Dokumen tersebut membahas tentang modul pendidikan jarak jauh untuk pendidikan tinggi kesehatan. Modul ini membahas tentang masalah penelitian, tujuan penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, dan hipotesa penelitian. Topik utama yang diangkat adalah ketuban pecah dini pada ibu hamil.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Saudari telah menyelesaikan Kegiatan
Belajar 1 dan sekarang saatnya dengan
antusias Saudari akan mempelajari Ke-giatan
Belajar 2. Sebelumnya Saudari
dipersilahkan menjawab pertanyaan :
Apakah yang dimaksud dengan mas-alah
?
Jawaban : Masalah adalah.......................
..............................................................................
..........................................................………………
…………………………………………………………...
Terimakasih ! Saudari benar apabila
jawaban sebagai berikut :
Masalah adalah bila ada kesenjangan
(gap) antara yang seharusnya (das sol-len)
terjadi dengan apa yang menjadi
kenyataan (das sein) di masyarakat .
Berikut marilah kita pelajari bersama
materi Kegiatan Belajar 2
A. Masalah penelitian
Mengacu dari jawaban Saudari di
atas masalah penelitian adalah ke-senjangan
(gap) antara yang seha-rusnya
(das sollen) terjadi dengan
apa yang menjadi kenyataan (das
sein) di masyarakat dan solusin-ya
bisa didapat dengan melaku-kan
penelitian. Masalah penelitian
yang baik adalah masalah yang
benar benar ada di masyarakat dan
perlu untuk diselesaikan. Jika ti-dak
diselesaikan akan memberikan
kerugian bagi masyarakat baik da-lam
jangka pendek ataupun jangka
panjang.
Untuk lebih jelasnya akan diberi-kan
contoh tentang masalah Ke-bidanan
yang ada dewasa ini :
Kehamilan dan persalinan adalah
proses alamiah yang seharusnya
tidak menimbulkan kematian, na-mun
di Indonesia kematian per-empuan
akibat proses kehamilan
dan persalinan masih sangat ting-gi,
yaitu 228 /100.000 Kelahiran
Hidup. Hal ini menggambarkan
kesejahteraan ibu di Indonesia ber-dasarkan
Angka Kematian Ibu (AKI)
ada di peringkat 124 Sementara
untuk Negara Asean; Singapur per-ingkat
26, Brunei 33, Malaysia 61
dan Philipina 112 Jadi masalahnya
adalah Tingginya Angka Kematian
Ibu di Indonesia.
Saudari sebagai praktisi kebidanan
tentu akan menemukan banyak
masalah, perlu disadari untuk men-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
etapkan masalah penelitian Saudari
harus selektif. Masalah penelitian
yang relevan dipilih adalah yang
bila dilakukan penelitian hasilnya
dapat diimplementasikan.
Apabila masalahnya telah ditetap-kan
selanjutnya Saudari dapat
menyusun rumusan masalah yang
jelas dan tajam. Rumusan mas-alah
ini akan memudahkan dalam
menjajaki dan menghimpun data
penelitian. Berdasarkan rumusan
masalah dapat disusun pertanyaan
penelitian.
Masalah penelitian juga akan
menuntun Saudari dalam mene-tapkan
judul atau topik penelitian.
Judul penelitian tidak perlu terla-lu
panjang maksimal 12 kata dan
harus menarik sehingga menggu-gah
atau memotivasi orang untuk
membaca.
Selamat, Saudari telah menyelesaikan
materi masalah penelitian dari Kegia-tan
Belajar 2. Selanjutnya bersiaplah
untuk mempelajari materi Tujuan pe-nelitian
!
B. Tujuan penelitian
Menurut Semaoen dan Siagian
(1996) yang dikutip oleh Masyhuri
dan Zainuddin : Tujuan penelitian
adalah pernyataan tentang apa
yang akan dilakukan dan hendak
dicapai. Jika Saudari tidak meru-muskan
tujuan penelitian dengan
baik atau penetapan tujuan pe-nelitian
kabur, maka Saudari akan
mengalami kesulitan dalam me-nentukan
apa yang akan dikerjakan
dalam penelitian nanti.
Tujuan penelitian dikemukakan se-cara
deklaratif, menggunakan kali-mat
pernyataan yang singkat dan
jelas. Lengkap dan jelasnya tujuan
penelitian merupakan hal yang
penting dalam suatu penelitian. Tu-juan
penelitian dibedakan menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum, mengandung
uraian garis besar sasaran akhir
secara keseluruhan yang akan di-capai.
Sementara tujuan khusus
mengandung uraian secara rinci
untuk mencapai tujuan umum.
Jadi perlu Saudari fahami bah-wa
tujuan penelitian bukan untuk
memenuhi tugas dalam menyele-saikan
pendidikan D III Kebidanan;
ini yang biasanya dituangkan oleh
mahasiswa sebagai pemula peneli-ti.
Tujuan yang harus dirumuskan
adalah sesuai dengan masalah pe-nelitian
yang telah ditetapkan.
Misalnya karena tingginya angka
kematian ibu di Indonesia, dan
salah satu penyebabnya adalah
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
infeksi, sementara infeksi dapat
terjadi karena ketuban pecah dini.
Saudari sebagai praktisi mendapa-tkan
fakta adanya kecenderungan
peningkatan kejadian Ketuban
Pecah Dini. Pertanyaan penelitian-nya
adalah : Bagaimanakah gam-baran
karakteristik ibu hamil den-gan
Ketuban Pecah Dini ?
