SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Lecture Notes : Neurosains
Theme : Anatomi Sistem Saraf Pusat (Tanpa Medulla Spinalis)
Oleh : Deswaty Furqonita, S.Si, M.Biomed
A. Pendahuluan
Anatomi merupakan ilmu yang menjadi cikal bakal adanya
dunia kedokteran. Jika tidak ada anatomi maka tidak ada ilmu
kedokteran. Istilah latin pada anatomi digunakan karena bahasa
Latin tidak mengalami perkembangan lagi sehingga akan lebih
mudah digunakan untuk menyatukan presepsi seluruh dokter di
dunia.
Perkembangan sistem saraf di mana diawali pada minggu ke-3
adanya pembentukan neural tube di mana bagian ektoderm
mengalami pelipatan sehingga membentuk neural tube. Neural
tube akan berkembang menjadi tiga gelembung, antara lain
prosencephalon, mesencephalon, dan rhombencephalon.
B. Anatomi Sistem Saraf Pusat
1. Cerebrum (Otak Besar)
Bagian terluar dari cerebrum berwarna abu-abu (substansi
grisea) di mana bagian ini disebut korteks cerebrum. Berwarna
abu-abu karena ada badan sel. Kemudian di bagian dalamnya
berwarna putih karena disusun oleh selubung mielin.
Pada korteks cerebri terdapat sel-sel yang memiliki enam
lapisan. Lapisan terluar disebut lamina molekular, lapisan
granular luar, lapisan piramidal eksternal, lapisan granular
dalam, lapisan piramida dalam, dan lapisan sel multiform.
Gambar 3.1 Perkembangan Sistem Saraf
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Cerebrum dibagi menjadi dua hemisfer yaitu hemisfer
dekstra dan hemisfer sinistra. Kedua hemisfer dipisahkan oleh
fissura longitudinalis. Kedua hemisfer ini dihubungkan oleh
serabut komisura, di mana serabut komisura terbesar adalah
korpus callosum. Cerebrum dapat dibagi menjadi 4 atau 6 lobus
tergantung dari peneliti mana (tidak dipermasalhkan oleh
dosen), antara lain :
a) Lobus frontalis
Disusun oleh gyrus frontalis superior, medial, dan
inferior. Di mana di gyrus frontalis inferior akan disusun oleh
gyrus frontalis orbitalis, gyrus frontalis triangularis, dan
gyrus frontalis opercularis. Gyrus frontalis triangularis dan
gyrus frontalis opercularis menyusun area Broca (bagian
motorik untuk berbicara). Lobus frontal ini merupakan
tempat bagian motorik dan berpikir.
b) Lobus parietalis
Lobus parietalis merupakan tempat sensorik. Di bagian
lobus parietalis ini disusun oleh gyrus supramarginalis dan
gyrus angularis. Kedua gyrus tersebut akan menyusun area
Wernicke (bagian sensorik untuk mendengar).
c) Lobus occipitalis
Lobus occipitalis merupakan tempat penglihatan
utama.
d) Lobus temporal
Lobus temporal merupakan tempat pendengaran
kemudian agak di dalamnya untuk penghidu.
e) Lobus insula (ada yang menyebut gyrus)
Insula merupakan kata yang berarti pulau, di mana
lobus insula ini akan tersembunyi di bagian dalam lobus
temporal.
f) Lobus limbik
Disusun oleh area subcallosal, gyrus cinguli, gyrus
parahippocampalis yang di dalamnya terdapat
hippocampus, uncus (terdapat amygdala di dalamnya) dan
fornix. Di bagian ini menjadi tempat pengaturan emosi,
pembelajaran, perilaku seksual, dan perubahan memori
jangka pendek menjadi jangka panjang. Fornix akan
berperan dalam neural pathway yang disebut sirkuit papes. Gambar 3.2 Sistem Limbik
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Amygdala ini berperan dalam penghidu di mana bau akan
memengaruhi emosi.
Selanjutnya ada struktur yang disebut formatio
reticularis. Struktur ini berjalan di sepanjang tengah dari
batang otak. Neuron-neuron dari formatio reticularis ini
panjang, di mana aksonnya memproyeksikan ke bagian
yang luas yaitu thalamus, cerebellum, dan medulla spinalis.
Neuron-neuron dari reticular ini akan mengirimkan
impuls menuju cerebrum (melalui thalamus) dan kemudian
akan ditangkap oleh korteks cerebral sebagai peringatan.
Tangan dari formatio reticularis ini akan memberikan efek
kesadaran dan peringatan, di mana struktur ini disebut
reticular activating system (RAS). Letak spesifiknya ada di
regio medial dari pons dan medulla oblongata dari batang
otak.
Lobus-lobus pada cerebrum ini akan dipisahkan oleh sulcus
(dangkal) dan fissura (dalam). Berikut gambarnya :
Gambar 3.4 Gambar Otak Secara Lateral
Gambar 3.3 Formatio Reticularis
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Di cerebrum juga ada bagian yang disebut septum
pellucidum yang menjadi pemisah ventrikel. Selain itu, akan
ada commisura posterior dan commisura anterior.
Ada serabut penghubung dalam sistem saraf.
Contohnya adalah serabut asosiasi yang menghubungkan
area bicara motorik dan area bicara sensorik. Kemudian ada
serabut-serabut yang naik (asendens) biasanya serabut
sensorik dan turun (desendens) biasanya serabut motorik
yang disebut serabut proyeksi. Serabut proyeksi ini
menghubungkan hemisfer cerebrum dengan batang otak
maupun cerebellum.
Kapsula interna (penghubung korteks cerebral dengan
batang otak dan medulla spinalis) merupakan akson-akson
yang naik maupun turun ke dan dari korteks. Pada
potongan horizontal maupun koronal, kapsula interna
Gambar 3.5 Gambar Otak Secara Medial
Gambar 3.6 Potongan Otak Untuk Melihat Kapsula Interna
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
dibagi menjadi tiga bagian, antara lain crus anterior, crus
posterior, dan genu. Berikut gambarnya :
Area fungsional pada cerebrum di mana menamakan
bagian-bagian otak dengan nomer dan dengan
menamakan gyrus sesuai dengan letak dan atau fungsinya.
Berikut macam-macam gyrus dan fungsinya :
Tabel 3.1 Struktur dan Fungsi Gyrus pada Korteks Cerebral
No. Struktur Fungsi
1.
Gyrus Postcentralis
(1,2,3)
Pusat sensorik
2.
Gyrus Precentralis
(4)
Pusat motorik
3.
Lobulus
paracentralis (5)
Terdapat di sekitar sulcus
centralis Rollandi sebagai sistem
sensorik
4. Area Broca (44,45)
Merupakan pars triangularis dan
pars opercularis merupakan
pusat motorik bicara
5.
Lobus Occipitalis
(17,18,19)
(17) Pusat penglihatan primer
(18,19) Pusat asosiasi
6.
Lobus Temporal
(41,42,22)
Pusat pendengaran tedapat di
sebagian kecil gyrus temporalis
superior (41,42) atau disebut
gyrus transversal Heschl
7.
Gyrus Angularis
dan Gyrus
Supramarginalis
(39,40)
Area Wernicke untuk pusat
bicara sensorik
8.
Uncus (didalam
gyrus
parahippocampal)
Pusat penghidu (penciuman)
