SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Farida Fitri Ramdani
141611016
Rifqi Nugraha
141611029
TOKSIKOLOGI
K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja)
Badan/Organisasi Internasional
Di Indonesia batas
paparan mengacu pada
ACGIH
1. Treshold Limit Value-Time
Weighted Average
Nilai ambang batas rata-rata
selama jam kerja (8 jam
sehari atau 40 jam seminggu)
2. Treshold Limit Value- Time
exposure Limit
Nilai ambang batas pemaparan
singkat
Tidak lebih dari 15 menit dan tidak lebih
dari 4 kali dalam sehari tanpa
mengakibatkan iritasi dan kerusakan atau
perubahan jaringan kronis.
3. Treshold Limit Value- Ceiling
Atau disebut juga KTD (Kadar Tertinggi yang
Diperkenankan) yaitu kadar rata-rata bahan kimia
di udara lingkungan kerja setiap saat yang tidak
boleh dilampaui selama melakukan kerja.
Terhadap hal-hal tersebut diatas telah menimbulkan
suatu diskusi yang berkelanjutan mengenai perbedaan
antara Toxicity (tingkat keracunan) dan Toxic Hazard
(bahaya peracunan) suatu bahan kimia terhadap
masyarakat umum.
Toxicity(Tingkat Keracunan) dan Toxic
Hazard (Bahaya Peracunan)
• Bagaimana zat-zat
beracun dapat masuk
ke dalam tubuh kita?
1. Melalui Saluran Pernafasan
(Inhalasi)
Bahan toksik yang masuk melalui saluran
pernapasan menuju paru-paru akan diserap
oleh alveoli paru-paru. Keracunan terjadi jika
menghirup gas/udara beracun, misal : gas mobil
dalam keadaan mobil tertutup, uap minyak
tanah, kebocoran gas industri, misal : amonia,
asbestos, karbon monoksida.
2. Melalui Saluran
Pencernaan atau
Makanan (Gastro
Intestinal)
Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan
umumnya melalui makanan atau minuman dan
kemudian diserap didalam lambung.
Umumnya terkait dengan bahan-bahan yang terdapat
di rumah tangga. Misalnya:
a. Obat-obatan misalnya obat tidur/penenang yang
dikonsumsi dalam jumlah banyak atau diminum
dengan bahan lain sehingga menimbulkan
keracunan.
b. Makanan yang mengandung racun (misal :
singkong beracun), makanan kadaluarsa serta
makanan yang tidak dipersiapkan dengan
baik/tercemar.
c. Obat nyamuk, minyak tanah, dsb.
d. Makanan/minuman yang mengandung alkohol.
3. Melalui Kulit
(Topikal)
Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya
merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan
toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan
kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup
banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Racun
yang terserap ada kalanya dapat merusak kulit. Racun
yang masuk dari kulit secara perlahan terserap aliran
darah.
Contoh racun yang dapat masuk ke tubuh melalui kulit:
a. Umumnya zat kimia pertanian seperti insektisida,
pestisida maupun zat kimia yang bersifat korosif.
b. Tersentuh binatang yang mengandung racun pada
kulitnya ataupun bagian tubuhnya yang lain (umumnya
pada binatang yang hidup di air).
4. Secara Parenteral/Suntikan
Zat racun menembus kulit langsung
ke dalam tubuh melalui sistem
peredaran darah.
a. Obat suntik, misal :
penyalahgunaan obat dan
narkotika.
b. Gigitan/sengatan binatang yang
mengandung bisa racun, misal :
kalajengking, ubur-ubur, dsb.
Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida
✖Karbon monoksida merupakan gas yang akibat pembakaran tidak
sempurna bahan bakar berbasis karbon.
✖Gas ini dikenal sebagai ‘silent killer’ karena tidak berbau, tidak
berwarna, sehingga mustahil dideteksi oleh indera.
✖Dosis kecil karbon monoksida menyebabkan keluhan ringan seperti
mual dan pusing, sedangkan dosis besar menyebabkan kerusakan
otak dan bahkan kematian.
Sumber Karbon Monoksida
a. Karbon monoksida terbentuk akibat pembakaran bahan
