SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Anti Korupsi
1
2
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah mempelajari materi ini
peserta mampu memahami anti
korupsi di lingkungan kerjanya.
3
Tujuan pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep korupsi
2. Menjelaskan anti korupsi
3. Menjelaskan upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi
4. Menjelaskan tata cara pelaporan korupsi
5. Menjelaskan gratifikasi
4
BRAINSTORMING
BILA MENDENGARKATA“KORUPSI”,APA
YANGADA DI BENAKATAUHATI ANDA?
5
APA ITU KORUPSI ???
PENGERTIAN KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001)
Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 1.000.000.000,-
KORUPSI ?
• Kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan: pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.
• Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
• Buruk, rusak, suka menerima uang sogok, menyelewengkan
uang/barang milik perusahaan/negara, menerima uang dengan
menggunakan jabatannya untuk kepentingan peribadi (Kamus
Hukum, 2002)
• Korupsi adalah perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara (Pasal 2 UU NO. 31 tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun
2001)
8
CIRI-CIRI KORUPSI
1. Dilakukan lebih dari 1 orang
2. Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin diraih
3. Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan
tertentu
4. Berlindung dibalik pembenaran hukum
5. Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum
6. Mengkhinati kepercayaan (Alatas, 1983)
9
KORUPSI
1
6
2
3
4
7
5
Konflik
kepentingan
dalam
pengadaan
Kerugian Keuangan
Negara
Suap
Perbuatan
Curang Penggelapan
dalam Jabatan
Gratifikasi
Pemerasan
UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001
KLASIFIKASI KORUPSI
Menghalangi
proses
penindakan
28,57 Juta
penduduk
Indonesia hidup di
bawah standar
garis kemiskinan.
(sumber : BPS September
2013)
ANGKA KEMISKINAN
11
PEMBANGUNAN
Beberapa orang pelajar SMP dan SD di
Kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti
sebuah jembatan rusak yang hanya
dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas
Sungai Ciberang.
(Foto: Reuters/Beawiharta)
12
KORUPSI
Bentuk
(UU 31/1999 Jo UU 20/2001)
7
14
Memperkaya diri
sendiri /orang
lain /korporasi
menyalahgunak
an kewenangan,
kesempatan
atau sarana
yang ada
1. Merugikan Keuangan
Negara
15
Suap
menyuap
(Sesuatu/Janji)
2. Suap Menyuap
Menjanjikan
sesuatu kpd
PNS karena
kewenangan yg
berhubungan
dengan
jabatannya
16
Pejabat/PNS yang
sengaja merusak
atau menghilangkan
dengan sengaja
barang, akta, surat
atau dokumen yang
diperlukan
3. Penyalahgunaan
Jabatan
17
Menguntungkan Diri Sendiri/Org Lain Secara Melawan
Hukum Atau Dengan Kekuasaannya Memaksa Seseorang
Memberikan Sesuatu, Membayar Atau Menerima
Pembayaran Dengan Potongan Untuk Dirinya Sendiri
4. Pemerasan
18
PERBUATAN CURANG YANG MEMBAHAYAKAN
KEAMANAN ORANG ATAU KESELAMATAN NEGARA
DALAM KEADAAN PERANG
5. Kecurangan
19
6. Benturan
kepentingan
dalam
pengadaan
Barang-Jasa
PNS turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau
persewaan yang pada saat dilakukan ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya. 20
