1. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
BAB I
PENGENALAN MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu micros = kecil,bios = hidup’dan
logos = ilmu. Jadi mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan
dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau kadang kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.
Adanya dunia mikroorganisme belum dapat dikeetahui sampai ditemukannya
nikroskop. Anthony van leeuwenhoek (1632-1723) seorang pedagang belanda dialah
orang pertama kali mengetahui adnya dunia mikroorganisme itu.Dengan mikroskop
buatannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya tidak diduga
sama sekali keadannya. Dunia mikroba lebih terbuka lagi ketika Louis Pasteur,seorang
ahli kimia perancis menemukan prinsip-prinsip dasar yang berkaitan dengan sifat hidup
mikroorganisme,antara lain dalam masalah fermentasi.sehingga banyak masalah dan
pertanyaan yang tadinya belum terjawab setelah penemuan Pasteur menjadi jelas.tampil
pula peranan penemu lain yang banyak berjasa dalam mikrobiologi seperti Robert
Koch, seorang dokter jerman. Atas penemuan dan hasil penelitiannya , kmudian kaitan
dan perananya mikroba sebagai penyebab penyakit dapat diterangkan secara jelas.
1.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Periode perkembangan dan kemajuan dibidang mikrobiologi dimulai sejak awal
(zaman prasejarah) sampai dengan zaman modern. Pada zaman prasejarah penemuan-
penemuan yang didapatkan brdasarkan penelitian atau percobaan yang sangat sederhana.
Berikut adalah sejarah perkembangan mikrobiologi berdasarkan perioda
perkembangan mulai paling awal hingga sekarang sesuai dengan kemajuan yang telah di
capai
1 Kelas Biologi IV B 2008
2. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
1.1.1 Periode Spekulasi Dan Perintisan Dari Zaman Presejarah Sampai Tahun 1850
Di dalam perioda ini para ahli mencoba mencari jawaban dari berbagai
permasalahan yang timbul di lingkungannya yang mungkin berkaitan dengan peranan
mikroba, antara lain misalnya:
a) Bagaimana dan dari mana kehidupan ini berasal (masalah biogenesisa)
b) Apa yang terjadi dengan bahan makanan yang kemudian menjadi rusak ( masalh
pembusukan, pelendiran)
c) Mengapa dan bagaimana suatu penyakit dapat menular dan menyebar ( masalh
kontagion)
d) Apa yang trjadi dengan pelukaan yang kemudian membengkak dan mengeluarkan
nanah ( masalh supurasi)
e) Bagaimana proses fermentasi dapat terjadi.
A.Penemuan Mikroba Oleh Anthony Van Leewenhoek
Penemu mikroba pertama
adalah Anthony Van Leeuwenhoek
(1632-1723). Penemuan ini di awali
oleh pememuan mikroskop. Lensa
mikroskop buatannya masih sangat
terbatas perbasaran (200-300 kali).
2 Kelas Biologi IV B 2008
3. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Mikroskop ini mempunyai sedikit
persamaan mikroskop sekarang.
Lensa berbentuk bola yang di pasang
di antara dua pelat logam yang kecil
Mikroskop ini mempunyai sedikit
persamaan mikroskop sekarang.
Anthony Van Leeuwenhoek
Lensa berbentuk bola yang di pasang di antara dua pelat logam yang kecil. Benda
yang akan diamati di letakkan di ujung jarum tumpul yang diletakkan di pelat belakang
dan difokuskan dengan memutar dua sekrup yang dapat mengubah letak jarum terhadap
lensa.seperti dapat dilihat pada gambar 1 selanjutnya.
Keterangan:
1. Lensa
2. Jarum penunjuk
3. dan 4 sekrup untuk menfokuskan
Gambar 1. Mikroskop Leeuwenhoek
Meskipun kontruksinya sederhana , mikroskop Leeuwenhoek (gambar 2) dapat
menghasilkan bayangan yang jelas dengan pembesaran maksimal 300 kali. Leeuwenhoek
3 Kelas Biologi IV B 2008
4. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
berhasil membuat beratus-ratus mikroskop semacam itu, sedikit di antaranya masih ada
sampai sekarang.
B.Persengketaan Tentang Teori Abiogenesis Dan Biogenesis
Setelah leeuwenhoek menyingkapkan rahasia alam tentang mikroba,timbul rasa
ingin tau para ilmuwan tentang asal usul mikroba tersebut. Penemuan animalculus di
alam, menimbulkan rasa ingin tahu mengenai asal usulnya. Menurut teori abiogenesis,
animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati. Doktrin abiogenesis dianut
sampai jaman Renaissance, seiring dengan kemajuan pengetahuan mengenai mikroba,
semakin lama doktrin tersebut menjadi tidak terbukti.
Sebagian ahli menganut teori biogenesis,
dengan pendapat bahwa animalculus terbentuk dari
“benih” animalculus yang selalu berada di udara.
Untuk mempertahankan pendapat tersebut maka
penganut teori ini mencoba membuktikan dengan
berbagai percobaan.
Fransisco Redi
Sebagian ahli menganut teori biogenesis, dengan pendapat bahwa animalculus
Sebagian ahli menganut teori biogenesis,dengan pendapat bahwa animalculus terbentuk
dari “benih” animalculus yang selalu berada di udara. Untuk mempertahankan pendapat
tersebut maka penganut teori ini mencoba membuktikan dengan berbagai percobaan.
Fransisco Redi, 1665 memperoleh hasil dari percobaannya bahwa ulat yang berkembang
biak di dalam daging busuk, tidak akan terjadi apabila daging tersebut disimpan di dalam
suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh lalat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ulat tidak secara spontan berkembang dari daging.
4 Kelas Biologi IV B 2008
5. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Percobaan lain yang dilakukan oleh Lazzaro
Spalanzani memberi bukti yang menguatkan
bahwa mikroba tidak muncul dengan sendirinya,
pada percobaan menggunakan kaldu ternyata
pemanasan dapat menyebabkan animalculus tidak
tumbuh.Percobaan ini juga dapat menunjukkan
bahwa perkembangan mikrobia di dalam suatu
bahan, dalam arti terbatas menyebabkan terjadinya
perubahan kimiawi pada bahan tersebut.
Lazzaro Spalanzani
Schultze pada tahun 1836 memperbaiki eksperimen spallalzani engan mengalirkan
udara lewat suatu asam atau basa yang keras ke dalam botol berisi kaldu yang talah
direbus dengan baik terlebih dahulu. Schwann dalam tahun 1837 membuat percobaan
serupa itu juga dengan mengalirkan udara lewat pipa yang dipanasi berjam-jam lamanya.
Maka baik schultze dan schwann tidak dapat menemukan mikroorganisme di dalam
kaldunya. Namun orang masih menaruh keberatan terhadap eksperimen kedua sarjana
tersebut dengan mengemukakan, bahwa udara yang lewat asam atau basa ataupun pipa
panas itu lebih mengalami perubahan demikian rupa lewat pipa panas itu telah
mengalami perubahan demikian rupa sehingga tidak memungkinkan timbulnya makhluk-
makhluk baru.
Percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur (juga banyak membuktikan bahwa
teori abiogenesis tidak mungkin, tetapi tetap tidak dapat menjawab asal usul animalculus.
Penemuan Louis Pasteur yang penting adalah (1) Udara mengandung mikrobia yang
pembagiannya tidak merata, Penemuan Louis Pasteur yang penting adalah (1) Udara
mengandung mikrobia yang pembagiannya tidak merata, (2) Cara pembebasan cairan dan
bahan-bahan dari mikrobia, yang sekarang dikenal sebagai pasteurisasi dan
sterilisasi.Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu
dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62C°. Luis pastur pada tahun
5 Kelas Biologi IV B 2008
6. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
1865, dimana ia juga suatu percobaan dengan menggunakan suatu botol berisi kaldu
dengan ditutup oleh pipa yang melengkung seperti leher angsa. Dengan akal istimewanya
ini pasteur dapat menyakinkan kepada khalayak, bahwa tidak ada kehidupan baru yang
timbul dari barang mati. Maka di sipulkan pendapat itu dengan ucapan” omne vivun ex
ovo, omne ovum ex vivo,” yang berarti semua kehidupan berasal dari telur dan semua
telur berasal dari sesuatu yang hidup.
