Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
OPTIMALKAN INDUSTRI
1. FGD
KAWASAN PERUNTUKKAN INDUSTRI
DALAM RTRW PROPINSI LAMPUNG
HOTEL NOVOTEL BANDAR LAMPUNG
28 APRIL 2020
oleh :
Ir. MULYADI IRSAN, MT.
KEPALA BAPPEDA PROPINSI LAMPUNG
BAPPEDA
2. Agenda Layout
01 GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG
02 KEBIJAKAN TATA RUANG PROVINSI LAMPUNG
03 KAWASAN PERUNTUKKAN PERINDUSTRIAN (KPI)
PROVINSI LAMPUNG
04 SARANA PENDUKUNG KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
05 GAP PERDA 12 TAHUN 2019 PROVINSI LAMPUNG DENGAN
PERMENPERIN 30 TAHUN 2020
3. Kondisi Fisik dan Kewilayahan Provinsi Lampung
KEWILAYAHAN
• Luas wilayah Provinsi Lampung, 34.623,80 km2 atau
sekitar 1,81% luas Indonesia dan 7,31% Luas Pulau
Sumatera
• Secara administrasi terbagi ke dalam 13 Kabupaten
dan 2 Kota, dengan Ibukota Bandar Lampung
• Kab. Lampung Timur memiliki luas wilayah terbesar
(15,4% dari luas Provinsi Lampung)
• Terletak Di jalur perdagangan dunia (Selat Malaka
(current mainline), Samudera Hindia (future
mainline), ALKI I)
GEOLOGI
• Berada di jalur Ring-Of-Fire yang rawan bencana
• Bukit barisan di bagian barat, dataran rendah serta
berawa di bagian timur
• Terdapat punggung sebelah Barat Lampung yaitu
bagian dari Bukit Barisan
• Terdapat bahan-bahan tambang: Minyak Bumi,
Uranium, Batubara Muda, Mineral Besi, Emas dan
Perak, Marmer, Sumber Air Panas dan Gas Bumi
TOPOGRAFI
• Terbagi dalam 5 (lima) unit topografi
• Bukit barisan di bagian barat, dataran rendah serta
berawa di bagian timur
• Sejumlah sungai besar yang mengalir ke Pantai
Timur
• Lereng-lereng dengan kemiringan berkisar 25% dan
ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut
(Kawasan Bukit Barisan dengan puncak tonjolan-
tonjolannya berada pada Gunung Tanggamus,
Gunung Pasawaran, dan Gunung Rajabasa).
4. Kondisi Sosial Provinsi Lampung
No Indikator Angka
1 Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 9.077
2 Pertumbuhan Penduduk (%) 4,00
3 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) 237
4 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 4,67
5 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 65,29
6 Persentase Penduduk Miskin (%) 12,76
7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 69,69
8 Angka Harapan Hidup 70,65
9 Rata - rata Lama Sekolah 8,05
PETA KEPADATAN PENDUDUK
PETA IPM
• Jumlah penduduk Provinsi Lampung sekitar 9,077 jt jiwa (14,6% dari jumlah penduduk Pulau Sumatera)
• Jumlah penduduk terbesar adalah Kab.Lampung Tengah (1.250.486 jiwa), Kab. Lampung Timur (1.018.424 jiwa), Kota Bandar Lampung
(997.728 jiwa) dan Kab. Lampung Selatan ( 982.885 jiwa)
• Provinsi Lampung memiliki kepadatan penduduk 237 jiwa/km2, merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang cukup besar di Pulau
Sumatera selain Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat
• Kepadatan penduduk di Provinsi Lampung yang terbesar adalah Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan kabupaten Lampung Selatan
• Penyebaran penduduk tidak merata, dimana umumnya penduduk tinggal di wilayah perkotaan dan di daerah pesisir
• IPM Provinsi Lampung (69,69) masih dibawah rata-rata nasional (71,94)
• Persentase penduduk miskin masih tinggi (2 digit)
5. Kondisi Ekonomi Provinsi Lampung
No Indikator Angka
1 PDRB ADHB (Trilyun Rp) 354,.6
2 Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (%) 5,15
