1. No Kode: DAR2/PROFESIONAL/190/4/2019
PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
MODUL 4
PEWARISAN SIFAT DAN EVOLUSI
KEGIATAN BELAJAR 3
MEKANISME EVOLUSI
Dr. Fauziyah Harahap, M.Si
Dra. Cicik Suriani, M.Si
Dr. Martina Restuati, M.Si
Eko Prasetya, M.Sc
Drs. Puji Prastowo, M.Si
Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd., M.Si
Nanda Pratiwi, M.Pd
Wasis Wuyung Wisnu Brata, M.Pd
KEMENTERIAN PENDIDIDKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
2.
3. DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI i
1. PENDAHULUAN 1
1.1.Deskripsi Singkat 1
1.2.Relevansi 1
1.3.Panduan Belajar 1
2. INTI 2
2.1. Capaian Pembelajaran 2
2.2. Uraian Materi 2
i
4.
5. 1
I. PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Singkat
Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan. Dengan demikian,
evolusi dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan struktur makhluk
hidup menjadi lebih adaptif dalam kurun waktu yang lama. Evolusi terjadi secara
perlahan, terjadi pada populasi makhluk hidup.
Perkembangan teori evolusi terjadi pada abad ke–19, ketika banyak ditemukan
berbagai fosil makhluk hidup yang telah punah. Sebelumnya, pada awal abad ke
18, banyak ilmuwan yang percaya bahwa spesies tidak mengalami perubahan
sehingga penemuan-penemuan fosil makhluk hidup yang telah punah tidak dapat
dijelaskan oleh teori-teori pada saat itu. Pada akhir abad ke–18, ilmuwan
mengembangkan teori yang menjelaskan perubahan makhluk hidup dari waktu ke
waktu.
1.2. Relevansi
Pemahaman dan penguasaan materi “Mekanisme Evolusi” akan sangat
membantu peserta PPG untuk mempelajari dan memahami materi pada kegiatan
belajar berikutnya pada modul ini, terutama pada Teori Evolusi Darwin dan
Lamarck. Kesalahan dalam menterjemahkan teori evolusi, akan mengakibatkan
kesalahan prediksi dalam perkembangan evolusi, sehingga pemahaman yang tepat
tentang mekanisme evolusi akan sangat membantu untuk mempelajari Teori evolusi
dan Evolusi Populasi pada kegiatan belajar berikutnya.
1.3. Panduan Belajar
Kegiatan belajar ini menjelaskan tentang Materi Evolusi. Setiap
mempelajari satu kegiatan belajar, anda harus mulai dari memahami capaian dan
sub capaian pembelajarannya, menguasai pengetahuan pendukung (Uraian Materi),
mengerjakan tugas-tugas, dan mengerjakan soal latihan. Pada uraian materi
dilengkapi dengan contoh dan ilustrasi untuk membantu anda memahami materi
kegiatan belajar ini. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi rangkuman
materi pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman anda dalam kegiatan
belajar ini maka diakhir materi terdapat tugas formatif.
6. 2
Untuk mengerjakan soal latihan, anda tidak disarankan melihat kunci
jawaban soal terlebih dahulu, sebelum anda menyelesaikan soal latihan. Apabila
Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas ini, konsultasikan dengan
instruktur. Setelah anda merasa benar-benar menguasai seluruh kegiatan belajar
dalam modul ini, mintalah evaluasi dari instruktur.
2. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran:
Menguasai materi esensial Mata Pelajaran Biologi SMA termasuk advance material
materi bidang studi biologi yang mencakup:
1) Keragaman dan keseragaman dalam makhluk hidup
2) Struktur dan Fungsi dalam makhluk hidup
3) Pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi
4) Interaksi dan interdependensi
5) Energi, materi dan organisasi kehidupan
6) Prinsip emeliharaan keseimbangan yang dinamis
7) Pewarisan sifat dan Evolusi
Termasuk advance materials yang dapat menjelaskan aspek ‘apa’ (konten),
‘mengapa’ (filosofi) dan ‘bagaimana’ (penerapan dalam kehidupan keseharian)
dalam kerangka biologi sebagai inkuiri.
Sub Capaian Pembelajaran dalam kegiatan belajar ini adalah: Mampu
menganalisis Konsep dan Prinsip-Prinsip Esensial Pewarisan Sifat Genetis dan
Evolusi. Mampu mengkritisi pokok pokok materi teori evolusi. Mampu
menganalisis teori asal usul kehidupan. Mampu membandingkan beberapa teori
seperti teori abiogenesis, teori biogenesis, teori evolusi kimia. Mampu menganalisis
Teori Evolusi Pra-Darwin, teori evolusi Lamarck, teori Darwin.
7. 3
2.2. Uraian Materi
Pernahkah kamu memperhatikan paruh burung? Samakah bentuk paruh
tersebut pada jenis burung yang berbeda? Atau pernahkah kamu memperhatikan
sayap kupu-kupu dan sayap kelelawar? Samakah strukturnya? Pertanyaan ini tentu
sangat mudah kamu jawab. Tapi dibalik perbedaan struktur bagian tubuh pada
hewan-hewan tersebut, sebelumnya para ahli telah membahasnya. Evolusi ini
terjadi secara perlahan dan terjadi pada populasi makhluk hidup.