sama dengan area subcallosal,
gyrus cinguli, dan gyrus
parahippocampal
9. Dll Tidak dijelaskan
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Hemisfer cerebri ini ada yang dominan maupun yang
kurang dominan tergantung dari setiap orang masing-masing.
Hemisfer sinistra lebih kepada pusat bicara (linguistik), menulis,
menalar, dan menghitung. Sementara hemisfer dekstra diisi
oleh pusat motorik untuk berseni.
Pada homonkulus pada otak di mana gyrus precentralis
mengatur motorik sementara gyrus postcentralis mengatur
sensorik. Sesuatu yang tidak dimiliki area motorik tapi dimiliki
area sensorik adalah area sensorik akan mengatur organ genital
dan gigi. Pada genital, akan terjadi sensasi sehingga jika pada
pria yang mengalami ereksi, penis akan bergerak karena adanya
Gambar 3.7 Area Fungsional Hemisfer Cerebri
Gambar 3.8 Homonkulus Otak
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
kontraksi otot bukan digerakan oleh diri sendiri melalui perintah
saraf motorik. Gigi tidak dapat digerakkan, di mana saat
mengunyah yang bergerak adalah kontraksi otot rahang.
Berikut gambar dari homonkulus otak :
Homonkulus pada daerah wajah dan telapak tangan sangat
besar karena memiliki banyak otot agar dapat melakukan
gerakan halus di mana wajah membutuhkan otot wajah untuk
memberikan ekspresi sementara tangan untuk terampil dalam
mengatur kekuatan menggenggam, mengepal, menulis, dan
lain sebagainya. Intinya semakin banyak otot maka semakin luas
homonkulus yang dibutuhkan.
Ternyata tidak semua substansia alba ini tidak semuanya
ada di korteks tapi juga ada di basal cerebrum yang disebut
ganglia basalis. Ganglia basalis (nucleus caudatus dan nucleus
lentiformis) disusun oleh:
a) Corpus Striatum (Neostriatum)
Tedapat nucleus caudatus dan putamen.
b) Amygdala (Paleostriatum)
Di dekatnya akan berkembang globus palidus. Globul
palidus dan putamen akan membentuk nucleus lentiformis.
Nucleus caudatus akan lebih mudah dilihat karena akan
membentuk dinding lateral pada corpus ventrikulus lateral.
Thalamus yang merupakan bagian diensefalon pun bisa dilihat
dengan potongan horizontal. Yang sulit dilihat adalah putamen
dan globus palidus. Di atas gyrus cinguli ada sulcus callosus.
Ganglia basalis ini memiliki peran dalam kesadaran manusia
Gambar 3.9 Potongan Koronal Otak
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 8
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
terutama dalam sistem motorik, sehingga akan ada gerakan
yang disadari (kekuatannya berapa). Jika ada kerusakan pada
ganglia basal maka bisa terjadi gerakan yang tidak terkontrol.
2. Diensefalon
Diensefalon akan disusun oleh tiga struktur antara lain
thalamus, hipotalamus, dan epitalamus (badan pineal). Dari
hubungan pedunculus cerebelli dengan diencephalon akan ada
saraf yang keluar maupun masuk dari ke cerebellum yang akan
mengirimkan sensor untuk mengetahui posisi tubuh. Pada
bagian diencephalon akan ada serabut saraf yang naik
(sensorik) dan turun (motorik). Di mana serabut sensorik akan
menuju thalamus dan ke korteks cerebrum. Kemudian, serabut
motorik akan turun menuju medulla oblongata.
a) Thalamus
Thalamus ini berfungsi untuk memproses dan
menyampaikan informasi menuju korteks cerebral.
b) Hipotalamus
Di dalamnya terdapat pusat yang mengatur
metabolisme yang dilakukan dengan hormon yang
disekresikan. Selain itu, juga ada tempat pengaturan rasa
haus dan lapar. Fungsi ini diatur oleh nukleus arcuatre dan
ventromedial.
Gambar 3.10 Diencephalon
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 9
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
c) Badan Pineal (Epitalamus)
Struktur ini akan mengandung kelenjar pineal. Kelenjar
pineal ini dapat mensekresi hormon yang disebut
melatonin. Hormon ini berperan dalam siklus bangun dan
tidur.
3. Batang Otak
Batang otak ini akan disusun oleh tiga subdivisi dasar yang
antara lain adalah mesencephalon, pons, dan medulla
oblongata.
a) Mesencephalon
Mesencephalon ini akan dibagi dua yaitu tectum dan
sepasang pedunculus cerebri. Di mana pada crus cerebri
terdapat traktus piramid motorik. Pada tektum akan
terdapat colliculus superior dan inferior yang memediasi
refleks visual dan refleks auditori. Kemudian ada struktur
yang disebut nukleus ruber dan substansia nigra yang
Gambar 3.11 Diensefalon Dilihat dari Sisi Lateral
Gambar 3.12 Batang Otak
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 10
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
berperan dalam fungsi motorik. Kemudian, ada
periaqueductal substansia grisea yang berperan dalam
respon takut. Pada otak tengah pun mengandung nukleus
motorik nervus cranialis III dan IV yang mengatur gerak otot
mata.
b) Pons
Dalam pons terkandung nukleus dari nervus cranialis V-
VII yang berada di dekat ventriculus quartus. Regio ventral
dari pons mengandung traktus piramdial ditambah dengan
nuclei pontine yang terproyeksi ke cerebellum.
c) Medulla Oblongata
Medulla Oblongata memiliki piramid-piramid dan
decusatio yang menyusun traktus kortikospinal. Olive akan
Gambar 3.13 Potongan Horizontal Mesencephalon
Gambar 3.14 Potongan Horizontal dari Pons
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 11
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
mengandung nukleus ollivary yang akan menyampaikan
pesan ke cerebellum. Struktur ini pun memiliki nukleus dari
nervus cranialis VIII-XII yang berada dekat dengan
ventriculus quartus. Bagian tengah dari medulla oblongata
ini terdapat formatio reticularis yang akan meregulasi
respirasi, laju denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi
organ dalam lainnya.
4. Cerebellum
Gambar 3.15 Potongan Horizontal Medulla Oblongata
Gambar 3.16 Struktur Cerebellum
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 12
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Memiliki bagian yang disebut lobus anterior, lobus
posterior, dan lobus floculomedularis. Vestibuloserebelum
terdapat di lobus floculomedularis untuk mengatur
keseimbangan. Pada spinoserebellum akan banyak serabut dari
medulla spinalis.
Bagian terluar dari cerebellum adalah korteks, jika dibuka