John Tyndall (1820-1893), dalam suatu
percobaannya juga mendukung pendapat Pasteur.
Cairan bahan organik yang sudah dipanaskan dalam air
garam yang mendidih selama 5 menit dan diletakkan di
dalam ruangan bebas debu, ternyata tidak akan
membusuk walaupun disimpan dalam waktu berbulan-
bulan, tetapi apabila tanpa pemanasan maka akan terjadi
pembusukan.
Gambar 2. Pipa yang melengkung seperti leher angsa
Dari percobaan Tyndall ditemukan adanya fase termolabil (tidak tahan
pemanasan, saat bakteri melakukan pertumbuhan) dan termoresisten pada bakteri (sangat
tahan terhadap panas). Dari penyelidikan ahli botani Jerman yang bernama Ferdinand
Cohn, dapat diketahui secara mikroskopis bahwa pada fase termoresisten, bakteri dapat
membentuk endospora. Dengan penemuan tersebut, maka dicari cara untuk sterilisasi
bahan yang mengandung bakteri pembentuk spora, yaitu dengan pemanasan yang
terputus dan diulang beberapa kali atau dikenal sebagai Tyndallisasi. Pemanasan
6 Kelas Biologi IV B 2008
Louis Pasteur
7. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
dilakukan pada suhu 100°C selama 30 menit, kemudian dibiarkan pada suhu kamar
selama 24 jam, cara ini diulang sebanyak 3 kali. Saat dibiarkan pada suhu kamar, bakteri
berspora yang masih hidup akan berkecambah membentuk fase pertumbuhan(termolabil),
sehingga dapat dimatikan pada pemanasan berikutnya.
C. Fermentasi Sebagai Proses Mikrobiologi
Tahun 1837 Cagniard-Latour, Th.Schwann secara terpisah
mengemukakan bahwa khamir yang terdapat pada proses fermentasi yang
menghasilkan alkohol (fermentasi alkoholik) adalah tumbuhan renik. Mereka juga
berpendapat bahwa perubahan gula menjadi etil alkohol dan karbon dioksida
adalah fungsi faali dari sel khamir. Tetapi, pendapat itu dibantah oleh para ahli
kimia,seperti Berzelius, J. Liebig, clan F. Wohler, yang menyatakan bahwa
peragian dan proses pembusukan hanya merupakan proses kimiawi belaka atau dengan
kata lain proses perubahan gula menjadi alkohol dan karbon dioksida bukan
merupakan hasil kegiatan organisme hidup.
Cukup ironis memang, Louis Pasteur, seorang ahli kimia dapat menyakinkan
dunia ilmu pengetahuan bahwa semua proses fermentatif hanyalah hasil kegiatan
mikroorganisme. Karya Pasteur mengenai fermentasi berpangkal dari hal yang
praktis. Pabrik minuman keras di flota Lille, suatu industri lokal yang
menghasilkan gula dan bakteri meminta pertolongan pada Pasteur. Kesulitan
yang dihadapi adalah fermentasi alkoholik yang terjadi digantikan oleh
fermentasi jenis lain, yang dapat menyebabkan perubahan gula menjadi asam laktat.
Ia mendapati sel-sel khamir digantikan oleh bentukan batang yang jauh lebih
kecil. Jika bahan ini dimasukkan dalam larutan gula yang mengandung kapur,
dengan cepat proses fermentasi yang terjadi adalah menghasilkan laktat.
Pemindahan sedikit bahan itu ke labu yang berisi medium yang baru, selalu
berakibat menambah produksi asam laktat. Pasteur membantah bahwa bahan itu
merupakan “khamir baru”.Selama dua puluh tahun berikutnya, Pasteur mempelajari
banyak sekali proses fermentasi dengan menggunakan metode-metode serupa. la dapat
memperlihatkan fermentasi selalu diikuti oleh perkembangan mikroorganisme.
7 Kelas Biologi IV B 2008
8. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Kebanyakan macam mikroba dapat dibedakan secara khusus menurut ukuran dan
bentuknya yang khas. Untuk menjelaskan kekhususan faali mikroba, Pasteur secara dini
telah mengamati bahwa perantaraan fermentasi yang menghasilkan asam laktat tumbuh
baik pada medium yang netral. Akhirnya sekarang diketahui bahwa perantaraan yang
menghasilkan asam laktat itu sebenarnya adalah bakteri, tetapi di zaman Pasteur, berbagai
kelompok mikroba dalam taksonomi belum dapat di bedakan. Selama penyelidikannya
mengenai fermentasi, Pasteur menemukari peristiwa mikrobioiogis lain, yakni adanya
bentukan kehidupan yang hanya dapat hidup tanpa oksigen bebas. Dengan penemuannya ini
ia rnemperkenalkan istilah aerobik dan anaerobik yang masing-masing menandakan
kehidupan dengan atau tanpa oksigen.
D. Penemuan Peran Mikrooganisme Sebagai Penyabab Penyakit
Varro, bangsa Romawi pada abad pertama sebelum Maseif mempunyai pendapat bahwa
penyakit tertentu disebabkan oleh sesuatu yang dibawa oleh udara masuk ke dalam tubuh
manusia melalui mulut atau hidung. Banyak orang pada waktu itu masih beranggapan
bahwa penyakit disebabkan oleh badan halus dan pendapat itu sampai sekarang pun
masih hidup pada masyarakat modern. Setelah diungkapkan oleh Francastorius (Italia,
1546), berkat pengamatannya mengenai menularnya penyakit seperti pes, cacar, tuberkulosis;
karena adanya suatu "seminaria" (benih) yang tular menular (contagion) dari seorang kepada
orang lain. Kemudian Kircher (1659) telah mengetahui cara penularan, penyebaran, dan
perpindahan jasad penyebab penyakit karena ia menemukan "cacinG-cacing kecil" di dalam
darah penderita pes. Penemuan Kircher dapat memberi jalan ditemukannya penyakit campak
oleh Panurn (Ahii Kedokteran Denmark, 1820-1885) dari penyebab epidemi kolera-Asia
oleh Snovv (1813-1858) dan Budt (1811-1880).
Baru dengan penemuan mikroskop oleh Anthony van Leeuwehoek 1683, orang mulai tahu
bahwa penyakit disebabkan oleh suatu mikroorganisme. Hal ini karena mikroskop dapat
memperlihatkan makhluk-makhluk kecil itu. Pada tahun 1840, Henle, seorang ahli ilmu
penyakit bangsa Jerman menyatakan suatu penyakit tertentu sebabkan suatu kelompok
8 Kelas Biologi IV B 2008
9. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
mikroorganisme tertentu pernyataan ini kemudian dianut oleh Robert Koch.
Sebenarnya pendapat Henle ini telah dimiliki oleh Von Piencis, 1752 (Austria), ia
menyatakan bahwa tiap penyakit disebabkan, oleh berbagai mikroorganisme (penyebab
yang berbeda).
Bahwa suatu penyakit disebabkan oleh penyebab tertentu, telah membuktikan oleh
Woiistein, 1787 dengan menggesekkan sesuatu yang diambil dari rongga hidung kuda
yang menderita penyakit pilek kepada rongga hidung kuda yang sehat, maka dalam
selang waktu beberapa lama kuda yang sehat menjadi sakit pilek juga. Oliver
Wendell Holmes, 1343 dan Ignaz Semmelweis (1847), di Wina secara terpisah bahwa
tangan atau alat yang digunakan oleh dokter yang menolong bayi lahiran dokter yang
mengadakan pembedahan perlu sekali didesinfeksi dulu agar tidak membawa bibit
penyakit kepada pasien (sepsis puerperalis). Dengan mencuci tangan dengan larutan
antiseptik maka hal tersebut dapat dicegah.
Pollender (1849) dan Davaine (1850) menemukan adanya mikroorganisme di
dalam darah ternak yang menderita penyakit anthraks, dan darah yang mengandung
mikroorganisme tersebut juga dapat menularkan ternak yang sehat. Secara umum pada
periode perintisan ini masalah mikrobiologi bidang penyakit (kedokteran) yang paling
banyak diteliti, diamati, dan diungkapkan.
