SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Saudari telah menyelesaikan Kegiatan 
Belajar 1 dan sekarang saatnya dengan 
antusias Saudari akan mempelajari Ke-giatan 
Belajar 2. Sebelumnya Saudari 
dipersilahkan menjawab pertanyaan : 
Apakah yang dimaksud dengan mas-alah 
? 
Jawaban : Masalah adalah....................... 
.............................................................................. 
..........................................................……………… 
…………………………………………………………... 
Terimakasih ! Saudari benar apabila 
jawaban sebagai berikut : 
Masalah adalah bila ada kesenjangan 
(gap) antara yang seharusnya (das sol-len) 
terjadi dengan apa yang menjadi 
kenyataan (das sein) di masyarakat . 
Berikut marilah kita pelajari bersama 
materi Kegiatan Belajar 2 
A. Masalah penelitian 
Mengacu dari jawaban Saudari di 
atas masalah penelitian adalah ke-senjangan 
(gap) antara yang seha-rusnya 
(das sollen) terjadi dengan 
apa yang menjadi kenyataan (das 
sein) di masyarakat dan solusin-ya 
bisa didapat dengan melaku-kan 
penelitian. Masalah penelitian 
yang baik adalah masalah yang 
benar benar ada di masyarakat dan 
perlu untuk diselesaikan. Jika ti-dak 
diselesaikan akan memberikan 
kerugian bagi masyarakat baik da-lam 
jangka pendek ataupun jangka 
panjang. 
Untuk lebih jelasnya akan diberi-kan 
contoh tentang masalah Ke-bidanan 
yang ada dewasa ini : 
Kehamilan dan persalinan adalah 
proses alamiah yang seharusnya 
tidak menimbulkan kematian, na-mun 
di Indonesia kematian per-empuan 
akibat proses kehamilan 
dan persalinan masih sangat ting-gi, 
yaitu 228 /100.000 Kelahiran 
Hidup. Hal ini menggambarkan 
kesejahteraan ibu di Indonesia ber-dasarkan 
Angka Kematian Ibu (AKI) 
ada di peringkat 124 Sementara 
untuk Negara Asean; Singapur per-ingkat 
26, Brunei 33, Malaysia 61 
dan Philipina 112 Jadi masalahnya 
adalah Tingginya Angka Kematian 
Ibu di Indonesia. 
Saudari sebagai praktisi kebidanan 
tentu akan menemukan banyak 
masalah, perlu disadari untuk men- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
etapkan masalah penelitian Saudari 
harus selektif. Masalah penelitian 
yang relevan dipilih adalah yang 
bila dilakukan penelitian hasilnya 
dapat diimplementasikan. 
Apabila masalahnya telah ditetap-kan 
selanjutnya Saudari dapat 
menyusun rumusan masalah yang 
jelas dan tajam. Rumusan mas-alah 
ini akan memudahkan dalam 
menjajaki dan menghimpun data 
penelitian. Berdasarkan rumusan 
masalah dapat disusun pertanyaan 
penelitian. 
Masalah penelitian juga akan 
menuntun Saudari dalam mene-tapkan 
judul atau topik penelitian. 
Judul penelitian tidak perlu terla-lu 
panjang maksimal 12 kata dan 
harus menarik sehingga menggu-gah 
atau memotivasi orang untuk 
membaca. 
Selamat, Saudari telah menyelesaikan 
materi masalah penelitian dari Kegia-tan 
Belajar 2. Selanjutnya bersiaplah 
untuk mempelajari materi Tujuan pe-nelitian 
! 
B. Tujuan penelitian 
Menurut Semaoen dan Siagian 
(1996) yang dikutip oleh Masyhuri 
dan Zainuddin : Tujuan penelitian 
adalah pernyataan tentang apa 
yang akan dilakukan dan hendak 
dicapai. Jika Saudari tidak meru-muskan 
tujuan penelitian dengan 
baik atau penetapan tujuan pe-nelitian 
kabur, maka Saudari akan 
mengalami kesulitan dalam me-nentukan 
apa yang akan dikerjakan 
dalam penelitian nanti. 
Tujuan penelitian dikemukakan se-cara 
deklaratif, menggunakan kali-mat 
pernyataan yang singkat dan 
jelas. Lengkap dan jelasnya tujuan 
penelitian merupakan hal yang 
penting dalam suatu penelitian. Tu-juan 
penelitian dibedakan menjadi 
tujuan umum dan tujuan khusus. 
Tujuan umum, mengandung 
uraian garis besar sasaran akhir 
secara keseluruhan yang akan di-capai. 
Sementara tujuan khusus 
mengandung uraian secara rinci 
untuk mencapai tujuan umum. 
Jadi perlu Saudari fahami bah-wa 
tujuan penelitian bukan untuk 
memenuhi tugas dalam menyele-saikan 
pendidikan D III Kebidanan; 
ini yang biasanya dituangkan oleh 
mahasiswa sebagai pemula peneli-ti. 
Tujuan yang harus dirumuskan 
adalah sesuai dengan masalah pe-nelitian 
yang telah ditetapkan. 
Misalnya karena tingginya angka 
kematian ibu di Indonesia, dan 
salah satu penyebabnya adalah 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
infeksi, sementara infeksi dapat 
terjadi karena ketuban pecah dini. 
Saudari sebagai praktisi mendapa-tkan 
fakta adanya kecenderungan 
peningkatan kejadian Ketuban 
Pecah Dini. Pertanyaan penelitian-nya 
adalah : Bagaimanakah gam-baran 
karakteristik ibu hamil den-gan 
Ketuban Pecah Dini ? 
Selanjutnya Saudari dapat mene-tapkan 
tujuan penelitian yaitu : 
Tujuan Umum : 
Diketahui gambaran karakteristik 
(Usia Ibu, Overdistensi Rahim, Usia 
Kehamilan, Pekerjaan, dan Paritas) 
ibu hamil di Puskesmas Kecamatan 
X th 2013 
Tujuan Khusus : 
• Diketahui distribusi frekuen-si 
ibu hamil dengan Ketuban 
Pecah Dini di Puskesmas Ke-camatan 
X th 2013 
• Diketahui distribusi frekuensi 
usia Ibu hamil di Puskesmas 
Kecamatan X th 2013 
• Diketahui distribusi frekuen-si 
Overdistensi Rahim pada 
ibu hamil di Puskesmas Keca-matan 
X th 2013 
• Diketahui distribusi frekuensi 
Usia Kehamilan pada Ibu ham-il 
di Puskesmas Kecamatan X 
th 2013 
• Diketahui distribusi frekuensi 
pekerjaan Ibu hamil di Pusk-esmas 
Kecamatan X th 2013 
• Diketahui distribusi frekuensi 
paritas ibu hamil di Puskes-mas 
Kecamatan X th 2013 
Selamat Saudari telah menyele-saikan 
materi masalah penelitian 
dan tujuan penelitian dari Kegia-tan 
Belajar 2. OK , tetaplah bese-mangat 
untuk mempelajari materi 
kerangka teori dan kerangka kon-sep 
! 
C. Kerangka teori dan kerangka 
konsep 
Kerangka teori atau tinjauan ke-pustakaan 
adalah hasil penelaah-an 
kepustakaan yang disusun oleh 
peneliti sesuai dengan masalah 
dan tujuan penelitian. Kerangka 
teori ini akan dipergunakan untuk 
mendukung kerangka konsep atau 
kerangka berfikir yang akan diper-gunakan 
sebagai dasar menarik hi-potesa. 
Bila Saudari akan menyusun 
kerangka teori bisa dilakukan den-gan 
dasar kata-kata kunci dari 
topik atau judul penelitian. Hal ini 
mengingat bahwa judul penelitian 
dianggap sebagai kata-kata yang 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
representative (mewakili) dari per-masalahan 
penelitian. 
Sebagai contoh bila Saudari meny-usun 
penelitian dengan judul : 
Gambaran karakteristik ibu ham-il 
dengan Ketuban Pecah Dini di 
Puskesmas Kecamatan X th 2013; 
maka pada kerangka teori Saudari 
minimal memaparkan : 
• Konsep Ketuban Pecah Dini, 
mencakup pengertian, epide-miologis, 
factor predisposisi 
dan patofisiologi 
• Faktor-faktor yang berhubun-gan 
dengan kejadian Ketuban 
Pecah Dini : 
 Faktor Predisposisi atau 
karakteristik (Usia, Infeksi, 
Overdistensi Rahim, Incom-petence 
Cervix, Usia Ke-hamilan, 
Pekerjaan) 
 Faktor lain (Golongan Dar-ah, 
Cephalo Pelvic Dispro-portion, 
Paritas, Anemia) 
Saudari bisa menyusun kerangka 
teori ini berdasarkan buku teks ac-uan 
(referensi), laporan penelitian 
yang telah dilakukan sebelumnya, 
studi literature, journal dan dapat 
juga diakses dari internet (Inter-conection 
Networking). Selanjutnya 
Saudari berdasarkan kerangka teori 
menyusun kerangka konsep. 
Menurut Widayat dan Amirullah 
(2002) yang dikutip oleh Masyhuri 
dan Zainuddin : Kerangka konsep 
adalah merupakan model konsep-tual 
tentang hubungan suatu teori 
dengan berbagai factor yang tel-ah 
diidentifikasi sebagai masalah 
yang penting. Kerangka konsep 
juga merupakan penjelasan semen-tara 
terhadap gejala yang menjadi 
obyek penelitian. 
Dalam pemaparan kerangka teori 
Saudari menyajikan dalam ben-tuk 
narasi sebagai tinjauan teoritis 
dan dilengkapi dalam bentuk ba-gan 
kerangka teori khususnya pada 
penelitian kerelasional, penelitian 
kausal komparatif dan eksperimen-tal. 
Silahkan, Saudari bisa mencoba 
menyusun kerangka konsep dari 
contoh kerangka teori di atas ! 
Kerangka Konsep 
……………………………………………………… 
...................................................................... 
...................................................................... 
...................................................................... 
Bagus Saudari telah mencoba meny-usun 
kerangka konsep. Kerangka 
konsep Saudari benar bila kurang 
lebih tertulis sebagai berikut : 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Dari kerangka teori telah diketa-hui 
bahwa banyak factor yang 
berhubungan dengan terjadinya 
Ketuban Pecah Dini, namun den-gan 
keterbatasan sumber data, 
waktu dan biaya penelitian maka 
penulis menetapkan karakteristik 
ibu hamil dengan Ketuban Pecah 
Dini yang akan menjadi obyek pe-nelitian 
adalah Usia, Overdistensi 
Rahim, Usia Kehamilan, Peker-jaan 
dan Paritas. Incompetence 
Cervix, Golongan Darah, C.P.D dan 
Anemia; tidak diambil sebagai data 
penelitian, karena penelitian ini 
akan menggunakan data sekunder 
dokumentasi ANC. Telah ditelusu-ri 
bahwa dokumentasi ANC untuk 
data tersebut tidak terisi secara 
lengkap. 
Selamat, Saudari telah menyele-saikan 
materi masalah penelitian, 
tujuan penelitian, kerangka teori 
dan kerangka konsep dari Kegiatan 
Belajar 2. Bersiaplah untuk mem-pelajari 
materi hipotesa penelitian ! 
D. Hipotesa penelitian 
Hipotesa berasal dari kata hypo 
yang artinya di bawah, semen-tara 
atau lemah kebenarannya 
dan thesis yang berarti dalil atau 
kaidah atau hukum. Hipotesa 
adalah pernyataan tentang suatu 
dalil atau kaidah tetapi yang kebe-narannya 
belum teruji secara em-pirik. 
Penelitian yang akan Saudari 
lakukan adalah upaya untuk mem-buktikan 
kebenaran hipotesa terse-but. 
Mengembangkan hipotesa harus 
berdasarkan kerangka teori. Apa-bila 
informasi ilmiah tidak cuk-up 
tersedia, misalnya bila Saudari 
melakukan penelitian tentang se-suatu 
yang baru baik dalam sub-stansi 
ataupun dalam konteks 
kondisional; Contohnya : pada pe-nelitian 
yang bersifat eksploratif 
atau diskriptif murni; maka Saudari 
tidak perlu mengembangkan hi-potesa. 