Pada awal abad ke 18, ilmuwan meyakini bahwa spesies tidak mengalami
perubahan, sehingga walaupun ada penemuan-penemuan fosil makhluk hidup,
namun tidak dapat dijelaskan oleh teori yang ada pada saat itu. Pada akhir abad ke–
18, ilmuwan mengembangkan teori yang menjelaskan perubahan makhluk hidup
dari waktu ke waktu. Perkembangan teori evolusi terjadi pada abad ke–19, pada
saat itu banyak ditemukan fosil makhluk hidup yang telah punah.
2.2.1. Asal usul Kehidupan
Teori tentang evolusi merupakan teori yang tetap hangat dipertentangkan
sampai saat ini. Banyak tokoh yang berpendapat tentang hal ini, tetapi belum ada
satu teori yang dapat menjawab semua fakta dan kejadian tentang sejarah
perkembangan makhluk hidup. Beberapa teori dari para ahli yang menjadi dasar
dari teori evolusi, di antaranya sebagai berikut.
2.2.1.1. Teori Abiogenesis
2.2.1.1.1. Aristoteles
Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia mengajukan
teori Abiogenesis atau disebut juga teori Generation Spontanea pada tahun 384–
322 SM. Teori ini merupakan teori tentang asal usul kehidupan yangpertama kali
muncul. Generationspontanea berarti penciptaan yang terjadi secara spontan.
Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan.
Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang
terjadi secara spontan. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles berdasarkan
pengamatan adanya larva lalat yang muncul secara tiba-tiba pada daging yang
8. 4
busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat tersebut berasal dari daging
yang busuk. Begitu juga pada tanah yang direndam air akan muncul cacing.
Aristoteles melakukan pengamatan ikan-ikan di sungai.Ia berpendapat
bahwa ada sebagian ikan-ikan di sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori
Abiogenesis ini didukung pula oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang
bernama Needham. Ia mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan
rebusan kaldu. Hasil rebusan kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan
ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi
bakteri. Akhirnya Nedhan menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu.
Teori ini gugur karena pada abad ke-17, Antonie van Leeuwenhoek
berhasil membuat mikroskop. Penemuan mikroskop inilah yang mengawali
berbagai macam percobaan untuk menguji teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoek
mencoba mengamati air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop
temuannya. Ternyata terlihat bahwa di dalam setetes air rendaman jerami tersebut
terdapat benda-benda aneh yang sangat renik.
2.2.1.1.2. Needham
Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari
Inggris. Nedham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama
beberapa menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat
bakteri dalamkaldu tersebut.Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Gambar 1. Para ahli yang mendukung teori abiogenesis
9. 5
Pada tahun 1677, setelah ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek
melihat adanya mikroorganisme di dalam air rendaman jerami. Temuan ini
menguatkan teori Abiogenesis, walaupun Leeuwenhoek merupakan penganut teori
biogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa mikroorganisme
itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan tetapi, Leeuwenhoek menolak
pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari
udara. Teori abiogenesis dianut lebih dari 20 abad tanpa ada sanggahan.
2.2.1.2. Teori Biogenesis
2.2.1.2.1. Francesco Redi
Francesco Redi membantah teori abiogenesis. Ia merupakan pendukung
teori biogenesis yaitu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup. Ia melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi
menjadi 2 bagian. Empat tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan, roti
dicampur susu, dan daging. Keempat tabung dibiarkan terbuka. Empat tabung yang
lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung ditutup rapat.
Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan menjadi
lalat.
Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan
berasal dari daging, tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan
menetas menjadi larva. Penelitian ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis
karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup tidak dapat masuk
sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan. Bantahan itu
mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup
diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk. Setelah dibiarkan beberapa
hari, ternyata banyak larva lalat yang tumbuh pada permukaan kain kassa
dibandingkan pada daging. Hal ini terjadi karena banyak telur lalat yang tertahan
pada kain kassa. Larva lalat yang tumbuh pada daging berasal dari telur lalat yang
jatuh, sehingga jumlahnya lebih sedikit.
10. 6
Gambar 2. Percobaan Redi
2.2.1.2.2. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani ( ilmuwan dari Italia). Ia melakukan kegiatan eksperimen pada
tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian
dengan air kaldu yang ditempatkan di dalam tabung seperti pada Gambar di bawah
ini.
Gambar 3. Model percobaan Spallanzani
Hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup
berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan
percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai
semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan
rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan daging (air kaldu). Air
kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah
dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka, labu II ditutup rapat menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau
busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut
berasal dari udara bebas yang masuk ke labu I karena tidak ditutup. Pada labu II,
11. 7
ternyata tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih, hal ini
dikarenakan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu.
Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat
kehidupan yang berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang
ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, Spallanzani
berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari
makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut abiogenesis menyanggah
penelitian ini dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak
terdapat udara. Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
2.2.1.2.3. Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah ahli biokimia dari Perancis yang berhasil
menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat disanggah lagi
oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur ini
sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani.
