4. Sistem motorik adalah sistem dalam tubuh yang terlibat dalam pengendalian
gerakan. Ini melibatkan interaksi kompleks antara otot, saraf, dan sistem lainnya.
Secara umum, fisiologi sistem motorik melibatkan proses seperti transmisi sinyal
saraf dari otak atau medula spinalis ke otot, kontraksi otot, dan koordinasi
Pusat perintah motorik di sistem saraf pusat harus melewati upper motor neuron
dan bersinaps dengan lower motor neuron untuk mencapai otot tubuh.
Upper Motor Neuron (UMN) merupakan sistem descending yang menyalurkan
impuls dari korteks motorik serebri ke kornu anterior dari medulla spinalis.
UMN terdiri atas sistem piramidal dan ekstrapiramidal.
Lower Motor Neuron (LMN) menyalurkan impuls dari kornu anterior medulla
spinalis atau sel motor nervi kranialis ke motor end plate. LMN terdiri dari
saraf-saraf kranial dan saraf-saraf spinal.
SISTEM MOTORIK
5. Sistem motorik diatur oleh pusat gerakan di otak yaitu area motorik di korteks,
ganglia basalis, dan cerebellum
Jaras sistem motorik ada 2 yaitu :
Traktus Piramidal :
Merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus presentralis (area 4
Broadman)
Traktus Ekstrapiramidal :
Jaras ini melibatkan gangli basalis dan berfungsi untuk mengatur gerakan volunter
kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan
pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan lengan.
PERAN PIRAMIDAL DAN EKSTRAPIRAMIDAL
DALAM SISTEM MOTORIK
7. Traktus piramidalis merupakan jaras motorik yang berasal dari otak melewati
sebuah struktur anatomi di batang otak tepatnya melewati piramid yang terdapat
di daerah oblongata. Fungsinya untuk mengatur gerakan kontrol volunter otak
rangka atau gerakan yang disadar, mengantarkan implus listrik (perintah) dari
otak lewat perjalanan hingga ke otot rangka yang dituju.
Traktus piramidalis merupakan jaras motorik utama yang pusatnya di girus
preasentralis (area 4 broadmann), disebut korteks motorik primer. Implus motorik
dari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidalis ke saraf perifer menuju
otot. Area motorik yang terletak di depan korteks motorik primer adalah korteks
premotorik (area 6 broadmann). Area ini adalah area asosiasi korteks motorik
yang membangkitkan pola gerakan untuk disampaikan ke korteks motorik primer.
8. Contoh :
Orang ter5usuk duri -> sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa -> korteks
sensorik asosiasi; diterjemahkan -> korteks premotorik; program dan pola ->
korteks motorik primer; eksekusi gerakan -> otot; kontraksi.
Kerusakam motorik primer atau traktus piramidalis dapat menyebabkan paralisis
(kelumpuhan) atau parase (kelemahan gerakan)
9. Motor korteks terdiri dari 3 area di lobus frontal, tepatnya di sulkus sentralis. Area
tersebut adalah korteks motorik primer (area broadmann 4), korteks premotorik, dan
area motorik tambahan
A. LOKASI DAN STRUKTUR MOTOR KORTEKS
Korteks motork primer atau M1 terletak
di girus presentralis dan di lobus paracentralis anterior
pada permukaan medial otak.
Dari ketiga area korteks motorik, rangsangan korteks
motorik primer memerlukan arus listrik paling sedikit
untuk menimbulkan suatu gerakan. Stimulasi korteks
premotor atau area motorik tambahan memerlukan
tingkat arus yang lebih tinggi untuk menimbulkan gerakan
dan seringkali menghasiLkan gerakan yang lebih kompleks
daripada korteks motorik primer.
