SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Business Ethics & Good Governance
Enviromental Ethics
Disusun Oleh:
Fatinah Ghiyats 55118110042
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
A. Pengertian Etika Lingkungan
Etika lingkungan merupaan kebijaksanaan moral manusia dalam bersisoalisai
dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang
menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga. Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan
Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat
atau kebiasaan.
Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada
tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi merupakan suatu tindakan di nilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi
adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu
tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter
moral pada diri setiap orang.
Lingkungan mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia
dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, etika
lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang melibatkan
lingkungan dipertimbangkan secara cermat dan bijaksana sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
1. Jenis-jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan
dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika
lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika
pelestarian adalah etika yang mengutamakan pada mengusahakan pelestarian alam
untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk
mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
1) Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang mengutamakan
lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris.
Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme
serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli
lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
• Manusia terpisah dari alam.
• Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung
jawab manusia.
• Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
• Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
• Norma utama adalah untung rugi.
• Mengutamakan rencana jangka pendek.
• Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk
khususnya dinegara miskin.
• Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
2) Etika Ekologi Dalam
Etika ekologi dalam merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang melihat
pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika
Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan
dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk
hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus
melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas.
Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan
binatang dan tumbuhan serta alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
• Manusia adalah bagian dari alam.
• Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia,
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
• Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan
sewenang-wenang.
• Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
• Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
• Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
• Menghargai dan memelihara tata alam.
• Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
• Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu
sistem mengambil sambil memelihara
2. Teori Etika Lingkungan
• Antroposentrisme
Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan
ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia dan etika
hanya berlaku bagi manusia. Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab, bahkan
penyebab utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Teori ini menyebabkan manusia
mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan
kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam.
• Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai
nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai,
alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia.
Manusia maupun tidakmanusia sama-sama memiliki nilai moral, dan kehidupan makhluk
hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan
tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.
• Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup
(abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk mencakup
komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung
jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.Deep Ecology(DE)menuntut
suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup
seluruhnya dalam kaitannya dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.
• Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak
binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Para penganut
etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral.
Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan
menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh
belas kasih.
• Hak Asasi Alam
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup
membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup
seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat
bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian
alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup.
3. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan
• Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)
Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-punyai kewajiban moral untuk
menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dalam komunitas
ekologis seluruhnya.
• Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan
dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk
kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari
alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaganya.
• Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib sepenanggungan dengan alam
dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk
mengharmonisasikan manusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku
manusia dalam batas-bats keseimbangan kosmis.
• Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)
Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi semata-
mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam, maka manusia
menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.
• Prinsip ”No Harm”
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan
tidak melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup
lain di alam semesta ini (no harm).
• Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik,
bukan menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara layak
sebagai manusia, yang selaras dengan alam.
• Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok dan
anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelplaan dan
pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.
• Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas.
Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman dan
pluraritas.
• Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap dan perilaku moral
yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang mengamankan
kepentingan publik, untuk menjamin kepentingan di bidang lingkungan.
B. Filosofi Lingkungan
Filsafat tradisional dibagi antara konsekuensial (atau teleologis) teori seperti
utilitarianisme dan non-konsekuensial (atau deontologis) teori seperti berbasis hak
filosofi. Dengan demikian, kita dapat membagi filosofi lingkungan antara antroposentris
(berpusat pada manusia) dan ecocentric (bumi berpusat) sudut pandang, yang
umumnya dipandang sebagai dapat dibandingkan. Pandangan ini diberi label dan
digambarkan sebagai berikut :
- Kapitalis murni merupakan pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di
mana satu-satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk
pemegang saham.
- Expedients adalah orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari
bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan
tanggung jawab sosial tertentu.
- Pendukung kontrak sosial merupakan sikap yang perusahaan dan organisasi lain
yang ada di akan masyarakat dan karena itu bertanggung jawab untuk menghormati
dan menanggapi masyarakat .
- Ekologi sosial merupakan makhluk hidup yang peduli terhadap lingkungan sosial dan
merasa bahwa karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial
dan lingkungan masalah yang mereka juga harus berpengaruh dalam membantu
memberantas masalah ini.
- Sosialis adalah mereka yang menyadari bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan
dalam kepemilikan dan penataan masyarakat
- Feminis radikal merupakan mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada
dasarnya salah dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita
dan bahwa ada kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang
dan kerja sama.
- Ekologi yang mendalam merupakan manusia memiliki hak yang lebih besar untuk
eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan.
C. Pemangku Kepentingan
Perusahaan dapat mempertahankan keberadaannya selama ini karena kemampuan