Gambar 4. Model Percobaan Pasteur
Pasteur menggunakan labu berleher seperti angsa. Labu berleher seperti
angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar
hubungan antara labu dan udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen.
Labu ini dipanaskan untuk mensterilkan air kaldu dari mikroorganisme. Setelah
dipanaskan, labu kemudian didinginkan dan disimpan. Setelah beberapa hari,
ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetap jernih, namun di bagian lehernya
banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak
berleher angsa, air kaldunya mengandung mikroorganisme. Berdasarkan hasil
12. 8
percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada
dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari
mikroorganisme yang ada di udara.
Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis.
Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul
kehidupan. Isi teori disebut yaitu :
a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo,
b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo,
c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex
vivo.
Gambar 5. Para ahli yang mendukung teori Biogenesis
Teori abiogenesis menyatakan, makhluk hidup berasal dari benda tak hidup.
Teori biogenesis menyatakan jika makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
2.2.1.3. Teori evolusi kimia
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya
senyawa-senyawa organik di asmosfer. Dengan adanya gas-gas seperti Metana
(CH4), Hidrogen (H2), uap air (H2O), Amonia (NH3) di atmosfer, dengan bantuan
sinar kosmik dan kilatan halilintar, dapat terbentuk senyawa organik seperti Asam
amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba).
13. 9
Melalui sup purba inilah kemungkiana kehidupan paling sederhana muncul. Teori
evolusi kimia dipelopori oleh Harold Urey.
Teori ini dibuktikan oleh Stanley Miller, seorang peneliti Amerika. Miller
membuat sebuah alat yang meniru keadaan bumi sebelum kehidupan terbentuk.
Alat percobaan tersusun atas tabung kaca yang dilengkapi dengan kran-kran untuk
memasukkan bermacam-macam gas, seperti metana, uap air, amonia, dan hidrogen.
Mirip gas-gas yang terdapat di atmosfer bumi pada awalnya. Tabung tersebut
dilengkapi dengan elektroda yang dihubungkan dengan listrik 75.000 volt untuk
menghasilkan bunga api listrik pengganti halilintar. Setelah beberapa hari, air
penampungan dari rangkaian tabung kaca Miller berubah warna. Setelah dianalisis,
perubahan warna air penampungan karena adanya asam amino dalam air. Seperti
anda ketahui, asam amino merupakan zat organik pembentuk protein. Hal ini
membuktikan bahwa zat anorganik dapat membentuk setidaknya zat organik yang
terdapat pada makhluk hidup.
Tokoh A. I Opharin ahli kimia menyatakan bahwa asal –usul kehidupan
berasal dari laut. Dimana gas-gas yang di atmosfer turun kelaut bersaman dengan
air hujan kemudian terjadi reaksi kimia antara garam mineral air laut dengan gas-
gas yang turun dari atmosfer sehingga menghasilkan zat hidup.
2.2.2. Teori Evolusi Pra-Darwin
2.2.2.1. Plato
Teori evolusi Pra Darwin dikemukakan oleh Plato. Plato menggambarkan
bahwa Penciptalah yang menciptakan dunia dari kehancuran. Sang Pencipta
kemudian menciptakan para dewa yang akan membuat manusia dengan jenis
kelamin laki-laki. Wanita dan hewan muncul dari reinkarnasi jiwa laki-laki.
2.2.2.2. Teori Kreasionisme (Aristoteles)
Teori tentang penciptaan yang terjadi dalam sekali waktu. Penciptaan
kehidupan terjadi sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tidak ada lagi evolusi
atau perubahan. Paham ini dianut berdasarkan keyakinan agama dan keterangan
14. 10
Aristoteles. Teori ini dianggap tidak valid karena banyak spesies yang hidupnya
tidak sekaligus ada pada satu zaman. Misalnya masa hidup dinosaurus tidak sama
dengan manusia.
2.2.2.3. Copernicus dan Galileo
Copernicus dan Galileo (tahun 1543) menunjukan secara meyakinkan
bahwa matahari merupakan pusat dari rotasi planet-planet, bukan bumi. Dunia
organik dan dunia fisik dapat diatur dengan hukum-hukum alami.
2.2.2.4. Erasmus Darwin
Erasmus Darwin (1731-1802) menyatakan bahwa kehidupan di bumi
memiliki asal-usul yang sama dan respons fungsional di wariskan kepada
keturunanya. Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang
tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena
bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang
berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.
2.2.2.5. Teori Katastropisme (George Cuvier)
George Cuvier (1769 – 1832), seorang ahli anatomi, tetapi sangat tertarik
dengan paleontologi (ilmu mengenai fosil). Cuvier mendukung teori Katastropisme
(catastrophism) yang menyatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada
hubungan kekerabatan. Setiap strata terbentuk akibat terjadinya bencana alam,
seperti gempa, banjir, atau kemarau panjang. Jika strata lenyap oleh bencana,
muncul strata baru lengkap dengan makhluk hidup baru, yang berpindah dari daerah
lain. Dari temuan fosil di lembah Paris, Cuvier menyimpulkan bahwa batuan yang
membentuk bumi ini tersusun berupa lapisan-lapisan (strata). Setiap strata dihuni
oleh berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda strukturnya dengan makhluk
penghuni strata lainnya. Cuvier yakin bahwa makhluk modern di lapisan bumi
paling atas sangat berbeda dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah.
