Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan dan etika bisnis. Manajemen keuangan meliputi keputusan investasi, keputusan finansial, dan keputusan dividen. Ada lima fungsi manajemen keuangan yaitu perencanaan, anggaran, pengendalian, audit, dan pelaporan. Pelanggaran etika bisnis dapat berupa suap, pemaksaan, penipuan, pencurian, dan diskriminasi. Kasus pelanggaran etika bisnis dijelaskan pada kasus
7 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical issues in financial management universitas mercu buana 2019 dikonversi
1. Business Ethics & Good Governance
Ethical Issues in Financial Management
Disusun Oleh:
Fatinah Ghiyats 55118110042
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. 1. Financial Management
Di dalam sebuah perusahaan, suatu pengaturan keuangan biasa di sebut juga
sebagai financial management atau manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan
bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi
perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan
dan pengelolaan sumber daya yang tepat. Manajemen keuangan merupakan manajamen
fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan investasi, keputusa finansial dan keputusan
dividen.
Manajemen keuangan memiliki beberapa lingkup, yaitu:
1. Keputusan investasi, yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi pada aset
lancar yang disebut keputusan modal kerja.
2. Keputusan finansial, yang berhubungan dengan peningkatan keuangan dari berbagai
sumber tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber pendanaan, periode
pembiayaan, biaya dan imbal hasil.
3. Keputusan dividen, yaitu keputusan yang berkaitan dengan distribusi laba bersih
kepada dua bagian, yakni kepada pemegang saham dan retained profit atau laba yang
ditahan.
Ada lima fungsi manajemen keuangan yang perlu diketahui, yakni:
▪ Planning atau perencanaan keuangan. Hal ini meliputi perencanaan arus kas serta laba rugi
perusahaan
▪ Budgeting atau anggaran, yaitu perencanaan penerimaan serta pengalokasian anggaran
biaya secara efisien serta memaksimalkan dana yang dimiliki oleh perusahaan
▪ Controlling atau pengendalian keuangan. Hal ini merupakan melakukan evaluasi serta
perbaikan mengenai keuangan serta sistem keuangan perusahaan
▪ Auditing atau pemeriksaan keuangan, yaitu melakukan audit internal berdasarkan
keuangan perusahaan yang ada supaya sesuai dengan kaidah standar akuntansi serta tidak
terjadi penyimpangan
▪ Reporting atau pelaporan keuangan yaitu menyediakan laporan informasi mengenai
kondisi keuangan perusahaan serta analisa rasio laporan keuangan.
Adapun peranan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan pemerolehan
(acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan manajemen aktiva secara
efisien.
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
3. c. Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang
terjadi pada: persaingan antarperusahaan; perekonomian dunia yang tidak menentu;
perubahan teknologi; dan tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi.
2. Pelanggaran Etika Bisnis
Meskipun sudah Manajemen Keuangan dalam suatu perusahaan sudah terstruktur
dengan baik, hal ini tidak berlaku jika tidak disertai etika dalam keuangan. Secara tidak sadar,
ada banyak kasus pelanggaran etika bisnis yang terjadi hamper disemua perusahaan. Hal
tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang ingin
menguasai pasar. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan tidak
menerapkan etika dalam bisnis, yaitu mementingkan keperluan pribadi, tekanan persaingan
terhadap laba perusahaan, serta pertentangan antara nilai perusahaan dengan perorangan
yang muncul karena ketidaksesuaian metode baru antara pekerja dan perusahaan.
Secara umum, pelanggaran etika bisnis dapat diklasifikasikan dalam lima kategori.
Klasifikasi masalah tersebut yaitu :
1. Suap (Bribery)
Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia mengetahui atau patut dapat
menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu
atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena menerima suap
dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.15.000.000.- (lima belas juta rupiah) (Pasal 3 UU 3/1980)
2. Paksaaan (Coercion)
Pemaksaan merupakan praktek memaksa pihak lain untuk berperilaku dengan cara
spontan (baik melalui tindakan atau tidak bertindak) dengan menggunakan ancaman,
intimidasi, penipuan, atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Pemaksaan bisa
melibatkan hukuman fisik yang menimbulkan cedera fisik atau psikologis dalam rangka
untuk meningkatkan kredibilitas dari sebuah ancaman.