1.1.2 Periode Keemasan
Penemuan, khususnya perintisan dan hasil penelitian seiama periode di atas, dapat
memberikan informasi yang sangat berguna bagi perkembangan mikrobiologi pada masa
selanjutnya. Masa antara tahun 1850-1910 dinamakan periode keemasan.
Periode keemasan ini dikaitkan dengan penemuan-penemuan baru terutama oleh
Robert Koch, tentan.g piaraan murni. Berdasarkan hal tersebut ia rnengemukakan 4
dalil (postulat), yang terkenal dengan "Postulat Koch" (1882).
Keempat postulat itu adalah:
1. Mikroorganisme yang dicurigai atau disangka haruslah kedapatan bila
penyakit sedang berjangkit.
2. Mikroorganisme haruslah dapat diambil dari situ untuk diadakan piaraan murni.
9 Kelas Biologi IV B 2008
10. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
3. Jika jasad renik itu ditularkan kepada binatang yang sehat haruslah
menimbuikan penyakit yang sama.
4. Mikroorganisme itu harusiah kedapatan lagi untuk diambii serta dipiara secara
murni.
Meskipun ada kelemahan-kelemahan pada postulat di atas, tetapi postulat-
postulat tersebut tetap merupakan prosedur rutin dalanr bakteriologi modern. Oleh
karena itu, pantaslah Robert mendapat sebutan "Bapak Bakterioloqi
Modern".Penyelidikan lebih lanjut menyatakan bahwa, keempat dalil itu tidak
selalu berlaku. Misalnya, basil tipus Salmonella typhosa dapat dipiara secara murni,
tetapi hasil yang diambil dari piaraan itu tidak mampu lagi menimbulkan penyakit
tipus pada hewan yang sehat. Basil yang telah dipiara murni tersebut telah
kehilangan viruleni (keganasannya). Lagi pula tidak setiaporang atau hewan mesti
jatuh sakit setelah ditulari bakteri patogen. Hal ini karena orang atau hewan
telah mempunyai zat penolak dalam tubuhnya. Sehingga orang atau hewan yang
tidak jatuh sakit tadi mempunyai imunitas atau kekebalan terhadap bakteri patogen
tersebut.
Kelemahan lain dari postulat Koch adalah bahwa tidak semua bakteri patogen
dapat dipiara secara murni. Akan tetapi kelemahan ini telah berkurang. karena
orang telah menenemukan ramuan-ramuan medium yang disukai oleh bakteri
patogen. Penelitian-penelitian Koch yang lain pembiakkan kuman
anthraks(1876).Koch juga menemukan cara pewarnaan dan cara-cara memperoleh
bakteri dalam biakan murni dengan menggunakan perbenihan padat. Disamping
itu menemukan kuman tuberkulosis(1882),Vibri cholerae (1883),danmenemukan
fenomena hipersensitivitas terhadap kuman Mycobacterium tuberculosis
Pada periode keemasan juga ditemukannya cawan petri di dalam cara teknik
mikroba oleh Petri (salah seorang asisten Koch) Penemuan Gram (1844) untuk
sistem pewarnaan bakteri,hingga bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar,
yakni Gram positif dan Gram negatif. Penemuan Chamberiand, yakni bahan
dengan sistem saringan atau filter (tahun 1887) secara fisik.
Penemuan lainnya antara Lain:
10 Kelas Biologi IV B 2008
11. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
a. Spencer (1851) menemukan penyakit kolera;
b. Lord Lister (1854) menggunakan semprotan asam karboiat pada luka selama
berlangsungnya pembedahan, oieh karena itu maka dikenal sebagai Bapak
Pembedahan Antisepsis;
c. Hansen (1874) menemukan kuman lepra;
d. Neisser (1879) menemukan kuman gonokokus;
e. Ogston (1881) menemukan stafiiokokus;
f. Nicoiaier (1884) mengamati kuman tetanus pada nanah;
g. Fraenkel (1886) menemukan kuman pneumokkokus;
h. Schaudin dan Hoffman menemukan kuman spiroketa sifilis
i. Roux dan Yersin (1888) menjelaskan mekanisme dari patogenesis difteri setelah
menemukan toksin bakteri;
j. Welch (1894) menemukan penyakit tifus;
k. Loeffler dan Frosch (1898) mengamati bahwa penyakit kuku dan mulut pada
ternak disebabkan oieh mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yakni
virus.
l. Walter Red (1902) mengamati bahwa penyakit demarn kuning disebabkan oleh
mikroba yang dapat melewati saringan kuman dan ditularkan melaiui gigitan
nyamuk.
m. Landsteiner dan Popper (1909) menyatakan bahwa poliomeilitis disebabkan
oleh mikroba yanq dapat melewati saringan k'.'war, yakni virus. McCoy (1910)
menemukan penyaKii difteri.
1.1.3 Periode Modern
Pada era ini ditandai dengan diperunakannya banyak metode ian peraiatan
mutakhir, seperti misalnya mlkroskop eiektron, romatografi, sampai dengan
komputer. Masalah-masalah pelik yang sebelumnya belum terungkap dan belum
dijelaskan misalnya antibiotika, vaksin, serum, sekarang telah diketahui.Virus, misalnya
sudah sejak Pasteur dan Koch telah dilakukan penelitian. Tetapi publikasi yang lebih
jelas mengenai virus baru diumumkan oleh Iwanowski, yakni sebagai penyebab penyakit
aneh' pada daun tembakau (TMV = tobacco mozaic virus) terungkaplah Sudah masalah
11 Kelas Biologi IV B 2008
12. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
virus itu dan Goodpasture, Stanley banyak berkecimpung dalam peneiitian dan
pengembanqan virus.
Herella (1917) dan Towert (1951) menemukan fenomena lisis pada biakan kuman,
yang disebabkan oleh bakteriofage (virus yang menyerang bakteri). Fleming (1925) secara
kebetulan menemukan jamur Peniciliium yang dapat membuat zat yang dapat menghancurkan
bakteri StafiSokokus. Ruska (1934) memperkenaikan mikroskop elektron sehingga dapat
memungkinkan penelitian tentang morfologi virus secara rinci. Jerne (1955)
mengemukakan teori seleksi alamiah dart sintesis antibodi. Burner (1957) mengemukakan
teori seleksi klonal dan Burnet (1967) memperkenalkan konsep daya pencegaha
imunologis.Periode modern ditandai masih akan mempunyai sejarah panjang; di zaman
sekarang, kalau dikaitkan dengan semakin luasnya wawasarn mikrobioiogi di berbagai
bidang ilmu lainnya. Periode modern perkembangan mikrobioiogi ditandai pula dengan
diraihnya beberapa hadiah Nobel dalam bidang mikrobioiogi. Hal in dapat dilihat dari
tabel berikut ini.
1.2 Ruang Lingkup Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan bagian dari ilmu dari biologi, tersusun dari banyak
disiplin ilmu. Pembagian ini tergantung arah atau orientasinya, apakah terdapat
taksonomi(susunan dan pengelompokkan mikroba), terhadap habitat(tempat hidup dan
perkembangan mikroba) atau terhadap problema-problema(permasalan yang ada atau
ditimbulkan akibat mikroba). Mikroorganisma memegang peranan yang sangat besar
dalam tahun-tahun terakhir ini sebagai system model (model system) dalam mempelajari
proses-proses dasar biologis. Sebagai pengetahuan berkembang mikrobiologi dapat
dibeda-bedakan menjadi beberapa sub disiplin berdasarkan berbagai macam orientasi
sebagai berikut:
1.2.1 Orientasi taksonomi
a. Virologi: ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi virus.
b. Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi
makhluk hidup termasuk bakteri.
c. Mikologi: Ilmu yang mempempelajari tentang struktur susunan dan klasifikasi
makhluk hidup termasuk fungi atau jamur.
12 Kelas Biologi IV B 2008
13. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
d. Fikologi atau algologi: Ilmu yang mempalajari tentang struktur, susunan dan
klasifikasi makhluk yang termasuk ganggang atau algae.
e. Protozoologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, susunan dan klasifikasi
makhluk hidup termasuk protozoa atau hawan bersel satu.
