SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1. DASAR HUKUM AGRARIA
UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1960 TENTNG PERATURAN DASAR
POKOK-POKOK AGRARIA.
2. PENGERTIAN HUKUM AGRARIA
Keseluruhan kaedah hokum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
hak-hak penguasaan atas Agraria (bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam
yang terkndung di dalamnya)
3. KEDUDUKAN KAEDAH HUKUM AGRARIA
a. Sebelum UUPA
Hukum agraria merupakan bagian dari hukum adat, hukum perdata barat,
hukum tata usaha Negara/ administrasi Negara, dan hukum antar golongan/
hukum intergentil
b. Sesudah UUPA
Hukum agrarian merupakan hukum yang berdiri sendiri yang sejajar dengan
cabang ilmu hukum lain karena memenuhi persyaratan ilmiah yang memiliki
obyek materiil dan formil)
4. SIFAT ISI KAEDAH HUKUM AGRARIA
a. Bersifat Publik
Tercantum Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yaitu Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
b. Bersifat privat ( Peralihan HMAT karena jual beli)
 Hak milik atas tanah dapat dialihkan kepada orang lain
 Jika beralih karena peristiwa hukum disebut jual beli
5. RUANG LINGKUP KAEDAH HUKUM AGRARIA
a. Mengatur hubungan hukum antara bangsa, Negara, dan warga perorangan
dengan bidang keagrariaan
b. Mengatur status bidang keagrariaan(tanah)
c. Mengatur perbuatan-perbuatan hukum dari warga Negara/perorangan yang
menyangkut bidang keagrariaan (tanah)
6. BENTUK DAN URUTAN TINGKATAN KAEDAH HUKUM AGRARIA
a. Tertulis
Pancasila
UUD 1945 (Pasal 33 ayat 3)
TAP MPR RI
Udang-undang No. 5 Tahun 1960/UUPA
Peraturan Pelaksanaan UUPA
Peraturan lama yang masih berlaku
b. Tidak tertulis
Hukum adat yang dimurnikan
Hukum kebiasaan
7. HUBUNGAN HUKUM AGRARIA DENGAN PANCASILA, UUD 1945, GBHN,
DAN UUPA
a. Pancasila sebagai sumber hukum agrarian
b. UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis
c. GBHN (TAP MPR) sebagai arah tujuan pembangunan hukum agraria
d. UUPA sebagai peraturan perundang-undangan hukum agraria
8. PERANAN HUKUM AGRARIA DALAM PEMBANGUNAN
a. Pasal 33 (3) UUD 1945
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
b. Pelaksanaan pembangunan dengan tujuan untuk bidang ekonomi
c. BARAKA (sarana mutlak pembangunan) diatur oleh agrarian
d. Hukum agraria (UU No.5 Tahun 1960/ UUPA) sebagai peraturan perundang-
undangan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional
e. Tujuan dan Sasaran
 Tujuan
1. Penyusunan Hukum Agraria Nasional
2. Mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum pertanahan
3. Memberikan kepastian hukum
 Sasaran
1. Tertib Hukum Pertanahan
2. Tertib Administrasi Pertanahan
3. Tertib Penggunaan Tanah
4. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA
A. SEBELUM KEMERDEKAAN
1. Bersifat dualistis (Hukum Barat dan Hukum Adat)
Sebelum UUPA berlaku (sebelum tanggal 24 September 1960) hukum
agraria bersifat dualistis, karena ukum agraria pada waktu itu bersumber
pada hukum adat dan hukum perdata barat.
Hukum agraria yang berdasarkan pada HUkum Perdata Barat yang
berlaku sebelum tanggal 24 September 1960, tersusun dari sumber yang
berasal dari pemerintah jajahan, sehingga didalamnya hanya bertujuan untuk
pemerintahan kolonial Belanda dan menguntungkan pihaknya. Keadaan
semacam ini berakibat bahwa beberapa ketentuan hukum agraria yang
berlaku pada waktu itu menjadi bertentangan dengan kepentingan bangsa
Indonesia yang menggunakan hukum adat.
Hukum Perdata Barat yang menyangku agraria tersebut di berlakukan
hanya bagi orang-orang yang termasuk ke dalam golongan Eropa dan
golongan timur asing, adapun tanah-tanah yang dikuasai oleh kedua
golongan penduduk tersebut dinamakan tanah dengan hak-hak Barat. Tanah
dengan hak adata adalah yang tunduk pada tanah hukum adat dan khusus
berlaku bagi golongan penduduk bumiputra(pribumi). Dan corak hukum
agraria yang dualistis ini berlaku sampai tahun 1959, dan pada waktu itu
pemerintah berusaha untuk dalam waktu dekatmelahirkan hukum agrarian
baru yang bersifat Nasional.
2. Agrarisch Wet dan Agrarisch BesLuit