10. korteks motorik primer terdiri dari enam lapisan. Berbeda dengan area sensorik primer,
korteks motorik primer adalah korteks agranular artinya ia tidak memiliki lapisan
granular yang berisi sel (lapisan 4). Sebaliknya, lapisan korteks motorik primer yang
paling khas adalah lapisan keluarannya yang menurun (Lapisan 5) yang berisi sel Betz
raksasa. Sel-sel piramidal dan neuron proyeksi lainnya dari korteks motorik primer
membentuk ~30% serat di saluran kortikospinal. Serabut lainnya berasal dari korteks
premotor dan area motorik tambahan (~30%), korteks somatosensori (~30%), dan korteks
parietal posterior (~10%).
Neuron piramidal dan nonpiramidal di
korteks motorik. Korteks motorik
primerdisusun menjadi enam lapisan. Sel
piramidal akan mengirimkan akson panjang
ke medula spinalis dan merupakan neuron
keluaran utama. Sel ini berlimpah di lapisan
5. Sel non piramidal memiliki akson yang
berakhir secara lokal
11. Homunkulus motorik => lokasi dan jumlah
relatif korteks motorik yang
didedikasikan ke otot tiap-tiap bagian
tubuh, terdistorsi.
Jari tangan, jempol, dan otot yang
penting untuk berbicara, terutama
otot bibir dan lidah, sangat besar,
yang menunjukkan tingkat kontrol
motorik yang tinggi atas bagian-
bagian tubuh ini.
REPRESENTASI SOMATOTOPIS MOTOR CORTEX
12. Jaras ke luar yang paling penting dari korteks motorik.
30 persen dari traktus kortikospinalis berasal dari korteks
motorik primer
30 persen dari area premotorik dan area motorik suplementer
40 persen dari area somatosensorik yang terletak di sebelah
posterior sulkus sentralis.
Serat-serat yang ada dalam traktus piramidal=> banyaknya serat
besar bermielin dengan diameter sekitar 16 Serat ini berasal dari
sel-sel piramidal raksasa, yang disebut sel-sel Betz. Sel ini hanya
dapat dijumpai dalam korteks motorik primer.
TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
13. TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
Jaras ini setelah meninggalkan korteks akan melewati bagian
posterior kapsula interna (daerah yg terbentuk dari nukleus
lentiformis dengan nukleus kaudatus dan thalamus) ==> turun
melewati batang otak, untuk membentuk bagian piramid dari
medula.
14. JALUR TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
Traktus kortikospinalis merupakan jaras yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan volunter, tertentu
dan terlatih, terutama pada bagian-bagian distal
ekstremitas berasal dari korteks motorik primer (area
4), korteks motorik sekunder (area 6), lobus parietalis
(area 3, 1, 2) sebagian besar menyilang di decussatio
pyramidum dan berjalan turun sebagai traktus
kortikospinalis lateralis, traktus kortikospinalis
lateralis berjalan turun di sepanjang medula spinalis,
serabut-serabutnya berakhir di columna grisea
anterior semua segmen medula spinalis dan beberapa
turun sebagai traktus kortikospinalis anterior.
Serabut-serabut ini akhirnya menyilang garis tengah
dan berakhir pada columna grisea anterior medula
spinalis regio cervikal dan thorakal superior.
15. JALUR TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
Serabut traktus kortikospinalis muncul
sebagai akson sel-sel piramid yang
terletak di lapisan kelima korteks serebri.
Sekitar sepertiga serabut ini berasal dari
korteks motorik primer (area 4), sepertiga
lainnya dari area korteks motorik sekunder
(area 6), dan sepertiga dari lobus
parietalis (area 3, 1, dan 2). Jadi dua
pertiga serabut traktus kortikospinalis
berasal dari girus presentralis dan
sepertiga dari girus postsentralis.
Serabut-serabut desendens ini berkumpul di
korona radiata, kemudian berjalan melalui
krus posterior kapsula interna. Disini
serabut-serabut tersebut ditata sedemikian
rupa sehingga yang terletak paling dekat
dengan genu yang mengurus bagian cervical
tubuh, sedangkan yang terletak lebih ke
posterior mengontrol ekstremitas inferior.