1.2.2 Orientasi habitat
a. Mikrobiologi air: Ilmu yang mempelajari tentang peri kehidupan dan peranan
mikroba dalam air( untuk bidang pertanian,perternakan,perikanan,kesehatan,indus
r, pengairan.pengolahan buangan,sbb).
b. Mikrobiologi tanah: Ilmu yang mempelajari tentang peri kehidupan dan peranan
mikroba dalam tanah.
c. Mikrobiologi udara: Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan peranan
mikrooganisme di udara.
d. Mikroba rumen: ilmu yang mempelajari kehidupan dan peranan mikroorganisme
di dalam sistem lambung manusia dan hewan.
1.2.3 Orientasi problema dasar
a. Ekologi mikroba: Ilmu yang mempelajari tentang timbal balik antara mikroba dan
lingkungan hidupnya.
b. Mikrobiologi patogenik (Pathogenic microbiology): Ilmu yang mempalajari
tentang mikroba yang dapat menimbulkan penyakit.
c. Mikrobiologi pertanian: Ilmu yang mempelajari tentang peranan mikroba dalam
bidang pertanian.
d. Mikrobiologi Industri: Ilmu yang mempelajari tentang mikroba-mikroba yang
berperan dalam bidang industri.
e. Mikrobiologi geologi: Ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat dan peranan
mikroba dalam bidang geologi.
1.2.4 Orentasi terapan
a. Mikrobiologi kesehatan: ilmu yang mempelajari bentuk,sifat, dan peranan
mikrooganisme di bidang kesehatan(penyakit,imunisasi,antibiotika, dan sbb).
b. Mikrobiologi industri: ilmu yang mempelajari bentuk,sifat,dan peranan
mikroorganisme di bidang industri baik yang menguntungkan(di dalam proses)
maupun yang merugikan(menghambat proses,toksikasi, dan sbb).
13 Kelas Biologi IV B 2008
14. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
c. Mikrobiologi makanan: ilmu yang mempelajari bentuk, sifat peranan mikroba di
dalam makan.
d. Mikroba pasca panen :ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan peranan mikroba
pada pasca panan.
e. Mikrobiologi industri: mempelajari tentang sifat dan peranan mikroba di bidang
industri.
f. Mikrobiologi analitik: mempelajari bentuk, sifat dan peran mikroba yang harus di
analisis kehadirannya dalam suatu bahan atau habitatnya.
g. Mikrobiologi geologi dan pertambangan: mempelajari bentuk, sifat dan peran
mikroba dalam bidang pertambangn dan geologi.
h. Mikrobiologi kesenjataan: mempelajari bentuk, sifat dan peran mikroba dalam
system kesenjataan
i. Mikrobiologi lingkungan:mempelajari peran mikroba terhadap lingkungan
1.2.5 Cakupan dan Relevansi Mikrobiologi
1. Mikroorganisme adalah organisme hidup yang pertama kali di planet bumi, hidup
di mana pun selama kehidupan memungkinkan, lebih banyak dibandingkan
organisme lain, dan mungkin penyusun terbesar komponen biomasa bumi
2. Seluruh ekosistem tergantung pada aktivitas mikroorganisme, dan
mikroorganisme mempengaruhi masyarakat manusia
3. Mikrobiologi mempunyai imbas terhadap banyak bidang di antaranya kedokteran,
pertanian, ilmu pangan, ekologi, genetika, biokimia, dan biologi molekuler.
4. Mikrobiologiwan dapat mendalami tipe organisme spesifik:
a. Virologiwan-viruses
b. Bacteriologiwan-bacteria
c. Phycologiwan atau Algologiwan-algae
d. Mykologiwan-Jamur
e. Protozoologi-protozoa
5. Mikrobiologiwan mungkin tertarik pada berbagai karakter dan aktivitas
mikroorganisme::
a. Morfologi Mikroba
b. Sitologi Mikroba
14 Kelas Biologi IV B 2008
15. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
c. Fisiologi Mikroba
d. Ekologi Mikroba
e. Genetika dan Biologi Molekuler Mikroba
f. Taksonomi Mikroba
6. Mikrobiologiwan dapat mengfokuskan pada aplikasi mikroorganisme::
a. Mikrobiologi Kedokteran, termasuk imunologi
b. Mikrobiologi Pangan
c. Mikrobiologi Kesehatan Masyarakat
d. Mikrobiologi Pertanian
e. Mikrobiologi Industri
1.3 Kedudukan Mikroba
Sebelum ditemukan jasad-jasad renik, semua benda hidup yang dikenal dianggap
sebagai tumbuhan atau hewan, belum terpikirkan adanya jenis-jenis peralihan. Namun
dalam abad ke-19, menjadi jelaslah bahwa jasad renik memiliki semua kombinasi sifat-
sifat tumbuhan dan hewan. Sekarang telah diakui secara umum bahwa jasad renik
berkembang, dengan perubahan yang relatif sedikit dari leluhur tumbuhan dan hewan.
Kecenderungan para ahli biologi untuk menggolongkan semua jasad dalam salah satu
dari dunia tumbuhan atau dunia hewan, menimbulkan sejumlah keganjilan. Misalnya
jamur digolongkan sebagai tumbuhan sebab sebagian besar jamur tidak bergerak,
walaupun jamur hampir memiliki sifat-sifat lain dari tumbuhan dan menunjukan afinitas
filogenik kuat dengan protozoa.
Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan agar jasad renik ditempatkan dalam dunia
yang terpisah, yakni protista (artinya; kehidupan yang pertama). Organisme protista
semuanya bersifat uniseluler. Menurut definisi Haeckel, dalam protista tergolong Algae,
Protozoa, Jamur, dan Kuman (bakteri). Namun. Pada pertengahan abad ini, teknik
mikroskopi elektron yang baru mengungkapkan bahwa kuman (bakteri) secara
fundamental berbeda dari jamur, alga dan protozoa dalam stuktur sel yang lebih maju,
sama dengan sel-sel tumbuhan dan hewan,yang dinamakan eukariotik, sedangkan bakteri
memiliki struktur sel yang lebih primitif, yang dinamakan prokariotik. Istilah protista
15 Kelas Biologi IV B 2008
16. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
sekarang ini menunjukan jasad-jasad eukariotik, sedangkan semua kuman secara kolektif
digolongkan prokariota.
Dunia mikroba terdiri dari berbagai kelompok jasad renik. Kebanyakan besel satu
atau uniseluler. Ada yang mempunyai ciri-ciri sel tumbuhan dan ada yang memiliki ciri-
ciri sel hewan serta ada juga yang memiliki ciri-ciri keduanya. Secara umum jasad renik
juga disebut protista. Secara keseluruhan klasifikasi jasad renik adalah :
1.3.1 Protista (Eukariotik); protista tingkat tinggi
1. Protozoa
2. Algae
3. Jamur (cendawan)
4. jamur berlendir (kadang-kadang digolongkan jamur)
1.3.2 Protista (Prokariota); protista tingkat rendah, terdiri dari:
1. Kuman (bakteri)
2. Sianobakteria
3. Arkhebakteria
Ciri utama sebagai pembeda yang mendasar dari berbagai protista tingkat rendah
dan protista tingkat tinggi adalah perbedaann struktur internal sel. Protista tingkat rendah
dicirikan sebagai sel prokariotik (pranukir; yaitu bahan nukleus tidak terbungkus dalm
suatu membran) dan protista tingkat tinggi sebagai sel eukariotik (mengandung nukleus
sejati atau nukleus khas). Ciri-ciri dasar yang dirangkumkan dari sel prokariotik adalah:
1. Tidak terdapat membran internal yang memisahkan nukleus dari sioplasma.
Juga tidak ada membran internal yang melingkupi stuktur atau tubuh lain di
dalam sel.
2. Pembelahan nukleus secara amitosis (pembelahan aseksual sederhana).
3. Dinding sel mengandung semacam molekul kompleks yang disebut
mukopeptida, yang memberi kekuatan pada struktur selnya.
1.4 Struktur Sel
16 Kelas Biologi IV B 2008
17. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Sel mikroba, contoh umum sel bakteri mempunyai ciri-ciri morfologis atau
bentuk luar dan anatomis atau bentuk / kandungan dalam yang unik kalau dibandingkan
dengan sel jasad hidup lainnya.
