4. iii
Puji syukur kepada Allah swt atas kesehatan dan kesempatan
yang dianugerahkan kepada para penulis dalam menyelesaikan book
chapter ini. Buku ini membahas tentang perjalanan mahasiswa S3 dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam memperoleh gelar Doktor
yang penuh dengan perjuangan dan lika-likunya. Mahasiswa program
doktoral ditempa sedemikian rupa agar memiliki mental yang kokoh
dan daya juang yang tidak pernah habis. Selain itu, mahasiswa program
doktoral harus memiliki iman yang kuat, daya tahan yang stabil, ide yang
berlimpah dan kreatifitas yang tinggi dalam menyelesaikan studinya.
Beberapa kemampuan tersebut murni harus dimiliki agar nantinya bisa
menjadi inspirasi bagi orang disekitarnya saat terjun ke masyarakat.
Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca agar kita bisa mengambil
hikmah dari kisah sukses para mahasiswa program doktoral tersebut.
Buku ini layak dimiliki agar timbul semangat berkobar dalam diri
pembacauntukmengikutijejakparapenulisuntukbisamenempuhstudi
doktoral di kemudian hari.
KATA PENGANTAR
5. iv
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Terimakasihkepadaparapenulisdantimeditoryangtelahberperan
aktif dalam proses penyelesaian buku ini. Penulis pun menyadari
jika di dalam penyusunan buku ini mempunyai kekurangan, namun
penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini tetap
akan memberikan sebuah manfaat bagi pembaca. Akhir kata untuk
penyempurnaan buku ini, maka kritik dan saran dari pembaca sangatlah
berguna untuk perbaikan kedepannya.
PENULIS
6. v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. v
BAB I. “DOKTOR CUMLAUDE ” SULITKAH MERAIHNYA? —
. Oleh: Dr. Lukis Alam..................................................................1
BAB II. LIKU-LIKU MENGGAPAI GELAR DOKTOR BIDANG
. ILMU KEDOKTERAN — Oleh: Dr. Indra Zachreini............... 11
BAB III. MODAL NEKAD KULIAH DOKTOR (Kisah Perjalanan
. Seorang Anak Desa dalam Menempuh Studi
. Program Doktor) — Oleh: Dr. Talizaro Tafonao.................. 23
BAB IV. REZEKI AKAN MENCARIMU SEBAGAIMANA UPAYAMU
. MENCARINYA — Oleh: Dr. Lailatul Usriyah......................... 43
BAB V. KULIAH DOKTOR DI TENGAH KETERBATASAN —
. Oleh: Dr. Taosige Wau......................................................... 57
BAB VI. “S-3: SABAR, SEMANGAT, SELESAI” — Oleh: Dr. Mona
.Novita.................................................................................. 67
BAB VII. NUTRISI CERDAS MERAIH GELAR DOKTOR —
. Oleh: Dr. Thoat Stiawan...................................................... 101
BAB VIII. IBU TUNGGAL DAN PERAN SEBAGAI TONGGAK
. PEMBANGUNAN BANGSA — Oleh: Dr. Nur Komariah........ 113
7. vi
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
BAB IX. HISTORI STUDI S-3 DAN PREDIKSI MUKASAFAH
. KIAI KHOLIS TANGSIL BONDOWOSO —
. Oleh: Dr. Yudi Ardian Rahman ............................................ 119
BAB X. PENGALAMAN BERHARGA SAAT MENYELESAIKAN
. STUDI S-3 — Oeh: Dr. H.Muhammad Imam Khaudli......... 133
BAB XI. PERJALANAN STUDI STRATA TIGAKU DI KAMPUS
. TERCINTA, IAIN JEMBER — Oleh: Dr. Syarifatul
.Marwiyah............................................................................. 153
BAB XII. DOKTOR “LEGALISIRAN” — Oleh: Dr. H. Kholilur
.Rahman............................................................................... 167
BAB XIII. SEBUAH PERJUANGAN ANAK TRANS YANG MERAIH
. DOKTOR — Oleh: Dr. H. Irma Romi Anto............................ 179
BAB XIV. ASYIKNYA PERJUANGAN MENCAPAI GELAR DOKTOR —
. Oleh: Dr. Muklisin................................................................ 187
BAB XV. RUMAH MORA 2017: SEBUAH KENANGAN —
. Oleh: Dr. Mohammad Zaini1.............................................. 197
9. 2
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
“Doktor”, bila mendengar nama disebut dengan gelar tersebut
seolah dunia terasa indah. Gelar tersebut merupakan gelar
ter
tinggi apabila seseorang berhasil menyelesaikan studi S-3. Betapa
ber
geng
sinya seseorang bila ia telah meraih gelar tersebut. Tentu saja,
apabila ingin meraih gelar tersebut, maka seluruh usaha harus dikerah
kan. Selain ketekunan kuliah, perlu juga ditunjang dukungan finansial
yang kuat, karena kuliah S-3 berbiaya sangat mahal. Calon mahasiswa
Doktoralharusmencaribeasiswa,belumlagiberurusandenganberbagai
aspek birokratif dan administratif guna melenggang ke sana. Tidak
jarang, di awal bersemangat & menggebu karena segera ingin menjadi
mahasiswa S-3. Belakangan semangat itu agak pudar & idealisme kian
menipis, berbagai rintangan silih berganti menghadang. Entah karena
sulit mencari beasiswa. Bahkan, bisa juga pemilihan topik disertasi yang
kompleks dan harus sesuai dengan idealisme awal, atau bingung ingin
kuliahS-3didalamnegeri/diluarnegeri,jikadiluarnegeri,permasalahan
juga belum selesai. Masih harus dipersiapkan “seperangkat alat perang”
yaitu IELTS, TOEFL dengan standar minimum, biasanya 6.0-6.5 untuk
IELTS, jika TOEFL dipersyaratkan 550-600. Sungguh tidak mudah, jika
mudah bukan kuliah S-3 namanya.
Seorang calon mahasiswa S-3 harus mempersiapkan minimal satu
ta
hun sebelumnya, itu juga bisa lebih. Karena memang membutuhkan
banyak aspek yang harus dipersiapkan secara matang. Hal yang tidak
dilupakan juga adalah persoalan mental calon mahasiswa S-3 itu sendiri.
Bagisaya,mental,merupakanaspekyangsangatpenting,selainfinansial
dan persiapan administratif sebagaimana disebutkan di atas. Hanya
karena mental yang kurang siap, perjalanan menempuh S-3 bisa sukses
atau bahkan gagal. Oleh karena itu, begitu besar pengaruh mental dalam
menempuh S-3, calon mahasiswa S-3 juga harus memperhatikan secara
seksama.
Beberapapengalamanmenyuguhkanceritakepadasaya.Optimisme
mahasiswa S-3 di semester awal begitu bersemangat, begitu memasuki
“medan tempur” sebenarnya, ternyata selama ini yang diidamkan tidak
seindah kenyataan. Idealisme riset yang ia bawa & sudah dipersiapkan
jauh hari untuk Disertasi yang akan ditulis, ternyata ditolak oleh calon
Promotor(Pembimbing).Letihdanlesu,harapansemakinpudar,akhirnya
10. 3
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
pupus juga keinginannya melanjutkan S-3, bahkan ia harus berhenti
di tengah jalan. Sungguh ironi, kejadian-kejadian semacam itu sering
di
alami oleh para mahasiswa S-3. Tampaknya jika gagasan riset yang
sudah dipersiapkan sejak lama tidak disetujui oleh calon Promotor,
jalan satu-satunya mahasiswa tersebut harus “mengalah”, bahkan
meng
undurkan diri sebagai mahasiswa S-3. Di lain pihak, beberapa
maha
siswa S-3, ketika pengajuan riset untuk Disertasi ditolak, mereka
juga sudah mempersiapkan topik lain untuk diajukan, sehingga mereka
tidak patah semangat. Maka di sini pentingnya memiliki mental baja
agar perkuliahan S-3 bisa terlaksana dengan lancar. Pengalaman saya,
ada baiknya sebelum mendaftar S-3, harus dipersiapkan beberapa topik
riset,mungkinduaatautigabahasanyangtentusajamasihmenjadiminat
studi kita. Bila hal ini dilakukan, kita akan benar-benar siap dan mampu
menghadapi seluruh rangkaian studi.
Pencarian mahasiswa terhadap Universitas atau Kampus untuk
menempuh S-3 memang tidak mudah, apalagi sebagai Dosen. Harus
mensyaratkan untuk menempuh pendidikan ke sana. Urusan beasiswa
selalu menjadi aspek utama dalam melanjutkan S-3. Melalui tulisan
ini, saya akan menceritakan liku-liku menjadi mahasiswa Doktoral di
salah satu Kampus Negeri, di Yogyakarta. Awal mula ketertarikan saya
mengikuti S-3, salah satu alasannya karena tertantang. Maka tantangan
itu saya jawab dengan mendaftar S-3. Memang butuh pertimbangan
matang, apalagi jika calon mahasiswa S-3 sudah berkeluarga, seperti
saya. Tentu pertimbangan matang didasarkan atas tanggungan keluarga
yang saya miliki, sisi lain, bagaimana pun caranya, pendidikan Doktoral
harus saya tempuh. Apalagi cita-cita saya, ingin meraih Doktor sebelum
usia 40 tahun. Saat itu kecamuk pikiran menggelayut, antara bingung
dan resah menjadi satu. Keputusan harus diambil, pada akhirnya saya
harusmenengadahkantangankelangit,serayabermunajatkepadaTuhan
untukmemintapetunjuk.Akhirnya,apayangsayaminta,dikabulkan.Ber
bekal kemantapan hati, petunjuk dari Tuhan serta restu Orangtua, tahun
2015, saya pun mendaftar S-3, bidang kajian saya adalah Studi Islam.
Studi S-3 di semester pertama menyenangkan sekali, bertemu
dengan rekan-rekan dari seluruh Indonesia, kita dapat bertukar pikiran
& pengalaman sebagai sesama mahasiswa program Doktor. Tampaknya
11. 4
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
ada kebahagiaan sendiri bisa lolos mengikuti S-3. Saya sendiri, harus
mengerahkan effort tenaga & pikiran, mulai dari mencari persyaratan
admininistratif hingga syarat-syarat lain seperti menyusun proposal
riset Disertasi. Bagi saya, menjadi mahasiswa S-3 ada pengalaman luar
biasa. Proposal riset sudah saya persiapkan demikian matang, ada dua
proposalyangsayatulis.Sehinggaketikadiwawancaraitentangrisetyang
akan dilakukan, paling tidak saya sudah memiliki ‘bayangan’ penelitian,
dan saya tidak gelagapan menjawab apabila penguji menanyakan hal
tersebut. Selain proposal riset yang harus dipersiapkan, tentunya aspek
bahasa juga harus matang.
Setidaknya, ketika menjadi mahasiswa Doktoral, bahasa yang digu
nakan dalam memahami buku bacaan sehari-hari, kita sudah familiar,
minimal bacaan berbahasa Inggris. Oleh karena itu, biasanya tim penguji
melakukan serangkaian tes bahasa untuk mengetahui kecakapan
berbahasa calon mahasiswa S-3. Bila kedua tes di atas lolos, biasanya
calonmahasiswabisabernafaslega,probabilitasditerimasebagaimaha
siswa S-3 cukup tinggi. Alhasil, di tahap akhir, seorang calon mahasiswa
bila sudah dinyatakan lolos, maka dia harus melengkapi syarat-syarat
administratif yang telah ditetapkan pengelola Pascasarjana.
Bagi saya, yang mengambil S-3 dalam negeri tidak terlalu banyak
syarat yang harus dipenuhi. Mulai dari TOEFL, surat rekomendasi dari
beberapa pihak yang paham kompetensi akademik saya, berikutnya
surat rekomendasi dari tempat saya bekerja. Tentu saja hal yang tidak
bisa dinafikan, harus melengkapi persyaratan kesanggupan pembiayaan
selama menempuh S-3. Sebenarnya tidak terlalu rumit mengikuti
tahapan pendidikan S-3, terutama karena lokasi kampus S-3 dekat
dengan rumah dan tempat bekerja, sangat menguntungkan saya untuk
nantinya mempercepat masa studi. Mungkin bagi rekan-rekan yang ingin
melanjutkan S-3 dalam negeri, dapat juga mempertimbangkan beragam
aspek guna menunjang keberhasilan studi, mungkin lokasi kampus &
mobilitas,apalagirekan-rekanyangsudahberkeluarga,fokusantarastudi
dengankeluargapastiterbagi.Memangtidakmudahmengaturkeduahal
itu,tetapipalingtidakjauh-jauhhariharusdipersiapakansecaramatang.
Semester satu, lebih kepada pendalaman teori, ini berlangsung
hing
ga semester dua. Para pengajar kebanyakan adalah para Doktor
12. 5
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
seniordanProfesor.Diskusi di dalamkelasberlangsunginteraktif, karena
kuliah S-3, isinya mayoritas para Dosen juga. Perkuliahan diisi lebih
banyak penugasan mandiri & kelompok yang diberikan hampir setiap
hari. Bila sudah demikian, harus cerdas mengatur waktu. Penugasan
lebih kepada penulisan makalah atau paper, hal ini dilakukan sebagai
pendalaman terhadap topik yang didiskusikan di kelas, atau bahkan
nantinya bisa menjadi referensi terhadap topik penelitian yang akan
dilakukan.BidangsayaStudi Islam,makareferensiwajibyangdigunakan
adalah berbahasa Inggris & Arab. Memang tidak mudah menghadirkan
diri & pikiran di ruang yang sama untuk menyelesaikan beragam tugas
yang diberikan Dosen, karena kewajiban lain juga sudah menunggu.
Ketekunan dalam mengikuti perkuliahan di dua semester menjadi hal
yang wajib, adakalanya dalam satu kelas para calon Doktor tidak bisa
mengikutikuliahkarenakesibukanmasing-masing,selainitudarimereka
juga tidak bertempat tinggal di Yogyakarta, ada yang dari luar Jawa
seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Hiruk pikuk
perkuliahan Doktor menjadi lebih asyik tatkala dua semester mendekati
selesai. Pada tahap ini, memasuki semester ketiga, para mahasiswa
diwajibkan menulis paper Komprehensif yang harus diujikan, tujuannya
untuk mengetahui kemampuan mahasiswa S-3 mengeksplorasi teori-
teori yang didapat selama satu tahun pertama, yang nantinya dapat
dijadikan sebagai pijakan awal penelitian Disertasi. Paper Komprehensif
ini menjadi salah satu syarat mutlak sebelum mahasiswa melanjutkan ke
tahap berikutnya. Sebenarnya memang tidak mudah untuk lolos dalam
ujian komprehensif, mahasiswa harus benar-benar lihai dalam melihat
posisipengembanganteoriyanghendakdikaji,belakanganteoriituharus
dilihatsebagai‘bangunan’akademikyangutuh.Sehinggarisetyangakan
dilakukan memiliki konstruksi yang kuat.