Selanjutnya Saudari dapat mene-tapkan
tujuan penelitian yaitu :
Tujuan Umum :
Diketahui gambaran karakteristik
(Usia Ibu, Overdistensi Rahim, Usia
Kehamilan, Pekerjaan, dan Paritas)
ibu hamil di Puskesmas Kecamatan
X th 2013
Tujuan Khusus :
• Diketahui distribusi frekuen-si
ibu hamil dengan Ketuban
Pecah Dini di Puskesmas Ke-camatan
X th 2013
• Diketahui distribusi frekuensi
usia Ibu hamil di Puskesmas
Kecamatan X th 2013
• Diketahui distribusi frekuen-si
Overdistensi Rahim pada
ibu hamil di Puskesmas Keca-matan
X th 2013
• Diketahui distribusi frekuensi
Usia Kehamilan pada Ibu ham-il
di Puskesmas Kecamatan X
th 2013
• Diketahui distribusi frekuensi
pekerjaan Ibu hamil di Pusk-esmas
Kecamatan X th 2013
• Diketahui distribusi frekuensi
paritas ibu hamil di Puskes-mas
Kecamatan X th 2013
Selamat Saudari telah menyele-saikan
materi masalah penelitian
dan tujuan penelitian dari Kegia-tan
Belajar 2. OK , tetaplah bese-mangat
untuk mempelajari materi
kerangka teori dan kerangka kon-sep
!
C. Kerangka teori dan kerangka
konsep
Kerangka teori atau tinjauan ke-pustakaan
adalah hasil penelaah-an
kepustakaan yang disusun oleh
peneliti sesuai dengan masalah
dan tujuan penelitian. Kerangka
teori ini akan dipergunakan untuk
mendukung kerangka konsep atau
kerangka berfikir yang akan diper-gunakan
sebagai dasar menarik hi-potesa.
Bila Saudari akan menyusun
kerangka teori bisa dilakukan den-gan
dasar kata-kata kunci dari
topik atau judul penelitian. Hal ini
mengingat bahwa judul penelitian
dianggap sebagai kata-kata yang
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
representative (mewakili) dari per-masalahan
penelitian.
Sebagai contoh bila Saudari meny-usun
penelitian dengan judul :
Gambaran karakteristik ibu ham-il
dengan Ketuban Pecah Dini di
Puskesmas Kecamatan X th 2013;
maka pada kerangka teori Saudari
minimal memaparkan :
• Konsep Ketuban Pecah Dini,
mencakup pengertian, epide-miologis,
factor predisposisi
dan patofisiologi
• Faktor-faktor yang berhubun-gan
dengan kejadian Ketuban
Pecah Dini :
Faktor Predisposisi atau
karakteristik (Usia, Infeksi,
Overdistensi Rahim, Incom-petence
Cervix, Usia Ke-hamilan,
Pekerjaan)
Faktor lain (Golongan Dar-ah,
Cephalo Pelvic Dispro-portion,
Paritas, Anemia)
Saudari bisa menyusun kerangka
teori ini berdasarkan buku teks ac-uan
(referensi), laporan penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya,
studi literature, journal dan dapat
juga diakses dari internet (Inter-conection
Networking). Selanjutnya
Saudari berdasarkan kerangka teori
menyusun kerangka konsep.
Menurut Widayat dan Amirullah
(2002) yang dikutip oleh Masyhuri
dan Zainuddin : Kerangka konsep
adalah merupakan model konsep-tual
tentang hubungan suatu teori
dengan berbagai factor yang tel-ah
diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka konsep
juga merupakan penjelasan semen-tara
terhadap gejala yang menjadi
obyek penelitian.
Dalam pemaparan kerangka teori
Saudari menyajikan dalam ben-tuk
narasi sebagai tinjauan teoritis
dan dilengkapi dalam bentuk ba-gan
kerangka teori khususnya pada
penelitian kerelasional, penelitian
kausal komparatif dan eksperimen-tal.
Silahkan, Saudari bisa mencoba
menyusun kerangka konsep dari
contoh kerangka teori di atas !
Kerangka Konsep
………………………………………………………
......................................................................
......................................................................
......................................................................
Bagus Saudari telah mencoba meny-usun
kerangka konsep. Kerangka
konsep Saudari benar bila kurang
lebih tertulis sebagai berikut :
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dari kerangka teori telah diketa-hui
bahwa banyak factor yang
berhubungan dengan terjadinya
Ketuban Pecah Dini, namun den-gan
keterbatasan sumber data,
waktu dan biaya penelitian maka
penulis menetapkan karakteristik
ibu hamil dengan Ketuban Pecah
Dini yang akan menjadi obyek pe-nelitian
adalah Usia, Overdistensi
Rahim, Usia Kehamilan, Peker-jaan
dan Paritas. Incompetence
Cervix, Golongan Darah, C.P.D dan
Anemia; tidak diambil sebagai data
penelitian, karena penelitian ini
akan menggunakan data sekunder
dokumentasi ANC. Telah ditelusu-ri
bahwa dokumentasi ANC untuk
data tersebut tidak terisi secara
lengkap.
Selamat, Saudari telah menyele-saikan
materi masalah penelitian,
tujuan penelitian, kerangka teori
dan kerangka konsep dari Kegiatan
Belajar 2. Bersiaplah untuk mem-pelajari
materi hipotesa penelitian !
D. Hipotesa penelitian
Hipotesa berasal dari kata hypo
yang artinya di bawah, semen-tara
atau lemah kebenarannya
dan thesis yang berarti dalil atau
kaidah atau hukum. Hipotesa
adalah pernyataan tentang suatu
dalil atau kaidah tetapi yang kebe-narannya
belum teruji secara em-pirik.
Penelitian yang akan Saudari
lakukan adalah upaya untuk mem-buktikan
kebenaran hipotesa terse-but.
Mengembangkan hipotesa harus
berdasarkan kerangka teori. Apa-bila
informasi ilmiah tidak cuk-up
tersedia, misalnya bila Saudari
melakukan penelitian tentang se-suatu
yang baru baik dalam sub-stansi
ataupun dalam konteks
kondisional; Contohnya : pada pe-nelitian
yang bersifat eksploratif
atau diskriptif murni; maka Saudari
tidak perlu mengembangkan hi-potesa.