yang domiliki untuk menciptakan nilai (value) dan berbagai hasil usaha perusahaan
yang dapat diterima oleh berbagai kelompok pemangku kepentingan.
Feeman (1984: 46) mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai “setiap kelompok
atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pancapaian tujuan
perusahaan”.
Jones serta Robbins dan Coulter masing-masing mendefinisikan para pemangku
kepentingan (stakeholders) sebagai kumpulan individu maupun lembaga yang memiliki
kepemilikan, tuntutan, kepentingan terhadap organisasi perusahaan (Jones: 1995) dan
dipengaruhi oleh keputusan dan berbagai tindakan yang dilakukan organisasi
perusahaan (Robbins dan Coulter: 2003).
Stakeholders
Kontribusi ke
Perusahaan
Imbalan dari Perusahaan
Inside
Stakeholders
Shareholders
Managers
Workforce
Uang dan modal
Kemampuan dan
keahlian
Kemampuan dan
keahlian
Dividen dan peningkatan harga
saham
Gaji, bonus, status, dan
kekuasaan
Upah, bonus, promosi dan
pekerjaan yang stabil
Outside
Stakeholders
Customers
Suppliers
Government
Unions
Community
Pembelian barang dan
jasa
Input berkualitas tinggi
Peraturan untuk
menjalankan bisnis
secara benar
Perundingan yang
sehat, Infrastruktur
sosial dan ekonomi
Kualitas dan harga barang dan
jasa
Pembelian input dengan harga
wajar
Persaingan bisnis yang sehat
Kompensasi yang adil
Penghasilan, pajak, dan
kesempatan kerja
Peran Pemangku Kepentingan Korporasi dihadapkan pada persaingan yang
kompetitif, keterbatasan sumberdaya, dan perolehan laba untuk meningkatkan
kemakmuran pemegang saham.Oleh sebab itu korporasi melakukan berbagai upaya
yang tidak jarang memiliki dampak negatif kepada pihak lain, termasuk lingkungan.
Tidak sedikit aktivitas korporasi menimbulkan kerusakan terhadap alam dan merugikan
perusahaannya sendiri .
Kerusakan alam tersebut pada akhirnya akan berpengaruh buruk terhadap
lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia. Tindakan korporasi
seperti ini pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup alam, manusia, dan
perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan prinsip dan upaya yang mendorong
peran korporasi dalam mencegah hal tersebut. Korporasi justru harus berperan aktif
dalam melestarikan lingkungan.
Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau
lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip
saling membutuhkan dan saling membesarkan. Proses yan dimulai dengan mengenal
calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya, memulai
membangun strategi, melaksanakan dan terus menerus memonitor dan mengevaluasi
sampai target sasaran tercapai. Sehingga yang menjadi titik tolak kemitraan adalah
memiliki dasar ETIKA BISNIS yang dipahami bersama.
7 Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menjalin Kemitraan
• Memahami arti kata The Power of Two
Sebuah bisnis jika ingin besar maka tidak bisa dijalankan sendiri. Anda
membutuhkan mitra. Maka, dalam setiap profil perusahaan besar akan ada
founder dan co. founder.
• Mitra Memiliki Pengalaman Bekerja Sama
Mitra adalah orang yang akan bekerjasama dengan Anda. Oleh sebab itu,
sudah sepatutnya untuk melihat pengalaman mitra dalam bekerja sama
• Memahami istilah ‘One Build, One Sell’
Idealnya, Anda akan mencari partner bisnis yang memiliki kemampuan
dalam bidang dimana Anda tidak menguasai bidang tersebut. Maka, bisa
dikatakan mitra seharusnya menjadi faktor penguat kelebihan Anda serta
menjadi penutup kekurangan Anda.
• Mitra dengan motivasi yang Sama
Setiap mitra memiliki karakter tertentu termasuk dalam membangun
motivasi bisnisnya. Jika Anda ingin menjalankan bisnis ke arah A sedang
mitra ingin perusahaan berjalan ke arah B, maka yang terjadi adalah bisnis
yang berantakan.
• Tahu Kapan Harus Berpisah
Terkadang ada waktu dimana Anda dan mitra harus berpisah karena
beberapa hal. Maka, sebelum menjalin kemitraan buatlah perjanjian tertulis
ketika akan bergabung sampai pembagian jika kemudian berpisah. Jika tidak,
maka saat berpisah akan menjadi moment yang sulit dikendalikan.
• Memilih mitra bukan karena tidak mampu menggaji
Biasanya, jika Anda memiliki ide kemudian Anda melihat seseorang
memiliki skill, maka dengan mudah Anda akan merekrutnya menjadi mitra
bukan staff atau karyawan dengan keyakinan bahwa Anda tidak mampu
menggajinya.
• Memilih mitra karena faktor pertemanan
Ini salah. Boleh saja seorang teman memiliki kemampuan yang sedang
Anda butuhkan. Namun, jangan beranggapan teman yang dijadikan mitra jika
kemudian kemitraan berakhir apalagi berakhir dengan kondisi yang tidak
baik, bukan berarti kemudian pertemanan akan terus berlanjut.
Implementasi PT. Pertamina (Persero)
Sebagai perusahaan yang bertugas mengelola sumber daya alam dengan
karakter risiko tinggi, Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasi
secara bertanggung jawab. Perusahaan memandang penting keselarasan kegiatan
operasi perusahaan dengan kepentingan kedua faktor eksternal dan internal.
Visi CSR PT Pertamina EP adalah melaksanakan pengusahaan sektor hulu
minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan sehat dan mengutamakan
keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku
kepentingan.
Misi CSR PT Pertamina EP adalah melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan untuk pengembangan masyarakat disekitar operasi perusahaan serta
menciptakan hubungan yang harmonis dan iklim usaha kondusif dalam mendukung
kegiatan perusahaan.
Tujuan CSR adalah memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah sosial
yang dapat menghambat kegiatan operasi serta meningkatkan citra dan reputasi
perusahaan.
Landasan Hukum
Landasan hukum tentang kegiatan perusahaan yang terkait dengan tanggung
jawab sosial dan lingkungan diatur melalui :
UU No. 25 Tahun 2007
UU No. 40 Tahun 2007
UU No. 22 /2001
PP No. 35/2004
UU No. 32/2009
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010
Pengembangan Masyarakat Merupakan salah satu wujud tanggung jawab
perusahaan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dari berbagai aspek. Sebagai
wujud implementasinya, Perusahaan secara sadar berinisiatif untuk mengajak
masyarakat aktif bersama menemukan solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi,
sosial, lingkungan, dan budaya. Di kalangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Program
Pengembangan Masyarakat merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor
KKS sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan implementasi dari komitmen
perencanaan pengelolaan lingkungan hidup. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan
bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur (fasilitas
sosial/fasilitas umum).
Pengembangan Potensi Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang
cukup banyak. Namun demikian, pada kenyataannya kuantitas tersebut tidak didukung
dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karenanya banyak
sumber daya manusia yang tidak mendapatkan pekerjaan yang baik. Melihat kondisi ini,
Perusahaan memetakan kebutuhan peningkatan kualitas SDM potensial di sekitar
daerah operasi menjadi sebuah kebutuhan yang dapat dikembangkan. Hal ini pada
akhirnya akan membukakan peluang kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi
masyarakat.
Kebutuhan masyarakat mendapat respon proaktif dari perusahaan berupa
penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan
yang memiliki kompetensi seperti lembaga pendidikan. Dengan program ini diharapkan
dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak langsung serta tepat
sasaran.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pertamina EP menyadari bahwa pemangku
kepentingan memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan perusahaan.
Untuk mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan, perusahaan mengacu
pada prinsip tata kelola yang telah ditetapkan.
Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan diarahkan pada
kepentingan bisnis perusahaan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan serta memperhatikan
skala prioritas dan saling menghargai sehingga tercapai keseimbangan dan
keharmonisan antara:
Dimensi bisnis yang berorientasi pada penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan
pelanggan
• Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial
perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja
dan aspek sosial kemasyarakatan
• Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek
kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan
usaha
Pengelolaan pemangku kepentingan didasarkan prinsip-prinsip GCG, yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran.
Perusahaan menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak pemangku
kepentingan, antara lain melalui pemberian informasi yang relevan dan penting secara
transparan, akurat dan tepat waktu dan melalui mekanisme komunikasi yang sehat dan
beretika. Untuk kepentingan komunikasi dengan pemangku kepentingan, perusahaan
memiliki perangkat penghubung yakni fungsi Legal & Relations yang menjalai peran
Sekretaris Perseroan atau fungsi Humas untuk unit operasi atau pejabat lain yang
ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara perusahaan
dengan pemangku kepentingan, Pertamina EP menciptakan kondisi yang
memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi dalam mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
PT Pertamina EP bertugas mengelola sumber daya alam yang memiliki risiko
berdampak negatif terhadap aspek lingkungan hidup. Untuk itu, Perusahaan
menempatkan komitmen terhadap lingkungan hidup maupun lingkungan sosial sebagai
hal yang utama dan tidak terpisahkan dari kegiatan operasi perusahaan.
Untuk mewujudkannya, perusahaan melengkapi kegiatan operasi dengan
dokumen pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan seperti Dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) maupun Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup - Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Tujuan adalah untuk memperkirakan
dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan operasi, mengevaluasi, serta mencari
solusi yang tepat untuk menanggulangi. Dengan demikian, pelaksana kegiatan memiliki
panduan mengelola dampak lingkungan.
Pengurangan Emisi Karbon
Perusahaan menyadari emisi karbon menjadi salah satu eksternalitas yang sulit
dihindari. Eksternalitas tersebut dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, dari sisi sumber
daya alam minyak dan gas bumi yang berpotensi menimbulkan emisi karbon. Serta dari
sisi kegiatan operasi itu sendiri yakni pemakaian bahan bakar untuk transportasi,
instrumen operasi, pembangkit listrik dan lain-lain.Oleh karena itu, Perusahaan
menjadikan hal ini sebagai salah satu fokus utama yang harus dicarikan solusi yang
berkelanjutan dan secara bertanggung jawab.
PT Pertamina EP melaksanakan program pengurangan emisi karbon dalam beberapa
kegiatan sebagai berikut:
• Revegetasi Perusahaan melakukan upaya mengurangi emisi karbon yang
merupakan salah satu eksternalitas kegiatan operasi dan kebijakan perusahaan.
Program penanaman pohon tersebut sejalan dengan program 1 miliar pohon
yang dicanangkan oleh pemerintah dan program 100 juta pohon yang
dicanangkan oleh induk perusahaan. Sementara itu, lapangan – lapangan yang
berada di Region Sumatera juga turut melaksanakan program penanaman pohon
untuk negeri tersebut. Selanjutnya pada tahun 2012 Perusahaan akan
mencanangkan penanaman 1000 pohon untuk setiap sumur pemboran.
• Kampanye Hemat Energi Sebagai program mendorong budaya hemat lisrik, air,
kertas melalui pemasangan stiker pada objek-objek terkait di lingkungan
perkantoran, workshop, dan warehouse di seluruh lapangan Perusahaan.
• Pemakaian Refrigerant Non-CFC Refrigerant hidrokarbon Musicool merupakan
salah satu produk unggulan Pertamina yang mengedepankan aspek ramah
lingkungan dan tidak mengandung CFC. Dengan menggunakan Musicool berarti
perusahaan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Perusahaan secara aktif melakukan penggantian refrigerant Musicool di seluruh
lapangan.
• Pengurangan Gas Suar Perusahaan terus berupaya memperbaiki proses
produksi untuk mewujudkan pengurangan gas suar sampai tidak ada gas yang
dibakar. Lapangan Subang merupakan salah satu lapangan yang telah berhasil
mengurangi gas suar. Saat ini tidak ada gas yang dibakar di lapangan tersebut.
Selain Subang, Lapangan Jambi juga telah berhasil menekan jumlah gas yang
dibakar di PPP Penggunaan Lampu Tenaga Surya Penghematan bahan bakar
yang dihasilkan dengan menggunakan panel surya sebagai sumber energi
adalah sebesar 7.928 liter/tahun, dan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 20
ton CO2/tahun di Stasiun Pengumpul Tanjungsari.
• Pipanisasi Proses pengiriman minyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui
jaringan pipa dapat membantu mengurangi pemakaian truk tangki. Dengan
demikian, pemanfaatan pipa dalam proses tersebut memberikan kontribusi
pengurangan bahan bakar sebanyak 148.856 liter per tahun. Hal ini sudah
diimplementasikan dengan pemasangan pipa sepanjang 130 km di lapangan
Subang.
• Pemanfaatan CO2 Dalam pelaksanaan kegiatan operasi di lapangan Subang,
Perusahaan menghadapi tantangan berupa tingginya kadar CO2 yang
terkandung di dalam gas yang diproduksikan dari lapagan tersebut. Untuk
mengatasinya, Perusahaan bekerjasama dengan PT Samator dan PT Aneka Gas
Industri dengan mengirimkan CO2 sebesar 8 MMSCFD untuk dimanfaatkan oleh
kedua perusahaan tersebut.
• Optimalisasi Operasi Pembangkit Listrik Terkait dengan upaya penurunan emisi
gas karbon, Perusahaan juga melakukan optimalisasi operasi pada pembangkit
listrik berbahan bakar gas dan solar. Dampak dari kegiatan ini adalah
pengurangan beban emisi CO2 serta pengurangan gas yang dibakar seperti di
Lapangan Jambi dan Rantau.
• Injeksi Air Terproduksi Proses produksi pada lapangan yang sudah memasuki
fase lapangan tua tentunya menghadapi tantangan tingginya angka air
terproduksi. Untuk mengatasi persoalan ini, Perusahaan memanfaatkan air
terproduksi untuk menjaga tekanan di bawah permukaan. Dengan demikian, air
terproduksi yang berpotensi menghasilkan uap karbon dapat dikelola dengan
baik. Contoh penerapan pola pengelolaan ini dilakukan di lapangan Rantau dan
berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 34.99 ton setara CO2 per tahun.
Komitmen kepada Pemangku Kepentingan
Dalam rangka mengusung implementasi Etika Kerja dan Bisnis yang baik,
Perusahaan memegang teguh komitmen terhadap pemangku kepentingan. Komitmen
tersebut diuraikan melalui penjelasan di bawah ini.
• Pemegang Saham Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui
peningkatan laba yang berkelanjutan dan dividen yang besar bagi pemegang
saham.
• Pelanggan Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui
peningkatan mutu produk sesuai harapan pelanggan secara berkesinambungan.
• Pekerja Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi tanpa
adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya. Meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan kerja yang dinamis, harmonis
dan seimbang.
• Mitra Kerja dan Mitra Usaha Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai dan
memupuk kebersamaan dengan mitra sesuai dengan kaidah-kaidah bisnismelalui
hubungan yang saling menguntungkan, mengutamakan pencapaian hasil yang
optimal sesuai standar yang terbaik serta menerapkan praktik-praktik usaha yang
sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
• Masyarakat Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk
memberdayakan potensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar
serta menjaga kelestarian lingkungan.
• Pemerintah Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah,
baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sekilas Etika Kerja dan Bisnis
Etika Kerja dan Bisnis (EKB) mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki
oleh pekerja PT Pertamina EP, baik dalam hubungan internal/antara sesama pekerja PT
Pertamina EP maupun dengan pihak eksternal. EKB merupakan referensi bagi pekerja
yang mengalami keragu-raguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi
tertentu. EKB Perusahaan beberapa poin utama:
1. Kesetaraan & Profesionalisme Proses menuju PT Pertamina EP World Class
dibangun melalui pengembangan pekerja yang profesional berlandaskan tata
nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling menghargai serta didukung oleh
lingkungan kerja yang kondusif.
2. Integritas Bisnis PT Pertamina EP menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya
secara transparan, wajar, dapat dipertanggungjawabkan dan bersikap
independen
3. Pengamanan Data & Informasi PT Pertamina EP mengelola dan menjaga
kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya
secara optimal hanya untuk kepentingan perusahaan.
4. Politik PT Pertamina EP dikelola secara profesional dan tidak terkait dengan
kegiatan politik.
5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset PT Pertamina EP mencatat dan
melaporkan transaksi bisnis secara akurat, lengkap, dapat
dipertanggungjawabkan dan dipercaya serta mengelola dan melindungi aset
perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan usahanya.
6. Kepedulian Terhadap Komunitas PT Pertamina EP selalu mengutamakan aspek
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan.
7. Persaingan Usaha PT Pertamina EP menyadari pentingnya kegiatan rantai suplai
secara efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab,
mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional serta
berwawasan lingkungan.
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi, 2019. Modul Enviromental Ethics, Jakarta: Universitas Mercu Buana
Anonym,2013. https://pep.pertamina.com/Etika-dan-Kebijakan/Etika-dan-
Kebijakan/Etika-Kerja-dan-Bisnis, (31 Maret 2019, jam 16.00)
Elvina,2016. http://elvinabarus1110.blogspot.com/2016/02/makalah-etika-
lingkungan.html, (31 Maret 2019, jam 16.28)
Noviyanto, -. https://koinworks.com/blog/menjalin-kemitraan/, (31 Maret 2019, jam
17.20)
Triyani,Irma,2017. http://irmatriyani.blogspot.com/2017/11/para-pemangku-kepentingan-
dan-etika.html, (31 Maret 2019, jam 17.31)