Tahapan ujian Komprehensif pun bisa menjadi ‘cobaan hidup’ calon
Doktor.Seorangmahasiswaakanmerasakebingunganmemadupadankan
beragam teori dengan idealisme riset yang hendak dilaksanakan. Pada
tahap ini, ia harus bergerak cepat untuk menemukan ‘formula’ agar
paper komprehensif selesai. Pihak pengelola Pascasarjana juga sudah
menyediakan pembimbing yang bertugas mensuvervisi mahasiswa.
KecepatanmenyelesaikanpaperKomprehensifjugaberagamtergantung
13. 6
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
kemampuanmahasiswaitusendiri.Sayapribadiberkisarduahinggatiga
bulan menyelesaikannya, tentu saja didukung effort yang cukup keras
untuk sampai tahap ini. Fase berikutnya, seorang calon Doktor tidak
hanya berhenti di Ujian Komprehensif, mahasiswa harus melangkah
lagi untuk bisa lolos Ujian Proposal Disertasi. Lalu apa yang harus diper
siapkan di tahap ini?. Sebenarnya tahap ini, mahasiswa sudah diizinkan
untuk “mengintip” riset yang akan dilakukan. Mahasiswa bisa saja
melanjutkan paper Komprehensifnya yang sudah lolos, ditingkatkan
menjadi proposal Disertasi.
Penajamanteknislebihditingkatkan,karenaditahapini,mahasiswa
akan diuji metodologi riset yang digunakan, bahkan novelty (kebaruan)
topik juga bisa menjadi pertanyaan ‘menakutkan’ para penguji kepada
mahasiswa.Singkatkata,kelayakanrisetakandicermatisecarautuh,bila
manaditahapinicalonDoktormampumempertahankantopikrisetyang
dipilih & para penguji menyetujui topik tersebut, maka secara otomatis
Disertasi sudah bisa dikerjakan & Promotor (pembimbing) sudah bisa
diputuskan.
Ujian Komprehensif & Proposal merupakan pintu awal seorang
calon Doktor, kematangan berpikir akan diuji di tahap tersebut. Tidak
ada yang perlu dirisaukan jika memang mampu melaluinya, toh kedua
aspek tersebut sebagai sarana kontrol seorang mahasiswa S-3, dan
saya pun mengalaminya. Sampai tahap ujian Proposal, mahasiswa
akan melakukan riset mandiri sesuai topik pilihan. Di tahun kedua ini,
dinamika mahasiswa S-3 mulai terasa. Mahasiswa Doktoral adalah
pribadi mandiri, riset yang dilaksanakan mengharuskannya untuk
mengedepankan independensi temuan akademik. Penulisan Disertasi
menjadi aspek yang sangat diperhatikan & menjadi suatu keniscayaan,
dengan waktu yang terbatas, paling tidak satu tahun melaksanakan
fieldwork (riset), calon Doktor dituntut untuk dapat mengatur waktu
dengan baik. Pengalaman di lapangan menceritakan, tidak sesulit yang
dibayangkan ketika ‘mengelola’ suatu riset yang sedang berjalan, dan
itu kembali ke diri masing-masing. Terkadang bila sudah terlalu lama di
fieldwork, mahasiswa yang bersangkutan justru asyik lupa untuk tidak
menyelesaikan riset, bahkan ia ‘menghilang’ begitu saja seolah ‘ditelan’
ombak, karena ia melakukan riset di kampung halaman sendiri.
14. 7
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Disertasi menempati posisi yang sangat penting bagi siapapun
yang menempuh S-3. Namun dalam perjalanannya, terkadang seorang
calon Doktor menjumpai ‘rintangan & cobaan’ masing-masing, temuan
akademikyangcobaiagulirkandisatusisibertabrakandengankeinginan
para Promotor, dan di sisi lain, para Promotor itu bertugas mengarahkan
agar riset berjalan dengan baik. Kecakapan mahasiswa mengelaborasi
seluruhaspekakademikmulaidaripemahamanteorihinggapenguasaan
fieldwork menjadi hal mutlak. Waktu yang begitu singkat melaksanakan
riset tentu saja menjadi tantangan tersendiri, karena studi S-3 memang
standar yang diberikan hanya 3 tahun, saya sendiri menempuh 4 tahun.
Oleh karena itu, saya benar-benar mengatur ritme studi dengan sangat
ketat.Belakangan,risetyangsayalakukansenantiasasayakonsultasikan
dengan kedua Promotor.
Saya harus siap menerima masukan & kritikan Promotor, hal itu
terussayatanamkankedirisendiri,tohjugaPromotorpastiberkeinginan
Diser
tasi saya menjadi Disertasi yang bagus. Dalam tahap ini, posisi
seorang mahasiswa S-3 seyogyanya bisa mematuhi & mentaati apa
yang disampaikan Promotor, tetapi adakalanya juga, sifat egosentris
aka
demik mahasiswa S-3 lebih superior ketimbang Promotor, sehingga
ia merasa paling paham riset yang dilaksanakan. Sebenarnya sah-sah
saja mahasiswa S-3 berpandangan seperti itu, namun ketika komunikasi
akademik tidak bagus kepada para Promotor, akibatnya studi S-3 juga
akan terbengkalai. Beberapa pengalaman juga membuktikan hal ter
sebut, kepintaran & kecerdasan memang dibutuhkan, hanya saja itu
bukan modal utama.
Halterpentingselainkeduahalituadalahmencermatisetiapkesem
patan untuk digunakan sebaik-baiknya guna mendukung terselesaikan
studi.Sayasendiritermasukmahasiswayangmungkintidakterlalupintar
& cerdas, tetapi dalam setiap kesempatan bimbingan dengan kedua
Promotor, saya selalu melaporkan perkembangan-perkembangan riset
yang saya lakukan, dan saya ‘legawa’ menerima saran, masukan bahkan
kritikan dari Promotor. Tips dari saya ini mungkin bisa menjadi referensi
teman-teman yang ingin studi S-3, dan silakan dipraktikkan.
Waktu setahun tidak terasa, akhirnya riset yang saya lakukan hampir
selesai dan harus menuju tahap berikutnya, yaitu Ujian Pendahuluan.
15. 8
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Dalam ujian Pendahuluan, calon Doktor akan diuji kelayakan Disertasi
yangdisusun,padatahapini,parapengujiyangterdiridariparaakademisi
selain para Promotor akan mengajukan pertanyaan bahkan mereka
benar-benar melihat signifikansi akademik dari sisi berbeda, di sini
kemampuan calon Doktor diuji, ia harus mampu memaparkan jawaban-
jawaban lugas terkait dengan riset yang dilakukannya, karena memang
dengan selain Tuhan, Promovendus sendiri dan Promotor yang paham
Disertasi yang ditulis.
Bilamana ujian Pendahuluan lolos, maka Promovendus diberikan
waktu tiga hingga enam bulan untuk menyelesaikan Disertasinya secara
sempurna berdasarkan sanggahan & masukan dari para penguji. Baru
setelah ujian Pendahuluan selesai, pengalaman saya, hampir separuh
beban berkurang, menuju tahap berikutnya, yaitu Sidang Ujian Tertutup.
Rentangwaktuenambulanlebihdaricukupuntukmenyelesaikanseluruh
rang
kaian Disertasi. Saya harus menyiapkan secara sempurna, dan
memperbaiki naskah untuk nanti diujiakan di tahap berikutnya.
Tentu saja banyak aspek yang harus diperhatikan, mulai dari konsep
utamahinggakesalahantulisyangharuszerotypo.Sayaharusmencermati
satu per satu halaman dan menulis ulang agar layak menjadi Disertasi
yang bagus. Banyak hal yang saya pelajari dalam menempuh studi S-3,
di samping membangun jaringan akademik, saya juga berkesempatan
memperluas pengalaman riset, berkolaborasi dengan beberapa kolega
yang sedikit banyak akan memberikan tambahan pengetahuan yang
berharga, dalam pada itu bila studi S-3 selesai, maka sebenarnya hal itu
menjadi langkah awal menapaki dunia akademik yang semakin dinamis,
seorang Doktor akan dituntut untuk menyebarkan ilmu pengetahuan
kepadamasyarakatberdasarazaskemaslahatan&kemanfaatan.Memiliki
gelar Doktor, justru bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari
kehidupan yang akan dimulai.
Rangkaian terakhir dari cerita menjadi seorang Doktor adalah
pelak
sanaan Ujian Tertutup dan Ujian Terbuka. Sebagaimana sudah
dising
gung di atas, di tahap akhir ini, sebagai seorang Promovendus,
saya harus memaparkan hasil akhir riset yang telah saya lakukan selama
setahun ini, total waktu yang saya butuhkan mulai dari tahap awal riset
hingga Ujian Tertutup adalah dua setengah tahun, sehingga praktis saya
16. 9
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
membutuhkantigasetengahtahun.Waktubegitucepatbergulir,sehingga
di siding.
Ujian Tertutup ini, para penguji akan bertanya A sampai Z terhadap
Disertasi saya, di sini proses menjadi Doktor sudah terlihat, kira-kira
delapanpuluhpersen,tinggalmenungguSidangUjianPromosi.Tahapan-
tahapan studi S-3 memiliki karakteristik masing-masing, di awal studi
seharusnya sudah ditetapkan milestone yang akan dikerjakan. Bagi saya,
melewatihampirempattahunbegitumenyenangkansekaligusmembuat
jantung berdebar. Apalagi menjelang sidang ujian tertutup, seakan
‘pengorbanan’ telah usai, di mana tahap ini, seorang Promovendus
akan diuji di depan dewan penguji. Naskah final Disertasi akan menjadi
‘saksi’, bahwa Promovendus benar-benar menguasai topik yang ditulis.
Ujian dilaksanakan hampir dua jam lamanya, saat itu, Promovendus
harus mempersiapkan diri dengan baik, sehingga ia dapat melalui tahap
tersebut dengan sempurna.
Lolos dari ujian Tertutup, dilanjut sidang ujian Terbuka. Tahap ini,
Promovendus mempersiapkan demikian rupa, karena sidang ujian
Terbukaini,PromovendusmemaparkanhasilDisertasinyakepadadewan
penguji dan para undangan. Tugas promotor hampir selesai di tahap ini,
calon Doktor baru hampir dipromosikan. Itu yang saya rasakan di tahun
2019 lalu, setelah empat tahun menempuh studi Doktoral, akhirnya
dengan izin Allah Swt & mengerahkan seluruh usaha, purna juga seluruh
tahapan-tahapan yang selama ini diusahakan. Hal spesial lain, di saat
ujian Terbuka, jadwal yang diberikan ke saya bertepatan dengan Dies
Natalis Universitas tempat saya menempuh S-3. Sungguh “kado” yang
indah di saat yang tepat, dalam doa yang selalu saya panjatkan, saya
meminta diberikan kemudahan, kelancaran, bahkan Allah Swt pun
meng
ijabah doa saya juga agar diberikan nilai Cumlaude. Dan, ternyata
benar, di akhir sidang ujian Terbuka, saya memperoleh nilai sempurna
alias Cumlaude, menjadi salah satu lulusan terbaik dalam Wisuda yang
dilangsungkan di akhir tahun 2019 tersebut.
ApayangsayaceritakandalammenempuhstudiDoktoralmerupakan
pengalaman individual yang setiap orang memiliki pengalaman masing-
masing. Gelar Doktor bukanlah sesuatu yang dibanggakan, melainkan
ia menjadi hal yang harus dipertanggungjawabkan. Seseorang yang
17. 10
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
di depan nama dipanggil dengan sebutan Doktor di satu sisi memiliki
konsekwensi untuk mengabdikan dirinya kepada pengetahuan, tetapi
sisi lain, gelar Doktor jangan dianggap sebagai cara menampilkan status
“kebangsawanan” di hadapan orang lain. Menjadi Doktor memang tidak
mudah, banyak persiapan yang harus dilakukan dan tidak semua orang
diberikan kesempatan untuk menempuh studi S-3, maka dari itu, bagi
siapa pun yang sudah berkesempatan menyelesaikan S-3, syukuri itu
dengan tetap berkhidmat kepada ilmu pengetahuan & kemanusiaan.
Biodata Penulis
Lukis Alam merupakan peraih lulusan berpredikat Cumlaude, program
Doktor Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia meraih sarjana di
almamater yang sama dalam bidang Bahasa & Sastra Arab. Gelar Master
ia selesaikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta, lulus dengan predikat Cumlaude. Aktivitas akademik,
ia disibukkan dengan mengajar di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta,
mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kiprahnya sebagai pendidik
telah mengantarkannya mengikuti berbagai short course baik di dalam
negeri maupun luar negeri, tercatat ia pernah mengikuti short course di NUS
(National University of Singapore), Manila University, Göttingen University,
IIUM Malaysia, Mahidol University dan sebagainya. Tulisannya berserakan di
berbagai jurnal nasional maupun internasional, juga di surat kabar nasional.
Selain itu, ia memiliki ketertarikan dalam bidang studi Islam interdisipliner,
pendidikan kritis, politik pendidikan, kelas menengah, teknologi & sosial. Ia
bisa dihubungi lewat lukisalam@itny.ac.id.
19. 12
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Berawal dari jabatan sebagai sekretaris Prodi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh dan mendapat Program Hibah Kompetensi
Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) 2009/2010, serta
salah satu program tersebut adalah pendanaan bagi yang melanjutkan
sekolah ke jenjang S-3 (Doktor), maka saya bertekad melanjutkan
pendidikanS-3. Meskipun pada awalnya saya berharap ada teman dosen
lain yang bersedia melanjutkan pendidikan ke jenjang tersebut, tetapi
oleh karena Prodi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh baru
berdiri pada tahun 2008, maka belum banyak dosen tetap di program
studi tersebut yang memenuhi syarat. Demikian juga teman spesialis
sebagai dosen luar biasa, tidak ada yang bersedia untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang S-3. Salah satu faktor keengganan tersebut ada
lah terganggunya jadwal praktik mandiri para teman sejawat spesialis
di rumah sakit pendidikan kami, atau dengan kata lain sebagian ber
anggapan bila sekolah lagi mengurangi pendapatan mereka.
