3. Prinsip Hubungan Industrial
• Prinsip hubungan industrial didasarkan
pada persamaan kepentingan semua
unsur atas keberhasilan dan
kelangsungan perusahaan. Dengan
demikian, hubungan industrial
mengandung prinsip-prinsip berikut ini:
4. ⚫1. Pengusaha dan pekerja, demikian
Pemerintah dan masyarakat pada umumnya,
sama-sama mempunyai kepentingan atas
keberhasilan dan kelangsungan perusahaan.
⚫2. Perusahaan merupakan sumber
penghasilan bagi banyak orang.
⚫3. Pengusaha dan pekerja mempunyai
hubungan fungsional dan masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda dalam
pembagian kerja atau pembagian tugas.
5. ⚫4. Pengusaha dan pekerja merupakan
anggota keluarga perusahaan.
⚫5. Tujuan pembinaan hubungan industrial
adalah menciptakan ketenangan
berusaha dan ketentraman bekerja
supaya dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan.
⚫6. Peningkatan produktivitas perusahaan
harus dapat meningkatkan kesejahteraan
bersama, yaitu kesejahteraan pengusaha
dan kesejahteraan pekerja.
6. Perluasan lap kerja
• Pengangguran &
setengah pengang
• pek ek informal
* kemiskinan
infra struktur
iklim investasi
Hub. Industrial
Situasi Ketenagakerjaan Nasional
7. ERA
GLOBALISASI
STANDAR K K
INTERNASIONAL
KONDISI
KETENAGAKERJAN
• Tkt pengangguran dan
½ pengangguran tinggi
• Lapangan kerja terbatas
• Proporsi pekerja Ek. Informal
relatif tinggi
PEREKONOMIAN
• Pertumbuhan Ek. Relatif
rendah
• Daya saing rendah
DECENT WORK
KONDISI HUBUNGAN
INDUSTRIAL
• Posisi tawar pekerja dalam
hubungan kerja rendah
• Kualitas syarat-syarat kerja &
perlindungan relatif rendah
• Perubahan hubungan kerja
KEBIJAKAN PENGUPAHAN
1. Peningkatan Produktivitas Kerja
2. Peningkatan Kesejahteraan
3. Penciptaan Lapangan Kerja Produktif
4. Peningkatan daya saing usaha
KEBIJAKAN
KETENAGAKERJAAN
Situasi Ketenagakerjaan Nasional
9. Hubungan Industrial
• Hubungan antara manajemen perusahaan
dan pekerja dalam satu organisasi
• Perusahaan yang dimaksud bisa juga
merupakan organisasi non-profit (skala
kecil ataupun besar)
• Hubungan bisa pada tingkat individual
(person to person relationship), tidak
hanya kelompok yang diwakili oleh satu
bentuk serikat buruh/pekerja
10. Model Dunlop
(Model Klasik)
3 aktor
• Pasar dan
keterbatasan
dana
• Kekuatan
teknologi di
masyarakat
• Distribusi
kekuatan di
masyarakat
• Serikat pekerja
• Manajemen
• Pemerintah
(terkait dengan
ideologi atau
tujuan yang
sama)
Peraturan
kerja
Lingkugan
Hasil/outcomes
11. The Tripartite Gum Model
(Pengembangan Model Dunlop)
• Ekonomi
• Politik
• Hukum
• Sosial
• Ekologi
• Pasar Tenaga Kerja
• Teknologi
• Berbagi nilai (Shared
Values)
• Serikat pekerja
• Manajemen
• Pemerintah
Mekanisme
• Kerja tim
• Collective Bargaining
(tawar-menawar kolektif)
• Dispute settlement
(wadah sengketa)
Proses
• Tripartisme
• Konsultasi
• Hubungan damai
• Pertumbuhan
investasi
• Kualitas
kehidupan kerja
• Tingkat kompetisi
• Produktifitas
• Saling percaya
• Keadilan sosial
Lingkugan
Partisipan Hasil/outcomes
12. Skema Hubungan Tripartite
Pemerintah
Manajemen Serikat Pekerja
Kesempatan kerja
Kinerja kerja yang efektif
Kontrak Manajemen – Serikat Pekerja
Perlindungan tindakan
legal
Aktifitas Serikat
Pekerja
Aktifitas
Manajemen
Perlindungan tindakan
legal
13. Hubungan Pekerja dan
Perusahaan/Pemilik dinilai baik jika:
• Sistem Kompensasinya adil
• Kondisi kerja sehat dan aman
• Ada peluang untuk memanfaatkan kapabilitas seorang
• Ada peluang untuk mengembangkan diri,
