SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Kuliah Anatomi & Fisiologi
Sistem Persarafan
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST
Otak
Sumsum
tulang
belakang
Syaraf Kranial
Syaraf Spinal
Sistem Syaraf
Pusat (SSP)
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
Fungsi Susunan Saraf:
Koordinasi beberapa Aktivitas Tubuh
berbicara
gerakan otot
pendengaran
pengecapan
penglihatan
berfikir
Sekresi hormon
Respon terhadap
bahaya
Perasaan nyeri
sentuhan
ingatan
dll.
• Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf.
• SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang
A. Sistem Syaraf Pusat (SSP)
1. Otak
• Otak manusia merupakan organ sistem
syaraf terpenting.
• Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg
• Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala
dan tulang tengkorak muka
• Disamping itu, suatu jaringan dibawah
tengkorak yang disebut selaput meninges
juga memberikan perlindungan ekstra bagi
keamanan otak dari gangguan. Gambar 2 : Otak manusia
1.a. Anatomi Otak
– Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
– Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi
kelabu dan substansi putih.
Substansi Kelabu
(Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin)
Substansi Putih
(Kumpulan akson bermielin)
Ventrikel
(rongga berisi
cairan serebrospinal)
Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
1.b.Pembagian Otak
Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang.
Otak
Depan
Telencephalon
Otak
Tengah
Otak
Belakang
Diencephalon
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)
Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Pons (bagian dari batang otak), cerebellum
Medulla oblongata (bagian dari batang otak)
Otak Tengah
Otak Belakang
Otak Depan
a. Embrio saat berumur
1 bulan
(b) Embrio saat berumur 5 minggu
(c) Otak manusia dewasa
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Syaraf Spinal
Diencephalon
Telencephalon
Cerebral
Diencephalon:
Hipothalamus
Thalamus
Kelenjar Pineal
(bagian dari epithalamus)
Batang Otak:
Otak Tengah
Pons
Medulla
oblongata
Cerebellum (Otak Kecil)
Syaraf Spinal
1. Otak Depan
• Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum.
• Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar.
• Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda,
yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal
Lob.Frontal
Lob.Temporal Lob.Oksipital
Lob.Parietal
Frontal
association
area
Bicara
Bau
Mendengar
Auditory
association
area
Melihat
Visual
association
area
Somatosensory
association
area
Membaca
Bicara
Rasa
Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)
Pengaturan Kerja Organ oleh Otak
Perencanaan
Penggerak
Rasa
Emosi/prilaku
Berbahasa
Pendengaran
Pengertian
Bahasa
Penglihatan
Contoh Kasus Stroke; Multi - Infarct
2. Otak Tengah
• Terletak didepan otak kecil
• Di dalam otak kecil terdapat kolikulus
superior yang merupakan pusat
pergerakan mata.
• Selain itu juga terdapat kolikulus inferior
berfungsi sebagai pusat pendengaran
tertentu.
Rangsang
dari telinga
Rangsang
dari mata
Kolikulus superior
Kolikulus inferior
Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah
Otak Tengah
Otak
Depan
3. Otak Belakang
• Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla
oblongata dan pons.
• Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur
pergerakan otot, keseimbangan kerja otot
dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi
tubuh.
• Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak
sadar seperti bernafas, menelan, batuk,
bersin dll. Juga bertanggung jawab
mengatur kecepatan pernafasan, dan
aktivitas jantung dan pembuluh darah.
• Pons juga terlibat dalam proses-proses
tubuh yang terjadi pada medulla oblongata.
Pons
Medulla
oblongata
Otak
kecil
Otak Belakang
Gambar 6 : Pembagian Otak
Belakang menjadi 3 bagian
2. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
• Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu substansi
