Tubuh berupaya mempertahankan pH darah pada 7,4 dengan sistem buffer. Gangguan asam-basa dapat terjadi secara metabolik atau respiratorik dan dapat dikoreksi berdasarkan penyebabnya. Parameter pH, HCO3, dan PCO2 diperlukan untuk menentukan gangguan primer.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
PiCCO tidak hanya memberikan informasi tentang curah jantung (CO) tapi bisa memberi pengukuran untuk menilai preload, kontraktilitas, afterload, dan air paru ekstravaskular (ELWI)
Materi Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilation) disampaikan oleh Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C) pada seminar yang diselanggarakan oleh Berca Niaga Medika
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)dimar aji
Pada Kesempatan kali ini akan menshare mengenai materi AGD, Silahkan dibaca semoga bermanfaat. Jikalau Materi ini bermanfaat bisa dilike, Comment, dan dishare. Terimakasih...
PiCCO tidak hanya memberikan informasi tentang curah jantung (CO) tapi bisa memberi pengukuran untuk menilai preload, kontraktilitas, afterload, dan air paru ekstravaskular (ELWI)
Materi Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilation) disampaikan oleh Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C) pada seminar yang diselanggarakan oleh Berca Niaga Medika
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)dimar aji
Pada Kesempatan kali ini akan menshare mengenai materi AGD, Silahkan dibaca semoga bermanfaat. Jikalau Materi ini bermanfaat bisa dilike, Comment, dan dishare. Terimakasih...
Keasaman at kebasaan larutan tergantung ion hidrogen yg dikandung.
Peningkatan kadar H⁺ akan menurunkan pH shg larutan jd asam
Penurunan kadar H⁺ akan meningkatkan pH shg larutan jd basa.
Sepsis is SIRS which is due to an infection
Sepsis is a major cause of mortality, killing approximately 1,400 people worldwide every day
Everyone has the potential to get sepsis
Easy to identify – we know what we’re looking for
Tools – observations scoring, clinical acumen, experience
Sepsis Screening Tool
3. GANGGUAN ASAM - BASA
• Gangguan aktifitas sel
• Enzim
• Hormon
• GGN ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG
• GGN SSP
• Respon obat-obatan optimal
LIFE THREATENING
• Memerlukan tindakan cepat & tepat
=
4. Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
• pH = - log [H+
] maka
• pH = sangat tergantung dari [H+
]
• untuk mencapai pH=7,4 maka [H+
]
harus sangat rendah → 0,000.004 mEq = 40 nEq
• tanpa sistim buffer tubuh, pH darah
tidak mungkin dapat dipertahankan
• orang dewasa setiap harinya menghasilkan
- 13.000 mEq CO2 → via paru-paru
- 30-50 mEq H+
→ via ginjal
batas pH dimana hidup masih mungkin 6,7 - 7,9
pH < 7,25 atau > 7,55 selalu memerlukan terapi.
5. GANGGUAN ASAM-BASA DAPAT DIBAGI ATAS
4 MACAM :
1. ASIDOSIS METABOLIK
2. ALKALOSIS METABOLIK
3. ASIDOSIS RESPIRATORIK
4. ALKALOSIS RESPIRATORIK
6. BEBERAPA TERMINOLOGI KIMIA YANG PERLU DIINGAT
1. ASAM
Senyawa yang dapat melepaskan ion H+
atau donor H+
contoh : HCl H+
+ Cl-
HCl adalah asam dapat melepaskan ion H+
Cl-
adalah
anion dan bukan asam sebab tak dapat memberi ion H+
.
