SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
323
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
Vol, 6. No, 2. Tahun 2022
e-ISSN: 2597-4440 dan p-ISSN: 2597-4424
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License
Pembelajaran Matematika Berbasis CTL untuk Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus ADHD di Sekolah Dasar
Nora Surmilasari1
, Asep Supena2
1
Universitas PGRI Palembang, Indonesia
2
Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
Email: 1
norasurmilasari@univpgri-palembang.ac.id
2
asepsupena@unj.ac.id
Abstrak: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan salah satu klasifikasi
anak berkebutuhan khusus yang banyak ditemui pada peserta didik tingkat sekolah dasar.
Mereka mengalami kesulitan dalam kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi
termasuk dalam kegiatan berhitung. Penelitian ini merupakan penelitian naratif inquiry
yang bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode Contextual Teaching Learning
(CTL) pada pembelajaran matematika yang diterapkan salah satu guru SD Negeri 225
Palembang pada peserta didik dengan ADHD. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara. Informan penelitian yaitu guru dan orang tua peserta didik yang terdiagnosis
ADHD. Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa model CTL dapat
diterapkan pada pembelajaran matematika untuk peserta didik terdiagnosis ADHD dengan
memperhatikan beberapa hal penting yaitu menentukan konteks yang sesuai dengan peserta
didik, membangun kedekatan, membuat rencana pembelajaran yang matang, mempelajari
cara mengalihkan perhatian ketika terdistruksi, sabar dan konsisten.
Kata kunci: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD); Matematika; Contextual
Teaching Learning (CTL); Sekolah Dasar
Abstract: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is one of the diagnoses of
children with special needs that are often found in elementary school students. They have
difficulty in activities that require high concentration, including counting activities. This
research is a narrative inquiry research that aims to describe the implementation of the
Contextual Teaching Learning (CTL) method in mathematics learning applied by one of the
teachers of SD Negeri 225 Palembang to students with ADHD. The data collection
technique was done by interview. Research informants are teachers and parents of students
diagnosed with ADHD. Based on the analysis of research data, it was concluded that the
CTL model can be applied to mathematics learning for students diagnosed with ADHD by
paying attention to several important things, namely determining the appropriate context for
students, building closeness, making mature lesson plans, learning how to divert attention
when instructed, patient and consistent.
Keywords: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD); Mathematics; Contextual
Teaching Learning (CTL); Elementary School
PENDAHULUAN
Hasil diagnosis psikiatri terhadap
peserta didik berkebutuhan khusus sangat
penting untuk diketahui lebih awal, karena
hal tersebut merupakan dasar bagi pendidik
untuk bagaimana bersikap, memperlakukan
peserta didik, mengelola dan memproses
pembelajaran di sekolah. Menurut Tegtmejer
et al (2018), memeriksakan peserta didik ke
psikiatri merupakan hal yang perlu dilakukan
ketika peserta didik mengalami hambatan
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
324
belajar disekolah. Psikiatri akan
mendiagnosis peserta didik berkebutuhan
khusus berdasarkan kategori tertentu. Jenis
pendidikan dan perlakuan akan diberikan
kepada peserta didik berdasarkan kategori
tersebut. Attention deficit hyperactivity
disorder (ADHD) merupakan salah satu
gangguan yang umum dialami oleh peserta
didik berkebutuhan khusus usia sekolah
dasar (Kristoffersen et al., 2015; Langager,
2014). Ciri dari ADHD adanya pola
konsisten dari peserta didik yang kesulitan
dalam memusatkan perhatian, hiperaktif dan
impulsive secara berlebihan (American
Psychiatric Association, 2013). Meskipun
meningkatnya jumlah peserta didik yang
tediagnosa ADHD cukup menjadi beban bagi
guru yang mengajar di sekolah, akan tetapi
hasil diagnosis yang diketahui lebih awal,
cukup membantu guru dalam mempersiapkan
dan mengolah pembelajaran di sekolah
khususnya untuk anak berkebutuhan khusus
ADHD.
Untuk dapat mendiagnosa lebih awal
peserta didik yang berkebutuhan khusus,
tentu tidak terlepas dari peran orang tua dan
keluarga. Di Indonesia untuk masyarakat
menengah kebawah, jarang memberikan
perhatian lebih untuk peserta didik yang
ternyata berkebutuhan khusus. Para orang tua
sudah sangat disibukkan dengan urusan
perekonomian keluarga, dan perkembangan
anak sepenuhnya dibebankan pada sekolah.
Meskipun melepaskan urusan pendidikan
anak di sekolah, tidak sedikit juga orang tua
yang tidak dapat menerima, apabila pihak
sekolah menilai peserta didik termasuk
berkebutuhan khusus yang membutuhkan
terapi dan perlakuan khusus. Kerjasama yang
baik antara keluarga, sekolah dan terapis
merupakan kunci keberhasilan pendidikan
dan pengasuhan anak berkebutuhan khusus.
(Ewe, 2019; Mokobane et al., 2017)
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengamanatkan Warga
Negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus
termasuk peserta didik dengan ADHD.
Disekolah inklusi peserta didik dengan
ADHD harus tetap mendapatkan pendidikan
dan dilayani sesuai kebutuhannya termasuk
dalam pembelajaran matematika. Untuk
mengajarkan konsep berhitung pada peserta
didik dengan ADHD tentu menjadi tantangan
tersendiri bagi guru. Keterbatasan peserta
didik dengan ADHD yang terletak pada
keterbatasan kemampuan berkonsentrasi dan
memusatkan perhatian menjadi hambatan
tersendiri bagi mereka. Sedangkan untuk
memahami konsep bilangan peserta didik
harus memiliki focus dan perhatian yang baik
(Fleischner & Manheimer, 1997)
Konsep bilangan merupakan konsep
utama dalam matematika sekolah dasar.
Memahami konsep kuantitas bilangan,
mengurutkan bilangan, konsep penjumlahan
dan pengurangan sederhana memiliki banyak
implementasi dalam kehidupan sehari hari.
pemahaman konsep matematika penting
dikuasai peserta didik tingkat sekolah dasar
karena menjadi pondasi pemahaman
matematika ditingkat selanjutnya. (Nuraulia
& Nurrochmah, 2020) pembelajaran
matematika ditiap tingkatannya tidak terlepas
dari numerasi (Afandi et al., 2021). Peserta
didik dengan ADHD bukanlah peserta didik
yang lemah secara akademik, dalam
beberapa kasus bahkan prestasi belajar
mereka dapat mengungguli prestasi belajar
peserta didik yang tidak berkebutuhan
khusus. (Stevens et al., 2020). Di sekolah
inklusi peserta didik yang berkebutuhan
khusus tetap akan diajarkan dengan
kurikulum yang sama dengan peserta didik
yang tidak berkebutuhan khusus. Apabila
mereka tidak bisa mengikuti, barulah guru
akan merancang kurikulum yang sesuai
dengan kapasitas peserta didik berkebutuhan
khusus.
Pada kasus-kasus tertentu, peserta
didik dengan ADHD dapat berkonsentrasi
lebih lama untuk hal-hal yang mereka sukai
dan minati. (Dort et al., 2020; Lucangeli &
Cabrele, 1990; Okumura et al., 2019) Sebagai
pendidik harus memiliki kejelian untuk
menemukan hal-hal apa saja yang menjadi
kesukaan peserta didik dengan ADHD
sehingga guru dapat merancang
pembelajaran yang sesuai untuk mereka.
Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai
guru kelas yang berhasil mengajarkan konsep
bilangan pada peserta didik dengan ADHD.
Guru mengajarkan konsep bilangan dengan
metode pembelajaran Contextual Teaching
Vol, 6. No, 2. Tahun 2022
325
Learning (CTL). Metode pembelajaran
kontekstual memungkinkan peserta didik
dengan ADHD untuk belajar sesuai dengan
konteks yang telah mereka ketahui, bahkan
dengan sesuatu yang mereka minati.
Belajar matematika dengan
mengaktifkan pengetahuan yang sudah
dimiliki akan menjadikan pembelajaran lebih
bermakna untuk peseta didik (Johnson, 2008).
Sebelumnya telah banyak penelitian yang
menunjukkan dampak positif penerapan CTL
pada pembelajaran di sekolah dasar.
Penelitian Amalia & Kunci, (2019); Mira
Novita Sari et al., (2020); Suciastini et al., n.d.)
menyimpulkan hasil belajar matematika yang
lebih baik menggunakan model pembelajaran
CTL. Penelitian tentang Penerapan model
pembelajaran CTL pada pembelajaran
matematika untuk peserta didik berkebutuhan
khusus terutama ADHD memang belum
banyak dilakukan, akan tetapi hal tersebut
bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan.
Mengajarkan matematika pada peserta didik
dengan ADHD memang memiliki tantangan
tersendiri bagi guru. Peserta didik kesulitan
untuk berkonsentrasi lebih lama dan mudah
terdistruksi konsentrasinya. Tetapi untuk
hal-hal yang mereka minati, mereka dapat
berkonsentrasi lebih lama. Hal inilah yang
akan dimanfaatkan pada pembelajaran
matematika menggunakan model CTL.
Pembelajaran kontekstual sesuai dengan
minat dan keseharian peserta didik dengan
ADHD membuat mereka dapat
berkonsentrasi lebih lama dalam
pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan naratif.
Penelitian ini memfokuskan pada kehidupan
individu. Penelitian jenis ini memungkinkan
setiap guru, peneliti, praktisi pendidikan
memperoleh informasi sesuai dengan realita
dari informan (Monteagudo, 2011).
Penelitian naratif banyak bercerita tentang
kehidupan dan interaksi guru dan peserta
didik (Clandinin & Connelly, 2000). Selain
itu penelitian naratif juga banyak dilakukan
oleh peneliti yang ingin menyelidiki masalah
multicultural, ras, dan social dalam
pendidikan (Milner, 2007).
Informan dalam penelitian ini adalah
guru kelas dengan inisial DI, peserta didik
yang didiagnosa ADHD dengan inisial YP
dan Ibu YP. Data penelitian diperoleh dari
hasil wawancara dengan para informan untuk
memperoleh informasi tentang bagaimana
pembelajaran bilangan dengan pendekatan
CTL yang telah dilakukan guru dan
bagaimana perubahan yang dialami oleh YP
setelah belajar. Teknik pengumpulan data
yaitu dengan menggunakan Teknik
wawancara terbuka dan tidak terstruktur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
YP adalah salah satu peserta didik di
SDN 225 Palembang yang didiagnosa
ADHD pada umur 9 tahun saat ia duduk di
kelas dua sekolah dasar. Walaupun diagnosa
tergolong terlambat, akan tetapi hal tersebut
tetap patut disyukuri. Dengan mengetahui hal
tersebut keluarga dan gurunya disekolah
dapat berbenah untuk memberikan pelayanan
terbaik sesuai kebutuhannya. YP pernah
tinggal kelas saat duduk di kelas satu, karena
dia tidak bisa mengikuti pelajaran seperti
teman sekelasnya. Putra tidak bisa duduk
dengan tenang dikelas, selalu berjalan kesana
kemari, sesekali keluar kelas, suka memanjat,
melompat dan melakukan kegiatan fisik
lainnya. Tenaga YP seakan tidak ada
habisnya. YP juga jarang berbicara dan lebih
banyak diam apabila diajak berbicara. YP
juga sering marah dan membanting
barang-barangnya seperti buku pensil dan
tasnya apabila ada sesuatu hal yang
membuatnya marah. Hal tersebut sebenarnya
sudah menjadi tanda awal bahwa YP
berkebutuhan khusus, akan tetapi minimnya
pengetahuan dan informasi membuat
keluarga maupun guru tidak dapat
mendiagnosa hal tersebut lebih awal. YP
terpaksa tinggal kelas dan mengulang kelas
satu ditahun berikutnya. Tidak banyak hal
yang berubah pada YP Ketika mengulang di
kelas satu. YP tetap belum bisa membaca,
menulis, berhitung, dan belum bisa bersikap
tenang dan tertib di kelas.
YP kesulitan melakukan berbagai
kegiatan yang membutuhkan konsentrasi
tinggi seperti membaca, menulis dan
berhitung. Tetapi ada kegiatan yang YP sukai
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
326
yaitu bermain puzzle. Selain itu menurut
keterangan orang tua YP, ia sangat menyukai
pempek salah satu makanan khas Palembang.
YP dapat berlama-lama bermain puzzle
karena kesukaaannya pada permainan
tersebut. Dan YP dapat meninggalkan
pekerjaan apapun bila ia ditawari untuk
makan pempek. Karena kesukaan dan
minatnya yang tinggi pada puzzle dan
pempek, guru YP mengimplementasikan
pembelajaran CTL dengan konteks puzzle
dan pempek dalam pembelajaran matematika
untuk YP.
Wawancara dilakukan dengan guru
wali kelas YP yaitu DI. DI adalah guru
honorer di SD Negeri 225 Palembang, yang
menjadi wali kelas YP di kelas 2. Kepedulian
wali kelas YP terhadap perkembangan
akademik YP sangat tinggi dan patut
diapresiasi. DI sebagai guru tidak memiliki
latar belakang pendidikan tentang menangani
anak berkebutuhan khusus, bermodal
kepedulian dan informasi dari media social
dan orang tua YP, DI mampu mengajari YP
berhitung walau dengan keterbatasannya.
Berdasarkan keterangan dari Kepala SD
Negeri 225 Palembang, sekolah tersebut
bukanlah sekolah inklusi yang di tunjuk
pemerintah secara resmi. Sekolah tersebut
belum memiliki guru khusus yang memiliki
latar belakang sebagai guru pendamping
anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi SD
Negeri 225 Palembang tidak membatasi dan
tidak memberikan syarat khusus terkait
kesehatan mental bagi peserta didik yang
mendaftar.
Berikut hasil wawancara yang
dilakukan dengan informan guru kelas 2 SD
Negeri 225 Palembang.
Pertanyaan:
metode apa yang digunakan untuk
mengajarkan bilangan pada peserta didik
ADHD dan mengapa metode tersebut yang
dipilih?
Jawaban informan:
“Saya memilik pendekatan CTL karena
menyadari bahwa peserta didik ADHD dapat
berkonsentrasi lebih lama dari biasanya,
apabila menyangkut hal-hal yang mereka
minati atau sukai. Berbekal informasi dari
orang tuanya, saya mengetahui bahwa YP
suka pempek dan bermain puzzle. Jadi saya
memodifikasi pembelajaran matematika
tentang bilangan dengan menggunakan
konteks pempek”
Pertanyaan:
kendala apa yang dihadapi dalam
penerapannya?
Jawaban informan:
Ketika YP terdistruksi perhatian dan
konsentrasinya. Itu cukup menjadi kendala
dalam pembelajaran. Saya harus
mengembalikan perhatiannya Kembali
dengan memanggil Namanya beberapa kali,
mengarahkan tangan dan pandangannya ke
objek belajar. Konsentrasi YP suka hilang
apabila ia mendengar suara lain diluar kelas,
suara hewan suara kendaraan lewat, suara
peserta didik lainnya yang sedang berjalan
bahkan suara kipas angin didalam kelas, akan
mengganggu konsentrasinya.
Pertanyaan:
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengajarkan konsep bilangan dan bagaimana
implementasinya apakah diajarkan secara
khusus, atau digabung bersama peserta didik
lainnya yang tidak ADHD?
Jawaban informan:
Kurang lebih satu bulan, karena saya
mengajar YP setelah pulang sekolah, dan itu
tidak setiap hari. kadang 2 kali seminggu,
kadang 3 kali seminggu. Saya mengajar YP
secara khusus, tersendiri tidak digabung
dengan peserta didik lainnya. Hal ini saya