putih dibagian luar dan substansi kelabu di
dalam.
• Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh
tubuh menuju otak dan membawa respon dari
otak ke efektor untuk menanggapi rangsang.
• Fungsi ini darat dilakukan karena medulla
spinalis membentuk percabangan ke seluruh
bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi.
Medulla
spinalis
Substansi
kelabu
Substansi
putih
Susunan Sistem Syaraf Tepi (SST)
Hubungan Kerja Sensori-Proses-Efektor
RESEPTOR
• Sel khusus(reseptor) atau neuron yang berfungsi
mengenali perubahan keadaan fisika atau kimia
lingkungan luar dan dalam.
• Sebagai pengubah rangsangan/stimulus.
• Struktur khas untuk setiap jenis rangsangan
Korpuskula pacini (mekanoreseptor pada kulit) 
bila mendapat rangsangan mekanikal, strukturnya
berubah.
Sistem saraf perifer
• Membawa informasi rangsang dari reseptor ke CNS
(saraf aferen) dan dari CNS ke efektor (saraf eferen).
• Berada di luar otak dan saraf tepi
• Berpasangan: terdiri atas 43 pasang
- 12 pasang keluar dan masuk dr otak (saraf kranium).
- 31 pasang pada bagian vertebra (saraf spinal)
Saraf Spinal
• Terdiri dari saraf:
– servikal (8 pasang)
– toraks (12 pasang)
– lumbar (5 pasang)
– sakrum (5 pasang)
– koksigeal (1 pasang)
• Penamaan mengikuti
tempat tulang spina
dimana saraf itu muncul.
Dermatom
Setiap saraf spinal
menginervasi segmen
tertentu dari kulit.
Withdrawal Reflex = kontrol refleks spinal segmental
1) Hand contacts
sharp or hot
object
2) Nocioreceptor
in hand is
activated, action
potential conveys
info to spinal cord
over spinal nerve
3) Interneuron in spinal
cord coveys info to
motor neuron
4) Motor neuron
conveys info to
biceps muscle over
spinal nerve
5) Biceps muscle
contracts and
removes hand from
painful stimulus
6) Sensory info is
conveyed to the
brain, reaches
cerebrum after
reflex
SARAF
AFEREN EFEREN
AFEREN
SOMATIK
AFEREN
VISERAL
Umum:
sensori dr
Reseptor kulit &otot
Khusus
Penglihatan dan
pendengaran
AFEREN
SOMATIK
AFEREN
VISERAL
Umum:
sensori dr
Reseptor organ dlm
Khusus
Pembauan
dan rasa
Umum:
Motor ke otot
Rangka
Khusus
Eferen ke mata &
telinga
Umum:
Motor ke organ dlm
(saraf autonomik)
Khusus
Motor ke otot muka
Pengelompokan saraf
Berdasarkan fungsi
1. Neuron sensoris/aferen
2. Neuron motoris
3. Interneuron : dlm CNS saja, menghubungkan neuron
sensori dan motoris atau menghantar impuls ke
interneuron lain
• Sistem saraf somatik:
membawa sensasi disadari dari luar tubuh & perintah
aksi volunter kepada otot rangka.
• Sistem saraf otonom:
membawa sensasi tak disadari dari dlm tubuh & perintah
aksi nonvolunter kepada otot polos, otot jantung &
kelenjar.
Autonomic Nervous System
• Peran sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik adalah
saling berlawanan.
• Umumnya sisytem saraf simpatetik berpengaruh sebagai
perangsang dan mempersiapkan tubuh untuk kerja.
• Sedangkan system parasimpatetik mengembalikan fungsi
tubuh ke keadaan normal.
sympathetic parasympathetic
Pupil dilatasi
Produksi air mata tak dipengaruhi
Pupil konstriksi
Produksi airmata dipengaruhi
Frekuensi denyut jantung me Frekuensi denyut jantung me
Bronkodilatasi Bronkokonstriksi
Aktifitas lambung+pankreas me Aktifitas lambung+pankreas me
Glikogen dirobah menjadi glukosa Glukosa dirobah menjadi glikogen
Pelepasan adrenalin+noradrenalin
me
Pelepasan
adrenalin+noradrenalin me
Peristalsis me Peristalsis me
Relaksasi Kandung Kemih Komtraksi Kandung Kemih
Perbedaan
Saraf Simpatik dan Parasimpatik
Simpatetik
• Thoracolumbar
(asal serabut saraf
: antara T1 – L1)
Parasimpatietik
• Craniosacral
(asal serabut saraf
: otak & sakrum
Perbedaan antara
Saraf somatik dan Autonomik
Saraf somatik Saraf autonomik
1. Bekerja pada otot rangka.
2. Tidak bersinapsis setelah
meninggalkan CNS
3. Merangsang kontraksi otot
rangka
1. Bekerja pada otot polos
2. Bersinapsis sekali dalam
ganglion setelah
meninggalakan CNS
3. Merangsang sel efector
Nervus Kranialis
1. Nervus Olfaktorius
2. Nervus Optikus
