Makalah ini membahas tentang penelitian, ilmu pengetahuan, dan pendekatan penelitian ilmiah. Ia menjelaskan bahwa penelitian adalah proses mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk memahami suatu topik, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, dan pendekatan ilmiah merupakan cara sistematis untuk mencari ilmu dengan menggunakan logika dan bukti empiris.
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
Ilmu Penelitian
1. KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat,
hidayah, serta pertolongan yang diberikan kepada kami sehingga makalah penulis yang
bertema “ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah”. Mudah-mudahan dari hasil makalah
ini kita dapat memahami dan mengetahui tentang ilmu pengetahun dan penelitian
ilmiah..
Serta tidak menutup kemungkinan dalam menyusun makalah ini penuis terdapat
kesalahan, untuk itu saran dan masukan baik dari dosen pengampu atau teman-teman
semua insya Allah akan dapat penulis terima dan memperbaiki kekurangan penulis.
Jika ada teman yang ingin mengkritik dari makalah penulis ini, sangatlah penulis hargai
demi kebaikan kita beersama , serta menjauhkan kita dri kesesatan.
Petaling, 6 Maret 2019
Pemakalah,
Tim penyusun
2. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian dan Arti Pentingnya...................................................4
B. Beberapa Permasalahan Penelitian...........................................................8
C. Keenam Langkah dalam Proses Penelitian ..............................................9
D. Identifikasi Permasalahan Penelitian .......................................................10
E. Pengertian Ilmu Pengetahuan.............................................................11
F. Pendekatan penelitian ilmiah.............................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian sangat berperan penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di
dunia pendidikan. Oleh karena itu, penelitian sangat perlu dikembangkan dalam dunia
pendidikan sehingga dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang bermutu. Dalam
melakukan penelitian perlu adanya pendekatan penelitian ilmiah. pendekatan ilmiah
merupakan suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-
cara berpikir ilmiah yang didukung dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat
sistematis.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa penelitian, ilmu pengetahuan, dan
pendekatan ilmiah tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
pada makalah ini akan menjelasakan berbagai pengertian tentang penelitian, ilmu
pengetahuan, dan penelitian pendekatan ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan?
3. Apa yang dimaksud pendekatan penelitian ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian.
2. Untuk mengetahui pengertian ilmu pengetahuan.
3. Untuk mengetahui pendekatan penelitian ilmiah.
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Penelitian dan Arti Pentingnya
Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk meningkatkan pemahaman anda
suatu topik atau isu. Di tingkat umum, penelitian terdiri atas tiga langkah:
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan tersebut
3. Menyajikan jawaban untuk pertanyaan tersebut
proses penelitian ini seharusnya proses yang sudah cukup anda kenal. Anda
terlibat dalam penyelesaian masalah setiap hari, dan anda mulai dengan sebuah
pertanyaan, mengumpulkan informasi, dan setelah itu membentuk sebuah
jawaban.meskipun ada beberapa langkah lain dalam penelitian selain ketiga langkah
diatas, langkah ini merupakan kerangka kerja secara keseluruhan untuk penelitian.
Ketika anda menelaah suatu publikasi penelitian atau melaksanakan penelitian
sendiri, anda akan menemukan ketiga bagian ini sebagai unsur intinya.
Tidak semua pendidik mempunyai pemahaman dan apresiasi tentang
penelitian. Bagi sebagian orang, penelitian mungkin tampak sebagai suatu yang
penting hanya bagi para dosen menganggap penting dan melaksanakan penelitian,
personel dalam ranah (setting) pendidikan lain, seperti psikolog sekolah, kepala
sekolah, pengurus sekolah, pendidik orang dewasa, administrator perguruan tinggi,
dan mahasiswa pascasarjana, juga membaca dan menggunakan penelitian. Penelitian
penting karena tiga alasan.
1. Penelitian menambah pengetahuan kita
Pendidik mengupayakan perbaikan terus-menerus. Hal ini mengharuskan
mereka untuk menghadapi berbagai masalah atau isu dan mencari solusi
potensialnya. Menambah pengetahuan berarti bahwa pendidik melaksanakan
penelitian untuk memberikan kontribusi pada informasi yang sudah ada tentang
barbagai masalah. Kita semua menyadari tentang tekanan masalah-masalah
pendidikan yang banyak diperdebatkan dewasa ini, seperti pengintegrasian
pendidikan AIDS ke dalam kurikulum sekolah.
