tnh Antar Gol Hk Tnh Administrasi Hk Tnh Swapraja
  • 9. Kesimpulan Pluralitas Hk Tanah • Hukum Tanah Barat ( Liberal-Individualistik): sumber: a.Tertulis BK II: Eigendom (Ps 571), Opstal (Ps 711) Erfpacht (Ps 720), Gebruik (Ps 818),III: jual-beli (Ps 1457-1458), sewa-menyewa Ps 1588-1600), IV Acquisitive Verjaring,BW (Psl 610-1955, 1963), b.Tdk Tertulis (Hk Kebiasaan Blnd Kuno sblm BW 1848), Agrarisch Wet 1870, Agrarisch Besluit 1870 /118(Tnh Adm) • Hukum Tanah Adat: a. Tertulis diciptakan Pem Hind Bld/ Pem Swapraja b. Tdk Tertulis: berlaku sebag gol Inlanders/ Bm Putra • Tanah Hak Indonesia (Tdk diatur Hk Tnh Barat): • Dibuat Pem Swapraja: berlaku di Kasultanan DIY, Solo, Sumt Tmr • Dibuat Pem Hind Belanda: Hak Agrarisch Eigendom S 1872/117 & S 1873-38 Grond Vervreemdings verbod S 1875-179 • Pengaturan dlm Psl 62 RR 1854 Psl 51 IS • Hak Ulayat, Huta (Tapanuli), Negari (Minangkabau) • Hak Anggaduh Kagungan Dalem (DIY + Solo) • Apanage Stelsel: pemberian HAT dari raja kpd kelg/ kaula • Tanah Gogolan/ Pekulen/ Kelakeran (Minahasa)/ Pusako (Minangkabau) (Communal Bezitrecht) : membuka tnh hutan, tdk boleh dialihkan
  • 10. Pembagian Tanah Mnrt Psl 1 Agrarisch Besluit • Tanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak Barat • Tanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.Onvrijlandsdomein • Tanah Hak Eigendom • Tanah Hak Erfpacht, Opstal, Gebruik • Tanah hak Adat • Fungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan pembuktian (terbalik) • Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) “Land rente”  Lord Tenant  TEORI DOMEIN TS RAFFLES • 1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda • 1830 Van den Bosch Cultuur Stelsel (Tanam Paksa) • Esensi Kolonialisme Eksploitasi
  • 11. PEMBENTUKAN & PEMBANGUNAN HUKUM TANAH NASIONAL • Garis Besar Hukum Tanah Sblm lahirnya UUPA • Hukum Tanah Adat 7 tiang Hk Adat van Vollenhoven: • 1. Rechtsgemeenschappen (teritorial, genealogis, campuran) • 2. Hak Ulayat • 3. Adat Rechtskringen • 4. Perjanjian adalah perb hukum in concrito • 5. Tdk mengenal konstruksi hukum yg abstracto • 6. Makes sensory perception the basis of legal catagories & distinction/ tdk mengenal “right in rem & right in per- sonam • 7.Sifat susunan keluarga: patrileneal, matrilineal,parental • Karakter hukum: tertulis & tdk tertulis  folk law • Jenis: hak milik individual, komunal, Agrarisch Eigendom (Ps 15 Ay (7) IS),Grant Sultan, Grant Deli, Hak Konsesi, Vorstenlanden, Andarbe, Anggaduh dsb. • KONSEPSI HUKUM TANAH BARAT • Konsepsi:  liberal individualistik • Persepsi:  semua tanah  “Res Nullius” Occupatie
  • 12. HUKUM TANAH BARAT (Lanjutan..) • Dasar: Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Buku II (Benda), Buku III (Perjanjian) & S 1834 No.27 ( Overschrijvings Ordonnantie)  Over- schrijvings Ambtenaar (Pejabat Baliknama) • Hukum Tanah Antar Golongan (Intergentiel recht)  naar personele en zakelijke verschillende rechtsstelsels en rechtsnormen asas tnh memiliki status sendiri, tdk dipengaruhi hk subyek hak • Grond vervreemdingsverbod S 1875 No.179/ larangan pengasingan tanah pri ke non pribuminoway • Hukum Tanah Swapraja pem otonom krn kontrak politis dg kolonial/ daerah tdk langsung rakyat punya “Hak Anggaduh” • Ketentuan Penting !!!Pasal 62 RR 1854 (3 ayat)  Pasal 51 IS 1925 1870 No.55 (Agrarisch Wet) • AW dilaks Koninklijk Besluit Agrarisch Besluit (1870 No.118) Psl 1 Asas “Domein Verklaring”/ Domein Statement • Jenis Hak: Eigendom (570 BW), Erfpacht (720 BW), Opstal (711 BW), Suyling Opstal = Erfpacht