Pemberian
dalam arti
luas
Gratifikasi adalah...
Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001:
21
22
Apa
itu
Gratifikasi?
23
Gratifikasi Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang,
rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam
negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
(penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo
UU 20/2001)
PENGERTIAN GRATIFIKASI
“ Tidak sepantasnya pegawai negeri/pejabat publik
menerima pemberian atas pelayanan yang mereka
berikan”
“ Seseorang tidak berhak meminta dan mendapat
sesuatu melebihi haknya sekedar ia melaksanakan
tugas sesuai tanggung jawab dan kewajibannya”
Dasar Pemikiran Tentang
Gratifikasi
24
PERATURAN PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN:
1. PERMENKES NO 14 TAHUN
2014 TENTANG
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI
LINGKUNGAN KEMENKES
2. KEPMENKES No.
HK.02.02/MENKES/ 306/2014
TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
25
25
26
Korupsi
vs
Gratifikasi
Ancaman Hukuman
Bagi Penerima dan Pemberi Gratifikasi
UU 31/1999 jo. UU No. 20/2001 Pasal 12B dan 12C ayat (1)
27
Pengecualian
Sanksi Hukum Gratifikasi
Sanksi hukum
tidak berlaku,
jika lapor ke
UPG atau KPK
UU 31/1999 jo. UU No.
20/2001 Pasal 12C ayat (1)
28
LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI
Seringkali berasal dari
kebiasaan yang menjadi
perilaku dibawah sadar
Sekedar tanda
terima kasih dan
sah
SERINGKALI terkait dengan
jabatan serta kemungkunan
adanya benturan Kepentingan
GRATIFIKASI
29
Pemberian dalam arti luas
Meliputi: ...
30
Barang
Diskon
/Rabat
Pinjaman
tanpa
bunga
Uang /
Setara
uang
31
Komisi Pengobatan
Cuma-cuma
Tiket
Perjalanan
PerjalananWisata
32
Fasilitas
Penginapan
Fasilitas
Lain-lain
Baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik
33
Gratifikasi
yang
dianggap
suap
Gratifikasi yang
bukan
Kedinasan dan
bukan dianggap
suap
GRATIFIKASI
Gratifikasi
Kedinasan
KLASIFIKASI GRATIFIKASI 34
1. Gratifikasi Kedinasan
Hadiah/fasilitas resmi dari penyelenggara kegiatan yang diberikan
kepada wakil-wakil resmi suatu instansi dalam suatu kegiatan
tertentu, sebagai penghargaan atau kontribusinya dalam kegiatan
tersebut.
DAPAT DITERIMA DAN WAJIB DILAPORKAN
Klasifikasi Gratifikasi
35
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP APABILA:
Kepada Pegawai Kementerian atau penyelenggara negara di
lingkungan Kementerian yang berhubungan dengan jabatan dan
yang berlawanan dengan kewajiban atau tugas Pegawai
Kementerian atau penyelenggara negara di lingkungan
Kementerian yang bersangkutan.
WAJIB DITOLAK DAN DILAPORKAN
Klasifikasi Gratifikasi
2. Gratifikasi yang Dianggap Suap
36
3. Gratifikasi yang Bukan Kedinasan
dan yang Bukan Dianggap Suap
Surat Edaran KPK B.143/ 01-13/2013
Pemberian yang diterima berdasarkan
perjanjian yang sah atau yang tidak terkait
dengan kedinasan atau karena meraih
prestasi tertentu
Klasifikasi Gratifikasi
37
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
Karena
hubungan
keluarga,
sepanjang tidak
memiliki konflik
kepentingan.
Penyelenggaraan pernikahan,
kelahiran, aqiqah, baptis,
khitanan, dan potong gigi,
atau upacara adat/agama
lain paling banyak
Rp1.000.000,00.