Jadi contoh penelitian den-gan 
judul Gambaran karakteristik 
(Usia Ibu, Pendidikan ibu, Peker-jaan, 
dan Paritas) ibu hamil di Pusk-esmas 
Kecamatan X th 2013 yang 
bersifat deskriptif juga tidak perlu 
mengembangkan hipotesa. 
Hipotesa dibedakan menjadi 3, yai-tu 
hipotesa nol, hipotesa alternatif 
dan hipotesa kerja. Hipotesa nol 
(Ho) dirumuskan karena menya-takan 
tidak ada perbedaan atau ti-dak 
ada hubungan antara sesuatu 
dengan sesuatu lainnya. Misalnya 
apabila Saudari melaksanakan pe-nelitian 
dengan judul Hubungan 
Anemia dengan kejadian Ketubah 
Pecah Dini pada ibu hamil di Pusk-esmas 
Kecamatan X th 2013; maka 
Saudari mengembangkan hipotesa 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
nol-nya adalah : Tidak ada hubun-gan 
antara anemia dengan ke-tuban 
pecah dini. Hipotesa alter-native 
(Ha) adalah kebalikan dari 
hipotesa nol. Selanjutnya silahkan 
Saudari mencoba mengembang-kan 
hipotesa alternative-nya : 
Hipotesa alternative (Ha) :: 
………………………………………………… 
................................................................ 
................................................................ 
Seratus ! , Saudari telah mampu 
mengembangkan hipotesa alter-native 
karena Saudari menuliskan : 
Ada hubungan antara anemia den-gan 
ketuban pecah dini 
Hipotesa kerja dirumuskan den-gan 
menghubungkan dua objek 
penelitian dalam bentuk hubungan 
kausal atau sebab-akibat. Secara 
sederhana dapat diungkapkan da-lam 
kalimat : 
Jika …………………………….., maka …………………… 
Apakah Saudari akan kembali men-coba 
? Ok silahkan kembangkan 
sebuah hipotesa kerja . 
Terimakasih nilai seratus un-tuk 
Saudari, karena Saudari telah 
menuliskan hipotesa kerja dengan 
benar! Saudari menuliskan : 
Jika ibu hamil menderita anemia 
maka akan mengalami ketuban 
pecah dini. 
Selamat Saudari telah menyele-saikan 
materi masalah penelitian, 
tujuan penelitian, kerangka teori 
dan kerangka konsep, serta Hi-potesa 
penelitian dari Kegiatan Be-lajar 
2. Tetap bersemangat berikut 
ini adalah materi tentang variabel 
penelitian. 
E. Variabel penelitian 
Pada materi Variabel akan dibahas 
tentang Pengertian Variabel dan 
Jenis Variabel. 
Pengertian Variabel 
Variabel adalah konsep atau peng-gambaran 
suatu fenomena yang 
mempunyai nilai, misalnya tinggi 
badan, berat badan, lingkar len-gan 
atas. Disebut Variabel karena 
mempunyai nilai yang bervariasi 
atau berbeda. 
Silahkan Saudari membuat bebera-pa 
contoh variabel yang lain, jawa-ban 
bisa dituliskan di bawah ini. 
Jawaban : ……………………………….……… 
…………………………………............................ 
....................................................................... 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Ya, Bagus dan benar ! Saudari telah 
menjawab : Umur, Pendidikan dan 
Pekerjaan. 
Oh, ya ? ada yang ingin Saudari 
tanyakan, silahkan tulis agar lebih 
jelas apa yang menjadi pertanyaan 
Saudari : 
Pertanyaan : ……………………….……… 
…………………………………......................... 
..................................................................... 
Ok Saudari menanyakan : Apakah 
alamat tempat tinggal juga suatu 
variabel ? 
Alamat tempat tinggal juga bisa 
menjadi suatu variabel penelitian 
bila memang dibutuhkan oleh pe-nelitian 
tersebut. Misalnya bila 
Saudari membuat penelitian ten-tang 
Faktor yang berhubungan 
dengan cakupan ANC salah satu 
variabelnya adalah Status Tempat 
Tinggal, yang kemudian Saudari 
bisa bedakan menjadi di dalam 
wilayah kerja Puskesmas atau di 
luar wilayah kerja Puskesmas. Jadi 
untuk lebih jelas dalam mengiden-tifikasi 
variabel maka suatu konsep 
harus dioperasionalkan. 
Di bawah ini akan diberikan contoh 
Definisi Operasional : 
Variabel : Jenis Kelamin 
Deskripsi : Struktur system repro-duksi 
yang dimiliki dan tercatat di 
Kartu Tanda Penduduk 
Cara Ukur : Mengisi Kuisioner 
Hasil Ukur : 1. Laki-laki 
2. Perempuan 
Skala Ukur : Nominal 
Untuk membuat Definisi Opera-sional 
Saudari harus mengetahui 
cara mengukur variabel tersebut. 
Cara Ukur adalah upaya mengkla-sifikasikan 
Subyek penelitian keda-lam 
kategori atau penempatan su-byek 
ke dalam skala kontinum. 
Pada saat mengukur harus me-menuhi 
syarat pengukuran yaitu : 
isomorfisme, exhaustive dan Mutu-ally 
Exclusive. 
Isomorfisme : yaitu saat mengukur 
harus identik dengan yang diukur. 
Saudari akan sangat mudah bila 
mengukur Berat Badan, namun 
bagaimana bila Saudari mengukur 
perasaan cemas ? Dalam hal ini 
Saudari harus menentukan indika-tornya, 
misalnya jantung berde-bar- 
debar, keluar keringat dingin … 
dst yang menggambarkan kondisi 
seseorang dalam keadaan cemas. 
Exhaustive : yaitu pengukuran me-liputi 
seluruh kemungkinan ukuran; 
jangan sampai ada data yang tidak 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
mempunyai tempat 
Mutually Exclusive : yaitu penguku-ran 
tidak boleh tumpang tindih, 
satu data hanya boleh di satu tem-pat. 
Jenis Variabel: 
Variabel Bebas : adalah Variabel 
yang variasi nilainya dapat mem-pengaruhi 
variabel lain. Variabel 
bebas disebut juga variabel inde-penden, 
varibel pengaruh, variabel 
perlakuan, variabel kausa, variabel 
penyebab, variabel regresor, dan 
variabel treatmen. 
Variabel Dependen : adalah varia-bel 
yang nilainya dipengaruhi atau 
tergantung oleh satu atau lebih 
variabel bebas. Nama lain dari vari-abel 
dependen adalah : variabel 
effect, Variabel terpengaruh, varia-bel 
terikat, variabel regressed, dan 
variabel outcome. 
Variabel perantara/intermediate 
: adalah variabel yang menjem-batani 
variabel bebas dengan vari-abel 
terikat 
Variabel pendahulu : variabel yang 
berpengaruh terhadap variabel 
terikat 
Variabel prakondisi : variabel yang 
berpengaruh terhadap variabel be-bas 
dan variabel terikat 
Bagan tersebut di bawah ini akan 
mempermudah Saudari memaha-mi 
jenis variabel penelitian. 
Variabel 
BEBAS 
Variabel 
PERANTARA 
Variabel 
TERIKAT 
Variabel 
TERIKAT 
Variabel 
PENDAHULU 
Variabel 
BEBAS 
Variabel 
BEBAS 
Variabel 
PRAKONDISI 
Variabel 
TERIKAT 
Untuk lebih jelasnya tentang ba-gan 
silahkan Saudari cermati yang 
pertama! 
Berikut ini penjelasanya : 
Bila Saudari membaca literatur ten-tang 
Anemia pada kehamilan maka 
pada uraian materi dibahas bahwa 
ibu hamil dengan anemia berisiko 
mengalami atonia uteri. Adanya 
atonia uteri dapat menyebabkan 
terjadinya Haemorhagia Post Par-tum 
(HPP). Dari konsep tentang 
anemia ini bila Saudari menyusun 
penelitian dengan judul Hubungan 
anemia dengan HPP maka : Se-bagai 
variabel bebas adalah ane-mia, 
variabel terikat HPP dan vari-abel 
perantara atonia uteri. 
Selamat, Saudari telah menyele-saikan 
materi masalah penelitian, 
tujuan penelitian, kerangka teori 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dan kerangka konsep, Hipotesa 
penelitian, dan variabel peneli-tian 
dari Kegiatan Belajar 2. Tetap 
bersemangat berikut ini adalah 
materi tentang Desain penelitian 
F. Desain penelitian 
Dalam pembahasan desain pene-litian 
Saudari akan mempelajari 
jenis penelitian, populasi dan sam-pel, 
etik penelitian, teknik pengum-pulan 
data dan analisa data 
Marilah dengan bersemangat kita 
mulai dari materi jenis penelitian. 
1. Jenis Penelitian 
Apakah Saudari bisa menu-liskan 
salah satu jenis peneli-tian 
yang Saudari ketahui ? Si-lahkan 
tulis di bawah ini : 
Jenis penelitian : 
……………………………………………… 
…………............................................... 
.............................................................. 
Bagus Saudari menjawab salah 
satu jenis penelitian adalah Po-tong 
lintang (cross sectional 
Cross Sectional atau potong 
lintang adalah salah satu jenis 
penelitian observasional yang 
bisa dilakukan oleh Saudari se-bagai 
mahasiswa setingkat Di-ploma 
III. Namun demikian pe-mahaman 
tentang konsep je-nis 
penelitian khususnya yang 
bersifat observasional perlu 
diketahui. 
Jenis penelitian ada 2 yaitu : 
Observasional dan Eksperi-mental. 
Penelitian observasional ada 
3 ialah : Potong lintang (cross 
sectional), studi kasus control 
dan studi kohort. Sementara 
Penelitian Eksperimental ada 3 
jenis yaitu : Pra eksperimen, Ek-sperimen 
semu (quasi eksper-imen) 
dan Eksperimen murni 
(true eksperimen). 
Baiklah untuk lebih jelasnya 
bisa diikuti uraian tentang jenis 
penelitian observasional terse-but 
di bawah : 
a. Potong lintang (cross sec-tional) 
Pada jenis penelitian ini 
Saudari hanya melakukan 
observasi dan pengukuran 
variabel pada satu saat ter-tentu 
saja. Jadi setiap sub-yek 
penelitian hanya diukur 
satu kali saja. Hasil studi 
potong lintang dianalisis 
dalam table 2 X 2 , seh-ingga 
dapat dihitung rasio 
prevalens yaitu perbandin- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
gan antara prevalens efek 
pada kelompok subyek 
yang memiliki faktor risiko 
dengan prvalens efek pada 
kelompok subyek tanpa 
faktor risiko 
b. Studi kasus kontrol 
Untuk mahasiswa tingkat 
Diploma III seperti Saudari 
tidak dibebankan mem-buat 
penelitian ini. Jenis 
penelitian yang melaku-kan 
pengukuran variabel 
tergantung lebih dahulu, 
kemudian meruntut ke be-lakang 
mengukur variabel 
bebas. Dalam studi kasus 
control dilakukan dengan 
cara membandingkan dua 
kelompok yaitu kelompok 
kasus (misalnya ibu yang 
menyusui tidak eksklusif) 
dan kelompok control (ialah 
ibu yang menyusui eksklu-sif). 
Dari masing-masing 
kelompok dihitung berapa 
yang mempunyai faktor 
risiko positif dan negatif. 
Sama dengan studi potong 
lintang; studi kasus con-trol 
juga dianalisa dengan 
menggunakan tabel 2 X 2 
dan bisa diperoleh odds ra-tio 
(OR). Bila OR = 1 berarti 
faktor yang diteliti bukan 
merupakan factor risiko; 
bila OR > 1 maka mer-upakan 
faktor risiko, teta-pi 
bila OR < 1 maka factor 
yang diteliti adalah faktor 
protektif terhadap efek. 
c. Studi kohort 
Jenis penelitian ini adalah 
kebalikan dari studi kasus 
kontrol. Penelitian ini dim-ulai 
dengan mengidentifi-kasi 
factor risiko, misalnya 
ibu melahirkan yang difasil-itasi 
bayinya untuk kegia-tan 