Sebagai salah satu penanggung jawab terlaksananya program hibah
kompetensitersebut,mautidakmausayaharusmelaksanakansalahsatu
program tersebut yaitu peningkatan kualitas pendidikan dokter melalui
peningkatan pendidikan dosennya ke jenjang S-3 (doktor). Sempat
terbesitdalampikiran,apakahsayamampumengikutiprosespendidikan
tersebut sebab saat ini saya juga memiliki tanggung jawab mengurus
berjalannya proses pendidikan di Prodi Pendidikan Dokter di Universitas
Malikussaleh, melayani pasien di RSU Cut Meutia Aceh Utara dan praktik
mandiri, juga sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Aceh Utara-
Lhokseumawe yang harus aktif melaksanakan kegiatan. Terbesit dalam
pikiran bahwa praktik mandiri sebagai sumber pendapatan saya akan
berkurang karena jumlah hari praktik berkurang. Namun, oleh karena
dorongan dan motivasi yang kuat dari Ketua Prodi Pendidikan Dokter
Universitas Malikussaleh yakni, Prof. Dr. dr. Fadil Oenzil,Sp.GK(K), dan
Rektor Universitas Malikussaleh yang saat itu dijabat oleh Prof. A. Hadi
Arifin, M.Si. serta dukungan dari keluarga terutama istri dan anak, akhir
nyasayamemutuskanmendaftaruntukmengikutiseleksimasukProgram
Studi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
20. 13
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Malikussaleh pada tahun 2010. Alahamdulillah saya lulus dan diterima
sebagai mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Malikussaleh.
Kemudahan pertama yang saya dapat adalah pada angkatan kami
(angkatan 2010/2011), oleh karena banyak mahasiswa dari luar daerah
maka kuliah matrikulasi diadakan pada hari Kamis sampai Sabtu,
padahal sebelumnya setiap Senin sampai Kamis. Tentu hal sangat
membantu kami yang berada diluar kota Medan seperti saya tinggal di
kota Lhokseumawe, karena kami harus tetap bertugas di rumah sakit
dan mendidik mahasiswa di kampus tercinta. Syukur Alhamdulillah
saya mendapat izin belajar dari Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara
dan Universitas Malikussaleh sehingga masih bisa masuk mengajar dan
melakukan pelayanan sebagaimana biasanya.
Ketika perkuliahan matrikulasi dimulai pada hari Kamis atau
Jumat, maka setiap Rabu malam atau Kamis malam saya berangkat dari
LhokseumawemenujuMedandenganmengendaraibusantarakotaantar
provinsi (AKAP). Sampai di Kota Medan biasanya sekitar jam 5.30 pagi,
langsungmenujurumahuntuksholatdanmandi.Padajam7pagimenuju
kampusFakultasKedokteranUSU.Ketikaperkuliahanberlangsungsering
rasa kantuk menghinggap oleh karena di dalam bus sering tidak bisa
tertidur. Namun dengan tekad yang kuat, rasa kantuk tersebut dilawan.
Demikian pula ketika selesai kuliah pada hari Sabtu sekitar jam 1 siang,
langsung menuju ke terminal bus karena bus berangkat pukul setengah
dua siang. Kadangkala menumpang mobil teman, taksi dan lain-lain
untuk mengejar bus pada jam tersebut. Syukur Alhamdulillah, supir bus
dan kernetnya sudah kenal baik karena langganan sehinga terlambat
10-15 menit masih ditunggu setelah saya telepon dulu, namun keterlam
batantersebutmembuatpenumpanglainmenggerutu.SetiaphariSabtu,
saya kuliah membawa ransel atau kopor kecil yang berisi pakaian dan
buku-bukukuliah,agarbisadibawapulangkeAcehsetelahselesaikuliah.
Karunia kedua yang saya dapatkan ketika mengikuti pendidikan S-3
di FK USU adalah saya mendapatkan promotor dan co-promotor yang
21. 14
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
sangatbaikhatidanterusmendukungsayamenyelesaikanprogramstudi
tersebut. Promotor saya Prof. Dr. dr. Suprihati,Sp.THTKL(K) adalah salah
seorang guru besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/
RSUP. Dr. Kariadi Semarang. Beliau disamping sebagai seorang promotor
juga seperti ibu saya yang selalu membimbing, bukan hanya dalam
ilmu pengetahuan namun juga membentuk karakter. Seringkali beliau
mengkoreksi disertasi saya saat beliau selesai sholat tahajud sambil
menunggu waktu subuh karena pagi hari beliau mempunyai kesibukan
mengajar di kampus atau rumah sakit pendidikan. Hal ini membentuk
kebiasan saya bangun tengah malam juga untuk melaksanakan sholat
tahajud, selanjutnya berdiskusi dengan beliau untuk memperbaiki
disertasi saya. Kebiasaan positif lain yang saya dapatkan dari beliau dan
terus saya lakukan sampai saat ini adalah setelah selesai sholat subuh,
saya berada didepan komputer, baik itu menyelesaikan disertasi, mem
persiapkanbahankuliahataumembuat buku.Berkatkebiasaantersebut
saya telah menerbitkan 7 buah buku sebagai karya ilmiah dan edukasi
masyarakat. Demikian juga menulis artikel edukasi di harian seperti
Waspada dan Serambi Indonesia.
Hal lain yang saya alami adalah bila dalam beberapa hari saya
be
lum mengirim perbaikan, maka beliau menghubungi saya untuk
meng
ingatkan kembali. Hal ini sangat saya syukuri, karena beliau terus
memotivasi saya agar dapat menyelesaikan proses pendidikan tepat
waktu. Satu kata dari beliau yang sangat berharga pada saya adalah
bahwa untuk menjadi doktor bukan untuk menambah gelar saja, tapi
yang paling penting ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi orang lain.
Jangan setelah menjadi Doktor ilmunya “mandeg”, tapi terus meng
hasilkan karya yang bermanfaat baik untuk pendidikan maupun untuk
masyarakat dan bangsa.
Saya juga dibimbing oleh co-promotor saya yang memotivasi saya
yaituProf.dr.M.NajibDahlanLubis,Sp.PA(K)danProf. dr. AdiKesuma,Sp.
PK(K). Keduanya adalah guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas
SumateraUtara.OlehkarenajuduldisertasisayaadalahKorelasiEkspresi
Reseptor Histamin 1 (H1) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF)
22. 15
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
SebagaiFaktorRisikoKonkaHipertropiyangDisebabkanolenRinitisAlergi,
dimana sampel penelitian dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk
menentukan konka hipertropi dan mengetahui rinitis alergi atau rinitis
nonalergiberdasarkanpemeriksaanimmunohistokimia, sehinggaperan
Prof. dr. Najib Dahlan Lubis,Sp.PA(K) sangatlah besar. Hasil penelitian
tersebut menentukan kesimpulan yang akan diambil. Untuk melakukan
pemeriksaan tersebut memerlukan reagensia yang khusus didatangkan
dari luar negeri dan untuk melakukan prosesing pada sampel diperlukan
seorang yang mempunyai keterampilan khusus. Pada saat penelitian,
proses pembuatan slide pemeriksaan histopatologi dilakukan oleh
tenagalaborandariJakarta.Setelahbeberapalamamelakukanprosesing
preparat kami, Allah memanggil beliau menghadapNya. Sangat sedih
mendengar khabar tersebut, namun Allah mungkin lebih menyayangi
beliau. Disamping pemeriksaan histopatologi untuk mendiagnosa konka
hipertropinya, juga dilakukan pemeriksaan rinomanometri.
Untuk menentukan kriteria rinitis alergi lainnya adalah dengan
pemeriksaanimmunoglobulinEspesifikdalamdarah.Jadisetiapsampel
penelitian diambil darah untuk mendeteksi kadar immunoglobulin E
spesifiknya, disamping pemeriksaan darah dalam rangka pre ope
ratif,
kemudian dilakukan operasi terhadap konka hipertropinya, selan
jutnya jaringan konka inferiornya diperiksa histopatologinya secara
immunohistokimia. Untuk mendeteksi kadar immunoglobulin E spe
sifiknya, maka darahnya diperiksa di salah satu laboratorium Jakarta
sehingga sampel darah yang diambil dari pasien, harus sampai dan
diperiksa di laboratorium Jakarta dibawah 48 jam. Disamping peme
rik
saan immunoglobulin E spesifik dalam darah, diagnosa rinitis alerginya
ditegakkanberdasarkanpemeriksaanskinpricktestdimanareagensianya
juga harus diimport dari luar negeri (Kanada). Untuk pemeriksaan darah
ini saya banyak dibimbing oleh guru saya Prof. Dr. dr. Adi Kesuma,Sp.
PK(K).
Disamping promotor dan co-promotor, saya juga dibimbing oleh
penguji saya yaitu Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin,Sp.THTKL(K), salah
seorang guru besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
23. 16
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Banyak perbaikan disertasi saya lebih sempurna berkat arahan dan bim
bingan beliau. Beliau juga yang memotivasi saya untuk terus meneliti
walau sudah menjadi seorang doktor karena mengikuti pendidikan
doktor adalah untuk mengetahui tehnik meneliti yang baik, selanjutnya
setelah menjadi doktor harus tetap melakukan penelitian. Alhamdulillah
beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat PP. Perhati KL
dan saya diberi tanggung jawab sebagai Ketua Bidang Penelitian Multi
Sentra PP. Perhati KL. Beliau juga menyampaikan ke saya agar mengajak
teman-teman di daerah untuk mengambil program doktor, sehingga
bisa menghasilkan penelitian yang berguna bagi bangsa dan negara.
Disamping beliau, yang juga sebagai pembimbing disertasi saya adalah
Prof. Dr. dr. Delfitri Munir,Sp.THTKL(K). Beliau adalah guru besar Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Ketua Program
StudiDoktor(S-3)IlmuKedokteranUniversitasSumateraUtara,saatsaya
mengikuti pendidikan S-3.
Kembali melanjutkan kisah tentang anggapan bila saya sekolah lagi
maka pendapatan saya akan berkurang, ternyata pendapat bahwa rezeki
ituAllahyangmengaturdantidakakantertukarsedikitpun,nyataadanya
saya alami. Awalnya sempat terbesit dengan jumlah hari praktik yang
berkurangakanmengurangipendapatan,ternyatasetelahsayamenjalani
proses pendidikan, pendapatan saya dari praktik mandiri, sama dengan
sebelum menjalani proses pendidikan. Memang praktik saya tinggal 3-4
hari dalam seminggu, dimana sebelumnya 6 hari. Namun pasien yang
datang ke praktik pada saat saya tutup, ternyata datang pada hari lain
dimana saya buka. Sering pasien saya menelepon, karena tiba di praktik
namun praktik tutup. Saya menganjurkan ke dokter spesialis THTKL lain
saja karena di kota Lhokseumawe dokter THTKLnya ada 2 orang, namun
merekakembalidatangpadasaat praktiksayabukapadahalmerekadari
jauh bahkan dari luar kabupaten. Hal ini patut saya syukuri dan semua
itu merupakan anugerah illahi.
Dalam proses pendidikan tersebut, disamping perubahan karakter
dan kebiasaan yang positif berkat bimbingan guru-guru, saya juga
mempunyai kemampuan memanage waktu agar semua kegiatan/
24. 17
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
program dapat terlaksana. Seperti disebutkan sebelumnya disamping
saya menjalani proses pendidikan S-3, saya juga harus mengurus berja
lannyaprosespendidikandiFakultasKedokteranUniversitasMalikussaleh
mengingat saya sebagai sekretaris program studi pendidikan dokter di
universitas tersebut. Sebenarnya di program studi tersebut ada Ketua
Program Studinya, namun oleh karena beliau diperbantukan dari Uni
versitas Andalas dan bertindak sebagai technical asisstent, maka segala
kegiatan dan kebijakan banyak diembankan kepada saya. Alhamdulillah
programstuditersebutkinitelahmenjadiFakultasKedokteranUniversitas
Malikussaleh dan berakreditasi B.
Kegiatan lain yang cukup menyita waktu adalah melaksanakan
amanah sebagai Ketua IDI cabang Aceh Utara-Lhokseumawe dengan
anggota lebih dari 200 dokter. Banyak kegiatan yang kami lakukan
seperti seminar ilmiah dengan pembicara dari Jakarta, lokal dan lain-
lain. Hampir setiap 2 bulan sekali kami melaksanakan kegiatan seminar
untuk meningkatkan kompetensi para dokter anggota IDI cabang kami.
Disamping itu pengajian rutin setiap bulan yang berpindah-pindah
dari satu rumah ke rumah anggota yang lain secara bergilir. Tujuannya
disamping meningkatkan iman dan taqwa juga meningkatkan ukhuwah
Islamiyah diantara kami. Kemudian salah satu program yang menarik
saat menjabat sebagai Ketua IDI cabang Aceh Utara-Lhokseumawe
adalah menerbitkan majalah IDI cabang Aceh Utara-Lhokseumawe
yang mempunyai ISSN dan merupakan satu-satunya IDI Cabang yang
mempunyai majalah yang terbit secara periodik. Majalah tersebut
bertujuan disamping meningkatkan kompetensi para dokter anggota
IDI cabang kami, juga memberi informasi terkini serta meningkatkan
silaturahim sesama anggota. Selesai satu periode menjabat sebagai
Ketua IDI cabang, pada musyawah cabang IDI Aceh Utara-Lhokseumawe,
saya menyatakan tidak bersedia lagi dipilih menjadi Ketua IDI cabang,
mengingat kesibukan saya menjalani proses pendidikan S-3 dan
mengurus berjalannya proses pendidikan di Program Studi Pendidikan
Kedokteran Universitas Malikussaleh, namun floor (peserta sidang
musyawarah cabang) menolak dan secara aklamasi meminta saya untuk
25. 18
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
melanjutkankeperiodeberikutnya.Olehkarenaaklamasipesertasidang
dantidakadasatupunyangmaumencalonkansebagaiketuaIDI,akhirnya
dengan berat hati saya menerima amanah para peserta sidang.
