1. KELOMPOK 9
HADITS DITINJAU DARI KUALITAS SANAD
By
Jeffri Gusnandar 12391026
Didi Takwijudin 12391044
Fachrian Akbar 13391067
Dinda Nurul Solihun 13391075
Usrotun Khasanah 13391085
Rahma Liani 13391127
2. Hadits ditinjau dari kualitasnya
1. Hadits Maqbul
Dalam bahasa kata maqbul artinya diterima. Hadits itu dapat diterima
sebagai hujah dalam islam, karena sudah memenuhi criteria persyaratan baik
yang menyangkut sanad maupun matan. Adapun menurut istilah hadits maqbul
adalah hadits yang unggul pembenaran pemberitaannya.
3. 2. Hadis Mardud
Mardud secara bahasa adalah lawan dari Maqbul yakni ditolak atau tidak
diterima. Penolakan hadis ini dikarenakan tidak memenuhi beberapa kriteria
persyaratan yang di tetapkan para ulama, baik yang menyangkut sanad seperti
setiap perawi harus bertemu langsung dengan gurunya (ittishal as-sanad) maupun
yang menyangkut matan seperti isi matan yang tidak bertentangan dengan al-
qur’an dan lain-lain.
4. Pembagian Hadits Maqbul
1. hadits Shahih
Hadits sahih adalah hadits yang bersambung sanadnya, yang diriwayatkan
oleh rawi yang adil dan dhabith dari rawi lain (juga) adil dan dhabith sampai
akhir sanad, dan hadits itu tidak janggal serta tidak mengandung cacat.
5. Syarat Hadits Shahih
Bersambung sanadnya
Keadilan perawinya
Ke-dhabith-an para rawinya
Tidak rancu
Tidak cacat
6. Pembagian Hadits Shahih
Hadits shahih Li Dzatihi
Adalah hadits yang memenuhi syarat-syarat atau sifat-sifat hadits maqbul
secara sempurna, yaitu syarat-syarat sebagaimana disebutkan diatas.
Kedudukannya:
Merupakan hadits paling tinggi kedudukannya.
7. Hadits Shahih Lighairihi
Adalah hadits Hasan Lidzatihi jika diriwayatkan dari jalur lain hadits yang
semisalnya atau yang lebih kuat darinya. Atau dengan kata lain ia adalah
kumpulan beberapa hadits hadits Hasan Lidzatihi.
Kedudukannya:
Ia lebih tinggi di atas hadits Hasan Lidzatihi namun di bawah hadits Shahih
Lidzatihi.
8. Kehujjahan
Tidak terdapat perbedaan ulama tentang kehujjahannya terutama dalam
masalah penentuan hukum sesuatu.
9. Kitab-kitab yang memuat Hadis Shahih
Nuruddin ‘Itr didalam kitabnya Manhaj an-Naqd Fi ‘Ulum al-Hadismengemukakan
bahwa kitab-kitab yang memuat hadis-hadis shahih antara lain:
a. al-Muwattha’
b. Shahih Bukhari
c. Shahih Muslim
d. Shahih Ibn Khuzaimah
e. Shahih Ibn Hibban
f. Al-Mukhtarah
10. 2. Hadits Hasan
Hadits hasan ialah hadis yang sanadnya bersambung, oleh penukil yang
‘adil namun kurang ke-dhabit-annya (tidak terlalu kuat ingatannya) serta
terhindar dari Syaz dan illat.
11. Kriteria hadits ini:
a. Sanad hadits harus bersambung.
b. Perawinya adil
c. Perawinya mempunyai sifat dhabit, namun kualitasnya lebih rendah dari
perawi hadits shahih
d. Hadits yang diriwayatkan tersebut tidak syaz
e. Hadits yang diriwayatkan terhindar dari illat yang merusak (qadihah)
12. Pembagian Hadits Hasan
a. Hadits hasan li dzatihi
Hadis hasan li dzatihi adalah hadis yang dengan sendirinya telah memenuhi
kriteria hadis hasan sebagaimana tersebut diatas, dan tidak memerlukan riwayat
lain untuk mengangkatnya ke derajat hasan.
b. Hadis hasan li ghairihi
Hadis hasan li ghairihi adalah hadis dha’if apabila jalan (datang)-nya berbilang
(lebih dari satu), dan sebab-sebab kedha’ifannya bukan karena perawinya fasik
atau pendusta.
13. Kitab-kitab Yang Memuat Hadis Hasan
Diantara kitab-kitab yang memuat hadis hasan adalah:
a. Sunan at-Tirmidzy
b.Sunan Abu Daud
c.Sunan ad-Dar Quthny
14. 2. Hadits Mardud
Mardud menurut bahasa berarti yang ditolak atau yang tidak diterima.