inisiasi menyusu dini. 
Selanjutnya diamati sela-ma 
periode waktu tertentu 
yang dalam hal ini adalah 
selama 6 bulan untuk men-gobservasi 
keberadaan 
efek yaitu apakah ibunya 
meneteki secara eksklusif. 
Sama dengan studi potong 
lintang dan studi kasus 
control; studi kohort juga 
dianalisa dengan menggu-nakan 
tabel 2 X 2 dan bisa 
diperoleh insedens terjad-inya 
efek pada kelompok 
terpajan dan pada kelom-pok 
yang tidak terpajan 
sebagai control. Selanjut-nya 
dapat dihitung resiko 
relatif atau resiko ins-idens, 
yaitu perbandingan 
antara insidens efek pada 
kelompok dengan faktor 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
risiko dengan insidens efek 
pada kelompok tanpa faktor 
risiko. 
Untuk jenis penelitian ini 
juga tidak dibebankan bagi 
mahasiswa Diploma III Ke-bidanan 
Selamat dalam hal materi de-sain 
penelitian Saudari telah 
menyelesaikan jenis penelitian 
untuk selanjutnya pembahasan 
tentang populasi dan sampel. 
Silahkan tetap focus dalam ma-teri 
ini. 
2. Populasi dan Sampel 
Populasi merupakan keseluru-han 
sumber data yang diper-lukan 
dalam suatu penelitian. 
Penentuan sumber data dalam 
suatu penelitian sangat penting 
dan akan menentukan keaku-ratan 
hasil penelitian. Misaln-ya 
bila Saudari melaksanakan 
penelitian tentang Pemberian 
Asi Eksklusif di Puskesmas X 
tahun 2013; sumber data yang 
tepat adalah ibu yang mempu-nyai 
bayi yang berumur 6 bulan 
atau lebih. Bila Saudari memilih 
sumber data ibu dengan Bayi 
usia 4 bulan maka belum bisa 
diketahui apakah yang 2 bulan 
berikutnya ibu masih Asi Eksk-lusif 
atau tidak. Populasi dibe-dakan 
menjadi populasi target 
dan populasi terjangkau. Pop-ulasi 
target adalah sasaran akhir 
penerapan hasil penelitian; jadi 
untuk penelitian Asi Eksklusif 
Populasi target adalah ibu yang 
punya bayi. Bagian dari popula-si 
target yang dapat terjangkau 
oleh peneliti disebut populasi 
terjangkau. 
Silahkan Saudari tentukan pop-ulasi 
terjangkau : 
Jawaban : 
………………………………………………… 
…........................................................… 
……………….......................................... 
Hebat Saudari dapat mene-tapkan 
populasi terjangkau 
dengan benar, karena Saudari 
menuliskan : Ibu yang mem-punyai 
bayi dengan usia 6 bu-lan 
atau lebih yang tinggal di 
wilayah Puskesmas X. Populasi 
terjangkau umumnya dibatasi 
oleh waktu dan tempat. 
Sampel penelitian adalah seba-gian 
dari populasi terjangkau 
yang mewakili. Supaya hasil 
penelitian tidak menyimpang 
dari tujuan penelitian, maka pe-nentuan 
sesuai dengan kriteria 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
tertentu yang ditetapkan, yang 
disebut sebagai kriteria inklu-si. 
Kriteria inklusi adalah mer-upakan 
batasan ciri/ karakter 
umum pada subyek penelitian, 
dikurangi karakter yang masuk 
dalam kriteria eksklusi. 
Silahkan Saudari amati kriteria 
inklusi : 
• Ibu yang mempunyai bayi 
usia 6 bulan atau lebih 
• Riwayat persalinan pervagi-nam 
spontan 
• Bersedia menjadi sampel 
penelitian dan dapat ditemui 
saat penelitian dilakukan 
Selanjutnya adalah kriteria ek-sklusi 
: 
• Ibu dengan bayi menderita 
atresia usofagus atau atresia 
duodenum atau atresia ani 
atau Hirchsprung. 
• Ibu dengan bayi menderita 
labioskisis atau labio palato 
skisis atau labio palato gna-to 
skisis atau gastro skisis. 
Saudari pasti bisa memahami 
bahwa alasan target terjangkau 
dikeluarkan sebagai sampel pe-nelitian. 
Ya betul sekali. Karena 
ibu dengan bayi yang mengala-mi 
kelainan tersebut akan kesu-litan 
meneteki bayinya. 
Selanjutnya agar lebih jelas da-lam 
menentukan sampel akan 
dibahas tentang besar/jumlah 
sampel dan tehnik pemilihan 
sampel. 
Banyak cara untuk menentu-kan 
besar sampel, bagi peneliti 
pemula untuk tingkat D III Ke-bidanan 
Saudari bisa menggu-nakan 
besar sampel berdasar-kan 
persentase dari besarnya 
populasi; jadi sebelum men-gambil 
sampel Saudari mem-buat 
perkiraan populasi terjang-kau 
dari subyek penelitian. Bila 
populasi terjangkau dari subyek 
penelitian jumlahnya 100 – 200 
maka diambil sebagai sampel 
penelitian minimal 50 %. Jika 
populasi terjangkau lebih dari 
200 maka bisa diambil sebagai 
sampel 25 % sampai dengan 
30%. Sementara untuk tehnik 
pemilihan sampel bisa dengan 
cara diacak (random) atau acci-dental 
(siapa yang bisa ditemui 
saat penelitian) 
Terimakasih Saudari telah fo-cus 
dalam materi desain pene-litian 
khususnya jenis penelitian 
serta pupulasi dan sampel. Ok, 
marilah kita lanjutkan pemba-hasan 
pada bagian dari materi 
desain penelitian yaitu materi 
Etik penelitian. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
3. Etik Penelitian 
Pada hakekatnya Et ik peneli-tian 
adalah tanggung jawab 
pribadi setiap peneliti, namun 
banyak penelitian berkelom-pok 
atau merupakan kerjasama 
beberapa lembaga penelitian, 
ataupun ada sponsor dan lain-lain; 
sehingga masalah etik pe-nelitian 
menjadi luas dan berat 
jika dibebankan pada peroran-gan. 
Dewasa ini dunia telah men-syaratkan 
persetujuan etik 
(ethichal clearance) untuk pe-nelitian 
yang menggunakan 
hewan percobaan atau mengi-kut 
sertakan relawan manusia 
sebagai subyek penelitian. Per-setujuan 
etik penelitian ini bisa 
didapat di Lembaga Etik Peneli-tian 
Kesehatan yang akan me-nilai 
mekanisme penelitian. 
Persetujan Etik penelitian akan 
diberikan bila hasil penilaian 
mekanisme penelitian menja-min 
bahwa penelitian keseha-tan 
akan menghormati dan me-lindungi 
kehidupan, kesehatan, 
keleluasaan pribadi (privacy), 
dan martabat (dignity) relawan 
manusia sebagai subyek peneli-tian 
dan penanganan manusia-wi 
pada hewan percobaan 
Setiap penelitian kesehatan 
harus menghormati harkat 
martabat manusia diantaran-ya 
adalah menghormati subyek 
penelitian atas kemampuannya 
untuk mengambil keputusan 
mandiri (self-determination). Pe-nelitian 
juga harus memegang 
prinsip etik berbuat baik, se-hingga 
resiko penelitian harus 
wajar dibanding manfaat yang 
diharapkan dan menentang pe-nelitian 
yang dengan sengaja 
merugikan subyek penelitian. 
Penelitian kesehatan juga ha-rus 
memenuhi prinsip etik 
keadilan terutama menyang-kut 
keadilan distributif yang 
mempersyaratkan pembagian 
seimbang (equitable) dalam hal 
beban dan manfaat yang diper-oleh 
subyek dari keikutsertaan 
dalam penelitian 
Apakah Saudari pernah men-getahui 
langkah-langkah dari 
mahasisiswa D III Kebidanan 
mengajukan ijin penelitian ? 
Silahkan saudari tuliskan lang-kah- 
langkah mahasiswa D III 
Kebidanan saat mengajukan 
ijin penelitian dalam bentuk KTI 
(Karya Tulis Ilmiah), dalam kotak 
di bawah ini : 
Etik mengajukan ijin penelitian : 
……………………….………………………… 
......................................................……… 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Benar : Saudari menjawab 
mempresentasikan proposal 
penelitian. Hal tersebut adalah 
salah satu langkah dalam etik 
penelitian bagi mahasiswa D III 
Kebidanan. Untuk lebih jelasnya 
silahkan Saudari ikuti uraian di 
bawah ini. 
Bagi mahasiswa Diploma III Ke-bidanan 
sebagai peneliti pem-ula 
yang masih menggunakan 
data sekunder ataupun data 
primer yang sifat pengambilan 
datanya tidak invasive atau tidak 
melukai klien, dalam melakukan 
penelitian bila tidak mengaju-kan 
persetujuan etik (ethichal 
clearance) ke Lembaga Etik 
Penelitian Kesehatan, minimal 
melakukan langkah-langkah ijin 
penelitian sebagai berikut : 
• Mengajukan permohon-an 
kepada Ketua Prodi Ke-bidanan 
untuk dibuatkan 
surat ijin penelitian ke in-stitusi 
tempat penelitian. 
Misalnya : Bila Saudari akan 
melakukan Penelitian di 
Wilayah Puskesmas X yang 
berada di kabupaten Y; 
Kaprodi akan mengirim su-rat 
permohonan penelitian 
atas nama Saudari ke Kepa-la 
Dinas Kesehatan Kabu-paten 
Y dengan tembusan 
ke Kepala Puskesmas Keca-matan 
X. Surat ini disertai 
dengan proposal penelitian 
yang sudah Saudari susun 
sebelumnya. 
• Ijin penelitian akan dikel-uarkan 
oleh Kepala Dinas 
Kesehatan Kabupaten Y 
• Berdasarkan Surat ijin ini 
Saudari datang ke Puskes-mas 
X, untuk melakukan 
penelitian. Namun ada-kalanya 
Kepala Puskesmas 
X baru mengijinkan Anda 
mengambil data setelah 
menyajikan proposal ter-lebih 
dahulu. 
• Bila sudah mendapat ijin 
dari Kepala Puskesmas, 
jika datanya data sekun-dair 
maka Saudari bisa ber-hubungan 
langsung den-gan 
petugas Puskesmas 
yang berwenang dalam hal 
tersebut. Tetapi bila data 
primair maka ketika Saudari 
berhubungan dengan sub-yek 
penelitian Saudari harus 
melakukan informed Con-cent 
dan ada bukti persetu-juan 
subyek bersedia men-jadi 
responden penelitian. 
• Langkah terakhir dari etik 
penelitian adalah Saudari 
harus merahasiakan data 
pribadi dari subyek peneli- 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
tian, informasi yang ada da-lam 
bentuk hasil penelitian. 
Laporan penelitian ini selain 
Saudari menyerahkan ke 
Institusi Pendidikan tempat 
Saudari belajar, juga harus 
disampaikan kepada Kepa-la 
Puskesmas Kecamatan X 
serta kepada Kepala Dinas 
Kesehatan Kabupaten Y. 
Selamat ! Saudari telah 
menyelesaikan pembahasan 
desain penelitian tentang jenis 
penelitian, pupulasi dan sam-pel, 
serta etik penelitian. Beri-kut 
di bawah ini adalah pemba-hasan 
desain penelitian tentang 
tehnik pengumpulan data. 
4. Teknik Pengumpulan Data 
Tehnik atau cara pengumpulan 
data bisa secara langsung atau 
tidak langsung. Pengumpulan 
data secara langsung adalah 
bila Saudari sebagai peneli-ti/ 
team penelitian melakukan 
pengukuran terhadap subyek 
penelitian. Misalnya bila pene-litian 
membutuhkan data ten-tang 
berat badan bayi, maka 
Saudari/ team penelitian saat 
kegiatan penelitian melakukan 
penimbangan terhadap bayi se-bagai 
subyek penelitian. Data 
yang diambil oleh Saudari/team 
peneliti secara langsung dise-but 
data primer. 
Berbeda dengan data primer 
adalah data sekunder, yaitu 
data yang diambil tidak secara 
langsung terhadap subyek pe-nelitian, 
tetapi diambil dari 