2.2.2.6. Teori Gradualisme
Dikemukan oleh ahli geologi Swedia bernama James Hutton (1795). Teori
ini menyatakan bahwa perubahan geologis berlangsung pelan tetapi pasti. Namun
teori ini tidak mampu menjelaskan mekanismenya dengan meyakinkan.
15. 11
2.2.2.7. Teori Uniformitarianisme
Dinyatakan oleh Charles Lyell (1797-1875). Paham ini menyatakan bahwa
proses geologis ternyata menuruti pola yang seragam sehingga kecepatan dan
pengaruh perubahan selalu seimbang dalam kurun waktu tertentu. Misalnya,
terbentuknya gunung selalu diimbangi dengan erosi gunung. Teori ini memang
menjelaskan kejadian evolusi geologis tetapi tidak bisa menjelaskan kejadian
terbentuknya spesies.
2.2.3. Pencetus Teori Evolusi
2.2.3.1. Teori Lamarck
Berdasarkan bukti-bukti fosil yang ada, Jean Baptiste de Lamarck
mengemukakan teori evolusi pada 1809. Lamarck mengungkapkan bahwa makhluk
hidup berevolusi sebagai respon terhadap perubahan lingkungannya. Berevolusi,
maksudnya makhluk hidup berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Teori evolusi Lamarck menjelaskan dua fakta penting, yaitu:
a. Penemuan fosil yang memperlihatkan bahwa makhluk hidup di masa lampau
berbeda dengan yang hidup saat ini.
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri,
sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari
makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama
dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut.
Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama
akan menghilang. Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah sesuai
dengan lingkungannya, dikatakan telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang
telah beradaptasi tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini
dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan
diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya
sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada
moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and
disuse’.
16. 12
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya
nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah
bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh
makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering
mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik,
makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang,
diwariskan pada generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
b. Teorinya menjelaskan mengapa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi yang
baik terhadap lingkungannya.
Lamarck memperlihatkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki adaptasi
yang sesuai dengan cara hidupnya. Gajah memiliki belalai yang panjang untuk
mengumpulkan makanan, singa memiliki cakar yang kuat dan taring untuk
menangkap mangsa, rusa memiliki kaki panjang yang lincah untuk menghindari
predator.
Lamarck juga mengajukan suatu penjelasan mengenai mekanisme evolusi.
Menurut Lamarck, makhluk hidup mengembangkan ciri khusus melalui organ yang
digunakan dan tidak digunakan (use and disuse). Lamarck mencontohkan bahwa
rusa yang sering berlari cepat menghindari serigala akan mengembangkan otot lari
yang kuat. Sifat yang dibentuk oleh makhluk hidup selama hidupnya disebut ciri
atau sifat yang didapatkan. Lamarck percaya bahwa ciri atau sifat yang didapat
tersebut dapat diwariskan.
2.2.3.2. Teori Darwin
Charles Darwin (1809-1882) atau dikenal dengan Bapak Evolusi merupakan
penulis dari buku “The Origin of Species by Means of Natural Selection” yang
menghasilkan berbagai kontroversi maupun dukungan yang sangat kuat dari
beberapa kelompok. Berbagai reaksi terjadi karena pemikiran Darwin yang tertuang
melalui buku tersebut, yaitu “Spesies yang ada sekarang merupakan hasil evolusi
dari spesies nenek moyangnya (pewarisan dengan modifikasi)” dan “Seleksi alam
merupakan mekanisme terjadinya evolusi tersebut”. Pemikran Dar win tersebut
kemudian dikenal dengan “Teori Darwin (Darwinisme)”.
17. 13
2.2.3.2.1. Sejarah Singkat Penemuan Darwin
Ketika Charles Darwin berumur 22 tahun, ia ikut dalam perjalanan kapal
HMS Beagle. Kapal tersebut ditugaskan untuk berlayar ke berbagai tempat dan
memetakan pesisir Amerika Selatan.
Gambar 5. Jalur Perjalanan Darwin: HMS Beagle yang membawa Darwin ke
berbagai tempat.
Selama perjalanan ke berbagai tempat, Darwin menemukan berbagai
macam fosil hewan-hewan yang punah. Beberapa di antaranya mirip dengan hewan
yang masih ada. Berdasarkan pengalamannya, Darwin menemukan banyak variasi
dalam bentuk, habitat, dan distribusi geografis hewan dan tumbuhan. Perjalanan
Darwin akhirnya sampai di kepulauan Galapagos. Di tempat ini, variasi antar hewan
dan tumbuhan terlihat lebih jelas. Darwin menemukan Kura-Kura raksasa dan
Iguana galapagos yang mirip kadal, tetapi berenang di air dan memakan rumput
laut. Darwin memperlihatkan bahwa terdapat variasi pada hewan tertentu
berdasarkan bentuk tubuh dan fungsinya dari pulau ke pulau. Hal tersebut terlihat
jelas pada populasi burung Finch.