terdapat gambaran pepohonan yang disebut arbor vitae, dan
yang paling dalam adalah nuklei cerebelli.
Cerebellum akan terkoneksi ke batang otak pada bagian
superior (berhubungan dengan mesencephalon), medial
(berhubungan dengan pons), dan inferior (berhubungan
dengan medulla oblongata) pedunculus cerebelli di mana ada
traktus yang membawa informasi dari atau ke cerebellum.
Semua serat tersebut bersifat ipsilateral.
C. Pelindung Sistem Saraf
Otak akan diproteksi oleh beberapa struktur, antara lain :
1. SCALP (Skin, Connective tissue, Aponeurotic Galea, Loose
connective tissue, and Pericranium)
Berikut struktur dari SCALP :
2. Kranium dan Vertebrae
Tulang tengkorak akan melindungi otak sementara untuk
vertebrae akan melindungi bagian medulla spinalis.
3. Meninges
Meninges akan diisi oleh tiga lapisan, antara lain :
 Duramater
Merupakan lapisan paling luar di mana penyusunnya
beda antara otak dan medulla spinalis. Di medulla spinalis,
permukaan dalam ruang vertebranya dilapisi duramater
periosteum sementara yang membungkus medulla spinalis
Gambar 3.17 Struktur SCALP dan Meninges
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 13
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
secara terpisah dan longgar adalah lapisan duramater
fibrosa.
Selanjutnya, di antara duramater periosteum dan
fibrosa ini ada ruang yang disebut rongga epidural yang
diisi oleh jaringan ikat longgar, sel lemak, dan pleksus
venosa epidural. Permukaan dari duramater ini diisi oleh sel
gepeng selapis yang berhubungan dengan medulla spinalis
melalui ligamentum dentikula.
Kemudian, jika pada otak, lapisan terluarnya adalah
duramater periosteum yang melapisi endosteum
(tengkorak) di mana tersusun oleh jaringan ikat padat dan
banyak pembuluh darah. Di dalamnya ada lapisan fibrosa
yang mengandung pembuluh darah serta bagian
permukaannya disusun oleh epitel skuamosa selapis yang
asal muasalnya dari mesoderm. Kemudian, lapisan fibrosa
ini membentuk atap fosa hipofiseal atau biasa disebut
diafragma sela.
Duramater ini akan dikelilingi oleh beberapa sinus yang
disebut sinus dura. Berikut beberapa struktur sinus dura,
antara lain :
 Arachnoid mater
Tersusun dari membran tipis yang halus tak
berpembuluh darah. Akan keluar trabekula jaringan ikat
yang menuju ke piamater dab nelintasi ruangan yang diisi
oleh banyak trabekula. Ruang tersebut akan disebut dengan
ruang subarakhnoid di mana ruangan ini diisi oleh cairan
cerebrospinal. Ada bagian dari araknoid yang menembus
duramater dan disebut villi arachnoid yang berfungsi
menyalurkan cairan cerebrospinal menuju sinus venosus.
Jika terjadi trauma pada kepala yang menyebabkan
pembuluh darah di pia mater dan di dalam otak pecah akan
Gambar 3.18 Sinus Dural
Ruang Meningeal
 Antara dura mater dan
kranium terdapat ruangan
yang disebut ruang
epidural atau ruang
ekstradural. Ruangan ini
dapat terjadi dalam kondisi
patologis di mana
seharusnya duramater
menempel pada tulang.
 Antara dura mater dan
araknoid mater terdapat
ruangan yang disebut
ruang subdural. Ruangan
ini terbentuk jika terjadi
trauma pada kepala.
 Antara arakhnoid mater
dan pia mater terdapat
ruang subarakhnoid yang
berisi cairan serebrospinal.
Cairan serebrospinal ini
masuk melalui foramen
Magendie dan forame
Luschka yang di mana asal
cairan serebrospinal ini dari
ventriculus quartus
(ventrikel IV).
 Pada ruang subarakhnoid
ini ada area di mana kontur
otak berubah sehingga pia
mater dan arakhnoid mater
menyimpang satu sama
lain, daerah ini disebut
sisterna. Pada sisterna
subarakhnoid ini akan
disusun oleh :
Sisterna magna, sisterna
cerebellomedullary lateral,
sisterna pontis, sisterna
quadrigeminal, sisterna
kiasmatik, sisterna basalis,
dan sisterna lumbalis.
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 14
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
terkumpul di ruang subaraknoid ini. Perdarahan yang
terjadi ini disebut dengan perdarahan subdural.
 Piamater
Merupakan membran halus yang lembut dan berada di
paling dalam. Piamater ini akan meluas dan masuk ke dalam
sulcus cerebri. Pia mater ada dua laisan yag disusun oleh
serat kolagen serta yang disusun oleh anyaman serat
terikular dan elastin.
4. Cairan Serebrospinal
Cairan ini akan berada di dalam ruang subarakhnoid,
ventrikel otak, serta canalis centralis medulla spinalis. Cairan ini
dihasilkan oleh plekxus choroideus. Aliran cairan cerebrospinal
Gambar 3.20 Perdarahan Subdural dan Epidural
Gambar 3.19 Sisterna Subarakhnoid
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 15
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
ini akan dimulai dari ventrikel lateral menuju ventrikulus tertius
melalui foramen interventrikular. Setelah itu, menuju ventrikulus
quartus melalui aqueductus cerebri / mecencephali / Sylvii.
Kemudian, masuk ke ruang subarakhnoid melalui foramen
Magendie dan foramina Luschka. Selanjutnya, menuju sinus
venosus di kranial melalui vili arakhnoid.
Di dalam cairan cerebrospinal ini terkandung air, glukosa,
asam amino, vitamin C, vitamin B, dan asam folat. Bahan-bahan
yang sangat dibutuhkan seperti glukosa dan asam amino akan
masuk dengan cara difusi terfasilitasi, sementara bahan-bahan
seperti vitamin C, vitamin B, dan asam folat bergerak dengan
transpor aktif. Cairan serebrospinal ini akan disekresi sebanyak
350 mikroliter per menit di mana dalam satu hari bisa dihasilkan
500 mL cairan serebrospinal.
Gambar 3.20 Sirkulasi Cairan Serebrospinal
AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 16
C3 Anatomi Sistem Saraf - 1
Fungsi dari cairan cerebrospinal sendiri adalah untuk
mempertahankan lingkungan cairan sesuai untuk otak dan
memberi perlindungan terhadap benturan ringan dan luka
mekanik lainnya.
D. Vaskularisasi Sistem Saraf
Darah yang menyuplai otak berasal dari arteri karotis internal dan
arteri vertebral. Berikut urutan vaskularisasi :
 A.carotid internal akan muncul di leher dari a.carotid communis
 Selanjutnya, A.carotid internal akan masuk ke rongga tengkorak
dengan plexus karotis (nervus simpatis) melalui kanal karotis
 Ujung percabangan dari A.carotid internal adalah a.cerebri
anterior dan a.cerebri medial
Gambar 3.21 Vaskularisasi Sistem Saraf