Selanjutnya traktus akan melanjutkan
perjalanan melalui tiga perlima medial
basis pedunkulus mesensefalon.
16. Serabut yang mengurus bagian cervical tubuh terletak di sebelah medial,
sedangkan yang mengendalikan tungkai terletak di sebelah lateral. Saat memasuki
pons, traktus terbagi menjadi banyak berkas oleh fibrae pontocerebellares
transversae. Setelah keluar dari pons, traktus ini akan mengalami persilangan di
bagian median daripada medula oblongata, di daerah dekusasio piramidum. Traktus
kortikospinalis yang menyilang ini disebut traktus kortikospinalis lateralis yang
selanjutnya akan berjalan di funikulus lateralis medula spinalis, sedangkan
traktus kortikospinalis anterior yang tidak menyilang akan berjalan di daerah
ventral medula spinalis. Sebagian besar traktus kortikospinalis bersinaps dengan
neuron penghubung, kemudian bersinaps dengan neuron motorik alfa dan beberapa
dengan neuron motorik gamma.
JALUR TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
17. Traktus kortikospinalis merupakan salah satu jalur utama untuk membawa informasi terkait
pergerakan dari otak ke sumsum tulang belakang dan memiliki sekitar 1 juta serabut saraf
(kecepatan konduksi rata-rata sekitar 60m/s menggunakan glutamat sebagai zat
pemancarnya). Pemberian sinyal di sepanjang saluran kortikospinal terlibat dalam berbagai
gerakan, termasuk perilaku seperti berjalan dan menggapai, namun hal ini sangat penting
terutama untuk gerakan jari halus, misalnya. menulis, mengetik, atau mengancingkan pakaian.
Traktus kortikospinalis mewakili fungsi motorik tingkat tertinggi pada manusia dan paling
langsung mengendalikan gerakan halus dan digital. Traktus kortikospinalis memiliki banyak
fungsi yang mencakup kontrol input aferen, refleks tulang belakang, dan aktivitas neuron
motorik, yang paling penting adalah mediasi gerakan distal volunter. Output dari korteks
motorik primer (M1) berkontribusi pada Traktus kortikospinalis, membuat koneksi ke neuron
motorik alfa monosinaptik rangsang, koneksi polisinaptik ke neuron motorik gamma
(bertanggung jawab untuk mengontrol panjang gelendong otot), koneksi polisinaptik melalui
interneuron di dalam sumsum tulang belakang. Jika neuron dipengaruhi secara langsung hanya
oleh satu akson, maka disebut “monosinaptik”, dan bila secara tidak langsung, oleh banyak
akson, disebut “polisinaptik”.
FUNGSI TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
18. Mempunyai fungsi yang sama seperti jaras kortikospinal, yaitu menghantarkan
impuls langsung dari girus precentralis korteks serebri ke otot, dalam keadaan
sadar.
Jaras ini berakhir pada nukleus motorik pada batang otak dan berfungsi sebagai
nukleus-nukleus bagi persarafan perifer kranial.
Hampir semua nukleus motorik kranial ini dipersarafi secara bilateral (dari
kedua korteks serebrum dengan kata lain dari kedua jaras kortikonuklear),
kecuali:
- Motor nukelus N. VII yang mempersarafi wajah bagian bawah (bawah mata)
yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral
- Motor nukleus N.XII yang hanya menerima impuls dari sisi kontralateral.
TRAKTUS KORTIKOBULBAR
19. TRAKTUS KORTIKOBULBAR
Jaras ini setelah meninggalkan kortek motorik akan bergabung di substansia alba serebri (korona
radiata ) -> Posterior kapsula interna -> Meninggalkan traktus piramidalis -> Memasuki sentral
pedunkulus serebri (krus serebri) -> Pons -> Serabut ini berputar sehingga jaras kortikobulbar
berada di dorsal-> berakhir di nuklei motor nervus kranialis setinggi medula oblongata.
21. DEFINISI
Sistem ekstrapiramidal adalah sistem motorik
yang serabut motoriknya tidak melalui piramis
medulla oblongata.