18. 14
Sumber: https://rebanas.com/
Gambar 6. Variasi bentuk paruh dan jenis makanan pada burung Finch yang
diamati Darwin.
Berdasarkan pengamatannya, Darwin mencatat dua konsep penting.
1. Perbedaan antara populasi yang berkerabat, memperlihatkan adaptasi
terhadap lingkungan yang berbeda. Dalam biologi, adaptasi berarti semua
ciri makhluk hidup secara genetis yang membuat individu atau spesies
tersebut dapat bertahan hidup pada lingkungannya.
2. Variasi dalam bentuk tubuh dan tingkah laku, terakumulasi dalam kelompok
terpisah. Beberapa variasi ini, melalui seleksi alami, menjadi sifat yang
teradaptasi.
2.2.3.2.2. Darwinisme: Pewarisan dengan modifikasi
Pemikiran Darwin menyatakan bahwa semua organisme memiliki
kekerabatan melalui garis keturunan dari prototipe yang tidak diketahui yang hidup
pada zaman dahulu kala. Keturunan dari organisme tersebut menyebar ke berbagai
habitat yang berbeda selama jutaan tahun. Organisme-organisme itu kemudian
menjadi beraneka ragam, yang membuat mereka menyesuaikan dengan suatu cara
hidup tertentu sesuai dengan habitatnya.
Organisme yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa
bertahan hidup, sedang yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup
inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan
19. 15
pada generasi berikutnya. Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang
leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai berikut.
Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher
pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon
sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap
dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan
hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan
mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah
sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.
Darwin menyadari adanya variasi dalam populasi spesies. Variasi inilah
yang dapat diwariskan, bukannya sifat yang didapat seperti yang diajukan Lamarck.
Darwin mengamati bagaimana para petani dan peternak melakukan seleksi terhadap
hasil penyilangan untuk mendapatkan tanaman atau hewan dengan sifat unggul.
Kemudian, tanaman atau hewan unggul inilah yang akhirnya dikembangkan
sehingga didapatkan populasi hewan atau tanaman dengan sifat unggul. Darwin
kemudian mengajukan suatu hipotesis bahwa cara seleksi yang sama terjadi di
alam. Darwin menamai proses ini dengan seleksi alam (natural selection).
2.2.3.2.3. Darwinisme: Seleksi Alam dan Adaptasi
Seleksi alam merupakan hasil dari interaksi antara populasi dan
lingkungannya. Darwin menyadari bahwa di alam banyak makhluk hidup yang
menghasilkan keturunan lebih banyak daripada yang dapat bertahan hidup.
Contohnya, katak menghasilkan ratusan telur. Akan tetapi, hanya sebagian
keturunannya saja yang dapat menghasilkan keturunan pada generasi selanjutnya.
Banyak kejadian alam seperti predasi dan bencana alam yang menyebabkan
sebagian keturunan tidak dapat bertahan untuk menghasilkan keturunan baru.
Darwin menjelaskan proses ini sebagai kompetisi.
20. 16
Darwin kemudian mengungkapkan bahwa hanya individu yang sesuai
dengan lingkungannya saja yang akan bertahan dan menghasilkan keturunan.
Proses ini disebut “survival of the fittest” (individu yang sesuai bertahan hidup).
Teori seleksi alam yang dikemukakan Darwin dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Spesies memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan yangbanyak.
2. Sumber daya alam di bumi terbatas. Oleh karena itu, terjadi kompetisi untuk
bertahan hidup di antara keturunan pada setiap generasi.
3. Terdapat variasi dalam populasi makhluk hidup. Tidak terdapat dua
individu yang sama persis. Variasi ini umumnya dapat diwariskan.
4. Proses ini berlangsung dari generasi ke generasi. Populasi lambat laun
menjadi teradaptasi lebih baik terhadap lingkungannya.
Perlu diperhatikan bahwa variasi dalam populasi terjadi secara acak.Variasi
tidak timbul akibat respons terhadap lingkungannya.Seleksi alam “menyeleksi”
sifat yang telah ada dalam kolam gen (gen pool).kolam gen atau lungkang gen ini
merupakan jumlah total seluruh gen dalam populasi pada suatu waktu tertentu.
Pada saat itu, Darwin tidak mengetahui prinsip genetika modern.Kini, para
ilmuwan mengetahui bahwa mutasi dapat terjadi pada makhluk hidup.Mutasi
sebagai penyebab variasi dapat berguna bagi lingkungan. Jika mutasi yang terjadi
berguna, hal tersebut dapat meningkatkan kemungkinan bertahan hidup makhluk
tersebut.
Seleksi Alam
Seleksi alam terjadi pada populasi suatu spesies. Mengapa? Hal ini karena
di dalam populasi terdapat bahan mentah evolusi, yaitu variasi genotipe dan
fenotipe.Terdapat tiga kemungkinan seleksi alam yang berpengaruh terhadap
populasi, yaitu seleksi stabilisasi, seleksi terarah, dan seleksi memecah belah.