lakukan agar YP dapat berkonsentrasi secara
maksimal tanpa intervensi teman yang
lainnya.
Pertanyaan:
bagaimana perubahan yang terjadi pada
peserta didik setelah menerima pembelajaran
Jawaban informan:
cukup signifikan, yang tadinya YP belum
bisa berhitung, dia bisa berhitung satu
sampai sepuluh. YP dapat membandingkan
bilangan mana yang lebih banyak dan sedikit,
putra juga dapat mengerjakan penjumlahan
dan pengurangan sederhana 1-10. Untuk
belajar YP juga bisa lebih tenang. Mungkin
karena putra sudah percaya sama saya, jadi
dia mau mengikuti instruksi yang saya
berikan.
Pertanyaan:
Ceritakan secara rinci bagaimana guru
mengajarkan konsep bilangan dengan CTL?
Jawaban informan:
Karena YP menyukai pempek dan permainan
Vol, 6. No, 2. Tahun 2022
327
puzzle, saya menggunakan dua konteks
tersebut dalam pembelajaran. Gambar
pempek dengan aneka bentuk saya
kumpulkan dan saya gunting-gunting seperti
puzzle. YP saya minta untuk menyusun
puzzle tersebut. Ketika puzzle telah jadi
maka YP dapat menebak berapa jumlah
pempek yang tergambar pada puzzle. Saya
menggunakan sepuluh puzzle dengan jumlah
pempek yang berbeda. Dengan puzzle
bergambar pempek inilah saya mengajarkan
konsep kuantitas jumlah bilangan satu
sampai sepuluh.
Puzzle pertama terdiri dari sepuluh
potongan puzzle. Apabila disusun, akan
terlihat gambar 1 buah pempek. Ketika YP
berhasil menyusunnya, kami Bersama-sama
menyebutkan jumlah pempek pada gambar
“satu pempek” dan meminta YP
mengulanginya beberapa kali. Begitu pula
dengan puzzle kedua, terdiri dari sepuluh
keping potongan puzzle, yang bergambar dua
buah pempek.
Ketika YP berhasil Menyusun dan
menyebutkan jumlah pempek, YP akan
mendapatkan hadiah pempek sejumlah
dengan pempek yang berhasil YP hitung.
Begitu seterusnya sampai pertemuan ke lima,
YP dapat memahami konsep jumlah bilangan
satu sampai sepuluh.
Untuk konsep bilangan yang lebih
banyak dan lebih sedikit, YP tidak
membutuhkan waktu yang lama. Dalam tiga
kali pertemuan, YP dapat membedakan mana
bilangan dengan jumlah yang lebih banyak
mana yang lebih sedikit. Saya menggunakan
pempek yang sebenarnya untuk mengajarkan
YP. Mula-mula saya menyediakan dua piring
berisi pempek. Jumlah pempek pada kedua
piring saya acak. Kadang piring pertama saya
isi lebih sedikit dari jumlah pempek di piring
kedua, kadang saya isi sebaliknya, dan
kadang saya isi dengan jumlah yang sama.
Ternyata YP dapat menjawab mana yang
lebih sedikit, mana yang lebih banyak dan
kapan kedua piring berisi pempek dengan
jumlah yang sama. Ketika YP berhasil
menjawab, YP akan mendapat sebuah
pempek sebagai hadiah. Cara ini cukup
ampuh untuk mengajarkan konsep bilangan
dan kuantitas bilangan untuk YP karena
konteks yang digunakan adalah makanan
kesukaan YP
Konsep penjumlahan dan
pengurangan sederhana 1-10 untuk YP saya
ajarkan Kembali dengan puzzle dan pempek.
Saya mengajarkan dengan pempek,
konsepnya hampir sama dengan mengajarkan
kuantitas bilangan. Dengan konteks pempek,
mulanya saya menaruh sejumlah pempek
pada piring. Saya meminta YP untuk
menghitung jumlah pmpek pada piring.
Setelah YP menghitung, saya Kembali
mengisi piring dengan sejumlah pempek, dan
meminta YP menghitung Kembali. Begitu
juga dengan konsep pengurangan. Mulanya
saya menaruh sejumlah pempek pada piring,
saya meminta YP menghitung. Kemudian
saya mengambil sejumlah pempek dalam
piring, dan meminta YP menghitung
Kembali.
Hasil wawancara dengan informan
kedua yaitu ibu YP
Jawaban informan:
YP anak kedua dari dua bersaudara, kedua
orang tua YP bekerja dari pukul tujuh pagi
hingga empat sore. YP dirumah Bersama
kakak laki lakinya dengan jarak umur dua
tahun lebih tua dari YP. Keseharian YP
Bersama kakaknya dan bibinya dirumah.
Dalam keluarga tidak ada yang berkebutuhan
khusus. Hanya YP yang didiagnosa ADHD.
YP dirumah belajar dengan saya (ibu) walau
seringkali pembelajaran tidak selesai karena
YP bosan dan memilih bermain dan
melakukan hal lain. YP memang sangat
menyukai permaiana puzzle. Permaianan ini
sudah YP kenal sejak umur empat tahun. YP
juga sangat menyukai makanan pempek. Dia
bisa menghabiskan sepuluh pempek dalam
sekali makan. Pempek memang makanan
kesukaan YP. Dirumah tidak ada yang
mengajari YP berhitung maupun membaca.
Karena saya (ibu) ataupun ayahnya tidak bisa
mengajari YP. YP selalu meolak Ketika
diajak belajar. Kami sebagai orang tua dan
keluarga yang lainnya, tidak pernah mencoba
menggunakan perlakukan khusus atau
metode khusus dalam mengajari YP. Kami
hanya pernah sesekali mnggunakan media
belajar seperti sempoa dan lidi namun hal
tersebut tidak membuahkan hasil. Kami
belum pernah dan tidak terpikir untuk
menggunakan puzzle dan pempek sebagai
media belajar untuk YP seperti yang
diajarkan ibu DI.
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
328
Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru dan ibu YP peneliti menilai bahwa YP
hanya memperoleh pembelajaran di sekolah,
khususnya untuk konsep bilangan dan
operasi hitung sederhana. Secara tidak
langsung, hal ini membuktikan bahwa
pembelajaran CTL yang digunakan guru DI
dalam pembelajaran bilangan di sekolah
dapat digunakan dalam pembelajaran
bilangan untuk peserta didik berkebutuhan
khusus ADHD. Selain itu, puzzle dan
pempek dapat digunakan sebagai konteks
pembelajaran bilangan berbasis CTL.
Memang hal ini tidak bisa diterima
sepenuhnya tanpa penelitian lebih lanjut.
Tetapi keberhasilan guru DI dalam
mengajarkan konsep bilangan teori berhitung
kepada YP, dan kemajuan yang pesat untuk
kemampuan belajar YP dapat menjadi dasar
efektifitas model CTL untuk pembelajaran
bilangan peserta didik berkebutuhan khusus
ADHD.
Penelitian dan kajian teori tentang
pembelajaran matematika untuk peserta didik
ADHD perlu dilakukan terutama di sekolah
dasar. Peserta didik berkebutuhan khusus
dengan diagnose ADHD adalah ABK yang
paling banyak dijumpai di tingkat sekolah
dasar (Langager 2014; Kristoffersen et al.
2015). Pembelajaran matematika sekolah
dasar yang mengajarkan konsep perhitungan
sederhana, konsep bilangan, adalah
kompetensi dasar yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Konsep
tersebut wajib dikuasa setiap peserta didik
termasuk peserta didik berkebutuhan khusus
untuk mempermudah mereka dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
Sudah banyak penelitian mengenai
ABK ADHD namun belum banyak penelitian
yang berfokus pada pembelajaran
matematika untuk peserta didik ADHD.
Penelitian yang ada selama ini lebih focus
pada perkembangan emosional peserta didik
ADHD. Ewe (2019) meneliti bagaimana
hubungan dan peran guru untuk peserta didik
ADHD. Kypriotaki & Manolitsis (2010)
meneliti tentang evaluasi untuk peserta didik
ADHD. Tegtmejer et al (2018) meneliti
tentang mengindentifikasi peserta didik
ADHD dan kebiasaannya. Meski focus
penelitian tersebut pada peserta ADHD di
sekolah, tetapi tidak spesifik untuk
pembelajaran matematika dan bagaimana
peserta ADHD belajar matematika.
Berdasarkan analisis hasil
wawancara, dalam penerapan metode
pembelajaran CTL ada beberapa hal penting
yang harus dilakukan guru sebelum
mengimplementasikan pada pembelajaran
matematika kepada peserta didik dengan
ADHD yaitu: (1) Guru harus mengetahui
hobi atau kesukaan peserta didik yang dapat
dijadikan konteks pembelajaran; (2) Guru
membangun kedekatan dengan peserta didik