Jadi contoh penelitian den-gan
judul Gambaran karakteristik
(Usia Ibu, Pendidikan ibu, Peker-jaan,
dan Paritas) ibu hamil di Pusk-esmas
Kecamatan X th 2013 yang
bersifat deskriptif juga tidak perlu
mengembangkan hipotesa.
Hipotesa dibedakan menjadi 3, yai-tu
hipotesa nol, hipotesa alternatif
dan hipotesa kerja. Hipotesa nol
(Ho) dirumuskan karena menya-takan
tidak ada perbedaan atau ti-dak
ada hubungan antara sesuatu
dengan sesuatu lainnya. Misalnya
apabila Saudari melaksanakan pe-nelitian
dengan judul Hubungan
Anemia dengan kejadian Ketubah
Pecah Dini pada ibu hamil di Pusk-esmas
Kecamatan X th 2013; maka
Saudari mengembangkan hipotesa
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
nol-nya adalah : Tidak ada hubun-gan
antara anemia dengan ke-tuban
pecah dini. Hipotesa alter-native
(Ha) adalah kebalikan dari
hipotesa nol. Selanjutnya silahkan
Saudari mencoba mengembang-kan
hipotesa alternative-nya :
Hipotesa alternative (Ha) ::
…………………………………………………
................................................................
................................................................
Seratus ! , Saudari telah mampu
mengembangkan hipotesa alter-native
karena Saudari menuliskan :
Ada hubungan antara anemia den-gan
ketuban pecah dini
Hipotesa kerja dirumuskan den-gan
menghubungkan dua objek
penelitian dalam bentuk hubungan
kausal atau sebab-akibat. Secara
sederhana dapat diungkapkan da-lam
kalimat :
Jika …………………………….., maka ……………………
Apakah Saudari akan kembali men-coba
? Ok silahkan kembangkan
sebuah hipotesa kerja .
Terimakasih nilai seratus un-tuk
Saudari, karena Saudari telah
menuliskan hipotesa kerja dengan
benar! Saudari menuliskan :
Jika ibu hamil menderita anemia
maka akan mengalami ketuban
pecah dini.
Selamat Saudari telah menyele-saikan
materi masalah penelitian,
tujuan penelitian, kerangka teori
dan kerangka konsep, serta Hi-potesa
penelitian dari Kegiatan Be-lajar
2. Tetap bersemangat berikut
ini adalah materi tentang variabel
penelitian.
E. Variabel penelitian
Pada materi Variabel akan dibahas
tentang Pengertian Variabel dan
Jenis Variabel.
Pengertian Variabel
Variabel adalah konsep atau peng-gambaran
suatu fenomena yang
mempunyai nilai, misalnya tinggi
badan, berat badan, lingkar len-gan
atas. Disebut Variabel karena
mempunyai nilai yang bervariasi
atau berbeda.
Silahkan Saudari membuat bebera-pa
contoh variabel yang lain, jawa-ban
bisa dituliskan di bawah ini.
Jawaban : ……………………………….………
…………………………………............................
.......................................................................
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Ya, Bagus dan benar ! Saudari telah
menjawab : Umur, Pendidikan dan
Pekerjaan.
Oh, ya ? ada yang ingin Saudari
tanyakan, silahkan tulis agar lebih
jelas apa yang menjadi pertanyaan
Saudari :
Pertanyaan : ……………………….………
………………………………….........................
.....................................................................
Ok Saudari menanyakan : Apakah
alamat tempat tinggal juga suatu
variabel ?
Alamat tempat tinggal juga bisa
menjadi suatu variabel penelitian
bila memang dibutuhkan oleh pe-nelitian
tersebut. Misalnya bila
Saudari membuat penelitian ten-tang
Faktor yang berhubungan
dengan cakupan ANC salah satu
variabelnya adalah Status Tempat
Tinggal, yang kemudian Saudari
bisa bedakan menjadi di dalam
wilayah kerja Puskesmas atau di
luar wilayah kerja Puskesmas. Jadi
untuk lebih jelas dalam mengiden-tifikasi
variabel maka suatu konsep
harus dioperasionalkan.
Di bawah ini akan diberikan contoh
Definisi Operasional :
Variabel : Jenis Kelamin
Deskripsi : Struktur system repro-duksi
yang dimiliki dan tercatat di
Kartu Tanda Penduduk
Cara Ukur : Mengisi Kuisioner
Hasil Ukur : 1. Laki-laki
2. Perempuan
Skala Ukur : Nominal
Untuk membuat Definisi Opera-sional
Saudari harus mengetahui
cara mengukur variabel tersebut.
Cara Ukur adalah upaya mengkla-sifikasikan
Subyek penelitian keda-lam
kategori atau penempatan su-byek
ke dalam skala kontinum.
Pada saat mengukur harus me-menuhi
syarat pengukuran yaitu :
isomorfisme, exhaustive dan Mutu-ally
Exclusive.
Isomorfisme : yaitu saat mengukur
harus identik dengan yang diukur.
Saudari akan sangat mudah bila
mengukur Berat Badan, namun
bagaimana bila Saudari mengukur
perasaan cemas ? Dalam hal ini
Saudari harus menentukan indika-tornya,
misalnya jantung berde-bar-
debar, keluar keringat dingin …
dst yang menggambarkan kondisi
seseorang dalam keadaan cemas.
Exhaustive : yaitu pengukuran me-liputi
seluruh kemungkinan ukuran;
jangan sampai ada data yang tidak
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 8
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
mempunyai tempat
Mutually Exclusive : yaitu penguku-ran
tidak boleh tumpang tindih,
satu data hanya boleh di satu tem-pat.