More Related Content

What's hot (20)

Fraktur Basis Cranii
Fraktur Basis CraniiFraktur Basis Cranii
Fraktur Basis Cranii
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Fisiologi Hidung
Fisiologi HidungFisiologi Hidung
Fisiologi Hidung
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASISSTRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
STRES, ADAPTASI, DAN HOMEOSTASIS
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 

Viewers also liked

Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nervesDedi Kun
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarCatatan Medis
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al bannaShiAddung
 
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan KematianKonsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematiandewisetiyana52
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanShiAddung
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Taruna Ikrar
 
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna IkrarTaruna Ikrar
 
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)Gita Kostania
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panasCahya
 
Atlas Copco Gold Club
Atlas Copco Gold ClubAtlas Copco Gold Club
Atlas Copco Gold ClubAtlas Copco
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiShiAddung
 
Sistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang TengkorakSistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang TengkorakHetty Astri
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafCatatan Medis
 
Fisiologi sistem urinaria
Fisiologi sistem urinariaFisiologi sistem urinaria
Fisiologi sistem urinariaShiAddung
 
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem SarafC10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem SarafCatatan Medis
 

Viewers also liked (20)

Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi sistem saraf
Anatomi sistem sarafAnatomi sistem saraf
Anatomi sistem saraf
 
Brain and cranial nerves
Brain and cranial nervesBrain and cranial nerves
Brain and cranial nerves
 
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan DasarLecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
Lecture Notes 2 Histologi Tumbuh Kembang Empat Jaringan Dasar
 
Makna agama hasan al banna
Makna agama   hasan al bannaMakna agama   hasan al banna
Makna agama hasan al banna
 
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan KematianKonsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
Konsep Umpan Balik Positif Dapat Menimbulkan Kematian
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
 
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
02 Perjalanan Hidup Dr Taruna Ikrar
 
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan Manusia)
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Terapi panas
Terapi panasTerapi panas
Terapi panas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Atlas Copco Gold Club
Atlas Copco Gold ClubAtlas Copco Gold Club
Atlas Copco Gold Club
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Sistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang TengkorakSistem Kerangka Tulang Tengkorak
Sistem Kerangka Tulang Tengkorak
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Fisiologi sistem urinaria
Fisiologi sistem urinariaFisiologi sistem urinaria
Fisiologi sistem urinaria
 
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem SarafC10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
C10 Transmisi Humoral Sistem Saraf
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 

Similar to C3 Anatomi Sistem Saraf 1

Systema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidSystema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidHIMA PSIK UNJA
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangInten Aja Deh
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiAnatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiZakfarEvendy
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1I'mm Wahyd's
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafManik Puush
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP01012015
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksIsma Jihan
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafNina Nhinut
 