Terkait Musibah
atau Bencana
paling banyak
Rp1.000.000,00;
Sesama Pegawai pada pisah
sambut, pensiun, promosi,
dan ulang tahun (tidak
berbentuk uang) paling
banyak Rp300.000,00
dengan total pemberian
Rp1.000.000,00 dalam 1 th
dari pemberi yang sama;
Sesama rekan kerja paling
banyak (tidak dalam bentuk
uang) Rp200.000,00 dengan
total pemberian
Rp1.000.000,00 dalam 1
(satu) tahun dari pemberi
yang sama;
hidangan atau
sajian yang Berlaku
Umum;
38
prestasi akademis atau non
akademis yang diikuti
dengan menggunakan biaya
sendiri seperti kejuaraan,
perlombaan atau kompetisi
tidak terkait kedinasan;
keuntungan atau bunga dari
penempatan dana, investasi
atau kepemilikan saham
pribadi yang Berlaku Umum;
manfaat bagi seluruh peserta
koperasi atau organisasi
pegawai berdasarkan
keanggotaan yang Berlaku
Umum;
Seminar kit yang berbentuk
seperangkat modul dan alat
tulis serta sertifikat yang
diperoleh dari kegiatan resmi
kedinasan seperti rapat,
seminar, workshop,
konferensi, pelatihan, atau
kegiatan lain sejenis yang
Berlaku Umum;
penerimaan hadiah, beasiswa
atau tunjangan baik berupa
uang atau barang yang ada
kaitannya dengan peningkatan
prestasi kerja yang diberikan
oleh Pemerintah atau pihak lain
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku;
diperoleh dari kompensasi
atas profesi diluar kedinasan,
yang tidak terkait dengan
tupoksi dari
pejabat/pegawai, tidak
memiliki konflik kepentingan
dan tidak melanggar aturan
internal instansi
pegawai/kode etik;
GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
39
PELAPORAN GRATIFIKASI
40
41
Aparatur
Kemenkes
UPG Unit
Pelaksana Teknis
UPG Unit Utama
UPG Kemenkes
5 hari
5 hari
30 hari
5 hari
15 hari
BATASAN WAKTU PELAPORAN GRATIFIKASI
42CARA PELAPORAN
GRATIFIKASI
MANFAAT PELAPORAN
GRATIFIKASI
Pelaporan Gratifikasi Melepaskan Ancaman
Hukuman terhadap Penerima
Pelaporan Gratifikasi Memutus Konflik
Kepentingan
Cerminan Integritas Individu
43
44
Klik
Disini
45
46
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI
a. Penegak hukum tidak konsisten
b. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang
c. Langkanya lingkungan Antikorupsi
d. Rendahnya pendapatan penyelenggara negara
e. Kemiskinan, keserakahan
f. Budaya memberi upeti, imbalan jasa & hadiah
g. Kosekuensi bila ditangkap lebih rendah dari pada
keuntungan korupsi
h. Budaya permisif/serba membolehkan
i. Gagalnya pendidikan agama dan etika
47
DASAR HUKUM TENTANG KORUPSI :
 UUD 1945 pasal 5 ayat 1 dan pasal20 ayat 1
UU No3 Tahun1971 tentang tindak pidana pemberantasan korupsi
Ketetapan MPR no XII /MPR?1998 tentang penyelenggaraan bersih
dan bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme
UU no 31 Tahun1999 Tentang pemberantasan Korupsi sebagaimana
telah di rubah debgan UU no 20 Tanun2001
48
GONE THEORY
49
• PERILAKU SERAKAH SEBAGAI POTENSI DALAM DIRI
SETIAP ORANGGREED
• KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN
KECURANGAN
OPPORTU- NITY
• KEBUTUHAN PENUNJANG KEHIDUPAN YANG
MENURUTNYA WAJARNEEDS
• PENGUNGKAPAN, KONSEKUENSI YG AKAN DIHADAPI OLEH
PELAKU APABILA DIKETAHUINYA KECURANGAN
EXPO-
SURE
Fraud Triangle Theory
Dr. Donald Cressey (AFCE), perilaku menyimpang (fraud) didukung
oleh:

50
Pressure
(tekanan)
Opportunity
(kesempatan)
Rationalization
(pembenaran)
Problem
51
Implementasi
52
Hasil
53
54
APAKAH PERILAKU ITU?
Perilaku adalah perbuatan/tindakan sebagai tanggapan
(respons) terhadap rangsangan (stimulus) : S  R.
ResponsStimulus PERILAKU
(behavior)
Keterangan:
Respon beberapa orang terhadap stimulus yang sama bisa
berbeda, tergantung faktor-faktor yg mempengaruhi orang tsb.
55
KARAKTER – PERILAKU - KORUPSI
KARAK
TER
(musabab)
KORUPSI
(akibat)
PERILAKU
(sebab)
Masalah Korupsi banyak disebabkan oleh faktor PERILAKU. Faktor
PERILAKU banyak disebabkan oleh faktor KARAKTER.
Dan sebaliknya. Maka membangun KARAKTER akan memperbaiki
PERILAKU dan dapat mengatasi masalah Korupsi
56
APAKAH KARAKTER ITU?
MENTAL
SPIRITUALMORAL
AHLAK
KEPRI-
BADIAN
BUDI
PEKERTI
KARAKTER PERILAKU/
KEBIASAAN
Karakter berkaitan dengan ‘sesuatu’ yang ada di dalam,
yang kurang bahkan tidak dapat diamati dengan indera.
Bentuk luarnya, yang sering tertangkap oleh panca indera
adalah perilaku atau kebiasaan.
57
KARAKTER, berasal dari bahasa
yunani yaitu “charassein”
Akhlaq
Kebiasaan
Peringai
Tabiat
 Waktu yang terbaik
untuk memulai
karakter dimulai sejak
usia dini
 Adalah tabiat/kebiasaan, watak,
sifat-sifat kejiwaan, ahlak atau budi
pekerti yg membedakan seseorang
dari yg lain
 Adalah sistem keyakinan dan
kebiasaan yg mengarah pada
tindakan
 Adalah sifat-sifat dasar yg dominan
dalam jiwa/diri manusia yg
terbentuk dari bawaan sejak lahir,
serta karena pengetahuan,
keyakinan dan pengalaman
58
Perikaku didasari oleh 3 faktor:
1. faktor diri sendiri (predisposing factors); -- pengetahuan,
kemauan/sikap dan kemampuan diri,
2. faktor pendorong (reinforcing factors); -- orang-orang dekat
yang bisa mempengaruhi, dan
3. faktor pemungkin (enabling factors); -- lingkungan/ sarana yg
memungkinkan terjadinya perilaku tsb.
FAKTOR YANG MENDASARI PERILAKU
FAKTOR DIRI SENDIRI
(pre disposing)
FAKTOR PEMUNGKIN
(enabling)
PERILAKU
(behavior)
FAKTOR PENDORONG
(reinforcing)
59
NILAI-NILAI
ANTI-KORUPSI
JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL
KEJUJURAN
1
KEPEDULIAN
2
KEMANDIRIAN
3
KEDISIPLINAN
4
TANGGUNG
JAWAB
5
KERJA KERAS
6
KESEDERHA
NAAN
7
KEBERANIAN
8
KEADILAN
9
60
PRINSIP-PRINSIP
ANTI KORUPSI
61
PRINSIP-
PRINSIP
ANTI-
KORUPSI
Kewajaran
Transparansi
Aturan Main
Akuntabilitas
Kontrol
Aturan Main
62
Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
63
Upaya Pembentukan Lembaga
Anti Korupsi
1. Pembentukan Lembaga anti
Korupsi ( Ombudmen, KPK)
2. Pencegahan Sosial dan
pemberdayaan Masyarakat.
3. Pencegahan Korupsi di sektor
Publik.
64
Stategi Komunikasi
Pemberantasan Korupsi
1.Adanya Regulasi;
2.Perbaikan Sistim;
3.Memperbaiki manusianya;
65
66
TERIMA KASIH
email: upg@bapelkes.go.id67