Jenis Variabel:
Variabel Bebas : adalah Variabel
yang variasi nilainya dapat mem-pengaruhi
variabel lain. Variabel
bebas disebut juga variabel inde-penden,
varibel pengaruh, variabel
perlakuan, variabel kausa, variabel
penyebab, variabel regresor, dan
variabel treatmen.
Variabel Dependen : adalah varia-bel
yang nilainya dipengaruhi atau
tergantung oleh satu atau lebih
variabel bebas. Nama lain dari vari-abel
dependen adalah : variabel
effect, Variabel terpengaruh, varia-bel
terikat, variabel regressed, dan
variabel outcome.
Variabel perantara/intermediate
: adalah variabel yang menjem-batani
variabel bebas dengan vari-abel
terikat
Variabel pendahulu : variabel yang
berpengaruh terhadap variabel
terikat
Variabel prakondisi : variabel yang
berpengaruh terhadap variabel be-bas
dan variabel terikat
Bagan tersebut di bawah ini akan
mempermudah Saudari memaha-mi
jenis variabel penelitian.
Variabel
BEBAS
Variabel
PERANTARA
Variabel
TERIKAT
Variabel
TERIKAT
Variabel
PENDAHULU
Variabel
BEBAS
Variabel
BEBAS
Variabel
PRAKONDISI
Variabel
TERIKAT
Untuk lebih jelasnya tentang ba-gan
silahkan Saudari cermati yang
pertama!
Berikut ini penjelasanya :
Bila Saudari membaca literatur ten-tang
Anemia pada kehamilan maka
pada uraian materi dibahas bahwa
ibu hamil dengan anemia berisiko
mengalami atonia uteri. Adanya
atonia uteri dapat menyebabkan
terjadinya Haemorhagia Post Par-tum
(HPP). Dari konsep tentang
anemia ini bila Saudari menyusun
penelitian dengan judul Hubungan
anemia dengan HPP maka : Se-bagai
variabel bebas adalah ane-mia,
variabel terikat HPP dan vari-abel
perantara atonia uteri.
Selamat, Saudari telah menyele-saikan
materi masalah penelitian,
tujuan penelitian, kerangka teori
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 9
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dan kerangka konsep, Hipotesa
penelitian, dan variabel peneli-tian
dari Kegiatan Belajar 2. Tetap
bersemangat berikut ini adalah
materi tentang Desain penelitian
F. Desain penelitian
Dalam pembahasan desain pene-litian
Saudari akan mempelajari
jenis penelitian, populasi dan sam-pel,
etik penelitian, teknik pengum-pulan
data dan analisa data
Marilah dengan bersemangat kita
mulai dari materi jenis penelitian.
1. Jenis Penelitian
Apakah Saudari bisa menu-liskan
salah satu jenis peneli-tian
yang Saudari ketahui ? Si-lahkan
tulis di bawah ini :
Jenis penelitian :
………………………………………………
…………...............................................
..............................................................
Bagus Saudari menjawab salah
satu jenis penelitian adalah Po-tong
lintang (cross sectional
Cross Sectional atau potong
lintang adalah salah satu jenis
penelitian observasional yang
bisa dilakukan oleh Saudari se-bagai
mahasiswa setingkat Di-ploma
III. Namun demikian pe-mahaman
tentang konsep je-nis
penelitian khususnya yang
bersifat observasional perlu
diketahui.
Jenis penelitian ada 2 yaitu :
Observasional dan Eksperi-mental.
Penelitian observasional ada
3 ialah : Potong lintang (cross
sectional), studi kasus control
dan studi kohort. Sementara
Penelitian Eksperimental ada 3
jenis yaitu : Pra eksperimen, Ek-sperimen
semu (quasi eksper-imen)
dan Eksperimen murni
(true eksperimen).
Baiklah untuk lebih jelasnya
bisa diikuti uraian tentang jenis
penelitian observasional terse-but
di bawah :
a. Potong lintang (cross sec-tional)
Pada jenis penelitian ini
Saudari hanya melakukan
observasi dan pengukuran
variabel pada satu saat ter-tentu
saja. Jadi setiap sub-yek
penelitian hanya diukur
satu kali saja. Hasil studi
potong lintang dianalisis
dalam table 2 X 2 , seh-ingga
dapat dihitung rasio
prevalens yaitu perbandin-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 10
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
gan antara prevalens efek
pada kelompok subyek
yang memiliki faktor risiko
dengan prvalens efek pada
kelompok subyek tanpa
faktor risiko
b. Studi kasus kontrol
Untuk mahasiswa tingkat
Diploma III seperti Saudari
tidak dibebankan mem-buat
penelitian ini. Jenis
penelitian yang melaku-kan
pengukuran variabel
tergantung lebih dahulu,
kemudian meruntut ke be-lakang
mengukur variabel
bebas. Dalam studi kasus
control dilakukan dengan
cara membandingkan dua
kelompok yaitu kelompok
kasus (misalnya ibu yang
menyusui tidak eksklusif)
dan kelompok control (ialah
ibu yang menyusui eksklu-sif).
Dari masing-masing
kelompok dihitung berapa
yang mempunyai faktor
risiko positif dan negatif.
Sama dengan studi potong
lintang; studi kasus con-trol
juga dianalisa dengan
menggunakan tabel 2 X 2
dan bisa diperoleh odds ra-tio
(OR). Bila OR = 1 berarti
faktor yang diteliti bukan
merupakan factor risiko;
bila OR > 1 maka mer-upakan
faktor risiko, teta-pi
bila OR < 1 maka factor
yang diteliti adalah faktor
protektif terhadap efek.
c. Studi kohort
Jenis penelitian ini adalah
kebalikan dari studi kasus
kontrol. Penelitian ini dim-ulai
dengan mengidentifi-kasi
factor risiko, misalnya
ibu melahirkan yang difasil-itasi
bayinya untuk kegia-tan
inisiasi menyusu dini.