More Related Content

What's hot

prinsip etika lingkungan hidup
prinsip etika lingkungan hidupprinsip etika lingkungan hidup
prinsip etika lingkungan hidupIbel007
 
Prinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika LingkunganPrinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika LingkunganAlivia Salma
 
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...SukrasnoSukrasno
 
Penerapan Etika Lingkungan Hidup
Penerapan Etika Lingkungan HidupPenerapan Etika Lingkungan Hidup
Penerapan Etika Lingkungan Hidupmaepill
 
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)Theopilia Sagala
 
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...iinmaryarizka
 

What's hot (18)

Etika Lingkungan
Etika LingkunganEtika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
prinsip etika lingkungan hidup
prinsip etika lingkungan hidupprinsip etika lingkungan hidup
prinsip etika lingkungan hidup
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Prinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika LingkunganPrinsip Etika Lingkungan
Prinsip Etika Lingkungan
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkungan
 
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
4, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Environmental Ethics, Universitas Mercu Buan...
 
Penerapan Etika Lingkungan Hidup
Penerapan Etika Lingkungan HidupPenerapan Etika Lingkungan Hidup
Penerapan Etika Lingkungan Hidup
 
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)
Prinsip prinsip etika lingkungan hidup_theopilia(LILI)
 
PLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkunganPLH teori etika lingkungan
PLH teori etika lingkungan
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
Tugas prof-kliwon
Tugas prof-kliwonTugas prof-kliwon
Tugas prof-kliwon
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Etika lingkungan
Etika lingkunganEtika lingkungan
Etika lingkungan
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
Iiin Marya Rizka, Sosiologi Lingkungan, Prodi Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, ...
 