More Related Content

What's hot

Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikMustika Aji
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefTri Widodo W. UTOMO
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
SPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPDSPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPDPSEKP - UGM
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiSetyo Susilo
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)Yustus Rona
 
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)aliyudhi_h
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...BPJS Kesehatan RI
 

What's hot (20)

Modul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publikModul advokasi kebijakan publik
Modul advokasi kebijakan publik
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
SPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPDSPM dalam Akuntablititas SKPD
SPM dalam Akuntablititas SKPD
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)
 
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKMTUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
 
Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela NegaraKesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
Penyuluhan ispa
Penyuluhan ispaPenyuluhan ispa
Penyuluhan ispa
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 

Similar to ANTI KORUPSI utk DIKLAT

Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptxasih gahayu
 
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfModul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfIswan Hz
 
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMaulanaIkhsan42
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxMuhammad Rochman
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-arphamos
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptx
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptxPaparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptx
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptxceronronaldo1
 
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkBuku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkArdi Yanson
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Fathur Rohman
 
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDJessieArini1
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptxalsinkankkp
 
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptPeran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptANDIILMIUTAMIIRWAN1
 
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasiSosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasialiyudhi_h
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptssuser13b72c
 

Similar to ANTI KORUPSI utk DIKLAT (20)

paparan hari anti korupsi
paparan hari anti korupsipaparan hari anti korupsi
paparan hari anti korupsi
 
Anti korupsi new.ppt
Anti korupsi new.pptAnti korupsi new.ppt
Anti korupsi new.ppt
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptx
 
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdfModul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
Modul Sosialisasi Gratifikasi 2021.pdf
 
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-
 
PG - Medan.pptx
PG - Medan.pptxPG - Medan.pptx
PG - Medan.pptx
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
 
Presentasi donal fariz icw
Presentasi donal fariz icwPresentasi donal fariz icw
Presentasi donal fariz icw
 
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptx
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptxPaparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptx
Paparan Pengendalian Gratifikasi di KKP.pptx
 
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpkBuku saku memahami_gratifikasi_kpk
Buku saku memahami_gratifikasi_kpk
 
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
Materi 1 c bentuk bentuk korupsi 2010
 
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
ANTI KORUPSI.pptxDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
 
20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx20220602 Workshop KKP.pptx
20220602 Workshop KKP.pptx
 
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptPeran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
 
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasiSosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
Sosialisasi Perka Badan POM tentang pengendalian gratifikasi
 
Mengenal Gratifikasi
Mengenal GratifikasiMengenal Gratifikasi
Mengenal Gratifikasi
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 

More from asih gahayu

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP asih gahayu
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCasih gahayu
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKasih gahayu
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatanasih gahayu
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsionalasih gahayu
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt asih gahayu
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS asih gahayu
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatasih gahayu
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepalaasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligiasih gahayu
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomiasih gahayu
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018asih gahayu
 

More from asih gahayu (20)

Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGCKerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
Kerjasama Tim Pelatihan Tim Gerak Cepat TGC
 
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanRencana Pembelajaran  Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Rencana Pembelajaran Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPKEvaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
Evaluasi Pembelajaran Pelatihan TPK
 
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih KesehatanManajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
Manajemen Kelas Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
 
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan FungsionalMateri Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
Materi Karya Tulis Ilmiah KTI Pelatihan jabatan Fungsional
 
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt  Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
Laporan perkonsultasian Diklat WI Jenjang Tinggi sri asih gahayu ppt
 
Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS Study Kualitatif PHBS
Study Kualitatif PHBS
 
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakatPenelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
Penelitian kualitatif bidang kesehatan masyarakat
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
6.anatomi tulang, otot , syaraf kepala
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi5. alignment artikulasi gigi geligi
5. alignment artikulasi gigi geligi
 
4.oklusi
4.oklusi4.oklusi
4.oklusi
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
1. dental anatomi
1. dental anatomi1. dental anatomi
1. dental anatomi
 
UKGM
UKGM UKGM
UKGM
 
Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018Etika Kedokteran Gigi 2018
Etika Kedokteran Gigi 2018
 