Selanjutnya diamati sela-ma
periode waktu tertentu
yang dalam hal ini adalah
selama 6 bulan untuk men-gobservasi
keberadaan
efek yaitu apakah ibunya
meneteki secara eksklusif.
Sama dengan studi potong
lintang dan studi kasus
control; studi kohort juga
dianalisa dengan menggu-nakan
tabel 2 X 2 dan bisa
diperoleh insedens terjad-inya
efek pada kelompok
terpajan dan pada kelom-pok
yang tidak terpajan
sebagai control. Selanjut-nya
dapat dihitung resiko
relatif atau resiko ins-idens,
yaitu perbandingan
antara insidens efek pada
kelompok dengan faktor
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 11
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
risiko dengan insidens efek
pada kelompok tanpa faktor
risiko.
Untuk jenis penelitian ini
juga tidak dibebankan bagi
mahasiswa Diploma III Ke-bidanan
Selamat dalam hal materi de-sain
penelitian Saudari telah
menyelesaikan jenis penelitian
untuk selanjutnya pembahasan
tentang populasi dan sampel.
Silahkan tetap focus dalam ma-teri
ini.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluru-han
sumber data yang diper-lukan
dalam suatu penelitian.
Penentuan sumber data dalam
suatu penelitian sangat penting
dan akan menentukan keaku-ratan
hasil penelitian. Misaln-ya
bila Saudari melaksanakan
penelitian tentang Pemberian
Asi Eksklusif di Puskesmas X
tahun 2013; sumber data yang
tepat adalah ibu yang mempu-nyai
bayi yang berumur 6 bulan
atau lebih. Bila Saudari memilih
sumber data ibu dengan Bayi
usia 4 bulan maka belum bisa
diketahui apakah yang 2 bulan
berikutnya ibu masih Asi Eksk-lusif
atau tidak. Populasi dibe-dakan
menjadi populasi target
dan populasi terjangkau. Pop-ulasi
target adalah sasaran akhir
penerapan hasil penelitian; jadi
untuk penelitian Asi Eksklusif
Populasi target adalah ibu yang
punya bayi. Bagian dari popula-si
target yang dapat terjangkau
oleh peneliti disebut populasi
terjangkau.
Silahkan Saudari tentukan pop-ulasi
terjangkau :
Jawaban :
…………………………………………………
…........................................................…
………………..........................................
Hebat Saudari dapat mene-tapkan
populasi terjangkau
dengan benar, karena Saudari
menuliskan : Ibu yang mem-punyai
bayi dengan usia 6 bu-lan
atau lebih yang tinggal di
wilayah Puskesmas X. Populasi
terjangkau umumnya dibatasi
oleh waktu dan tempat.
Sampel penelitian adalah seba-gian
dari populasi terjangkau
yang mewakili. Supaya hasil
penelitian tidak menyimpang
dari tujuan penelitian, maka pe-nentuan
sesuai dengan kriteria
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 12
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
tertentu yang ditetapkan, yang
disebut sebagai kriteria inklu-si.
Kriteria inklusi adalah mer-upakan
batasan ciri/ karakter
umum pada subyek penelitian,
dikurangi karakter yang masuk
dalam kriteria eksklusi.
Silahkan Saudari amati kriteria
inklusi :
• Ibu yang mempunyai bayi
usia 6 bulan atau lebih
• Riwayat persalinan pervagi-nam
spontan
• Bersedia menjadi sampel
penelitian dan dapat ditemui
saat penelitian dilakukan
Selanjutnya adalah kriteria ek-sklusi
:
• Ibu dengan bayi menderita
atresia usofagus atau atresia
duodenum atau atresia ani
atau Hirchsprung.
• Ibu dengan bayi menderita
labioskisis atau labio palato
skisis atau labio palato gna-to
skisis atau gastro skisis.
Saudari pasti bisa memahami
bahwa alasan target terjangkau
dikeluarkan sebagai sampel pe-nelitian.
Ya betul sekali. Karena
ibu dengan bayi yang mengala-mi
kelainan tersebut akan kesu-litan
meneteki bayinya.
Selanjutnya agar lebih jelas da-lam
menentukan sampel akan
dibahas tentang besar/jumlah
sampel dan tehnik pemilihan
sampel.
Banyak cara untuk menentu-kan
besar sampel, bagi peneliti
pemula untuk tingkat D III Ke-bidanan
Saudari bisa menggu-nakan
besar sampel berdasar-kan
persentase dari besarnya
populasi; jadi sebelum men-gambil
sampel Saudari mem-buat
perkiraan populasi terjang-kau
dari subyek penelitian. Bila
populasi terjangkau dari subyek
penelitian jumlahnya 100 – 200
maka diambil sebagai sampel
penelitian minimal 50 %. Jika
populasi terjangkau lebih dari
200 maka bisa diambil sebagai
sampel 25 % sampai dengan
30%. Sementara untuk tehnik
pemilihan sampel bisa dengan
cara diacak (random) atau acci-dental
(siapa yang bisa ditemui
saat penelitian)
Terimakasih Saudari telah fo-cus
dalam materi desain pene-litian
khususnya jenis penelitian
serta pupulasi dan sampel. Ok,
marilah kita lanjutkan pemba-hasan
pada bagian dari materi
desain penelitian yaitu materi
Etik penelitian.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 13
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3. Etik Penelitian
Pada hakekatnya Et ik peneli-tian
adalah tanggung jawab
pribadi setiap peneliti, namun
banyak penelitian berkelom-pok
atau merupakan kerjasama
beberapa lembaga penelitian,
ataupun ada sponsor dan lain-lain;
sehingga masalah etik pe-nelitian
menjadi luas dan berat
jika dibebankan pada peroran-gan.
