Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Dalam praktik keperawatan, keseimbangan asam basa memegang peranan krusial dalam pemantauan dan perawatan pasien. Sebuah video disusun untuk menyajikan berbagai aspek terkait keseimbangan ini. Video tersebut membahas pentingnya pemahaman mendalam terhadap keseimbangan asam basa bagi perawat, terutama dalam menganalisis kondisi kesehatan pasien secara komprehensif, mengevaluasi respon terhadap terapi, dan menyusun rencana perawatan yang tepat. Selain itu, video ini menekankan pentingnya pemantauan teratur terhadap parameter-parameter keseimbangan asam basa pada pasien sebagai langkah kritis dalam menilai kondisi kesehatan mereka. Pemahaman yang kuat terhadap keseimbangan asam basa juga memberi dukungan pada peran perawat dalam diagnosis gangguan, pemilihan intervensi medis yang sesuai, serta pemantauan respons pasien terhadap pengobatan. Lebih lanjut, video ini menyoroti bagaimana perawat yang memahami keseimbangan asam basa dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan di situasi darurat atau saat kondisi pasien membutuhkan penanganan cepat. Melalui video ini, perawat didorong untuk berkolaborasi secara efektif dengan tim kesehatan lainnya, mengedukasi pasien tentang faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan asam basa, serta memberikan panduan terkait pencegahan gangguan keseimbangan ini melalui pemahaman makanan sehat dan manajemen obat-obatan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PENDAHULUAN
Sebuah satu tipe senyawa
yang mengandung ion
hidrogen (H+)
01
Asam
03 Simbol pH merujuk pada potensial
atau daya (p) konsentrasi ion
Hidrogen (H+) di dalam larutan.
Nilai normla pH cairan tubuh yang
sering digunakan adalah 7,35 –
7,45
Potensial Hidrogen (pH)
02 Dikanal juga dengan istilah
alkali: merupakan senyawa
yang mengandung ion hidroksil
(OH-)
Basa
04 Reaksi kimia yang selalu terjadi di
dalam tubuh melepas banyak ion
asam atau basa. Kaena campuran
ion asam dan basa terus berubah,
dibutuhkan sitem bufer atau
penyangga untuk mencegah
ketidakseimbangan pH.
Bufer
4. KESEIMBANGAN ASAM BASA
● Keseimbangan asam basa adalah
suatu keadaan dimana konsentrasi ion
hidrogen yang diproduksi setara
dengan konsentrasi ion hidrogen yang
dikeluarkan oleh sel.
● Keseimbangan asam basa dalam tubuh
manusia diatur oleh dua sistem organ
yakni paru dan ginjal. Paru berperan
dalam pelepasan (eksresi CO2) dan
ginjal berperan dalam pelepasan asam
5. Prinsip Keseimbangan Asam Basa
Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35
sedangkan alkalosis bila pH > 7.45
CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah
yang berperan sebagai komponen asam. CO2
juga merupakan komponen respiratorik. Nilai
normalnya adalah 40 mmHg.
HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen
basa dan disebut juga sebagai komponen
metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.
Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah
komponen asam atau berkurangnya jumlah
komponen basa.
Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah
komponen basa atau berkurangnya jumlah
komponen asam
H+
OH-
6. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM BASA
pH cairan tubuh dapat berubah
dengan dihasilkannya ion H+
dalam jumlah besar dari proses
metabolisme
Yaitu menjaga konsentrasi
ion H+ (pH) cairan tubuh
pada tingkat yang tepat
pH cairan tubuh
Homeostasis Asam Basa
1. Sistem Buffer (Penyangga)
2. Ekshalasi CO2
3. Sekresi H+ melalui Ginjal
Mekanisme Pemindahan H+ dari cairan tubuh
& membuangnya ke luar tubuh
1
2
3
7. MEKANISME UTAMA PENGENDALIAN ASAM BASA [1]
Bikaronat Basa
1. Ginjal mengatur kadar bikarbonat dalam tubulus ginjal
2. Saat pH turun ion bikarbonat menerima ion H+ menjadi asam karbonat
(H2CO3)
3. Saat pH naik asam karbonat mendonasi ion H+ dan menghasilkan basa
(HCO3)
Karbon dioksida Asam
1. Senyawa utama yang dikendalikan oleh paru adalaah CO2
2. Saat pH turun Penurunan frekuensi pernapasan (Hipoventilasi)
3. Saat pH naik peningkatan frekuensi pernapasan (Hiperventilasi)
Buffer (Penyangga)
8. MEKANISME UTAMA PENGENDALIAN ASAM BASA [2]
1. CO2 di Paru meningkat [Seperti pada pasien PPOK] Peningkatan CO2 dalam cairan
tubuh Peningkatan [H+] Penurunan pH darah
2. Hiperventilasi / Peningkatan ventilasi (inhalasi & ekshalasi) Peningkatan pengeluaran
CO2 → Penurunan [H+] → Peningkatan pH darah
3. Frekuensi & kedalaman pernafasan berinteraksi dgn pH cairan tubuh melalui umpan
balik negatif, melibatkan kemoreseptor perifer (di badan aorta & karotid) maupun pusat
(di medulla oblongata) serta area pengaturan pernafasan (inspiration center)
Ekshalasi CO2
9. MEKANISME UTAMA PENGENDALIAN ASAM BASA [3]
1. Tubulus ginjal mensekresikan ion hydrogen [H+] ke dlm urine &
menyerap kembali Ion bikarbonat [HCO3-] utk menjaga
kesetimbangan asam-basa dlm cairan tubuh.
