2. Definisi
Dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat patologis dan
berjalan kronik, persisten atau ireversibel
2
↑
Perubahan dinding bronkus : distorsi otot polos bronkusdan
pembuluh darah
6. Gejala Klinis
• Batuk produktif / dengan dahak 3 lapis, jumlah dahak
banyak dan bersifat menahun
• Hemoptisis ( arteri pada bronkhus / bronkhiolus robek )
• Kurus /astenia ( akibat anoreksia )
• Demam ( akibat infeksi )
• Sesak napas ( akibat obstruksi oleh dahak )
• napas berbau ( akibat kuman anaerob )
7. Ciri khas Sputum
Dahak 3 lapis ( khas pada Bronkhiektasis ) :
A. Buih
B. Saliva / cairan jernih
C. Pus / Endapan
10. Patogenesis dan patofisiologi
Inflamasi kronis → sel kekebalan tubuh, sitokin merusak silia, elastis fibrin→
saluran udara melebar, tersumbat dengan lendir → fibroblasts menyimpan
kolagen → kehilangan elastin, penumpukan kolagen → Bronkus kurang elastis →
udara untuk bergerak dengan lancar → fungsi paru-paru menurun → hipoksia
→Bronkiektasis
Penyumbatan saluran nafas → mencegah eskalator mucociliary dari membersihkan
lendir → berulang pneumonia → inflamasi kronis
Dyskinesia silia → silia bergerak secara tidak normal → lendir terjebak di saluran
udara → bakteri dalam lendir berkembang biak → pneumonia → Inflamasi Kronis
Lendir terlalu lengket → kerja silia terhambat→ lendir terakumulasi → Pneumonia
berulang → Inflamasi kronis
12. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
• Anemia dan leukositosis (Tes darah rutin)
• Sputum ( TCM dan Kultur Bakteri)
Radiologi:
• Foto thoraks PA dan lateral : Honey Comb Appearance / sarang tawon
• Bronkhografi: nampak kelainan bronkhus yang ektasis ( tidak rata /
menyempit di beberapa tempat )
• CT Scan Thorax: Gold standart
• Faal Paru: kelainan restriksi dan obstruksi
14. Radiologi
CT Scan thorax (Gold Standar)
-Rasio bronkhoarterial > 1
-kurangnya penyempitan bronkus
-visibilitas jalan napas dalam jarak 1 cm
dari permukaan pleura costal atau
menyentuh pleura mediastinal
20. Pengobatan Pembedahan
Indikasi pembedahan :
- Pasien bronkiektasis yang terbatas dan resektabel, yang tidak berespons terhadap tindakan-tindakan
konservatif yang adekuat. Pasien perlu dipertimbangkan untuk operasi.
- Pasien bronkiektasis yang terbatas, tetapi sering mengalami infeksi berulang atau hemoptisis yang
berasal dari daerah tersebut. Pasien dengan hemoptisis masif seperti ini mutlak perlu tindakan operasi.
21. Kesimpulan
Bronkiektasis (BE) adalah penyakit saluran napas kronik ditandai dengan dilatasi abnormal yang
permanen disertai rusaknya dinding bronkus.Bronkiektasis merupakan akibat dari proses patologis
yang berlangsung luas dan lama, termasuk kelainan srtuktur bronkus, penyakit akibat penimbunan
mukus, akibat infeksi dan penyakit inflamasi. Penyakit ini dapat mengakibatkan gangguan respirasi
seperti batuk lama, dahak menahun, batuk darah, dan menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Diperlukan pemeriksaan penunjang seperti radiologi, uji fungsi paru, dan analisis dahak dalam
penegakkan diagnosis.
Tatalaksana pasien bronkiektasis perlu memperhatikan penyebab dan gejala yang menyertai. Edukasi
pasien dan tatalaksana sesuai pedoman bronkiektasis adalah kunci keberhasilan manajemen.