Dewasa ini dunia telah men-syaratkan
persetujuan etik
(ethichal clearance) untuk pe-nelitian
yang menggunakan
hewan percobaan atau mengi-kut
sertakan relawan manusia
sebagai subyek penelitian. Per-setujuan
etik penelitian ini bisa
didapat di Lembaga Etik Peneli-tian
Kesehatan yang akan me-nilai
mekanisme penelitian.
Persetujan Etik penelitian akan
diberikan bila hasil penilaian
mekanisme penelitian menja-min
bahwa penelitian keseha-tan
akan menghormati dan me-lindungi
kehidupan, kesehatan,
keleluasaan pribadi (privacy),
dan martabat (dignity) relawan
manusia sebagai subyek peneli-tian
dan penanganan manusia-wi
pada hewan percobaan
Setiap penelitian kesehatan
harus menghormati harkat
martabat manusia diantaran-ya
adalah menghormati subyek
penelitian atas kemampuannya
untuk mengambil keputusan
mandiri (self-determination). Pe-nelitian
juga harus memegang
prinsip etik berbuat baik, se-hingga
resiko penelitian harus
wajar dibanding manfaat yang
diharapkan dan menentang pe-nelitian
yang dengan sengaja
merugikan subyek penelitian.
Penelitian kesehatan juga ha-rus
memenuhi prinsip etik
keadilan terutama menyang-kut
keadilan distributif yang
mempersyaratkan pembagian
seimbang (equitable) dalam hal
beban dan manfaat yang diper-oleh
subyek dari keikutsertaan
dalam penelitian
Apakah Saudari pernah men-getahui
langkah-langkah dari
mahasisiswa D III Kebidanan
mengajukan ijin penelitian ?
Silahkan saudari tuliskan lang-kah-
langkah mahasiswa D III
Kebidanan saat mengajukan
ijin penelitian dalam bentuk KTI
(Karya Tulis Ilmiah), dalam kotak
di bawah ini :
Etik mengajukan ijin penelitian :
……………………….…………………………
......................................................………
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 14
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Benar : Saudari menjawab
mempresentasikan proposal
penelitian. Hal tersebut adalah
salah satu langkah dalam etik
penelitian bagi mahasiswa D III
Kebidanan. Untuk lebih jelasnya
silahkan Saudari ikuti uraian di
bawah ini.
Bagi mahasiswa Diploma III Ke-bidanan
sebagai peneliti pem-ula
yang masih menggunakan
data sekunder ataupun data
primer yang sifat pengambilan
datanya tidak invasive atau tidak
melukai klien, dalam melakukan
penelitian bila tidak mengaju-kan
persetujuan etik (ethichal
clearance) ke Lembaga Etik
Penelitian Kesehatan, minimal
melakukan langkah-langkah ijin
penelitian sebagai berikut :
• Mengajukan permohon-an
kepada Ketua Prodi Ke-bidanan
untuk dibuatkan
surat ijin penelitian ke in-stitusi
tempat penelitian.
Misalnya : Bila Saudari akan
melakukan Penelitian di
Wilayah Puskesmas X yang
berada di kabupaten Y;
Kaprodi akan mengirim su-rat
permohonan penelitian
atas nama Saudari ke Kepa-la
Dinas Kesehatan Kabu-paten
Y dengan tembusan
ke Kepala Puskesmas Keca-matan
X. Surat ini disertai
dengan proposal penelitian
yang sudah Saudari susun
sebelumnya.
• Ijin penelitian akan dikel-uarkan
oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Y
• Berdasarkan Surat ijin ini
Saudari datang ke Puskes-mas
X, untuk melakukan
penelitian. Namun ada-kalanya
Kepala Puskesmas
X baru mengijinkan Anda
mengambil data setelah
menyajikan proposal ter-lebih
dahulu.
• Bila sudah mendapat ijin
dari Kepala Puskesmas,
jika datanya data sekun-dair
maka Saudari bisa ber-hubungan
langsung den-gan
petugas Puskesmas
yang berwenang dalam hal
tersebut. Tetapi bila data
primair maka ketika Saudari
berhubungan dengan sub-yek
penelitian Saudari harus
melakukan informed Con-cent
dan ada bukti persetu-juan
subyek bersedia men-jadi
responden penelitian.
• Langkah terakhir dari etik
penelitian adalah Saudari
harus merahasiakan data
pribadi dari subyek peneli-
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 15
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
tian, informasi yang ada da-lam
bentuk hasil penelitian.
Laporan penelitian ini selain
Saudari menyerahkan ke
Institusi Pendidikan tempat
Saudari belajar, juga harus
disampaikan kepada Kepa-la
Puskesmas Kecamatan X
serta kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Y.
Selamat ! Saudari telah
menyelesaikan pembahasan
desain penelitian tentang jenis
penelitian, pupulasi dan sam-pel,
serta etik penelitian. Beri-kut
di bawah ini adalah pemba-hasan
desain penelitian tentang
tehnik pengumpulan data.
4. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik atau cara pengumpulan
data bisa secara langsung atau
tidak langsung. Pengumpulan
data secara langsung adalah
bila Saudari sebagai peneli-ti/
team penelitian melakukan
pengukuran terhadap subyek
penelitian. Misalnya bila pene-litian
membutuhkan data ten-tang
berat badan bayi, maka
Saudari/ team penelitian saat
kegiatan penelitian melakukan
penimbangan terhadap bayi se-bagai
subyek penelitian. Data
yang diambil oleh Saudari/team
peneliti secara langsung dise-but
data primer.
Berbeda dengan data primer
adalah data sekunder, yaitu
data yang diambil tidak secara
langsung terhadap subyek pe-nelitian,
tetapi diambil dari
dokumentasi subyek peneli-tian.
Misalnya untuk data berat
badan bayi yang dibutuhkan
penelitian diambil dari catatan/
dokumentasi laporan persali-nan
di Puskesmas.