Susunan sistem saraf
Susunan sistem sarafSusunan sistem saraf
Susunan sistem sarafsilvana dwi
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifRosida Marasabessy
 
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangOtak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangputri_kusuma
 
encephalon
encephalonencephalon
encephalonIta_R
 

Similar to C3 Anatomi Sistem Saraf 1 (20)

Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Sistem Indra Manusia
Sistem Indra ManusiaSistem Indra Manusia
Sistem Indra Manusia
 
Neuroanatomi ub.pdf
Neuroanatomi ub.pdfNeuroanatomi ub.pdf
Neuroanatomi ub.pdf
 
Systema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidSystema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamid
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang
 
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismajiAnatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
Anatomi fisiologi-sistem-saraf-pusat - dr.wismaji
 
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-184234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
84234966 makalah-biologi-dasar-mengenai-otak-1
 
Sri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 sarafSri manikati 4401411026 saraf
Sri manikati 4401411026 saraf
 
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAPSISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
SISTEM SARAF PUSAT DAN SARAF TEPI LENGKAP
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Otak
OtakOtak
Otak
 
Susunan sistem saraf
Susunan sistem sarafSusunan sistem saraf
Susunan sistem saraf
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangOtak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
encephalon
encephalonencephalon
encephalon
 

More from Catatan Medis

Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalCatatan Medis
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiCatatan Medis
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatCatatan Medis
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiCatatan Medis
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarCatatan Medis
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafCatatan Medis
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunCatatan Medis
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatCatatan Medis
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalCatatan Medis
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasCatatan Medis
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifCatatan Medis
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerCatatan Medis
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of ImmunologyCatatan Medis
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarCatatan Medis
 
C18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenC18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenCatatan Medis
 
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)Catatan Medis
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeCatatan Medis
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatCatatan Medis
 
C13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein TargettingC13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein TargettingCatatan Medis
 

More from Catatan Medis (20)

Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik AwalLecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
Lecture Notes 1 Perkembangan Embrionik Awal
 
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf TepiC8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
C8 Fisiologi Sistem Saraf Tepi
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
 
C9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik FarmakologiC9 Autonomik Farmakologi
C9 Autonomik Farmakologi
 
C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
C4 Biolistrik
C4 BiolistrikC4 Biolistrik
C4 Biolistrik
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
 
Discussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - AutoimunDiscussion Notes 6 - Autoimun
Discussion Notes 6 - Autoimun
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi KongenitalDiscussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
Discussion Notes 4 Immunodefisiensi Kongenital
 
QBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 HipersensitivitasQBD 3 Hipersensitivitas
QBD 3 Hipersensitivitas
 
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun AdaptifDiscussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
Discussion Notes 2 : Respon Imun Adaptif
 
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan SelulerDiscussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
Discussion Notes 1 : Respon Imun Bawaan Seluler
 
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
Lecture Notes 1 :  Overview of ImmunologyLecture Notes 1 :  Overview of Immunology
Lecture Notes 1 : Overview of Immunology
 
C14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi DasarC14 Mikrobiologi Dasar
C14 Mikrobiologi Dasar
 
C18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi GenC18 Regulasi Ekspresi Gen
C18 Regulasi Ekspresi Gen
 
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
C15 Rekayasa Genetika (Genetic Engineering)
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja Obat
 
C13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein TargettingC13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
C13 Sintesis Protein dan Protein Targetting
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 