Sembilan prinsip etika lingkungan hidup
Sembilan prinsip etika lingkungan hidupSembilan prinsip etika lingkungan hidup
Sembilan prinsip etika lingkungan hidup
 

Similar to Etika Lingkungan

Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhan
Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhanPertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhan
Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhanIlhamMartadona1
 
MAteri Dr Retno.pdf
MAteri Dr Retno.pdfMAteri Dr Retno.pdf
MAteri Dr Retno.pdfLABKECE
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkunganSahalArief
 
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.ppt
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.pptBab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.ppt
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.pptMichael Bradley
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Ersafany19
 
Etika lingkungan ppt
Etika lingkungan pptEtika lingkungan ppt
Etika lingkungan pptnadaawalia14
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganAdis Daddis
 
Lingkungan bisnis dan etika
Lingkungan bisnis dan etikaLingkungan bisnis dan etika
Lingkungan bisnis dan etikabimaamsal
 
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptxETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptxTiaInsanNurfadillah1
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
Etika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bEtika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bagnes68_
 
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxMAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxelsaraihana210
 
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...dyahruthw
 
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...dyahruthw
 

Similar to Etika Lingkungan (20)

Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhan
Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhanPertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhan
Pertemuan 7 Etika Lingkungan.pdf etikan penyuluhan
 
6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx6 Etika LH.pptx
6 Etika LH.pptx
 
Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH Makalah erosi tugas PLH
Makalah erosi tugas PLH
 
MAteri Dr Retno.pdf
MAteri Dr Retno.pdfMAteri Dr Retno.pdf
MAteri Dr Retno.pdf
 
Ppt lingkungan
Ppt lingkunganPpt lingkungan
Ppt lingkungan
 
Sembilan prinsip etika lingkungan hidup
Sembilan prinsip etika lingkungan hidupSembilan prinsip etika lingkungan hidup
Sembilan prinsip etika lingkungan hidup
 
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.ppt
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.pptBab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.ppt
Bab 2_Etika Lingkungannnnnnnnnnnnnnn.ppt
 
Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Etika Lingkungan
Etika Lingkungan
 
Etika lingkungan ppt
Etika lingkungan pptEtika lingkungan ppt
Etika lingkungan ppt
 
Rasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika LingkunganRasa Cinta Etika Lingkungan
Rasa Cinta Etika Lingkungan
 
Lingkungan bisnis dan etika
Lingkungan bisnis dan etikaLingkungan bisnis dan etika
Lingkungan bisnis dan etika
 
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptxETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptx
 
untuk slideshare.pdf
untuk slideshare.pdfuntuk slideshare.pdf
untuk slideshare.pdf
 
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Etika Lingkungan Hidup (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Etika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3bEtika lingkungan 3b
Etika lingkungan 3b
 
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docxMAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
MAKALAH MAMPU MENGAPLIKASIKAN ETIKA LINGUKUNGAN.docx
 
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
3,BE&GG,Dyah Ruth Wulandari,Hapzi Ali,Etika & Bisnis,Etika Lingkungan,Univers...
 
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
3,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,etika lingkungan...
 
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptxMENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
MENGHORMATI LINGKUNGAN.pptx
 

More from FatinahGhiyats1

15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...FatinahGhiyats1
 
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...FatinahGhiyats1
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...FatinahGhiyats1
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...FatinahGhiyats1
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...FatinahGhiyats1
 
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...FatinahGhiyats1
 
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...FatinahGhiyats1
 
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...FatinahGhiyats1
 
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...FatinahGhiyats1
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...FatinahGhiyats1
 
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)FatinahGhiyats1
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceFatinahGhiyats1
 

More from FatinahGhiyats1 (12)

15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
15 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali theory and practice of corporate gov...
 
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
 
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
13 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali globalization and business ethics un...
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
 
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
10 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate social responsibilities un...
 
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
9 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in corporate ethics ri...
 
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial managemen...
 
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
6, be & gg, fatinah ghiyats, hapzi ali, ethics and business ethical issue...
 
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
 
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
2 be&gg fatinah ghiyats hapzi ali principles of personal ethics and principle...
 
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
Etika kerja dan bisnis PT.Pertamina (Persero)
 
Bussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good GovernanceBussiness Rthic & Good Governance
Bussiness Rthic & Good Governance
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Etika Lingkungan