1) Seleksi Stabilisasi
Seleksi ini menguntungkan varian yang paling umum.Seleksi ini
menghilangkan tikus dengan warna terang dan gelap. Seleksi ini cenderung
mengurangi variasi populasi dan mempersulit terjadinya evolusi dalam populasi.
21. 17
Seleksi ini contohnya terjadi pada berat badan bayi manusia yang baru dilahirkan.
Pada bayi, jika berat badan kurang atau lebih dari 3–4 kg, memiliki tingkat
mortalitas tinggi.
2) Seleksi Terarah
Pada seleksi ini terjadi tekanan pada salah satu variasi yang tidak umum
sehingga menyebabkan pergeseran jumlah populasi.seleksi ini terjadi pada varian
tikus warna terang sehingga rentang populasi bergeser ke varian bulu gelap. Hal ini
contohnya terjadi pada serangga yang terkena insektisida. Hanya serangga yang
kebal terhadap insektisida saja yang dapat menghasilkan keturunan.
3) Seleksi Memecah Belah
Seleksi ini terjadi ketika kondisi lingkungan bervariasi sehingga populasi
terpecah berdasarkan kesukaan varian-varian dalam populasi.Hal tersebut dapat
terjadi ketika terdapat dua daerah dengan warna tanah berbeda sehingga
menguntungkan dua varian tikus (terang dan gelap) dari predasi
pemangsa.Meskipun jarang terjadi, seleksi memecah belah sangat penting karena
dapat memicu terbentuknya variasi yang sangat berbeda dalam satu spesies hingga
terbentuk spesies baru (spesiasi).
Teori Darwin sangat mempengaruhi perkembangan prinsip seleksi alam.
August Weismann (1834-1914), seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman
mencoba untuk menerapkan teori Darwin dalam peristiwa genetika. Weismann
berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ia
membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan dua tikus yang di potong
ekornya. Hingga generasi ke-21, semua anak tikus yang dilahirkan dari keturunan
kedua tikus tadi berekor panjang. Weismann menyimpulkan bahwa:
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke
generasi berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori evolusi Lamarck tidak
benar
b. Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin, atau evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
22. 18
Adaptasi
Setiap organisme dapat dikatakan merupakan suatu kumpulan kompleks
dari sejumlah besar adaptasi. Adaptasi yang terjadi memiliki hubungan dengan
kebutuhan makanan, pertukaran zat, transport di dalam jaringan, regulasi cairan
tubuh, aktifitas efektor, reproduksi dan lain sebagainya. Adaptasi merupakan setiap
sifat yang dikendalikan secara genetic yang membantu suatu organism atau spesies,
untuk dapat hidup dan berbiak pada keadaan lingkungan dimana spesies itu berada.
Adaptasi pada organisme dapat berupa bentuk, faal atau kelakuan. Adaptasi
dapat secara genetis sederhana yang dikendalikan oleh satu atau dua gen, atau dapat
pula kompleks yang dikendalikan oleh banyak sekali gen. Adaptasi dapat
menyangkut seluruh organ atau sistem organ. Dapat pula adaptasi bersifat sangat
khusus, atau berguna hanya pada suatu keadaan yang bermacam – macam.
Beberapa contoh dari adaptasi yang mencolok, dimana proses tersebut untuk
menjelaskan proses – proses darimana adaptasi terwujud.
• Kemampuan tumbuh dari tanaman padang rumput
Tahun 1937, Kemp seorang sarjana dari Amerika Serikat mengadakan
percobaan tentang kecepatan tumbuh tanaman yang berhubungan dengan adaptasi
keadaan setempat. Caranya dengan menaburi dengan biji – bijian dari rumput dan
tanaman dari polong – polongan pada suatu padang rumput di Maryland. Kemudian
dibagi menjadi dua bagian, satu bagian selalu dimakan oleh ternak dan sebagian
lagi dibiarkan tanpa diganggu. Tiga tahun setelah diadakan percobaan itu. Kemp
mengambil tiga jenis tanaman dari kedua bagian tersebut. Biji-biji dari ketiga
tanaman tersebut kemudian ditanam pada tanah percobaan dimana keadaan
lingkungan dibuat sesame mungkin untuk ketiga jenis tanaman. Didapatkan bahwa
tanaman yang diperoleh dari padang rumput yang selalu dimakan oleh ternak adalah
cebol dan tumbuh ke segala jurusan. Sedangkan tanaman dari padang rumput yang
tidak diganggu menampakkan pertumbuhan yang besar dan tegak lurus.
Dalam waktu tiga tahun, kedua populasi yang terdiri dari jenis – jenis
tanaman diketahui berasal dari biji –bijian yang sama telah berbeda dalam cara
tumbuhnya. Cara tumbuh ini telah diketahui ditentukan secara genetik. Ternyata
ternak pada sebagian padang rumput telah memakan hampir semua tanamantegak,
23. 19
sedangkan tanaman yang rendah telah lolos dari ternak tersebut. Pada daerah yang
dimakan oleh ternak hanya tanaman yang rendah yang dapat terus berbiak dengan
bijinya, dalam waktu yang singkat terjadi seleksi yang kuat untuk tanaman cebol
dan tumbuh tidak lurus yang mempunyai adaptabilitas yang tinggi. Sebaliknya pada
bagian lain dari tanaman lapang itu, dimana tumbuh tanaman yang tidak diganggu
ternak, pertumbuhan tegak lurus secara adaptif adalah superior dan tanaman cebol
tidak akan dapat bersaing secara efektif.