 Agrarisch Wet
1. Tujuannya
Untuk memberikan kemungkinan dan jaminan bagi kaum partikelir
supaya dapat berkembang di Indonesia
2. Prinsip-prinsip
1. Member kesempatan pihak swast asing mendapatkan tanah
luas (75 th) dengan uang sewa murah.
2. Memungkinkan orang asing menyewa tanah(hak pakai)
langsung kepada pemilik tanah (BP) menurut peraturan
ordonatie
3. Pemerintah boleh mengambil tanah rakyat jika untuk
kepentingan umum
4. Penduduk BP diberi kesempatan mengkonversi HATnya ke
HAT yang lebih kuat
 Agrarisch BesLuit
1. Isi pernyataan Domein
Semua tanah yang oleh pihak ke 3 tidak dapat dibuktikan Hak
Eigendomnya adalah DOMEIN NEGARA
2. Macam
1. Domein verklaring umum
Domein yang di berlakukan di jawa dan Madura
2. Domein verklaring khusus
Domein yang di berlakukan di luar jawa
3. Fungsi
1. Sebagai landasan hukum bagi pemerintah dalam memberikan
tanah dengan hak barat
2. Untuk keperluan pembuktian
3. Tidak adanya kepastian hukum dan timbul persoalan hukum antar golongan
(sulit penyelesaiannya)
B. SEJAK KEMERDEKAAN SAMPAI DENGAN UUPA
1. Usaha unifikasi hukum agraria
Usaha penyusunan dasar-dasar Hukum Agraria (Th 48)
- waktu Lama
- banyak persoalan yang dihadapi
- tafsir baru (sesuai Pancasila + UUD 45)
- meniadakan lembaga feudal
- meniadakan lembaga kolonial
- meniadakan tanah partikelir
2. Penyusunan panitia agraria
- kepala kementerian
- Anggota KNIP
- Ahli Hukum adat
- Wakil organisasi Tani Indonesia
3. Penyusunan rancangan UUPA
- Panitia Agraria Yogya (th48)
- Panitia Agraria Jakarta (th51)
- Panitia Agraria suwahyo (th55)
- Panitia Agraria Sunaryo (th 58)
- Panitia Agraria sajarwo (th59)
4. Latar belakang penyusunan Rancangan UUPA
Dasar konstitusional pembentukan dan perumusan UUPA tertuang pada
pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Sejak awal Negara telah diterima untuk ikut
campur dalam pengaturan sumber daya alam sebagai alat produksi, dan
pengaturan tersebut adalah dalam rangka sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Penghubung keduanya bersifat saling berkait sehingga penerapan
yang satu tidak dapat mengabaikan yang lain.
5. Tujuan pembentukan UUPA
1. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional
yang akan merupakan alat untuk membawa kemakmuran,
kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan rakyat tani, dalam rangka
masyarakat yang adil dan makmur;
2. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan
kesederhanaan dalam hukum agraria;
3. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum
agraria mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.
6. Ditetapkan UUPA
Dengan lahirnya UU No.5 tahun 1960 tentang UUPA kebijakan-kebijakan
pertanahan di era pemerintahan colonial Belanda mulai di tinggalkan.
C. SEJAK UUPA SAMPAI DENGAN REFORMASI
Prinsip-prinsip dasar
a. Asas kebangsaan
Terdapat pada pasal 1 UUPA tentang rakyat ndonesia yang bersatu
sebagai bangsa Indonesia
b. . Asas Hak Menguasai Negara
Terdapat pada pasal 2 ayat 2 UUPA yaitu Negara memberi wewenang :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan
dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dengan bumi, air dan ruang angkasa,
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan
ruang angkasa.
c. Asas Pengakuan Ulayat
terdapat pada pasal 3 yaitu,
Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 1 dan 2 pelaksanaan
hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum
adat, sepanjang menurut kenyataannya. masih ada, harus sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan
Undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi.
d. Asas Fungsi Sosial
terdapat pada Pasal 6 UUPA yaitu
Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.
e. Asas Nasionalitas
Terdapat pada pasal 9 ayat 2 yaitu Tiap-tiap warga-negara Indonesia, baik
laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dari
hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
f. Asas Kesamaan Hak WNI
Terdapat pada pasal 2, 4, 7, 10, 12, 14 UUPA
g. Asas Landreform (pasal 7, 10 dan 17 UUPA)