C3 Anatomi Sistem Saraf 1

  • 1.
  • 2. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 1 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Lecture Notes : Neurosains Theme : Anatomi Sistem Saraf Pusat (Tanpa Medulla Spinalis) Oleh : Deswaty Furqonita, S.Si, M.Biomed A. Pendahuluan Anatomi merupakan ilmu yang menjadi cikal bakal adanya dunia kedokteran. Jika tidak ada anatomi maka tidak ada ilmu kedokteran. Istilah latin pada anatomi digunakan karena bahasa Latin tidak mengalami perkembangan lagi sehingga akan lebih mudah digunakan untuk menyatukan presepsi seluruh dokter di dunia. Perkembangan sistem saraf di mana diawali pada minggu ke-3 adanya pembentukan neural tube di mana bagian ektoderm mengalami pelipatan sehingga membentuk neural tube. Neural tube akan berkembang menjadi tiga gelembung, antara lain prosencephalon, mesencephalon, dan rhombencephalon. B. Anatomi Sistem Saraf Pusat 1. Cerebrum (Otak Besar) Bagian terluar dari cerebrum berwarna abu-abu (substansi grisea) di mana bagian ini disebut korteks cerebrum. Berwarna abu-abu karena ada badan sel. Kemudian di bagian dalamnya berwarna putih karena disusun oleh selubung mielin. Pada korteks cerebri terdapat sel-sel yang memiliki enam lapisan. Lapisan terluar disebut lamina molekular, lapisan granular luar, lapisan piramidal eksternal, lapisan granular dalam, lapisan piramida dalam, dan lapisan sel multiform. Gambar 3.1 Perkembangan Sistem Saraf
  • 3. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 2 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Cerebrum dibagi menjadi dua hemisfer yaitu hemisfer dekstra dan hemisfer sinistra. Kedua hemisfer dipisahkan oleh fissura longitudinalis. Kedua hemisfer ini dihubungkan oleh serabut komisura, di mana serabut komisura terbesar adalah korpus callosum. Cerebrum dapat dibagi menjadi 4 atau 6 lobus tergantung dari peneliti mana (tidak dipermasalhkan oleh dosen), antara lain : a) Lobus frontalis Disusun oleh gyrus frontalis superior, medial, dan inferior. Di mana di gyrus frontalis inferior akan disusun oleh gyrus frontalis orbitalis, gyrus frontalis triangularis, dan gyrus frontalis opercularis. Gyrus frontalis triangularis dan gyrus frontalis opercularis menyusun area Broca (bagian motorik untuk berbicara). Lobus frontal ini merupakan tempat bagian motorik dan berpikir. b) Lobus parietalis Lobus parietalis merupakan tempat sensorik. Di bagian lobus parietalis ini disusun oleh gyrus supramarginalis dan gyrus angularis. Kedua gyrus tersebut akan menyusun area Wernicke (bagian sensorik untuk mendengar). c) Lobus occipitalis Lobus occipitalis merupakan tempat penglihatan utama. d) Lobus temporal Lobus temporal merupakan tempat pendengaran kemudian agak di dalamnya untuk penghidu. e) Lobus insula (ada yang menyebut gyrus) Insula merupakan kata yang berarti pulau, di mana lobus insula ini akan tersembunyi di bagian dalam lobus temporal. f) Lobus limbik Disusun oleh area subcallosal, gyrus cinguli, gyrus parahippocampalis yang di dalamnya terdapat hippocampus, uncus (terdapat amygdala di dalamnya) dan fornix. Di bagian ini menjadi tempat pengaturan emosi, pembelajaran, perilaku seksual, dan perubahan memori jangka pendek menjadi jangka panjang. Fornix akan berperan dalam neural pathway yang disebut sirkuit papes. Gambar 3.2 Sistem Limbik
  • 4. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 3 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Amygdala ini berperan dalam penghidu di mana bau akan memengaruhi emosi. Selanjutnya ada struktur yang disebut formatio reticularis. Struktur ini berjalan di sepanjang tengah dari batang otak. Neuron-neuron dari formatio reticularis ini panjang, di mana aksonnya memproyeksikan ke bagian yang luas yaitu thalamus, cerebellum, dan medulla spinalis. Neuron-neuron dari reticular ini akan mengirimkan impuls menuju cerebrum (melalui thalamus) dan kemudian akan ditangkap oleh korteks cerebral sebagai peringatan. Tangan dari formatio reticularis ini akan memberikan efek kesadaran dan peringatan, di mana struktur ini disebut reticular activating system (RAS). Letak spesifiknya ada di regio medial dari pons dan medulla oblongata dari batang otak. Lobus-lobus pada cerebrum ini akan dipisahkan oleh sulcus (dangkal) dan fissura (dalam). Berikut gambarnya : Gambar 3.4 Gambar Otak Secara Lateral Gambar 3.3 Formatio Reticularis
  • 5. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 4 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Di cerebrum juga ada bagian yang disebut septum pellucidum yang menjadi pemisah ventrikel. Selain itu, akan ada commisura posterior dan commisura anterior. Ada serabut penghubung dalam sistem saraf. Contohnya adalah serabut asosiasi yang menghubungkan area bicara motorik dan area bicara sensorik. Kemudian ada serabut-serabut yang naik (asendens) biasanya serabut sensorik dan turun (desendens) biasanya serabut motorik yang disebut serabut proyeksi. Serabut proyeksi ini menghubungkan hemisfer cerebrum dengan batang otak maupun cerebellum. Kapsula interna (penghubung korteks cerebral dengan batang otak dan medulla spinalis) merupakan akson-akson yang naik maupun turun ke dan dari korteks. Pada potongan horizontal maupun koronal, kapsula interna Gambar 3.5 Gambar Otak Secara Medial Gambar 3.6 Potongan Otak Untuk Melihat Kapsula Interna
  • 6. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 5 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 dibagi menjadi tiga bagian, antara lain crus anterior, crus posterior, dan genu. Berikut gambarnya : Area fungsional pada cerebrum di mana menamakan bagian-bagian otak dengan nomer dan dengan menamakan gyrus sesuai dengan letak dan atau fungsinya. Berikut macam-macam gyrus dan fungsinya : Tabel 3.1 Struktur dan Fungsi Gyrus pada Korteks Cerebral No. Struktur Fungsi 1. Gyrus Postcentralis (1,2,3) Pusat sensorik 2. Gyrus Precentralis (4) Pusat motorik 3. Lobulus paracentralis (5) Terdapat di sekitar sulcus centralis Rollandi sebagai sistem sensorik 4. Area Broca (44,45) Merupakan pars triangularis dan pars opercularis merupakan pusat motorik bicara 5. Lobus Occipitalis (17,18,19) (17) Pusat penglihatan primer (18,19) Pusat asosiasi 6. Lobus Temporal (41,42,22) Pusat pendengaran tedapat di sebagian kecil gyrus temporalis superior (41,42) atau disebut gyrus transversal Heschl 7. Gyrus Angularis dan Gyrus Supramarginalis (39,40) Area Wernicke untuk pusat bicara sensorik 8. Uncus (didalam gyrus parahippocampal) Pusat penghidu (penciuman) sama dengan area subcallosal, gyrus cinguli, dan gyrus parahippocampal 9. Dll Tidak dijelaskan