dokumentasi subyek peneli-tian. 
Misalnya untuk data berat 
badan bayi yang dibutuhkan 
penelitian diambil dari catatan/ 
dokumentasi laporan persali-nan 
di Puskesmas. 
Tentu saja akurasi data yang 
Saudari ambil akan lebih aku-rat 
pada data primer diband-ingkan 
dengan data sekunder. 
Pada data primer untuk men-gukur 
berat badan bayi Saudari 
bisa melakukan dengan sebaik 
mungkin; menggunakan tim-bangan 
bayi, memberi penga-las 
timbangan, menyetarakan 
timbangan, membuka pakaian 
bayi (bayi hanya dibungkus 
selimut), menaruh bayi diatas 
timbangan, mengangkat seli-mut 
bayi, melihat hasil penim-bang. 
Dengan langkah-langkah 
tersebut hasil penimbangan 
betul-betul akurat. Tetapi bila 
menggunakan data sekunder, 
Saudari tidak bisa menjamin 
perlakuan penimbangan sama 
seperti yang Saudari kerjakan. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Bisa saja ditimbang menggu-nakan 
timbangan injak, saat 
ditimbang bayi menggunakan 
pakaian lengkap dan bedong 
serta digendong oleh petugas 
yang naik ke timbangan injak. 
Selanjutnya petugas menim-bang 
dirinya sendiri. Dan nilai 
berat badan bayi adalah selisih 
hasil berat penimbangan petu-gas 
bersama bayi dengan hasil 
penimbangan petugas sendiri. 
Guna pengumpulan data dibu-tuhkan 
alat sesuai dengan jenis 
data penelitian. Apakah Saudari 
bisa memberikan contoh alat 
pengumpulan data ? 
Silahkan tulis alat pengumpul 
data pada kotak tersebut di 
bawah ini : 
Etik mengajukan ijin penelitian : 
……………………….………………………. 
…………………......................................... 
................................................................ 
Benar saudara telah menu-liskan 
dua contoh alat untuk 
pengambilan data primer dan 
data sekunder untuk data berat 
badan bayi, sebagai berikut. 
Misalnya untuk data berat 
badan bayi pada data prim-er 
dibutuhkan : Handy clean, 
masker, timbangan bayi, kue-sioner 
penelitian dan alat tulis; 
tetapi untuk data sekunder cuk-up 
kuisioner penelitian dan alat 
tulis saja. 
Selamat ! Saudari telah 
menyelesaikan pembahasan 
desain penelitian tentang jenis 
penelitian, pupulasi dan sam-pel, 
etik penelitian, serta tehnik 
pengumpulan data. Berikut di 
bawah ini adalah pembahasan 
desain penelitian tentang Anal-isa 
data. 
5. Analisa Data 
Sebelum membahas analisa 
data, perlu Saudari ingat ma-teri 
Variabel penelitian telah 
dijelaskan sebelumnya bahwa 
variabel harus dibuat defini-si 
operasional sehingga akan 
jelas cara mengukur, hasil pen-gukuran 
dan skala ukurnya. 
Agar pemahaman saudari lebih 
jelas diberikan contoh sebagai 
berikut : 
Penelitian dengan Topik : 
Hubungan dukungan suami 
dengan pemberian Asi Eksk-lusif 
di Puskesmas X tahun 
2013. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Variabel independen : Dukun-gan 
Suami 
Definisi Operasional 
• Nama variabel = Dukun-gan 
suami 
• Deskripsi = Perilaku 
suami yang dirasakan istri 
dalam memfasilitasi kegia-tan 
meneteki bayi yang ter-tuang 
di dalam 5 pernyata-an 
• Cara ukur = Mengisi 
kuesioner 
• Alat ukur = Kuesion-er 
• Hasil ukur = Men-dukung 
bila ibu merasakan 
respon positip >3, tidak 
mendukung bila respon 
positip < 3 
Bila Saudari mendiskripsikan 
variabel dukungan suami sep-erti 
tersebut di atas, selanjutnya 
untuk mengambil data Saudari 
terlebih dahulu menyusun 
kuesioner. Di bawah ini salah 
satu contoh kuesioner tentang 
dukungan suami. 
Buatlah tanda X pada perilaku 
suami yang ibu rasakan ! 
Pernyataan Jawaban 
1. Suami menganjurkan ibu untuk menyusui Ya Tidak 
2. Suami membantu pekerjaan rumah tangga bila ibu 
sedang kerepotan menyusui 
3. Suami menganjurkan bayi dikasih madu Ya Tidak 
4. Suami pernah membelikan majalah/tabloid yang 
membahas tentang Asi Eksklusif 
5. Suami pernah membelikan susu formula Ya Tidak 
Selanjutnya setelah Saudari 
mengambil data dari subyek 
penelitian, sebelum data dia-nalis 
Saudari membersihkan 
(Cleaning) data dengan cara 
melihat kelengkapan data dan 
Ya Tidak 
Ya Tidak 
membuang data yang sifatnya 
ekstrem sehingga akan meng-ganggu 
hasil penelitian. Bila 
ada data yang pengisiannya 
tidak benar atau meragukan 
perlu diklarifikasi pada subyek 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
penelitian dan dibenarkan leb-ih 
dahulu, kegiatan ini disebut 
mengedit data. 
Tindakan selanjutnya adalah 
mengelompokkan data, tiap 
kusioner diperiksa berdasar-kan 
kunci jawaban yang sudah 
ditetapkan sebelumnya, se-bagai 
berikut : 
Kunci Jawaban 
Respon positip/mendukung, 
bila ibu menjawab : 
1. Ya 
2. Ya 
3. Tidak 
4. Ya 
5. Tidak 
Dari kegiatan ini dapat dibe-dakan 
subyek penelitian yang 
mendapatkan dukungan dari 
suami untuk meneteki se-cara 
eksklusif dan yang tidak 
mendapatkan dukungan. 
Setelah data dikelompok-kan 
data dipresentasikan agar 
dapat dianalisa, pada contoh 
penelitian tersebut di atas dia-nalisa 
secara uni variabel, kare-na 
merupakan data kategorikal 
maka dipergunakan rumus : 
X 
F = --------- X 100 % 
n 
Keterangan : 
F = Prosentase 
X = Jumlah data dari kate-gori 
n = Jumlah/ besar sampel 
penelitian 
Bila data telah dianalisis secara 
univariabel, Saudari bisa melan-jutkan 
menganalisis secara 
bivariabel, dengan bantuan 
menyajikan data dengan tabel 
silang 2 X 2; kemudian meng-gunakan 
rumus Chi Square se-bagai 
berikut : 
Σ ( O – E ) 2 
X 2 = ---------------- 
E 
Keterangan : 
• X 2 = Chi Square atau Kai 
Kuadrat 
• O = Frekuensi pengamatan 
(observation) 
• E = Frekuensi yang dihara-pkan 
(Expected) 
• Σ = Penjumlahan 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Bila telah didapatkan nilai Kai 
Kuadrat Saudari harus melihat 
tabel distribusi kai kuadrat pada 
baris yang disesuaikan dengan 
tabel analisis yang dipergu-nakan. 
Dan rumus df : (b – 1) 
(k - 1). Dalam hal ini b adalah 
baris, sementara k adalah ko-lom. 
Saudari menggunakan 
tabel 2 X 2 artinya pada tabel 
distribusi kai kuadrat; Saudari 
melihat pada baris 1; karena (b 
– 1)(k – 1) = (2 – 1)(2 – 1) = 1 . 
Selanjutnya dilihat pada kolom 
besarnya α yang menggam-barkan 
kekuatan uji, misalnya 
Saudari menentukan α = 0,05 
maka sebagai standar nilai Kai 
Kuadrat pada kolom 0,05. 
Silahkan Saudari lihat pada ta-bel 
distribusi kai kuadrat Pada 
baris 1 dan kolom ke enam (α = 
0,05 ) tertera angka : 3.841. Bila 
hasil perhitungan Kai Kuadrat > 
Kai Kuadrat tabel (3.841) maka 
Ho ditolak, bila Kai Kuadrat < 
3.841 maka Ho gagal ditolak. 
Saudari perlu berhati-hati da-lam 
menggunakan rumus Chi 
Square dalam analisa statistic , 
karena rumus tersebut di atas 
dapat dipergunakan bila me-menuhi 
syarat sebagai berikut : 
1. Tidak ada sel dengan nilai 
obsereved yang bernilai nol 
2. Sel yang mempunyai ex-pected 
count kurang dari 5, 
maksimal 20 % 
3. Tidak menggunakan tabel 2 
X 2 bila n < 2 
4. Chi Square tidak dipakai bila 
n antara 20 s/d 40 dengan 
nilai E (Expected) < 5 
Bila syarat di atas tidak ter-penuhi 
maka Saudari bisa 
melakukan analisis data meng-gunakan 
rumus : “ Fisher Exact “ 
(a + b)! (c + d)! (a +c)! (b + d)! 
P = ------------------------------------- 
N! a! b! c! d! 
Keterangan : 
P = “ Fisher Exact “ 
N = Total sampel 
a, b,c,d = Jumlah sampel 
tiap kolom 
Hasil analis ini disebut P val-ue 
; Saudari bandingkan den-gan 
nilai α yang telah Saudari 
tentukan sebelumnya. Nilai 
α menggambarkan besarnya 
kemungkinan kesalahan uji 
statistik. Bila setelah dilakukan 
analisis P value < α berarti Ho 
ditolak sebaliknya bila P value > 
α maka Ho gagal ditolak. 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Tugas 
Sebagai praktisi Bidan tentu Saudari telah berulang kali menolong ibu bersalin. 
Saat itu Saudari harus memfasilitasi Suami atau salah satu anggota keluarga men-dampingi 
ibu bersalin atau sebagai Daula. 
Buatlah kuisioner tentang variabel dukungan suami/keluarga sebagai Daula; min-imal 
5 indikator dukungan yang mengandung pernyataan positip dan pernyataan 
negatif. 
Setelah menyelesaikan tugas di atas; dipersilahkan Saudari menilai hasil kerja, 
dengan kriteria penilaian/rubrik tugas sebagai berikut : 
Tiap indikator mendapat nilai 15; Bila semua indikator yang dibuat hanya bersifat 
positip (bila dikerjakan berarti memberikan dampak positip) atau hanya bersifat 
negative (bila dikerjakan berarti memberikan dampak negatif) maka mendapat 
tambahan nilai 12.5. Bila indikator/pernyataan yang dibuat ada yang bersifat 
positip dan ada yang bersifat negatif maka mendapat tambahan 25. 
Contoh : 
1. Saudari hanya membuat satu indikator/pernyataan, Nilai = 27.5 
2. Saudari membuat dua indikator tetapi dua-duanya positip atau keduanya 
negatif maka nilainya 30 + 12.5 = 42.5 
3. Saudari membuat dua indikator yang satu positip dan yang satu negatif maka 
Saudari mendapat nilai 30 + 25 = 55 
4. ……………………Seterusnya bila Saudari membuat 5 indikator dukungan yang 
bervariasi, ada yang positip dan ada yang negatif maka Saudari mendapatkan 
nilai 5 X 15 + 25 = 100 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
Dalam menyusun penelitian diawali dari penetapan masalah terlebih dahulu. Se-lanjutnya 
ditetapkan pertanyaan penelitian dan judul penelitian atau topik pe-nelitian. 
Berdasarkan judul penelitian dikembangkan tujuan umum dan tujuan 
khusus penelitian. Guna mencapai tujuan penelitian, saudari harus menyusun 
kerangka teori yang berdasarkan studi kepustakaan atau telaah literature. Selan-jutnya 
mengacu dari kerangka teori tersebut ditetapkan kerangka konsep peneli-tian, 
hipotesis, variabel penelitian, dan definisi operasional dari variabel tersebut 
serta desain penelitiannya. Desain penelitian meliputi jenis penelitian, populasi 
dan sampel, etik penelitian serta tehnik pengumpulan data dan analisis data 
Selamat, Saudari telah menyelesaikan seluruh Kegiatan Belajar 2. Selanjutnya 
guna mengetahui penyerapan belajar Saudari di bawah ini ada test formatif yang 
bisa Saudari kerjakan. Selamat bekerja dan semoga sukses! 
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 22