More Related Content

What's hot

Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahAkram Naufal
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaFerri Lee
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatDeki Zulkarnain
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidanaalsalcunsoed
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIABayu Rizky Aditya
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 

What's hot (20)

Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Pendaftaran tanah
Pendaftaran tanahPendaftaran tanah
Pendaftaran tanah
 
Materi pengadaan tanah
Materi pengadaan tanahMateri pengadaan tanah
Materi pengadaan tanah
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIASEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 

Viewers also liked

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process ValuationFITT
 
Valuation Methods
Valuation MethodsValuation Methods
Valuation MethodsFITT
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agrariaCanang Bagus
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaBilly Adam Fisher
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahAtiek Hafifah
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahLeks&Co
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.pptadi setyawan
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialindra wijaya
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyyuandakusuma
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uuparaes_bastard
 
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa fasilitatorsid
 
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docmakalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docadi setyawan
 
Undang undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum
Undang   undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umumUndang   undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum
Undang undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umumYudhi Aldriand
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) fasilitatorsid
 
Pembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBPembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBBbe Mee
 

Viewers also liked (20)

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process Valuation
 
Valuation Methods
Valuation MethodsValuation Methods
Valuation Methods
 
Politik hukum agraria
Politik hukum agrariaPolitik hukum agraria
Politik hukum agraria
 
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian SengketaMetode Alternatif Penyelesaian Sengketa
Metode Alternatif Penyelesaian Sengketa
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
 
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli TanahPerjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah
 
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppthak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
hak atas tanah yang bersifat sementara dan konversi UUPA 5/1960.ppt
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sbyHukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
Hukum kepemilikan tanah dari nabi hingga sby
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
Kisah web desa berbasis sistem informasi desa
 
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.docmakalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
makalah konversi UUPA 5/1960 dan hak atas tanah yang bersifat sementara.doc
 
Undang undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum
Undang   undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umumUndang   undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum
Undang undang ri no 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA) Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
Bantul Menuju Pemerintahan Desa Berbasis Elektronik (e-DESA)
 
Pembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTBPembayaran BPHTB
Pembayaran BPHTB
 

Similar to Dasar hukum agraria

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxelmiUtari
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupadedihartono
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan AgrariaYossy Suparyo
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxAdeFitri22
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Ilham Mustafa
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria Mr.Mahmud
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Wahyu Novarianto
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfWiwihWahyu
 
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptxDhaniDhanilla1
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agrariaguesta96a7f81
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUniversity of North Sumatera
 
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)Sabar Artiyono
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikvinnalusianaSHMkn
 

Similar to Dasar hukum agraria (20)

HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptxHUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
HUKUM AGRARIA(KEL 8).pptx
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960  Pembaharuan AgrariaUU No 5 tahun 1960  Pembaharuan Agraria
UU No 5 tahun 1960 Pembaharuan Agraria
 
Uu 5 tahun 1960 uupa
Uu 5 tahun 1960  uupaUu 5 tahun 1960  uupa
Uu 5 tahun 1960 uupa
 
HUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptxHUKUM_AGRARIA.pptx
HUKUM_AGRARIA.pptx
 
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.pptPPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
PPT-HUKUM-AGRARIA.ppt
 
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
Peraturan dasar pokokpokok_agraria_(uu_5_thn_1960_5
 
Hukum agraria
Hukum agraria Hukum agraria
Hukum agraria
 
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok PokokagrariaUu No5 1960pokok Pokokagraria
Uu No5 1960pokok Pokokagraria
 
UUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdfUUPA No_5_1960.pdf
UUPA No_5_1960.pdf
 
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1Undang undang-no-5-tahun-1960-1
Undang undang-no-5-tahun-1960-1
 
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdfUU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
UU Nomor 5 Tahun 1960.pdf
 
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx
02. UUPA Sebagai Sumber Hukum Pertanahan Indonesia.pptx
 
Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960Agraria uupa uu no 5 1960
Agraria uupa uu no 5 1960
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
Draf Ruu Pertanahan (Panja 9 September 2019)
 
Edit hukum adat
Edit hukum adatEdit hukum adat
Edit hukum adat
 
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruikHak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
Hak eigendom, hak erfpacht, hak opstal dan hak gebruik
 