  • 13. USAHA PENYESUAIAN HUKUM AGRARIA KOLONIAL • Argumentasi: dasar filosofi berbeda Barat = Adat • Argumentasi Yuridik: Dualisme HukumKetidakpastian • Argumentasi Sosial & ek: ketimpangan struktur • Argumentasi Pragmatik: membuat hk baru/ memodify • Pilihan kebijakan: memodifikasi peraturan lama (7): • a.Penghapusan Desa Perdikan • b.Penghapusan Hak Konversi di wil Vorstenlanden • c.Penghapusan Tanah Partikelir • d.Penataan Pengaturan Tanah Perkebunan • e.Menaikkan Canon & Cijns • f.Larangan Okupasi Illegal • g.Merubah Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian • UNIFIKASI HUKUM TANAH NASIONAL • Berdasarkan: Hukum Adat: ,konsepsi, asas, lembaga, sistem pengaturan  Hk Prismatik (Pluralisme Hukum)
  • 14. UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA • Dasar Filosofi : Pancasila ; Dasar Konstitusional: Psl 33 (3) UUD  Komunalistik Religius • Dasar Pengaturan : Hukum Adat ( Hukum Prismatik): kepentingan nasional & ngr, sosialisme Ind, perat dlm UUPA, perat lain, unsur yg berdasar hk agama • Tujuan : 2 a. menciptakan unifikasi hk agraria • Dasar : b. Menciptakan unifikasi hak penguasaan (HAT & hak jaminan) melalui Konversi • Fungsi UUPA: a. menghapus Dualisme hk tnh b. unifikasi HAT & hak jaminan dg Konversi c. Meletakkan landasan hk bg pemb hk agr • Azas Hukum Tanah Nasional: , nasionalitas, fungsi sosi- al, pemerataan & keadilan, penatagunaan tnh & peme- liharaan lingk hidup, kekeluargaan & kegotongroyongan, pemisahan horisontal, berkarakter hukum publik • Sumber Hk Tanah Nasional: a. tertulis; b. tdk tertulis
  • 15. ASAS- ASAS DASAR HUKUM TANAH NASIONAL • A.Asas Religiositas memperhatikan unsur hk agama Ps 1 & 49 • B.Asas Kebangsaanmendahulukan kept nasional Ps 9, 20, 55 • C.Asas Demokrasitdk membedakan gender, suku, agama, wil Ps 4 ,9 • D.Asas pemerataan, pembatasan & keadilan- gol ek lemah khususnya petani Ps 11, 12 • E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19 • F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14 • G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa
  • 16. HAK PENGUASAAN ATAS TANAH MENURUT HK TANAH NASIONAL • A.Pengertian: hub hk yg memberikan kewng suby hk thd oby hk • B. Pembidangan: bersifat hk publik dan hk perdata • C. Ruang lingkup: hk tnh, hk air, hk pertambangan, hk perik,hk penguasaan tenaga & unsur ruang angkasa • D. Tata jenjang/ hirarkhi: • 1. hak bangsa (Psl 1) • 2. hak menguasai negara (Psl 2) • Merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-VIII/2010 tanggal 16 Juni 2010 memperluas makna penguasaan negara atas sumber daya agraria termasuk di dalamnya tanah dikonstruksi bahwa rakyat secara kolektif memberikan mandat kepada negara untuk: • Mengadakan kebijakan (beleid) • Mengadakan pengaturan (regelendaad) • Melakukan pengurusan (bestuursdaad) • Melakukan pengelolaan (beheersdaad) • Melakukan pengawasan (toezichthoudensdaad) • 3. hak Ulayat (Psl 3) • 4. hak perorangan terbagi: • a. hak atas tanah orisinal/ primer: HM, HGB,HGU,HPk, HPL • b. hak atas tnh derivatif/ skunder:HGB,Hpk,HSw,HUBHs,HGd