Kegiatan rutin lain yang saya lakukan adalah praktik mandiri.
Meng
ingat saya sebagai dokter spesialis telinga hidung tenggorok
bedah kepala leher (THTKL), saya tidak hanya melakukan praktik sore
hari saja di tempat praktik, namun juga melakukan tindakan operasi
di rumah sakit. Mulai praktik jam 5 sore sampai jam 9 malam. Selesai
praktik dilanjutkan operasi di rumah sakit swasta sehingga seringkali
pulang ke rumah pukul sebelas malam. Kadangkala anak-anak saya
protes karena tidak ada waktu buat berkumpul. Namun akhirnya diberi
penger
tian oleh istri saya bahwa yang dilakukan ayahnya juga dalam
rangka beramal. Anak saya yang tinggal bersama di Aceh dua orang saja
yaitu anak ketiga dan ke empat yang masih SD saat itu, sedangkan anak
pertama dan kedua berada di Medan mengikuti boarding school. Ketika
sayamengikutiperkuliahanS-3diFKUSU,pernahsayamendapattelepon
dari perawat RS misalnya terjadi pasien perdarahan setelah dilakukan
operasi beberapa hari yang lalu. Namun alhamdulillah dapat teratasi
berkat lindungan Alah SWT.
Setelahmenyelesaikanpenelitian,tibalahsaatnyasayamenghadapi
ujian tertutup yang akan menentukan kelulusan saya sebagai seorang
peserta program pendidikan Doktor di bidang Ilmu Kedokteran. Se
belum menghadapi ujian tertutup, saya mempersiapkan diri sesuai
borang penilaian, seperti ketepatan waktu dalam presentasi dan lain-
lain. Untuk itu saya berlatih berulang-ulang mempresentasikan hasil
penelitian dalam waktu 10 menit. Alhamdulillah saat ujian tertutup
waktu presentasi saya tepat selama 10 menit. Team penguji terdiri
dari 7 orang yaitu promotor dan co-promotor dan 4 penguji lain yang
merupakan guru besar dan doktor dari berbagai institusi seperti seperti
FK UI, FKM UI, FK Undip dan FK USU. Banyak pertanyaan yang diajukan
terhadap disertasi saya dan alhamdulillah diberi kemudahan oleh Allah
SWT sehingga dapat menjawab pertanyaan dari penguji dengan baik
dan benar. Akhirnya berdasarkan penilaian semua penguji saat sidang
26. 19
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
tertutup, saya dinyatakan lulus sebagai seorang Doktor, namun belum
bolehmenambalkangelarDoktordidepannamasayasebelummengikuti
ujianterbuka(promosiDoktor).Sayamenyelesaikanprogrampendidikan
doktor dalam masa 4 tahun 1 bulan (18 November 2014).
Ada beberapa catatan perbaikan terhadap disertasi saya. Perbaikan
yang disampaikan oleh para penguji segera saya lakukan sebelum waktu
2 minggu untuk menunjukkan keseriusan kepada para penguji serta
untuk mencegah terlupakan terhadap perbaikan yang disampaikan
pada saat sidang tertutup. Setelah selesai sidang tertutup, segera saya
minta rekaman acara sidang kepada panitia dan malamnya langsung
saya perbaiki. Disertasi yang telah diperbaiki segera saya kirim kepada
semua penguji untuk mendapat masukkan apabila masih ada perbaikan
lagi agar disertasi saya mendekati kesempurnaan. Syukur alhamdulillah
para penguji, menyatakan sudah sesuai dengan masukkan saat sidang
tertutup dan menanda tangani disertasi saya.
Sebagai salah satu syarat untuk melakukan ujian terbuka atau
pro
mosi doktor adalah hasil penelitian harus dipublikasi di journal
Inter
national terindeks Scopus. Hal ini sering menjadi kendala bagi
teman-teman yang telah selesai mengikuti ujian tertutup karena untuk
publikasi biasanya memakan waktu berbulan-bulan, disamping sulit
nya menembus journal International bereputasi. Berbagai journal
International yang terindeks Scopus yang sesuai dengan penelitian, saya
cobasearchingberhari-hari,akhirnyadengandibantusalahseorangguru
besar dari FMIPA USU, artikel penelitian saya dapat terbit dan dipublikasi
di journal International terindeks Scopus.
Saat sidang terbuka, merupakan saat yang paling haru oleh ka
rena sidang tersebut dihadiri istri, anak, saudara, Rektor Universitas
Malikussaleh dan teman-teman. Sayang kedua orang tua tidak bisa
meng
hadiri acara sidang terbuka tersebut. Saat dinyatakan oleh Rektor
UniversitasSumateraUtara(USU)sayaberhakmenyandanggelardoktor,
terasaterharukarenabegitubanyakpengorbanandandoayangdiberikan
orang tua, keluarga, guru dan teman-teman. Salah satu kalimat dari
27. 20
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Rektor USU yang saya ingat dalam memotivasi saya saat acara sidang
terbuka tersebut kira-kira begini: gelar doktor bukanlah akhir dari pro
ses kita mendapatkan ilmu tapi awal dari kita mendapatkan ilmu dari
aplikasiilmuyangdidapatkanselamaini.Bilasayaterjemaahkankalimat
tersebut adalah bahwa kita tidak berhenti melakukan penelitian setelah
mendapatkan gelar doktor, tapi justru setelah menjadi doktor kita harus
melakukan penelitian berdasarkan ilmu yang telah kita dapat selama ini.
Demikianlah tulisan ini saya torehkan, dengan tidak sedikitpun
bermaksud membanggakan diri apalagi riya. Tujuan kami menulis
artikel ini dalam buku ini adalah semata-mata memberi motivasi atau
semangat bagi teman-teman yang ingin melanjutkan atau sedang men
jalani pendidikan jenjang doktor (S-3), terlepas dari bidang apapun.
Bagaimanasibuknyakita,keterbatasanwaktu,danadanlain-lain,namun
dengan motivasi yang kuat dan semangat yang tinggi insya Allah kita
diberi kemudahan oleh Allah Yang Maha Kuasa. Beberapa tips atau kiat
yang mungkin berguna dalam menjalani proses pendidikan S-3 adalah:
1. Selalu berdoa pada Allah Yang Maha Kuasa karena seringkali kita
mendapat halangan, namun dengan kuasa illahi halangan tersebut
dapat kita lalui.
2. Restu dan doa dari orang tua, sangat berperan dalam mencapai
kesuk
sesan kita menempuh pendidikan. Juga restu dan dukungan
dari keluarga tercinta.
3. Rasahormatkitakepadaguru-gurukarenatanpabimbingandaripara
guru maka kita akan kesulitan mencapai kesuksesan dalam proses
pendidikan.
4. Giat dan rajin menyelesaikan tugas kita seperti menyusun disertasi,
melakukan penelitian dan lain-lain. Saya menilai untuk menye
lesaikan pendidikan S-3 bukan hanya tergantung dari pintar atau
tidak, tapi rajin dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Memang
terasa berat terutama bagi yang mempunyai kesibukan yang luar
biasa, namun bila kita terampil dalam mengatur waktu, insya Allah
semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
28. 21
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
5. Selalumempermudahurusanoranglain,makaAllahjugaakanmem
permudahurusankita.Halinisangatterasasayaalami,karenatanpa
saya duga sebelumnya, saya begitu banyak mendapat kemudahan.
Demikianlahtulisanini kami muat dalam bukuini, bilaadayangbaik
dalam tulisan ini, itu karena semata-mata dari Allah SWT, tapi bila ada
yangsalahmakaituadalahsemata-matadarisayasebagaimanusiayang
penuh kekhilafan. Semoga bermanfaat.
Biodata Penulis
Nama : Dr. dr. Indra Zachreini,Sp.THTKL(K),FISCM
Tempat/tanggal lahir : Tanjung Pura, Langkat/15 Agustus 1966
Email/No Handphone : indrazachreini@unimal.ac.id/0811673994
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar : SD Negeri 1 Langsa (1973-1979)
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Langsa (1979-1982)
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 3 Medan (1982-1985)
Pendidikan Dokter : Fak. Kedokteran Universitas Sumatera Utara
(1985-1991)
Pendidkan Dokter Spesialis : Departemen THTKL FK USU/RSUP. H. Adam
Malik Medan (1995-1999)
29. 22
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Pasca Sarjana S3 : Program Dopktor Ilmu Kedokteran FK USU
(2010-2014)
Konsultan THT Komunitas : Kolegium Ilmu Kesehatan THTKL/Perhati KL
(2005)
Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala Puskemas Lubuk Tarab, Kab. SawahluntoSijunjung, Sumatera Barat,
1992-1995.
2. Ketua Komite Medik, RSUD Cut Meutia Aceh Utara, 2005-2008.
3. Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh,
2008-2011.
4. Kordinator KKS Program Studi Pendidikan Dokter Unimal, 2012-2014.
5. Pemimpin redaksi Majalah IDI Aceh Utara-Lhokseumawe, 2010-2014.
6. Kepala Bagian/KMF THT-KL RSUD Cut Meutia Aceh Utara, 2017-sekarang
7. Ketua Komite Etik dan Hukum BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara,
2016-sekarang.
8. Ketua Komite Etik Penelitian BLUD RSU RSU Cut Meutia Aceh Utara,
2018-2021
9. Reviewer OJS Averous FK Unimal, 2020–sekarang
10. Ketua Bidang Penelitian Multi Sentra PP. Perhati KL, 2019-sekarang
30. 23
BAB III
MODAL NEKAD
KULIAH DOKTOR
(Kisah Perjalanan Seorang Anak Desa
dalam Menempuh Studi Program Doktor)
Oleh: Dr. Talizaro Tafonao31
3
Dosen Sekolah Tinggi Teologi Real Batam
31. 24
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Sebelum saya menjelaskan kisah perjalanan kuliah Doktor saya ini,
saya memperkenal diri terlebih dahulu. Nama Dr. Talizaro Tafonao,
S.Th., M.Pd.K, lahir di Hilimbowo, 14 Juni 1987 tepatnya di Desa Hili
alo’oa, Kecamatan Ulu Idanotae, Kabupaten Nias Selatan-Sumatera
Utara. Alamat tinggal sekarang ini di Pertokoan Permata Niaga Blok C
No 30 RT. 001 RW 001, Sukajadi, Batam Kota, Kepulauan Riau. Penulis
anak ke empat dari empat bersaudara. Penulis menyelesaikan Sarjana
Teologipadatahun2011diSTTBiwaraWacanaYogyakarta.Selanjutanya,
pada tahun 2014 menyelesaikan Magister Pendidikan Agama Kristen di
STT KADESI Yogyakarta, dan Tahun 2018 menyelesaikan Program Doktor
TeologiKonsentrasi:PendidikanAgamaKristendiSTTKADESIYogyakarta.
Kuliah di program Doktoral sesuatu yang sangat bergengsi bagi
semua kalangan, khusunya bagi para akademisi, tetapi untuk sampai
pada level ini membutuhkan proses yang tidak mudah. Banyak orang
beranggapan bahwa kuliah Doktor sangat sulit untuk diraih, karena
banyak tantangan dan hambatan yang mesti dihadapi. Misal, terbentur
oleh biaya, tugas kuliah dan riset yang harus diselesaikan, pekerjaan,
pelayanan, keluarga, dan lain sebagainya, sehingga tidak heran jika
sampai saat ini masih ada beberapa mahasiswa Doktor yang mengalami
kendala dan tidak sedikit diantara mereka gagal di tengah jalan karena
tidak bisa menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.
Dari sekian faktor tersebut, hampir semua orang yang menempuh
program doktor mengalaminya. Jujur, saya sendiri mengalamin hal
yang sama. Sejak saya kuliah program Doktor di Sekolah Tinggi Teologi
KADESI Yogyakarta, saya hanya bermodalkan nekad. Mengapa saya kata
kan demikian? Jika dilihat dari segi kemampuan keluarga sangat tidak
mungkin, karena keluarga saya bukan keluarga yang mampu secara
finansial. Jangankan bisa membiayai kuliah jenjang Doktor, kuliah S-1
atau S-2 saja tidak mampu. Saya lahir dalam keluarga yang sangat
sederhana pada salah satu Desa di Pulau Nias Sumetera Utara yaitu di
Desa Hili alo’oa Nias Selatan. Oleh karena kemurahan Tuhan, saya bisa
menempuh kuliah dari S-1, S-2 dan S-3 di Daerah Istimewa Yogyakarta.
32. 25
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Semua ini tidak lepas dari kerja keras,
cita-cita dan komitmen. Saya ingat kata-kata
motivasi dari bapak Presiden Soekarno “Gan
tungkan cita-citamu setinggi langit! “Ber
mimpilah setinggi langit”. “Jika engkau jatuh,
engkau akan jatuh di antara bintang-bintang
itu”. Kata-kata inilah yang membuat saya tetap
maju di tengah keterbatasan itu. Sekalipun di
sisi lain tidak mungkin hal itu terjadi karena
dari sisi dukungan keuangan sangat minim,
tetapi yang menarik bagi saya adalah setiap
kita memiliki mimpi atau cita-cita yang harus diperjuangkan dan direali
sasikan. Dalam merealisasikannya, maka diperlukan suatu usaha dan
pengorbanan. Kita harus berani mencoba. Jimmy Dean mengatakan
“Saya tidak bisa mengubah arah angin, tetapi saya bisa menyesuaikan
pela
yaran saya untuk selalu menggapai tujuan.” Artinya bahwa dalam
memperjuangkan sebuah mimpi hendaknya kita tetap fokus pada apa
yang kita perjuangkan, jangan risau dengan segala macam yang meng
hambatnya.
Ungkapaninimenjadialasansayauntukterusberjuangdalamsegala
keterbatasan yang saya alami. Sejak tahun 2012, saya sudah bergabung
dan menjadi staf di Sekolah Tinggi Teologi KADESI Yogyakarta, dan
pada tahun itu pula saya menempuh kuliah Magister Pendidikan Agama
Kristen (S-2) di Kampus tersebut. Saya bersyukur pada tahun 2014 saya
telahmenyelesaikankuliahS-2.PadasaatsayawisudaS-2keluargatidak
ada yang hadir karena suatu hal, tetapi setelah wisuda, saya baru mem
beritahukan kepada keluarga dan abang melalui telpon bahwa proses
wisuda sudah selesai dan berjalan dengan baik.