mengembangkan karir, dan keamanan kerja (job
security)
• Ada integrasi sosial dan identitas dalam organisasi
• Ada kesesuaian antara peran kerja dan kehidupan
pekerja lainnya
• Ada keterlibatan dalam pengambilan keputusan bagi
lingkungan/kehidupan kerjanya
14. Tahapan Pengembangan Hubungan yang Baik
Tahap
1
Karateristik Tipe Hubungan
Penolakan dan
Blokade
Antagonistik:
Tahap
4
Karateristik Tipe Hubungan
Mudah diterima
dan kerja tim
Kooperatif
Tahap
3
Karateristik Tipe Hubungan
Pasif dan reaktif Mutually tolerant:
Tahap
5
Karateristik Tipe Hubungan
Proaktif dan
inovatif
Kreatif:
Tahap
2
Karateristik Tipe Hubungan
Kompetisi dan
Konfrontasi
Adversarial
15. Saling
percaya
d an
pengertian
Dapat
berdiskusi
secaraterbuka
Pertemanan dan
Persaudaraan yang
kuat(timkerjayang
kuat)
Seluruh pekerja
bersemangat dan
committed untuk
mencari metode terbaik
bagi perbaikan /
peningkatan kinerja
Bersikap positif
dan senantiasa
siap menghadapi
setiap perubahan Jikaperusahaan
untung makaseluruh
pekerjaakandapat
bonus yang adil, dan
manfaat lain yang
berguna
16. Struktur dalam Memelihara
Hubungan Industrial yang Baik
• Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan:
UU no.13 tahun 2003 (Ketenagakerjaan), UU no.21 tahun 2000 (Serikat
Pekerja), UU no.40 tahun 2004 (Sistem Jaminan Sosial Nasional) PER
-24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, dst
• Pemerintah, Serikat Pekerja dan Perusahaan/Pemilik:
Bentuk/pola kerjasama dan konsultasi; Tripartite body: Menakertrans – SPSI
– APINDO
• Nilai-nilai Nasional:
Konsensus dan harmoni Pancasila
17. Bagaimana Mengatasi Hambatan
Menuju Hubungan yang Baik?
• Harus menjadi prioritas tertinggi
manajemen puncak/pimpinan
(keteladanan sikap dan perilaku)
• Komitmen(pernyataan formal) harus
direalisasi (jangan “lip service”/
“Omdo-Omong Doank”)
• Good Corporate Governance harus
dipahami dan dijalankan bersama
Pentingnya Supervisi
• Merupakan ‘garis depan’ kontak
manajemen dengan setiap pekerja.
• Bertanggung jawab dalam menjalankan
kebijakan dan peraturan perusahaan
• Perusahaan harus terus berupaya
meningkatkan kapasitas supervisi,
terutama dalam perannya sebagai
perantara (middle-man)
Komitmen Manajemen Kepemimpinan Serikat
• Tugas utamanya menjaga dan membangun
tingkat kepercayaan serta kesepahaman
• Ikut menjaga kenyamanan kondisi kerja
(kompensasiyang adil,
kesehatan/keselamatan kerja, manfaat
lainnya)
• Ikut membina sikap dan perilaku positif
pekerja
19. Bagaimana Upaya Mencapai
Hubungan yang Baik?
Komisi
Pengembangan
Manajemen:
Melibatkan Serikat
Pekerja sebagai
konsultan
Komisi Pengendalian
Kualitas:
Memberdayakan
partisipasi seluruh
pekerja
Komisi Penanganan
Keluhan:
Menyusun prosedur
standar (termasuk
pertemuan manajemen dan
Serikat)
Komisi Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja dan Komisi
Rekreasi
Komunikasi internal
newsletter, milis email,
dll sebagai skema
alternatif
pengembangan dan
terobosan
20. Tantangan Membangun Hubungan
Industrial yang Baik
Perubahan
Teknologi:
Perlu terus menerus
meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan
Kompetisi yang
Meningkat:
Produktifitas perlu
ditingkatkan sejalan
dengan peningkatan
upah/gaji
Perubahan Profil
Pekerja:
Perubahan umur,
peningkatan edukasi,
semakin banyak
pekerja wanita, dll
Permasalanbaru
karena
restrukturisasidan
privatisasi:
Perlindungan
Baru:
Menghubungkan Hak
Asasi Manusia dan
Perdagangan
Internasional