  • 7. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 6 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Hemisfer cerebri ini ada yang dominan maupun yang kurang dominan tergantung dari setiap orang masing-masing. Hemisfer sinistra lebih kepada pusat bicara (linguistik), menulis, menalar, dan menghitung. Sementara hemisfer dekstra diisi oleh pusat motorik untuk berseni. Pada homonkulus pada otak di mana gyrus precentralis mengatur motorik sementara gyrus postcentralis mengatur sensorik. Sesuatu yang tidak dimiliki area motorik tapi dimiliki area sensorik adalah area sensorik akan mengatur organ genital dan gigi. Pada genital, akan terjadi sensasi sehingga jika pada pria yang mengalami ereksi, penis akan bergerak karena adanya Gambar 3.7 Area Fungsional Hemisfer Cerebri Gambar 3.8 Homonkulus Otak
  • 8. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 7 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 kontraksi otot bukan digerakan oleh diri sendiri melalui perintah saraf motorik. Gigi tidak dapat digerakkan, di mana saat mengunyah yang bergerak adalah kontraksi otot rahang. Berikut gambar dari homonkulus otak : Homonkulus pada daerah wajah dan telapak tangan sangat besar karena memiliki banyak otot agar dapat melakukan gerakan halus di mana wajah membutuhkan otot wajah untuk memberikan ekspresi sementara tangan untuk terampil dalam mengatur kekuatan menggenggam, mengepal, menulis, dan lain sebagainya. Intinya semakin banyak otot maka semakin luas homonkulus yang dibutuhkan. Ternyata tidak semua substansia alba ini tidak semuanya ada di korteks tapi juga ada di basal cerebrum yang disebut ganglia basalis. Ganglia basalis (nucleus caudatus dan nucleus lentiformis) disusun oleh: a) Corpus Striatum (Neostriatum) Tedapat nucleus caudatus dan putamen. b) Amygdala (Paleostriatum) Di dekatnya akan berkembang globus palidus. Globul palidus dan putamen akan membentuk nucleus lentiformis. Nucleus caudatus akan lebih mudah dilihat karena akan membentuk dinding lateral pada corpus ventrikulus lateral. Thalamus yang merupakan bagian diensefalon pun bisa dilihat dengan potongan horizontal. Yang sulit dilihat adalah putamen dan globus palidus. Di atas gyrus cinguli ada sulcus callosus. Ganglia basalis ini memiliki peran dalam kesadaran manusia Gambar 3.9 Potongan Koronal Otak
  • 9. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 8 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 terutama dalam sistem motorik, sehingga akan ada gerakan yang disadari (kekuatannya berapa). Jika ada kerusakan pada ganglia basal maka bisa terjadi gerakan yang tidak terkontrol. 2. Diensefalon Diensefalon akan disusun oleh tiga struktur antara lain thalamus, hipotalamus, dan epitalamus (badan pineal). Dari hubungan pedunculus cerebelli dengan diencephalon akan ada saraf yang keluar maupun masuk dari ke cerebellum yang akan mengirimkan sensor untuk mengetahui posisi tubuh. Pada bagian diencephalon akan ada serabut saraf yang naik (sensorik) dan turun (motorik). Di mana serabut sensorik akan menuju thalamus dan ke korteks cerebrum. Kemudian, serabut motorik akan turun menuju medulla oblongata. a) Thalamus Thalamus ini berfungsi untuk memproses dan menyampaikan informasi menuju korteks cerebral. b) Hipotalamus Di dalamnya terdapat pusat yang mengatur metabolisme yang dilakukan dengan hormon yang disekresikan. Selain itu, juga ada tempat pengaturan rasa haus dan lapar. Fungsi ini diatur oleh nukleus arcuatre dan ventromedial. Gambar 3.10 Diencephalon
  • 10. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 9 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 c) Badan Pineal (Epitalamus) Struktur ini akan mengandung kelenjar pineal. Kelenjar pineal ini dapat mensekresi hormon yang disebut melatonin. Hormon ini berperan dalam siklus bangun dan tidur. 3. Batang Otak Batang otak ini akan disusun oleh tiga subdivisi dasar yang antara lain adalah mesencephalon, pons, dan medulla oblongata. a) Mesencephalon Mesencephalon ini akan dibagi dua yaitu tectum dan sepasang pedunculus cerebri. Di mana pada crus cerebri terdapat traktus piramid motorik. Pada tektum akan terdapat colliculus superior dan inferior yang memediasi refleks visual dan refleks auditori. Kemudian ada struktur yang disebut nukleus ruber dan substansia nigra yang Gambar 3.11 Diensefalon Dilihat dari Sisi Lateral Gambar 3.12 Batang Otak
  • 11. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 10 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 berperan dalam fungsi motorik. Kemudian, ada periaqueductal substansia grisea yang berperan dalam respon takut. Pada otak tengah pun mengandung nukleus motorik nervus cranialis III dan IV yang mengatur gerak otot mata. b) Pons Dalam pons terkandung nukleus dari nervus cranialis V- VII yang berada di dekat ventriculus quartus. Regio ventral dari pons mengandung traktus piramdial ditambah dengan nuclei pontine yang terproyeksi ke cerebellum. c) Medulla Oblongata Medulla Oblongata memiliki piramid-piramid dan decusatio yang menyusun traktus kortikospinal. Olive akan Gambar 3.13 Potongan Horizontal Mesencephalon Gambar 3.14 Potongan Horizontal dari Pons
  • 12. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 11 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 mengandung nukleus ollivary yang akan menyampaikan pesan ke cerebellum. Struktur ini pun memiliki nukleus dari nervus cranialis VIII-XII yang berada dekat dengan ventriculus quartus. Bagian tengah dari medulla oblongata ini terdapat formatio reticularis yang akan meregulasi respirasi, laju denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi organ dalam lainnya. 4. Cerebellum Gambar 3.15 Potongan Horizontal Medulla Oblongata Gambar 3.16 Struktur Cerebellum