3. Nervus Okulomotorius
4. Nervus Troklearis
5. Nervus Trigeminalis
6. Nervus Abdusen
7. Nervus Fasialis
8. Nervus Vestibulo-Koklearis
9. Nervus Glosofaringeus
10. Nervus Vagus
11. Nervus Asesorius
12. Nervus Hipoglosus
Pemeriksaan Fisik
Upper Motor Neuron (UMN) :
- Jaras corticospinalis
- Jaras Piramidalis
1. Hipertonus
2. Hipereflek
3. Reflek Patologi (+)
4. Clonus (+)
5. Tidak ada atropi
Contoh gangguan Jaras Motorik
(Trak. kortikospinalis lat. & Kortikobulbar)
a. Tanda-tanda gangguan Motorik :
- Hemiparesis/Hemiplegi
- Gangguan Motorik Wajah dan Lidah  N
VII dan XII
b. Sifat-sifat UMN :
- Hiperreflex
- Hipertonus (spastis/rigiditas)
- Refleks Patologis
- Klonus (+)
- Tidak ada atrofi (kalau ada : disuse atrofi)
• Kelemahan Tangan Kanan
NORMAL ABNORMAL
Gejala:
Kelumpuhan otot wajah
NORMAL ABNORMAL
Gejala:
Parese Otot Wajah (N VII/Fascialis)
Parese Otot Wajah (N VII/Fascialis)
Paresis Otot Lidah (N XII)
Hiperreflex
Hipertonus
Reflex
Patologis
Reflex patologis
Klonus
KEKUATAN OTOT
0 : tidak ada kontraksi
1 : terdapat sedikit kontraksi
2 : gerakan tidak dapat melawan gravitasi
3 : dapat melawan gravitasi
4 : gravitasi + tahanan ringan
5 : tidak ada kelumpuhan
Pemeriksaan Motorik
• Hemiparesis/Hemiplegi
– Kekuatan :
Pemeriksaan Motorik
• Kekuatan
SISTEM SENSORIK
1. Exteroseptif : sensasi superfisial : raba,
suhu, nyeri
2. Proprioseptif : sensasi dalam : rasa gerak
(kinetik), rasa sikap (statognesia) dari otot-otot
persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan
dalam, rasa nyeri dalam otot
3. Interoseptif : sensasi visual  serabut otonom
aferen :
rasa lapar, enek & nyeri viscera
4. Sensasi khusus : menghidu, melihat,
mendengar, mengecap & keseimbangan
GANGGUAN KESADARAN
• Kegawatdaruratan medis neurologis >>  koma
(33%)
• Penting : - diketahui - ditangani
- dipahami - tepat
• Banyak penyebab
• Penanganan : - cardiopulmonal
- cerebral resusitasi
• Anatomi :
1. input kes  jaras ascending  talamus spesifik
derajat kes  korteks motorik
area 5, 7 (sadar) (tahu)
isi kesadaran
2. ARAS = Ascending reticular
Activating system
penggalak kesadaran
3. Out put kesadaran : reaksi kesadaran  aktifitas,
tingkah laku
GCS  N : 15
1. reaksi membuka mata : * spontan 4
* mengikuti perintah 3
* rangsang nyeri 2
* tidak reaksi 1
3. Motorik
6 : mengikuti perintah
5 : melokalisir nyeri
4 : gerakan menarik
3 : gerakan fleksor (dekortikalis)
2 : gerakan ekstensor (deserebrasi)
1 : tidak ada gerakan sama sekali
2. Bicara (verbal)
5: Orientasi baik
4: Membingungkan
3: Tidak sesuai
2: Mengerang
1: Tidak ada suara
PEMERIKSAAN MOTORIK
• Gerak Abnormal :
- Tremor : Serentetan gerakan, involunter, agak ritmis,
merupakan getaran, timbul karena kontraksi otot
yang berlawanan secara bergantian
- Korea : seperti menari yaitu gerak berlgs cepat
sekonyong-konyong, aritmik dan kasar
- Atetosa : gerak yang lebih lambat, gerak spt ular,
melibatkan otot bagian distal
- Distonia : menunjukan torsi yg keras 2 berbelit
- Balismus : gerak otot yg sekonyong-konyong, kasar &
cepat, terutama otot-otot skelet proximal
- Spasme : gerak abnormal krn kontraksi otot-otot yg
disarafi oleh satu saraf
- Tic : gerakan yg terkoordinir, berulang, satu kelompok
otot & sinergik
- Fasikulasi : gerak halus, cepat & berkedut dari satu berkas
serabut otot/ unit motorik
- Miokloni : gerakan yg timbul krn kontraksi otot secara
cepat, sekonyong-konyong, sebentar, aritmik,
asinergik, & tidak terkendali
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Pem gerakan pasif
4. Pem gerakan aktif
5. Koordinasi gerak
6. Refleks :
a. fisiologis : - superficial
- refleks regresi
b. patologis
Support Airways by placing the patient in
Coma position to prevent aspiration
To put the patient in the coma position, grab his leg
and shoulder and roll him or her towards yourself.
Cont… (Coma position)
Adjust the top leg so that both the hip and knee are
bent at right angles. Gently tilt the head back to
keep the airway open.