Atas capaian itu abang saya bangga sekali. Tuhan telah memberikan
pertolongansehinggasayadapatselesaitepatwaktu.Namun,disela-sela
percakapankamisaatituabangbertanyakepadasayatentangrencanaku
ke depan. Lalu saya menjawabnya saat itu juga bahwa rencana saya ke
dapan adalah masih ingin melanjutkan kuliah Doktor. Sejak abang men
dengar kata-kata itu, beliau tampak kurang setuju dan kurang respek,
33. 26
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
karena baginya keputusan yang saya pilih adalah keputusan yang sangat
tidak logis sebab keluarga tidak mampu mendukung secara materi
(keuangan). Menurut abang, saya bahwa lebih baik fokus pada pekerjaan
dulu,barumemikirkankuliahDoktor.Sebenarnyasarandariabangmasuk
akal, mengingat ketidakmampuan keluarga secara ekonomi, tetapi saya
tetap bersikeras atas komitmen awal bahwa apapun yang terjadi saya
tetapmelanjutkankuliahDoktorselagimasihmudadanadakesempatan.
Setelah selesai acara wisuda, kampus ini memiliki program untuk
me
nyekolahkan para staf. Pada saat itu ada lima orang staf yang sudah
ber
gelar Magister termasuk saya, tetapi kampus ini hanya memilih
tiga orang yang mendapat beasiswa untuk dikuliahkan pada program
Doktor tahun 2014 itu, yaitu Waket I, II dan III. Kami berdua masih belum
diberi kesempatan untuk mendapat beasiswa saat itu, tetapi kampus
ini memberi kesempatan untuk kuliah dengan syarat biaya sendiri. Dari
kesempatan itulah saya memberanikan diri untuk mendaftar kuliah
dengan modal mengajukan Proposal beasiswa ke Pulau Nias. Hal ini
disetujui oleh Pimpinan (Rektor/Ketua) kampus sekalipun Direktur
Pascasarjana saat itu kurang setuju karena kami baru selesai wisuda
dan juga belum memiliki biaya sama sekali. Namun, karena otoritas ada
pada Pimpinan, sehingga kami diperbolehkan untuk mengikuti proses
pendaftaran kuliah saat itu. Tepat pada tanggal 11-14 Agustus 2014 saya
bisa mengikuti kuliah perdana. Saya masih ingat mata kuliah yang keluar
saat itu adalah “Colloquium Didacticum”, yang diajar oleh Dr. Sentot
Sadono, M.Th., D.Th (Mantan Ketua STBI Semarang).
Sebelum proses perkuliahan ini dimulai, bapak Dr. Sentot Sadono
memberi beberapa arahan dan nasihat kepada mahasiswa. Dalam
arahannya beliu sedikit protes ke kampusterutama kepada Pimpinan
karena saya terlalu cepat diberi izin untuk kuliah Doktor. Beliau adalah
salah satu dosen kami di program Magister, sehingga sangat mengerti
keadaan kami. Bagi beliau hal ini dianggap buru-buru sebab saya belum
lama di wisuda dari S-2. Sebaiknya saya menunggu dulu beberapa saat
baru melanjutkan menempuh kuliah Doktor. Pihak kampus memberi
alasan kepada beliau bahwa saya tidak dibiayai oleh kampus, tetapi saya
kuliah dengan biaya sendiri (mandiri) tidak seperti halnya tiga orang
34. 27
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
teman tersebut, sehingga akhirnya diskusi berhenti sampai di situ dan
dilanjutkan dengan proses perkuliahan. Sepanjang proses perkualiahan
di kampus, saya mengalami pergumulan batin yang cukup serius, bahwa
pengajuan Proposal beasiswa di Pulau Nias khusus di Kabupaten Nias
Selatan tidak kunjung ada jawaban dari pemerintah saat itu. Hati ini
penuh dengan gundah gulana (sedih dan lesu) seolah-seolah tidak ada
harapan dan jalan keluar. jika mengandalkan gaji bulanan saja, maka
tidakcukupuntukmembayaruangkuliah. Untukpersoalaninisayatidak
menceritakannya kepada keluarga karena saya tahu keluarga tidak bisa
berbuat banyak.
Dengan kondisi seperti ini, akhirnya saya berpikir lebih baik berhenti
kuliah supaya saya tidak terbebani. Apalagi pihak kampus selalu
mengingatkan saya tentang biaya kuliah. Namun, ditengah-tengah
pergumulan batin tersebut saya ingat salah satu buku yang pernah saya
baca mengatakan, “Seorang pemenang selalu berpikir bahwa dirinya
menjadi bagian dari jawaban, sedangkan orang yang kalah menganggap
dirinya selalu menjadi bagian dari permasalahan yang dihadapi” (Supit,
2007:54). Kata-kata inilah yang membuat saya kembali bersemangat
untuktetapkuliahsekalipundidepanmataselaluadatantangan.Dengan
keyakinan yang saya miliki saya tetap berjuang sekalipun harapan saat
itu seakan telah sirna. Dan hal itu benar, pada bulan Agustus tahun 2015
Direktur Pascasarjana menginformasikan bahwa ada ujian rancangan
penelitian judul Disertasi kepada seluruh mahasiswa Doktor yang sudah
memenuhi proses akademik dan sudah bisa mengajukan diri untuk
mengikutiujiantersebut,tetapidengansyaratharusmenyelesaikanbiaya
administrasi di bagian keuangan.
Secara proses akademik, saya salah satu mahasiswa yang sudah
bisa mengikuti ujian tersebut, tetapi karena terkendala dengan dana,
maka saya tidak bisa mengikutinya. Ada rasa sedih secara manusiawi
karena tidak bisa ikut ujian seperti teman-teman yang lain, tetapi saya
tetap mencoba untuk bersabar sambil berdoa dan berusaha serta
menyelesaikan tugas-tugas kuliah dari dosen. Dengan harapan saya
bisa mengikuti ujian pada tahun berikutnya. Salah satu kegiatan yang
saya lakukan pada tahun 2015 adalah mempersiapkan rancangan judul
35. 28
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
penelitianDisertasi denganmencari berbagai referensidariberbagaiper
pustakaan yang tersedia, baik di kampus maupun di luar kampus, serta
mencari melalui google/internet, sambil saya menyelesaikan penulisan
buku pertama saya.
Pada tahun 2015 itu saya sudah mulai menulis buku, buku ini saya
kembangkandaridiktatmatakuliahyangsayaajarkankepadamahasiswa
dengan judul “Pendidikan Agama Kristen dalam Masyarakat Majemuk”.
Awalnya saya belum ada niat menulis buku, apa lagi menulis jurnal
karena saya masih fokus mengajar dan kuliah. Di kalangan kami, orang
Teologi Kristen, menulis itu bukan barang yang urgen karena belum
terlalu familiar dalam dunia tulis menulis, karena kami masih terlalu
yakindengandoamujizatbahwasegalasesuatudapatdiselesaikanhanya
dengan doa, tetapi syukur hal ini kami sudah bertobat saat ini dan sudah
melek dengan tulis menulis, hampir semua dosen-dosen yang ada di
kampus Teologi saat ini telah menulis buku maupun jurnal. Tidak tahu
dari mana ceritanya tiba-tiba saya iseng-iseng chat dengan teman lama
di facebook, yang saya anggap sebagai abang dan saudara selama ada
di Yogyakarta, karena dulu kami pernah satu perjuangan di salah satu
panti asuhan di Yogyakarta pada tahun 2005 dengan hanya makan nasi
tempe dan tahu. Nasib teman saya ini lebih baik dan dia sudah kuliah
Doktor di Universiatas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Banyak
hal yang kami bahas saat itu melalui chat facebook mulai dari pekerjaan,
pela
yanan dan keluarga. Namun, dalam percakapan itu, ada hal yang
lebih menarik yaitu tentang dunia menulis.
Abang ini bertanya kepada saya, sudah pernah menulis buku atau
belum,sayamenjawabnyabelumbang,laludiabilangkepadasayakamu
sudah kuliah Doktor masa belum ada tulisan satu pun? Buat apa bergelar
Doktor kalau tidak memiliki karya. Itu disampaikan sambil bergurau dan
ketawa saat itu. Lanjutnya lagi seorang kandidat Doktor harus sudah
me
miliki tulisan dengan nada yang lembut tetapi menusuk lubuk hati,
jika tidak menulis berarti itu bukan Doktor sesungguhnya, tetapi Doktor
abal-abal atau kaleng-kaleng. Saya senyum-senyum sambil menahan
malu saat itu, karena apa yang disampaikan oleh beliau itu benar bahwa
seorang Doktor harus mampu mempertahankan keilmuannya dan
36. 29
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
aktivitasmenulissertariset.Haliniharussudahdilakukansejakdibangku
kuliah dan dilanjutkan serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak terjadinya percakapan itu, maka sejak itu pula saya belajar
melatih diri untuk menulis dengan dibimbing oleh abang Elia Tambunan
sambil saya mempersiapkan rancangan judul penelitian Disertasi saat
itu, sehingga sebelum saya lulus dari bangku kuliah Doktor saya sudah
menulis beberapa buku dan Jurnal Nasional, hal ini bisa dilihat dalam
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Sesusi Surat Edaran dari
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan nomor:
B/323/B.B1/SE/2019 tentang Publikasi Karya Ilmiah pada Program
Sarjana, Program Magister, dan Program Doktor, bahwa setiap lulusan
khususnya di program Doktor wajib melakukan publikasi ilmiah di jurnal
nasional yang terakreditasi minimal peringkat Sinta 3 atau diterima di
jurnal internasional bereputasi. Secara tidak langsung surat edaran ini
saya sudah melakukan sebelumnya, dan artikel saya sudah diterbitkan
pada salah satu jurnal yang terakreditasi Sinta 3 pada Januari 2018.
Tulisan-tulisaninimenambahsemangatbarubagisayadalammenyusun
judul penelitian Disertasi.
Setelah tahun 2015, dan sekarang memasuki tahun 2016, pada awal
tahun2016tersebutsayamasuksemesterIV(empat)dansemesterinikita
masih mengikuti proses perkuliahan serta berbagai kegiatan akademik
dengan tugas yang bertumpuk-tumpuk dari dosen. Sebelum mengakhiri
semester tersebut Direktur Pascasarjana kembali menginformasikan
tentangjadwalujianjudulpenelitianDisertasi/rancanganpenelitianbagi
mahasiswayangsudahmemenuhisyaratakademik.Informasiinidi-shere
didalamgrupwhatsappmahasiswaDoktor.Selainpengumumantersebut
DirekturPascasarjanajugamenyampaikantentangprosedurpenyusunan
karya ilmiah yang berlaku di Sekolah Tinggi Teologi KADESI Yogyakarta
khususnya di program Doktor sebagai berikut:
1. Sidang terbuka 1: Menyiapkan judul penelitian Disertasi beserta de
ngan kisi-kisi dan Bab I (satu) dengan mengajukan permohonan ke
pada Direktur Pascasarjana untuk mendapatkan persetujuan dalam
mengikuti Sidang terbuka 1 (satu).
37. 30
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
2. Sidang tertutup 1: Melakukan validasi angket (Judul, kisi-kisi dan
angket) oleh Promotor I, II, & III yang diketahui oleh Direktur Pasca
sarjana untuk dibuat berita acara.
3. Sidang terbuka 2: Mengajukan dan mengikuti Ujian Proposal mulai
dari Bab I, II, III dan Angket, yang setujui oleh promotor I, II & III
beserta aturan lainnya.
4. Sidang Tertutup 2: Menguji dan memeriksa hasil uji statistik dan
temuan-temuan penelitian, yang dilakukan oleh Promotor I, II dan
III dan diketahui oleh Direktur Pascasarjana.
5. SidangTerbuka3: Mengajukan permohonan untuk mengikuti sidang
Promovendus-Doktor dengan menyerahkan Disertasi dengan
lengkap yang sudah disetujui oleh Promotor I, II, III dan diketahui
oleh Direktur Pascasarjana untuk diuji.
Setelah saya membaca aturan dan pengumuman tersebut di grup
whatsapp, saya tidak mikir panjang lansung mendaftarkan diri dengan
membawa surat permohonan untuk mengikuti ujian judul penelitian
Disertasi sesuai tanggal dan bulan yang sudah ditentukan oleh bagian
akademik. Namun, lagi-lagi saya terbentur dengan keuangan, sehingga
waktu itu saya mencoba untuk mendiskusikan hal ini kepada pihak
kampus bahwa saya mau maju ujian hanya saja uang yang saya bawa
masih belum cukup, tetapi dengan meyakinkan Direktur Pascasarjana
dan juga bagian keuangan bahwa saya akan segera membayar uang sisa
tersebut sebelum ujian tiba.
khirnya Direktur Pascasarjana dan bagian keuangan menyetujui
per
mintaan saya itu sehingga pada saat itu nama saya dimasukkan di
dalam daftar ujian sebagai peserta, tetapi ada penegasan di sini bahwa
bila tidak melunaskan biaya ujian sampai pada hari H-nya maka nama
sayaakandicoretdaridaftarujiantersebut.Ketikamendengarhalituada
rasa senang tetapi ada juga rasa sedih karena saya memikirkan bagai
mana cara melunaskan sisa uang tersebut dalam waktu yang sangat
singkat. Bila saya menelpon keluarga, maka ada alasan bagi mereka
bahwa bukankah dulu kami pernah mengingatkan, bahwa kami tidak
38. 31
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
mampu membantu secara keuangan? Akhirnya niat untuk menelpon
ke
luarga tidak jadi saat itu.