Penelitian memainkan peran vital dalam menangani masalah-masalah
semacam ini. Melalui penelitian, kita mengembangkan hasil penelitian yang
membantu menjawab berbagai pertanyaan, dan dengan mengakumulasikan hasil
5. penelitian ini, kita mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentan
berbagai masalah.
Bagaimana penelitian secara spesifik menambah dasar pengetahuan
dan kepustakaan yang sudah ada? Suatu laporan penelitian mungkin
menambahkan kajian yang belum pernah dilaksanakan dan dengan demikian
mengisi kekosongan dalam pengetahuan yang sudah ada. Penelitian itu juga
dapat menyediakan hasil-hasil penelitian tambahan untuk mengonfirmasi atau
mendiskonfimasi hasil studi sebelumnya. Hal ini dapat menambahkan pada
kepustakaan tentang praktik-praktik yang bekerja atau mengemukakan
praktik-praktik yang lebih baik yang mungkin dapat dicoba untuk dipraktikan
oleh para pendidik ditempat kerjanya masing-masing. Penelitian ini juga dapat
memberikan informasi tentang orang dan tempat yang belum pernah diteliti
sebelumnya.
2. Penelitian memperbaiki praktik
Penelitian juga penting karen menyarankan perbaikan untuk praktik. Dibekali
dengan hasil penelitian, guru dan para pendidik lain akan menjadi profesional
yang lebih efektif. Efektivitas ini dapat ditranslasikan menjadi pembelajaran
yang lebih baik bagi anak-anak. Contohnya, melalui penelitian, personel yang
terlibat dalam program pendidikan guru di sekolah pendidikan mengetahui jauh
lebih banyak tentang melatih guru saat ini dibanding 20 tahun yang lalu.
Rangkuman Zeichener di tahun 1999 dari hasil penelitian utama dibidang
pendidikan guru, sebagai berikut:
Penelitian yang dilaksanakan Apa yang telah dipelajari oleh para
peneliti
Survei tentang siswa dalam program
pendidikan guru
Dari ciri khusus akademis, kelas
sosial, ras,etnik dan gender
pendidik guru maupun
siswanya, penelitian telah
menantang kesalahan konsepsi
bahwa siswa yang menjadi guru
secara akademis kurang
dibandingkan mereka yang
memilih bidang-bidang lain.
6. Terlepas dari demogrfi Amerika
serikat yang terus tambah,
program-program pendidikan
guru menerima sebagian besar
siswa kulit putih yang hanya
menggunakan satu bahasa,
bahasa inggris.
Studi kasus tertentu tentang program
pendidikan guru perorangan
Program pendidikan guru yang
sukses memiliki visi yang
koheren/utuh tentang
pengajaran dan memiliki
hubungan yang dekat dengan
sekolah lokal.
Peneliti perlu meluangkan
waktu untuk tinggal dalam
program pendidikan guru untuk
dapat memahaminya.
Penelitian konseptual dan historis
tentang program dan pendidikan guru
Program pendidikan guru
berbeda dalam pendekatan,
seperti pentingnya pengetahuan
disipliner versus pembelajaran
siswa versus mengkritik
ketidaksetaraan sosial dalam
praktik persekolahan.
Program sepanjang abad ke-20
menekankan pada praktik yang
berulang kali terjadi, seperti
pendidikan guru berbasis
kinerja.
Penelitian tentang belajar untuk
mengajar dalam ranah yang berbeda
Sulit untuk mengubah
keyakinan, pemahaman dan
7. pandangan tentang dunia yang
dibawa siswa ke dalam program
pendidikan guru.
Dampak suatu program pada
siswa dapat ditingkatkan
melalui kelompok kohort,
pengembangan portofolio, studi
kasus, dan narasi dimana
mereka menelaah keyakinan
mereka.
Sifat dan dampak kegiatan pendidikan
guru dan penelitian tentang diri
sendiri
Terlepas dari kondisi struktural
pekerjaan pendidik guru yang
kadang-kadang tidak
mendukung, suara mereka
didengarkan.
Para guru, dalam studi tentang
diri mereka, mendeskripsikan
berbagai ketegangan dalam
kontradiksi yang terlibat sebagai
seorang pendidik guru.
Penelitian menawarkan ide baru kepada praktisi pendidik untuk
dipertimbangkan ketika mereka melaksanakan pekerjaannya. Dari membaca
penelitian, pendidik dapat belajar tentang praktik baru yang telah dicoba dalam
ranah atau situasi lain. Contohnya, pendidik orang dewasa menangani para
imigran mungkin menemukan bahwa interaksi kelompok kecil yang
memfokuskan pada menggunakan objek budaya dari beragam negara asal dapat
meningkatkan kecepatan imigran dalam belajar bahasa inggris.