sehingga mereka mau mengikuti instruksi
yang diberikan guru; (3) Guru membuat
Langkah pembelajaran yang matang
sehingga dapat diterapkan dengan baik; (4)
Guru dapat berdiskusi dengan orang tua
untuk mengetahui cara terbaik dalam
mengalihkan konsentrasi mereka Kembali
ketika konsentrasinya terdistruksi; (5) Sabar
dan konsisten dalam memberikan bimbingan
dan pembelajaran. Dari beberapa hal diatas,
membangun kedekatan dengan peserta didik
harus dilakukan berdasarkan keikhlasan dan
kesadaran dari guru. Karena guru yang
berdedikasi tinggi yang mau melakukannya.
Menurut (Ewe, 2019) kedekatan guru dengan
peserta didik berkebutuhan khusus ADHD
berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan
kemauan belajar peserta didik dengan
ADHD.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data penelitian
disimpulkan bahwa model CTL dapat
diterapkan pada pembelajaran matematika
untuk peserta didik terdiagnosis ADHD
dengan memperhatikan beberapa hal penting
yaitu menentukan konteks yang sesuai
dengan peserta didik, membangun kedekatan,
membuat rencana pembelajaran yang matang,
mempelajari cara mengalihkan perhatian
ketika terdistruksi, sabar dan konsisten.
Diharapkan pada peneliti selanjutnya
untuk melakukan penelitian tentang gaya
belajar peserta didik berkebutuhan khusus
lainnya.
Vol, 6. No, 2. Tahun 2022
329
DAFTAR RUJUKAN
Afandi, F., Idris Jafar, M., & Fakultas, P.
(2021). Hubungan Kemampuan
Literasi Numerasi dengan Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas V
SD Gugus II. JIKAP PGSD: Jurnal
Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(3).
Amalia, Y., & Kunci, K. (2019). LOGO
Jurnal Pengaruh Model CTL
(Contextual Teaching Learning)
dengan Media Pohon Hitung
terhadap Hasil Belajar Materi
Operasi Hitung. International
Journal of Elementary Education,
3(2), 186–193.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index
.php/IJEE
American Psychiatric Association. (2013).
Diagnostic and statistical manual of
mental disorders (DSM-5). American
Psychiatric Pub.
Apriza, B., & Mahendra, Y. (2021).
Efektivitas Pendekatan CTL Dan
Discovery Terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan
Masalah Mahasiswa PGSD UMKO.
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kependidikan, 5(1), 1–9.
Aqib. (2013). Model-model, Media, dan
Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif. YRAMA WIDYA.
Clandinin, D. J., & Connelly, F. M. (2000).
Narrative Inquiry: Experience and
Story in Qualitative Research.
Jossey-Bass.
Dort, M., Strelow, A., Schwinger, M., &
Christiansen, H. (2020). What
Teachers Think and Know about
ADHD: Validation of the
ADHD-school-expectation
Questionnaire (ASE). International
Journal of Disability, Development
and Education.
https://doi.org/10.1080/1034912X.2
020.1843142
Ewe, L. P. (2019). ADHD symptoms and the
teacher–student relationship: a
systematic literature review. In
Emotional and Behavioural
Difficulties (Vol. 24, Issue 2, pp.
136–155). Routledge.
https://doi.org/10.1080/13632752.20
19.1597562
Fleischner, J. E., & Manheimer, M. A. (1997).
Math interventions for students with
learning disabilities: Myths and
realities. School Psychology Review,
26(3), 397–413.
https://doi.org/10.1080/02796015.19
97.12085874
Inna Isnar, M., Kadir, A. A., Patta, R., & FIP
Universitas Negeri Makassar, P.
(2021). Pengaruh Motivasi Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Gugus II.
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kependidikan, 5(3).
Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching &
Learning Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan
Dan Bermakna. Mizan Learning
Center (MLC).
karim, arif abdul. (2015). Meningkatkan
Pemahaman Konsep Perubahan
Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV
SDN 3 Siwalempu Melalui
Pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL). In Jurnal Kreatif
Tadulako Online (Vol. 4, Issue 2).
Kristoffersen, J. H. G., Krægpøth, M. V.,
Nielsen, H. S., & Simonsen, M.
(2015). Disruptive school peers and
student outcomes. Economics of
Education Review, 45, 1–13.
https://doi.org/10.1016/j.econedurev.
2015.01.004
Kypriotaki, M., & Manolitsis, G. (2010).
Teachers’ evaluations for the
detection of primary-school children
with attention deficit hyperactivity
disorder. European Journal of
Special Needs Education, 25(3),
269–281.
https://doi.org/10.1080/08856257.20
10.492940
Langager, S. (2014). Children and youth in
behavioural and emotional
difficulties, skyrocketing diagnosis
and inclusion/exclusion processes in
school tendencies in Denmark.
Emotional and Behavioural
Difficulties, 19(3), 284–295.
https://doi.org/10.1080/13632752.20
14.883785
Lucangeli, D., & Cabrele, S. (1990).
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
330
Mathematical Difficulties and
ADHD. Zentall.
Milner, H. R. (2007). Race, Culture, and
Researcher Positionality: Working
Through Dangers Seen, Unseen, and
Unforeseen. Educational Researcher,
36(7), 388–400.
https://doi.org/10.3102/0013189x07
309471
Mira Novita Sari, P., Putu Parmiti, D., &
Wayan Ilia Yuda Sukmana, A. I.
(2020). Efektivitas Hasil Belajar
Matematika Melalui Model CTL
Berbasis Masalah Terbuka Siswa
Kelas IV SD. Jurnal Ilmiah Sekolah
Dasar, 4(2), 248–256.
Mokobane, M., Pillay, B., & Meyer, A. (2017).
Comorbidity of attention deficit
hyperactive disorder (Adhd) and
major depression in primary school
children. Journal of Psychology in
Africa, 27(6), 541–544.
https://doi.org/10.1080/14330237.20
17.1399551
Monteagudo, J. G. (2011). Jerome Bruner and
the challenges of the narrative turn.
Narrative Inquiry, 21(2), 295–302.
https://doi.org/10.1075/ni.21.2.07go
n
Nuraulia, N., & Nurrochmah, A. (2020).
Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Melalui
Soal Kelas II SDN 1 Selabintana.
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu
Kependidikan, 4(3).
Okumura, Y., Kita, Y., Omori, M., Suzuki, K.,
Yasumura, A., Fukuda, A., & Inagaki,
M. (2019). Predictive factors of
success in neurofeedback training for
children with ADHD.
Developmental Neurorehabilitation,
22(1), 3–12.
https://doi.org/10.1080/17518423.20
17.1326183
Saragih, H., Sipayung, R., Wulan Sari, D. H.,
& Sofia Tanjung, D. (2021).
Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap
Hasil Belajar Siswa. JIKAP PGSD:
Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan,
5(3).
Stevens, A. E., Abu-Ramadan, T. M., &
Hartung, C. M. (2020). Promoting
academic success in college students
with ADHD and LD: A systematic
literature review to identify
intervention targets. Journal of
American College Health.
https://doi.org/10.1080/07448481.20
20.1862127
Suciastini, K., Dewa, I., Raka Rasana, P.,
Suarjana, M., Pendidikan Guru, J., &
Dasar, S. (n.d.). Pengaruh Model
Pembelajaran Contextual Teaching
Learning Berbantuan LKS Terhadap
Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD
Gugus I Ii Kecamatan Sukasada.
Sumantri, S. (2016). Strategi Pembelajaran
Teori dan Praktik di Tingkat
Pendidikan Dasar. PT.Raja Grafindo
Persada, Ed.
Tegtmejer, T., Hjörne, E., & Säljö, R. (2018).
Diagnosing ADHD in Danish
primary school children: a case study
of the institutional categorization of
emotional and behavioural
difficulties. Emotional and
Behavioural Difficulties, 23(2),
127–140.
https://doi.org/10.1080/13632752.20
17.1383685