More Related Content

Similar to 348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt

Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaDonna Dwipermana
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafNina Nhinut
 
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014mazidahsenjaramadhan qurrotuaini
 
Review anfis sistem persarafan
Review anfis sistem persarafanReview anfis sistem persarafan
Review anfis sistem persarafanyulvihardoni
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSugeng Pamudji
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
 
Systema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidSystema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidHIMA PSIK UNJA
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Kurnia Wati
 

Similar to 348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt (20)

Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Endokrin
EndokrinEndokrin
Endokrin
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
 
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
Mazidah qurrotu aini 1113016100053-pendidikan biologi 3b 2014
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Review anfis sistem persarafan
Review anfis sistem persarafanReview anfis sistem persarafan
Review anfis sistem persarafan
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 
Presentase ipa
Presentase ipaPresentase ipa
Presentase ipa
 
Presentase IPA
Presentase IPAPresentase IPA
Presentase IPA
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Systema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamidSystema nervorum lengkap dr. hamid
Systema nervorum lengkap dr. hamid
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
Bab3sistemsaraf 111123222627-phpapp02
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Recently uploaded

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 

Recently uploaded (10)

Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 

348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt

  • 1. Kuliah Anatomi & Fisiologi Sistem Persarafan
  • 2. Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST Otak Sumsum tulang belakang Syaraf Kranial Syaraf Spinal Sistem Syaraf Pusat (SSP) Sistem Syaraf Tepi (SST)
  • 3. Fungsi Susunan Saraf: Koordinasi beberapa Aktivitas Tubuh berbicara gerakan otot pendengaran pengecapan penglihatan berfikir Sekresi hormon Respon terhadap bahaya Perasaan nyeri sentuhan ingatan dll.
  • 4. • Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf. • SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang A. Sistem Syaraf Pusat (SSP) 1. Otak • Otak manusia merupakan organ sistem syaraf terpenting. • Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg • Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala dan tulang tengkorak muka • Disamping itu, suatu jaringan dibawah tengkorak yang disebut selaput meninges juga memberikan perlindungan ekstra bagi keamanan otak dari gangguan. Gambar 2 : Otak manusia
  • 5. 1.a. Anatomi Otak – Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. – Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi kelabu dan substansi putih. Substansi Kelabu (Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin) Substansi Putih (Kumpulan akson bermielin) Ventrikel (rongga berisi cairan serebrospinal) Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