  • 1. Business Ethics & Good Governance Enviromental Ethics Disusun Oleh: Fatinah Ghiyats 55118110042 Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA 2019
  • 2. A. Pengertian Etika Lingkungan Etika lingkungan merupaan kebijaksanaan moral manusia dalam bersisoalisai dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi merupakan suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Lingkungan mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang melibatkan lingkungan dipertimbangkan secara cermat dan bijaksana sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. 1. Jenis-jenis Etika Lingkungan Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang mengutamakan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
  • 3. 1) Etika Ekologi Dangkal Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang mengutamakan lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini : • Manusia terpisah dari alam. • Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia. • Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya. • Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia. • Norma utama adalah untung rugi. • Mengutamakan rencana jangka pendek. • Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin. • Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi. 2) Etika Ekologi Dalam Etika ekologi dalam merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
  • 4. Secara umum etika ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut : • Manusia adalah bagian dari alam. • Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. • Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang. • Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk. • Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai. • Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati. • Menghargai dan memelihara tata alam. • Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem. • Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara 2. Teori Etika Lingkungan • Antroposentrisme Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi manusia dan etika hanya berlaku bagi manusia. Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab, bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam. • Biosentrisme Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Manusia maupun tidakmanusia sama-sama memiliki nilai moral, dan kehidupan makhluk
  • 5. hidup apapun pantas dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia. • Ekosentrisme Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.Deep Ecology(DE)menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitannya dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup. • Zoosentrisme Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih. • Hak Asasi Alam Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. 3. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan • Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature) Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-punyai kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya.
  • 6. • Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature) Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaganya. • Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity) Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib sepenanggungan dengan alam dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk mengharmonisasikan manusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-bats keseimbangan kosmis. • Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature) Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi semata- mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam, maka manusia menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat. • Prinsip ”No Harm” Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di alam semesta ini (no harm). • Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik, bukan menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara layak sebagai manusia, yang selaras dengan alam. • Prinsip Keadilan Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelplaan dan pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.
  • 7. • Prinsip Demokrasi Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas. Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman dan pluraritas. • Prinsip Integritas Moral Prinsip ini terutama untuk pejabat publik, agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang mengamankan kepentingan publik, untuk menjamin kepentingan di bidang lingkungan. B. Filosofi Lingkungan Filsafat tradisional dibagi antara konsekuensial (atau teleologis) teori seperti utilitarianisme dan non-konsekuensial (atau deontologis) teori seperti berbasis hak filosofi. Dengan demikian, kita dapat membagi filosofi lingkungan antara antroposentris (berpusat pada manusia) dan ecocentric (bumi berpusat) sudut pandang, yang umumnya dipandang sebagai dapat dibandingkan. Pandangan ini diberi label dan digambarkan sebagai berikut : - Kapitalis murni merupakan pandangan dominan dalam akuntansi dan keuangan di mana satu-satunya tanggung jawab korporasi adalah untuk membuat uang untuk pemegang saham. - Expedients adalah orang-orang dengan pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan penerimaan tanggung jawab sosial tertentu. - Pendukung kontrak sosial merupakan sikap yang perusahaan dan organisasi lain yang ada di akan masyarakat dan karena itu bertanggung jawab untuk menghormati dan menanggapi masyarakat . - Ekologi sosial merupakan makhluk hidup yang peduli terhadap lingkungan sosial dan merasa bahwa karena organisasi besar telah berpengaruh dalam menciptakan sosial
  • 8. dan lingkungan masalah yang mereka juga harus berpengaruh dalam membantu memberantas masalah ini. - Sosialis adalah mereka yang menyadari bahwa harus ada penyesuaian yang signifikan dalam kepemilikan dan penataan masyarakat - Feminis radikal merupakan mereka yang merasa bahwa ada sesuatu yang pada dasarnya salah dengan konstruksi maskulin agresif yang memandu sistem sosial kita dan bahwa ada kebutuhan untuk nilai-nilai yang lebih feminin seperti cinta, kasih sayang dan kerja sama. - Ekologi yang mendalam merupakan manusia memiliki hak yang lebih besar untuk eksistensi daripada bentuk lain dari kehidupan. C. Pemangku Kepentingan Perusahaan dapat mempertahankan keberadaannya selama ini karena kemampuan yang domiliki untuk menciptakan nilai (value) dan berbagai hasil usaha perusahaan yang dapat diterima oleh berbagai kelompok pemangku kepentingan. Feeman (1984: 46) mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai “setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pancapaian tujuan perusahaan”. Jones serta Robbins dan Coulter masing-masing mendefinisikan para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai kumpulan individu maupun lembaga yang memiliki kepemilikan, tuntutan, kepentingan terhadap organisasi perusahaan (Jones: 1995) dan dipengaruhi oleh keputusan dan berbagai tindakan yang dilakukan organisasi perusahaan (Robbins dan Coulter: 2003).
  • 9. Stakeholders Kontribusi ke Perusahaan Imbalan dari Perusahaan Inside Stakeholders Shareholders Managers Workforce Uang dan modal Kemampuan dan keahlian Kemampuan dan keahlian Dividen dan peningkatan harga saham Gaji, bonus, status, dan kekuasaan Upah, bonus, promosi dan pekerjaan yang stabil Outside Stakeholders Customers Suppliers Government Unions Community Pembelian barang dan jasa Input berkualitas tinggi Peraturan untuk menjalankan bisnis secara benar Perundingan yang sehat, Infrastruktur sosial dan ekonomi Kualitas dan harga barang dan jasa Pembelian input dengan harga wajar Persaingan bisnis yang sehat Kompensasi yang adil Penghasilan, pajak, dan kesempatan kerja