Sedangkan mardud menurut istilah ialah : "Hadis yang tidak memenuhi syarat-
syarat atau sebagian syarat hadits maqbul".Bisa pada sanad atau matannya. Para
ulama' membagi hadits jenis ini menjadi dua yaitu hadits dha'if dan hadits
maudhu
15. Hadits Dhaif
Dha’if menurut bahasa adalah lawan dari kuat(lemah)
Hadis dhaif menurut istilah adalah “hadis yang didalamnya tidak didapati syarat
hadis shahih dan tidak pula didapati syarat hadis hasan.”
16. Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi syarat bersambungnya Sanad. Dhaif jenis ini di bagi
lagi menjadi :
1) Hadis Mu’allaq
Hadits mu’allaq yaitu hadis yang pada sanadnya telah dibuang satu atau lebih rawi baik
secara berurutan maupun tidak. Contoh:
أحواله كل على هللا يذكر النبى كان العائشة قالت ألبخارى قال
Disini Bukhari tidak menyebutkan rawi sebelum Aisyah
2) Hadis Mursal
Hadis mursal menurut istilah adalah hadis yang gugur perawi dari sanadnya setelah tabi’in,
seperti bila seorang tabi’in mengatakan,”Rasulullah shallallahu alaihi wasallambersabda begini
atau berbuat seperti ini”. Contoh hadits ini adalah:
والشاهد باليمن قضى هللا رسول أن أبيه عن محمد بن جعفر عن مالك قال
Disini Muhammad bin Ali Zainul Abidin tidak menyebutkan sahabat yang menjadi perantara antara
nabi dan bapaknya.
17. 3) Hadits Munqathi'
Hadis munqathi’ menurut istilah para ulama hadits mutaqaddimin sebagai
“hadits yang sanadnya tidak bersambung dari semua sisi”. Sedangkan
menurut para ulama hadits mutaakhkhirin adalah ”suatu hadis yang ditengah
sanadnya gugur seorang perawi atau beberapa perawi tetapi tidak berturut-
turut”
18. 4) Hadis Mu'dhal
Hadis mu’dhal menurut istilah adalah “ hadis yang gugur pada sanadnya dua
atau lebih secara berurutan.”
5)Hadis Mudallas
Yaitu hadits yang diriwayatkan dengan menghilangkan rawi diatasnya.
19. Dhaif karena terdapat cacat pada perawinya. Dhaif jenis ini kemudian dibagi
lagi sebagai berikut:
1) Hadits Maudhu'
Hadits maudhu’ adalah hadits kontroversial yang di buat seseorang dengan
tidak mempunyai dasar sama sekali. Menurut Subhi Shalih adalahkhabar yang di
buat oleh pembohong kemudian dinisbatkan kepada Nabi.karena disebabkan oleh
faktor kepentingan.
20. 2) Hadits Matruk
Hadits matruk adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang disangka
suka berdusta.
3) Hadits Munkar
Hadits yang diriwatkan oleh perawi yang dhaif, yang menyalahi orang
kepercayaan.
4) Hadis Mubham
Hadis mubham yaitu hadis yang tidak menyebutkan nama orang dalam
rangkaiansanad-nya, baik lelaki maupun perempuan.
21. 5) Hadits Syadz
Hadis syadz yaitu hadis yang beretentangan dengan hadis lain yang riwayatnya
lebih kuat.
6) Hadits maqlub
Yaitu memutar balikkan (mendahulukan) kata, kalimat, atau nama yang
seharusnya ditulis di belakang, dan mengakhirkan kata, kalimat atau nama yang
seharusnya didahulukan.
7) Hadits mudraj
Secara terminologis hadits mudraj ialah yang didalamnya terdapat sisipan atau
tambahan, baik pada matan atau pada sanad.
8) Hadits mushahaf
Hadits mushahaf ialah yang terdapat perbedaan dengan hadis yang
diriwayatkan orang kepercayaan,
22. Pengamalan Hadits Dha’if
mengenai hal ini ada tiga pendapat ulama:
1. Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail a’mal
maupun ahkam.
2. Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, hadis dhaif lebih kuat dari ra’yu
perorangan
3. Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam
masalah fadhail mawa’iz atau yang sejenis bila memenuhi beberapa syarat
23. Kitab-kitab Yang diduga Mengandung Hadits Dhaif.
1. Ketiga Mu’jam at-Thabrani: al-Kabir, al-Awsat, as-Shagir
2. Kitab al-Afrad, karya ad-Daruquthny
3. Kumpulan karya al-Khatib al-baghdadi
4. Kitab Hilyatul Auliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, karya abu Nu’aim al-Asbahani.