  • 6. 1.b.Pembagian Otak Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Otak Depan Telencephalon Otak Tengah Otak Belakang Diencephalon Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Cerebrum (Otak Besar) Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus) Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak) Pons (bagian dari batang otak), cerebellum Medulla oblongata (bagian dari batang otak) Otak Tengah Otak Belakang Otak Depan a. Embrio saat berumur 1 bulan (b) Embrio saat berumur 5 minggu (c) Otak manusia dewasa Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Syaraf Spinal Diencephalon Telencephalon Cerebral Diencephalon: Hipothalamus Thalamus Kelenjar Pineal (bagian dari epithalamus) Batang Otak: Otak Tengah Pons Medulla oblongata Cerebellum (Otak Kecil) Syaraf Spinal
  • 7. 1. Otak Depan • Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum. • Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar. • Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal Lob.Frontal Lob.Temporal Lob.Oksipital Lob.Parietal Frontal association area Bicara Bau Mendengar Auditory association area Melihat Visual association area Somatosensory association area Membaca Bicara Rasa Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)
  • 8.
  • 9. Pengaturan Kerja Organ oleh Otak Perencanaan Penggerak Rasa Emosi/prilaku Berbahasa Pendengaran Pengertian Bahasa Penglihatan
  • 10. Contoh Kasus Stroke; Multi - Infarct
  • 11. 2. Otak Tengah • Terletak didepan otak kecil • Di dalam otak kecil terdapat kolikulus superior yang merupakan pusat pergerakan mata. • Selain itu juga terdapat kolikulus inferior berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu. Rangsang dari telinga Rangsang dari mata Kolikulus superior Kolikulus inferior Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah Otak Tengah Otak Depan
  • 12. 3. Otak Belakang • Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla oblongata dan pons. • Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur pergerakan otot, keseimbangan kerja otot dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi tubuh. • Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar seperti bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga bertanggung jawab mengatur kecepatan pernafasan, dan aktivitas jantung dan pembuluh darah. • Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang terjadi pada medulla oblongata. Pons Medulla oblongata Otak kecil Otak Belakang Gambar 6 : Pembagian Otak Belakang menjadi 3 bagian
  • 13. 2. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis) • Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu substansi putih dibagian luar dan substansi kelabu di dalam. • Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh tubuh menuju otak dan membawa respon dari otak ke efektor untuk menanggapi rangsang. • Fungsi ini darat dilakukan karena medulla spinalis membentuk percabangan ke seluruh bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi. Medulla spinalis Substansi kelabu Substansi putih
  • 14. Susunan Sistem Syaraf Tepi (SST)
  • 16. RESEPTOR • Sel khusus(reseptor) atau neuron yang berfungsi mengenali perubahan keadaan fisika atau kimia lingkungan luar dan dalam. • Sebagai pengubah rangsangan/stimulus. • Struktur khas untuk setiap jenis rangsangan Korpuskula pacini (mekanoreseptor pada kulit)  bila mendapat rangsangan mekanikal, strukturnya berubah.
  • 17. Sistem saraf perifer • Membawa informasi rangsang dari reseptor ke CNS (saraf aferen) dan dari CNS ke efektor (saraf eferen). • Berada di luar otak dan saraf tepi • Berpasangan: terdiri atas 43 pasang - 12 pasang keluar dan masuk dr otak (saraf kranium). - 31 pasang pada bagian vertebra (saraf spinal)
  • 18. Saraf Spinal • Terdiri dari saraf: – servikal (8 pasang) – toraks (12 pasang) – lumbar (5 pasang) – sakrum (5 pasang) – koksigeal (1 pasang) • Penamaan mengikuti tempat tulang spina dimana saraf itu muncul.
  • 19. Dermatom Setiap saraf spinal menginervasi segmen tertentu dari kulit.
  • 20. Withdrawal Reflex = kontrol refleks spinal segmental 1) Hand contacts sharp or hot object 2) Nocioreceptor in hand is activated, action potential conveys info to spinal cord over spinal nerve 3) Interneuron in spinal cord coveys info to motor neuron 4) Motor neuron conveys info to biceps muscle over spinal nerve 5) Biceps muscle contracts and removes hand from painful stimulus 6) Sensory info is conveyed to the brain, reaches cerebrum after reflex
  • 21. SARAF AFEREN EFEREN AFEREN SOMATIK AFEREN VISERAL Umum: sensori dr Reseptor kulit &otot Khusus Penglihatan dan pendengaran AFEREN SOMATIK AFEREN VISERAL Umum: sensori dr Reseptor organ dlm Khusus Pembauan dan rasa Umum: Motor ke otot Rangka Khusus Eferen ke mata & telinga Umum: Motor ke organ dlm (saraf autonomik) Khusus Motor ke otot muka
  • 22. Pengelompokan saraf Berdasarkan fungsi 1. Neuron sensoris/aferen 2. Neuron motoris 3. Interneuron : dlm CNS saja, menghubungkan neuron sensori dan motoris atau menghantar impuls ke interneuron lain
  • 23. • Sistem saraf somatik: membawa sensasi disadari dari luar tubuh & perintah aksi volunter kepada otot rangka. • Sistem saraf otonom: membawa sensasi tak disadari dari dlm tubuh & perintah aksi nonvolunter kepada otot polos, otot jantung & kelenjar.
  • 24. Autonomic Nervous System • Peran sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik adalah saling berlawanan. • Umumnya sisytem saraf simpatetik berpengaruh sebagai perangsang dan mempersiapkan tubuh untuk kerja. • Sedangkan system parasimpatetik mengembalikan fungsi tubuh ke keadaan normal.
  • 25. sympathetic parasympathetic Pupil dilatasi Produksi air mata tak dipengaruhi Pupil konstriksi Produksi airmata dipengaruhi Frekuensi denyut jantung me Frekuensi denyut jantung me Bronkodilatasi Bronkokonstriksi Aktifitas lambung+pankreas me Aktifitas lambung+pankreas me Glikogen dirobah menjadi glukosa Glukosa dirobah menjadi glikogen Pelepasan adrenalin+noradrenalin me Pelepasan adrenalin+noradrenalin me Peristalsis me Peristalsis me Relaksasi Kandung Kemih Komtraksi Kandung Kemih Perbedaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik
  • 26.
  • 27. Simpatetik • Thoracolumbar (asal serabut saraf : antara T1 – L1)
  • 29. Perbedaan antara Saraf somatik dan Autonomik Saraf somatik Saraf autonomik 1. Bekerja pada otot rangka. 2. Tidak bersinapsis setelah meninggalkan CNS 3. Merangsang kontraksi otot rangka 1. Bekerja pada otot polos 2. Bersinapsis sekali dalam ganglion setelah meninggalakan CNS 3. Merangsang sel efector
  • 30. Nervus Kranialis 1. Nervus Olfaktorius 2. Nervus Optikus 3. Nervus Okulomotorius 4. Nervus Troklearis 5. Nervus Trigeminalis 6. Nervus Abdusen 7. Nervus Fasialis 8. Nervus Vestibulo-Koklearis 9. Nervus Glosofaringeus 10. Nervus Vagus 11. Nervus Asesorius 12. Nervus Hipoglosus
  • 31. Pemeriksaan Fisik Upper Motor Neuron (UMN) : - Jaras corticospinalis - Jaras Piramidalis 1. Hipertonus 2. Hipereflek 3. Reflek Patologi (+) 4. Clonus (+) 5. Tidak ada atropi