2. BASA
Senyawa yang dapat menerima ion H+
atau akseptor ion H+
contoh : NaOH Na+
+ OH-
OH-
+ H+
H2O
NaOH adalah basa dapat menerima ion H+
Na+
adalah kation bukan basa, sebab tidak dapat
menerima ion H+
Bikarbonat adalah basa, apat menerima ion H+
contoh : HCO3
-
+ H+ H2CO3
7. 3. SISTEM BUFFER = LARUTAN BUFFER
• Larutan yang dapat mempertahankan pH
hampir konstan, walaupun kedalam larutan
tersebut ditambahkan asam (penambahan ion
H+
) atau ditambahkan basa (pengurangan ion H+
)
• Suatu larutan buffer memiliki unsur asam dan
unsur basa
- Penambahan ion H+
ion H+
ditangkap oleh basa
- Pengurangan ion H+
akan diganti oleh asam
8. 4 MACAM SISTIM BUFFER DALAM TUBUH KITA
1. SISTIM BUFFER BIKARBONAT
2. SISTIM BUFFER POSFAT
3. SISTIM BUFFER PROTEIN
4. SISTIM BUFFER HEMOGLOBIN
9. 4. MEKANISME SISTIM BUFFER
HENDERSON - HASSEIBALCH
basa
pH = pK + log
asam
[HCO3
-
]
pH = pK + log
[H2CO3]
[HCO3
-
] pK = 6.1
pH = pK + log
a PCO2 a = 0.03
[HCO3
-
]
pH = 6.1 + log
0.03 PCO2
pH tergantung dari RATIO antara HCO3
-
: PCO2
10. 5. BUFFER BASE (BUFER BASA)
• Unsur basa dalam SISTIM BUFFER disebut sebagai
BUFFER BASE
• Jumlah unsur basa dalam suatu larutan disebut TOTAL
BUFFER BASE
• NORMAL TOTAL BUFFER BASE 45 - 50 mEq/L
Kelebihan unsur BASA dari N disebut BASE EXCESS
Kekurangan unsur BASA dari N disebut BASE DEFICIT
Ini penting sebagai PARAMETER adanya GANGGUAN
METABOLIK
11. 6. Asidosis
Asidosis adalah suatu keadaan dimana kadar ion H+
dalam darah lebih tinggi dari normal (pH rendah), atau
kadar ion H+
akan menjadi lebih tinggi dari normal
seandainya tidak terjadi kompensasi.
7. Alkalosis
Alkalosis adalah suatu keadaan dimana kadar ion H+
akan menjadi lebih rendah dari normal, atau kadar
ion H+ akan lebih rendah seandainya tidak terjadi
kompensasi.
12. 8. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keadaan asidosis yang
disebabkan oleh kekurangan basa atau oleh kelebihan
asam yang bukan CO2. Asidosis metabolik dapat
dinyatakan ada, jika terdapat kekurangan basa atau
base deficit lebih dari -3 mEq/L
9. Alkalosis Metabolik
Alkalosis Metabolik adalah keadaan alkalosis yang
disebabkan oleh kelebihan basa atau kekurangan asam
yang bukan CO2.
Metabolik alkalosis dapat dinyatakan ada, jika terdapat
kelebihan basa atau base excess lebih dari +3 mEq/L
13. 10. Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik adalah asidosis yang disebabkan
oleh kelebihan atau kenaikan PCO2.
Asidosis respiratorik dapat dinyatakan ada jika PCO2
lebih dari 45 mmHg.
11. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis Respiratorik adalah keadaan alkalosis yang
disebabkan oleh karena penurunan PCO2
Alkalosis respiratorik dapat dinyatakan ada jika PCO2
kurang dari 35 mmHg.