Dasar hukum agraria

  • 1. 1. DASAR HUKUM AGRARIA UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1960 TENTNG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA. 2. PENGERTIAN HUKUM AGRARIA Keseluruhan kaedah hokum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hak-hak penguasaan atas Agraria (bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkndung di dalamnya) 3. KEDUDUKAN KAEDAH HUKUM AGRARIA a. Sebelum UUPA Hukum agraria merupakan bagian dari hukum adat, hukum perdata barat, hukum tata usaha Negara/ administrasi Negara, dan hukum antar golongan/ hukum intergentil b. Sesudah UUPA Hukum agrarian merupakan hukum yang berdiri sendiri yang sejajar dengan cabang ilmu hukum lain karena memenuhi persyaratan ilmiah yang memiliki obyek materiil dan formil) 4. SIFAT ISI KAEDAH HUKUM AGRARIA a. Bersifat Publik Tercantum Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yaitu Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. b. Bersifat privat ( Peralihan HMAT karena jual beli)  Hak milik atas tanah dapat dialihkan kepada orang lain  Jika beralih karena peristiwa hukum disebut jual beli 5. RUANG LINGKUP KAEDAH HUKUM AGRARIA a. Mengatur hubungan hukum antara bangsa, Negara, dan warga perorangan dengan bidang keagrariaan b. Mengatur status bidang keagrariaan(tanah) c. Mengatur perbuatan-perbuatan hukum dari warga Negara/perorangan yang menyangkut bidang keagrariaan (tanah) 6. BENTUK DAN URUTAN TINGKATAN KAEDAH HUKUM AGRARIA a. Tertulis Pancasila
  • 2. UUD 1945 (Pasal 33 ayat 3) TAP MPR RI Udang-undang No. 5 Tahun 1960/UUPA Peraturan Pelaksanaan UUPA Peraturan lama yang masih berlaku b. Tidak tertulis Hukum adat yang dimurnikan Hukum kebiasaan 7. HUBUNGAN HUKUM AGRARIA DENGAN PANCASILA, UUD 1945, GBHN, DAN UUPA a. Pancasila sebagai sumber hukum agrarian b. UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis c. GBHN (TAP MPR) sebagai arah tujuan pembangunan hukum agraria d. UUPA sebagai peraturan perundang-undangan hukum agraria 8. PERANAN HUKUM AGRARIA DALAM PEMBANGUNAN a. Pasal 33 (3) UUD 1945 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. b. Pelaksanaan pembangunan dengan tujuan untuk bidang ekonomi c. BARAKA (sarana mutlak pembangunan) diatur oleh agrarian d. Hukum agraria (UU No.5 Tahun 1960/ UUPA) sebagai peraturan perundang- undangan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional e. Tujuan dan Sasaran  Tujuan 1. Penyusunan Hukum Agraria Nasional 2. Mengadakan kesatuan dan kesederhanaan hukum pertanahan 3. Memberikan kepastian hukum  Sasaran 1. Tertib Hukum Pertanahan 2. Tertib Administrasi Pertanahan 3. Tertib Penggunaan Tanah 4. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup
  • 3. SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA A. SEBELUM KEMERDEKAAN 1. Bersifat dualistis (Hukum Barat dan Hukum Adat) Sebelum UUPA berlaku (sebelum tanggal 24 September 1960) hukum agraria bersifat dualistis, karena ukum agraria pada waktu itu bersumber pada hukum adat dan hukum perdata barat. Hukum agraria yang berdasarkan pada HUkum Perdata Barat yang berlaku sebelum tanggal 24 September 1960, tersusun dari sumber yang berasal dari pemerintah jajahan, sehingga didalamnya hanya bertujuan untuk pemerintahan kolonial Belanda dan menguntungkan pihaknya. Keadaan semacam ini berakibat bahwa beberapa ketentuan hukum agraria yang berlaku pada waktu itu menjadi bertentangan dengan kepentingan bangsa Indonesia yang menggunakan hukum adat. Hukum Perdata Barat yang menyangku agraria tersebut di berlakukan hanya bagi orang-orang yang termasuk ke dalam golongan Eropa dan golongan timur asing, adapun tanah-tanah yang dikuasai oleh kedua golongan penduduk tersebut dinamakan tanah dengan hak-hak Barat. Tanah dengan hak adata adalah yang tunduk pada tanah hukum adat dan khusus berlaku bagi golongan penduduk bumiputra(pribumi). Dan corak hukum agraria yang dualistis ini berlaku sampai tahun 1959, dan pada waktu itu pemerintah berusaha untuk dalam waktu dekatmelahirkan hukum agrarian baru yang bersifat Nasional. 2. Agrarisch Wet dan Agrarisch BesLuit  Agrarisch Wet 1. Tujuannya Untuk memberikan kemungkinan dan jaminan bagi kaum partikelir supaya dapat berkembang di Indonesia 2. Prinsip-prinsip 1. Member kesempatan pihak swast asing mendapatkan tanah luas (75 th) dengan uang sewa murah. 2. Memungkinkan orang asing menyewa tanah(hak pakai) langsung kepada pemilik tanah (BP) menurut peraturan ordonatie 3. Pemerintah boleh mengambil tanah rakyat jika untuk kepentingan umum 4. Penduduk BP diberi kesempatan mengkonversi HATnya ke HAT yang lebih kuat