  • 13. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 12 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Memiliki bagian yang disebut lobus anterior, lobus posterior, dan lobus floculomedularis. Vestibuloserebelum terdapat di lobus floculomedularis untuk mengatur keseimbangan. Pada spinoserebellum akan banyak serabut dari medulla spinalis. Bagian terluar dari cerebellum adalah korteks, jika dibuka terdapat gambaran pepohonan yang disebut arbor vitae, dan yang paling dalam adalah nuklei cerebelli. Cerebellum akan terkoneksi ke batang otak pada bagian superior (berhubungan dengan mesencephalon), medial (berhubungan dengan pons), dan inferior (berhubungan dengan medulla oblongata) pedunculus cerebelli di mana ada traktus yang membawa informasi dari atau ke cerebellum. Semua serat tersebut bersifat ipsilateral. C. Pelindung Sistem Saraf Otak akan diproteksi oleh beberapa struktur, antara lain : 1. SCALP (Skin, Connective tissue, Aponeurotic Galea, Loose connective tissue, and Pericranium) Berikut struktur dari SCALP : 2. Kranium dan Vertebrae Tulang tengkorak akan melindungi otak sementara untuk vertebrae akan melindungi bagian medulla spinalis. 3. Meninges Meninges akan diisi oleh tiga lapisan, antara lain :  Duramater Merupakan lapisan paling luar di mana penyusunnya beda antara otak dan medulla spinalis. Di medulla spinalis, permukaan dalam ruang vertebranya dilapisi duramater periosteum sementara yang membungkus medulla spinalis Gambar 3.17 Struktur SCALP dan Meninges
  • 14. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 13 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 secara terpisah dan longgar adalah lapisan duramater fibrosa. Selanjutnya, di antara duramater periosteum dan fibrosa ini ada ruang yang disebut rongga epidural yang diisi oleh jaringan ikat longgar, sel lemak, dan pleksus venosa epidural. Permukaan dari duramater ini diisi oleh sel gepeng selapis yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui ligamentum dentikula. Kemudian, jika pada otak, lapisan terluarnya adalah duramater periosteum yang melapisi endosteum (tengkorak) di mana tersusun oleh jaringan ikat padat dan banyak pembuluh darah. Di dalamnya ada lapisan fibrosa yang mengandung pembuluh darah serta bagian permukaannya disusun oleh epitel skuamosa selapis yang asal muasalnya dari mesoderm. Kemudian, lapisan fibrosa ini membentuk atap fosa hipofiseal atau biasa disebut diafragma sela. Duramater ini akan dikelilingi oleh beberapa sinus yang disebut sinus dura. Berikut beberapa struktur sinus dura, antara lain :  Arachnoid mater Tersusun dari membran tipis yang halus tak berpembuluh darah. Akan keluar trabekula jaringan ikat yang menuju ke piamater dab nelintasi ruangan yang diisi oleh banyak trabekula. Ruang tersebut akan disebut dengan ruang subarakhnoid di mana ruangan ini diisi oleh cairan cerebrospinal. Ada bagian dari araknoid yang menembus duramater dan disebut villi arachnoid yang berfungsi menyalurkan cairan cerebrospinal menuju sinus venosus. Jika terjadi trauma pada kepala yang menyebabkan pembuluh darah di pia mater dan di dalam otak pecah akan Gambar 3.18 Sinus Dural Ruang Meningeal  Antara dura mater dan kranium terdapat ruangan yang disebut ruang epidural atau ruang ekstradural. Ruangan ini dapat terjadi dalam kondisi patologis di mana seharusnya duramater menempel pada tulang.  Antara dura mater dan araknoid mater terdapat ruangan yang disebut ruang subdural. Ruangan ini terbentuk jika terjadi trauma pada kepala.  Antara arakhnoid mater dan pia mater terdapat ruang subarakhnoid yang berisi cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal ini masuk melalui foramen Magendie dan forame Luschka yang di mana asal cairan serebrospinal ini dari ventriculus quartus (ventrikel IV).  Pada ruang subarakhnoid ini ada area di mana kontur otak berubah sehingga pia mater dan arakhnoid mater menyimpang satu sama lain, daerah ini disebut sisterna. Pada sisterna subarakhnoid ini akan disusun oleh : Sisterna magna, sisterna cerebellomedullary lateral, sisterna pontis, sisterna quadrigeminal, sisterna kiasmatik, sisterna basalis, dan sisterna lumbalis.
  • 15. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 14 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 terkumpul di ruang subaraknoid ini. Perdarahan yang terjadi ini disebut dengan perdarahan subdural.  Piamater Merupakan membran halus yang lembut dan berada di paling dalam. Piamater ini akan meluas dan masuk ke dalam sulcus cerebri. Pia mater ada dua laisan yag disusun oleh serat kolagen serta yang disusun oleh anyaman serat terikular dan elastin. 4. Cairan Serebrospinal Cairan ini akan berada di dalam ruang subarakhnoid, ventrikel otak, serta canalis centralis medulla spinalis. Cairan ini dihasilkan oleh plekxus choroideus. Aliran cairan cerebrospinal Gambar 3.20 Perdarahan Subdural dan Epidural Gambar 3.19 Sisterna Subarakhnoid
  • 16. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 15 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 ini akan dimulai dari ventrikel lateral menuju ventrikulus tertius melalui foramen interventrikular. Setelah itu, menuju ventrikulus quartus melalui aqueductus cerebri / mecencephali / Sylvii. Kemudian, masuk ke ruang subarakhnoid melalui foramen Magendie dan foramina Luschka. Selanjutnya, menuju sinus venosus di kranial melalui vili arakhnoid. Di dalam cairan cerebrospinal ini terkandung air, glukosa, asam amino, vitamin C, vitamin B, dan asam folat. Bahan-bahan yang sangat dibutuhkan seperti glukosa dan asam amino akan masuk dengan cara difusi terfasilitasi, sementara bahan-bahan seperti vitamin C, vitamin B, dan asam folat bergerak dengan transpor aktif. Cairan serebrospinal ini akan disekresi sebanyak 350 mikroliter per menit di mana dalam satu hari bisa dihasilkan 500 mL cairan serebrospinal. Gambar 3.20 Sirkulasi Cairan Serebrospinal
  • 17. AUTHORED BY : IQBAL TAUFIQQURRACHMAN 16 C3 Anatomi Sistem Saraf - 1 Fungsi dari cairan cerebrospinal sendiri adalah untuk mempertahankan lingkungan cairan sesuai untuk otak dan memberi perlindungan terhadap benturan ringan dan luka mekanik lainnya. D. Vaskularisasi Sistem Saraf Darah yang menyuplai otak berasal dari arteri karotis internal dan arteri vertebral. Berikut urutan vaskularisasi :  A.carotid internal akan muncul di leher dari a.carotid communis  Selanjutnya, A.carotid internal akan masuk ke rongga tengkorak dengan plexus karotis (nervus simpatis) melalui kanal karotis  Ujung percabangan dari A.carotid internal adalah a.cerebri anterior dan a.cerebri medial Gambar 3.21 Vaskularisasi Sistem Saraf