Tentu saja akurasi data yang
Saudari ambil akan lebih aku-rat
pada data primer diband-ingkan
dengan data sekunder.
Pada data primer untuk men-gukur
berat badan bayi Saudari
bisa melakukan dengan sebaik
mungkin; menggunakan tim-bangan
bayi, memberi penga-las
timbangan, menyetarakan
timbangan, membuka pakaian
bayi (bayi hanya dibungkus
selimut), menaruh bayi diatas
timbangan, mengangkat seli-mut
bayi, melihat hasil penim-bang.
Dengan langkah-langkah
tersebut hasil penimbangan
betul-betul akurat. Tetapi bila
menggunakan data sekunder,
Saudari tidak bisa menjamin
perlakuan penimbangan sama
seperti yang Saudari kerjakan.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 16
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Bisa saja ditimbang menggu-nakan
timbangan injak, saat
ditimbang bayi menggunakan
pakaian lengkap dan bedong
serta digendong oleh petugas
yang naik ke timbangan injak.
Selanjutnya petugas menim-bang
dirinya sendiri. Dan nilai
berat badan bayi adalah selisih
hasil berat penimbangan petu-gas
bersama bayi dengan hasil
penimbangan petugas sendiri.
Guna pengumpulan data dibu-tuhkan
alat sesuai dengan jenis
data penelitian. Apakah Saudari
bisa memberikan contoh alat
pengumpulan data ?
Silahkan tulis alat pengumpul
data pada kotak tersebut di
bawah ini :
Etik mengajukan ijin penelitian :
……………………….……………………….
………………….........................................
................................................................
Benar saudara telah menu-liskan
dua contoh alat untuk
pengambilan data primer dan
data sekunder untuk data berat
badan bayi, sebagai berikut.
Misalnya untuk data berat
badan bayi pada data prim-er
dibutuhkan : Handy clean,
masker, timbangan bayi, kue-sioner
penelitian dan alat tulis;
tetapi untuk data sekunder cuk-up
kuisioner penelitian dan alat
tulis saja.
Selamat ! Saudari telah
menyelesaikan pembahasan
desain penelitian tentang jenis
penelitian, pupulasi dan sam-pel,
etik penelitian, serta tehnik
pengumpulan data. Berikut di
bawah ini adalah pembahasan
desain penelitian tentang Anal-isa
data.
5. Analisa Data
Sebelum membahas analisa
data, perlu Saudari ingat ma-teri
Variabel penelitian telah
dijelaskan sebelumnya bahwa
variabel harus dibuat defini-si
operasional sehingga akan
jelas cara mengukur, hasil pen-gukuran
dan skala ukurnya.
Agar pemahaman saudari lebih
jelas diberikan contoh sebagai
berikut :
Penelitian dengan Topik :
Hubungan dukungan suami
dengan pemberian Asi Eksk-lusif
di Puskesmas X tahun
2013.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 17
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Variabel independen : Dukun-gan
Suami
Definisi Operasional
• Nama variabel = Dukun-gan
suami
• Deskripsi = Perilaku
suami yang dirasakan istri
dalam memfasilitasi kegia-tan
meneteki bayi yang ter-tuang
di dalam 5 pernyata-an
• Cara ukur = Mengisi
kuesioner
• Alat ukur = Kuesion-er
• Hasil ukur = Men-dukung
bila ibu merasakan
respon positip >3, tidak
mendukung bila respon
positip < 3
Bila Saudari mendiskripsikan
variabel dukungan suami sep-erti
tersebut di atas, selanjutnya
untuk mengambil data Saudari
terlebih dahulu menyusun
kuesioner. Di bawah ini salah
satu contoh kuesioner tentang
dukungan suami.
Buatlah tanda X pada perilaku
suami yang ibu rasakan !
Pernyataan Jawaban
1. Suami menganjurkan ibu untuk menyusui Ya Tidak
2. Suami membantu pekerjaan rumah tangga bila ibu
sedang kerepotan menyusui
3. Suami menganjurkan bayi dikasih madu Ya Tidak
4. Suami pernah membelikan majalah/tabloid yang
membahas tentang Asi Eksklusif
5. Suami pernah membelikan susu formula Ya Tidak
Selanjutnya setelah Saudari
mengambil data dari subyek
penelitian, sebelum data dia-nalis
Saudari membersihkan
(Cleaning) data dengan cara
melihat kelengkapan data dan
Ya Tidak
Ya Tidak
membuang data yang sifatnya
ekstrem sehingga akan meng-ganggu
hasil penelitian. Bila
ada data yang pengisiannya
tidak benar atau meragukan
perlu diklarifikasi pada subyek
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 18
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
penelitian dan dibenarkan leb-ih
dahulu, kegiatan ini disebut
mengedit data.
Tindakan selanjutnya adalah
mengelompokkan data, tiap
kusioner diperiksa berdasar-kan
kunci jawaban yang sudah
ditetapkan sebelumnya, se-bagai
berikut :
Kunci Jawaban
Respon positip/mendukung,
bila ibu menjawab :
1. Ya
2. Ya
3. Tidak
4. Ya
5. Tidak
Dari kegiatan ini dapat dibe-dakan
subyek penelitian yang
mendapatkan dukungan dari
suami untuk meneteki se-cara
eksklusif dan yang tidak
mendapatkan dukungan.