bakar tertentu (mis: solar, batubara, bensin, gas alam)
yang tidak sempurna disebabkan oleh kurangnya oksigen.
b. Sumber utama karbon monoksida adalah gas buang
kendaraan bermotor, asap dari kebakaran, dan asap dari
mesin.
c. Selain itu, gas ini juga muncul dari peralatan memasak
yang rusak, pengering pakaian gas, pemanas, atau
tungku kayu bakar.
d. Kurangnya ventilasi akan menambah peningkatan
konsentrasi karbon monoksida di sebuah ruangan.
Hubungan CO dengan Hemoglobin
Gejala Keracunan CO
✖Sakit kepala
✖Pusing
✖Mual
✖Nyeri dada
✖Sesak napas
✖Muntah
✖Nyeri perut
✖Kantuk
✖Pingsan
✖Kejang
Mengatasi Keracunan CO
➜ Individu yang mengalami keracunan karbon
monoksida harus pindah dari daerah tersebut
ke tempat dengan cukup pasokan udara
segar.
➜ Jika seseorang berhenti bernapas, CPR
(cardiopulmonary resuscitation) mungkin
harus diberikan.
➜ Memberikan oksigen dosis tinggi
menggunakan masker wajah dari tabung
oksigen Ketika seseorang menghirup karbon
monoksida dosis tinggi dan menderita
keracunan berat, dosis oksigen yang lebih
tinggi harus diberikan menggunakan ruang
Pb (Timbal)
Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal
dengan nama timah hitam. Timbal merupakan
bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi.
Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan
pembuat baterai, amunisi, produk logam , dsb.
Timbal (Pb) merupakan logam berat dan
berpotensi menjadi bahan toksik. Jika
terakumulatif dalam tubuh, maka berpotensi
menjadi bahan toksik pada mahluk hidup.
Bahaya Timbal
Timbal yang masuk ke dalam
tubuh melalui saluran
pernapasan atau pencernaan
menyebar ke berbagai organ
melalui sistem peredaran
darah. Penimbunan timbal
yang terjadi pada ginjal, hati,
otak, saraf, dan tulang dapat
berlangsung dalam jangka
panjang. Konsentrasi tinggi
timbal dapat merusak jaringan
saraf dan fungsi ginjal.
Paparan timbal juga berkaitan
dengan kesulitan belajar,
keterlambatan perkembangan
mental, bahkan skizofrenia.
Gejala Keracunan Timbal
Pada orang dewasa, gejalanya adalah sbb:
Langkah pertama untuk mengobati semua tingkat
keracunan timbal adalah dengan membersihkan
sumber kontaminasi.
Untuk kasus keracunan yang lebih berat, dokter dapat
merekomendasikan terapi kelasi.
Terapi kelasi adalah terapi dengan memasukan asam
amino yang dibuat oleh manusia yang disebut ETDA
(Ethylenediamine tetraacetic acid). ETDA sering
digunakan dalam kasus keracunan metal berat. ETDA
mampu mengikat logam-logam berat yang terdapat
pada pembuluh darah, dan kemudian dikeluarkan
bersama urine.
Penanggulangan Keracunan Timbal
Takaran untuk Penggolongan Bahan
Kimia Beracun
➜LD 50 (Lethal Dose 50)
Tes Lethal Dose 50 (LD 50) merupakan salah satu rangkaian pengujian
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang pengujiannya menggunakan
mencit (mus musculus) sebagai hewan uji.
Definisi Lethal Dosis 50 (LD 50) adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam
miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB) hewan uji yang
menghasilkan 50 % respon kematian pada populasi hewan uji dalam jangka
waktu tertentu.
Regulasi Pemerintah No.85 Tahun 1999 menyatakan bahwa nilai ambang
batas Lethal Dosis 50 (LD 50) secara oral adalah 15 mg/kg berat badan.
Analisis Lethal Dosis 50 (LD 50) PT. USAlab mengacu American Standard Test
Method (ASTM E 1163-90)
Takaran untuk Penggolongan Bahan
Kimia Beracun
➜LC50 (Lethal Concentrate 50)
LC50 (Lethal Concentrate 50) adalah konsentrasi lethal
median atau konsentrasi suatu zat dalam air yang dapat
menyebabkan kematian diperkirakan mencapai 50% dari
populasi organism test tertentu.
Terimakasih♡

