2. Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST
Otak
Sumsum
tulang
belakang
Syaraf Kranial
Syaraf Spinal
Sistem Syaraf
Pusat (SSP)
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
3. Fungsi Susunan Saraf:
Koordinasi beberapa Aktivitas Tubuh
berbicara
gerakan otot
pendengaran
pengecapan
penglihatan
berfikir
Sekresi hormon
Respon terhadap
bahaya
Perasaan nyeri
sentuhan
ingatan
dll.
4. • Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf.
• SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang
A. Sistem Syaraf Pusat (SSP)
1. Otak
• Otak manusia merupakan organ sistem
syaraf terpenting.
• Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg
• Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala
dan tulang tengkorak muka
• Disamping itu, suatu jaringan dibawah
tengkorak yang disebut selaput meninges
juga memberikan perlindungan ekstra bagi
keamanan otak dari gangguan. Gambar 2 : Otak manusia
5. 1.a. Anatomi Otak
– Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
– Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi
kelabu dan substansi putih.
Substansi Kelabu
(Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin)
Substansi Putih
(Kumpulan akson bermielin)
Ventrikel
(rongga berisi
cairan serebrospinal)
Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
6. 1.b.Pembagian Otak
Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang.
Otak
Depan
Telencephalon
Otak
Tengah
Otak
Belakang
Diencephalon
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)
Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Pons (bagian dari batang otak), cerebellum
Medulla oblongata (bagian dari batang otak)
Otak Tengah
Otak Belakang
Otak Depan
a. Embrio saat berumur
1 bulan
(b) Embrio saat berumur 5 minggu
(c) Otak manusia dewasa
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Syaraf Spinal
Diencephalon
Telencephalon
Cerebral
Diencephalon:
Hipothalamus
Thalamus
Kelenjar Pineal
(bagian dari epithalamus)
Batang Otak:
Otak Tengah
Pons
Medulla
oblongata
Cerebellum (Otak Kecil)
Syaraf Spinal
7. 1. Otak Depan
• Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum.
• Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar.
• Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda,
yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal
Lob.Frontal
Lob.Temporal Lob.Oksipital
Lob.Parietal
Frontal
association
area
Bicara
Bau
Mendengar
Auditory
association
area
Melihat
Visual
association
area
Somatosensory
association
area
Membaca
Bicara
Rasa
Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)
8.
9. Pengaturan Kerja Organ oleh Otak
Perencanaan
Penggerak
Rasa
Emosi/prilaku
Berbahasa
Pendengaran
Pengertian
Bahasa
Penglihatan
11. 2. Otak Tengah
• Terletak didepan otak kecil
• Di dalam otak kecil terdapat kolikulus
superior yang merupakan pusat
pergerakan mata.
• Selain itu juga terdapat kolikulus inferior
berfungsi sebagai pusat pendengaran
tertentu.
Rangsang
dari telinga
Rangsang
dari mata
Kolikulus superior
Kolikulus inferior
Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah
Otak Tengah
Otak
Depan
12. 3. Otak Belakang
• Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla
oblongata dan pons.
• Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur
pergerakan otot, keseimbangan kerja otot
dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi
tubuh.
• Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak
sadar seperti bernafas, menelan, batuk,
bersin dll. Juga bertanggung jawab
mengatur kecepatan pernafasan, dan
aktivitas jantung dan pembuluh darah.
• Pons juga terlibat dalam proses-proses
tubuh yang terjadi pada medulla oblongata.
Pons
Medulla
oblongata
Otak
kecil
Otak Belakang
Gambar 6 : Pembagian Otak
Belakang menjadi 3 bagian
13. 2. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
• Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu substansi
putih dibagian luar dan substansi kelabu di
dalam.
• Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh
tubuh menuju otak dan membawa respon dari
otak ke efektor untuk menanggapi rangsang.
• Fungsi ini darat dilakukan karena medulla
spinalis membentuk percabangan ke seluruh
bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi.
Medulla
spinalis
Substansi
kelabu
Substansi
putih
16. RESEPTOR
• Sel khusus(reseptor) atau neuron yang berfungsi
mengenali perubahan keadaan fisika atau kimia
lingkungan luar dan dalam.
• Sebagai pengubah rangsangan/stimulus.