Samuri
SamuriSamuri
Samuri
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

ANTI KORUPSI utk DIKLAT

  • 2. 2
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM : Setelah mempelajari materi ini peserta mampu memahami anti korupsi di lingkungan kerjanya. 3
  • 4. Tujuan pembelajaran Khusus : Setelah mengikuti pembelajaran peserta dapat: 1. Menjelaskan konsep korupsi 2. Menjelaskan anti korupsi 3. Menjelaskan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi 4. Menjelaskan tata cara pelaporan korupsi 5. Menjelaskan gratifikasi 4
  • 7. PENGERTIAN KORUPSI (Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001) Pasal 2 (1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 1.000.000.000,-
  • 8. KORUPSI ? • Kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan: pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. • Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. • Buruk, rusak, suka menerima uang sogok, menyelewengkan uang/barang milik perusahaan/negara, menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan peribadi (Kamus Hukum, 2002) • Korupsi adalah perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara (Pasal 2 UU NO. 31 tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001) 8
  • 9. CIRI-CIRI KORUPSI 1. Dilakukan lebih dari 1 orang 2. Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin diraih 3. Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu 4. Berlindung dibalik pembenaran hukum 5. Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum 6. Mengkhinati kepercayaan (Alatas, 1983) 9
  • 10. KORUPSI 1 6 2 3 4 7 5 Konflik kepentingan dalam pengadaan Kerugian Keuangan Negara Suap Perbuatan Curang Penggelapan dalam Jabatan Gratifikasi Pemerasan UU No. 31 tahun 1999 jo UU No. 20 tahun 2001 KLASIFIKASI KORUPSI Menghalangi proses penindakan
  • 11. 28,57 Juta penduduk Indonesia hidup di bawah standar garis kemiskinan. (sumber : BPS September 2013) ANGKA KEMISKINAN 11
  • 12. PEMBANGUNAN Beberapa orang pelajar SMP dan SD di Kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang. (Foto: Reuters/Beawiharta) 12
  • 13.
  • 14. KORUPSI Bentuk (UU 31/1999 Jo UU 20/2001) 7 14
  • 15. Memperkaya diri sendiri /orang lain /korporasi menyalahgunak an kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada 1. Merugikan Keuangan Negara 15
  • 16. Suap menyuap (Sesuatu/Janji) 2. Suap Menyuap Menjanjikan sesuatu kpd PNS karena kewenangan yg berhubungan dengan jabatannya 16
  • 17. Pejabat/PNS yang sengaja merusak atau menghilangkan dengan sengaja barang, akta, surat atau dokumen yang diperlukan 3. Penyalahgunaan Jabatan 17
  • 18. Menguntungkan Diri Sendiri/Org Lain Secara Melawan Hukum Atau Dengan Kekuasaannya Memaksa Seseorang Memberikan Sesuatu, Membayar Atau Menerima Pembayaran Dengan Potongan Untuk Dirinya Sendiri 4. Pemerasan 18
  • 19. PERBUATAN CURANG YANG MEMBAHAYAKAN KEAMANAN ORANG ATAU KESELAMATAN NEGARA DALAM KEADAAN PERANG 5. Kecurangan 19
  • 20. 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan Barang-Jasa PNS turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. 20
  • 21. Pemberian dalam arti luas Gratifikasi adalah... Penjelasan Pasal 12 B UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001: 21
  • 23. 23 Gratifikasi Gratifikasi adalah : Pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangan (penjelasan Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo UU 20/2001) PENGERTIAN GRATIFIKASI
  • 24. “ Tidak sepantasnya pegawai negeri/pejabat publik menerima pemberian atas pelayanan yang mereka berikan” “ Seseorang tidak berhak meminta dan mendapat sesuatu melebihi haknya sekedar ia melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab dan kewajibannya” Dasar Pemikiran Tentang Gratifikasi 24
