Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Modul ini membahas konsep dasar kongruensi, termasuk definisi, sifat-sifat, dan teorema-teoremanya. Kongruensi merupakan kelanjutan dari keterbagian dan didefinisikan berdasarkan konsep keterbagian. Modul ini juga membahas sistem residu lengkap dan tereduksi serta peranannya dalam teorema Euler, Fermat, dan Wilson.
Dokumen tersebut membahas relasi rekurensi, yang merupakan persamaan yang menghubungkan suatu fungsi numerik dengan dirinya sendiri atau fungsi sebelumnya. Relasi rekurensi dapat berupa linier atau non-linier, homogen atau non-homogen, dan metode penyelesaiannya bergantung pada akar karakteristik dari persamaan terkait. Contoh relasi rekurensi dan cara penyelesaiannya juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas relasi rekursif dan cara menyelesaikannya dengan menggunakan persamaan karakteristik dan teorema-teorema yang terkait. Secara singkat, relasi rekursif adalah persamaan yang menyatakan suatu deret bilangan dalam bentuk deret sebelumnya, dan dapat diselesaikan dengan menentukan akar-akar persamaan karakteristiknya.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Relasi merupakan hubungan antara dua himpunan. Dokumen menjelaskan definisi relasi, contoh relasi, sifat-sifat relasi seperti refleksif, simetris, transitif, dan operasi-operasi pada relasi seperti invers dan komposisi relasi. Dokumen juga membahas relasi kesetaraan, kelas kesetaraan, matriks relasi, dan klosur relasi.
[/ringkasan]
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teori bilangan dan konsep pembagian bilangan bulat;
(2) Terdapat definisi dan teorema-teorema yang menjelaskan relasi antara bilangan yang membagi bilangan lain;
(3) Beberapa contoh soal dan pembahasan juga disajikan untuk membuktikan teorema-teorema tersebut.
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iฯ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Relasi merupakan hubungan antara dua himpunan. Dokumen menjelaskan definisi relasi, contoh relasi, sifat-sifat relasi seperti refleksif, simetris, transitif, dan operasi-operasi pada relasi seperti invers dan komposisi relasi. Dokumen juga membahas relasi kesetaraan, kelas kesetaraan, matriks relasi, dan klosur relasi.
[/ringkasan]
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teori bilangan dan konsep pembagian bilangan bulat;
(2) Terdapat definisi dan teorema-teorema yang menjelaskan relasi antara bilangan yang membagi bilangan lain;
(3) Beberapa contoh soal dan pembahasan juga disajikan untuk membuktikan teorema-teorema tersebut.
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iฯ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
1. Dokumen membahas relasi rekurrens dan contohnya yaitu model populasi kelinci yang mengikuti bilangan Fibonacci
2. Relasi rekurrens adalah persamaan yang mengekspresikan suatu bilangan berdasarkan bilangan-bilangan sebelumnya
3. Contoh relasi rekurrens kelinci menyatakan bahwa jumlah pasangan setelah n bulan sama dengan jumlah di bulan sebelumnya ditambah yang dihasilkan bulan lalu
Dokumen membahas tentang relasi rekursif dan cara mencari solusi dari relasi rekursif tersebut. Secara singkat, relasi rekursif adalah hubungan antara suatu deret bilangan yang menghubungkan suatu bilangan dengan bilangan sebelumnya. Untuk mendapatkan solusi dari relasi rekursif, perlu dicari persamaan ciri dan akar-akarnya, kemudian digunakan nilai awal untuk menentukan konstanta dalam solusi.
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat, sifat-sifat pangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan penjelasan dasar tentang operasi dan sifat-sifat dari eksponen dan logaritma.
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat bulat positif, sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma.
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat, sifat-sifat pangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar operasi pangkat, akar, dan logaritma beserta contoh soalnya.
Sistem persamaan linear terdiri dari dua atau lebih persamaan linear yang menghubungkan variabel-variabel yang sama. Solusi sistem persamaan linear adalah nilai-nilai variabel yang memenuhi semua persamaan sekaligus. Metode dasar untuk menyelesaikan sistem persamaan linear adalah dengan melakukan operasi baris elementer untuk mengeliminasi faktor-faktor yang tidak diketahui secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pola bilangan pada barisan dan deret, termasuk pengertian barisan dan deret, contoh-contoh pola bilangan pada barisan aritmatika dan geometri, serta cara menentukan rumus suku ke-n pada berbagai jenis barisan dan deret.