More Related Content

Similar to Rancangan Penelitian

BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfBUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfSyarifatul Marwiyah
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]syaifulSaif
 
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitianKonsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitianAhmadIlham21
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanpjj_kemenkes
 
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Senipjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Senipjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 
Modul praktikum jiwa
Modul praktikum jiwaModul praktikum jiwa
Modul praktikum jiwaBICARAJIWA
 
Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)a santoso
 
riset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptxriset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptxAndiMunawir
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsipjj_kemenkes
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
 
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khususModul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khususpjj_kemenkes
 

Similar to Rancangan Penelitian (20)

BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdfBUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
BUKU KISAH INSPIRATIF MENGGAPAI DOKTOR.pdf
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]Metopen kelompok 1_semt_4[2]
Metopen kelompok 1_semt_4[2]
 
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitianKonsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
 
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan
 
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 2 Kaitan Agama dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
 
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan SeniKB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
KB 1 Konsep Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Modul praktikum jiwa
Modul praktikum jiwaModul praktikum jiwa
Modul praktikum jiwa
 
Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)
 
PROBLEM SOLVING
PROBLEM SOLVINGPROBLEM SOLVING
PROBLEM SOLVING
 
riset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptxriset-keperawatan-i-ii (1).pptx
riset-keperawatan-i-ii (1).pptx
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Kaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikanKaedah penyelidikan
Kaedah penyelidikan
 
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 3 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
 
Masalah Belajar
Masalah BelajarMasalah Belajar
Masalah Belajar
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khususModul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Rancangan Penelitian