  • 25. PERATURAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN: 1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KEMENKES 2. KEPMENKES No. HK.02.02/MENKES/ 306/2014 TENTANG JUKNIS PENGENDALIAN GRATIFIKASI 25 25
  • 27. Ancaman Hukuman Bagi Penerima dan Pemberi Gratifikasi UU 31/1999 jo. UU No. 20/2001 Pasal 12B dan 12C ayat (1) 27
  • 28. Pengecualian Sanksi Hukum Gratifikasi Sanksi hukum tidak berlaku, jika lapor ke UPG atau KPK UU 31/1999 jo. UU No. 20/2001 Pasal 12C ayat (1) 28
  • 29. LATAR BELAKANG ATURAN GRATIFIKASI Seringkali berasal dari kebiasaan yang menjadi perilaku dibawah sadar Sekedar tanda terima kasih dan sah SERINGKALI terkait dengan jabatan serta kemungkunan adanya benturan Kepentingan GRATIFIKASI 29
  • 30. Pemberian dalam arti luas Meliputi: ... 30
  • 33. Fasilitas Penginapan Fasilitas Lain-lain Baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik 33
  • 34. Gratifikasi yang dianggap suap Gratifikasi yang bukan Kedinasan dan bukan dianggap suap GRATIFIKASI Gratifikasi Kedinasan KLASIFIKASI GRATIFIKASI 34
  • 35. 1. Gratifikasi Kedinasan Hadiah/fasilitas resmi dari penyelenggara kegiatan yang diberikan kepada wakil-wakil resmi suatu instansi dalam suatu kegiatan tertentu, sebagai penghargaan atau kontribusinya dalam kegiatan tersebut. DAPAT DITERIMA DAN WAJIB DILAPORKAN Klasifikasi Gratifikasi 35
  • 36. GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP APABILA: Kepada Pegawai Kementerian atau penyelenggara negara di lingkungan Kementerian yang berhubungan dengan jabatan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugas Pegawai Kementerian atau penyelenggara negara di lingkungan Kementerian yang bersangkutan. WAJIB DITOLAK DAN DILAPORKAN Klasifikasi Gratifikasi 2. Gratifikasi yang Dianggap Suap 36
  • 37. 3. Gratifikasi yang Bukan Kedinasan dan yang Bukan Dianggap Suap Surat Edaran KPK B.143/ 01-13/2013 Pemberian yang diterima berdasarkan perjanjian yang sah atau yang tidak terkait dengan kedinasan atau karena meraih prestasi tertentu Klasifikasi Gratifikasi 37
  • 38. GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN Karena hubungan keluarga, sepanjang tidak memiliki konflik kepentingan. Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi, atau upacara adat/agama lain paling banyak Rp1.000.000,00. Terkait Musibah atau Bencana paling banyak Rp1.000.000,00; Sesama Pegawai pada pisah sambut, pensiun, promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk uang) paling banyak Rp300.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 th dari pemberi yang sama; Sesama rekan kerja paling banyak (tidak dalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1 (satu) tahun dari pemberi yang sama; hidangan atau sajian yang Berlaku Umum; 38
  • 39. prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan atau kompetisi tidak terkait kedinasan; keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang Berlaku Umum; manfaat bagi seluruh peserta koperasi atau organisasi pegawai berdasarkan keanggotaan yang Berlaku Umum; Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang Berlaku Umum; penerimaan hadiah, beasiswa atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh Pemerintah atau pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai/kode etik; GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN 39
  • 41. 41 Aparatur Kemenkes UPG Unit Pelaksana Teknis UPG Unit Utama UPG Kemenkes 5 hari 5 hari 30 hari 5 hari 15 hari BATASAN WAKTU PELAPORAN GRATIFIKASI
  • 43. MANFAAT PELAPORAN GRATIFIKASI Pelaporan Gratifikasi Melepaskan Ancaman Hukuman terhadap Penerima Pelaporan Gratifikasi Memutus Konflik Kepentingan Cerminan Integritas Individu 43
  • 44. 44
  • 46. 46