3. Penipuan (Deception)
R. Sugandhi (1980 : 396-397) mengemukakan pengertian penipuan sebagai tindakan
seseorang dengan tipu muslihat, rangkaian kebohongan, nama dan keadaan palsu dengan
maksud menguntungkan diri sendiri dengan tiada hak. Rangkaian kebohongan ialah
susunan kalimat-kalimat bohong yang tersusun demikian rupa yang merupakan cerita
sesuatu yang seakan-akan benar
4. Pencurian (Theft)
Pengertian pencurian menurut hukum beserta unsur – unsurnya dirumuskan dalam pasal
362 KUHP yaitu berupa rumusan pencurian dalam bentuk pokoknya yang berbunyi :
“Barang siapa mengambil suatu benda yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan
pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp. 900,00”.
Berdasarkan rumusan tersebut di atas, maka unsur-unsur tindak pidana pencurian (biasa)
adalah sebagai berikut :
Unsur obyektif, yang meliputi unsur-unsur :
a) mengambil;
4. b) suatu barang;
c) yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain.
Unsur subyektif, yang meliputi unsur-unsur:
a) dengan maksud;
b) untuk memiliki barang/benda tersebut untuk dirinya sendiri;
c) secara melawan hukum
5. Diskriminasi tidak jelas (Unfair Discrimination)
Diskriminasi tidak jelas merupakan perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-
orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan atau agama.
3. Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis
Tentunya banyak perusahaan yang melanggar etika-etika dalam bisnis, namun tidak
semua terekspos ke media. Salah satu perusahaan yang melanggar etika bisnis yaitu PT.
Nabisco dengan produk uunggulannya; Oreo. Biskuit hitam dengan krim putih yang manis
ditengahya ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Terutama
slogannya yang terus menggema dan hampir diketahui seluruh lapisan masyarakat; diputer,
dijilat, dicelupin.
Namun, siapa sangka perusahaan yang tergolong besar ini pernah melakukan
pelanggaran etika bisnis. Pada tahun 2008, dunia panganan ringan dihebohkan dengan berita
bahwa produk Oreo mengandung melamin. Berita ini cukup berlangsung lama di dunia
perbisnisan, hingga tingkat penjualan menurun drastis.
BPOM dan dinas kesehatan mengatakan bahwa Oreo produksi luar negri lah yang
mengandung melamin dan tidak layak untuk dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan
maka harus ditarik dari peredarannya.
Seperti yang berhasil dikutip dari BPOM bahwa yang ditarik BPOM hanya produk
yang berasal dari luar negeri dan bukan produksi dalam negeri. Untuk membedakan produksi
produk tersebut, bias dilihat dari kode di kemasan produk tersebut. Kode MD yang berarti
produksi dalam negeri dan aman dikonsumsi. Sedangkan ML untuk produksi luar negeri dan
mengandung melamin. Hingga akhirnya BPOM telah mengeluarkan pelarangan terhadap
peredaran produk-produk yang dicurigai menggunakan bahan baku susu bermelamin dari
Cina, salah satu diantaranya adalah Oreo.
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering
didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya
terdiri atas tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap
prinsip kejujuran atau bisa disebut penipuan bahan baku produk. Perusahaan besar pun
berani untuk mengambil tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk.
Perusahaan melakukan tindak kecurangan hanya untuk mendapatkan laba yang besar dan
ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan
membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam produknya.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Anitasari, Nuraini, 2017. https://zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-manajemen-
keuangan/, (diakses 21 April 2019, 16.00 WIB)
2. Freddy, 2018. https://ukirama.com/blogs/pengertian-fungsi-dan-tujuan-manajemen-
keuangan-di-perusahaan-dagang, (diakses 21 April 2019, 16.15 WIB)
3. Unknown, 2018. https://seniorkampus.blogspot.com/2017/08/pengertian-tindak-pidana-
pencurian.html, (diakses 21 April 2019, 17.00 WIB)
4. Unknown, 2018. http://rfihnf.blogspot.com/2018/03/contoh-kasus-pelanggaran-etika-
bisnis.html, (diakses 21 April 2019, 18.00 WIB)