  • 32. Contoh gangguan Jaras Motorik (Trak. kortikospinalis lat. & Kortikobulbar) a. Tanda-tanda gangguan Motorik : - Hemiparesis/Hemiplegi - Gangguan Motorik Wajah dan Lidah  N VII dan XII b. Sifat-sifat UMN : - Hiperreflex - Hipertonus (spastis/rigiditas) - Refleks Patologis - Klonus (+) - Tidak ada atrofi (kalau ada : disuse atrofi)
  • 33. • Kelemahan Tangan Kanan NORMAL ABNORMAL Gejala:
  • 34. Kelumpuhan otot wajah NORMAL ABNORMAL Gejala:
  • 35. Parese Otot Wajah (N VII/Fascialis)
  • 36. Parese Otot Wajah (N VII/Fascialis)
  • 43. KEKUATAN OTOT 0 : tidak ada kontraksi 1 : terdapat sedikit kontraksi 2 : gerakan tidak dapat melawan gravitasi 3 : dapat melawan gravitasi 4 : gravitasi + tahanan ringan 5 : tidak ada kelumpuhan
  • 46. SISTEM SENSORIK 1. Exteroseptif : sensasi superfisial : raba, suhu, nyeri 2. Proprioseptif : sensasi dalam : rasa gerak (kinetik), rasa sikap (statognesia) dari otot-otot persendian, rasa getar (pallesthesia), rasa tekan dalam, rasa nyeri dalam otot 3. Interoseptif : sensasi visual  serabut otonom aferen : rasa lapar, enek & nyeri viscera 4. Sensasi khusus : menghidu, melihat, mendengar, mengecap & keseimbangan
  • 47. GANGGUAN KESADARAN • Kegawatdaruratan medis neurologis >>  koma (33%) • Penting : - diketahui - ditangani - dipahami - tepat • Banyak penyebab • Penanganan : - cardiopulmonal - cerebral resusitasi • Anatomi : 1. input kes  jaras ascending  talamus spesifik derajat kes  korteks motorik area 5, 7 (sadar) (tahu) isi kesadaran
  • 48. 2. ARAS = Ascending reticular Activating system penggalak kesadaran 3. Out put kesadaran : reaksi kesadaran  aktifitas, tingkah laku GCS  N : 15 1. reaksi membuka mata : * spontan 4 * mengikuti perintah 3 * rangsang nyeri 2 * tidak reaksi 1
  • 49. 3. Motorik 6 : mengikuti perintah 5 : melokalisir nyeri 4 : gerakan menarik 3 : gerakan fleksor (dekortikalis) 2 : gerakan ekstensor (deserebrasi) 1 : tidak ada gerakan sama sekali 2. Bicara (verbal) 5: Orientasi baik 4: Membingungkan 3: Tidak sesuai 2: Mengerang 1: Tidak ada suara
  • 50.
  • 51.
  • 52. PEMERIKSAAN MOTORIK • Gerak Abnormal : - Tremor : Serentetan gerakan, involunter, agak ritmis, merupakan getaran, timbul karena kontraksi otot yang berlawanan secara bergantian - Korea : seperti menari yaitu gerak berlgs cepat sekonyong-konyong, aritmik dan kasar - Atetosa : gerak yang lebih lambat, gerak spt ular, melibatkan otot bagian distal
  • 53. - Distonia : menunjukan torsi yg keras 2 berbelit - Balismus : gerak otot yg sekonyong-konyong, kasar & cepat, terutama otot-otot skelet proximal - Spasme : gerak abnormal krn kontraksi otot-otot yg disarafi oleh satu saraf - Tic : gerakan yg terkoordinir, berulang, satu kelompok otot & sinergik - Fasikulasi : gerak halus, cepat & berkedut dari satu berkas serabut otot/ unit motorik - Miokloni : gerakan yg timbul krn kontraksi otot secara cepat, sekonyong-konyong, sebentar, aritmik, asinergik, & tidak terkendali
  • 54. 1. Inspeksi 2. Palpasi 3. Pem gerakan pasif 4. Pem gerakan aktif 5. Koordinasi gerak 6. Refleks : a. fisiologis : - superficial - refleks regresi b. patologis
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59. Support Airways by placing the patient in Coma position to prevent aspiration To put the patient in the coma position, grab his leg and shoulder and roll him or her towards yourself.
  • 60. Cont… (Coma position) Adjust the top leg so that both the hip and knee are bent at right angles. Gently tilt the head back to keep the airway open.