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Saudari telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 1 dan sekarang saatnya dengan antusias Saudari akan mempelajari Ke-giatan Belajar 2. Sebelumnya Saudari dipersilahkan menjawab pertanyaan : Apakah yang dimaksud dengan mas-alah ? Jawaban : Masalah adalah....................... .............................................................................. ..........................................................……………… …………………………………………………………... Terimakasih ! Saudari benar apabila jawaban sebagai berikut : Masalah adalah bila ada kesenjangan (gap) antara yang seharusnya (das sol-len) terjadi dengan apa yang menjadi kenyataan (das sein) di masyarakat . Berikut marilah kita pelajari bersama materi Kegiatan Belajar 2 A. Masalah penelitian Mengacu dari jawaban Saudari di atas masalah penelitian adalah ke-senjangan (gap) antara yang seha-rusnya (das sollen) terjadi dengan apa yang menjadi kenyataan (das sein) di masyarakat dan solusin-ya bisa didapat dengan melaku-kan penelitian. Masalah penelitian yang baik adalah masalah yang benar benar ada di masyarakat dan perlu untuk diselesaikan. Jika ti-dak diselesaikan akan memberikan kerugian bagi masyarakat baik da-lam jangka pendek ataupun jangka panjang. Untuk lebih jelasnya akan diberi-kan contoh tentang masalah Ke-bidanan yang ada dewasa ini : Kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah yang seharusnya tidak menimbulkan kematian, na-mun di Indonesia kematian per-empuan akibat proses kehamilan dan persalinan masih sangat ting-gi, yaitu 228 /100.000 Kelahiran Hidup. Hal ini menggambarkan kesejahteraan ibu di Indonesia ber-dasarkan Angka Kematian Ibu (AKI) ada di peringkat 124 Sementara untuk Negara Asean; Singapur per-ingkat 26, Brunei 33, Malaysia 61 dan Philipina 112 Jadi masalahnya adalah Tingginya Angka Kematian Ibu di Indonesia. Saudari sebagai praktisi kebidanan tentu akan menemukan banyak masalah, perlu disadari untuk men- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 2
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan etapkan masalah penelitian Saudari harus selektif. Masalah penelitian yang relevan dipilih adalah yang bila dilakukan penelitian hasilnya dapat diimplementasikan. Apabila masalahnya telah ditetap-kan selanjutnya Saudari dapat menyusun rumusan masalah yang jelas dan tajam. Rumusan mas-alah ini akan memudahkan dalam menjajaki dan menghimpun data penelitian. Berdasarkan rumusan masalah dapat disusun pertanyaan penelitian. Masalah penelitian juga akan menuntun Saudari dalam mene-tapkan judul atau topik penelitian. Judul penelitian tidak perlu terla-lu panjang maksimal 12 kata dan harus menarik sehingga menggu-gah atau memotivasi orang untuk membaca. Selamat, Saudari telah menyelesaikan materi masalah penelitian dari Kegia-tan Belajar 2. Selanjutnya bersiaplah untuk mempelajari materi Tujuan pe-nelitian ! B. Tujuan penelitian Menurut Semaoen dan Siagian (1996) yang dikutip oleh Masyhuri dan Zainuddin : Tujuan penelitian adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan dan hendak dicapai. Jika Saudari tidak meru-muskan tujuan penelitian dengan baik atau penetapan tujuan pe-nelitian kabur, maka Saudari akan mengalami kesulitan dalam me-nentukan apa yang akan dikerjakan dalam penelitian nanti. Tujuan penelitian dikemukakan se-cara deklaratif, menggunakan kali-mat pernyataan yang singkat dan jelas. Lengkap dan jelasnya tujuan penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Tu-juan penelitian dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum, mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara keseluruhan yang akan di-capai. Sementara tujuan khusus mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum. Jadi perlu Saudari fahami bah-wa tujuan penelitian bukan untuk memenuhi tugas dalam menyele-saikan pendidikan D III Kebidanan; ini yang biasanya dituangkan oleh mahasiswa sebagai pemula peneli-ti. Tujuan yang harus dirumuskan adalah sesuai dengan masalah pe-nelitian yang telah ditetapkan. Misalnya karena tingginya angka kematian ibu di Indonesia, dan salah satu penyebabnya adalah Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan infeksi, sementara infeksi dapat terjadi karena ketuban pecah dini. Saudari sebagai praktisi mendapa-tkan fakta adanya kecenderungan peningkatan kejadian Ketuban Pecah Dini. Pertanyaan penelitian-nya adalah : Bagaimanakah gam-baran karakteristik ibu hamil den-gan Ketuban Pecah Dini ? Selanjutnya Saudari dapat mene-tapkan tujuan penelitian yaitu : Tujuan Umum : Diketahui gambaran karakteristik (Usia Ibu, Overdistensi Rahim, Usia Kehamilan, Pekerjaan, dan Paritas) ibu hamil di Puskesmas Kecamatan X th 2013 Tujuan Khusus : • Diketahui distribusi frekuen-si ibu hamil dengan Ketuban Pecah Dini di Puskesmas Ke-camatan X th 2013 • Diketahui distribusi frekuensi usia Ibu hamil di Puskesmas Kecamatan X th 2013 • Diketahui distribusi frekuen-si Overdistensi Rahim pada ibu hamil di Puskesmas Keca-matan X th 2013 • Diketahui distribusi frekuensi Usia Kehamilan pada Ibu ham-il di Puskesmas Kecamatan X th 2013 • Diketahui distribusi frekuensi pekerjaan Ibu hamil di Pusk-esmas Kecamatan X th 2013 • Diketahui distribusi frekuensi paritas ibu hamil di Puskes-mas Kecamatan X th 2013 Selamat Saudari telah menyele-saikan materi masalah penelitian dan tujuan penelitian dari Kegia-tan Belajar 2. OK , tetaplah bese-mangat untuk mempelajari materi kerangka teori dan kerangka kon-sep ! C. Kerangka teori dan kerangka konsep Kerangka teori atau tinjauan ke-pustakaan adalah hasil penelaah-an kepustakaan yang disusun oleh peneliti sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Kerangka teori ini akan dipergunakan untuk mendukung kerangka konsep atau kerangka berfikir yang akan diper-gunakan sebagai dasar menarik hi-potesa. Bila Saudari akan menyusun kerangka teori bisa dilakukan den-gan dasar kata-kata kunci dari topik atau judul penelitian. Hal ini mengingat bahwa judul penelitian dianggap sebagai kata-kata yang Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan representative (mewakili) dari per-masalahan penelitian. Sebagai contoh bila Saudari meny-usun penelitian dengan judul : Gambaran karakteristik ibu ham-il dengan Ketuban Pecah Dini di Puskesmas Kecamatan X th 2013; maka pada kerangka teori Saudari minimal memaparkan : • Konsep Ketuban Pecah Dini, mencakup pengertian, epide-miologis, factor predisposisi dan patofisiologi • Faktor-faktor yang berhubun-gan dengan kejadian Ketuban Pecah Dini :  Faktor Predisposisi atau karakteristik (Usia, Infeksi, Overdistensi Rahim, Incom-petence Cervix, Usia Ke-hamilan, Pekerjaan)  Faktor lain (Golongan Dar-ah, Cephalo Pelvic Dispro-portion, Paritas, Anemia) Saudari bisa menyusun kerangka teori ini berdasarkan buku teks ac-uan (referensi), laporan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, studi literature, journal dan dapat juga diakses dari internet (Inter-conection Networking). Selanjutnya Saudari berdasarkan kerangka teori menyusun kerangka konsep. Menurut Widayat dan Amirullah (2002) yang dikutip oleh Masyhuri dan Zainuddin : Kerangka konsep adalah merupakan model konsep-tual tentang hubungan suatu teori dengan berbagai factor yang tel-ah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka konsep juga merupakan penjelasan semen-tara terhadap gejala yang menjadi obyek penelitian. Dalam pemaparan kerangka teori Saudari menyajikan dalam ben-tuk narasi sebagai tinjauan teoritis dan dilengkapi dalam bentuk ba-gan kerangka teori khususnya pada penelitian kerelasional, penelitian kausal komparatif dan eksperimen-tal. Silahkan, Saudari bisa mencoba menyusun kerangka konsep dari contoh kerangka teori di atas ! Kerangka Konsep ……………………………………………………… ...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... Bagus Saudari telah mencoba meny-usun kerangka konsep. Kerangka konsep Saudari benar bila kurang lebih tertulis sebagai berikut : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Dari kerangka teori telah diketa-hui bahwa banyak factor yang berhubungan dengan terjadinya Ketuban Pecah Dini, namun den-gan keterbatasan sumber data, waktu dan biaya penelitian maka penulis menetapkan karakteristik ibu hamil dengan Ketuban Pecah Dini yang akan menjadi obyek pe-nelitian adalah Usia, Overdistensi Rahim, Usia Kehamilan, Peker-jaan dan Paritas. Incompetence Cervix, Golongan Darah, C.P.D dan Anemia; tidak diambil sebagai data penelitian, karena penelitian ini akan menggunakan data sekunder dokumentasi ANC. Telah ditelusu-ri bahwa dokumentasi ANC untuk data tersebut tidak terisi secara lengkap. Selamat, Saudari telah menyele-saikan materi masalah penelitian, tujuan penelitian, kerangka teori dan kerangka konsep dari Kegiatan Belajar 2. Bersiaplah untuk mem-pelajari materi hipotesa penelitian ! D. Hipotesa penelitian Hipotesa berasal dari kata hypo yang artinya di bawah, semen-tara atau lemah kebenarannya dan thesis yang berarti dalil atau kaidah atau hukum. Hipotesa adalah pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah tetapi yang kebe-narannya belum teruji secara em-pirik. Penelitian yang akan Saudari lakukan adalah upaya untuk mem-buktikan kebenaran hipotesa terse-but. Mengembangkan hipotesa harus berdasarkan kerangka teori. Apa-bila informasi ilmiah tidak cuk-up tersedia, misalnya bila Saudari melakukan penelitian tentang se-suatu yang baru baik dalam sub-stansi ataupun dalam konteks kondisional; Contohnya : pada pe-nelitian yang bersifat eksploratif atau diskriptif murni; maka Saudari tidak perlu mengembangkan hi-potesa. Jadi contoh penelitian den-gan judul Gambaran karakteristik (Usia Ibu, Pendidikan ibu, Peker-jaan, dan Paritas) ibu hamil di Pusk-esmas Kecamatan X th 2013 yang bersifat deskriptif juga tidak perlu mengembangkan hipotesa. Hipotesa dibedakan menjadi 3, yai-tu hipotesa nol, hipotesa alternatif dan hipotesa kerja. Hipotesa nol (Ho) dirumuskan karena menya-takan tidak ada perbedaan atau ti-dak ada hubungan antara sesuatu dengan sesuatu lainnya. Misalnya apabila Saudari melaksanakan pe-nelitian dengan judul Hubungan Anemia dengan kejadian Ketubah Pecah Dini pada ibu hamil di Pusk-esmas Kecamatan X th 2013; maka Saudari mengembangkan hipotesa Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan nol-nya adalah : Tidak ada hubun-gan antara anemia dengan ke-tuban pecah dini. Hipotesa alter-native (Ha) adalah kebalikan dari hipotesa nol. Selanjutnya silahkan Saudari mencoba mengembang-kan hipotesa alternative-nya : Hipotesa alternative (Ha) :: ………………………………………………… ................................................................ ................................................................ Seratus ! , Saudari telah mampu mengembangkan hipotesa alter-native karena Saudari menuliskan : Ada hubungan antara anemia den-gan ketuban pecah dini Hipotesa kerja dirumuskan den-gan menghubungkan dua objek penelitian dalam bentuk hubungan kausal atau sebab-akibat. Secara sederhana dapat diungkapkan da-lam kalimat : Jika …………………………….., maka …………………… Apakah Saudari akan kembali men-coba ? Ok silahkan kembangkan sebuah hipotesa kerja . Terimakasih nilai seratus un-tuk Saudari, karena Saudari telah menuliskan hipotesa kerja dengan benar! Saudari menuliskan : Jika ibu hamil menderita anemia maka akan mengalami ketuban pecah dini. Selamat Saudari telah menyele-saikan materi masalah penelitian, tujuan penelitian, kerangka teori dan kerangka konsep, serta Hi-potesa penelitian dari Kegiatan Be-lajar 2. Tetap bersemangat berikut ini adalah materi tentang variabel penelitian. E. Variabel penelitian Pada materi Variabel akan dibahas tentang Pengertian Variabel dan Jenis Variabel. Pengertian Variabel Variabel adalah konsep atau peng-gambaran suatu fenomena yang mempunyai nilai, misalnya tinggi badan, berat badan, lingkar len-gan atas. Disebut Variabel karena mempunyai nilai yang bervariasi atau berbeda. Silahkan Saudari membuat bebera-pa contoh variabel yang lain, jawa-ban bisa dituliskan di bawah ini. Jawaban : ……………………………….……… …………………………………............................ ....................................................................... Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Ya, Bagus dan benar ! Saudari telah menjawab : Umur, Pendidikan dan Pekerjaan. Oh, ya ? ada yang ingin Saudari tanyakan, silahkan tulis agar lebih jelas apa yang menjadi pertanyaan Saudari : Pertanyaan : ……………………….