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptxDarMiati2
ย
Dokumen menjelaskan tentang persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel, termasuk definisi, bentuk setara, penyelesaian, dan himpunan penyelesaian. Diberikan contoh soal dan penyelesaiannya.
Bab 2 membahas barisan dan deret, termasuk barisan dan deret aritmatika serta geometri. Dijelaskan rumus-rumus untuk menghitung suku ke-n, jumlah suku, dan nilai lainnya pada barisan dan deret tersebut beserta contoh soalnya. Termasuk pula penjelasan mengenai deret geometri tak hingga, baik yang konvergen maupun divergen.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan linear satu variabel dan pertidaksamaan linear satu variabel, termasuk definisi, bentuk umum, sifat-sifat, himpunan penyelesaian, dan contoh penerapannya dalam masalah nyata.
Similar to Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi (20)
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
1. Relasi Rekursi
*recurrence โ rekurens โ rekursi โ perulangan.
Kata kunci: definisi, relasi rekursi linier berkoefisien konstan, solusi relasi rekurensi,
dan solusi homogen & partikelir
โข
โข
โข
โข
menuliskan definisi dari relasi rekursi
memberikan sebuah contoh bentuk dari relasi rekursi
menyebutkan jenis-jenis relasi rekursi
menjelaskan barisan Fibonacci sebagai salah satu contoh relasi rekursi.
Definisi 1
Suatu relasi rekursi untuk sebuah barisan *๐ ๐ + merupakan
sebuah rumus untuk menyatakan ๐ ๐ ke dalam satu atau lebih
suku-suku sebelumnya dari barisan tersebut, untuk suatu
bilangan bulat nonnegatif ๐.
Suatu barisan disebut solusi dari sebuah relasi rekursi jika sukusuku pada barisan tersebut memenuhi relasi rekursinya.
Contoh 1
Misal * ๐ ๐ + barisan yang memenuhi relasi rekursi
๐ ๐ = ๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2 untuk ๐ โฅ 2, lalu misalkan ๐0 = 3 dan ๐1 = 5.
Tentukan nilai ๐2 dan ๐3 .
Jawab
Karena ๐2 = ๐1 โ ๐0 , maka ๐2 = 2.
Karena ๐3 = ๐2 โ ๐1 , maka ๐3 = โ3.
๏ฉ
Contoh 2
Untuk bilangan bulat nonnegatif ๐, apakah barisan ๐ ๐ = 3๐,
๐ ๐ = 2 ๐ dan ๐ ๐ = 5 merupakan solusi bagi relasi rekursi
๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2 ?
Jawab
(i) Misal ๐ ๐ = 3๐, untuk bilangan bulat nonnegatif ๐. Maka
Relasi Rekursi โ @OnggoWr โ 2013
1/3
2. ๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2
๐ ๐ = 2(3( ๐ โ 1)) โ 3( ๐ โ 2)
๐ ๐ = 3๐.
Maka ๐ ๐ = 3๐ merupakan solusi bagi relasi rekursi ๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ
๐ ๐โ2 .
(ii) Misal ๐ ๐ = 2 ๐ , untuk bilangan bulat nonnegatif ๐. Maka
๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2
๐ ๐ = 2(2(๐โ1) ) โ 2(๐โ2)
๐ ๐ = 2 ๐ โ 2 ๐โ2
1
3
๐ ๐ = 2 ๐ (1 โ 4) = 2 ๐ โ 4 โ 2 ๐ .
Maka ๐ ๐ = 2 ๐ bukan merupakan solusi bagi relasi rekursi
๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2 .
(iii) Misal ๐ ๐ = 5, untuk bilangan bulat nonnegatif ๐. Maka
๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ ๐ ๐โ2
๐ ๐ = 2(5) โ 5
๐๐ =5
Maka ๐ ๐ = 5 merupakan solusi bagi relasi rekursi ๐ ๐ = 2๐ ๐โ1 โ
๐ ๐โ2 .
๏ฉ
Catatan: Kondisi awal ( ๐0 ) akan menentukan suku-suku pada
barisan berikutnya.
Contoh 3
Tentukan barisan yang merupakan solusi dari relasi rekursi
๐ ๐ = 3๐ ๐โ1 , jika diketahui ๐0 = 2.
Jawab
๐ ๐ = 3๐ ๐โ1
๐ ๐ = 3(3๐ ๐โ2 ) = 32 โ ๐ ๐โ2
Relasi Rekursi โ @OnggoWr โ 2013
2/3