Keadaan saya saat itu mengalami delematis antara saya mau maju
atau mundur, semuanya campur aduk dalam pikiran ini. Sekalipun be
gitu saya tetap berusaha dengan mencari berbagai solusi. Salah satu
usaha yang saya lakukan saat itu adalah mencoba men-share hal ini
kepada beberapa teman. Setelah saya menceritakan hal ini kepada
teman-teman ternyata ada juga diantara mereka yang terbebani untuk
membantu, walaupun tidak seberapa nominalnya tetapi bisa membantu
dan meringankan. Dengan berat hati pula, saya membuka celengan
pribadi untuk mencukupkan dana tersebut. Akhirnya setelah uang itu
kumpul, lalu saya antar langsung ke bagian keuangan sebagai bukti
bahwa saya serius dan menempati janji sebelumnya, sehingga waktu itu
sayadapatmengikuti SidangTerbukaSatuujianjudulpenelitianDisertasi
pada bulan Agustus 2016 dan akhirnya judul penelitian Disertasi yang
saya ajukan kepada dosen penguji dapat diterima dan rekomondasikan
untuk melakukan penelitian berikutnya. Penelitian saya adalah seluruh
guru-guru Sekolah Dasar Agama Kristen Se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sejak diterima judul penelitian Disertasi saya, sejak itu juga diberikan
promotor/pembimbing oleh Direktur Pascasarjana. Promotor pertama
adalahDr.SentotSadono,M.Th.D.Th(DosenSekolahTinggiTeologiBerita
Hidup Solo), Promotor kedua adalah Prof. Dr. Kristian H. Sugiyarto, Ph.D
(Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta) dan Promotor ketiga adalah
Dr. Sukarna, M.Th (Dosen Sekolah Tinggi Teologi KADESI Bogor).
Setelah mendapatkan promotor dan surat pengantar/permohonan
izin penelitian yang disampaikan langsung kepada Pembinas Kristen
Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mendapatkan izin
penelitian. Puji Tuhan surat tersebut langsung ditanggapi atau direspon
oleh Bapak. Petrus Marija, M.Th selaku Pembinas Kristen Kemenag
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memberi izin kepada saya dalam
mela
kukan penelitian kepada guru-guru Sekolah Dasar Agama Kristen
Se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Lega rasanya setelah mendapatkan
izin tersebut dan sejak itu saya bekerja keras bertemu kepada para
39. 32
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
pengawas pendidikan dan guru diberbagai Kabupaten dan Kota untuk
memperkenalkan diri sambil melakukan observasi dan wawancara baik
kepada Pengawas pendidikan maupun kepada guru.
Dari sini saya mulai merasakan betapa sulitnya melakukan riset
lapangan dan kita diperhadapkan banyak hal termasuk jarak yang
harus ditempuh serta orang-orang yang kita teliti dan mereka memiliki
kesibukkan tersendiri. Setelah mendapatkan informasi dari lapangan,
lalu pada malam harinya saya menulis dan meredaksikan di dalam latar
belakang Proposal penelitian. Saya harus bekerja keras saat itu karena
kampus ini hanya memberikan waktu kurang lebih lima bulan sejak
mengikuti dan diterma judul penelitian Disertasi sampai pada ujian Pro
posal penelitian pada bulan Desember yang akan datang, sehingga saya
mengejar deadline yang sudah tetapkan itu.
Latar belakang yang sudah saya siapkan dan tulis sering kali tidak
sesuai dengan keinginan para promotor. Dari Latar belakang sampai
ke Bab II atau landasan teori cukup lama accoord (acc) dari promotor,
karena berkali-kali promotor kedua yakni Prof. Kristian mencoret latar
belakang tulisan saya, saya tahu bahwa beliau adalah ahli pendidikan.
Menurut beliau, dalam menggali permasalah di lapangan itu harus lebih
spesifik, dalam hati saya mengapa penjelasan ini bukan dari kemarin
disampaikan, sehingga saya tidak terlanjur mengumpulkan data-data
yang tidak sesuai. Hati ini memberontak secara manusia karena sudah
berkali-kali melakukan pembimbingan tetapi tidak ada titik temu antara
saya dengan promotor. Akhirnya dengan berat hati, saya kembali lagi
melakukan pertemuan dengan Pengawas pendidikan serta mendatangi
beberapa guru-guru di sekolah-sekolah saat itu untuk mengkroscek data
yang valid.
Selain persolan tersebut, saya juga menghadapi para promotor lain
seperti promotor ke satu yang cukup jauh tempat tinggalnya di Boyolali
Jawa Tengah dan membutuhkan waktu untuk bertemu dengan beliau
setiap kali bimbingan. Promotor ini juga tidak mau menerima bimbingan
melalui via email, sehingga saya berupaya mencari waktu yang tepat
untuk bisa bimbingan secara langsung. Pada bimbingan awal ini masih
40. 33
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
berjalandenganbaikbersamabeliautidaksepertiyangsayahadapipada
promotor kedua sebelumnya, sekalipun pertemuan ini selalu dilakukan
setiap sore sehingga sering kali pulang larut malam bahkan pernah
sampai rumah hampir jam 01.00 dini hari, di sini masih ditemani oleh
teman yang sama dengan bimbingan sama beliau saat itu. Namun, di
waktu lain pernah saya pergi sendiri dari Kota Yogyakarta naik sepeda
motor mulai dari jam 12.00 siang tiba di rumah promotor jam 18.00 sore,
karena sepanjang perjalan itu hujan deras sehingga beberapa kali saya
kesasar karena lupa jalan, akibatnya saya terlambat sampai di rumah
promotor. Saya bersyukur bisa sampai dengan selamat sekalipun dalam
keadaan basah guyup. Namun, sirnalah semangatku ketika ketemu
dengandosenpromotorsaatitu,bahwabeliaumarahkarenaterlalulama
dia menunggu saya, saya mengakui bahwa itu kelalaian saya dan faktor
alam yang tidak pernah diduga dan hal ini bukan dibuat-buat. Sebagai
mahasiswahanyamengakusalahatasketerlambatantersebut,tetapihati
ini menjerit betapa susahnya bertemu dengan dosen promotor.
Lain lagi dengan promotor yang ketiga. Promotor yang ketiga ini
tidak sedekat rumah promotor yang ke satu dan kedua. Promotor ketiga
ini jauh tempat tinggalnya yaitu tinggal di Bogor. Promotor ini masih bisa
membimbing mahasiswa melalui via email, tetapi ada persoalan yang
cukupmenyitawaktu,pikirandantenagaadalahpadasaatsayamengirim
materi Proposal penelitian Disertasi di via email sering kali beliau tidak
ada di tempat, karena beliau sering pergi ke luar daerah seperti pergi
ke Papua, Nias dan daerah lain sehingga tidak ada waktu bagi beliau
untuk mengecek Proposal penelitan tersebut, bahkan ketika saya telpon
kadang tidak aktif berhari-hari karena beliau berada di tempat yang
tidak ada jaringan. Sekalipun sudah dicek tidak seperti yang dilakukan
oleh Promotor sebelumnya, beliau ini hanya mengikuti apa yang sudah
diarahankan oleh promotor yang lainnya, sangat miris bukan?
Waktu terus berjalan, sehingga tidak terasa telah memasuki bulan
Desember 2016. Sesuai dengan kesepakatan dan jadwal yang sudah
ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana sebelumnya bahwa pelaksanaan
ujian Proposal penelitian Disertasi akan dilaksanakan pada bulan
41. 34
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Desember 2016, sehingga pada awal bulan Desember tersebut kembali
Direktur Pascasarjana mengingatkan seluruh mahasiswa untuk segera
me
nye
rahkan materi Proposal penelitian kepada bagian akademik
karena ujian akan segera dilaksanakan. Tetapi sebelum sampai pada
Ujian Proposal harus melewati Sidang tertutup satu bersama dengan
promotor I, II & III dan Direktur Pascasarjam sebagai syarat untuk maju
Ujian Proposal dengan ketentuan adalah harus melakukan mevalidasai
angket berdasarkan latar belakang/Bab I, Bab II dan kisi-kisi yang ada,
sehingga waktu itu saya berupaya melakukan pembimbingan kepada
para promotor untuk menjalankan semuanya itu serta mendapatkan izin
dan tandatangan dari semua promotor. Namun, tidak semulus yang saya
bayangkan karena ada diantara promotor, yang sedang sibuk dengan
kegiatan di luar daerah sehingga saya berusaha menunggu kembalinya
dari daerah tersebut.
Waktuitusayahampirputusasakarenasayabelumbisamendapatkan
tandatangan salah satu dari promotor. Jika tidak mendapatkan izin dan
tandatangandaripromotormakasayatidakbisamengikutiujianProposal
penelitian Disertasi berikutnya, karena aturan tersebut sudah ditetapkan
oleh kampus, dan seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Di tengah
kegalauan saat itu, saya tetap berpikir positif dan menyemangati diri
sendiri bahwa segala sesuatu ada solusinya. Salah satu ayat Kitab Suci
yang menguatkan saya berkata “Serahkanlah segala kekuatiranmu
kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” 1 Pet. 5:7. Senada hal
itu, ada satu kata-kata motivasi yang pernah saya baca begini bunyinya
“Jangan pernah meremehkan kekuatanmu sendiri. Kamu dilahirkan
untuk suatu tujuan dan diberkati dengan kekuatan untuk mencapainya”.
Melalui kata-kata ini saya mencoba menenangkan diri dengan situasi
yangsayaalamisaat itu,bahwapertolonganTuhanitutidakakanpernah
terlambatdanterduga.Benarsaja,pagi-pagisubuhhariSabtuHandphone
sayaberderingkarenaadapanggilanmasukdanternyatayangmenelpon
saya saat itu adalah salah satu dari promotor yang akan turun di Bandara
Udara Adisutjipto Yogyakarta, beliau berpesan bahwa segera datang ke
Bandara untuk bertemu dan melakukan bimbingan Disertasi.
42. 35
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Dengan mendengar hal itu, saya langsung pergi ke Bandara. Setelah
pertemuan itu, saya kembali ke rumah dengan mempersiapkan segala
sesuatu berkaitan dengan persiapan ujian. Jujur saat itu hati ini sangat
gembira setelah mendapatkan tandatangan dan izin dari promotor
untuk bisa ikut ujian selanjutnya. Tetapi lagi-lagi saat itu, saya terbentur
dengan keuangan, bayangkan saja selama kurang lebih 5 bulan tidak
sedikit saya menghabiskan uang untuk wara wiri di lapangan belum lagi
kebutuhansehari-hari,belibuku,fotocopydanlainsebagainya.Mungkin
ada yang bertanya bukankah saya ini sudah bekerja? Benar bahwa saya
sudahbekerjatetapigajiyangsayadapatkanhanyamenutupikebutuhan
sehari-hari saja.
Setelah saya menyiapkan seluruh materi ujian, lalu saya menelpon
teman lama di Jawa Tengah dengan memberitahukan kepadanya bahwa
saya membutuhkan bantuannya, karena saya ada dalam kesulitan saat
ini. Saya mohon bantuannya supaya saya bisa ikut ujian kali ini. Jika
saya tidak bisa ikut ujian bulan ini maka saya tidak bisa wisuda tahun
depan. Dengan mendengar hal itu beliau tidak pikir panjang, beliau
langsung meminta nomor rekening untuk mentransfer uang yang bisa
dia bantu saat itu. Setelah uang itu masuk di rekening, puji Tuhan cukup
untuk bayar ujian saat itu. Dan setelah mengambil uang tersebut dari
rekening, saya langsung menyerahkan kapada bagian keuangan serta
materi ujian yang akan diujikan pada hari berikutnya. Akhirnya pada
bulan Desember 2016, saya mengikuti ujian Sidang terbuka dua yakni
ujianseminarProposalDisertasi.Padatahapinisayamemaparkanpokok-
pokok pikiran yang telah dituangkan dalam sebuah Proposal Disertasi
di hadapan para Penguji Proposal Disertasi. Tahap ini sangat sulit bagi
saya untuk menjelaskan dan mempertahankan karya yang saya sudah
siapkan beberapa bulan sebelumnya, karena saya harus memiliki tujuan
pencapaian novelty (kebaruan) pemikiran ilmu terhadap kajian yang
sedang saya tulis serta saya juga mengalami kesulitan dalam menjawab
beberapapertanyaanparapengujisaatitu.Tetapidengandata-datayang
saya miliki sesuai dengan bukti-bukti yang saya peroleh dari lapangan itu
menjadi salah satu penguatan serta dasar kajian teori dalam Proposal,
sehinggasayadapat mempertahankanujianProposaltersebut, selainitu
43. 36
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
juga promotor pertama membantu saya untuk memperjelaskan tentang
Proposal saya ini kepada para penguji yang lainnya bahwa mahaiswa
ini telah bekerja keras dalam mengumpulkan data-data tersebut serta
mempersipkan teori dan hal itu benar adanya, sehingga para penguji
lain
nya dapat menerima argumen dan penjelasan tersebut. Akhirnya
saya lolos dari ujian Proposal tersebut dengan beberapa catatan yang
harus direvisi.
Setelah melewati ujian seminar Proposal, akhirnya kita masuk di
tahun2017.Padatahun2017tersebut,sayaterusmelakukanpertemuan-
pertemuankepadaparaguru-gurumulaidaribulanFebruari,Maret,April,
Mei dan Juni 2017 melalui Kegiatan Kelompok Guru (KKG) diberbagai
tempat yang sudah disebut di atas dalam rangka untuk mengumpulkan
data-data penelitian sesuai arahan para promotor dan penguji sebelum
nya. Berikut ini adalah foto-foto pertemuan dengan guru dan pengawas
pendidikan pada bulan-bulan tersebut.
Di sela-sela kesibukan dalam mengajar, saya juga sambil melakukan
pertemuan-pertemuan kepada para guru, selain saya melengkapi kajian
teori Disertasi. Hasil kajian tersebut saya memperbaiki angket penelitian
berdasarkancatatandanusulandariparaPromotordanPengujipadasaat
ujian seminar Proposal untuk diuji coba kepada beberapa responden.
Dalam mempersiapkan angket tersebut, saya juga mengalami kesulitan
dari promotor karena ada beberapa angket yang harus diperbaiki karena
tidak sesuai dengan kajian yang saya lakukan, tetapi saya terus berjuang
sampai para promotor menyetujui bahwa kajian dan angket sudah
sesuai dan bisa dibagikan kepada responden, tetapi sebelum dibagikan
kepada responden harus divalidasi oleh tim ahli terlebih dahulu. Setelah
divalidasiolehtimahli,makahasilnyasayahitungapakahadayanggugur
atau tidak. Angket yang gugur diperbaiki ulang baik dari segi redaksi
maupun subtansinya.
Setelah melewati proses itu maka segera saya melakukan uji coba
kepada beberapa responden di lapangan dengan meminta izin kepada
Pengawas pendidikan untuk bisa bertemu dengan guru-guru. Dan puji
44. 37
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Tuhan ada waktu untuk bertemu dengan guru-guru berdasarkan infor
masi yang disampaikan oleh para Pengawas pendidikan.