Penelitian juga membantu para praktisi untuk mengevaluasi pendekatan
yang mereka harapkan cocok untuk berbagai individu dalam berbagai ranah
pendidikan. Proses ini melibatkan menyaring penelitian untuk menentukan hasil
mana saja yang paling berguna.
3. Penelitian menginformasikan perdebatan kebijakan
8. Selain membantu pendidik menjadi praktisi yang lebih baik, penelitian juga
menyediakan informasi bagi para pembuat kebijakan ketika mereka meneliti
dan memperdebatkan berbagai topik pendidikan. Para pembuat kebijakan dapat
berkisar mulai dari pegawai pemerintah federal dan pegawai negeri bagian
sampai anggota pengurus dan administrator sekolah setempat, dan mereka
mendiskusikan dan mengambil posisi tentang masalah pendidikan yang penting
bagi konstituensinya. Bagi individu ini, penelitian menawarkan hasil yang dapat
membantu mereka menimbang berbagai perspektif. Ketika pembuat kebijakan
membaca penelitian tentang berbagai masalah, mereka diberi informasi tentang
perdebatan dan posisi yang diambil oleh para pejabat publik saat ini. Agar
berguna, penelitian perlu memilki hasil yang jelas, dirangkum secara ringkas,
dan memasukkan bukti berbasis data. Contohnya, penelitian yang berguna bagi
pembuat kebijakan mungkin merangkum berbagai alternatif tentang:
Kesejahteraan dan efeknya pada persekolahan anak-anak dikalangan
keluarga berpendapatan lebih rendah
Pilihan sekolah dan argumen oleh oponen maupun proponen
B. Beberapa Permasalahan Penelitian
Terlepas dari pentingnya penelitian, kita perlu mengevaluasi kontribusi secara
realistis. Kadang-kadang hasilnya memperlihatkan temuan yang saling bertentangan
atau kabur. Seorang ajudan pendidikan untuk Education and Labor Committee of
the U.S. House of Representatives selama 27 tahun mengungkapkan kebingungan
semacam itu, “saya membaca dengan saksama setiap evaluasi, untuk menemukan
suatu kalimat keras-kalimat deklaratif-sesuatu yang dapat saya tuangkan kedalam
undang-undang, dan saya hanya menemukan sedikit sekali (Viadero, 1999, hlm.36).
bukan hanya pembuatan kebijakan yang mencari “kalimat deklaratif” yang jelas,
tetapi banyak pembaca penelitian pendidikan yang mencari bukti-bukti tertentu
yang membuat pernyataan langsung tentang suatu masalah pendidkikan. Akan
tetapi, sebagai penyeimbang, penelitian perlahan-lahan terakumulasi, dan seiring
waktu hal yang awalnya tampak saling bertentangan kemudian menyatu dan
menjadi masuk akal.
Masalah lain dengan penelitian adalah masalah data yang patut dipertanyakan.
Penulis penelitian tertentu mungkin belum mengumpulkan informasi dari orang
yang mampu memahami dan mengatasi masalahnya. Jumlah partisipasinya
9. mungkin terlalu rendah, yang menyebabkan masalah dalam menarik kesimpulan
statistik yang tepat. Survei yang digunakan dalam suatu studi mungkin berisi
pertanyaan yang ambigu dan kabur. Pada tingkat teknis, peneliti mungkin telah
memilih statistik yang tidak tepat untuk menganalisis datanya. Tentu saja, tidak
otomatis menjadi peneliitian yang “baik” hanya karena penelitian itu dipublikasikan
dalam jurnal ternama.
Penelitian memiliki batas, dan anda perlu mengetahui cara mengartikan
penelitian karena penelitinya mungkin tidak menulis dengan cara yang jelas dan
seakurat yang anda inginkan. Kita tidak mungkin menghapus semua penelitian
“buruk” yang dilaporkan di bidang pendidikan. Akan tetapi, kita sebagai peneliti
yang bertanggung jawab, dapat berusaha merekonsilisasikan temuan-temuan yang
berbeda dan menerapkan prosedur yang baik untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dan memberikan arah yang jelas untuk penelitian kita sendiri.