Struktur sel bakteri dapat dikatakan masih sangat sederhana. Pada setiap sel
bakteri terdapat beberapa komponen penting, yaitu dinding sel, membrane sel,
sitoplasma, dan bahan inti serta beberapa organel sel. Organel tertentu, misalnya
flagellum, pilus, kapsul, dan endospora, mungkin hanya dimiliki oleh jenis bakteri
tertentu dan tidak dimiliki oleh jenis bakteri lainnya
1.4.1 Struktur Sel Prokariot Dan Eukariotik
Organisme prokariot (archaea dan bakteri) dan organisme eukariotik (baik
uniseluler dan multiseluler bentuk) telah berkembang sebagai dua jenis sel yang berbeda,
berbeda secara fundamental dalam struktur sel mereka. Eucaryotes selalu berisi tertutup
membran inti, beberapa kromosom, dan berbagai organel bermembran lainnya , seperti
mitokondria, kloroplas, aparatus Golgi, vakuola, dll sel prokariot biasanya jauh lebih
kecil dalam ukuran dan tidak pernah berisi membran nuklir di sekitar materi genetik
mereka. Pada perbedaan-perbedaan mendasar antara prokariot dan sel eukariotik, serta
persamaan dan perbedaan antara eucaryotes, bakteri dan archaea, yang dibuktikan oleh
organisasi nuklir mereka, mereka dinding sel, membran sel dan struktur ribosom, dan
cara mereka sintesis protein.
Gambar 3. Struktur sel prokariotik
Struktur sel prokariotik khas (Gambar 3), dalam hal ini, suatu bakteri Gram-
negatif, dibandingkan dengan (di bawah) sel eukariotik khas (sel tumbuhan). procaryote
adalah sekitar 1 mikrometer diameter dan tentang ukuran kloroplas atau mitokondria
Madison eukariotik. Gambar oleh Vaike Haas, University of Wisconsin-.
17 Kelas Biologi IV B 2008
18. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Gambar 4. Struktur Sel Eukariotik
1.4.2 Susunan Luar Dan Dalam Sel Mikroba
Tubuh sel mikroba tersusun oleh beberapa komponen yang menyusunnya. Pada gambar
5. Menunjukkan bahwa struktur bakteri tersusun atas susunan bagian dalam dan luar.
1. Susunan Luar
Sel bakteri sama juga dengan sel jasad hidup lainnya dibatasi oleh dinding sel.
Untuk bakteri, tidak hanya memiliki dinding sel tetapi juga dilengkapi dengan bagian-
bagian lain seperti :
Gambar 5. Struktur luar dan dalam sel prokariotik
1) Dinding sel
Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor yang
disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel
dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri berbeda dari organisme
lain. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran
sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan bentuk sel. Ada
dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya yaitu Gram
positif dan Gram negatif.
a.Dinding Sel Gram Positif
18 Kelas Biologi IV B 2008
19. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel.
Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel
Gram positif (gambar 10) biasa ditemukan pada Actinobacteria dan Firmicutes.
b. Dinding Sel Gram Negatif
Tidak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif (gambar 10)
memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Hal ini menyebabkan lunturnya warna
biru/merah muda saat disiram etanol.
Gambar 6. Sel gram positif dan sel gram negatif
c. Pili dan Fimbria
Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies
dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan
sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun
tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.
d. Kapsul dan Lapisan Lendir
Kapsul adalah bagian asesori dari bakteri berfungsi melindungi bakteri dari suhu
atau kondisi lingkungan yang ekstrim, tersusun oleh hasil metabolisme sel yang
disekresikan. Umumnya lapisan ini terdiri dari senyawa yang kompleks antara lain
berbentuk polisakarida seperti gula sederhana, gula-amino, asam-gula dan campurannya.
19 Kelas Biologi IV B 2008
20. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Ada beberapa bakteri apabila ditanam ada yang langsung membentuk lendir kemudian
berubah menjadi kapsula. Misalnya Leuconostoc mesenteroides kalau ditumbuhkan pada
media yang mengandung gula tertentu.
Secara khusus kapsula mempunyai arti penting karena erat hubungannya dengan
sifat patogenitas atau keganasan suatu jenis. Misalnya akan turun nilai keganasan suatu
bakteri kalau kapsulanya dihilangkan. Al ini erat hubungannya dengan kehadiran bahan-
bahan pembentuk kapsula dengan sifat-sifat fagositik bakteri tersebut.
e. Flagellum
Flagellum berfungsi membantu pergerakan bakteri berdasarkan jumlah dan letak
flagellum, bakteri dibagi empat macam
a) Atrik, tidak memiliki flagellum
b) Monotrik, memiliki satu flagellum pada salah satu ujung sel bakteri
c) Lopotrik memiliki dua atau lebih flagella pada salah satu ujung sel bakteri
d) Amfitrik memiliki dua atau lebih flagella di kedua ujung sel bakteri
e) Peritrik memiliki flagella di selurur permukaan sel bakteri
2. Susunan Dalam
Bagian-bagian yang sangat penting di dalam susunan sel mikroba ialah:
1). Bahan Inti (DNA Kromosom)
Bahan inti bakteri tersusun oleh asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid/DNA)
atau disebut juga DNA kromosom. Sebagian besar bakteri hanya memiliki satu DNA
kromosom berutas tunggal yang berbentuk sirkuler (cincin). DNA kromosom membawa
gen-gen yang penting untuk mengatur proses-proses yang terjadi di dalam sel bakteri.
Bahan inti bakteri terdapat di dalam suatu bagian yang menyerupai inti yang disebut
20 Kelas Biologi IV B 2008
21. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
nukleoid. Nukleoid sel bakteri tidak memiliki membrane atau dinding inti sel dan
nucleolus.
2). Plasmid
Umumnya bakteri memiliki plasmid, yaitu suatu DNA di luar DNA kromosom yang
berbentu cincin. Plasmid berisi gen-gen penting untuk pertahanan sel bakteri terhadap
lingkungannya yang tidak mnguntungkan. Plasmid terdapat dalam sitoplasma.
3). Sitoplasma
Sitoplasma (gambar 10) merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua
molekul ataupun zat yang diperlukan dalam proses metabolism untuk menunjang
kehidupan sel. Di dalam sitoplasma sel bakteri terdapat ribosom, mesosom, dan plasmid.
4). Ribosom
Ribosom (gambar 10) merupakan organel sel yang berfungsi untuk sintesis protein.
Ribosom terdapat pada semua sel,tetapi ribosom organism prokariota berbeda strukturnya
dengan ribosom organism eukariota
5). Mesosom
Mesosom merupakan daerah membrane sitoplasma yang mengalami pelipatan.
Mesosom diperkirakan berfungsi dalam pembentukan dinding sel dan dalam pembelahan
sel
6). Endospora
Bakteri tertentu dapat membentuk struktur khusus yang disebut endospora. Endospora
merupakan struktur /spora yang berdinding tebal dan sangat tahan terhadap kondisi
lingkungan yang jelek. Disebut endospora karena dibentuk di dalam sel bakteri.
Endospora akan tumbuh menjadi sel vegetative jika berada di tempat sesuai. Tidak
seperti pada organism pembentuk spora lainnya, endospora pada sel bakteri bukan
merupakan alat perkembangbiakan. Hal itu disebabkan satu sel bakteri hanya
menghasilkan sendospora, dan apabila sudah berkecambah biasanya hanya menghasilkan
satu sel bakteri. Kemampuan bakteri untuk menghasilkan endospora dapat hilang dan jika
hilang, sulit untuk tumbuh kembali
7). Membran Sitoplasma
21 Kelas Biologi IV B 2008
22. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isisnya, terletak di
bawah dinding sel, tetapi tidak terikat dengan dinding sel. Membrane plasma (gambar 10)
tersusun atas lapisan lipoprotein yang bersifat semipermiabel. Fungsi membrane plasma
antara lain untuk mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel. Selain itu, membrane
plasma berfungsi sebagai tempat perlekatan pangkal flagellum. Jika membrane plasma
pecah atau rusak, sel bakteri akan mati.