Setelah angket diuji coba dan diisi oleh responden, lalu saya kum
pulkandandiolahmelaluiSPSS.Hasilolahantersebutdianalisistermasuk
melihat apakah ada angket yang gugur atau tidak. Angket yang sudah
gugur tidak dipakai lagi, hanya angket yang memenuhi syarat yang
digunakanuntukdiujicobakembalikepadarespondenselanjutnya.Pada
tanggal 13 Mei 2017 dan tanggal 12-13 Juni 2017 melakukan pembagian
angketkepadarespondenterakhirdiGedungBalaiPamungkasdanHotel
Sahid Yogjayakarta.
Setelah selesai diisi angket penelitian terakhir oleh responden, lalu
saya mengumpulkan angket tersebut untuk diolah kembali oleh SPSS
untukmengetahuihasil.Pengolahandatainimembutuhkanwaktukurang
lebih 2 minggu. Setelah menemukan hasil, maka saya menuangkan dan
menjelaskan di dalam Bab IV sebagai hasil terakhir dari penelitian serta
membuat kesimpulan di Bab V tentang apa yang didapatkan dalam
ka
jian teori dan juga hasil penelitian. Selanjutnya, saya melakukan
pembimbingan serta Sidang tertutup dua kepada promotor I, II, III
dan diketahui oleh Direktur Pascasarjana dalam rangka menguji dan
memeriksa hasil statistik dan temuan-temuan penelitian sebelum maju
ujian terakhir. Kurang lebih 3 minggu saya melakukan pembimbingan
hal ini dengan harus bertemu dengan promotor, mulai dari promoto
satu sampai kepada promotor yang ketiga secara intensif diberbagai
tempatuntukmempresentasikanhasilpenelitianyangtelahdidapatkan,
tetapi tidak semulus yang saya pikirkan saat itu, karena banyak hal yang
harus diperbaiki karena ada beberapa bagian yang tidak sesuai, apa lagi
diantarapromotormemilikipemahamanyangberbedadalammemahami
hasil penelitian tersebut, sehingga saya bolak-balik untuk merevisi
kembali apa-apa saja yang menjadi catatan dari promotor.
Setelah melewati proses di atas dan menemukan titik terang atas
se
mua persoalan yang ada, sehingga akhirnya para promotor memberi
dan menyetujui saya maju ujian dengan syarat harus mengajukan
per
mohonan untuk mengikuti sidang Promovendus-Doktor dengan
45. 38
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
menyerahkanDisertasiyangsiapdiuji,yangditandatanganolehpromotor
I, II, dan III serta wajib menyerahkan Form bimbingan selama menyusun
Disertasi. Tetapi untuk melengkapi semua ini saya harus mengatur
waktu untuk bertemu dengan para promotor termasuk promotor ketiga,
yang rumahnya ada di Bogor, hanya meminta tandatangan atau perse
tujuan kepada promotor ketiga saja saya harus pergi ke Bogor selama
tiga hari. Betapa susahnya memperjuangkan menyelesaiakan sebuah
karya ilmiah demi memperoleh gelar Doktor. Setelah sampai di Bogor,
saya langsung bertemu dengan promotor ketiga, yang selama ini hanya
bertemu pihak e-mail. Puji Tuhan, kini sudah bisa bertemu secara
langsung dengan beliau dan belaiu menyetujui saya maju ujian yang
terakhirdenganmenandatanganilembaranpersetujuandiDesertasisaya.
Setelah pertemuan tersebut saya langsung pulang ke Yogyakarta untuk
mempersiapkandiridalammengikutiujianpadatanggal24Agustus2017.
Sekalipun hal di atas sudah lengkap, tetapi setiap ujian pasti yang
menjadi pergumulan saya adalah masalah keuangan yang masih minim,
karena uang ujian saat itu masih cukup besar. Saya tidak menyerah
dengan keadaan itu karena saya sudah melewati berbagai proses sebe
lum
nya, apa lagi Disertasi saya telah disetujui oleh promotor, maka
dengan itu saya berupaya untuk mendapatkan uang ujian tersebut
sampai acara wisuda. Itulah komitmen saya pada saat pulang menuju
Yogyakarta saat itu. Setelah sampai di Yogyakarta Pimpinan kampus
mengumpulkankamikhusunyastafyangakanmajuujiansaatitudengan
tujuan adalah menanyakan bagaimana kesiapan dalam mengikuti ujian
termasuk dana, karena waktu itu kami berdua belum melaporkan diri
apakah kami maju ujian atau tidak. Pada waktu pertemuan tersebut,
saya terus terang bahwa saya maju ujian hanya saja uang masih dalam
proses pencairan. Karena sebelumnya saya telah mengumpulkan dan
minta bantuan dari teman-teman yang ada di gereja untuk mencari
solusi dalam menyelesaikan masalah keuangan ini, sehingga waktu itu
ada solusi yaitu ada teman yang bekerja di salah satu Rumah Sakit di
Yogyakarta untuk membantu dengan meminjam uang koperasi yang ada
di tempat ia bekerja saat itu. Jumlah pinjaman waktu itu cukup besar,
karena saya harus melunasi uang ujian, wisuda dan uang kuliah. Sistem
46. 39
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
pengembalian uang koperasi ini dengan mencicil setiap bulan beserta
dengan bunganya. Tidak ada solusi lain selain itu dan mau tidak mau
saya harus melakukannya asalkan beban saya selesai dari perkuliahan
dan terwujud cita-cita besar ini. Uang yang saya pinjam dari koperasi ini
masih saya bayar setelah saya menikah, karena waktu itu saya masih
belummenikahpadawaktumenyelesaikankuliahDoktor,sehinggaistriku
kagetketikakamisudahberkeluarga.Diabertanyakepadasayamengapa
masih ada utang, saya bilang bahwa dulu waktu saya menyelesaikan
kuliahsayapinjamuangdarikoperasiuntukmenyelesaikankuliahDoktor,
karena waktu itu tidak ada uang sama sekali.
Akhirnya uang tersebut cair, setelah uang itu cair saya langsung
segera menyelesaikan seluruh administrasi berkaitan dengan ujian dan
wisuda dan lain sebagainya. Dan akhirnya hari-hari yang kita tunggu dan
menegangkan telah tiba yaitu Sidang terbukan tiga yang dilaksanakan
pada bulan Agustus 2017. Pada saat giliran saya maju ujian, saya sempat
panas dingin ketika menyelesaikan pemaparan atau penjelasan tentang
hasil Disertasi yang telah saya tulis, setelah menyelesaikan hal itu maka
para penguji mulai bertanya tentang isi dan hasil penelitian yang telah
saya lakukan itu. Keadaan ini sangat menegangkan dimana saya harus
menjawabseluruhpertanyaan-pertanyaanparapengujidenganlugasdan
logis sesuai dengan data yang saya miliki. Salah satu kunci rahasia yang
saya lakukan saat itu adalah semua data-data saya persiapkan sebelum
maju ujian, sehingga tidak ada celah bagi para penguji untuk bertanya.
Salah satu dosen penguji eksternal, yang menguji saya waktu itu adalah
Dr. Saur Hasugian, M,Th., D.D. Beliau ini adalah mantan Direktur Jenderal
BimbinganMasyarakatKristenKementerianAgamaR.Idanbeliauinijuga
adalah utusan dari pemerintah saat itu. Pertanyaan-pertanyaan beliau
cukup membuat saya gugup sedikit, tetapi saya tetap fokus pada materi
yang telah saya siapkan termasuk dengan pertanyaan-pertanyaan para
penguji lainnya serta para Profesor.
Setelah ujian dilaksanakan maka dilaksanakan Yudisium. Jujur saat
itusayasempatdeg-degkan,sayasecaramanusiaberpikirjangan-jangan
tidak lulus, karena sebelumnya ada beberapa yang tidak lulus karena
47. 40
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
nilainyasangatrendah.KetikaPempinankampusmengumkanhasilakhir
dari ujian tersebut, beliau mengatakan bahwa “hari ini adalah hari yang
istimewa bagi saudara-saudiri bagi lulus, tetapi bagi yang belum lulus
masih diberikan kesempatan untuk perbaiki Disertasinya dengan harus
bimbingansamapromotornya.Olehkarenaitu,sayaselakuPimpimpinan
mengumumkan bahwa hari ini semuanya Lulus Ujian. Dan mulai hari ini
saudara-saudari berhak menggunaka Gelar Akademik yaitu (Dr) Doktor
Teologi dengan Konsentrasi Pendidikan Agama Kristen.
Ketika mendengar pengumuman tersebut sangat lega rasanya
setelahmelewatiprosesyangcukuppanjangyangtelahmengurastenaga,
pikiran dan materi selama ini. Segala pujian dan hormat dikembalikan
kepadasumberilmuyaitukepadaTuhanYangMahaEsa, sehinggaproses
perkualihan telah selesai dengan baik. Sebenarnya tindakan yang saya
lakukan ini adalah tindakan paling nekad, karena kuliah tanpa modal.
Akibatnya saya terseok-seok dalam perjalanan namun Tuhan yang saya
percaya, yaitu di dalam Yesus Kristus tidak pernah meninggalkan saya
sedetikpun.Itulahyangsayarasakanselamabergulatandalamakademik
dan bergulan secara iman. Antara iman dan pengetahuan harus berjalan
beriringan.
Setelah ujian selesai, lalu dilanjutkan dengan berbagai revisi atau
perbaiki dan penjilitan Disertasi yang ditandatang oleh para promotor I,
II,III,DirekturPascasarjanadandiketahuiolehRektoratauKetuaSekolah
Tinggi Teologi KADESI Yogyakarta dalam hal ini Dr. Muner Daliman, MA.,
M.Pd.K.,M.Th. Setelah itu maka acara selanjutnya adalah acara wisuda,
yang dilaksanakan pada tanggal 18 Sepertember 2017.
Ada kebahagian tersendiri terlihat dari wajah yang mungil itu dan
terharu pada saat diberi selamat oleh Ketua kepada saya bahwa setiap
orang sudah menyelesaikan seluruh proses akademik maka layak diberi
pujian kepada orang tersebut sebagai seorang yang terpelajar. Sekalipun
saat itu sempat mengeteskan air mata pada saat turun dari podium
karena saya ingat masa-masa perjuangan yang tidak mudah untuk di
lewatimenurutsaya,sepertiyangsudahsayaceritakandariawal.Namun
semua itu berubah ketika kata-kata ucapan selamat berdatangan dari
48. 41
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
teman-teman, kolega dan saudara bahwa proses itu tidak semua orang
bisa melewatinya. Hanya orang-orang yang bertahan, sabar, gigih dan
tanpa mengenal lelah yang selalu sampai pada titik tersebut.
Tetapidibaliksukacitaituseringkalikitatidakpernahterpikirkanapa
yangakanterjadikedepan.Kamiinisecaraakademiktelahmenyelesaikan
semua proses akademik, tetapi dalam perjalanannya ada saja persolan
lain yang tidak pernah kami pikirkan khususnya kami yang lulus tahun
2017 itu seharusnya ijazah kami ditandatangani oleh pemerintah dalam
hal ini Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian
Agama R.I bagi prodinya yang belum terakreditasi BAN PT tetapi ternyata
aturan itu sudah tidak berlaku sejak tahun 2016. Sehingga kami yang
lulus tahun 2017 gantung total karena prodi Doktor ini masih belum di
kunjungi oleh Asesor dari BAN-PT. Borang S-3 ini sudah masuk di BAN
PT beberapa bulan sebelumnya, namun belum dikunjungi oleh Asesor.
Hampir satu tahun kami tidak memegang Ijazah, secara manusia kami
seperti dirugikan tetapi dengan kemurahan Tuhan pada akhir bulan
Juni 2018 Asesor dari BAN-PT datang untuk men-asesmen prodi Doktor
tersebutsehinggahasilkeluarpadatanggal19September2018.Akhirnya
kampusinimengambilkebijakansupayakamikuliahkembalilagidengan
mengambilbeberapamatakuliahsehinggatahunkelulusankamiadalah
tahun 2018 disamakan dengan yang lain, sehingga ijazah kami itu lebih
itumantap.Inilahliku-likuperjalankuliahsayaselamamenempuhkuliah
Doktor. Tidak tahu berapa materi, tenaga, pikiran dan air mata yang
dikorbankan saat itu, namun yang saya tahu dan percaya bahwa usaha
tidakpernahmengkhianatihasil.Jangantakutmelangkahdanjanganlah
fokus pada hal-hal yang tidak memberimu kekuatan, percayalah bahwa
ada Tuhan memampukan setiap kita. Semoga kisah perjalan Doktor
saya ini dapat menginspirasi serta menjadi berkat bagi kita semua.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada lembaga dimana saya
dididik dan kepada para dosen yang telah berupaya mengarahkan dan
membagikan ilmunya kepada saya, sehingga saya dapat memperoleh
gelarDoktordalamBidangTeologiPendidikanKristen.Shalom,Ya’ahowu,
Horas, Maturnuwun dan Saohagolo. Amin…!
49. 42
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Biodata Penulis
Nama : Ps. Dr. Talizaro Tafonao, S.Th., M.Pd.K
Tempat/tanggal lahir : Hilimbowo, 14-06-1987
Email & No. Whatsapp : talizarotafonao@gmail.com/085228423107
Riwayat Pendidikan :
1. SarjanaTeologi (S.Th) dari SekolahTinggiTheologi BiwaracanaYogyakarta
Tahun 2011;
2. Magister Pendidikan Agama Kristen (M.Pd.K) dari Sekolah Tinggi Teologi
KADESI Yogyakarta Tahun, 2014;
3. Dorktor (Dr) dari Sekolah Tinggi Teologi KADESI Yogyakarta Tahun 2018
Riwayat Pekerjaan :
1. Dosen tetap dan Staf full timer di Sekolah Tinggi Teologi KADESI
Yogyakarta dari tahun 2013–2020
2. Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Teologi REAL Batam dari 2021-sekarang
3. Pendeta Pembantu di GBI Teleios Yogyakarta 2015;
4. Wakil Ketua I DPD Himpunan Masyarakat Nias lndonesia Yogyakarta
dari 2018-2022;
5. Bendahara Umum Perkumpulan Doktor Indonesia (PDNI) 2021-2024
6. Reviewer/Mitra Bestari dan Editor di beberapa Jurnal di Perguruan Tinggi
Agama Kristen dan Universitas di Indonesia.