• Struktur khas untuk setiap jenis rangsangan
Korpuskula pacini (mekanoreseptor pada kulit)
bila mendapat rangsangan mekanikal, strukturnya
berubah.
17. Sistem saraf perifer
• Membawa informasi rangsang dari reseptor ke CNS
(saraf aferen) dan dari CNS ke efektor (saraf eferen).
• Berada di luar otak dan saraf tepi
• Berpasangan: terdiri atas 43 pasang
- 12 pasang keluar dan masuk dr otak (saraf kranium).
- 31 pasang pada bagian vertebra (saraf spinal)
18. Saraf Spinal
• Terdiri dari saraf:
– servikal (8 pasang)
– toraks (12 pasang)
– lumbar (5 pasang)
– sakrum (5 pasang)
– koksigeal (1 pasang)
• Penamaan mengikuti
tempat tulang spina
dimana saraf itu muncul.
20. Withdrawal Reflex = kontrol refleks spinal segmental
1) Hand contacts
sharp or hot
object
2) Nocioreceptor
in hand is
activated, action
potential conveys
info to spinal cord
over spinal nerve
3) Interneuron in spinal
cord coveys info to
motor neuron
4) Motor neuron
conveys info to
biceps muscle over
spinal nerve
5) Biceps muscle
contracts and
removes hand from
painful stimulus
6) Sensory info is
conveyed to the
brain, reaches
cerebrum after
reflex
21. SARAF
AFEREN EFEREN
AFEREN
SOMATIK
AFEREN
VISERAL
Umum:
sensori dr
Reseptor kulit &otot
Khusus
Penglihatan dan
pendengaran
AFEREN
SOMATIK
AFEREN
VISERAL
Umum:
sensori dr
Reseptor organ dlm
Khusus
Pembauan
dan rasa
Umum:
Motor ke otot
Rangka
Khusus
Eferen ke mata &
telinga
Umum:
Motor ke organ dlm
(saraf autonomik)
Khusus
Motor ke otot muka
22. Pengelompokan saraf
Berdasarkan fungsi
1. Neuron sensoris/aferen
2. Neuron motoris
3. Interneuron : dlm CNS saja, menghubungkan neuron
sensori dan motoris atau menghantar impuls ke
interneuron lain
23. • Sistem saraf somatik:
membawa sensasi disadari dari luar tubuh & perintah
aksi volunter kepada otot rangka.
• Sistem saraf otonom:
membawa sensasi tak disadari dari dlm tubuh & perintah
aksi nonvolunter kepada otot polos, otot jantung &
kelenjar.
24. Autonomic Nervous System
• Peran sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik adalah
saling berlawanan.
• Umumnya sisytem saraf simpatetik berpengaruh sebagai
perangsang dan mempersiapkan tubuh untuk kerja.
• Sedangkan system parasimpatetik mengembalikan fungsi
tubuh ke keadaan normal.