  • 4.  Agrarisch BesLuit 1. Isi pernyataan Domein Semua tanah yang oleh pihak ke 3 tidak dapat dibuktikan Hak Eigendomnya adalah DOMEIN NEGARA 2. Macam 1. Domein verklaring umum Domein yang di berlakukan di jawa dan Madura 2. Domein verklaring khusus Domein yang di berlakukan di luar jawa 3. Fungsi 1. Sebagai landasan hukum bagi pemerintah dalam memberikan tanah dengan hak barat 2. Untuk keperluan pembuktian 3. Tidak adanya kepastian hukum dan timbul persoalan hukum antar golongan (sulit penyelesaiannya) B. SEJAK KEMERDEKAAN SAMPAI DENGAN UUPA 1. Usaha unifikasi hukum agraria Usaha penyusunan dasar-dasar Hukum Agraria (Th 48) - waktu Lama - banyak persoalan yang dihadapi - tafsir baru (sesuai Pancasila + UUD 45) - meniadakan lembaga feudal - meniadakan lembaga kolonial - meniadakan tanah partikelir 2. Penyusunan panitia agraria - kepala kementerian - Anggota KNIP - Ahli Hukum adat - Wakil organisasi Tani Indonesia 3. Penyusunan rancangan UUPA - Panitia Agraria Yogya (th48) - Panitia Agraria Jakarta (th51) - Panitia Agraria suwahyo (th55) - Panitia Agraria Sunaryo (th 58) - Panitia Agraria sajarwo (th59)
  • 5. 4. Latar belakang penyusunan Rancangan UUPA Dasar konstitusional pembentukan dan perumusan UUPA tertuang pada pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Sejak awal Negara telah diterima untuk ikut campur dalam pengaturan sumber daya alam sebagai alat produksi, dan pengaturan tersebut adalah dalam rangka sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penghubung keduanya bersifat saling berkait sehingga penerapan yang satu tidak dapat mengabaikan yang lain. 5. Tujuan pembentukan UUPA 1. Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang akan merupakan alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan rakyat tani, dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur; 2. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum agraria; 3. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum agraria mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya. 6. Ditetapkan UUPA Dengan lahirnya UU No.5 tahun 1960 tentang UUPA kebijakan-kebijakan pertanahan di era pemerintahan colonial Belanda mulai di tinggalkan. C. SEJAK UUPA SAMPAI DENGAN REFORMASI Prinsip-prinsip dasar a. Asas kebangsaan Terdapat pada pasal 1 UUPA tentang rakyat ndonesia yang bersatu sebagai bangsa Indonesia b. . Asas Hak Menguasai Negara Terdapat pada pasal 2 ayat 2 UUPA yaitu Negara memberi wewenang : a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut; b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang- orang dengan bumi, air dan ruang angkasa, c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang- orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa. c. Asas Pengakuan Ulayat terdapat pada pasal 3 yaitu, Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 1 dan 2 pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat hukum
  • 6. adat, sepanjang menurut kenyataannya. masih ada, harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi. d. Asas Fungsi Sosial terdapat pada Pasal 6 UUPA yaitu Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. e. Asas Nasionalitas Terdapat pada pasal 9 ayat 2 yaitu Tiap-tiap warga-negara Indonesia, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dari hasilnya, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya. f. Asas Kesamaan Hak WNI Terdapat pada pasal 2, 4, 7, 10, 12, 14 UUPA g. Asas Landreform (pasal 7, 10 dan 17 UUPA)