Gambar 7. Struktur dasar sel bakteri
1.4.3 Morfologi Sel
1. Bentuk Sel
Bakteri memiliki bentuk yang sangat bervariasi. Bentuk sel bakteri meliputi:
a). Kokus (bulat)
Bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi
diantaranya :
◦ Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
◦ Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
◦ Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
◦ Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
◦ Staphylococcus, jika bergerombol
◦ Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
22 Kelas Biologi IV B 2008
23. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Gambar 8. Bentuk-bentuk bakteri kokus
b). Basil (batang)
kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
◦ Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
◦ Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Gambar 9. Bentuk-bentuk bakteri basil
c). Spirilum (spiral)
Bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
◦ Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
23 Kelas Biologi IV B 2008
24. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran.
Gambar 10. Bentuk-bentuk bakteri spirilia
d). Filamen
Bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat
bervariasi tergantung kondisi pertumbuhannya. Beberapa bakteri memiliki siklus hidup
yang kompleks.
2. Ukuran Sel
Ukuran bakteri sangat kecil berkisar antara 0,5-5μm. Bakteri terbesar yang pernah
ditemukan adalah Thiomargarita dengan lebar mencapai 750μm (0,75 mm) yang
membuatnya bisa terlihat dengan mata telanjang.
1.5 Klasifikasi mikroba
Pada klasifikasi “Five-kingdom System. Pembagian didasarkan pada cara
pengambilan zat hara yaitu :
a. Fotosintesis
b. Absorpsi
24 Kelas Biologi IV B 2008
25. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
c. Ingesti
Prokariot termasuk dalam Monera, cara mengambilan zat hara tidak melalui
ingesti. Yukariot uniseluler termasuk protista, ketiga macam pengambilan zat hara
terlihat dalam kelompok ini. Mucroalgar bersifat forosintetik, Protozoa dengan ingesti
dan protista lainnya dengan absorpsi. Selain itu ada pula yang melakukan kombinasi.
Mikroorganisme masuk dalam :
a. Monera (bacteria dan cyanobacteria)
b. Protista (microalgae dan protozoa)
c. Fungsi (yeasts dan mold)
Klasifikasi ilmiah (lihat tabel 1)pada halaman selanjutnya menunjuk ke
bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme
yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus
Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan sifat fisik yang dimiliki .
Tabel. 1. Perkembangan Klasifikasi
Two-Kingdom system
Lennaeus
Four-Kingdom System
Capeland
Five-Kingdom system
Whitaker
Animalia
Plantae
Monera
Protoctista
Metaphyta
Metazoa
Monera
Protista
Plantac
Fungsi
Animalia
Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga
konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin. Tujuan klasifikasi
makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan
mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan
sifat atau ciri pada makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan
dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat
tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
golongan.
25 Kelas Biologi IV B 2008
26. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Klasifikasi Mikroba
1.5.1 Bakteri
Klasifikasi sebagian besar bakteri didasarkan pada morfologi dan bentuk
metabolisme komposisi asam nukleat seperti perbandingan dari guanin dan citosin dari
DNA baru-baru ini juga ditentukan dalam taksonomi bakteri. Bargeys Manual dalam
bukunya “Determinative Bacteriology” mengklasifikasikan bakteri ke dalam 35
kelompok bakteri. Kelompok-kelompok tersebut digambarkan berdasarkan bentuk,
struktur sel, kemampuan bergerak dan kemampuan metabolisme. Bakteri mempunyai
beberapa bentuk yaitu batang, bulat, spiral. Ukuran panjang bakteri dari 0,1 mm sampai
dengan > 500 mm.
1. Klasifikasi Bakteri Menurut Dinding Sel Nya
Berdasarkan dinding selnya, bakteri dibagi menjadi 2 kingdom:
a) Archaeabacteria:
- dinding sel tdk mengandung peptidoglikan.
- ribosom mirip eukariotik yaitu mengandung bbrp jns RNA polimerase.
b) Eubacteria:
- dinding sel mengandung peptidoglikan.
- ribosom mengandung satu jns RNA polimerase.
2. Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Cara Hidupnya
Berdasarkan cara hidupnya , bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan
autotrof.
1). Bakteri Heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat bergantung pada bahan organic
yang ada disekitar tubuhnya, karena bakteri tesbut tidak dapat mengubah baha anorganik
menjadi bahan organic. Bakteri heterotrof di badakan menjadi:
A. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya (inang)
contohnya. family spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska bercangkang dua).
26 Kelas Biologi IV B 2008
27. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
B. Bakteri saprofit (saprobakter)
Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa –
sisa makanan organism lain yang telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui
fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya menghasilkan gas –
gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
a). Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam semut (HCOOH)
menjadi CO2 dan H2O.
b). Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam
cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
c). Thiobacillus debitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2,
sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini dikenal sebagai proses
denitrifikasi.
d). Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)
e). Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat ditempat
becek, hasilnya berupa hydrogen sulfide (H2S).
C. Bakteri Pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit hospes ‘
inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut:
a. Parasit pada manusia:
- Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
- Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
- Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
- Neisseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit kelamin (kencing tanah).
- Neisseria meningitides menyebabkan penyakit radang seplaput otak.
- Pasteurella pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)
-Mycobacterium tubercolosis menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru –
paru)
27 Kelas Biologi IV B 2008
28. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
- Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit disentri.
- Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (framboesia).
b. Parasit pada tumbuhan
- Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
- P.solanacearum penykit pada pisang.
- Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
- Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
- Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada lembu.
- M.avium penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara mengubah bahan
anorgnik menjadi bahan organic.
D. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes,
contoh : Eschercihia coli dan Streptomyces greseus.
2). Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan Proses
pengubahan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
a. Foto autotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik menjadi bahan organic
adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan bakterioklorofil.
b. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan
organic dari bahan anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan
Nitrosococcus.
1.5.2 Virus
Sistem yang secara paling luas digunakan untuk klasifikasi virus terlihat pada.
Menurut sistem ini, yang diperkenalkan oleh A. Loff dan kawan-kawan dalam tahun
28 Kelas Biologi IV B 2008
29. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
1962, virus dikelompokkan menurut sifat virionnya yaitu semacam asam nukleat, bentuk
susunan kapsid, ada tidaknya selubung dan ukuran kapsid. Pembagian lebih lanjut
didasarkan atas sifat-sifat lain virion itu, seperti sejumlah untaian asam nukleat (satu atau
dua, sifat pertumbuhan virus, seperti kedudukan tempat sintesis virus di dalam sel dan
hubungan timbal balik antara inang dan virus, seperti digambarkan oleh kisaran inang.
Sistem ini dimaksudkan untuk menggambarkan klasifikasi alami atau filogenik, berarti
sistem ini bukannya mencoba menggambarkan hubungan evolusioner antara virus-virus.
Hubungan yang sama sekali tidak jelas melainkan sistem ini menggolongkan virus
berdasarkan susunan biasa sifat-sifat kimiawi dan strukturnya yang merupakan sifat tetap
yang dapatditentukan dengan cermat.
Virus hewan telah diklasifikasi dengan beberapa cara. Salah satu cara klasifikasi
yang mula-mula dipakai dulu didasarkan pada afinitas jaringan virus, umpamanya, virus
neutropik (jaringan syaraf) dan virus dermatropik (jaringan kulit). Dengan
berkembangnya metode-metode pengukuran ciri-ciri fisik, kimiawi dan biologis virus
telah terhimpun informasi untuk merumuskan suatu skema klasifikasi yang didasarkan
pada sifat-sifat ini untuk semua virus. Virus hewan telah ditempatkan kedalam famili-
famili. Nama-nama spesies belum dirumuskan karena pengetahuan mengenai virus belum
memadai untuk taraf taksonomi. Virus tumbuan mempunyai nama-nama kelompok yang
deskriptif tetap tanpa famili atau genus contohnya adalah virus mozaik ketimun.
Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus
RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan
influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus
Dna (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda pada
adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus
RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan
bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA
berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi
sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus, yang
berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera
bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam
kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi.