C. Keenam Langkah dalam Proses Penelitian
Ketika peneliti melaksana suatu penelitian, mereka menempuh sejumlah
langkah yang berbeda. Bertahun-tahun lalu, langkah ini diidentifikasi sebagai
”metode ilmiah” penelitian (Kerlinger, 1972; Leedy & Ormord, 2010). Dengan
menggunakan “metode ilmiah”, peneliti melakukan hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasikan permasalahan yang menentukan tujuan penelitian
2. Membuat prediksi yang, jika dikonfirmasi, akan dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut
3. Mengumpulkan data yang relevan dengan prediksi tersebut
4. Menganalisis dan menginterpretasi datanya untuk melihat apakah data tersebut
mendukung prediksi dan menjawab pertanyaan yang menginisiasi penelitian.
Jika diterapkan sekarang, langkah ini merupakan pondasi untuk penelitian
pendidikan. Meskipun tidak semua penelitian memasukkan prediksi, Anda terlihat
dalam langkah ini setiap kali anda melaksanakan penelitian. Seperti ditunjukkan
dalam gambar di bawah ini, proses penelitian terdiri atas enam langkah:
1. Identifikasi permasalahan penelitian
2. Tinjauan kepustakaan
3. Penetapan maksud penelitian
4. Pengumpulan data
5. Analisis dan interpretasi data
6. Pelaporan dan evaluasi penelitian
10. D. Identifikasi Permasalahan Penelitian
Anda memulai penelitian dengan mengidentifikasi suatu topik untuk diteliti,
biasanya suatu isu atau permasalahan di bidang pendidikan yang perlu diatasi.
Identifikasi permasalahan penelitian terdiri atas menetapkan suatu masalah untuk
diteliti, mengembangkan justifikasi untuk menelitinya, dan mengemukakan
pentingnya penelitian untuk menyeleksi pembaca yang akan dibaca laporannya.
Dengan menetapkan “permasalahan”, Anda membatasi pokok materi dan
memfokuskan perhatian pada aspek penelitian tertentu. Simak “permasalahan” di
bawah ini, yang semuanya pantas diteliti:
Remaja tidak belajar cara berhubungan dengan orang lain di
masyarakatnya.
Remaja yang merokok akan mengakibatkan banyak kematian dini.
Kebutuhan, isu atau kontroversi semacam ini timbul dari kebutuhan pendidikan
yang diungkapkan oleh guru, sekolah, pembuat kebijakan, atau peneliti, dan kita
menyebutnya sebagai permasalahan penelitian. Anda akan menyatakannya di
bagian pendahuluan suatu laporan penelitian dan memberikan alasan untuk arti
pentingnya. Dalam pengertian formal, permasalahan ini adalah bagian dari bagian
tertulis yang lebih besar yang disebut “pernyataan permasalahan”, dan bagian ini
memasukkan topik, permasalahan, justifikasi untuk permasalahan tersebut, dan
pentingnya untuk menelitinya bagi pembaca tertentu, seperti guru, administrator,
atau peneliti.1
1 Jhon Creswell, Riset Pendidikan Perencanaan, Pelaksana, dan Evaluasi Riset
Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet-1, 2015), hal.12-13
11. Siklus Proses Penelitian
E. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan darimana ilmu pengetahuan
diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan akal. Sehinga timbul
paham yang disebut rasionalisme dan empirisme. Aliran empirsime yaitu faham
yang menyusun teorinya berdasarkan pada empiri atau pengalaman. Tokoh-tokoh
pada aliran ini adalah David Hume, John Lock, Berkley. Sedangkan rasionalisme
menyusun teorinya berdasarkan ratio. Tokoh-tokoh aliran ini seperti Spionza, Rene
Descartes. Mengenai ilmu ada dua hal yang biasanya tertukar satu dengan yang lain
yaitu pengetahuan dan ilmu pengetahuan (science) berbeda dengan pengetahuan
(knowledge atau biasa disebut common sense).2
Ilmu pengatahuan tersusun dari kata ilmu .dan pengetahuan. Dalam kamus
umum bahasa indonesia, ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian (baik
tentang segala yang msukj jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan keadaan