  • 17. KETENTUAN UMUM HAT (RAMBU PEMBATAS) Sitorus 2005, 78-79) • 1.Tidak boleh menimbulkan kerugian bagi pihak lain (misbruik van recht/ abus de droit, vergunning, Psl 6 UUPA) • 2.Sesuai dgn isi & sifat HAT itu sendiri (Psl 20, 28, 35 UUPA) • 3. Sesuai dgn Renc Tata Ruang (RTRW) & Renc Tata Guna Tnh (Land-use planning) (Psl 14 UUPA jo UU 26/ 2007) • 4. Tdk boleh digunakan untuk praktik pemerasan (Psl 10 (1), 11 (1) UUPA) • 5. Tdk boleh menggunakan Ruang Atas Tnh & Ruang bwh tnh yg tdk berkaitan lsg dgn penggunaan tnh (Psl 8 UUPA) • FUNGSI SOSIAL HAT Psl 6 18 UUPA
  • 18. HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT UUPA Urutan Jenis HAT Diatur Dlm Pasal Jangka waktu (Durasi) 1. Right of Ownership (HM) 20 - 27 Unlimited 2. Right of Cultivation (HGU) 28 - 34 Maks 25 Thn, wkt > 35 thn diperpanjang 25 thn 3. Right of Use of Structure (HGB) 35 – 40 jo Gov Regulation No.40 Thn 1996 Maks 30 thn diperpanjang 20 thn 4. Right of Use menggunakan dan/ memungut hsl dr tnh org lain/ TN 41 – 44 jo Gov.Regulation No.40 Thn 1996 Maks 25 Thn, perpanj 20 thn 5. Right of Management (HPL) pecahan TN Quasi HAT Art 6 PMA No.9 Th 1965 jis PMDN No.1 Th 1977, 1 PP No.40 Thn 1996, Psl 7 (1) UU No.16 Th 1985 According To Secondary Right
  • 19. HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT UUPA Urutan Jenis HAT Diatur Dlm Pasal Jangka Waktu 6. Right of Lease ( Buildings) Art 44 – 45 of BAL Based on the Contract 7. Right to Clear Land & Right to Collect Forest Produce Art 4 (2), 46 BAL, Law No.41 Th 1999 Quasi of Land Right 8. Security of Loan Right (HT) Art 53 BAL, Law No.4 Th 1996 Based on the contract 9. Right of Ownership A Unit of Apartment (HMSRS) Law No.16 Th 1985, Gov Regulation No.4 Th 1988 Unlimited 10. 11. 12. Right of Use of Water Right of Use of Airspace (Spatial) Right for Worship & Other Sacred Purposes in line with The Principle of Belief in Only One God Article 47 (1) (2) BAL Article 48 BAL Article 49 BAL Common Property Common Property
  • 20. Pokok Bahasan II: Politik hukum: makna, polic • Makna Politik Hukum: “tujuan sistem hk, cara yg dipakai, kapan hk hrs diubah, serta pola mapan apa untuk pemilihan dan cara mencapai tujuan hukum” (S Rahardjo-,1986: 334-335)/ Legal Policy: pembangunan hk thd materi hk agar sesuai kebth, pelaks hk termasuk penegasan fungsi lembaga & pembinaan penegak hukum ( AH Garuda Nusantara,1985 dlm Mahfud MD, 1998: 9) • Policy (kebijakan), Suhendar,1997:98-99, Kolonial: eks- ploitasi sektor perkeb, OrLa: kemakmuran:LR, penataan struktur, OrBa: pengadaan tanah: pemb ekonomi & investasi; Rusmadi M,- 1997: 1.peningkatan kualitas SDM: BPN, PPAT, user; 2 penataan regulasi; 3.Koordinasi & sinkronisasi kelembagaan kini: PerPres No.11 Th 2005, PP 36/1998 & UU No.30 Th 2004 fikirkan alur: Planning, Organizing, Actuating, Controlling Evaluating (P O A C E) Tupoksi BPN