50. 43
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
BAB IV
REZEKI AKAN MENCARIMU
SEBAGAIMANA UPAYAMU
MENCARINYA
Oleh: Dr. Lailatul Usriyah41
4
Dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
51. 44
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
Kisahmenjadiseorangdoktorternyatatidaklahmudah,sebabbanyak
hal yang harus dilalui. Perjuangan keras terus dibutuhkan agar bisa
mencapai cita-cita yang diharapkan tersebut. Tiap tahap dilalui dengan
penuh semangat dan perjuangan walaupun terkadang rasa malas itu
menghantui. Meski demikian saya berusaha untuk menepis rasa malas
itu, supaya cita-cita besar tersebut dapat terwujud.
Di balik setiap kesuksesan pasti selalu ada proses dan lika-liku
kisah dalam mencapainya. Tak beda jauh, dalam belajar dan menuntut
ilmu juga diwarnai dengan pasang surut problematika yang mengiring
perjalanannya. Tidak bisa dipungkiri untuk menjadi doktor tidak mudah
seperti membalikkan tangan. Perlu perjuangan dan berbagai strategi
untuk menggapainya. Niat saja tidak cukup tetapi perlu kerja keras
dan kerja cerdas. Begitu pula yang saya alami saat mencapainya. Pada
tahap awal pendaftaran waktu itu, saya mengikuti program Mora dengan
mengambil di perguruan tinggi IAIN Tulungagung yang ada program
studi Manajemen Pendidikan Islam. Hal ini saya lakukan agar program
studi tersebut linear dengan pendidikan saya sebelumnya. Tiba saatnya
waktu pengumuman, ternyata nama Lailatul Usriyah dari IAIN Jember
tidak tercantum. Beberapa bulan berikutnya saya menerima telpon
dari direktur Pascasarjana yaitu Prof. Dr. H. Miftah Arifin M.Ag. Beliau
mengatakankepadasayabahwahariiniadaujianProgramDoktordiIAIN
Jemberdansayaharussegeramasukruangankarenasudahberlangsung
beberapa menit sebelumnya. Dengan perasaan bingung karena merasa
tidak mendaftar, saya datang ke ruangan Wakil Direktur Dr. Imam
Machfudiyangternyatadidalamruangantersebutsudahmenunggupula
Direktur Paacasarjana, Prof. Dr. H. Miftah Arifin M.Ag bersama Kaprodi
MPI Bapak Dr. H. Aminullah M.Ag. Kemudian, saya diantar ke lantai 3
oleh Bapak Imam Machfudi untuk mengikuti ujian tulis Bahasa Arab dan
Bahasa Inggris sampai dengan pukul 12.00 WIB dilanjutkan dengan ujian
lisan, dengan penguji kaprodi MPI Dr. H. Aminullah M.Ag sendiri. Materi
ujian adalah baca tulis Al-Qur’an, dan waktu itu yang saya tulis adalah
surat Waqi’ah. Demikian pula dengan proposal disertasi dalam sekejap
saya print. Proposal penelitian tersebut adalah proposal yang dulu saya
ajukan. Sambil nunggu giliran tiba saya menyiapkkan segala sesuatu
52. 45
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
yangsekiranyadiperlukan.Masihdenganperasaanbingungdangundah,
pada malam harinya ada telpon dari Ibu Rektor IAIN Jember yakni Dr.
Erma Fatmawati, dan saya disuruh datang ke rumah beliau. Setelah
sampai di rumah beliau ternyata di sana sudah ada teman-teman yang
lolosprogramMoratersebut,yaitu:BapakNurAfandi,BapakMoh. Anwar,
Bapak Ubaidillah dan Bapak Rosyid yang kemudian mereka memberikan
sumbangan uang senilai dua jutaan per orang hingga terkumpul delapan
juta rupiah untuk pembayaran SPP saya. Dengan perasaan bingung
tetapi juga bahagia, akhirnya saya paham bahwa selama ini saya telah
didaftarkan oleh Rektor dan biaya studi (SPP) ditanggung oleh teman-
teman yang lolos mora selama perkuliahan.
Alhamdulilahtibawaktunyapengumuman, lalusayalangsungmem
buka web pengumuman pascasarjana IAIN Jember tersebut, dan tertera
nama Lailatul Usriyah lulus pada Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Pascasarjana IAIN Jember pada tahun angkatan 2018. Kegiatan
dilanjutkandengandaftarulang.Dalamdaftarulangtersebutdibutuhkan
uangyangtidaksedikit.Sebenarnyakampusinikabarnyaadalahkampus
yangpalingmurahdibandingkandenganperguruantinggilain.Meskipun
begitu menurut saya ini pun cukup berat. IAIN Jember saat ini sudah
beralih menjadi UIN KHAS Jember sesuai Perpres nomor 44 Tahun 2021,
dan untuk program Doktor terdapat tiga program studi yaitu, Pendidikan
Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, dan Studi Islam.
Tiba-tibaHPsayaberderingpadasaatadakegiatandiGedungKuliah
Terpadu,ternyataawalperkuliahanadalahmatrikulasiyangpadasaatitu
teman-teman baru sudah ada di dalam kelas. Waktu itu yang menelpon
saya adalah Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. Beliau menjabat sebagai
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah untuk S-2
pada Pascasarjana IAIN Jember. Pada saat itu beliau juga menjabat
sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember.
Berakhirnya matrikulasi, kami dikenalkan dengan para pimpinan
pasca
sarjana, dosen, dan budaya atau kehidupan yang ada di Pasca
sarjana IAIN Jember. Kemudian, dilanjutkan dengan perkuliahan. Perku
liahan dilaksanakan setiap hari Jumat dan sabtu. Selama perkuliahan
suka dan duka saya lalui bersama teman-teman yang berjumlah sepuluh
53. 46
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
orangmahasiswa,danberasaldariberbagaikota.Yangpalingjauhadalah
teman dari IAIN Lhokseumawe yaitu Bapak Fauzan Ahmad Siregar, lalu
dariMaduraBapakMiftaholArifin,dariMalangBapakSarqowi,Situbondo
Bapak Abdul Hamid, STIS Abu Zairi Bondowoso Bapak K. Holid, dan
Bapak Zainul Arifin dari Jember sendiri selain Bapak Ahmad Munir
yang juga berasal dari Universitas Jember, lalu ada Bapak Faiz Azizi,
dan Bapak Muhammad Muslim Kasi Bimas Kementerian Agama dari
Madura, saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Kementerian Agama
Kabupaten Lumajang, lalu saya sendiri asli dari Banyuwangi, merupakan
satu-satunya perempuan. Oleh karena satu-satunya perempuan, setiap
kuliah saya sering membawa nasi, rujak manis, kue dan air minum. Hal
ini saya lakukan mengingat teman-teman tinggalnya cukup jauh dari
tempatpenjualmakanan.Hanyaadasatutemanselalustandbydikampus
karena memang ia kos di dekat kampus, yaitu teman yang berasal dari
IAIN Lhokseumawe tersebut.
Tanpa terasa dua semester telah berlalu hingga usailah perkuliahan
materi di kelas. Kemudian, diteruskan dengan tahap pengajuan judul
disertasi. Semua judul dari sepuluh mahasiswa, saya rekap menjadi satu,
lalu saya bawa ke Kaprodi. Saya masuk ke ruangan direktur dan ditemui
oleh Dr. H.Aminullah, M.Ag yang saat itu baru saja pindah jabatan dari
sebelumnya sebagai Kaprodi MPI lalu menjadi wakil direktur, untuk
membahas judul-judul disertasi yang sudah di-ACC oleh pimpinan.
Setelah di-ACC saya segera membuat proposal tersebut. Dalam hal ini
proposal saya membahas tentang kepemimpinan perempuan dalam
pengembangan pesantren. Alasan pemilihan judul itu karena terdapat
pandangan miring dari sebagian masyarakat terhadap kedudukan
perempuan sebagai seorang pemimpin. Justru di tengah-tengah
pandangan miring itu hadir sosok Nyai Mahmudah Ahmad dan Nyai
Hafidhotul Khoiriyah, sehingga pandangan miring tentang posisi
perempuan sebagai pemimpin terjawab. Keduanya mampu menjadi
pengasuh dan mempunyai otoritas yang penuh dalam pengembangan
Pesantren Mukhtar Syafa’at dan Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Banyu
wangi, dan keduanya pula mampu membawa Pesantrennya masing-
masing mengarungi derasnya arus perubahan dan modernisasi, karena
54. 47
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
kepiawainya membuat trobosan. Trobosan tersebut pertama Inovatif
dan Kreatif, kedua Komunikatif, ketiga terciptanya hubungan harmonis
antara masyarakat dengan Pesantren. Hal ini bukan hanya dalam hal
Pendidikan, melainkan juga pemberdayaan masyarakat baik ekonomi,
sosial dan politiknya, dan keempat sepeninggal kiai, Nyai tersebut
mampu meneruskan perjuangan dan pembangunan di Pesantren. Hal
ini menunjukan kemampuannya seorang perempuan dalam memimpin
Pesantren sebagai sebuah Lembaga Pendidikan, pemberdayaan dan
dakwah dapat diemban dengan baik. Keduanya dipandang mampu
menciptakan harmonisasi masyarakat sehingga masyarakat dapat
menerima kehadirannya di tengah kontroversi tersebut, bahkan mereka
mampu menarik simpati masyarakat.
Begitu selesai proposal, saya langsung menghadap pimpinan, dan
akhirnya proposal saya tersebut ditandatangani oleh Prof. Dr. Moh.
Khusnuridlo dan Dr. Aminullah, M.Ag. Selanjutnya, bisa mendaftar untuk
mengikutiujiankualifikasibaiktulismaupunlisan.Perludiketahuibahwa
untukmenjadi doktordi IAIN Jembertahapanujianyangharusditempuh
yaitu ujian kualifikasi tulis dan lisan, ujian proposal, ujian seminar hasil,
ujian tertutup dan terakhir ujian terbuka. Setiap mendaftar ujian harus
membayar pendaftaran tersebut, dan itu termasuk menjadi salah satu
kendala saya mengikuti studi doktor tersebut.
Ujian kualifikasi tulis diawali oleh dua mahasiswa yaitu, saya sendiri
dan Bapak Fauzan dari IAIN Lhokseumawe dengan jadwal ujian yang
sama. Selanjutnya, ujian lisan dijadwal yang tidak berjauhan dari ujian
tulis.TimPengujiterdiridariKetuaSidang:Dr.H.Aminullah,M.Ag.Penguji
utama: Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd, dan Penguji pendamping:
Dr. Hj. Siti Rodiyah, M.Pd. Ujian diselenggarakan pada hari Sabtu 12
Desember 2019 dengan judul proposal saya adalah Kepemimpinan
PerempuandalamPengembanganPesantren(StudiMultisitusdiPondok
Pesantren Mukhtar Syafaat dan Salafiyah Syafi’iyah Banyuwangi). Hasil
ujiantersebutsayadinyatakanlulusdenganrevisidarimasukan-masukan
para penguji.
Untuk melanjutkan tahap berikutnya ada persyaratan yang harus
saya laklukan yakni, menulis jurnal internasional terindex scopus atau
55. 48
Kisah Inspiratif Menggapai Doktor
sinta. Bisa juga menjadi narasumber di Luar Negeri, sehingga saya
memilih untuk menjadi narasumber di Luar Negeri yang difasilitasi oleh
Pasacasarjana IAIN Jember. Kegiatan tersebut saya lakukan pertama di
acaraseminarinternational”EducationforDevelopmentandSustainable
Humanity”yangkeduadiacaraInternationalConference“Spiritualityand
Education for Civvilzation Sustainability in The IR 4.0 Era, dan yang ketiga
di acara International Joint Seminar “Islamic Education Management
in the IR 4.0 Era: Prospect and Challenges” di UPM Malaysia. Selain me
nambah wawasan pengetahuan menjadi narasumber di negara lain, juga
menambah pengalaman wisata, karena saat itu tidak hanya di Kampus
UPMsajatetapijugadiKampusKitab,sertadikampusThailand.Berbagai
angkatandijadikansatumulaiangkatan2015sampaiangkatansaya2018,
sehingga acara tersebut dapat menambah persaudaraan dan keakraban
(salingkenal)dengankakakkelasdariberbagaikota.Bahkan,menambah
persaudaraandankeakrabantidakhanyabaikdenganmahasiswa,tetapi
juga dengan pimpinan pascasarjana, sebab waktu itu dosen-dosen kami
yangikutyaituDirekturProf.Dr.H.Abd.HalimSoebahar,M.A.wakildirektur
Dr. H. Aminullah M.Ag. dan Kaprodi MPI Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo,
M.Pd.Adapunpemateridikelompokkanmenjaditiga.Presentasipertama
di Universitas Putra Malaysia (UPM) dan pematerinya adalah Akhmad
Munir, Atmari, Badrul Mudarris, Fauzan Ahmad Siregar, Imam Wahyono,
LailatulUsriyah,Markhaban,Moh.Anwar,MuhammadArifin,Muhammad
Muslim, Nuzzulul Ulum, dan Supriyadi ditambah juga dari pimpinan dan
dosen UPM. Kedua, di Fathoni Thailand dan pematerinya adalah Agus
Salim Salabi, Ahmad Musaddad, Akhmadi, Anni Sadiyah, Fathorahman,
HermantoHalil,MuhammadNurRohman,MuhammadQurtubiHusni,Nur
Hadi, Syarifatul Marwiyah, dan Yunus. Ketiga di KITAB dengan pemateri
Abdullah, Akhmad Muadin, Ifa Kristiani, Nurul Huda, Rasyadi Badar, Siti
Qomala Kahayati, Tohedi, Ummi Mahmudah dan sebagai penutup dari
Kaprodi MPI Prof. Moh, Khusnuridlo M.Pd.
Beberapa bulan berikutnya kami bisa ujian proposal yang dilaksa
nakan secara online melalui aplikasi zoom mengingat saat itu pandemi
covid 19 semakin merajalela. Tepatnya pada hari Senin 13 April 2020
dengan Tim Penguji terdiri dari Ketua Sidang: Dr. H. Aminullah, M.Ag.