More Related Content

What's hot

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industrimurdiyah
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaAl Marson
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaFionna Pohan
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industriWinarso Arso
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 

What's hot (20)

SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
Toksikologi industri
Toksikologi industriToksikologi industri
Toksikologi industri
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerjaGangguang kebisingan penyakit akibat kerja
Gangguang kebisingan penyakit akibat kerja
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Sanitasi industri
Sanitasi industriSanitasi industri
Sanitasi industri
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
Kebisingan
KebisinganKebisingan
Kebisingan
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 

Viewers also liked

Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFO
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFOFungsi kontrol suku cadang dan FIFO
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFOFarida Ramdani
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasFatmawati Fatmawati
 
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia Berbahaya
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia BerbahayaKeselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia Berbahaya
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia BerbahayaAhmad Aidil Nasir
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Agus Candra
 
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...reizaaeroons
 
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah Lingkungan
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah LingkunganKarbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah Lingkungan
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah LingkunganFarida Ramdani
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratDicky Pulungan
 
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis AMPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis Aayuftm
 
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGILAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGISipitnawang
 
media pembelajaran : Instruksi praktikum
media pembelajaran : Instruksi praktikummedia pembelajaran : Instruksi praktikum
media pembelajaran : Instruksi praktikumazmah fikriyah
 
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...Selvi Mustika Apriani
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanputrianggrn
 

Viewers also liked (20)

Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFO
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFOFungsi kontrol suku cadang dan FIFO
Fungsi kontrol suku cadang dan FIFO
 
Hiperkes dan K3
Hiperkes dan K3Hiperkes dan K3
Hiperkes dan K3
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitasfaktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
faktor-faktoor yang mempengaruhi toksisitas
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 
Materi K3
Materi K3 Materi K3
Materi K3
 
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia Berbahaya
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia BerbahayaKeselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia Berbahaya
Keselamatan Semasa Mengendalikan Bahan Kimia Berbahaya
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
 
Kromium
KromiumKromium
Kromium
 
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah Lingkungan
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah LingkunganKarbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah Lingkungan
Karbon Dioksida sebagai Refrigeran Ramah Lingkungan
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
 
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis AMPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
MPKT B Keterkaitan Tanggung Jawab sebagai Manajer Alam dengan KLB Hepatitis A
 
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGILAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI
 
media pembelajaran : Instruksi praktikum
media pembelajaran : Instruksi praktikummedia pembelajaran : Instruksi praktikum
media pembelajaran : Instruksi praktikum
 
Project instrumen
Project instrumenProject instrumen
Project instrumen
 
Toksikologi i
Toksikologi iToksikologi i
Toksikologi i
 
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
Prototype Alat Penyiram Tanaman Otomatis dan Pengontrol Level Air dengan Ardu...
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
 

Similar to K3 - TOKSIKOLOGI

KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfrahmazainatul6
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3sindu_57
 
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerjaTOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerjaGevaniaArantza
 
018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.pptijaljalil1
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Agus Candra
 
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptx
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptxPPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptx
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptxAlexBono3
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdfYochananmeisandro
 
Kandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokKandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokVJ Asenk
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaPujiati Puu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptSaid878643
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxAkhwandhafinSiradj
 
Kliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokokKliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokokEki Putriani
 
Makalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya MerokokMakalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya MerokokNur Hilaliyah
 

Similar to K3 - TOKSIKOLOGI (20)

KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
Kebahayaan b3
Kebahayaan b3Kebahayaan b3
Kebahayaan b3
 
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerjaTOKSIKOLOGI  industri keselamatan dan kesehatan kerja
TOKSIKOLOGI industri keselamatan dan kesehatan kerja
 
018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt018. TOKSIKOLOGI.ppt
018. TOKSIKOLOGI.ppt
 
Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2Toksikologi pestisida 2
Toksikologi pestisida 2
 
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptx
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptxPPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptx
PPT_TINGKAT BAHAYA LIMBAH.pptx
 
12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf12. Toksikologi Industri.pdf
12. Toksikologi Industri.pdf
 
Bab 10 keracunan
Bab 10 keracunanBab 10 keracunan
Bab 10 keracunan
 
Kandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokokKandungan zat berbahaya dalam rokok
Kandungan zat berbahaya dalam rokok
 
Bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahayaBahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
kuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.pptkuliah-toksikologi.ppt
kuliah-toksikologi.ppt
 
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptxmanajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
manajemen keracunan bahan rumah tangga.pptx
 
Kliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokokKliping bhaya merokok
Kliping bhaya merokok
 
Makalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya MerokokMakalah Bahaya Merokok
Makalah Bahaya Merokok
 
Bahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptxBahan Ajar Metpen.pptx
Bahan Ajar Metpen.pptx
 
Jenis xenebiotik menuut sumbernya
Jenis xenebiotik menuut sumbernyaJenis xenebiotik menuut sumbernya
Jenis xenebiotik menuut sumbernya
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

K3 - TOKSIKOLOGI

  • 1. Farida Fitri Ramdani 141611016 Rifqi Nugraha 141611029 TOKSIKOLOGI K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 6. Di Indonesia batas paparan mengacu pada ACGIH 1. Treshold Limit Value-Time Weighted Average Nilai ambang batas rata-rata selama jam kerja (8 jam sehari atau 40 jam seminggu)
  • 7. 2. Treshold Limit Value- Time exposure Limit Nilai ambang batas pemaparan singkat Tidak lebih dari 15 menit dan tidak lebih dari 4 kali dalam sehari tanpa mengakibatkan iritasi dan kerusakan atau perubahan jaringan kronis.
  • 8. 3. Treshold Limit Value- Ceiling Atau disebut juga KTD (Kadar Tertinggi yang Diperkenankan) yaitu kadar rata-rata bahan kimia di udara lingkungan kerja setiap saat yang tidak boleh dilampaui selama melakukan kerja.
  • 9. Terhadap hal-hal tersebut diatas telah menimbulkan suatu diskusi yang berkelanjutan mengenai perbedaan antara Toxicity (tingkat keracunan) dan Toxic Hazard (bahaya peracunan) suatu bahan kimia terhadap masyarakat umum.
  • 10. Toxicity(Tingkat Keracunan) dan Toxic Hazard (Bahaya Peracunan)
  • 11. • Bagaimana zat-zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh kita?
  • 12. 1. Melalui Saluran Pernafasan (Inhalasi) Bahan toksik yang masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-paru. Keracunan terjadi jika menghirup gas/udara beracun, misal : gas mobil dalam keadaan mobil tertutup, uap minyak tanah, kebocoran gas industri, misal : amonia, asbestos, karbon monoksida.
  • 13. 2. Melalui Saluran Pencernaan atau Makanan (Gastro Intestinal) Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umumnya melalui makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Umumnya terkait dengan bahan-bahan yang terdapat di rumah tangga. Misalnya: a. Obat-obatan misalnya obat tidur/penenang yang dikonsumsi dalam jumlah banyak atau diminum dengan bahan lain sehingga menimbulkan keracunan. b. Makanan yang mengandung racun (misal : singkong beracun), makanan kadaluarsa serta makanan yang tidak dipersiapkan dengan baik/tercemar. c. Obat nyamuk, minyak tanah, dsb. d. Makanan/minuman yang mengandung alkohol.
  • 14. 3. Melalui Kulit (Topikal) Pada umumnya kulit lebih impermeabel dan karenanya merupakan barier (penghalang) yang baik bagi bahan toksik masuk kedalam tubuh. Namun beberapa bahan kimia dapat diserap oleh kulit dalam jumlah yang cukup banyak sehingga menimbulkan efek sistemik. Racun yang terserap ada kalanya dapat merusak kulit. Racun yang masuk dari kulit secara perlahan terserap aliran darah. Contoh racun yang dapat masuk ke tubuh melalui kulit: a. Umumnya zat kimia pertanian seperti insektisida, pestisida maupun zat kimia yang bersifat korosif. b. Tersentuh binatang yang mengandung racun pada kulitnya ataupun bagian tubuhnya yang lain (umumnya pada binatang yang hidup di air).
  • 15. 4. Secara Parenteral/Suntikan Zat racun menembus kulit langsung ke dalam tubuh melalui sistem peredaran darah. a. Obat suntik, misal : penyalahgunaan obat dan narkotika. b. Gigitan/sengatan binatang yang mengandung bisa racun, misal : kalajengking, ubur-ubur, dsb.
  • 17. Karbon Monoksida ✖Karbon monoksida merupakan gas yang akibat pembakaran tidak sempurna bahan bakar berbasis karbon. ✖Gas ini dikenal sebagai ‘silent killer’ karena tidak berbau, tidak berwarna, sehingga mustahil dideteksi oleh indera. ✖Dosis kecil karbon monoksida menyebabkan keluhan ringan seperti mual dan pusing, sedangkan dosis besar menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian.