3 Upah Minimum Provinsi (UMP) (Rp/Bln) 2.400.000
4 Pengeluaran perkapita (Rp/bulan) 3.468.333
5 Sektor Ekonomi Utama Tahun
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (29,90%)
Industri Pengolahan (19,41%)
6. Rencana Tata Ruang Provinsi Lampung
• Terdapat 1 PKN (Kota Bandar Lampung) dan 6 PKW (Kota Metro, Kalianda, Liwa, Menggala, Kotabumi, Kota Agung);
• Terdapat 1 Bandara Pengumpul Sekunder (Radin Inten II), 1 Pelabuhan Utama (Panjang), 3 Pelabuhan Pengumpul (Teluk Betung, Kota Agung,
Sebalang), dan 7 Pelabuhan Penyeberangan (Bakauheni, Ketapang, Tabuan, Madang, Pulau Cantik, Teluk Betung);
• Jaringan jalan dikembangkan pada 3 lintas, yaitu Jaringan Jalan Lintas Barat Pulau Sumatera, Jaringan Jalan Lintas Timur Pulau Sumatera, Jaringan
Jalan Lintas Tengah Pulau Sumatera
• Rencana pembangunan jalan tol di Provinsi Lampung adalah pembangunan tol tahap I Palembang- Lampung (Bakauheni) sepanjang 335 km sebagai
bagian dari Tol Trans Sumatera
• Mewujudkan jaringan jalur KA Trans Sumatera dengan memperhatikan kawasan pertanian pangan dan kawasan lindung;
• Kawasan lindung di Provinsi Lampung merupakan kawasan lindung nasional seperti kawasan hutan lindung (Target 40% kelestarian kawasan hutan
lindung), bergambut, resapan air, sepadan pantai dan sungai, kawasan suaka alam, suaka margasatwa, cagaralam, hutan nasional, taman wisata alam;
• Kawasan hutan konservasi terdapat di wilayah Lampung Timur dan Lampung Barat, sedangkan kawasan hutan lindung terdapat di wilayah Lampung
Barat dan Lampung Selatan
Sumber : RTRWN, RTR Pulau Sumatera, RTRW Provinsi Lampung
PETA STRUKTUR RUANG PROVINSI LAMPUNG
PETA POLA RUANG PROVINSI LAMPUNG
Metro
Menggala
Kalianda
Kotaagung
Kotabumi
Liwa Bandar Lampung
8. SASARAN KUANTITATIF DAN PENAHAPAN CAPAIAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI (RIPIN 2015-2035)
2020
Pertumbuhan
sektor industri
non migas
Kontribusi
industri nonmigas
terhdap pdb
Kontribusi
ekspor produk
industri terhadap
total ekspor
Jumlah tenaga
kerja sektor
industri
Presentase nilai
tambah yang
diciptakan diluar
Pulau Jawa
TAHAP I
[2015-2019]
Meningkat nilai
tambah SDA
Indonesia sebagai
negara industri
tangguh
Keunggulan
kompetitif dan
berwawasan
lingkungan
TAHAP II
[2020-2024]
TAHAP III
[2025-2035] 2035
Pertumbuhan
sektor industri
non migas
Kontribusi
industri nonmigas
terhdap pdb
Kontribusi
ekspor produk
industri terhadap
total ekspor
Jumlah tenaga
kerja sektor
industri
Presentase nilai
tambah yang
diciptakan diluar
Pulau Jawa
10,50%
30%
78,40%
29,2
Juta
40%
9. ‣ Mengembangkan sumber daya industri
yang berkualitas, berdaya saing, dan
profesional
‣ Meningkatkan sektor industri menjadi
sektor andalan dalam pembangunan
ekonomi provinsi lampung
‣ Memperkuat struktur industri untuk
mewujudkan industri yang tangguh dan
berdaya saing berbasis SDA yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
TERWUJUDNYA INDUSTRI BERBASIS SUNBER DAYA ALAM
SEBAGAI PENOPANG UTAMA PEMBANGUNAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI (RPIP) LAMPUNG 2016-2035
PERDA NO.13 TAHUN 2016
VISI PEMBANGUNAN INDUSTRI
MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI
No. Sasaran
Tahun
2020 2025 2030 2035
1 Pertumbuhan sektor
industri tanpa migas (%)
8,83 9,65 10,07 10,58
2 Kontribusi Industri tanpa
migas terhadap PDRB (%)
19,26 19,65 20,63 21,66
3 Nilai ekspor produk
Industri tanpa migas (Rp.