29 Kelas Biologi IV B 2008
30. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok
lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada
manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti
pembentuk T-sel yang matang
1. Klasifikasi Virus Berdasarkan Fisikokimia
Tabel 2. Klasifikasi Virus Berdasarkan Fisikokimia
Asam
Nukleat
Simetri kapsid
dan amplop
Sensitivitas
terhadap eter
Famili Virus Diameter
partikel
(nm)
Contoh Virus
DNA Icosahedral,tid
ak
Beramplop
Resisten Parvovirus 18 – 26 Adeno-associated virus
Papovaviru
s
45 – 55 Papilloma virus
Adenovirus 70 – 90 Adenovirus
DNA Icosahedral,
beramplop
Sensitif Herpesvirus 100 –150 Virus Herpes simplek,
Varicella-zoster,
cytomegalovirus,
DNA Kompleks Bervariasi Poxvirus 230 –300 Smallpox (variola),
vaccinia virus,
molluseum contagiosum
virus
RNA Icosahedral,
tidak
beramplop
Resisten Picornavirus 20 – 30 Enterovirus, rhinovirus
Reovirus 60 – 80 Reovirus, Orbivirus
RNA Icosahedral,
beramplop
Sensitif Togavirus 40 – 70 Virus Rubella
RNA Heliks, tidak
beramplop
Sensitif Bunyavirus 90 – 100 California Arbovirus,
Bunyamwera Arbovirus
Coronaviru
s
100 Coronavirus
Orthomyxv
irus
80 – 120 Virus Influenza A dan B
Paramyxov
irus
100 –200 Parainfluenza
Retrovirus 100 –200 Animal tumor virus
Rhadboviru
s
70 – 170 Virus Rabies
RNA Heliks,
beramplop
Sensitif Arenavirus 50 – 300 Lyphocytic
choriomeningitis virus
30 Kelas Biologi IV B 2008
31. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
2. Klasifikasi Virus berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA)
1). Virus RNA
A. Famili : Picornaviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui
pembentukan RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis RNA
genom.
b. Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein
utama. Diameter virion 28-30 nm.
c. Replikasi dan morfogenesis virus terjadi di sitoplasma.
d. Spektrum hospes sempit. Contoh : virus polio
B. Famili : Calicivirdae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal.
b. Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein
utama. Diameter virion 35-45 nm.
c. Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
d. Spektrum hospes sempit. Contoh : virus Sapporo
C. Famili : Togaviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui
pembentukan RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNA genom.
31 Kelas Biologi IV B 2008
32. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
b. Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral, tersusun atas 3-4 jenis protein
utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 60-
70 nm.
c. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel.
d. Spektrum hospes luas. Contoh : virus Chikungunya, virus rubella
D. Famili : Flaviviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui
RNA komplementer yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi sintesis RNA
genom.
b. Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas, tersusun atas empat jenis
protein utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter
virion 40-50 nm.
c. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran
sel.
d. Spektrum hospes luas. Contoh : virus demam kuning
E. Famili : Bunyaviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. Pada proses
replikasinya, RNA virion disalin menjadi mRNA dengan bantuan transkriptasa
virion. Dengan bantuan produk translasi mRNA selanjutnya disintesis RNA
komplementer. Tiap segmen RNA komplementer kemudian menjadi cetakan bagi
RNA genom.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid bentuk helik, tersusun atas empat protein
utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-
120 nm.
32 Kelas Biologi IV B 2008
33. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
c. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran
Golgi. Contoh : virus ensefalitis California
F. Famili : Arenaviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. Prinsip replikasi
RNAnya sama dengan Bunyaviridae.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk
virion pleomorfik. Diameter virion 50-300 nm (rata-rata 110-130 nm).
c. Replikasi di sitoplasma morfogenesisnya melalui proses budding di membran
plasma.
d. Spektrum hospes luas. Contoh : virus lymphatic
G. Famili : Coronaviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui
pembentukan rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi
RNA genom. Sintesis RNA negatif disertai sintesis enam jenis mRNA.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk
pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm.
c. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran
intrasitoplasma. Contoh : coronavirus manusia 229-E dan OC43
H. Famili : Rhabdoviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, satu segmen. Prinsip replikasi RNAnya
sama dengan Bunyaviridae.
33 Kelas Biologi IV B 2008
34. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 4-5 protein. Virion
berbentuk seperti peluru dengan selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter
dan panjang virion 70-85 nm dan 130-180 nm.
c. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya di membran plasma atau
intrasitoplasma, tergantung spesies virus. Contoh : virus stomatitis vesicularis
I. Famili : Filoviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, segmen tunggal.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tujuh protein utama.
Berbentuk pleomorfik. Diameter virion 80 nm dan panjang mencapai 14.000 nm.
c. Replikasi di sitoplasma. Contoh : virus Ebola
J. Famili : Paramyxoviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis
mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk protein
mRNA dibuat RNA cetakan RNA genom.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 6-10 protein utama.
Berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi dan
menginduksifusi sel. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses
budding di membran plasma. Diameter virion 150-300 nm.
c. Spektrum hospes sempit. Contoh : parainfluenza 1-4, viris parotitis
K. Famili : Orthomyxoviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, segmen berganda (7 untuk influenza C dan 8 untuk
influenza A dan B), polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis
34 Kelas Biologi IV B 2008
35. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan protein produk
mRNA, RNa komplementer dibuat dan dijadikan cetakan pembuatan RNA
genom. Sifat segmentasi genom virus memudahkan terjadinya virus mutan.
b. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 7-9 protein utama. Bentuk
pleomorfik. Selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120 nm.
Pada filamentosa panjangnya mencapai beberapa mikrometer.
c. Replikasi RNA di inti dan sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di
membran plasma. Contoh : virus Influenza A,B, dan C
L. Famili : Reoviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai ganda, segmen ganda (10 untuk reovirus dan obvirus, 11 untuk
rotavirus, 12 untuk Colorado tick fever virus. Setiap mRNA berasal dari satu
segmen genom. Sebagian mRNA dipakai untuk sintesis protein dan sebagian lagi
dipakai sebagai cetakan untuk pembuatan rantai RNA pasangannya.
b. Virion : tak berselubung, kapsidnya dua lapis dan bersimetri ikosahedral.
Diameter virion 60-80 nm.
c. Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma. Contoh : Reovirus 1-3
A. Famili : Retroviridae
Sifat penting :
a. RNA : rantai tunggal, terdiri dari dua molekul polaritas negatif yang identik.
Replikasi dimulai dengan pemisahan kedua molekul RNA dan pembuatan rantai
DNA dengan cetakan RNA tersebutdengan bantuan reverse transcriptase virion.
Setelah molekul RNA-DNA terpisah, dibuat rantai DNA komplementer terhadap
pasangan DNA yang sudah ada. DNA serat ganda kemudian mengalami
sirkularisasi dan berintegrasi dengan kromosom hospes. Selanjutnya RNA genom
dibuat dengan cetakan DNa yang sudah terintegrasi pada kromosom hospes.
35 Kelas Biologi IV B 2008
36. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
b. Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Virion tersusun atas 7 jenis
protein utama. Diametr virion 80-130 nm. Morfogenesis virus melalui proses
budding di membran plasma. Contoh : HIV 1 dan 2
2). Virus DNA
A. Famili : Adenoviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA dan translasinya menjadi
protein komplek.
b. Virion : tak berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 70-90 nm.
Virion tersusun atas paling tidak 10 protein.
c. Replikasi dan morfogenesis di inti sel.
d. Spektrum hospes sempit. Contoh : Adenivirus 1-49
B. Famili : Herpesviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
b. Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 15-200 nm.
c. Replikasi di intisel. Morfogenesis melalui proses budding di membran inti. Di
dalam sitoplasma virion dibawa dalam vesikel-vesikelke membran plasma. Di
membran plasma, membran vesikel fusi dengan membran plasma. Contoh : virus
herpes simplex 1-2, virus B.