  • 10. Peran Pemangku Kepentingan Korporasi dihadapkan pada persaingan yang kompetitif, keterbatasan sumberdaya, dan perolehan laba untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham.Oleh sebab itu korporasi melakukan berbagai upaya yang tidak jarang memiliki dampak negatif kepada pihak lain, termasuk lingkungan. Tidak sedikit aktivitas korporasi menimbulkan kerusakan terhadap alam dan merugikan perusahaannya sendiri . Kerusakan alam tersebut pada akhirnya akan berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia. Tindakan korporasi seperti ini pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup alam, manusia, dan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu diperlukan prinsip dan upaya yang mendorong peran korporasi dalam mencegah hal tersebut. Korporasi justru harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Proses yan dimulai dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan dan kelemahan usahanya, memulai membangun strategi, melaksanakan dan terus menerus memonitor dan mengevaluasi sampai target sasaran tercapai. Sehingga yang menjadi titik tolak kemitraan adalah memiliki dasar ETIKA BISNIS yang dipahami bersama. 7 Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menjalin Kemitraan • Memahami arti kata The Power of Two Sebuah bisnis jika ingin besar maka tidak bisa dijalankan sendiri. Anda membutuhkan mitra. Maka, dalam setiap profil perusahaan besar akan ada founder dan co. founder.
  • 11. • Mitra Memiliki Pengalaman Bekerja Sama Mitra adalah orang yang akan bekerjasama dengan Anda. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya untuk melihat pengalaman mitra dalam bekerja sama • Memahami istilah ‘One Build, One Sell’ Idealnya, Anda akan mencari partner bisnis yang memiliki kemampuan dalam bidang dimana Anda tidak menguasai bidang tersebut. Maka, bisa dikatakan mitra seharusnya menjadi faktor penguat kelebihan Anda serta menjadi penutup kekurangan Anda. • Mitra dengan motivasi yang Sama Setiap mitra memiliki karakter tertentu termasuk dalam membangun motivasi bisnisnya. Jika Anda ingin menjalankan bisnis ke arah A sedang mitra ingin perusahaan berjalan ke arah B, maka yang terjadi adalah bisnis yang berantakan. • Tahu Kapan Harus Berpisah Terkadang ada waktu dimana Anda dan mitra harus berpisah karena beberapa hal. Maka, sebelum menjalin kemitraan buatlah perjanjian tertulis ketika akan bergabung sampai pembagian jika kemudian berpisah. Jika tidak, maka saat berpisah akan menjadi moment yang sulit dikendalikan. • Memilih mitra bukan karena tidak mampu menggaji Biasanya, jika Anda memiliki ide kemudian Anda melihat seseorang memiliki skill, maka dengan mudah Anda akan merekrutnya menjadi mitra bukan staff atau karyawan dengan keyakinan bahwa Anda tidak mampu menggajinya.
  • 12. • Memilih mitra karena faktor pertemanan Ini salah. Boleh saja seorang teman memiliki kemampuan yang sedang Anda butuhkan. Namun, jangan beranggapan teman yang dijadikan mitra jika kemudian kemitraan berakhir apalagi berakhir dengan kondisi yang tidak baik, bukan berarti kemudian pertemanan akan terus berlanjut. Implementasi PT. Pertamina (Persero) Sebagai perusahaan yang bertugas mengelola sumber daya alam dengan karakter risiko tinggi, Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan kegiatan operasi secara bertanggung jawab. Perusahaan memandang penting keselarasan kegiatan operasi perusahaan dengan kepentingan kedua faktor eksternal dan internal. Visi CSR PT Pertamina EP adalah melaksanakan pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan lingkungan sehat dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Misi CSR PT Pertamina EP adalah melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk pengembangan masyarakat disekitar operasi perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis dan iklim usaha kondusif dalam mendukung kegiatan perusahaan. Tujuan CSR adalah memberikan kontribusi dalam mengatasi masalah sosial yang dapat menghambat kegiatan operasi serta meningkatkan citra dan reputasi perusahaan. Landasan Hukum Landasan hukum tentang kegiatan perusahaan yang terkait dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur melalui : UU No. 25 Tahun 2007
  • 13. UU No. 40 Tahun 2007 UU No. 22 /2001 PP No. 35/2004 UU No. 32/2009 Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010 Pengembangan Masyarakat Merupakan salah satu wujud tanggung jawab perusahaan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dari berbagai aspek. Sebagai wujud implementasinya, Perusahaan secara sadar berinisiatif untuk mengajak masyarakat aktif bersama menemukan solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya. Di kalangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Program Pengembangan Masyarakat merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kontraktor KKS sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan implementasi dari komitmen perencanaan pengelolaan lingkungan hidup. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur (fasilitas sosial/fasilitas umum). Pengembangan Potensi Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup banyak. Namun demikian, pada kenyataannya kuantitas tersebut tidak didukung dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karenanya banyak sumber daya manusia yang tidak mendapatkan pekerjaan yang baik. Melihat kondisi ini, Perusahaan memetakan kebutuhan peningkatan kualitas SDM potensial di sekitar daerah operasi menjadi sebuah kebutuhan yang dapat dikembangkan. Hal ini pada akhirnya akan membukakan peluang kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Kebutuhan masyarakat mendapat respon proaktif dari perusahaan berupa penyelenggaraan pelatihan yang dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan yang memiliki kompetensi seperti lembaga pendidikan. Dengan program ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak langsung serta tepat sasaran.
  • 14. Keterlibatan Pemangku Kepentingan Pertamina EP menyadari bahwa pemangku kepentingan memegang peran penting dalam mendukung keberlanjutan perusahaan. Untuk mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan, perusahaan mengacu pada prinsip tata kelola yang telah ditetapkan. Pengelolaan hubungan dengan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan bisnis perusahaan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan saling menghargai sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara: Dimensi bisnis yang berorientasi pada penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan pelanggan • Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek sosial kemasyarakatan • Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan usaha Pengelolaan pemangku kepentingan didasarkan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran. Perusahaan menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak pemangku kepentingan, antara lain melalui pemberian informasi yang relevan dan penting secara transparan, akurat dan tepat waktu dan melalui mekanisme komunikasi yang sehat dan beretika. Untuk kepentingan komunikasi dengan pemangku kepentingan, perusahaan memiliki perangkat penghubung yakni fungsi Legal & Relations yang menjalai peran Sekretaris Perseroan atau fungsi Humas untuk unit operasi atau pejabat lain yang ditunjuk berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara perusahaan dengan pemangku kepentingan, Pertamina EP menciptakan kondisi yang