More Related Content

Similar to REFERENSI UAASSS.pdf

implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...taqiudinzarkasi
 
Pengaruh model me as di sltp
Pengaruh model me as di sltpPengaruh model me as di sltp
Pengaruh model me as di sltpdeky94
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Cahaya Cita-Cita
 
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi Izawati Saat
 
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptxRofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptxSMPITNURHASAN
 
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdf
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdfPenilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdf
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdfJOJORBRGULTOM
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Vina Dwi Purnamasari
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Lusi Kurnia
 
Problem Solving Skill Full
Problem Solving Skill FullProblem Solving Skill Full
Problem Solving Skill Fullmoshi89
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianratih azza
 
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianPembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianWan Mohamad Farhan
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamVina Serevina
 

Similar to REFERENSI UAASSS.pdf (20)

Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Desain judul ptk
Desain judul ptkDesain judul ptk
Desain judul ptk
 
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada pembelajaran ipa di sd ...
 
Pengaruh model me as di sltp
Pengaruh model me as di sltpPengaruh model me as di sltp
Pengaruh model me as di sltp
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2Isu pengetahuan pedagogi 2
Isu pengetahuan pedagogi 2
 
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi
Pckumpulan 18 : Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi
 
(Group 18) pck
(Group 18) pck(Group 18) pck
(Group 18) pck
 
1044-2168-1-PB.pdf
1044-2168-1-PB.pdf1044-2168-1-PB.pdf
1044-2168-1-PB.pdf
 
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptxRofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx
Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx
 
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdf
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdfPenilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdf
Penilaian_Pembel_Abad_21_utk_PJJ.pdf
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Problem Solving Skill Full
Problem Solving Skill FullProblem Solving Skill Full
Problem Solving Skill Full
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
704 1290-1-sm
704 1290-1-sm704 1290-1-sm
704 1290-1-sm
 
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas TalianPembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
Pembelajaran Tradisional VS Pembelajaran Atas Talian
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
 

More from UmmuFaizah4

manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxmanajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxUmmuFaizah4
 
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxmanajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxUmmuFaizah4
 
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptxUmmuFaizah4
 
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflenptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflenUmmuFaizah4
 
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdf
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdforganisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdf
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdfUmmuFaizah4
 
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.pptUmmuFaizah4
 
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCSUmmuFaizah4
 
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdf
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdfsaranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdf
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdfUmmuFaizah4
 
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptx
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptxtinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptx
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptxUmmuFaizah4
 
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdf
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdfmateriphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdf
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdfUmmuFaizah4
 
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptxhubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptxUmmuFaizah4
 
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...UmmuFaizah4
 
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdf
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdfhubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdf
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdfUmmuFaizah4
 
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptxUmmuFaizah4
 
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptxUmmuFaizah4
 
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb c
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb cShdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb c
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb cUmmuFaizah4
 
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.pptUmmuFaizah4
 
manusia_dan_lingkungan.pdf
manusia_dan_lingkungan.pdfmanusia_dan_lingkungan.pdf
manusia_dan_lingkungan.pdfUmmuFaizah4
 
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptx
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptxkonsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptx
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptxUmmuFaizah4
 
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptxUmmuFaizah4
 

More from UmmuFaizah4 (20)

manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxmanajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
 
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptxmanajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
manajemenperkantoranmodern-151203064547-lva1-app6892.pptx
 
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
 
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflenptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
ptik-arsip-2.dkjwfkenkdnkehnclsdklsnlkenflen
 
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdf
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdforganisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdf
organisasiperkantoranmodern-230929045838-40798720.pdf
 
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
 
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS
11983228.pptCJLSJVMDMVCSCSNSCJSLDJMC CLSJCS
 
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdf
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdfsaranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdf
saranahubunganindustrial-150708114434-lva1-app6891.pdf
 
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptx
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptxtinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptx
tinjauanhistorishubunganindustrial-220723071326-d6936aa0-1.pptx
 
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdf
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdfmateriphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdf
materiphkforptultraprimaabadi-181022125605.pdf
 
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptxhubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
hubungan_Industrial_awawokedkmfmg,rgl.pptx
 
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...
7a466921-b4c7-486f-9c81-813f8e1c7085_Aktivitas Tugas 3 UMBY. Wawasan Nusantar...
 
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdf
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdfhubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdf
hubunganindustrial-140120055832-phpapp01.pdf
 
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx
1. MANUSIA DAhdidkfjjdkxkxkkxkxjxjN AGAMA.pptx
 
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx
1-1405dkdkfnfnfkkcknd07051308-phpapp01.pptx
 
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb c
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb cShdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb c
Shdkfofntxbilnfssulmbxfjjvbcddgjbczsfyjb c
 
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt
424112032-00-MANAJEMEN-ASNNNnNnnn-ppt.ppt
 
manusia_dan_lingkungan.pdf
manusia_dan_lingkungan.pdfmanusia_dan_lingkungan.pdf
manusia_dan_lingkungan.pdf
 
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptx
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptxkonsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptx
konsepmasyarakat-111229190111-phpapp02 (1).pptx
 
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx
2021-02-03 Slide PO 2019-fmipa_archive.pptx
 

Recently uploaded

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 

Recently uploaded (20)

CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 

REFERENSI UAASSS.pdf

  • 1. 323 JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan Vol, 6. No, 2. Tahun 2022 e-ISSN: 2597-4440 dan p-ISSN: 2597-4424 This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License Pembelajaran Matematika Berbasis CTL untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ADHD di Sekolah Dasar Nora Surmilasari1 , Asep Supena2 1 Universitas PGRI Palembang, Indonesia 2 Universitas Negeri Jakarta, Indonesia Email: 1 norasurmilasari@univpgri-palembang.ac.id 2 asepsupena@unj.ac.id Abstrak: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan salah satu klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang banyak ditemui pada peserta didik tingkat sekolah dasar. Mereka mengalami kesulitan dalam kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi termasuk dalam kegiatan berhitung. Penelitian ini merupakan penelitian naratif inquiry yang bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode Contextual Teaching Learning (CTL) pada pembelajaran matematika yang diterapkan salah satu guru SD Negeri 225 Palembang pada peserta didik dengan ADHD. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Informan penelitian yaitu guru dan orang tua peserta didik yang terdiagnosis ADHD. Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa model CTL dapat diterapkan pada pembelajaran matematika untuk peserta didik terdiagnosis ADHD dengan memperhatikan beberapa hal penting yaitu menentukan konteks yang sesuai dengan peserta didik, membangun kedekatan, membuat rencana pembelajaran yang matang, mempelajari cara mengalihkan perhatian ketika terdistruksi, sabar dan konsisten. Kata kunci: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD); Matematika; Contextual Teaching Learning (CTL); Sekolah Dasar Abstract: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is one of the diagnoses of children with special needs that are often found in elementary school students. They have difficulty in activities that require high concentration, including counting activities. This research is a narrative inquiry research that aims to describe the implementation of the Contextual Teaching Learning (CTL) method in mathematics learning applied by one of the teachers of SD Negeri 225 Palembang to students with ADHD. The data collection technique was done by interview. Research informants are teachers and parents of students diagnosed with ADHD. Based on the analysis of research data, it was concluded that the CTL model can be applied to mathematics learning for students diagnosed with ADHD by paying attention to several important things, namely determining the appropriate context for students, building closeness, making mature lesson plans, learning how to divert attention when instructed, patient and consistent. Keywords: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD); Mathematics; Contextual Teaching Learning (CTL); Elementary School PENDAHULUAN Hasil diagnosis psikiatri terhadap peserta didik berkebutuhan khusus sangat penting untuk diketahui lebih awal, karena hal tersebut merupakan dasar bagi pendidik untuk bagaimana bersikap, memperlakukan peserta didik, mengelola dan memproses pembelajaran di sekolah. Menurut Tegtmejer et al (2018), memeriksakan peserta didik ke psikiatri merupakan hal yang perlu dilakukan ketika peserta didik mengalami hambatan
  • 2. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 324 belajar disekolah. Psikiatri akan mendiagnosis peserta didik berkebutuhan khusus berdasarkan kategori tertentu. Jenis pendidikan dan perlakuan akan diberikan kepada peserta didik berdasarkan kategori tersebut. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan salah satu gangguan yang umum dialami oleh peserta didik berkebutuhan khusus usia sekolah dasar (Kristoffersen et al., 2015; Langager, 2014). Ciri dari ADHD adanya pola konsisten dari peserta didik yang kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsive secara berlebihan (American Psychiatric Association, 2013). Meskipun meningkatnya jumlah peserta didik yang tediagnosa ADHD cukup menjadi beban bagi guru yang mengajar di sekolah, akan tetapi hasil diagnosis yang diketahui lebih awal, cukup membantu guru dalam mempersiapkan dan mengolah pembelajaran di sekolah khususnya untuk anak berkebutuhan khusus ADHD. Untuk dapat mendiagnosa lebih awal peserta didik yang berkebutuhan khusus, tentu tidak terlepas dari peran orang tua dan keluarga. Di Indonesia untuk masyarakat menengah kebawah, jarang memberikan perhatian lebih untuk peserta didik yang ternyata berkebutuhan khusus. Para orang tua sudah sangat disibukkan dengan urusan perekonomian keluarga, dan perkembangan anak sepenuhnya dibebankan pada sekolah. Meskipun melepaskan urusan pendidikan anak di sekolah, tidak sedikit juga orang tua yang tidak dapat menerima, apabila pihak sekolah menilai peserta didik termasuk berkebutuhan khusus yang membutuhkan terapi dan perlakuan khusus. Kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah dan terapis merupakan kunci keberhasilan pendidikan dan pengasuhan anak berkebutuhan khusus. (Ewe, 2019; Mokobane et al., 2017) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus termasuk peserta didik dengan ADHD. Disekolah inklusi peserta didik dengan ADHD harus tetap mendapatkan pendidikan dan dilayani sesuai kebutuhannya termasuk dalam pembelajaran matematika. Untuk mengajarkan konsep berhitung pada peserta didik dengan ADHD tentu menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Keterbatasan peserta didik dengan ADHD yang terletak pada keterbatasan kemampuan berkonsentrasi dan memusatkan perhatian menjadi hambatan tersendiri bagi mereka. Sedangkan untuk memahami konsep bilangan peserta didik harus memiliki focus dan perhatian yang baik (Fleischner & Manheimer, 1997) Konsep bilangan merupakan konsep utama dalam matematika sekolah dasar. Memahami konsep kuantitas bilangan, mengurutkan bilangan, konsep penjumlahan dan pengurangan sederhana memiliki banyak implementasi dalam kehidupan sehari hari. pemahaman konsep matematika penting dikuasai peserta didik tingkat sekolah dasar karena menjadi pondasi pemahaman matematika ditingkat selanjutnya. (Nuraulia & Nurrochmah, 2020) pembelajaran matematika ditiap tingkatannya tidak terlepas dari numerasi (Afandi et al., 2021). Peserta didik dengan ADHD bukanlah peserta didik yang lemah secara akademik, dalam beberapa kasus bahkan prestasi belajar mereka dapat mengungguli prestasi belajar peserta didik yang tidak berkebutuhan khusus. (Stevens et al., 2020). Di sekolah inklusi peserta didik yang berkebutuhan khusus tetap akan diajarkan dengan kurikulum yang sama dengan peserta didik yang tidak berkebutuhan khusus. Apabila mereka tidak bisa mengikuti, barulah guru akan merancang kurikulum yang sesuai dengan kapasitas peserta didik berkebutuhan khusus. Pada kasus-kasus tertentu, peserta didik dengan ADHD dapat berkonsentrasi lebih lama untuk hal-hal yang mereka sukai dan minati. (Dort et al., 2020; Lucangeli & Cabrele, 1990; Okumura et al., 2019) Sebagai pendidik harus memiliki kejelian untuk menemukan hal-hal apa saja yang menjadi kesukaan peserta didik dengan ADHD sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang sesuai untuk mereka. Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai guru kelas yang berhasil mengajarkan konsep bilangan pada peserta didik dengan ADHD. Guru mengajarkan konsep bilangan dengan metode pembelajaran Contextual Teaching
  • 3. Vol, 6. No, 2. Tahun 2022 325 Learning (CTL). Metode pembelajaran kontekstual memungkinkan peserta didik dengan ADHD untuk belajar sesuai dengan konteks yang telah mereka ketahui, bahkan dengan sesuatu yang mereka minati. Belajar matematika dengan mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna untuk peseta didik (Johnson, 2008). Sebelumnya telah banyak penelitian yang menunjukkan dampak positif penerapan CTL pada pembelajaran di sekolah dasar. Penelitian Amalia & Kunci, (2019); Mira Novita Sari et al., (2020); Suciastini et al., n.d.) menyimpulkan hasil belajar matematika yang lebih baik menggunakan model pembelajaran CTL. Penelitian tentang Penerapan model pembelajaran CTL pada pembelajaran matematika untuk peserta didik berkebutuhan khusus terutama ADHD memang belum banyak dilakukan, akan tetapi hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan. Mengajarkan matematika pada peserta didik dengan ADHD memang memiliki tantangan tersendiri bagi guru. Peserta didik kesulitan untuk berkonsentrasi lebih lama dan mudah terdistruksi konsentrasinya. Tetapi untuk hal-hal yang mereka minati, mereka dapat berkonsentrasi lebih lama. Hal inilah yang akan dimanfaatkan pada pembelajaran matematika menggunakan model CTL. Pembelajaran kontekstual sesuai dengan minat dan keseharian peserta didik dengan ADHD membuat mereka dapat berkonsentrasi lebih lama dalam pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Penelitian ini memfokuskan pada kehidupan individu. Penelitian jenis ini memungkinkan setiap guru, peneliti, praktisi pendidikan memperoleh informasi sesuai dengan realita dari informan (Monteagudo, 2011). Penelitian naratif banyak bercerita tentang kehidupan dan interaksi guru dan peserta didik (Clandinin & Connelly, 2000). Selain itu penelitian naratif juga banyak dilakukan oleh peneliti yang ingin menyelidiki masalah multicultural, ras, dan social dalam pendidikan (Milner, 2007). Informan dalam penelitian ini adalah guru kelas dengan inisial DI, peserta didik yang didiagnosa ADHD dengan inisial YP dan Ibu YP. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan para informan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana pembelajaran bilangan dengan pendekatan CTL yang telah dilakukan guru dan bagaimana perubahan yang dialami oleh YP setelah belajar. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan Teknik wawancara terbuka dan tidak terstruktur. HASIL DAN PEMBAHASAN YP adalah salah satu peserta didik di SDN 225 Palembang yang didiagnosa ADHD pada umur 9 tahun saat ia duduk di kelas dua sekolah dasar. Walaupun diagnosa tergolong terlambat, akan tetapi hal tersebut tetap patut disyukuri. Dengan mengetahui hal tersebut keluarga dan gurunya disekolah dapat berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai kebutuhannya. YP pernah tinggal kelas saat duduk di kelas satu, karena dia tidak bisa mengikuti pelajaran seperti teman sekelasnya. Putra tidak bisa duduk dengan tenang dikelas, selalu berjalan kesana kemari, sesekali keluar kelas, suka memanjat, melompat dan melakukan kegiatan fisik lainnya. Tenaga YP seakan tidak ada habisnya. YP juga jarang berbicara dan lebih banyak diam apabila diajak berbicara. YP juga sering marah dan membanting barang-barangnya seperti buku pensil dan tasnya apabila ada sesuatu hal yang membuatnya marah. Hal tersebut sebenarnya sudah menjadi tanda awal bahwa YP berkebutuhan khusus, akan tetapi minimnya pengetahuan dan informasi membuat keluarga maupun guru tidak dapat mendiagnosa hal tersebut lebih awal. YP terpaksa tinggal kelas dan mengulang kelas satu ditahun berikutnya. Tidak banyak hal yang berubah pada YP Ketika mengulang di kelas satu. YP tetap belum bisa membaca, menulis, berhitung, dan belum bisa bersikap tenang dan tertib di kelas. YP kesulitan melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti membaca, menulis dan berhitung. Tetapi ada kegiatan yang YP sukai
  • 4. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 326 yaitu bermain puzzle. Selain itu menurut keterangan orang tua YP, ia sangat menyukai pempek salah satu makanan khas Palembang. YP dapat berlama-lama bermain puzzle karena kesukaaannya pada permainan tersebut. Dan YP dapat meninggalkan pekerjaan apapun bila ia ditawari untuk makan pempek. Karena kesukaan dan minatnya yang tinggi pada puzzle dan pempek, guru YP mengimplementasikan pembelajaran CTL dengan konteks puzzle dan pempek dalam pembelajaran matematika untuk YP. Wawancara dilakukan dengan guru wali kelas YP yaitu DI. DI adalah guru honorer di SD Negeri 225 Palembang, yang menjadi wali kelas YP di kelas 2. Kepedulian wali kelas YP terhadap perkembangan akademik YP sangat tinggi dan patut diapresiasi. DI sebagai guru tidak memiliki latar belakang pendidikan tentang menangani anak berkebutuhan khusus, bermodal kepedulian dan informasi dari media social dan orang tua YP, DI mampu mengajari YP berhitung walau dengan keterbatasannya. Berdasarkan keterangan dari Kepala SD Negeri 225 Palembang, sekolah tersebut bukanlah sekolah inklusi yang di tunjuk pemerintah secara resmi. Sekolah tersebut belum memiliki guru khusus yang memiliki latar belakang sebagai guru pendamping anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi SD Negeri 225 Palembang tidak membatasi dan tidak memberikan syarat khusus terkait kesehatan mental bagi peserta didik yang mendaftar. Berikut hasil wawancara yang dilakukan dengan informan guru kelas 2 SD Negeri 225 Palembang. Pertanyaan: metode apa yang digunakan untuk mengajarkan bilangan pada peserta didik ADHD dan mengapa metode tersebut yang dipilih? Jawaban informan: “Saya memilik pendekatan CTL karena menyadari bahwa peserta didik ADHD dapat berkonsentrasi lebih lama dari biasanya, apabila menyangkut hal-hal yang mereka minati atau sukai. Berbekal informasi dari orang tuanya, saya mengetahui bahwa YP suka pempek dan bermain puzzle. Jadi saya memodifikasi pembelajaran matematika tentang bilangan dengan menggunakan konteks pempek” Pertanyaan: kendala apa yang dihadapi dalam penerapannya? Jawaban informan: Ketika YP terdistruksi perhatian dan konsentrasinya. Itu cukup menjadi kendala dalam pembelajaran. Saya harus mengembalikan perhatiannya Kembali dengan memanggil Namanya beberapa kali, mengarahkan tangan dan pandangannya ke objek belajar. Konsentrasi YP suka hilang apabila ia mendengar suara lain diluar kelas, suara hewan suara kendaraan lewat, suara peserta didik lainnya yang sedang berjalan bahkan suara kipas angin didalam kelas, akan mengganggu konsentrasinya. Pertanyaan: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan konsep bilangan dan bagaimana implementasinya apakah diajarkan secara khusus, atau digabung bersama peserta didik lainnya yang tidak ADHD? Jawaban informan: Kurang lebih satu bulan, karena saya mengajar YP setelah pulang sekolah, dan itu tidak setiap hari. kadang 2 kali seminggu, kadang 3 kali seminggu. Saya mengajar YP secara khusus, tersendiri tidak digabung dengan peserta didik lainnya. Hal ini saya lakukan agar YP dapat berkonsentrasi secara maksimal tanpa intervensi teman yang lainnya. Pertanyaan: bagaimana perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah menerima pembelajaran Jawaban informan: cukup signifikan, yang tadinya YP belum bisa berhitung, dia bisa berhitung satu sampai sepuluh. YP dapat membandingkan bilangan mana yang lebih banyak dan sedikit, putra juga dapat mengerjakan penjumlahan dan pengurangan sederhana 1-10. Untuk belajar YP juga bisa lebih tenang. Mungkin karena putra sudah percaya sama saya, jadi dia mau mengikuti instruksi yang saya berikan. Pertanyaan: Ceritakan secara rinci bagaimana guru mengajarkan konsep bilangan dengan CTL? Jawaban informan: Karena YP menyukai pempek dan permainan
  • 5. Vol, 6. No, 2. Tahun 2022 327 puzzle, saya menggunakan dua konteks tersebut dalam pembelajaran. Gambar pempek dengan aneka bentuk saya kumpulkan dan saya gunting-gunting seperti puzzle. YP saya minta untuk menyusun puzzle tersebut. Ketika puzzle telah jadi maka YP dapat menebak berapa jumlah pempek yang tergambar pada puzzle. Saya menggunakan sepuluh puzzle dengan jumlah pempek yang berbeda. Dengan puzzle bergambar pempek inilah saya mengajarkan konsep kuantitas jumlah bilangan satu sampai sepuluh. Puzzle pertama terdiri dari sepuluh potongan puzzle. Apabila disusun, akan terlihat gambar 1 buah pempek. Ketika YP berhasil menyusunnya, kami Bersama-sama menyebutkan jumlah pempek pada gambar “satu pempek” dan meminta YP mengulanginya beberapa kali. Begitu pula dengan puzzle kedua, terdiri dari sepuluh keping potongan puzzle, yang bergambar dua buah pempek. Ketika YP berhasil Menyusun dan menyebutkan jumlah pempek, YP akan mendapatkan hadiah pempek sejumlah dengan pempek yang berhasil YP hitung. Begitu seterusnya sampai pertemuan ke lima, YP dapat memahami konsep jumlah bilangan satu sampai sepuluh. Untuk konsep bilangan yang lebih banyak dan lebih sedikit, YP tidak membutuhkan waktu yang lama. Dalam tiga kali pertemuan, YP dapat membedakan mana bilangan dengan jumlah yang lebih banyak mana yang lebih sedikit. Saya menggunakan pempek yang sebenarnya untuk mengajarkan YP. Mula-mula saya menyediakan dua piring berisi pempek. Jumlah pempek pada kedua piring saya acak. Kadang piring pertama saya isi lebih sedikit dari jumlah pempek di piring kedua, kadang saya isi sebaliknya, dan kadang saya isi dengan jumlah yang sama. Ternyata YP dapat menjawab mana yang lebih sedikit, mana yang lebih banyak dan kapan kedua piring berisi pempek dengan jumlah yang sama. Ketika YP berhasil menjawab, YP akan mendapat sebuah pempek sebagai hadiah. Cara ini cukup ampuh untuk mengajarkan konsep bilangan dan kuantitas bilangan untuk YP karena konteks yang digunakan adalah makanan kesukaan YP Konsep penjumlahan dan pengurangan sederhana 1-10 untuk YP saya ajarkan Kembali dengan puzzle dan pempek. Saya mengajarkan dengan pempek, konsepnya hampir sama dengan mengajarkan kuantitas bilangan. Dengan konteks pempek, mulanya saya menaruh sejumlah pempek pada piring. Saya meminta YP untuk menghitung jumlah pmpek pada piring. Setelah YP menghitung, saya Kembali mengisi piring dengan sejumlah pempek, dan meminta YP menghitung Kembali. Begitu juga dengan konsep pengurangan. Mulanya saya menaruh sejumlah pempek pada piring, saya meminta YP menghitung. Kemudian saya mengambil sejumlah pempek dalam piring, dan meminta YP menghitung Kembali. Hasil wawancara dengan informan kedua yaitu ibu YP Jawaban informan: YP anak kedua dari dua bersaudara, kedua orang tua YP bekerja dari pukul tujuh pagi hingga empat sore. YP dirumah Bersama kakak laki lakinya dengan jarak umur dua tahun lebih tua dari YP. Keseharian YP Bersama kakaknya dan bibinya dirumah. Dalam keluarga tidak ada yang berkebutuhan khusus. Hanya YP yang didiagnosa ADHD. YP dirumah belajar dengan saya (ibu) walau seringkali pembelajaran tidak selesai karena YP bosan dan memilih bermain dan melakukan hal lain. YP memang sangat menyukai permaiana puzzle. Permaianan ini sudah YP kenal sejak umur empat tahun. YP juga sangat menyukai makanan pempek. Dia bisa menghabiskan sepuluh pempek dalam sekali makan. Pempek memang makanan kesukaan YP. Dirumah tidak ada yang mengajari YP berhitung maupun membaca. Karena saya (ibu) ataupun ayahnya tidak bisa mengajari YP. YP selalu meolak Ketika diajak belajar. Kami sebagai orang tua dan keluarga yang lainnya, tidak pernah mencoba menggunakan perlakukan khusus atau metode khusus dalam mengajari YP. Kami hanya pernah sesekali mnggunakan media belajar seperti sempoa dan lidi namun hal tersebut tidak membuahkan hasil. Kami belum pernah dan tidak terpikir untuk menggunakan puzzle dan pempek sebagai media belajar untuk YP seperti yang diajarkan ibu DI.