  • 18. Sumber Karbon Monoksida a. Karbon monoksida terbentuk akibat pembakaran bahan bakar tertentu (mis: solar, batubara, bensin, gas alam) yang tidak sempurna disebabkan oleh kurangnya oksigen. b. Sumber utama karbon monoksida adalah gas buang kendaraan bermotor, asap dari kebakaran, dan asap dari mesin. c. Selain itu, gas ini juga muncul dari peralatan memasak yang rusak, pengering pakaian gas, pemanas, atau tungku kayu bakar. d. Kurangnya ventilasi akan menambah peningkatan konsentrasi karbon monoksida di sebuah ruangan.
  • 19. Hubungan CO dengan Hemoglobin
  • 20. Gejala Keracunan CO ✖Sakit kepala ✖Pusing ✖Mual ✖Nyeri dada ✖Sesak napas ✖Muntah ✖Nyeri perut ✖Kantuk ✖Pingsan ✖Kejang
  • 21. Mengatasi Keracunan CO ➜ Individu yang mengalami keracunan karbon monoksida harus pindah dari daerah tersebut ke tempat dengan cukup pasokan udara segar. ➜ Jika seseorang berhenti bernapas, CPR (cardiopulmonary resuscitation) mungkin harus diberikan. ➜ Memberikan oksigen dosis tinggi menggunakan masker wajah dari tabung oksigen Ketika seseorang menghirup karbon monoksida dosis tinggi dan menderita keracunan berat, dosis oksigen yang lebih tinggi harus diberikan menggunakan ruang
  • 22. Pb (Timbal) Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam. Timbal merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Timbal (Pb) dimanfaatkan manusia untuk bahan pembuat baterai, amunisi, produk logam , dsb. Timbal (Pb) merupakan logam berat dan berpotensi menjadi bahan toksik. Jika terakumulatif dalam tubuh, maka berpotensi menjadi bahan toksik pada mahluk hidup.
  • 23. Bahaya Timbal Timbal yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan atau pencernaan menyebar ke berbagai organ melalui sistem peredaran darah. Penimbunan timbal yang terjadi pada ginjal, hati, otak, saraf, dan tulang dapat berlangsung dalam jangka panjang. Konsentrasi tinggi timbal dapat merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal. Paparan timbal juga berkaitan dengan kesulitan belajar, keterlambatan perkembangan mental, bahkan skizofrenia.
  • 24. Gejala Keracunan Timbal Pada orang dewasa, gejalanya adalah sbb:
  • 25. Langkah pertama untuk mengobati semua tingkat keracunan timbal adalah dengan membersihkan sumber kontaminasi. Untuk kasus keracunan yang lebih berat, dokter dapat merekomendasikan terapi kelasi. Terapi kelasi adalah terapi dengan memasukan asam amino yang dibuat oleh manusia yang disebut ETDA (Ethylenediamine tetraacetic acid). ETDA sering digunakan dalam kasus keracunan metal berat. ETDA mampu mengikat logam-logam berat yang terdapat pada pembuluh darah, dan kemudian dikeluarkan bersama urine. Penanggulangan Keracunan Timbal
  • 26. Takaran untuk Penggolongan Bahan Kimia Beracun ➜LD 50 (Lethal Dose 50) Tes Lethal Dose 50 (LD 50) merupakan salah satu rangkaian pengujian limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang pengujiannya menggunakan mencit (mus musculus) sebagai hewan uji. Definisi Lethal Dosis 50 (LD 50) adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB) hewan uji yang menghasilkan 50 % respon kematian pada populasi hewan uji dalam jangka waktu tertentu. Regulasi Pemerintah No.85 Tahun 1999 menyatakan bahwa nilai ambang batas Lethal Dosis 50 (LD 50) secara oral adalah 15 mg/kg berat badan. Analisis Lethal Dosis 50 (LD 50) PT. USAlab mengacu American Standard Test Method (ASTM E 1163-90)
  • 27. Takaran untuk Penggolongan Bahan Kimia Beracun ➜LC50 (Lethal Concentrate 50) LC50 (Lethal Concentrate 50) adalah konsentrasi lethal median atau konsentrasi suatu zat dalam air yang dapat menyebabkan kematian diperkirakan mencapai 50% dari populasi organism test tertentu.