  • 15. memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengelolaan Lingkungan Hidup PT Pertamina EP bertugas mengelola sumber daya alam yang memiliki risiko berdampak negatif terhadap aspek lingkungan hidup. Untuk itu, Perusahaan menempatkan komitmen terhadap lingkungan hidup maupun lingkungan sosial sebagai hal yang utama dan tidak terpisahkan dari kegiatan operasi perusahaan. Untuk mewujudkannya, perusahaan melengkapi kegiatan operasi dengan dokumen pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan seperti Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) maupun Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup - Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Tujuan adalah untuk memperkirakan dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan operasi, mengevaluasi, serta mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi. Dengan demikian, pelaksana kegiatan memiliki panduan mengelola dampak lingkungan. Pengurangan Emisi Karbon Perusahaan menyadari emisi karbon menjadi salah satu eksternalitas yang sulit dihindari. Eksternalitas tersebut dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, dari sisi sumber daya alam minyak dan gas bumi yang berpotensi menimbulkan emisi karbon. Serta dari sisi kegiatan operasi itu sendiri yakni pemakaian bahan bakar untuk transportasi, instrumen operasi, pembangkit listrik dan lain-lain.Oleh karena itu, Perusahaan menjadikan hal ini sebagai salah satu fokus utama yang harus dicarikan solusi yang berkelanjutan dan secara bertanggung jawab. PT Pertamina EP melaksanakan program pengurangan emisi karbon dalam beberapa kegiatan sebagai berikut: • Revegetasi Perusahaan melakukan upaya mengurangi emisi karbon yang merupakan salah satu eksternalitas kegiatan operasi dan kebijakan perusahaan.
  • 16. Program penanaman pohon tersebut sejalan dengan program 1 miliar pohon yang dicanangkan oleh pemerintah dan program 100 juta pohon yang dicanangkan oleh induk perusahaan. Sementara itu, lapangan – lapangan yang berada di Region Sumatera juga turut melaksanakan program penanaman pohon untuk negeri tersebut. Selanjutnya pada tahun 2012 Perusahaan akan mencanangkan penanaman 1000 pohon untuk setiap sumur pemboran. • Kampanye Hemat Energi Sebagai program mendorong budaya hemat lisrik, air, kertas melalui pemasangan stiker pada objek-objek terkait di lingkungan perkantoran, workshop, dan warehouse di seluruh lapangan Perusahaan. • Pemakaian Refrigerant Non-CFC Refrigerant hidrokarbon Musicool merupakan salah satu produk unggulan Pertamina yang mengedepankan aspek ramah lingkungan dan tidak mengandung CFC. Dengan menggunakan Musicool berarti perusahaan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Perusahaan secara aktif melakukan penggantian refrigerant Musicool di seluruh lapangan. • Pengurangan Gas Suar Perusahaan terus berupaya memperbaiki proses produksi untuk mewujudkan pengurangan gas suar sampai tidak ada gas yang dibakar. Lapangan Subang merupakan salah satu lapangan yang telah berhasil mengurangi gas suar. Saat ini tidak ada gas yang dibakar di lapangan tersebut. Selain Subang, Lapangan Jambi juga telah berhasil menekan jumlah gas yang dibakar di PPP Penggunaan Lampu Tenaga Surya Penghematan bahan bakar yang dihasilkan dengan menggunakan panel surya sebagai sumber energi adalah sebesar 7.928 liter/tahun, dan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 20 ton CO2/tahun di Stasiun Pengumpul Tanjungsari. • Pipanisasi Proses pengiriman minyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jaringan pipa dapat membantu mengurangi pemakaian truk tangki. Dengan demikian, pemanfaatan pipa dalam proses tersebut memberikan kontribusi pengurangan bahan bakar sebanyak 148.856 liter per tahun. Hal ini sudah diimplementasikan dengan pemasangan pipa sepanjang 130 km di lapangan Subang.
  • 17. • Pemanfaatan CO2 Dalam pelaksanaan kegiatan operasi di lapangan Subang, Perusahaan menghadapi tantangan berupa tingginya kadar CO2 yang terkandung di dalam gas yang diproduksikan dari lapagan tersebut. Untuk mengatasinya, Perusahaan bekerjasama dengan PT Samator dan PT Aneka Gas Industri dengan mengirimkan CO2 sebesar 8 MMSCFD untuk dimanfaatkan oleh kedua perusahaan tersebut. • Optimalisasi Operasi Pembangkit Listrik Terkait dengan upaya penurunan emisi gas karbon, Perusahaan juga melakukan optimalisasi operasi pada pembangkit listrik berbahan bakar gas dan solar. Dampak dari kegiatan ini adalah pengurangan beban emisi CO2 serta pengurangan gas yang dibakar seperti di Lapangan Jambi dan Rantau. • Injeksi Air Terproduksi Proses produksi pada lapangan yang sudah memasuki fase lapangan tua tentunya menghadapi tantangan tingginya angka air terproduksi. Untuk mengatasi persoalan ini, Perusahaan memanfaatkan air terproduksi untuk menjaga tekanan di bawah permukaan. Dengan demikian, air terproduksi yang berpotensi menghasilkan uap karbon dapat dikelola dengan baik. Contoh penerapan pola pengelolaan ini dilakukan di lapangan Rantau dan berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 34.99 ton setara CO2 per tahun. Komitmen kepada Pemangku Kepentingan Dalam rangka mengusung implementasi Etika Kerja dan Bisnis yang baik, Perusahaan memegang teguh komitmen terhadap pemangku kepentingan. Komitmen tersebut diuraikan melalui penjelasan di bawah ini. • Pemegang Saham Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui peningkatan laba yang berkelanjutan dan dividen yang besar bagi pemegang saham. • Pelanggan Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk sesuai harapan pelanggan secara berkesinambungan. • Pekerja Memberikan kesempatan pengembangan karir dan kompetensi tanpa adanya diskriminasi sesuai dengan talenta dan kinerjanya. Meningkatkan
  • 18. kesejahteraan pekerja dan menciptakan hubungan kerja yang dinamis, harmonis dan seimbang. • Mitra Kerja dan Mitra Usaha Meningkatkan iklim saling percaya, menghargai dan memupuk kebersamaan dengan mitra sesuai dengan kaidah-kaidah bisnismelalui hubungan yang saling menguntungkan, mengutamakan pencapaian hasil yang optimal sesuai standar yang terbaik serta menerapkan praktik-praktik usaha yang sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. • Masyarakat Melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan. • Pemerintah Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekilas Etika Kerja dan Bisnis Etika Kerja dan Bisnis (EKB) mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki oleh pekerja PT Pertamina EP, baik dalam hubungan internal/antara sesama pekerja PT Pertamina EP maupun dengan pihak eksternal. EKB merupakan referensi bagi pekerja yang mengalami keragu-raguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi tertentu. EKB Perusahaan beberapa poin utama: 1. Kesetaraan & Profesionalisme Proses menuju PT Pertamina EP World Class dibangun melalui pengembangan pekerja yang profesional berlandaskan tata nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling menghargai serta didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif. 2. Integritas Bisnis PT Pertamina EP menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya secara transparan, wajar, dapat dipertanggungjawabkan dan bersikap independen 3. Pengamanan Data & Informasi PT Pertamina EP mengelola dan menjaga kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya secara optimal hanya untuk kepentingan perusahaan.
  • 19. 4. Politik PT Pertamina EP dikelola secara profesional dan tidak terkait dengan kegiatan politik. 5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset PT Pertamina EP mencatat dan melaporkan transaksi bisnis secara akurat, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya serta mengelola dan melindungi aset perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan usahanya. 6. Kepedulian Terhadap Komunitas PT Pertamina EP selalu mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. 7. Persaingan Usaha PT Pertamina EP menyadari pentingnya kegiatan rantai suplai secara efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab, mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional serta berwawasan lingkungan.
  • 20. Daftar Pustaka Ali, Hapzi, 2019. Modul Enviromental Ethics, Jakarta: Universitas Mercu Buana Anonym,2013. https://pep.pertamina.com/Etika-dan-Kebijakan/Etika-dan- Kebijakan/Etika-Kerja-dan-Bisnis, (31 Maret 2019, jam 16.00) Elvina,2016. http://elvinabarus1110.blogspot.com/2016/02/makalah-etika- lingkungan.html, (31 Maret 2019, jam 16.28) Noviyanto, -. https://koinworks.com/blog/menjalin-kemitraan/, (31 Maret 2019, jam 17.20) Triyani,Irma,2017. http://irmatriyani.blogspot.com/2017/11/para-pemangku-kepentingan- dan-etika.html, (31 Maret 2019, jam 17.31)