14. PCO2 Base Excess
Asidosis metabolik N > -3 mEq/L
Alkalosis metabolik N > 3 mEq/L
Asidosis respiratorik > 45 mmHg N
Alkalosis respiratorik < 35 mmHg N
16. Normal Tanpa
Kompensasi
Dengan
Kompensasi
HCO3
-
PCO2
0,03 x PC02
Ratio HCO3
- : 0,03 PCO2
pH
24 mEq/L
40 mmHg
1,2
20 : 1
7,40
15 mEq/L
40 mmHg
1,2
12,5 : 1
7,20
15 mEq/L
25 mmHg
0,75
20 : 1
7,40
Contoh
1. Asidosis Metablik Primer dengan Kompensasi Alkalosis
Respiratorik
17. Normal Tanpa
Kompensasi
Dengan
Kompensasi
HCO3
-
PCO2
0,03 x PC02
Ratio HCO3
- : 0,03 PCO2
pH
24 mEq/L
40 mmHg
1,2
20 : 1
7,40
38 mEq/L
40 mmHg
1,2
31,6 : 1
7,60
38 mEq/L
45 mmHg
0,75
28,1 : 1
7,50
2. Alkalosis Metabolik Primer dengan Kompensasi Asidosis
Respiratorik
18. Normal Tanpa
Kompensasi
Dengan
Kompensasi
HCO3
-
PCO2
0,03 x PC02
Ratio HCO3
- : 0,03 PCO2
pH
24 mEq/L
40 mmHg
1,2
20 : 1
7,40
24 mEq/L
90 mmHg
2,7
8,8 : 1
7,20
38 mEq/L
90 mmHg
2,7
14 : 1
7,32
3. Asidosis Respiratorik Primer dengan Kompensasi Alkalosis
Metabolik
19. Normal Tanpa
Kompensasi
Dengan
Kompensasi
HCO3
-
PCO2
0,03 x PC02
Ratio HCO3
- : 0,03 PCO2
pH
24 mEq/L
40 mmHg
1,2
20 : 1
7,40
24 mEq/L
20 mmHg
0,6
40 : 1
7,55
20 mEq/L
20 mmHg
0,6
33 : 1
7,50
4. Aslkalosis Respiratorik Primer dengan Kompensasi Asidosis
Metabolik
20. PATOKAN UMUM Asidosis, Alkalosis, Metabolik
Respiratorik, Primer atau
Kompensasi
• pH (< 7,4>) menentukan ASIDOSIS atau ALKALOSIS
• BE (±3) menentukan GANGGUAN METABOLIK
• PCO2 (<40>) menentukan GANGGUAN RESPIRATORIK
yang cocok dengan pH itu yang PRIMER
yang berlawanan dengan pH adalah KOMPENSASINYA
• HCO3
-
dapat dibagi sebagai PEMBANDING
21. PRINSIP KOREKSI
1. Gangguan Asidosis atau Alkalosis Respiratorik
murni, dikoreksi dengan perbaikan ventilasi
2. Gangguan Asidosis atau Alkalosis Metabolik
dikoreksi dengan pemberian basa atau asam
• ASIDOSIS METABOLIK dikoreksi dengan
NATRIUM BIKARBONAT (® MEYLON)
• ALKALOSIS METABOLIK dapat dikoreksi dengan
- Perbaikan gangguan elektrolit (K+
atau Cl-
)
- Natrium Chlorida (NH4Cl)
- HCl dengan larutan sangat encer
22. KALKULASI KOREKSI ASIDOSIS METABOLIK
BERDASARKAN -BE (Base Excess)
BB
x (-BE) = mEq total base deficit
3
BB
• = Perkiraan volume cairan ekstrasel, -BE = Base Deficit
3
• Koreksi cukup dilakukan setengah dari total base deficit
(half correction)
• Tiap penambahan 1 mEq HCO3
-
dari luar, akan diimbangi
pembentukan 1 mEq HCO3
-
dari tubuh.
Contoh : BB 60 kg, mengalami met. Asidosis, BE = -10 mEq/L
60
x 10 mEq = 200 mEq defisit basa
3
Half correction, 1/2 x 200 = 100 mEq bikarbonat (2 ampul @ 50 ml)
Tunggu 15 - 30 menit kemudian dievaluasi ulang
Penyebab asidosis metaboliknya harus ditindaki.
23. KESIMPULAN
1. Untuk memahami peranan tubuh dalam mengatur
keseimbangan asam-basa perlu pengertian yang
mendalam tentang beberapa prinsip-prinsip kimia
yang berlaku pada tubuh kita
2. Untuk mengetahui kelainan primer dari gangguan
asam-basa diperlukan paling kurang 3 parameter
yakni : pH, PCO2 dan Base Excess (BE)
3. Koreksi suatu gangguan asam-basa tidak perlu
mencapai pH normal, yang penting penyebab
gangguan asam-basa harus ditanggulangi dan
seterusnya tubuh sendiri yang akan menormalkan
pH darahnya.
24. ABRAHAM MASLOW :
“IF THE ONLY TOOL YOU HAVE
IS A HAMMER,
YOU SEE EVERY PROBLEM
AS A NAIL
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH