SlideShare a Scribd company logo
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses
dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling
berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri
jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
Paru – paru :Organ paru berperan mengeluarkan cairan
dengan menghasilkan insensible water loss kurang lebih
400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan
respons akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
Kulit : Merupakan bagian penting pengaturan cairan
yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini
diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol
kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi.
Ginjal : Merupakan organ yang memiliki peran cukup
besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit.
Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air,
pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur
keseimbangan asam-basa darah dan ekskresi bahan
buangan atau kelebihan garam.
Gastrointestinal : Merupakan organ saluran
pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan
cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan
hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH
Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat
padat secara bebas dan acak. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat
bercampur dalam sel membrane.
DIFUSI
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane
semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang
kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat.
OSMOSIS
Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini
terutama penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra
dan ekstrasel. T. Aktif dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu tekanan cairan
& membran semipermiable
T. AKTIF
KEBUTUHAN CAIRAN PADA TUBUH MANUSIA
Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat badan:
PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH
Asupan cairan
Asupan (intake) cairan
untuk kondisi normal pada
orang dewasa adalah ±
2500 cc/hari. Asupan cairan
dapat langsung berupa
cairan atau ditambah dari
makanan lain. Pengaturan
mekanisme keseimbangan
cairan ini menggunakan
mekanisme haus. Pusat
pengaturan rasa haus
dalam rangka mengatur
keseimbangan cairan
adalah hipotalamus.
Pengeluaran
Pengeluaran (output) cairan
sebagai bagian dalam
mengimbangi asupan
cairan pada orang dewasa,
dalam kondisi normal
adalah ± 2300 cc. jumlah
air yang paling banyak
keluar dari eksresi ginjal
(berupa urine), sebanyak ±
1500 cc/hari pada orang
dewasa.
CONT…… 
Hasil PENGELUARAN
URINE
KERINGAT
FECES
JENIS CAIRAN
Cairan Nutrient Blood Volume
Ekspander
Pasien yang istirahat
ditempat tidur
memerlukan sebanyak
450 kalori setiap harinya.
Cairan nutrien (zat gizi)
melalui intravena dapat
memenuhi kalori ini
dalam bentuk
karbohidrat, nitrogen dan
vitamin yang penting
untuk metabolisme. Kalori
dalam cairan nutrient
dapat berkidar antara
200-1500/liter.
Merupakan bagian dari
jenis cairan yang
berfungsi menigkatkan
volume pembuluh darah
setelah kehilangan
darah atau plasma.
Apabila keadaan darah
sudah tidak sesuai,
misalnya pasien dalam
kondisi pendarahan
berat, maka pemberian
plasma akan
mempertahankan
jumlah volume darah.
KEBUTUHAN DAN PENGATURAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrient dan sisa metabolism, seperti karbondioksida yang
semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah
dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya, NaCl akan dipecah menjadi ion Na+
dan Cl-. Pacahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negative disebut anion dan
ion bermuatan positif disebut kation. Contoh kation ayitu natrium, kalium,
kSedangkan anion contohnya klorida, bikarbonat dan fosfat. Komposisi
elektrolit dalam plasma adalah:
• Natrium: 135-145 mEq/lt, Kalium: 3,5-5,3 mEq/lt, Kalsium: 4-5 mEq/lt,
• Magnesium: 1,5-2,5 mEq/lt, Klorida: 100-106 mEq/lt, Bikarbonat: 22-26
mEq/ltd an
• Fosfat: 2,5-4,5 mEq/lt.
PENGATURAN ELEKTROLIT
Pengaturan
keseimbangan
Natrium
Pengaturan
Keseimbangan
Klorida
Pengaturan
Keseimbangan
Kalsium
Pengaturan
Keseimbangan
Kalium
Pengaturan
Keseimbangan
Fosfat
Pengaturan
Keseimbangan
Magnesium
Pengaturan
Keseimbangan
Bikarbonat
JENIS CAIRAN ELEKTROLIT
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat
bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri
atas cairan isotonic, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi isotonic disebut
juga normal saline yang banyak diperguna Contoh cairan elektrolit:
 Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
 Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
 Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan keseimbangan asam-basa.
Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman).
Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45. Keseimbangan
asam-basa dapat dipertahankan melalui proses metabolism dengan system
buffer pada seluruh cairan tubuh dan oleh pernapasan dengan system
regulasi (pengaturan di ginjal).
Pengaturan keseimbangan asam-basa dilakukan oleh paru melalui
pengangkutan kelebihan CO2 dan H2CO2 dari darah yang dapat
meningkatkan pH hingga kondisi standar (normal). Ventilasi dianggap
memadai apabila suplai O2 seimbang dengan kebutuhan O2. Pembuangan
melalui paru harus simbang dengan pembentukan CO2 agar ventilasi
memadai. Ventilasi yang memadai dapat mempertahankan kadar pCO2
sebesar 40 mmHg.
MASALAH ASAM BASA
Masalah Keseimbangan Asam-Basa
Asidosis Respiratorik.
Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh kegagalan system
pernapasan dalam membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga
terjadi kerusakan pada pernapasan, peningkatan pCO2 arteri diatas 45
mmHg, dan penurunan pH hingga < 7,35 yang dapat disebabkan oleh
adanya penyakit obstruksi, trauma kepala, perdarahan dan lain-lain.
Asidosis Metabolik.
Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan
asam yang ditandai dengan adanya penurunan pH hingga kurang dari 7,35
dan HCO3 kurang dari 22 mEq/lt.
Alkalosis Respiratorik.
Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru dapat menimbulkan
terjadinya pCO2 arteri < 35 mmHg dan pH > 7,45 akibat adanya
hiperventilasi, kecemasan, emboli paru dan lain-lain.
Alkalosis Metabolik.
Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa
pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasma > 26
mEq/ltd an pH arteri > 7,45.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
CAIRAN
SUHU USIA
DIET
STRESS 
MASALAH – MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
 Hipovolume atau Dehidrasi.
Kekurangan cairan eksternal terjadi karena asupan cairan dan kelebihan
pengeluaran cairan. Tubuh akan merespons kekurangan cairan tubuh
dengan mengosongkan cairan vaskuler. Sebagai kompensasi akibat
penurunan cairan interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel.
1.Dehidrasi berat, dengan ciri-ciri: pengeluaran/kehilangan cairan
sebanyak 4-6 lt; serum natrium mencapai 159-166 mEq/lt; hipotensi;
turgor kulit buruk; oliguria; nadi dan pernapadan meningkat serta
kehilangan cairan mencapai > 10 % BB.
2.Dehidrasi sedang, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan 2-4 lt atau antara
5-10% BB; serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt serta mata
cekung.
3.Dehidrasi ringan, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan mencapai 5% BB
atau 1,5-2 lt.
 Hipervolume atau Overhidrasi.
Terdapat 2 manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu
hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan
pada interstisial). Normalnya cairan interstisial tidak terikat dengan air,
tetapi elastic dan hanya terdapat diantara jaringan
o Hiponatremia.
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma
darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma
sebanyak < 135 mEq/lt, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat,
hipotensi konvulsi dan membrane mukosa kering. Hiponatremia
disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalya
ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan.
• Hipernatremia.
Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi,
ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguri/anuria, turgor kulit buruk dan
permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan,
konvulsi, suhu badan naik serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145
mEq/lt. Kondisi ini dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air
yang berlebihan sementara asupan garam sedikit.
• Hipokalemia.
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.
Hipokalemia dapat terjadi dengan sangat cepat. Kondisi ini sering terjadi
pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan, juga ditandai dengan
lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan
muntah-muntah, perut krmbung,lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak
beraturannya denyut jantung (aritmia), penurunan bising usus dan turunnya
kadar kalim plasma hingga kurang dari 3,5 mEq/lt.
• Hiperkalemia.
Merupakan suatu keadaan diamna kadar kalium dalam darah tinggi,
sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis
metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang
ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas system pencernaan,
aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya
kecemasan dan iritabilitas serta kadar kalium dalam plasma mencapai
lebih dari 5 mEq/lt.
• Hipokalsemia.
Merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang
ditandai dengan adanya kram otot dankram perut, kejang,
bingung,kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mEq/lt dan
kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh
pengaruh pengangkatan kelenjar gondok serta kehilangan sejumlah
kalsium karena sekresi intestinal.
• Hipomagnesia.
Merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam darah, ditandai
dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi,
hipertensi, disoriensi dan konvulasi. Kadar magnesium dalam darah
mencapai kurang dari 1,3 mEq/lt.
• Hipermagnesia.
Merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah, ditandai
dengan adanya koma, gangguan pernapasan dan kadar magnesium
mencapai lebih dari 2,5mEq/lt.
ASUHAN KEPERAWATAN
• Riwayat Keperawatan.
Pengakajian keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit
meliputi jumlah asupan cairan yang dapat diukur melalui jumlah
pemasukan secara oral, parenteral atau enteral. Jumlah pengeluaran
dapat diukur melalui jumlah produksi urine, feses, muntah atau
pengeluaran lainnya, status kehilangan/kelebihan cairan dan perubahan
berat badan yang dapat menentukan tingkat dehidrasi.
• Faktor yang Berhubungan.
Meliputi factor-faktor yang memepengaruhi masalah kenutuhan cairan
seperti sakit, diet, lingkungan, usia perkembangan dan penggunaan
obat.
• Pengkajian Fisik.
Meliputi system yang berhubungan dengan masalah cairan dan
elektrolit seperti system integument (status turgor kulit dan edema),
system kardiovaskular (adanya distensi vena jugularis, tekanan darah
dan bunyi jantung), system penglihatan (kondisi dan cairan mata),
system neurologi (gangguan sensorik/motorik, status kesadaran dan
adanya refleksi) dan system gastrointestinal (keadaan mukosa mulut,
lidah dan bising usus).
DIAGNOSA
• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan:
Pengeluraran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus
atau lainnya; peingkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi
pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolism;
pengeluaran cairan secara berlebihan; asupan cairan yang tidak
adekuat serta pendarahan.
• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
Penurunan mekanisme regulator akibat kelaiann pada ginjal; penurunan
curah jantung akibat penyakit jantung; gangguan aliran balik vena
akibat penyakit vascular perifer atau thrombus; retensi natrium dan air
akibat terapi kostikosteroid serta tekanan osmotic koloid yang rendah.
RENCANA KEPERAWATAN
• Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status
keseimbangan cairan.
• Pertahankan keseimbangan cairan. Bila kekurangan volume cairan lakukan :
• Rehidrasi oral atau parenteral sesuia dengan kebutuhan
• Monitor kadar elektrolit darah seperti urea nitrogen darah, urine, serum, osmolaritas,
kreatinin, hematokrit dan Hb.
• Hilangkan factor penyebab kekurangan volume cairan, seperti muntah, dengan cara
memberikan minum secara sedikit-sedikit tapi sering atau dengan memberikan teh.
Bila kelebihan volume cairan, lakukan ::
• Pengurangan asupan garam
 Hilangkan factor penyebab kelebihan volume cairan dengan cara melihat
kondidi penyakit pasien terlebih dahulU.
 Kurangi konstriksi pembuluh darah seperti pada penggunaan kaos kaki yang
ketat.
CONT/…..
• Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi
• Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
PELAKSANAAN
• Pemberian cairan melalui infuse.
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara memasukkan
cairan melalui intravena dengan abntuan infuse set, bertujuan memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan
pemberian makan.
• Tranfusi Darah.
Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang
membutuhkan darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan
menggunakan alat tranfusi set. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi jaringan.
EVALUASI
Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dam elektrolit secara
umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya
keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran, nilai elektrolit
dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak
ada penurunan, turgor kulit baik, tidak terjadi edema dan lain
sebagainya.
Kebutuhan Electrolit

More Related Content

What's hot

Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhImaaELF
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Fisiologi kardiovaskuler
Fisiologi kardiovaskulerFisiologi kardiovaskuler
Fisiologi kardiovaskuler
Charming Raspberry
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
Septian Muna Barakati
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
Moh. Wildan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
Farida Sihotang
 
Makalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisMakalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisKANDA IZUL
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
Mela Roviani
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
W Theresia
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
Warnet Raha
 

What's hot (20)

Sistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuhSistem homeostatis tubuh
Sistem homeostatis tubuh
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Fisiologi kardiovaskuler
Fisiologi kardiovaskulerFisiologi kardiovaskuler
Fisiologi kardiovaskuler
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Makalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisMakalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatis
 
Eliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal pptEliminasi fekal ppt
Eliminasi fekal ppt
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 

Viewers also liked

Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output Cairan
Dea Ulfiah
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darah
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darahDasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darah
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darahHasanuddin University
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Sulistia Rini
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Sulistia Rini
 
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
pjj_kemenkes
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
Hanifah Nurhayati
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsasmiyanto
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (12)

Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output Cairan
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darah
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darahDasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darah
Dasar dasar keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Uraian materi 1
 
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
PPT ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN KEBUTUHAN OKSIGEN (Stu...
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 

Similar to Kebutuhan Electrolit

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
AyuMustika17
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
SukriSultra
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
LaksanakanTerbaru
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
prodid3bima
 
Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiAyu Andriyani
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
yohanes meor
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
Glennbolang
 
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptxCAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
windaeka9
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CYNTHIA487534
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
HalimahPramudiyanti
 
Cairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.pptCairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.ppt
NaningKusumaWardani
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineralReza As
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan Elektrolit
Dedi Kun
 
Air dan Elektrolit
Air dan ElektrolitAir dan Elektrolit
Air dan ElektrolitDedi Kun
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
RizkyAndrianiBakara2
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolitrisdiana21
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Valny Majid
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
Yulisa Andari
 

Similar to Kebutuhan Electrolit (20)

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
 
Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasi
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
 
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptxCAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
 
Cairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.pptCairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.ppt
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 
Metabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan ElektrolitMetabolisme Air dan Elektrolit
Metabolisme Air dan Elektrolit
 
Air dan Elektrolit
Air dan ElektrolitAir dan Elektrolit
Air dan Elektrolit
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
Cairan elekrolit
Cairan elekrolitCairan elekrolit
Cairan elekrolit
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Kebutuhan Electrolit

  • 1.
  • 2. KEBUTUHAN CAIRAN Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
  • 3. Paru – paru :Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan upaya kemampuan bernapas. Kulit : Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Ginjal : Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam-basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Gastrointestinal : Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
  • 4. PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat padat secara bebas dan acak. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membrane. DIFUSI Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih pekat. OSMOSIS Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel. T. Aktif dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu tekanan cairan & membran semipermiable T. AKTIF
  • 5. KEBUTUHAN CAIRAN PADA TUBUH MANUSIA Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat badan:
  • 6. PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH Asupan cairan Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain. Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus. Pusat pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah hipotalamus. Pengeluaran Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ± 2300 cc. jumlah air yang paling banyak keluar dari eksresi ginjal (berupa urine), sebanyak ± 1500 cc/hari pada orang dewasa.
  • 8. JENIS CAIRAN Cairan Nutrient Blood Volume Ekspander Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap harinya. Cairan nutrien (zat gizi) melalui intravena dapat memenuhi kalori ini dalam bentuk karbohidrat, nitrogen dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Kalori dalam cairan nutrient dapat berkidar antara 200-1500/liter. Merupakan bagian dari jenis cairan yang berfungsi menigkatkan volume pembuluh darah setelah kehilangan darah atau plasma. Apabila keadaan darah sudah tidak sesuai, misalnya pasien dalam kondisi pendarahan berat, maka pemberian plasma akan mempertahankan jumlah volume darah.
  • 9. KEBUTUHAN DAN PENGATURAN ELEKTROLIT Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient dan sisa metabolism, seperti karbondioksida yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya, NaCl akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl-. Pacahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negative disebut anion dan ion bermuatan positif disebut kation. Contoh kation ayitu natrium, kalium, kSedangkan anion contohnya klorida, bikarbonat dan fosfat. Komposisi elektrolit dalam plasma adalah: • Natrium: 135-145 mEq/lt, Kalium: 3,5-5,3 mEq/lt, Kalsium: 4-5 mEq/lt, • Magnesium: 1,5-2,5 mEq/lt, Klorida: 100-106 mEq/lt, Bikarbonat: 22-26 mEq/ltd an • Fosfat: 2,5-4,5 mEq/lt.
  • 11. JENIS CAIRAN ELEKTROLIT Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonic, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak diperguna Contoh cairan elektrolit:  Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+  Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3  Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
  • 12. KESEIMBANGAN ASAM BASA Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman). Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa dapat dipertahankan melalui proses metabolism dengan system buffer pada seluruh cairan tubuh dan oleh pernapasan dengan system regulasi (pengaturan di ginjal). Pengaturan keseimbangan asam-basa dilakukan oleh paru melalui pengangkutan kelebihan CO2 dan H2CO2 dari darah yang dapat meningkatkan pH hingga kondisi standar (normal). Ventilasi dianggap memadai apabila suplai O2 seimbang dengan kebutuhan O2. Pembuangan melalui paru harus simbang dengan pembentukan CO2 agar ventilasi memadai. Ventilasi yang memadai dapat mempertahankan kadar pCO2 sebesar 40 mmHg.
  • 13. MASALAH ASAM BASA Masalah Keseimbangan Asam-Basa Asidosis Respiratorik. Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh kegagalan system pernapasan dalam membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga terjadi kerusakan pada pernapasan, peningkatan pCO2 arteri diatas 45 mmHg, dan penurunan pH hingga < 7,35 yang dapat disebabkan oleh adanya penyakit obstruksi, trauma kepala, perdarahan dan lain-lain. Asidosis Metabolik. Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam yang ditandai dengan adanya penurunan pH hingga kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang dari 22 mEq/lt. Alkalosis Respiratorik. Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru dapat menimbulkan terjadinya pCO2 arteri < 35 mmHg dan pH > 7,45 akibat adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru dan lain-lain. Alkalosis Metabolik. Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasma > 26 mEq/ltd an pH arteri > 7,45.
  • 14. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN CAIRAN SUHU USIA DIET STRESS 
  • 15. MASALAH – MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT  Hipovolume atau Dehidrasi. Kekurangan cairan eksternal terjadi karena asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan. Tubuh akan merespons kekurangan cairan tubuh dengan mengosongkan cairan vaskuler. Sebagai kompensasi akibat penurunan cairan interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel. 1.Dehidrasi berat, dengan ciri-ciri: pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6 lt; serum natrium mencapai 159-166 mEq/lt; hipotensi; turgor kulit buruk; oliguria; nadi dan pernapadan meningkat serta kehilangan cairan mencapai > 10 % BB. 2.Dehidrasi sedang, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10% BB; serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt serta mata cekung. 3.Dehidrasi ringan, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2 lt.