  • 6. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 328 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan ibu YP peneliti menilai bahwa YP hanya memperoleh pembelajaran di sekolah, khususnya untuk konsep bilangan dan operasi hitung sederhana. Secara tidak langsung, hal ini membuktikan bahwa pembelajaran CTL yang digunakan guru DI dalam pembelajaran bilangan di sekolah dapat digunakan dalam pembelajaran bilangan untuk peserta didik berkebutuhan khusus ADHD. Selain itu, puzzle dan pempek dapat digunakan sebagai konteks pembelajaran bilangan berbasis CTL. Memang hal ini tidak bisa diterima sepenuhnya tanpa penelitian lebih lanjut. Tetapi keberhasilan guru DI dalam mengajarkan konsep bilangan teori berhitung kepada YP, dan kemajuan yang pesat untuk kemampuan belajar YP dapat menjadi dasar efektifitas model CTL untuk pembelajaran bilangan peserta didik berkebutuhan khusus ADHD. Penelitian dan kajian teori tentang pembelajaran matematika untuk peserta didik ADHD perlu dilakukan terutama di sekolah dasar. Peserta didik berkebutuhan khusus dengan diagnose ADHD adalah ABK yang paling banyak dijumpai di tingkat sekolah dasar (Langager 2014; Kristoffersen et al. 2015). Pembelajaran matematika sekolah dasar yang mengajarkan konsep perhitungan sederhana, konsep bilangan, adalah kompetensi dasar yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep tersebut wajib dikuasa setiap peserta didik termasuk peserta didik berkebutuhan khusus untuk mempermudah mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sudah banyak penelitian mengenai ABK ADHD namun belum banyak penelitian yang berfokus pada pembelajaran matematika untuk peserta didik ADHD. Penelitian yang ada selama ini lebih focus pada perkembangan emosional peserta didik ADHD. Ewe (2019) meneliti bagaimana hubungan dan peran guru untuk peserta didik ADHD. Kypriotaki & Manolitsis (2010) meneliti tentang evaluasi untuk peserta didik ADHD. Tegtmejer et al (2018) meneliti tentang mengindentifikasi peserta didik ADHD dan kebiasaannya. Meski focus penelitian tersebut pada peserta ADHD di sekolah, tetapi tidak spesifik untuk pembelajaran matematika dan bagaimana peserta ADHD belajar matematika. Berdasarkan analisis hasil wawancara, dalam penerapan metode pembelajaran CTL ada beberapa hal penting yang harus dilakukan guru sebelum mengimplementasikan pada pembelajaran matematika kepada peserta didik dengan ADHD yaitu: (1) Guru harus mengetahui hobi atau kesukaan peserta didik yang dapat dijadikan konteks pembelajaran; (2) Guru membangun kedekatan dengan peserta didik sehingga mereka mau mengikuti instruksi yang diberikan guru; (3) Guru membuat Langkah pembelajaran yang matang sehingga dapat diterapkan dengan baik; (4) Guru dapat berdiskusi dengan orang tua untuk mengetahui cara terbaik dalam mengalihkan konsentrasi mereka Kembali ketika konsentrasinya terdistruksi; (5) Sabar dan konsisten dalam memberikan bimbingan dan pembelajaran. Dari beberapa hal diatas, membangun kedekatan dengan peserta didik harus dilakukan berdasarkan keikhlasan dan kesadaran dari guru. Karena guru yang berdedikasi tinggi yang mau melakukannya. Menurut (Ewe, 2019) kedekatan guru dengan peserta didik berkebutuhan khusus ADHD berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan kemauan belajar peserta didik dengan ADHD. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data penelitian disimpulkan bahwa model CTL dapat diterapkan pada pembelajaran matematika untuk peserta didik terdiagnosis ADHD dengan memperhatikan beberapa hal penting yaitu menentukan konteks yang sesuai dengan peserta didik, membangun kedekatan, membuat rencana pembelajaran yang matang, mempelajari cara mengalihkan perhatian ketika terdistruksi, sabar dan konsisten. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang gaya belajar peserta didik berkebutuhan khusus lainnya.
  • 7. Vol, 6. No, 2. Tahun 2022 329 DAFTAR RUJUKAN Afandi, F., Idris Jafar, M., & Fakultas, P. (2021). Hubungan Kemampuan Literasi Numerasi dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus II. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(3). Amalia, Y., & Kunci, K. (2019). LOGO Jurnal Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching Learning) dengan Media Pohon Hitung terhadap Hasil Belajar Materi Operasi Hitung. International Journal of Elementary Education, 3(2), 186–193. https://ejournal.undiksha.ac.id/index .php/IJEE American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-5). American Psychiatric Pub. Apriza, B., & Mahendra, Y. (2021). Efektivitas Pendekatan CTL Dan Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Pemecahan Masalah Mahasiswa PGSD UMKO. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(1), 1–9. Aqib. (2013). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif. YRAMA WIDYA. Clandinin, D. J., & Connelly, F. M. (2000). Narrative Inquiry: Experience and Story in Qualitative Research. Jossey-Bass. Dort, M., Strelow, A., Schwinger, M., & Christiansen, H. (2020). What Teachers Think and Know about ADHD: Validation of the ADHD-school-expectation Questionnaire (ASE). International Journal of Disability, Development and Education. https://doi.org/10.1080/1034912X.2 020.1843142 Ewe, L. P. (2019). ADHD symptoms and the teacher–student relationship: a systematic literature review. In Emotional and Behavioural Difficulties (Vol. 24, Issue 2, pp. 136–155). Routledge. https://doi.org/10.1080/13632752.20 19.1597562 Fleischner, J. E., & Manheimer, M. A. (1997). Math interventions for students with learning disabilities: Myths and realities. School Psychology Review, 26(3), 397–413. https://doi.org/10.1080/02796015.19 97.12085874 Inna Isnar, M., Kadir, A. A., Patta, R., & FIP Universitas Negeri Makassar, P. (2021). Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus II. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(3). Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan Dan Bermakna. Mizan Learning Center (MLC). karim, arif abdul. (2015). Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). In Jurnal Kreatif Tadulako Online (Vol. 4, Issue 2). Kristoffersen, J. H. G., Krægpøth, M. V., Nielsen, H. S., & Simonsen, M. (2015). Disruptive school peers and student outcomes. Economics of Education Review, 45, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.econedurev. 2015.01.004 Kypriotaki, M., & Manolitsis, G. (2010). Teachers’ evaluations for the detection of primary-school children with attention deficit hyperactivity disorder. European Journal of Special Needs Education, 25(3), 269–281. https://doi.org/10.1080/08856257.20 10.492940 Langager, S. (2014). Children and youth in behavioural and emotional difficulties, skyrocketing diagnosis and inclusion/exclusion processes in school tendencies in Denmark. Emotional and Behavioural Difficulties, 19(3), 284–295. https://doi.org/10.1080/13632752.20 14.883785 Lucangeli, D., & Cabrele, S. (1990).
  • 8. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 330 Mathematical Difficulties and ADHD. Zentall. Milner, H. R. (2007). Race, Culture, and Researcher Positionality: Working Through Dangers Seen, Unseen, and Unforeseen. Educational Researcher, 36(7), 388–400. https://doi.org/10.3102/0013189x07 309471 Mira Novita Sari, P., Putu Parmiti, D., & Wayan Ilia Yuda Sukmana, A. I. (2020). Efektivitas Hasil Belajar Matematika Melalui Model CTL Berbasis Masalah Terbuka Siswa Kelas IV SD. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(2), 248–256. Mokobane, M., Pillay, B., & Meyer, A. (2017). Comorbidity of attention deficit hyperactive disorder (Adhd) and major depression in primary school children. Journal of Psychology in Africa, 27(6), 541–544. https://doi.org/10.1080/14330237.20 17.1399551 Monteagudo, J. G. (2011). Jerome Bruner and the challenges of the narrative turn. Narrative Inquiry, 21(2), 295–302. https://doi.org/10.1075/ni.21.2.07go n Nuraulia, N., & Nurrochmah, A. (2020). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Soal Kelas II SDN 1 Selabintana. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 4(3). Okumura, Y., Kita, Y., Omori, M., Suzuki, K., Yasumura, A., Fukuda, A., & Inagaki, M. (2019). Predictive factors of success in neurofeedback training for children with ADHD. Developmental Neurorehabilitation, 22(1), 3–12. https://doi.org/10.1080/17518423.20 17.1326183 Saragih, H., Sipayung, R., Wulan Sari, D. H., & Sofia Tanjung, D. (2021). Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 5(3). Stevens, A. E., Abu-Ramadan, T. M., & Hartung, C. M. (2020). Promoting academic success in college students with ADHD and LD: A systematic literature review to identify intervention targets. Journal of American College Health. https://doi.org/10.1080/07448481.20 20.1862127 Suciastini, K., Dewa, I., Raka Rasana, P., Suarjana, M., Pendidikan Guru, J., & Dasar, S. (n.d.). Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning Berbantuan LKS Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Gugus I Ii Kecamatan Sukasada. Sumantri, S. (2016). Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar. PT.Raja Grafindo Persada, Ed. Tegtmejer, T., Hjörne, E., & Säljö, R. (2018). Diagnosing ADHD in Danish primary school children: a case study of the institutional categorization of emotional and behavioural difficulties. Emotional and Behavioural Difficulties, 23(2), 127–140. https://doi.org/10.1080/13632752.20 17.1383685