Setelah data dikelompok-kan
data dipresentasikan agar
dapat dianalisa, pada contoh
penelitian tersebut di atas dia-nalisa
secara uni variabel, kare-na
merupakan data kategorikal
maka dipergunakan rumus :
X
F = --------- X 100 %
n
Keterangan :
F = Prosentase
X = Jumlah data dari kate-gori
n = Jumlah/ besar sampel
penelitian
Bila data telah dianalisis secara
univariabel, Saudari bisa melan-jutkan
menganalisis secara
bivariabel, dengan bantuan
menyajikan data dengan tabel
silang 2 X 2; kemudian meng-gunakan
rumus Chi Square se-bagai
berikut :
Σ ( O – E ) 2
X 2 = ----------------
E
Keterangan :
• X 2 = Chi Square atau Kai
Kuadrat
• O = Frekuensi pengamatan
(observation)
• E = Frekuensi yang dihara-pkan
(Expected)
• Σ = Penjumlahan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 19
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Bila telah didapatkan nilai Kai
Kuadrat Saudari harus melihat
tabel distribusi kai kuadrat pada
baris yang disesuaikan dengan
tabel analisis yang dipergu-nakan.
Dan rumus df : (b – 1)
(k - 1). Dalam hal ini b adalah
baris, sementara k adalah ko-lom.
Saudari menggunakan
tabel 2 X 2 artinya pada tabel
distribusi kai kuadrat; Saudari
melihat pada baris 1; karena (b
– 1)(k – 1) = (2 – 1)(2 – 1) = 1 .
Selanjutnya dilihat pada kolom
besarnya α yang menggam-barkan
kekuatan uji, misalnya
Saudari menentukan α = 0,05
maka sebagai standar nilai Kai
Kuadrat pada kolom 0,05.
Silahkan Saudari lihat pada ta-bel
distribusi kai kuadrat Pada
baris 1 dan kolom ke enam (α =
0,05 ) tertera angka : 3.841. Bila
hasil perhitungan Kai Kuadrat >
Kai Kuadrat tabel (3.841) maka
Ho ditolak, bila Kai Kuadrat <
3.841 maka Ho gagal ditolak.
Saudari perlu berhati-hati da-lam
menggunakan rumus Chi
Square dalam analisa statistic ,
karena rumus tersebut di atas
dapat dipergunakan bila me-menuhi
syarat sebagai berikut :
1. Tidak ada sel dengan nilai
obsereved yang bernilai nol
2. Sel yang mempunyai ex-pected
count kurang dari 5,
maksimal 20 %
3. Tidak menggunakan tabel 2
X 2 bila n < 2
4. Chi Square tidak dipakai bila
n antara 20 s/d 40 dengan
nilai E (Expected) < 5
Bila syarat di atas tidak ter-penuhi
maka Saudari bisa
melakukan analisis data meng-gunakan
rumus : “ Fisher Exact “
(a + b)! (c + d)! (a +c)! (b + d)!
P = -------------------------------------
N! a! b! c! d!
Keterangan :
P = “ Fisher Exact “
N = Total sampel
a, b,c,d = Jumlah sampel
tiap kolom
Hasil analis ini disebut P val-ue
; Saudari bandingkan den-gan
nilai α yang telah Saudari
tentukan sebelumnya. Nilai
α menggambarkan besarnya
kemungkinan kesalahan uji
statistik. Bila setelah dilakukan
analisis P value < α berarti Ho
ditolak sebaliknya bila P value >
α maka Ho gagal ditolak.
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 20
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tugas
Sebagai praktisi Bidan tentu Saudari telah berulang kali menolong ibu bersalin.
Saat itu Saudari harus memfasilitasi Suami atau salah satu anggota keluarga men-dampingi
ibu bersalin atau sebagai Daula.
Buatlah kuisioner tentang variabel dukungan suami/keluarga sebagai Daula; min-imal
5 indikator dukungan yang mengandung pernyataan positip dan pernyataan
negatif.
Setelah menyelesaikan tugas di atas; dipersilahkan Saudari menilai hasil kerja,
dengan kriteria penilaian/rubrik tugas sebagai berikut :
Tiap indikator mendapat nilai 15; Bila semua indikator yang dibuat hanya bersifat
positip (bila dikerjakan berarti memberikan dampak positip) atau hanya bersifat
negative (bila dikerjakan berarti memberikan dampak negatif) maka mendapat
tambahan nilai 12.5. Bila indikator/pernyataan yang dibuat ada yang bersifat
positip dan ada yang bersifat negatif maka mendapat tambahan 25.
Contoh :
1. Saudari hanya membuat satu indikator/pernyataan, Nilai = 27.5
2. Saudari membuat dua indikator tetapi dua-duanya positip atau keduanya
negatif maka nilainya 30 + 12.5 = 42.5
3. Saudari membuat dua indikator yang satu positip dan yang satu negatif maka
Saudari mendapat nilai 30 + 25 = 55
4. ……………………Seterusnya bila Saudari membuat 5 indikator dukungan yang
bervariasi, ada yang positip dan ada yang negatif maka Saudari mendapatkan
nilai 5 X 15 + 25 = 100
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 21
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Dalam menyusun penelitian diawali dari penetapan masalah terlebih dahulu. Se-lanjutnya
ditetapkan pertanyaan penelitian dan judul penelitian atau topik pe-nelitian.
Berdasarkan judul penelitian dikembangkan tujuan umum dan tujuan
khusus penelitian. Guna mencapai tujuan penelitian, saudari harus menyusun
kerangka teori yang berdasarkan studi kepustakaan atau telaah literature. Selan-jutnya
mengacu dari kerangka teori tersebut ditetapkan kerangka konsep peneli-tian,
hipotesis, variabel penelitian, dan definisi operasional dari variabel tersebut
serta desain penelitiannya. Desain penelitian meliputi jenis penelitian, populasi
dan sampel, etik penelitian serta tehnik pengumpulan data dan analisis data
Selamat, Saudari telah menyelesaikan seluruh Kegiatan Belajar 2. Selanjutnya
guna mengetahui penyerapan belajar Saudari di bawah ini ada test formatif yang
bisa Saudari kerjakan. Selamat bekerja dan semoga sukses!
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tugas Tes Formatif 22