2. Jika pH ↓ sekresi H+ oleh ginjal ↑ & reabsorpsi HCO3- ke dalam
darah ↑ pH darah ↑ pH normal
3. Jika pH ↑ reabsorpsi H+ ke dalam darah ↑ & sekresi HCO3- ke
dalam urine ↑ pH ↓ pH darah normal
4. Ginjal juga mengekskresi ammonia (NH3) dalam bentuk ammonium
(NH4) sebagai upaya menyeimbangkan ion hidrogen
Sekresi H+
10. GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Perubahan pH cairan tubuh dpt
menyebabkan:
1. Asidosis (pH < normal)
2. Alkalosis (pH > normal)
Kompensasi respiratori:
1. Upaya hiperventilasi atau hipoventilasi
2. Penyebab perubahan pH:
metabolisme
Kompensasi renal:
1. Perubahan sekresi H+ & reabsorpsi
HCO3- oleh tubulus ginjal
2. Penyebab perubahan pH: repirasi
Perubahan pH Cairan tubuh
Kompensasi Tubuh:
Respon fisiologis terhadap suatu ketidakseimbangan
asam-basa yg bekerja melalui normalisasi pH darah
di arteri
11. JENIS GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Alkalosis
Respiratorik
Alkalosis
Metabolik
Asidosis
Metabolik
Asidosis
Respiratorik
k
01 03
02 04
12. Asidosis Respiratorik
1. Asidosis respiratorik merupakan peningkatan konsentrasi
CO2 akibat penurunan ventilasi yang berdampak pada
peningkatan asam karbonat.
2. Asidosis respiratorik terjadi ketika pernapasan tidak
adekuat dan PaCO2 (asam respiratorik) terbentuk.
3. Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
4. Kompensasi yang dilakukan tubuh peningkatan produksi
bikarbonat oleh ginjal dan ekskresi ion hydrogen ke urin
meningkat.
01
13. Alkalosis Respiratorik
1. Alkalosis respiratorik merupakan kondisi terbuangnya
banyak CO2 akibat hiperventilasi sehinga ion hidrogen
menurun
2. Pada Kondisi Alkalosis respiratorik PaO2 dalam darah
rendah
3. Kompensasi yang dilakukan tubuh ginjal meningkatkan
ekskresi ion-ion HCO3- serta kecepatan dan kedalaman
bernapas menurun
02
14. Asidosis Metabolik
1. Asidosis metabolic kondisi terganggunya metabolism
normal yang menyebabkan penurunan bikarbonat dan
penumpukan asam laktat
2. Bila terjadi penurunan pH atau Penambahan asam,
bikarbonat akan mengompensasinya, TETAPI bikarbonat
berkurang akibat gangguan metabolism, SEDANGKAN
produksi asam terus meningkat Asidosis Metabolik
3. Kompensasi yang dilakukan tubuh hiperventilasi untuk
mengeluarkan CO2.
03
15. Alkalosis Metabolik
1. Alkalosis metabolic adalah kondisi peningkatan konsentrai
ion bikarbonat yang menyebabkan peningkatan pH darah.
2. Kehilangan asam > Produksi asam ion hydrogen [H+]
menurun + HCO3- meningkat Alkalosis metabolic
3. Kompensasi tubuh depresi pernapasan untuk menahan
CO2
04
20. NILAI NORMAL GAS DARAH ARTERI
KOMPONEN RENTANG NORMAL DEFINISI
pH 7,35 – 7,45
Mencerminkan konsentrasi ion hidrogen di
dalam darah arteri
Asidosis: < 7,35
Alkalosis: > 7,35
PaCO2 35 – 45 mmHg
Mencerminkan tekanan parsial karbon dioksida
dalam darah arteri
Hipokapnia: < 35 mmHg
Hiperkapnia: > 45 mmHg
PaO2 80 – 100 mmHg
Tekanan parsial Oksigen (O2) dalam darah
arteri
HCO3- 22 – 26 mEq/l Jumlah bikarbonat dalam darah arteri
Diukur dalam Uji Laboratorium untuk menentukan tingkat
kompensasi oleh system bufer
21. Interpretasi Gangguan Asam Basa
Jika pH NORMAL, paCO2 dan
HCO3 ABNORMAL =
Terkompensasi Penuh
Jika pH ABNORMAL,
paCO2 dan HCO3 ABNORMAL =
Terkompensasi Sebagian
Jika pH ABNORMAL,
paCO2 atau HCO3 ABNORMAL =
Tidak Terkompensasi