Sistem ini mempengaruhi sirkuit umpan balik
motorik medula spinalis, batang otak, cerebelum
dan cortex cerebri
22. Basal ganglia (nukleus kaudatus,
putamen, globus palidus, substansia
nigra, korpus subtalamikus (Luysi), dan
nukleus ventrolateralis talami)
Area premotor cortex cerebri (area
4,6,8)
Nukleus ruber serta substansia
retikularis batang otak
Serebelum
PENYUSUN EKSTRAPIRAMIDAL
23. Posisi tegak tubuh
Kontraksi otot axial
Kontraksi otot proximal extremitas
Gerakkan asosiasi
Planning suatu gerakan
FUNGSI SISTEM
EKSTRAPIRAMIDAL
24. Basal ganglia atau inti basal adalah struktur di otak yang membantu mengontrol
gerakan tubuh. Kontrol motor halus, dimana gerakan dimulai, berlangsung dan
berakhir seperti yang diharapkan, sebagian dikoordinasikan oleh basal ganglia. Fungsi
dari basal ganglia terlibat dalam pengiriman sinyal saraf sepanjang dua jalur yang
berbeda, salah satunya adalah langsung dan lainnya tidak langsung. Sinyal ini
ditransmisikan ke bagian otak depan yang dikenal sebagai talamus, yang
menyampaikan sinyal ke korteks serebral, pada daerah abu-abu otak. Diperkirakan
bahwa jalur tidak langsung menekan tindakan yang bertentangan sedangkan jalur
langsung memungkinkan tugas tertentu yang harus dilakukan. Untuk gerakan normal,
jalur harus bekerja bersama-sama dengan benar dan apa yang mengganggu
keseimbangan antara mereka dapat menyebabkan gangguan gerakan
PERAN BASAL GANGLIA
DALAM KONTROL GERAKAN
25. neurotransmiter spesifik yang telah diketahui berfungsi di ganglia basalis
yaitu:
(1) jaras dopamin dari substansia nigra menuju nukleus kaudatus dan putamen
(2) jaras asam gamma aminobutirat (GABA) dari nukleus kaudatus dan putamen
menuju globus palidus dan substansia nigra
(3) jaras asetilkolin dari korteks ke nukleus kaudatus dan putamen
(4) jaras umum yang banyak dari batang otak yang menyekresi norepinefrin,
serotonin, enkefalin, dan beberapa neurotransmiter lain di ganglia basalis dan
bagian lain dari serebrum
FUNGSI NEUROTRANSMITER SPESIFIK PADA
SISTEM GANGLIA BASALIS
26. Selain jaras-jaras ini masih terdapat jaras glulamat multipel yang menghasilkan banyak
sinyal eksitasi (tidak diperlihatkan dalam gambar) yang mengimbangi sejumlah besar
sinyalsinyal inhibisi, yang terutama dikirimkan oleh transmiter inhibitor: dopamin,
GABA, dan serotonin.
Neurotransmiter GABA selalu berfungsi sebagai inhibitor. Oleh karena itu, neuron GABA
dalam lengkung umpan balik yang berasal dari korteks melalui ganglia basalis dan
kemudian kembali ke korteks, sebenarnya membuat seluruh lengkung ini menjadi
lengkung umpan balik negatif, dan bukan lengkung umpan balik positif dengan demikian
hal ini akan memberi stabilitas bagi sistem pengendali motorik. Dopamin juga berfungsi
sebagai neurotransmiter inhibitor pada hampir semua bagian otak, jadi dopamin juga
berfungsi sebagai stabilisator pada beberapa keadaan.
FUNGSI NEUROTRANSMITER SPESIFIK
PADA SISTEM GANGLIA BASALIS
27. Nukleus ruber terletak di dalam tegmentum
mesencephali setinggi kolikulus superior.
Nukleus spesifik di mesensefalon, memiliki dua
bagian, pars magnoselularis di akudal dan pars
parvoseularis di rostral.
