1. MIKROBIOLOGI
A. RUANG LINGKUP
Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Mikrobiologi juga sering disebut sebagai ilmu praktik dari biokimia. Ruang
lingkup dalam mempelajari mikrobiologi meliputi pengertian tentang sejarah penemuan
mikroorganisme, macam-macam mikroorganisme di alam, struktur sel mikroorganisme dan
fungsinya, metabolisme mikroorganisme secara umum, pertumbuhan mikroorganisme dan faktor
lingkungan, dan mikrobiologi terapan baik di bidang lingkungan maupun pertanian. Seiring
dengan berjalannya waktu mikrobiologi telah mengalami perkembangan yang pesat menjadi
beragam ilmu, antara lain virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi
tanah, dan mikrobiologi industri. Ilmu tersebut mempelajari mikroorganisme secara spesifik, rinci,
dan menurut pemanfaatannya. Berbagai sifat mikroorganisme yang menjadikan dasar seringnya
digunakan sebagai model penelitian di bidang genetika adalah memiliki sifat sangat sederhana,
perkembangbiakan sangat cepat, dan adanya berbagai variasi metabolisme. Pada saat ini
penelitian berkaitan dengan mikroorganisme dilakukan secara intensif untuk mengetahui dasar
fenomena biologi.
B. SEJARAH MIKROBIOLOGI
Sejarah dan perkembangan bidang mikrobiologi mengalami masa/periode yang panjang,
diawali dengan spekulasi dan perintisan. Pada periode ini para ahli falsafah, kedokteran, atau ahli-
ahli pengetahuan lainnya terutama biologi dan kimia, mencari jawaban dari berbagai masalah
yang timbul, diantaranya:
a. Bagaimana dan dari mana kehidupan ini berasal ?
b. Mengapa dan bagaimana penyakkit dapat menyebar/menular ?
c. Proses apa yang terjadi, sehingga bahan makanan menjadi rusak, busuk, berlendir ?
d. Apa yang terjadi dengan luka yang kemudian membengkak dan menjadi bernanah ?
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, para ahli mencoba membuat batasan atau
postulat tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan terutama dengan masalah
yang tidak tampak atau kehidupan mikroba. Munculnya anggapan bahwa kehidupan terjadi
dengan sendirinya secara spontan (“generatio spontaneous”) yang lebih dikenal dengan teori
“Abiogenesis” terjadi pada periode ini. Anggapan tersebut mendapat tanggapan yang cukup
hebat dari para ahli biologi.
1. Tokoh yang gigih mempertahankan teori abiogenesis diantaranya adalah John Needham
(1713-1781), beliau melakukan percobaan dengan daging yang ditaruh di udara terbuka
dan mengamati bahwa terdapat mikroba pada awal percobaan dan berkesimpulan bahwa
jasad-jasad tersebut berasal dari daging. Selama beberapa tahun teori ini diterima oleh
para ahli pada saat itu, tetapi selang beberapa waktu kemudian banyak para ahli biologi,
kimia, kedokteran dan ahli lainnya yang menentang teori tersebut.
2. 2. Francesco Redi (1626-1697) seorang ahli kedokteran Italia membuktikan bahwa ulat yang
muncul pada daging bukan penjelmaan dari daging itu sendiri melainkan telur lalat yang
hinggap pada daging tersebut. Percobaan dilakukan dengan menaruh sepotong daging
pada dua toples. Salah satu toples ditutupi dengan kasa halus sehingga mencegah lalat
atau serangga lain masuk ke dalam toples. Toples lainnya dibiarkan terbuka. Toples yang
ditutup kasa tidak ditumbuhi ulat sedangkan yang terbuka ditemukan ulat. Redi juga
mengamati bahwa lalat yang tertarik dengan bau daging, meletakkan telur-telurnya di
atas kasa penutup tersebut. Dengan demikian ulat-ulat tersebut bukan berasal dari
daging.
3. Seorang ahli lainnya yaitu Lazzaro Spallanzani (1729-1799) melakukan serangkaian
percobaan dengan memasukkan kaldu ke dalam labu dengan bagian atas labu ditutup
rapat kemudian dipanaskan (supaya steril). Setelah disimpan beberapa lama, ternyata
tidak ditemukan kehidupan dalam labu tersebut, hal ini berbeda dengan labu yang tidak
dipanaskan (sebagai kontrol) yang menjadi busuk ditumbuhi berbagai mikroba. Hasil
percobaan Spallanzani tersebut disanggah oleh Needham dan Pouchet dengan alasan
bahwa udara yang melimpah mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tidak adanya udara
dalam percobaan tersebut tidak cukup kuat untuk menyanggah teori abiogenesis.
Selanjutnya dilakukan beberapa percobaanuntuk memperbaiki mekanisme kerja
percobaan Spallanzani.
4. Selanjutnya seorang ahli kimia berkebangsaan Prancis dengan ulet melakukan
serangkaian percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis yaitu Louis Pasteur (1822-
1895). Pasteur melakukan percobaan dengan merancang alat berupa labu yang dilengkapi
dengan tabung panjang berbentuk leher angsa. Ia menyiapkan kaldu dan
memasukkannya ke dalam labu yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu. Setelah itu
dibiarkan beberapa lama dalam keadaan ujung terbuka sehingga udara tetap masuk
sedemikian rupa hingga mikroba dari udara tidak mampu naik dan masuk ke dalam kaldu
dalam labu tersebut. Alasannya bahwa partikel-partikel debu yang mengandung mikroba
mengendap di bagian tabung leher angsa yang berbentuk huruf U dan aliran udara
berkurang sehingga partikel-partikel tersebut tidak terbawa ke dalam kaldu. Bila leher
labu dipatahkan, maka kaldu akan segera terkontaminasi sehingga kaldu mengalami
pembusukan akibat kehadiran mikroba yang berasal dari udara terbuka. Hasil percobaan
tersebut memberikan bukti akan ketidakbenaran teori abiogenesis dan selanjutnya para
ahli pada masa itu menerima teori baru mengenai asal mula kehidupan yaitu teori
“biogenesis”, yang berarti kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.
5. Sejarah perkembangan mikrobiologi kemudian memasuki periode keemasan dengan
ditemukannya mikroskop untuk mengamati mikroba. Untuk pertama kalinya, seorang
pembuat mikroskop berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Leeuwenhoek (1632-1723)
berhasil melihat mikroba dengan menggunakan mikroskop dengan konstruksi sederhana
buatannya sendiri. Pada tahun 1664 Robert Hooke menggambarkan struktur reproduktif
dari moulds (kapang). Selanjutnya penemuan-penemuan berbagai alat serta metodologi
khusus di bidang mikrobiologi terjadi pada masa tersebut.
6. Robert Koch seorang ahli kedokteran berkebangsaan Jerman pada tahun 1881
menemukan metode isolasi, pembuatan preparat dan identifikasi mikroba hingga biakan
mikroba dapat diperoleh secara murni (biakan murni). Penemuan berbagai metode untuk
3. mengidentifikasi mikroba patogen, merupakan langkah jauh dalam bidang mikrobiologi
yang mengikutsertakan disiplin ilmu lain sehingga masalah yang menyangkut kehidupan
dapat ditemukan dan dikembangkan, seperti dalam bidang immunologi.
C. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
SEL PROKARIOTIK
SEL EUKARIOTIK
nknk
D.