……… …………………………………......................... ..................................................................... Ok Saudari menanyakan : Apakah alamat tempat tinggal juga suatu variabel ? Alamat tempat tinggal juga bisa menjadi suatu variabel penelitian bila memang dibutuhkan oleh pe-nelitian tersebut. Misalnya bila Saudari membuat penelitian ten-tang Faktor yang berhubungan dengan cakupan ANC salah satu variabelnya adalah Status Tempat Tinggal, yang kemudian Saudari bisa bedakan menjadi di dalam wilayah kerja Puskesmas atau di luar wilayah kerja Puskesmas. Jadi untuk lebih jelas dalam mengiden-tifikasi variabel maka suatu konsep harus dioperasionalkan. Di bawah ini akan diberikan contoh Definisi Operasional : Variabel : Jenis Kelamin Deskripsi : Struktur system repro-duksi yang dimiliki dan tercatat di Kartu Tanda Penduduk Cara Ukur : Mengisi Kuisioner Hasil Ukur : 1. Laki-laki 2. Perempuan Skala Ukur : Nominal Untuk membuat Definisi Opera-sional Saudari harus mengetahui cara mengukur variabel tersebut. Cara Ukur adalah upaya mengkla-sifikasikan Subyek penelitian keda-lam kategori atau penempatan su-byek ke dalam skala kontinum. Pada saat mengukur harus me-menuhi syarat pengukuran yaitu : isomorfisme, exhaustive dan Mutu-ally Exclusive. Isomorfisme : yaitu saat mengukur harus identik dengan yang diukur. Saudari akan sangat mudah bila mengukur Berat Badan, namun bagaimana bila Saudari mengukur perasaan cemas ? Dalam hal ini Saudari harus menentukan indika-tornya, misalnya jantung berde-bar- debar, keluar keringat dingin … dst yang menggambarkan kondisi seseorang dalam keadaan cemas. Exhaustive : yaitu pengukuran me-liputi seluruh kemungkinan ukuran; jangan sampai ada data yang tidak Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan mempunyai tempat Mutually Exclusive : yaitu penguku-ran tidak boleh tumpang tindih, satu data hanya boleh di satu tem-pat. Jenis Variabel: Variabel Bebas : adalah Variabel yang variasi nilainya dapat mem-pengaruhi variabel lain. Variabel bebas disebut juga variabel inde-penden, varibel pengaruh, variabel perlakuan, variabel kausa, variabel penyebab, variabel regresor, dan variabel treatmen. Variabel Dependen : adalah varia-bel yang nilainya dipengaruhi atau tergantung oleh satu atau lebih variabel bebas. Nama lain dari vari-abel dependen adalah : variabel effect, Variabel terpengaruh, varia-bel terikat, variabel regressed, dan variabel outcome. Variabel perantara/intermediate : adalah variabel yang menjem-batani variabel bebas dengan vari-abel terikat Variabel pendahulu : variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat Variabel prakondisi : variabel yang berpengaruh terhadap variabel be-bas dan variabel terikat Bagan tersebut di bawah ini akan mempermudah Saudari memaha-mi jenis variabel penelitian. Variabel BEBAS Variabel PERANTARA Variabel TERIKAT Variabel TERIKAT Variabel PENDAHULU Variabel BEBAS Variabel BEBAS Variabel PRAKONDISI Variabel TERIKAT Untuk lebih jelasnya tentang ba-gan silahkan Saudari cermati yang pertama! Berikut ini penjelasanya : Bila Saudari membaca literatur ten-tang Anemia pada kehamilan maka pada uraian materi dibahas bahwa ibu hamil dengan anemia berisiko mengalami atonia uteri. Adanya atonia uteri dapat menyebabkan terjadinya Haemorhagia Post Par-tum (HPP). Dari konsep tentang anemia ini bila Saudari menyusun penelitian dengan judul Hubungan anemia dengan HPP maka : Se-bagai variabel bebas adalah ane-mia, variabel terikat HPP dan vari-abel perantara atonia uteri. Selamat, Saudari telah menyele-saikan materi masalah penelitian, tujuan penelitian, kerangka teori Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan kerangka konsep, Hipotesa penelitian, dan variabel peneli-tian dari Kegiatan Belajar 2. Tetap bersemangat berikut ini adalah materi tentang Desain penelitian F. Desain penelitian Dalam pembahasan desain pene-litian Saudari akan mempelajari jenis penelitian, populasi dan sam-pel, etik penelitian, teknik pengum-pulan data dan analisa data Marilah dengan bersemangat kita mulai dari materi jenis penelitian. 1. Jenis Penelitian Apakah Saudari bisa menu-liskan salah satu jenis peneli-tian yang Saudari ketahui ? Si-lahkan tulis di bawah ini : Jenis penelitian : ……………………………………………… …………............................................... .............................................................. Bagus Saudari menjawab salah satu jenis penelitian adalah Po-tong lintang (cross sectional Cross Sectional atau potong lintang adalah salah satu jenis penelitian observasional yang bisa dilakukan oleh Saudari se-bagai mahasiswa setingkat Di-ploma III. Namun demikian pe-mahaman tentang konsep je-nis penelitian khususnya yang bersifat observasional perlu diketahui. Jenis penelitian ada 2 yaitu : Observasional dan Eksperi-mental. Penelitian observasional ada 3 ialah : Potong lintang (cross sectional), studi kasus control dan studi kohort. Sementara Penelitian Eksperimental ada 3 jenis yaitu : Pra eksperimen, Ek-sperimen semu (quasi eksper-imen) dan Eksperimen murni (true eksperimen). Baiklah untuk lebih jelasnya bisa diikuti uraian tentang jenis penelitian observasional terse-but di bawah : a. Potong lintang (cross sec-tional) Pada jenis penelitian ini Saudari hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel pada satu saat ter-tentu saja. Jadi setiap sub-yek penelitian hanya diukur satu kali saja. Hasil studi potong lintang dianalisis dalam table 2 X 2 , seh-ingga dapat dihitung rasio prevalens yaitu perbandin- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan gan antara prevalens efek pada kelompok subyek yang memiliki faktor risiko dengan prvalens efek pada kelompok subyek tanpa faktor risiko b. Studi kasus kontrol Untuk mahasiswa tingkat Diploma III seperti Saudari tidak dibebankan mem-buat penelitian ini. Jenis penelitian yang melaku-kan pengukuran variabel tergantung lebih dahulu, kemudian meruntut ke be-lakang mengukur variabel bebas. Dalam studi kasus control dilakukan dengan cara membandingkan dua kelompok yaitu kelompok kasus (misalnya ibu yang menyusui tidak eksklusif) dan kelompok control (ialah ibu yang menyusui eksklu-sif). Dari masing-masing kelompok dihitung berapa yang mempunyai faktor risiko positif dan negatif. Sama dengan studi potong lintang; studi kasus con-trol juga dianalisa dengan menggunakan tabel 2 X 2 dan bisa diperoleh odds ra-tio (OR). Bila OR = 1 berarti faktor yang diteliti bukan merupakan factor risiko; bila OR > 1 maka mer-upakan faktor risiko, teta-pi bila OR < 1 maka factor yang diteliti adalah faktor protektif terhadap efek. c. Studi kohort Jenis penelitian ini adalah kebalikan dari studi kasus kontrol. Penelitian ini dim-ulai dengan mengidentifi-kasi factor risiko, misalnya ibu melahirkan yang difasil-itasi bayinya untuk kegia-tan inisiasi menyusu dini. Selanjutnya diamati sela-ma periode waktu tertentu yang dalam hal ini adalah selama 6 bulan untuk men-gobservasi keberadaan efek yaitu apakah ibunya meneteki secara eksklusif. Sama dengan studi potong lintang dan studi kasus control; studi kohort juga dianalisa dengan menggu-nakan tabel 2 X 2 dan bisa diperoleh insedens terjad-inya efek pada kelompok terpajan dan pada kelom-pok yang tidak terpajan sebagai control. Selanjut-nya dapat dihitung resiko relatif atau resiko ins-idens, yaitu perbandingan antara insidens efek pada kelompok dengan faktor Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan risiko dengan insidens efek pada kelompok tanpa faktor risiko. Untuk jenis penelitian ini juga tidak dibebankan bagi mahasiswa Diploma III Ke-bidanan Selamat dalam hal materi de-sain penelitian Saudari telah menyelesaikan jenis penelitian untuk selanjutnya pembahasan tentang populasi dan sampel. Silahkan tetap focus dalam ma-teri ini. 2. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluru-han sumber data yang diper-lukan dalam suatu penelitian. Penentuan sumber data dalam suatu penelitian sangat penting dan akan menentukan keaku-ratan hasil penelitian. Misaln-ya bila Saudari melaksanakan penelitian tentang Pemberian Asi Eksklusif di Puskesmas X tahun 2013; sumber data yang tepat adalah ibu yang mempu-nyai bayi yang berumur 6 bulan atau lebih. Bila Saudari memilih sumber data ibu dengan Bayi usia 4 bulan maka belum bisa diketahui apakah yang 2 bulan berikutnya ibu masih Asi Eksk-lusif atau tidak. Populasi dibe-dakan menjadi populasi target dan populasi terjangkau. Pop-ulasi target adalah sasaran akhir penerapan hasil penelitian; jadi untuk penelitian Asi Eksklusif Populasi target adalah ibu yang punya bayi. Bagian dari popula-si target yang dapat terjangkau oleh peneliti disebut populasi terjangkau. Silahkan Saudari tentukan pop-ulasi terjangkau : Jawaban : ………………………………………………… …........................................................… ……………….......................................... Hebat Saudari dapat mene-tapkan populasi terjangkau dengan benar, karena Saudari menuliskan : Ibu yang mem-punyai bayi dengan usia 6 bu-lan atau lebih yang tinggal di wilayah Puskesmas X. Populasi terjangkau umumnya dibatasi oleh waktu dan tempat. Sampel penelitian adalah seba-gian dari populasi terjangkau yang mewakili. Supaya hasil penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka pe-nentuan sesuai dengan kriteria Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan tertentu yang ditetapkan, yang disebut sebagai kriteria inklu-si. Kriteria inklusi adalah mer-upakan batasan ciri/ karakter umum pada subyek penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi. Silahkan Saudari amati kriteria inklusi : • Ibu yang mempunyai bayi usia 6 bulan atau lebih • Riwayat persalinan pervagi-nam spontan • Bersedia menjadi sampel penelitian dan dapat ditemui saat penelitian dilakukan Selanjutnya adalah kriteria ek-sklusi : • Ibu dengan bayi menderita atresia usofagus atau atresia duodenum atau atresia ani atau Hirchsprung. • Ibu dengan bayi menderita labioskisis atau labio palato skisis atau labio palato gna-to skisis atau gastro skisis. Saudari pasti bisa memahami bahwa alasan target terjangkau dikeluarkan sebagai sampel pe-nelitian. Ya betul sekali. Karena ibu dengan bayi yang mengala-mi kelainan tersebut akan kesu-litan meneteki bayinya. Selanjutnya agar lebih jelas da-lam menentukan sampel akan dibahas tentang besar/jumlah sampel dan tehnik pemilihan sampel. Banyak cara untuk menentu-kan besar sampel, bagi peneliti pemula untuk tingkat D III Ke-bidanan Saudari bisa menggu-nakan besar sampel berdasar-kan persentase dari besarnya populasi; jadi sebelum men-gambil sampel Saudari mem-buat perkiraan populasi terjang-kau dari subyek penelitian. Bila populasi terjangkau dari subyek penelitian jumlahnya 100 – 200 maka diambil sebagai sampel penelitian minimal 50 %. Jika populasi terjangkau lebih dari 200 maka bisa diambil sebagai sampel 25 % sampai dengan 30%. Sementara untuk tehnik pemilihan sampel bisa dengan cara diacak (random) atau acci-dental (siapa yang bisa ditemui saat penelitian) Terimakasih Saudari telah fo-cus dalam materi desain pene-litian khususnya jenis penelitian serta pupulasi dan sampel. Ok, marilah kita lanjutkan pemba-hasan pada bagian dari materi desain penelitian yaitu materi Etik penelitian. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3. Etik Penelitian Pada hakekatnya Et ik peneli-tian adalah tanggung jawab pribadi setiap peneliti, namun banyak penelitian berkelom-pok atau merupakan kerjasama beberapa lembaga penelitian, ataupun ada sponsor dan lain-lain; sehingga masalah etik pe-nelitian menjadi luas dan berat jika dibebankan pada peroran-gan. Dewasa ini dunia telah men-syaratkan persetujuan etik (ethichal clearance) untuk pe-nelitian yang menggunakan hewan percobaan atau mengi-kut sertakan relawan manusia sebagai subyek penelitian. Per-setujuan etik penelitian ini bisa didapat di Lembaga Etik Peneli-tian Kesehatan yang akan me-nilai mekanisme penelitian. Persetujan Etik penelitian akan diberikan bila hasil penilaian mekanisme penelitian menja-min bahwa penelitian keseha-tan akan menghormati dan me-lindungi kehidupan, kesehatan, keleluasaan pribadi (privacy), dan martabat (dignity) relawan manusia sebagai subyek peneli-tian dan penanganan manusia-wi pada hewan percobaan Setiap penelitian kesehatan harus menghormati harkat martabat manusia diantaran-ya adalah menghormati subyek penelitian atas kemampuannya untuk mengambil keputusan mandiri (self-determination). Pe-nelitian juga harus memegang prinsip etik berbuat baik, se-hingga resiko penelitian harus wajar dibanding manfaat yang diharapkan dan menentang pe-nelitian yang dengan sengaja merugikan subyek penelitian. Penelitian kesehatan juga ha-rus memenuhi prinsip etik keadilan terutama menyang-kut keadilan distributif yang mempersyaratkan pembagian seimbang (equitable) dalam hal beban dan manfaat yang diper-oleh subyek dari keikutsertaan dalam penelitian Apakah Saudari pernah men-getahui langkah-langkah dari mahasisiswa D III Kebidanan mengajukan ijin penelitian ? Silahkan saudari tuliskan lang-kah- langkah mahasiswa D III Kebidanan saat mengajukan ijin penelitian dalam bentuk KTI (Karya Tulis Ilmiah), dalam kotak di bawah ini : Etik mengajukan ijin penelitian : ……………………….………………………… ......................................................……… Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 14