25. sympathetic parasympathetic
Pupil dilatasi
Produksi air mata tak dipengaruhi
Pupil konstriksi
Produksi airmata dipengaruhi
Frekuensi denyut jantung me Frekuensi denyut jantung me
Bronkodilatasi Bronkokonstriksi
Aktifitas lambung+pankreas me Aktifitas lambung+pankreas me
Glikogen dirobah menjadi glukosa Glukosa dirobah menjadi glikogen
Pelepasan adrenalin+noradrenalin
me
Pelepasan
adrenalin+noradrenalin me
Peristalsis me Peristalsis me
Relaksasi Kandung Kemih Komtraksi Kandung Kemih
Perbedaan
Saraf Simpatik dan Parasimpatik
29. Perbedaan antara
Saraf somatik dan Autonomik
Saraf somatik Saraf autonomik
1. Bekerja pada otot rangka.
2. Tidak bersinapsis setelah
meninggalkan CNS
3. Merangsang kontraksi otot
rangka
1. Bekerja pada otot polos
2. Bersinapsis sekali dalam
ganglion setelah
meninggalakan CNS
3. Merangsang sel efector
31. Pemeriksaan Fisik
Upper Motor Neuron (UMN) :
- Jaras corticospinalis
- Jaras Piramidalis
1. Hipertonus
2. Hipereflek
3. Reflek Patologi (+)
4. Clonus (+)
5. Tidak ada atropi
32. Contoh gangguan Jaras Motorik
(Trak. kortikospinalis lat. & Kortikobulbar)
a. Tanda-tanda gangguan Motorik :
- Hemiparesis/Hemiplegi
- Gangguan Motorik Wajah dan Lidah N
VII dan XII
b. Sifat-sifat UMN :
- Hiperreflex
- Hipertonus (spastis/rigiditas)
- Refleks Patologis
- Klonus (+)
- Tidak ada atrofi (kalau ada : disuse atrofi)
43. KEKUATAN OTOT
0 : tidak ada kontraksi
1 : terdapat sedikit kontraksi
2 : gerakan tidak dapat melawan gravitasi
3 : dapat melawan gravitasi
4 : gravitasi + tahanan ringan
5 : tidak ada kelumpuhan
46. SISTEM SENSORIK
1. Exteroseptif : sensasi superfisial : raba,
suhu, nyeri
2. Proprioseptif : sensasi dalam : rasa gerak
(kinetik), rasa sikap (statognesia) dari otot-otot
persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan
dalam, rasa nyeri dalam otot
3. Interoseptif : sensasi visual serabut otonom
aferen :
rasa lapar, enek & nyeri viscera
4. Sensasi khusus : menghidu, melihat,
mendengar, mengecap & keseimbangan
47. GANGGUAN KESADARAN
• Kegawatdaruratan medis neurologis >> koma
(33%)
• Penting : - diketahui - ditangani
- dipahami - tepat
• Banyak penyebab
• Penanganan : - cardiopulmonal
- cerebral resusitasi
• Anatomi :
1. input kes jaras ascending talamus spesifik
derajat kes korteks motorik
area 5, 7 (sadar) (tahu)
isi kesadaran
48. 2. ARAS = Ascending reticular
Activating system
penggalak kesadaran
3. Out put kesadaran : reaksi kesadaran aktifitas,
tingkah laku
GCS N : 15
1. reaksi membuka mata : * spontan 4
* mengikuti perintah 3
* rangsang nyeri 2
* tidak reaksi 1
49. 3. Motorik
6 : mengikuti perintah
5 : melokalisir nyeri
4 : gerakan menarik
3 : gerakan fleksor (dekortikalis)
2 : gerakan ekstensor (deserebrasi)
1 : tidak ada gerakan sama sekali
2. Bicara (verbal)
5: Orientasi baik
4: Membingungkan
3: Tidak sesuai
2: Mengerang
1: Tidak ada suara
50.
51.
52. PEMERIKSAAN MOTORIK
• Gerak Abnormal :
- Tremor : Serentetan gerakan, involunter, agak ritmis,
merupakan getaran, timbul karena kontraksi otot
yang berlawanan secara bergantian
- Korea : seperti menari yaitu gerak berlgs cepat
sekonyong-konyong, aritmik dan kasar
- Atetosa : gerak yang lebih lambat, gerak spt ular,
melibatkan otot bagian distal
53. - Distonia : menunjukan torsi yg keras 2 berbelit
- Balismus : gerak otot yg sekonyong-konyong, kasar &
cepat, terutama otot-otot skelet proximal
- Spasme : gerak abnormal krn kontraksi otot-otot yg
disarafi oleh satu saraf
- Tic : gerakan yg terkoordinir, berulang, satu kelompok
otot & sinergik
- Fasikulasi : gerak halus, cepat & berkedut dari satu berkas
serabut otot/ unit motorik
- Miokloni : gerakan yg timbul krn kontraksi otot secara
cepat, sekonyong-konyong, sebentar, aritmik,
asinergik, & tidak terkendali
54. 1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pem gerakan pasif
4. Pem gerakan aktif
5. Koordinasi gerak
6. Refleks :
a. fisiologis : - superficial
- refleks regresi
b. patologis
55.
56.
57.
58.
59. Support Airways by placing the patient in
Coma position to prevent aspiration
To put the patient in the coma position, grab his leg
and shoulder and roll him or her towards yourself.
60. Cont… (Coma position)
Adjust the top leg so that both the hip and knee are
bent at right angles. Gently tilt the head back to
keep the airway open.