• Adaptasi Bunga untuk Penyerbukan
Tumbuh-tumbuhan berbunga tergantung dari agen di luar untuk membawa
tepung sari bunga jantan suatu pohon ke bunga betina pohon lainnya. Bunga dari
setiap spesies pohon mempunyai adaptasi bentuk, struktur, warna, dan bau untuk
agen penyerbuk tergantung. Hal ini memberi gambaran yang jelas tentang
adaptivitas suatu evolusi.
Lebah tertarik oleh warna terang dan oleh bau yang manis, aromatik, atau
mentol. Mereka hanya aktif pada siang hari dan mereka biasanya singgah dahulu
pada petal sebelum bergerak ke dalam bagian bunga yang mengandung madu dan
tepung sari. Bunga yang diserbuk oleh lebah mempunyai warna mencolok, suatu
petal yang berwarna terang dan biasanya kuning atau biru, tetapi jarang sekali
merah. Lebah tidak dapat melihat warna merah, tetapi dapat melihat warna kuning
dan biru dengan baik. Bunga yang biasanya mempunyai bau manis, aromatik, atau
mentol, biasanya membuka pada siang hari dan sering mempunyai bibir yang
menonjol dimana lebah dapat hinggap sebelum masuk kedalam bunga.
Ada sejenis burung kecil (Hummingbird) pemakan madu, sebaliknya dapat
warna merah dengan baik dan warna biru tidak begitu baik. Burung ini tidak
hinggap melainkan mengapung di udara sambil menghisap madu, dengan
penciuman yang tajam. Bunga – bunga yang terutama diserbukkan oleh burung ini
biasanya tidak berbau dan tidak mempunyai tempat untuk hinggap. Berlainan
dengan lebah dan “Hummingbird”, kupu – kupu malam sangat aktif pada waktu
senja dan malam hari. Bunga- bunga yang diserbuk oleh kupu – kupu malam
bisanya berwarna putih dan membuka pada waktu senja atau malam hari. Bunga ini
24. 20
biasa mempunyai bau yang sangat kuat sehingga dapat menuntun kupu – kupu tadi
ketempat itu.
Berbeda dengan contoh – contoh di atas, lalat hanya tertarik pada bau yang
tidak enak. Lalat adalah pemakan bangkai, kotoran, humus atau darah. Bunga –
bunga yang penyerbukannya tergantung dari lalat biasanya berwarna suram dan
berbau tidak enak. Bunga – bunga ini kadang berbentuk demikian sehingga dapat
mengurung lalat untuk sementara, sehingga bila lalat tersebut keluar dari bunga itu,
maka tubuhnya telah penuh dengan tepung sari. Tepung sari yang demikian
kemudian dapat terbawa ke bunga lainnya. Mekanisme perangkap ini terdapat juga
pada bunga-bunga yang diserbuk oleh kepik.
Bukti-bukti Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan
suatu kenyataan yang telah terjadi.Berikut ini merupakan bukti-bukti evolusi yang
ada.
a. Pengaruh penyebaran geografis
Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat
setelah mengalami penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan
itu terjadi karena di tempat yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi
demi kelestariannya. Selanjutnya, adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan
menyebabkan semakin banyaknya penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan
makhluk hidup semula. Dua tempat yang dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi
atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna yang berbeda sama sekali.
Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain disebabkan
adanya isolasi geografis.
Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan
Darwin di kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung
Finch tersebut memiliki bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan
mempunyai hubungan dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan.Mungkin
karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke Galapagos.Mereka menemukan
25. 21
lingkungan yang baru yang berbeda dengan lingkungan hidup moyangnya. Burung
itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang mempunyai sifat sesuai
dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan mati. Karena
lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis
makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch
yang berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.
b. Catatan Fosil
Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak
yang tercetak pada batuan.Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada
lapisan batuan muda berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang
lebih tua, dan menunjukkan suatu bentuk perkembangan.
Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh
Marsh dan Osborn. Dari studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan
dari nenek moyang kuda (Eohippus) yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke
bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:
• tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
• leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga
bagian mata menjadi makin jauh
• perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk
makan daun menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
• bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari
cepat, tetapi bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
• adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang
selanjutnya memanjang, kemudian disokong teracak.
Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara
langsung dan tak langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan
tempat fosil ditemukan.Cara yang ini kurang valid.
26. 22
c. Adanya Anatomi Perbandingan
Gambar 8. Homologi Organ: Perbedaan yang disebabkan karena perbedaan fungsi.
Organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan
kemudian berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang
homolog. Homologi organ menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang
bersangkutan. Makin banyak organ yang homolog kemungkinan kekerabatannya
makin dekat, nenek moyangnya mungkin sama.
Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan
sirip depan paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang
berguna untuk terbang homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk
berjalan.
Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari
berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk
asalnya. Bisa juga diartikan organ-organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang
fungsinya sama tetapi bentuk asalnya berbeda.
27. 23
d. Studi Perkembangan Embrionik
Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata
menunjukkan adanya persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla,
blastula, dan gastrula/awal embrio.Hal ini menunjukkan adanya hubungan
kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata, yang mungkin pula mereka
memiliki satu nenek moyang.
Gambar 9. Perbandingan perkembangan embrio beberapa organisme
Ernest Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang
dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan rekapitulasi
(ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan individu
mulai zigot sampai dewasa. Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup
dari bentuk sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).
28. 24
e. Biologi molekuler
Bukti ini menunjukkan bahwa semua organisme memiliki kode genetic
yang sama. Kemiripan-kemiripan pada DNA digunakan untuk mengkonfirmasi
hubungan-hubungan evolusioner dengan cara mengukur jarak genetic. Kecocokan-
kecocokan imunologis juga digunakan untuk mendukung derajat kekerabatan,
Kemiripan antigenik dari protein-protein yang berkorespondensi jelas-jelas cocok
dengna suatu pola evolusioner.
f. Studi perbandingan biokimia
Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia, ternyata
hasilnya mendukung teori evolusi.Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan
simpanse atau gorila daripada dengan anjing atau cacing tanah.Tingkat kemiripan
ini menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorila
daripada dengan anjing atau cacing tanah.
g. Organ Tubuh yang Tersisa
Pada berbagai jenis hewan termasuk manusia ditemukan sisa berbagai alat
tubuh.Alat ini pada hakikatnya sudah tidak berguna lagi, namun masih djumpai
dalam tubuh.Para pakar menyimpulkan bahwa adanya alat-alat tubuh yang tersisa
merupakan petunjuk adanya evolusi. Beberapa sisa alat tubuh yang ditemukan pada
manusia, antara lain:
umbai cacing atau appendiks
selaput mata pada sudut mata sebelah dalam
otot penggerak telinga
tulang ekor
gigi taring yang runcing
rambut pada dada
buah dada pada laki-laki
29. 25
Pada hewan, sisa-sisa organ tubuh yang masih ditemukan antara lain sisa
kaki belakang ular piton yang mirip benjolan kuku. Dalam organ ini terdapat tulang
yang berhubungan dengan gelang panggul.Pada burung kiwi terdapat sisa bangunan
sayap.Pada paus yang merupakan mamalia semestinya memiliki rambut pada
kulitnya. Tetapi kenyataannya semua paus tidak memiliki rambut tersebut.Sebagai
gantinya paus memiliki lapisan kulit yang tebal untuk menjaga stabilitas suhu
tubuh, berdasarkan penelitian, embrio paus mempunyai lapisan kulit yang
mengandung rambut.
h. Peristiwa Domestifikasi
Domestikasi merupakan bukti evolusi yang muncul karena adanya campur
tangan manusia. Kegiatan manusia dalam pembudidayaan tanaman ataupun hewan
tertentu telah melahirkan spesies-spesies baru yang memiliki sifat yang berbeda
dengan nenek moyangnya. Perubahan tersebut merupakan bagian dari evolusi
makhluk hidup yang diciptakan oleh manusia untuk keuntungan manusia.
Manusia telah membudidayakan berbagai macam tanaman mulai dari
tanaman untuk konsumsi, tanaman hias dan hewan ternak dengan tujuan untuk
memperoleh kultivar baru yang lebih baik dari tanaman induknya. Sebagai contoh,
pernahkah kalian makan semangka tanpa biji? Nah, semangka tersebut merupakan
salah satu kultivar hasil domestikasi.
Contoh untuk mendalami toeri Darwin, diilustrasikan seperti dibawah ini,
Nenek moyang jerapah memiliki variasi panjang leher, ada yang berleher pendek,
ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan, lingkunganpun
berubah. Berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek tidak dapat
mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa
bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh
makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu
bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif
yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang
berleher panjang.
30. 26
Pada teori Lamark Jerapah tersebut harus beradaptasi dengan lingkungannya
karena harus menjangkau makanan dari pohon yang tinggi, jerapah pendek harus
berusaha keras menjangkau pohon yang tinggi , lama kelamaan leher jerapah
menjadi panjang, proses yang terjadi adalah beradaptasi pada lingkungan.
Untuk domestikasi dicontohkan sebagai berikut: Manusia telah
membudidayakan berbagai macam tanaman mulai dari tanaman untuk konsumsi,
tanaman hias dan hewan ternak dengan tujuan untuk memperoleh kultivar baru yang
lebih baik dari tanaman induknya. Sebagai contoh, pernahkah kalian makan
semangka tanpa biji? Nah, semangka tersebut merupakan salah satu kultivar hasil
domestikasi. Bunga ros yang indah merupakan hasil budidaya manusia, jika
dibandingkan dengan bunga ros liar yang merambat, warnanya lebih menarik bunga
ros hasil domestikasi.