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Benar : Saudari menjawab mempresentasikan proposal penelitian. Hal tersebut adalah salah satu langkah dalam etik penelitian bagi mahasiswa D III Kebidanan. Untuk lebih jelasnya silahkan Saudari ikuti uraian di bawah ini. Bagi mahasiswa Diploma III Ke-bidanan sebagai peneliti pem-ula yang masih menggunakan data sekunder ataupun data primer yang sifat pengambilan datanya tidak invasive atau tidak melukai klien, dalam melakukan penelitian bila tidak mengaju-kan persetujuan etik (ethichal clearance) ke Lembaga Etik Penelitian Kesehatan, minimal melakukan langkah-langkah ijin penelitian sebagai berikut : • Mengajukan permohon-an kepada Ketua Prodi Ke-bidanan untuk dibuatkan surat ijin penelitian ke in-stitusi tempat penelitian. Misalnya : Bila Saudari akan melakukan Penelitian di Wilayah Puskesmas X yang berada di kabupaten Y; Kaprodi akan mengirim su-rat permohonan penelitian atas nama Saudari ke Kepa-la Dinas Kesehatan Kabu-paten Y dengan tembusan ke Kepala Puskesmas Keca-matan X. Surat ini disertai dengan proposal penelitian yang sudah Saudari susun sebelumnya. • Ijin penelitian akan dikel-uarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Y • Berdasarkan Surat ijin ini Saudari datang ke Puskes-mas X, untuk melakukan penelitian. Namun ada-kalanya Kepala Puskesmas X baru mengijinkan Anda mengambil data setelah menyajikan proposal ter-lebih dahulu. • Bila sudah mendapat ijin dari Kepala Puskesmas, jika datanya data sekun-dair maka Saudari bisa ber-hubungan langsung den-gan petugas Puskesmas yang berwenang dalam hal tersebut. Tetapi bila data primair maka ketika Saudari berhubungan dengan sub-yek penelitian Saudari harus melakukan informed Con-cent dan ada bukti persetu-juan subyek bersedia men-jadi responden penelitian. • Langkah terakhir dari etik penelitian adalah Saudari harus merahasiakan data pribadi dari subyek peneli- Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 15
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan tian, informasi yang ada da-lam bentuk hasil penelitian. Laporan penelitian ini selain Saudari menyerahkan ke Institusi Pendidikan tempat Saudari belajar, juga harus disampaikan kepada Kepa-la Puskesmas Kecamatan X serta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Y. Selamat ! Saudari telah menyelesaikan pembahasan desain penelitian tentang jenis penelitian, pupulasi dan sam-pel, serta etik penelitian. Beri-kut di bawah ini adalah pemba-hasan desain penelitian tentang tehnik pengumpulan data. 4. Teknik Pengumpulan Data Tehnik atau cara pengumpulan data bisa secara langsung atau tidak langsung. Pengumpulan data secara langsung adalah bila Saudari sebagai peneli-ti/ team penelitian melakukan pengukuran terhadap subyek penelitian. Misalnya bila pene-litian membutuhkan data ten-tang berat badan bayi, maka Saudari/ team penelitian saat kegiatan penelitian melakukan penimbangan terhadap bayi se-bagai subyek penelitian. Data yang diambil oleh Saudari/team peneliti secara langsung dise-but data primer. Berbeda dengan data primer adalah data sekunder, yaitu data yang diambil tidak secara langsung terhadap subyek pe-nelitian, tetapi diambil dari dokumentasi subyek peneli-tian. Misalnya untuk data berat badan bayi yang dibutuhkan penelitian diambil dari catatan/ dokumentasi laporan persali-nan di Puskesmas. Tentu saja akurasi data yang Saudari ambil akan lebih aku-rat pada data primer diband-ingkan dengan data sekunder. Pada data primer untuk men-gukur berat badan bayi Saudari bisa melakukan dengan sebaik mungkin; menggunakan tim-bangan bayi, memberi penga-las timbangan, menyetarakan timbangan, membuka pakaian bayi (bayi hanya dibungkus selimut), menaruh bayi diatas timbangan, mengangkat seli-mut bayi, melihat hasil penim-bang. Dengan langkah-langkah tersebut hasil penimbangan betul-betul akurat. Tetapi bila menggunakan data sekunder, Saudari tidak bisa menjamin perlakuan penimbangan sama seperti yang Saudari kerjakan. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 16
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Bisa saja ditimbang menggu-nakan timbangan injak, saat ditimbang bayi menggunakan pakaian lengkap dan bedong serta digendong oleh petugas yang naik ke timbangan injak. Selanjutnya petugas menim-bang dirinya sendiri. Dan nilai berat badan bayi adalah selisih hasil berat penimbangan petu-gas bersama bayi dengan hasil penimbangan petugas sendiri. Guna pengumpulan data dibu-tuhkan alat sesuai dengan jenis data penelitian. Apakah Saudari bisa memberikan contoh alat pengumpulan data ? Silahkan tulis alat pengumpul data pada kotak tersebut di bawah ini : Etik mengajukan ijin penelitian : ……………………….………………………. …………………......................................... ................................................................ Benar saudara telah menu-liskan dua contoh alat untuk pengambilan data primer dan data sekunder untuk data berat badan bayi, sebagai berikut. Misalnya untuk data berat badan bayi pada data prim-er dibutuhkan : Handy clean, masker, timbangan bayi, kue-sioner penelitian dan alat tulis; tetapi untuk data sekunder cuk-up kuisioner penelitian dan alat tulis saja. Selamat ! Saudari telah menyelesaikan pembahasan desain penelitian tentang jenis penelitian, pupulasi dan sam-pel, etik penelitian, serta tehnik pengumpulan data. Berikut di bawah ini adalah pembahasan desain penelitian tentang Anal-isa data. 5. Analisa Data Sebelum membahas analisa data, perlu Saudari ingat ma-teri Variabel penelitian telah dijelaskan sebelumnya bahwa variabel harus dibuat defini-si operasional sehingga akan jelas cara mengukur, hasil pen-gukuran dan skala ukurnya. Agar pemahaman saudari lebih jelas diberikan contoh sebagai berikut : Penelitian dengan Topik : Hubungan dukungan suami dengan pemberian Asi Eksk-lusif di Puskesmas X tahun 2013. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 17
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Variabel independen : Dukun-gan Suami Definisi Operasional • Nama variabel = Dukun-gan suami • Deskripsi = Perilaku suami yang dirasakan istri dalam memfasilitasi kegia-tan meneteki bayi yang ter-tuang di dalam 5 pernyata-an • Cara ukur = Mengisi kuesioner • Alat ukur = Kuesion-er • Hasil ukur = Men-dukung bila ibu merasakan respon positip >3, tidak mendukung bila respon positip < 3 Bila Saudari mendiskripsikan variabel dukungan suami sep-erti tersebut di atas, selanjutnya untuk mengambil data Saudari terlebih dahulu menyusun kuesioner. Di bawah ini salah satu contoh kuesioner tentang dukungan suami. Buatlah tanda X pada perilaku suami yang ibu rasakan ! Pernyataan Jawaban 1. Suami menganjurkan ibu untuk menyusui Ya Tidak 2. Suami membantu pekerjaan rumah tangga bila ibu sedang kerepotan menyusui 3. Suami menganjurkan bayi dikasih madu Ya Tidak 4. Suami pernah membelikan majalah/tabloid yang membahas tentang Asi Eksklusif 5. Suami pernah membelikan susu formula Ya Tidak Selanjutnya setelah Saudari mengambil data dari subyek penelitian, sebelum data dia-nalis Saudari membersihkan (Cleaning) data dengan cara melihat kelengkapan data dan Ya Tidak Ya Tidak membuang data yang sifatnya ekstrem sehingga akan meng-ganggu hasil penelitian. Bila ada data yang pengisiannya tidak benar atau meragukan perlu diklarifikasi pada subyek Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 18
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan penelitian dan dibenarkan leb-ih dahulu, kegiatan ini disebut mengedit data. Tindakan selanjutnya adalah mengelompokkan data, tiap kusioner diperiksa berdasar-kan kunci jawaban yang sudah ditetapkan sebelumnya, se-bagai berikut : Kunci Jawaban Respon positip/mendukung, bila ibu menjawab : 1. Ya 2. Ya 3. Tidak 4. Ya 5. Tidak Dari kegiatan ini dapat dibe-dakan subyek penelitian yang mendapatkan dukungan dari suami untuk meneteki se-cara eksklusif dan yang tidak mendapatkan dukungan. Setelah data dikelompok-kan data dipresentasikan agar dapat dianalisa, pada contoh penelitian tersebut di atas dia-nalisa secara uni variabel, kare-na merupakan data kategorikal maka dipergunakan rumus : X F = --------- X 100 % n Keterangan : F = Prosentase X = Jumlah data dari kate-gori n = Jumlah/ besar sampel penelitian Bila data telah dianalisis secara univariabel, Saudari bisa melan-jutkan menganalisis secara bivariabel, dengan bantuan menyajikan data dengan tabel silang 2 X 2; kemudian meng-gunakan rumus Chi Square se-bagai berikut : Σ ( O – E ) 2 X 2 = ---------------- E Keterangan : • X 2 = Chi Square atau Kai Kuadrat • O = Frekuensi pengamatan (observation) • E = Frekuensi yang dihara-pkan (Expected) • Σ = Penjumlahan Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 19
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Bila telah didapatkan nilai Kai Kuadrat Saudari harus melihat tabel distribusi kai kuadrat pada baris yang disesuaikan dengan tabel analisis yang dipergu-nakan. Dan rumus df : (b – 1) (k - 1). Dalam hal ini b adalah baris, sementara k adalah ko-lom. Saudari menggunakan tabel 2 X 2 artinya pada tabel distribusi kai kuadrat; Saudari melihat pada baris 1; karena (b – 1)(k – 1) = (2 – 1)(2 – 1) = 1 . Selanjutnya dilihat pada kolom besarnya α yang menggam-barkan kekuatan uji, misalnya Saudari menentukan α = 0,05 maka sebagai standar nilai Kai Kuadrat pada kolom 0,05. Silahkan Saudari lihat pada ta-bel distribusi kai kuadrat Pada baris 1 dan kolom ke enam (α = 0,05 ) tertera angka : 3.841. Bila hasil perhitungan Kai Kuadrat > Kai Kuadrat tabel (3.841) maka Ho ditolak, bila Kai Kuadrat < 3.841 maka Ho gagal ditolak. Saudari perlu berhati-hati da-lam menggunakan rumus Chi Square dalam analisa statistic , karena rumus tersebut di atas dapat dipergunakan bila me-menuhi syarat sebagai berikut : 1. Tidak ada sel dengan nilai obsereved yang bernilai nol 2. Sel yang mempunyai ex-pected count kurang dari 5, maksimal 20 % 3. Tidak menggunakan tabel 2 X 2 bila n < 2 4. Chi Square tidak dipakai bila n antara 20 s/d 40 dengan nilai E (Expected) < 5 Bila syarat di atas tidak ter-penuhi maka Saudari bisa melakukan analisis data meng-gunakan rumus : “ Fisher Exact “ (a + b)! (c + d)! (a +c)! (b + d)! P = ------------------------------------- N! a! b! c! d! Keterangan : P = “ Fisher Exact “ N = Total sampel a, b,c,d = Jumlah sampel tiap kolom Hasil analis ini disebut P val-ue ; Saudari bandingkan den-gan nilai α yang telah Saudari tentukan sebelumnya. Nilai α menggambarkan besarnya kemungkinan kesalahan uji statistik. Bila setelah dilakukan analisis P value < α berarti Ho ditolak sebaliknya bila P value > α maka Ho gagal ditolak. Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 20
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Tugas Sebagai praktisi Bidan tentu Saudari telah berulang kali menolong ibu bersalin. Saat itu Saudari harus memfasilitasi Suami atau salah satu anggota keluarga men-dampingi ibu bersalin atau sebagai Daula. Buatlah kuisioner tentang variabel dukungan suami/keluarga sebagai Daula; min-imal 5 indikator dukungan yang mengandung pernyataan positip dan pernyataan negatif. Setelah menyelesaikan tugas di atas; dipersilahkan Saudari menilai hasil kerja, dengan kriteria penilaian/rubrik tugas sebagai berikut : Tiap indikator mendapat nilai 15; Bila semua indikator yang dibuat hanya bersifat positip (bila dikerjakan berarti memberikan dampak positip) atau hanya bersifat negative (bila dikerjakan berarti memberikan dampak negatif) maka mendapat tambahan nilai 12.5. Bila indikator/pernyataan yang dibuat ada yang bersifat positip dan ada yang bersifat negatif maka mendapat tambahan 25. Contoh : 1. Saudari hanya membuat satu indikator/pernyataan, Nilai = 27.5 2. Saudari membuat dua indikator tetapi dua-duanya positip atau keduanya negatif maka nilainya 30 + 12.5 = 42.5 3. Saudari membuat dua indikator yang satu positip dan yang satu negatif maka Saudari mendapat nilai 30 + 25 = 55 4. ……………………Seterusnya bila Saudari membuat 5 indikator dukungan yang bervariasi, ada yang positip dan ada yang negatif maka Saudari mendapatkan nilai 5 X 15 + 25 = 100 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 21
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman Dalam menyusun penelitian diawali dari penetapan masalah terlebih dahulu. Se-lanjutnya ditetapkan pertanyaan penelitian dan judul penelitian atau topik pe-nelitian. Berdasarkan judul penelitian dikembangkan tujuan umum dan tujuan khusus penelitian. Guna mencapai tujuan penelitian, saudari harus menyusun kerangka teori yang berdasarkan studi kepustakaan atau telaah literature. Selan-jutnya mengacu dari kerangka teori tersebut ditetapkan kerangka konsep peneli-tian, hipotesis, variabel penelitian, dan definisi operasional dari variabel tersebut serta desain penelitiannya. Desain penelitian meliputi jenis penelitian, populasi dan sampel, etik penelitian serta tehnik pengumpulan data dan analisis data Selamat, Saudari telah menyelesaikan seluruh Kegiatan Belajar 2. Selanjutnya guna mengetahui penyerapan belajar Saudari di bawah ini ada test formatif yang bisa Saudari kerjakan. Selamat bekerja dan semoga sukses! Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 22