  • 21. Pokok Bahasan II: Administrasi pertanahan: pengertian, pengaturan, m Pengertian: administrare (to serve), KUBI : usaha & kegiatan yg berkaitan dg penyelenggaraan kebijks untukmencapai tujuan/ kegiatan yg berhub dg penyelenggaaan pem: kegiatan kantor & tata usaha, (D Suganda dlm Murad 1997: 1 )“org & manajemen dr semua sumbernya scr berdaya & berhasil guna dpt mencapai tujuan yg ditentukan”. Pertanahan “kebij ngr/ pem dlm mengatur hub manu- sia dg SD tanah”(Psl 2 & 4 UUPA). Pengaturan: UUPA, Kep Pres No.7/ 1979, UU 4/ 1996, UU No-.30/ 2004, PP 40/1996, PP 41/1996, PP 24/1997, PP 36/1998, PP 37/1998,PP 46/2002, PMA 3/ 1997, Per Pres No.11 / 2005, Per Pres No.36 /2005, PMA 2/ 1999, PMA No.1/ 1999, Instrk MenAgr No.1/ 1999 dsb.
  • 22. URUSAN AGRARIA DARI SENTRALISASI KE DESENTRALISASI ?• Latar Belakang: Pergantian Rezim Orde Baru  Transisi • Maraknya kasus agraria (pertanahan) Lihat Tabel KPA • Konflik kelembagaan & norma • Kebijakan Yang Ada: Desentralisasi UU No.32 Th 2004 • Bentuk Kebijakan: TAP IX/ MPR/ 2001 • Keputusan Presiden No.34 Tahun 2003  Penyerahan Urusan Pusat ke Daerah  9 Urusan • Kebijakan lanjutan: PP No.38 Thn 2007 • Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat • (3) terdiri atas 31 (tiga puluh satu) bidang urusan • pemerintahan meliputi: • a. pendidikan; • b. kesehatan; • c. pekerjaan umum . . . • c. pekerjaan umum; • d. perumahan; • e. penataan ruang; • f. perencanaan pembangunan; • g. perhubungan; • h. lingkungan hidup; • i. pertanahan;
  • 23. Pokok Bahasan II: mekanisme, implikasi, konteks pelayanan pertanahan • Mekanisme:Instruksi Ka BPN No.3 Th.1998 peningkatan efisiensi & kualitas pelayanan masy di bid petanahan • Implikasi:efisiensi, produktivitas & kualitas layanan:kejelasan prosedur, kelengkapan persyaratan, kepastian biaya, kejelasan & kepastian waktu, informasi & tertib administrasi ( Catur tertib Pertanahan) ada & ketaatan SOP yg standar • Pelayanan Pertanahan Catur Tertib Pertanahan kepastian peruntukan, penggunaan, persediaan, pemeliharaan • Pelibatan Aktif  Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah, PemDa • Pengawasan peruntukan, pemilikan, penggunaan dsb • Pelayanan  dgn prinsip: cepat, mudah, murah, sederhana PP No.24 Thn 1997 jo Permenag No.3/1997
  • 25. TOTAL LAND CASES BASED ON AGRARI AN REFORM CONSORTI UM 2011
  • 26. Sengketa tanah & upaya solusinya • Boedi Harsono (2002) : “sengketa yg diakibatkan oleh dilakukannya perb hk/ terjadinya peristiwa hk mengenai satu bid tnh tertentu” • 1. Data bidang tanahnya • 2.Letak bidang tanahnya • 3.Batas bidang tanahnya • 4.Luas bidang tanahnya • 5.Status dan/atau subyek hak • 6.Hak yg membebaninya • 7.Pemindahan haknya • 8.Batalnya hak menjadi Tn Ngr • 9.Pelepasan/ penyerahan hak • 10. Pengosongan tanah 11.Sengketa ganti rugi/ pesa- ngon 12.Sengketa pembatalan hak 13.Sengketa pencabutan hak 14.Sengketa pemberian hak 15.Sengketa penerbitan sertf 16.Sengketa alat bukti hak/ perbuatan hukum