Nukleus ini menerima input aferen dari nukleus
emboliformis dan nukleus dentatus serebeli
melalui brakhia kongjungtivum (pedunkulus
serebelares superior). Nukleus ruber menerima
input aferen lain dari korteks serebri melalui
traktus kortikorubralis dan dari tektum.
PERAN NUKLEUS RUBER
28. Nukleus Sublatmicus terletak di persimpangan otak tengah dan
diensefalon, berfungsi bersama ganglia basalis, mengandung neuron
glutaminergik dengan proyeksi ke globus pallidus internal, dan lesi pada
nukleus subtalamus dapat menyebabkan hemiballismus. Berbentuk lensa
kecil, terletak di diencephalon dekat otak tengah.
Berperan dalam mengatur pergerakan bersama dengan ganglia basalis
lainnya, mengandung mayoritas neuron glutaminergik yang berproyeksi ke
globus pallidus interna, dan memainkan peran penting dalam jalur tidak
langsung ganglia basalis dengan mencegah pergerakan yang tidak
diinginkan.
PERAN NUKLEUS SUBTHALAMICUS
29. Area ini mengandung sel saraf yang membuat neurotransmitter menjadi
dopamin, yang juga bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan.
Terletak di mesenchepalon, dibagi menjadi pars compacta, yang merupakan
sumber utama proyeksi dopamin ke striatum, dan pars reticulata, yang
mewakili zona keluaran utama, ganglia basal.
Proyeksi dari substansia nigra ke putamen, yang disebut jalur nigrostriatal,
terlibat secara kritis dalam defisit motorik yang diamati pada penyakit
Parkinson.
Proyeksi saraf dopaminergik ini meninggalkan substansia nigra melalui bundel
forebrain medial dan membentuk sinapsis pada beberapa populasi neuron di
seluruh ganglia basal, tetapi terutama di putamen. Substantia nigra secara
klasik dianggap sebagai input utama ke dalam sirkuit ganglia basal dan
elemen penting untuk fungsi-fungsi ini.
PERAN SUBSTANSIA NIGRA
30. LINTASAN SIRKUIT
1, LINTASAN SIRKUIT PERTAMA
Lintasan sirkuit pertama akan dilalui
oleh impuls motorikyang dicetuskan
di area 4 dan 6, lalu dihantarkan ke
intibasal pons, korteks serebelum, inti
dentatus, inti ruber daninti
ventrolateralis dan akhimya kembali
ke korteks motorikpiramidal dan
ekstrapiramidal area tersebut.
Kerusakan : ataksia, dismetria dan
tremor sewaktu gerakan volunter
berlangsung
31. LINTASAN SIRKUIT
1, LINTASAN SIRKUIT KEDUA
Merupakan lintasan yang akan dilalui
oleh impuls motorik darikorteks serebri
area 4, 4S dan 6, menuju ke substansi
nigra,putamen, globus palidus, inti
ventrolateralis talami dan kembali ke
korteks motorik piramidal dan
!kstrapiramidal. Gerakan volunter
yang dibangkitkan memiliki
ketangkasan yang sesuai
Jika terjadi kerusakan substansia
nigra, globus palidus akan kehilangan
kelola dan akan mengeluarkan impuls
abnormal --> sindroma parkinson
32. LINTASAN SIRKUIT
1, LINTASAN SIRKUIT KETIGA
Impuls motorik dan area 4S dan 8 . akan
melalui sirkuiti ni menuju ke inti kaudatus,
globus palidus dan inti ventrolateralis
talami dan selanjutnya kembali kekorteks
motorik area piramidal dan ekstrapiramidal
area 6 sebagian impuls tersebut akan
diteruskan keinti Luys sebelum kembali ke
korteks yang bersangkutan.
Kerusakan di nukleus kaudatus dan
globus palidus --> area 4 s dan area 8
tidak terkendali--> gerakan involunter
(khorea dan atetosis)
Globus palidus --> nukl Luysi--> korteks
piramidal dan ekstrapiramidal,