alam dan sebagainya). Adapun oxford english dictionary terdapat tiga arti ilmu,
yaitu
1. Informasi dan kecakapan yang diperoleh melalui pengalaman dan pendidikan.
2 Danny Rusmono, Filsafat Ilmu-Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuani, (Airlangga University, 2018).
Tinjauan
Kepustakaan
Menemukan
sumber
Menyeleksi
sumber
Merangkum
sumber
Identifikasi Permasalahan
Penelitian
Menetapkan
permasalahan
Menjustifikasinya
Menyebutkan
pentingnya untuk
menelitinya bagi
audiensi tertentu
pelaporan dan
Penelitian
Memutuskan
tentang
audiensi
Menstruktur
laporan
Menulis
laporan
secara
sensitif
penetapan maksud
penelitian
Mengidentifikaa
sikan pernyataan
maksud
Mempersempit
pernyataan
maksud untuk
pertanyaan atau
hipotesis
Pengumpulan data
Menyeleksi
individu-individu
untuk diteliti
Mendapatkan izin
Mengumpulkan
informasi
Analisis data dan
interpretasi data
Menguraikan
data
Merepresentas
ikan data
Menjelaaskan
data
12. 2. Keseluruhan dari apa yang diketahui
3. Kesadaran atau kebiasaan yang didapat melalui pengalaman akan suatu fakta
atau keadaan.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, namun belum disusun secara
sistematik, dan belum diuji kebenarannya menurut metode ilmiah, dan belum
dinyatakan valid atau shahih.3
F. Pendekatan Penelitian Ilmiah
Dengan penelitian ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran ilmiah,
yaitu kebeneran yang dapat dipertanggung jawaban secara rasional dan empiris.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha
untuk mencari ilmu pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat sistematis. Terdapat tiga pola
pikir yang dikembangkan dalam pendekatan ilmiah, yakni pola pikir induktif, pola
pikir deduktif, dan pola pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif.
Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran rasionalisme.
Aliran rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang kebenaran tersebut sesungguhnya
sudah ada. Akal pikiran manusia dapat mengetahui ide tentang pengetahuan dan
tentang kebenaran tanpa harus melihat dunia nyata. Sedangkan pola pikir induktif
dikembangkan oleh penganut aliran empirisme. Aliran empirisme beranggapan bahwa
kebenaran dan ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui pengalaman. Dalam
hubungan ini, Nan Lin (1997) memuculkan istilah pendekatan objektif, pendekatan
objektif merupakan pendekatan ilmiah yang diterapkan dalam bentuk penelitian yang
sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap hipotesis mengenai hubungan yang
diasumsikan di antara fenomena alam.
Pola pikir deduktif-induktif melahirkan aliran convergency. Aliran
convergency berpandangan bahwa kebenaran akan dapat ditemukan melalui usaha
berpikir yang ditindaklanjuti dengan usaha pencarian bukti-bukti dalam kehidupan
nyata. Dengan demikian, aliran rasionalisme memberikan kerangka dalam berpikir
logis, sedangkan aliran empirisme memberikan kerangka untuk membuktikan atau
memastikan adanya suatu kebenaran. Pola pikir yang dikembangkan oleh aliran
convergency diatas mendorong adanya metode ilmiah. Dalam metode ilmiah,
kebenaran dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara
3 Abbudin Nata, Islam dan ilmu pengetahuan, prenadamedia, (jakarta;etak ke-1 maret 2018), hal 7-8.
13. terencana, sistematis, dan terkontrol berdasarkan data-data empiris. Kebenaran yang
diperoleh melalui pendekatan ilmiah biasanya bersifat konsisten karena sesuai dengan
sifatnya yang obyektif.4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu pengetahuan adalah hasil pengolahan kembali melalui pengujian mengunakan
metode ilmiah yang didukung oleh sekumpulan bukti dan disusun secara metodis,
sistematis, konsisten, dan koheren.
2. Terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan
penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul
pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian.
3. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk memecahkan sebuah
masalah secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang terkait dengan
masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan pemecahannya.
B. Saran
1. Dalam melakukan penelitian diharapkan dapat menarik kesimpulan sesuai dengan
fakta dan hasil yang sebenarnya serta mengesampingkan unsur subjektivitas.
2. Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal, mengakibatkan
penelitian harus dilaksankan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika
kebenaran.
3. Peneitian diharapakan dapat dilakukan sendiri secara mandiri, efesien, efektif,
kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran karena hal tersebut merupakan aspek
yang harus selalu menjadi perhatian utama.
4Sandu Siyoto & M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, Cet-1 (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), Hlm. 3-4
14. DAFTAR PUSTAKA
Jhon Creswell. 2015. Riset Pendidikan Perencanaan, Pelaksana, dan Evaluasi Riset
kualitatif & kuatitatif. Cet-1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sandu Siyoto & M. Ali Sodi. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Cet-1. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.
Juliansyah Noor. 2017. Metodologi Penelitian. Kencana. Cet-7. Jakarta.
Abbudin Nata. 2018. Islam dan Ilmu Pengetahuan. Cet-1. Jakarta: Prenadamedia.