  • 27. Sengketa tanah & upaya solusinya • Maria SW Sumardjono (1982, 1996) peta permasalahan pertanahan: 1. Masalah penggarapan rakyat atas tnh areal kehut, perkeb, proyek perumh 2. Masalah pelanggaran keten- tuan Land Reform 3. Ekses-ekses dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pemb 4. Sengketa keperdataan bero- byek tanah 5. Masalah yg berkaitan dg Hak Ulayat Masyarakat (hk) Adat Data 1994, 1995 E. Suhendar Jenis & Fihak yg bersengketa 1.Ganti rugi peng tnh 34,7% 2.Status penguasaan 31,5 % 3.Status pemiikan tnh 22,6% 4.Status penggunaan 11,3 % Fihak Yg Bersengketa: 1, Masyarakat Vs Pemerintah 57% 2.Masyarakat vs pengusaha 30% 3.Sesama masyarakat 11% Data KPA 1970 – 2000: 1.Masy vs pemerintah 719 2.Masy vs perush swasta 833 3.Masy vs Perush pemerintah 219
  • 28. KONSEP, DEFINISI, UNSUR HMSRS Konsep menurut Sofian Effendi adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Konsep berfungsi menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya. Konsep rumah susun dapat diketahui dari Pasal 1 angka 1 UU No.20 Thn 2011: • Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
  • 29. TIGA KONSEP DASAR RUSUN MENURUT UU No.20 th 2011 • 4.Tanah bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin mendirikan bangunan. • 5. Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun. • 6. Benda bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.
  • 30. TUJUAN PEMBANGUNAN RUSUN• Pasal 3 • a. menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya; • b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; • c. mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman kumuh; • d. mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang, efisien, dan produktif; • e. memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR; • f. memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan rumah susun; • g. menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman yang terpadu; dan • h. memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian, pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.
  • 31. PERSYARATAN PEMBANGUNAN RUSUN ? • Persyaratan Pembangunan Pasal 23 • (1) Pembangunan rumah susun dilakukan melalui perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis. • (2) Perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang– undangan. • Pasal 24 Persyaratan pembangunan rumah susun meliputi: • a. persyaratan administratif; • b. persyaratan teknis; dan • c. persyaratan ekologis.
  • 32. 4.JENIS RUSUN MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA • 1.Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. • 2.Rumah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus. • 3.Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. • 4.Rumah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan.
  • 33. PERTANYAAN POST TEST • 1. What is your opinion regarding land policies in the Dutch colonial era? 2.What is the basic philosophy of land policy of the colonial period? 3.What is your opinion about land rights in the colonial period and the period of the BAL? • 4. What similarities and differences in land rights which are fixed and temporary? • 5.What similarities and differences between lease (for building) & use of land rights ? 6. What similarities and differences between state land use rights with the right management ? 7.Whether the management rights can be considered as land rights ?
  • 34. –DO THE BEST THANK YOU VERY MUCH