C. Famili : Hepadnaviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai ganda (bagian terbesar) dan rantai tunggal (bagian kecil, di ujung
molekul DNA), segmen tunggal. Pada replikasi genom, bagian rantai tunggalnya
36 Kelas Biologi IV B 2008
37. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
harus dibuat rantai ganda. Transkripsi DNA menghasilkan mRNA untuk sintesis
protein dan RNA lain sebagai cetakan bagi pembuatan DNA oleh reverse
transcriptase.
b. Virion : berselubung (HBsAg), diameter 42 nm. Tersusun atas selubung (HBsAg)
dan nukleokapsid. Dalam nukleokapsid terdapat core (HBcAg) dan protein
penting lain (HBeAg).
c. Replikasi di hepatosit terjadi di inti sel sedangkan HBsAg dibuat di sitoplasma.
Contoh : virus hepatitis B
D. Famili : Papovaviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai ganda, segmen tunggal sirkuler. Replikasi DNA komplek dan
selama replikasi bentuknya tetap sirkuler. Siklus replikasi DNA dapat melibatkan
DNA genom yang episomal maupun yang berintegrasi dengan kromosom sel.
b. Virion : tak berselubung, diameter 45 nm (polyomavirus) dan 55 nm
(papillomavirus), tersusun atas 5-7 jenis protein utama.
c. Replikasi dan morfogenesis di inti sel.
d. Spektrum hospes sempit. Contoh : papilloma virus manusia
E. Famili : Parvoviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai tunggal, segmen tunggal. Genus Parvovirus lebih banyak
mengandung rantai DNA polaritas negatif sedang dua genus lagi DNA polaritas
negatif dan positifnya seimbang. Replikasi DNA komplek.
b. Virion : tak berselubung, nukleokapsid bersimetri ikosahedral dan berdiameter
18-26 nm, tersusun atas tiga protein utama.
c. Replikasi dan morfogenesis di inti sel dan memerlukan bantuan sel hospes.
d. Spektrum hospes sempit. Contoh : parvovirus B-19
37 Kelas Biologi IV B 2008
38. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
F. Famili : Poxviridae
Sifat penting :
a. DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek.
b. Virion : berselubung, berbentuk seperti batu bata dan merupakan virus dengan
dimensi terbesar. Tersusun atas lebih dari seratus jenis protein. Selubung
mempunyai aktivitas hemaglutinasi.
c. Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma yaitu dalam viroplasma (semacam
pabrik virus). Hasil morfogenesis dapat berupa virion berselubung maupun tidak.
Contoh : virus cacar sapi.
1.5.3 Fungi
Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik mereka memerlukan senyawa
organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut,
mereka disebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang
kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian
dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka
dapat sangat menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya, mereka juga dapat merugikan
kita bilamana membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain.
Cendawan saprofisik juga penting dalam fermentasi industri, misalnya pembuatan
bir, minuman anggur dan produksi antibiotik seperti penisilin. Peragian adonan dan
pemasakan beberapa keju juga bergantung kepada kegiatan cendawan. Beberapa fungi
meskipun saprofitik, dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan subur di
situ sebagai parasit. Sebagai parasit mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan
hewan, termasuk manusia. Akan tetapi,diantara sekitar 500.000 spesies cendawan, hanya
kurang lebih 100 yang patogenik terhadap manusia. Banyak cendawan patogenik,
misalnya Histoplasma capsulatum, yang menyebabkan histoplasmasis (infeksi mikosis
pada sistem retikuloendotelium yang meliputi banyak organ), dapat juga hidup sebagai
parasit. Fungi seperti itu menunjukkan demorfisme; artinya mereka dapat ada dalam
uniseluler seperti halnya khamir ataupun dalam bentuk benang(filamen) seperti halnya
kapang.
38 Kelas Biologi IV B 2008
39. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Jamur dikelompokkan menjadi beberapa divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deutromycetes.Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat .Bila kita amati sepotong
tempe yang masih mentah, akan tampak benang-benang halus yang berwarna putih.
Benang-benang halus itulah yang disebut hifa. Miselium yang dibentuk oleh hifa
menyatukan butir-butir kedelai. Jamur tempe disebut Rhizopus
Gambar 11. Ascomycota
a. Ascomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota
(lihat gambar 15) adalah memiliki alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus
tersebut berkumpul dalam badan yang disebut Askokarp. Nama spora jamur ini disebut
askopora. Contoh ascomycota adalah Penicilium, Xylaria dan Saccharomyces.
b. Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Contoh basidiomycota adalah
jamur merang (lihat gambar 16).
Gambar 12 Basidiomycota
39 Kelas Biologi IV B 2008
40. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
c. Deutromycetes
Kelompok jamur ini disebut jamur tidak sempurna, karena cara perkembangbiakan
generatifnya belum jelas. Contoh jamur tidak sempurna adalah jamur oncom.
d. Lichenes
Lumut kerak sebenarnya adalah dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis.
Kedua jenis makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau biru dan jamur dari kelompok
Ascomycota.
1.5.4 Protozoa
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya (lihat gambar 17).
Gambar 13. Klasifikasi protozoa
1). Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam
tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas),
contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.
Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya
Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.
40 Kelas Biologi IV B 2008
41. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
2). Flagellata (Mastigophora)
Flagellate bergerak dengan flage / bulu cambuk (lihat gambar 18) yang digunakan
juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu : Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.
Contohnya : Euglena viridis, Noctilucamilliaris, Volvox globator.Zooflagellata
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens,
Leishmania
Gambar 14. Flagellata
3). Ciliata (Ciliophora)
Anggota Ciliata (lihat gambar 19) ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada
suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran
silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti
besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga
penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada
saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di
laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium,
Vorticella, Balantidium coli.
41 Kelas Biologi IV B 2008
42. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
Gambar 15. Ciliata
4). Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara
perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu
ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.
1.5.5 Algae
Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun
yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya
terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang
Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai
Nekton, Bentos atau Perifiton. Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit
atau sebagai Endofit. Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
1. Clorophyta (ganggang hijau)
mengandung pigmen hijau, yaitu klorofi
lcontoh :
- chlamydomonas sp.
42 Kelas Biologi IV B 2008
43. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
- chlorella sp.
- euglena sp. volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan protozoa
2. Chrysophyta (ganggang keemasan)
memiliki pigmen karoten, disamping adanya klorofil. contohnya yang paling
umum adalah navicula sp. (ganggang kresik = diatomae), ganggang ini mengandung zat
kersik yaitu silikat. tanah yang mengandung ganggang ini disebut tanah diatom, baik
sekali sebagai bahan lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan
penggosok, saringan dan lain-lain.
3. Phaeophyta (ganggang pirang=ganggang coklat)
memiliki pigmen fikosantin, disamping adanya klorofil. semua anggotanya hidup di laut.
contohnya:
turbinaria australis
- sargassum siliquosum
- fucus vesiculosus (bahan pewarna pewarna alami). beberapa jenis ganggang ini
menghasil-kan asam alginat yang berguna bagi industri tekstil dan makanan sebagai zat
warna.
Gambar 16. Phaeophyta
43 Kelas Biologi IV B 2008
44. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
4. Rhodophyta (ganggang merah)
Memiliki pigmen fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil.
contohnya:
- eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar
-gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
44 Kelas Biologi IV B 2008
45. Bab 1.
Pengenalan Mikrobiologi
DAFTAR PUSTAKA
Atlas RM (1995). Principles of microbiology. St. Louis: Mosby. ISBN 0-8016-7790-4.
Dwidjoseputro, D.1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hasan, Ani.2006.Mikrobiologi dasar.Nurul Jannah,Gorontalo
http://blitarnursingcybercenter.blogspot.com/2009/10/pengantar-mikrobiologi.html
(http://www.asmusa.org/edusrc/edu9.htm)
http://www.crayonpedia.org/mw/Teori_Asal_-_Usul_Kehidupan_12.2
http://www.scribd.com/doc/9680470/Buku-Ajar-Mikrobiologi
(http://www.suite101.com/welcome.cfm/microbiology)
(http://www.ucmp.berkeley.edu/history/leeuwenhoek.html)
Waluyo,Lud.2005.Mikrobiologi Umum.Universitas Muhammadiyah Malang Prees.
Malang.
Waluyo,Lud.2008.Teknik & Metode Dasar dalam Mikrobiologi.Universitas
Muhammadiyah Malang Prees. Malang.
45 Kelas Biologi IV B 2008