  • 16.  Hipervolume atau Overhidrasi. Terdapat 2 manifestasi yang ditimbulkan akibat kelebihan cairan yaitu hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstisial). Normalnya cairan interstisial tidak terikat dengan air, tetapi elastic dan hanya terdapat diantara jaringan o Hiponatremia. Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak < 135 mEq/lt, rasa haus berlebihan, denyut nadi yang cepat, hipotensi konvulsi dan membrane mukosa kering. Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalya ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan.
  • 17. • Hipernatremia. Merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguri/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan naik serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/lt. Kondisi ini dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit. • Hipokalemia. Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia dapat terjadi dengan sangat cepat. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan, juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut krmbung,lemah dan lunaknya otot tubuh, tidak beraturannya denyut jantung (aritmia), penurunan bising usus dan turunnya kadar kalim plasma hingga kurang dari 3,5 mEq/lt.
  • 18. • Hiperkalemia. Merupakan suatu keadaan diamna kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolic, pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas system pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah urine dan diare, adanya kecemasan dan iritabilitas serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/lt. • Hipokalsemia. Merupakan kondisi kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kram otot dankram perut, kejang, bingung,kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mEq/lt dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok serta kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
  • 19. • Hipomagnesia. Merupakan kondisi kekurangan kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disoriensi dan konvulasi. Kadar magnesium dalam darah mencapai kurang dari 1,3 mEq/lt. • Hipermagnesia. Merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan dan kadar magnesium mencapai lebih dari 2,5mEq/lt.
  • 20. ASUHAN KEPERAWATAN • Riwayat Keperawatan. Pengakajian keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit meliputi jumlah asupan cairan yang dapat diukur melalui jumlah pemasukan secara oral, parenteral atau enteral. Jumlah pengeluaran dapat diukur melalui jumlah produksi urine, feses, muntah atau pengeluaran lainnya, status kehilangan/kelebihan cairan dan perubahan berat badan yang dapat menentukan tingkat dehidrasi. • Faktor yang Berhubungan. Meliputi factor-faktor yang memepengaruhi masalah kenutuhan cairan seperti sakit, diet, lingkungan, usia perkembangan dan penggunaan obat.
  • 21. • Pengkajian Fisik. Meliputi system yang berhubungan dengan masalah cairan dan elektrolit seperti system integument (status turgor kulit dan edema), system kardiovaskular (adanya distensi vena jugularis, tekanan darah dan bunyi jantung), system penglihatan (kondisi dan cairan mata), system neurologi (gangguan sensorik/motorik, status kesadaran dan adanya refleksi) dan system gastrointestinal (keadaan mukosa mulut, lidah dan bising usus).
  • 22. DIAGNOSA • Kekurangan volume cairan berhubungan dengan: Pengeluraran urine secara berlebihan akibat penyakit diabetes mellitus atau lainnya; peingkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka bakar atau meningkatnya kecepatan metabolism; pengeluaran cairan secara berlebihan; asupan cairan yang tidak adekuat serta pendarahan. • Kelebihan volume cairan berhubungan dengan: Penurunan mekanisme regulator akibat kelaiann pada ginjal; penurunan curah jantung akibat penyakit jantung; gangguan aliran balik vena akibat penyakit vascular perifer atau thrombus; retensi natrium dan air akibat terapi kostikosteroid serta tekanan osmotic koloid yang rendah.
  • 23. RENCANA KEPERAWATAN • Monitor jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta perubahan status keseimbangan cairan. • Pertahankan keseimbangan cairan. Bila kekurangan volume cairan lakukan : • Rehidrasi oral atau parenteral sesuia dengan kebutuhan • Monitor kadar elektrolit darah seperti urea nitrogen darah, urine, serum, osmolaritas, kreatinin, hematokrit dan Hb. • Hilangkan factor penyebab kekurangan volume cairan, seperti muntah, dengan cara memberikan minum secara sedikit-sedikit tapi sering atau dengan memberikan teh. Bila kelebihan volume cairan, lakukan :: • Pengurangan asupan garam  Hilangkan factor penyebab kelebihan volume cairan dengan cara melihat kondidi penyakit pasien terlebih dahulU.  Kurangi konstriksi pembuluh darah seperti pada penggunaan kaos kaki yang ketat.
  • 24. CONT/….. • Lakukan mobilisasi melalui pengaturan posisi • Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan.
  • 25. PELAKSANAAN • Pemberian cairan melalui infuse. Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan melalui intravena dengan abntuan infuse set, bertujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makan. • Tranfusi Darah. Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang membutuhkan darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan alat tranfusi set. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi jaringan.
  • 26. EVALUASI Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan cairan dam elektrolit secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan ditunjukkan oleh adanya keseimbangan antara jumlah asupan dan pengeluaran, nilai elektrolit dalam batas normal, berat badan sesuai dengan tinggi badan atau tidak ada penurunan, turgor kulit baik, tidak terjadi edema dan lain sebagainya.