  • 47. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI a. Penegak hukum tidak konsisten b. Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang c. Langkanya lingkungan Antikorupsi d. Rendahnya pendapatan penyelenggara negara e. Kemiskinan, keserakahan f. Budaya memberi upeti, imbalan jasa & hadiah g. Kosekuensi bila ditangkap lebih rendah dari pada keuntungan korupsi h. Budaya permisif/serba membolehkan i. Gagalnya pendidikan agama dan etika 47
  • 48. DASAR HUKUM TENTANG KORUPSI :  UUD 1945 pasal 5 ayat 1 dan pasal20 ayat 1 UU No3 Tahun1971 tentang tindak pidana pemberantasan korupsi Ketetapan MPR no XII /MPR?1998 tentang penyelenggaraan bersih dan bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme UU no 31 Tahun1999 Tentang pemberantasan Korupsi sebagaimana telah di rubah debgan UU no 20 Tanun2001 48
  • 49. GONE THEORY 49 • PERILAKU SERAKAH SEBAGAI POTENSI DALAM DIRI SETIAP ORANGGREED • KESEMPATAN UNTUK MELAKUKAN KECURANGAN OPPORTU- NITY • KEBUTUHAN PENUNJANG KEHIDUPAN YANG MENURUTNYA WAJARNEEDS • PENGUNGKAPAN, KONSEKUENSI YG AKAN DIHADAPI OLEH PELAKU APABILA DIKETAHUINYA KECURANGAN EXPO- SURE
  • 50. Fraud Triangle Theory Dr. Donald Cressey (AFCE), perilaku menyimpang (fraud) didukung oleh:  50 Pressure (tekanan) Opportunity (kesempatan) Rationalization (pembenaran)
  • 54. 54
  • 55. APAKAH PERILAKU ITU? Perilaku adalah perbuatan/tindakan sebagai tanggapan (respons) terhadap rangsangan (stimulus) : S  R. ResponsStimulus PERILAKU (behavior) Keterangan: Respon beberapa orang terhadap stimulus yang sama bisa berbeda, tergantung faktor-faktor yg mempengaruhi orang tsb. 55
  • 56. KARAKTER – PERILAKU - KORUPSI KARAK TER (musabab) KORUPSI (akibat) PERILAKU (sebab) Masalah Korupsi banyak disebabkan oleh faktor PERILAKU. Faktor PERILAKU banyak disebabkan oleh faktor KARAKTER. Dan sebaliknya. Maka membangun KARAKTER akan memperbaiki PERILAKU dan dapat mengatasi masalah Korupsi 56
  • 57. APAKAH KARAKTER ITU? MENTAL SPIRITUALMORAL AHLAK KEPRI- BADIAN BUDI PEKERTI KARAKTER PERILAKU/ KEBIASAAN Karakter berkaitan dengan ‘sesuatu’ yang ada di dalam, yang kurang bahkan tidak dapat diamati dengan indera. Bentuk luarnya, yang sering tertangkap oleh panca indera adalah perilaku atau kebiasaan. 57
  • 58. KARAKTER, berasal dari bahasa yunani yaitu “charassein” Akhlaq Kebiasaan Peringai Tabiat  Waktu yang terbaik untuk memulai karakter dimulai sejak usia dini  Adalah tabiat/kebiasaan, watak, sifat-sifat kejiwaan, ahlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dari yg lain  Adalah sistem keyakinan dan kebiasaan yg mengarah pada tindakan  Adalah sifat-sifat dasar yg dominan dalam jiwa/diri manusia yg terbentuk dari bawaan sejak lahir, serta karena pengetahuan, keyakinan dan pengalaman 58
  • 59. Perikaku didasari oleh 3 faktor: 1. faktor diri sendiri (predisposing factors); -- pengetahuan, kemauan/sikap dan kemampuan diri, 2. faktor pendorong (reinforcing factors); -- orang-orang dekat yang bisa mempengaruhi, dan 3. faktor pemungkin (enabling factors); -- lingkungan/ sarana yg memungkinkan terjadinya perilaku tsb. FAKTOR YANG MENDASARI PERILAKU FAKTOR DIRI SENDIRI (pre disposing) FAKTOR PEMUNGKIN (enabling) PERILAKU (behavior) FAKTOR PENDORONG (reinforcing) 59
  • 60. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL KEJUJURAN 1 KEPEDULIAN 2 KEMANDIRIAN 3 KEDISIPLINAN 4 TANGGUNG JAWAB 5 KERJA KERAS 6 KESEDERHA NAAN 7 KEBERANIAN 8 KEADILAN 9 60
  • 64. Upaya Pembentukan Lembaga Anti Korupsi 1. Pembentukan Lembaga anti Korupsi ( Ombudmen, KPK) 2. Pencegahan Sosial dan pemberdayaan Masyarakat. 3. Pencegahan Korupsi di sektor Publik. 64
  • 65. Stategi Komunikasi Pemberantasan Korupsi 1.Adanya Regulasi; 2.Perbaikan Sistim; 3.Memperbaiki manusianya; 65
  • 66. 66