Juta)
2.459.737,41 2.742.972,05 2.854.347,75 2.999.948,17
4 Jumlah tenaga kerja di
sektor industri tanpa
migas (orang)
150.000 303.000 610.000 1.200.000
5 Nilai Investasi sektor
industri tanpa migas
a. Penanaman Modal Asing
(Ribu US $)
13.556,15 15.419,08 16.205,61 16.863,62
b. Penanaman Modal Dalam
Negeri (Rp. Juta)
4.355.294,42 4.953.816,63 5.154.961,49 5.417.916,34
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
10. BANGUN INDUSTRI PROVINSI LAMPUNG
Industri Hulu Agro
Industri Bahan Galian
Bukan Logam, Industri Logam Dasar, Otomotif dan
Elmati (ICT)
Industri Kimia Dasar Berbasis Migas
dan Batubara
Industri Barang Modal, Energi, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
Prasyarat
Industri Pendukung
Industri Andalan
Modal Dasar
Industri Karet, Barang dari Karet
dan Plastik
VISI & MISI PEMBANGUNAN
INDUSTRI LAMPUNG
Industri Pangan
Pembiayaan
Infrastruktur Kebijakan & Regulasi
Teknologi, Inovasi & Kreativitas
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Industri Hulu
PERDA NO 13 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI
PROVINSI LAMPUNG
11. Perwilayahan
Industri
WPPI
Masterplan Pengembangan
Perwilayahan Industri
Infrastruktur Pendukung
(Soft dan Hard)
KPI
Tata Ruang
(lokus industri)
REPIDA
(fokus industri)
KI Pembangunan/
Pengembangan
Sentra IKM Pembangunan/
Revitalisasi di Luar Jawa
Keterangan :
Wilayah NKRI terbagi dalam 10 (Sepuluh) Wilayah Pengembangan Industri (WPI)
WPPI : Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri
KPI : Kawasan Peruntukan Industri
KI : Kawasan Industri
Sentra IKM : Sentra Industri Kecil dan Menengah
Didukung dengan Forum Koordinasi dan Komunikasi Pengembangan Industri Daerah
Keterangan :
IK = Industri Kecil ; IM =Industri Menengah; IBKK = Industri yang
menggunakan bahan baku khusus; IPLK = Industri yang proses
produksinya memerlukan lokasi khusus
PERWILAYAHAN INDUSTRI
(Berdasarkan UU No.3/2014 tentang Perindustrian)
12. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id
Perpres No.13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Pasal 55:
Kota Bandar Lampung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DALAM RTRW PULAU SUMATERA
13. PERDA PROVINSI LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 2019
TENTANG REVISI RTRW PROVINSI LAMPUNG 2009 S/D 2029
Pasal 3
Kebijakan dan Strateginya , meliputi:
• Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi
dan budaya ke seluruh wilayah provinsi
• Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta
mengurangi resiko bencana alam,
• Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budi daya sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan
• Meningkatkan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan daya
dukung lahan,
• Membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian
wilayah,
• Mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan, melalui
pengintegrasian kawasan fungsi khusus pertahanan dan keamanan
dengan kawasan sekitarnya.
Pasal 3
Untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan
kebijakan dan strategi,
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi Lampung (Pasal
2)
Terwujudnya Pembangunan Wilayah Yang Berwawasan Lingkungan Dan
Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Industri, Ketahanan Pangan Dan Pariwisata
Menuju Provinsi
Lampung Berjaya.
14. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id
Kawasan Industri Mengacu Kepada
Perda Provinsi Lampung No.12 Tahun 2019 tentang Revisi
RTRW Provinsi Lampung
a. Kawasan Industri Lampung
(KAIL) Lampung Selatan
b. Kawasan Industri
Tanggamus
k. Kawasan Industri
Bandar Lampung
i. Kawasan Industri
Katibung, Lampung Selatan
c. Kawasan Industri Way
Pisang, Lampung Selatan
d. Kawasan Industri Way
Kanan
f. Kawasan Industri
Mesuji
g. Kawasan Industri
Tulang Bawang Barat
h. Kawasan Industri
Tulang Bawang
j. Kawasan Industri
Tegineneng, Kab. Pesawaran
e. Kawasan Industri
Sulusuban, Lampung Tengah
Perda No.12 Tahun 2019 tentang Revisi RTRW Provinsi Lampung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
15. INDIKASI PERATURAN ZONASI KAWASAN PERUNTUKKAN INDUSTRI
Paragraf 12 Pasal 141 R :
Perencanaan dan pembangunan Kawasan industri harus memperhatikan aspek ekologis
Pada Kawasan industri diperkenankan adanya pemukiman penunjang kegiatan industri
Pada Kawasan industri diperkenankan adanya sarana dan prasarana penunjang
Pengembangan Kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur hijau (greenbelt) sebagai penyangga antar
fungsi Kawasan, dan sarana pengolahan limbah
Pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan arteri atau kolektor harus dilengkapi dengan
frontpage road untuk kelancaran aksesibilitas
Setiap kegiatan industri harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan
Setiap rencana pengembangan Kawasan industri harus dilengkapi dengan dokumen AMDAL
Setiap industri wajib berlokasi di Kawasan Peruntukkan Industri
16. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id
RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI
PROVINSI LAMPUNG 2016-2035
KI Mesuji + 4.000 Ha
KI Tulang Bawang ( + 200 Ha)
KI Tulang Bawang Barat ( + 1.800 Ha)
KI Way Kanan ( + 2.000 Ha)
KI Maritim Tanggamus + 3.470 Ha
KI Katibung + 5.000 Ha
KI Way Pisang + 3.460 Ha
Kawasan Industri Lampung (KAIL II) + 300 Ha
KI Lampung Tengah (Sulusuban) + 1000 Ha
Kebijakan Sektor Industri diarahkan pada Pengembangan 9 Kawasan Industri sebagaimana Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP)
Lampung 2016-2035 (Perda 13 tahun 2016)
Dari 15 Kabupaten/Kota, 12 Kabupaten/Kota telah menyusun Dokumen RPIK (sudah Perda dan sedang tahap evaluasi Pemprov Lampung)
17. PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DI PROVINSI LAMPUNG DALAM RPJMN 2020-2024
KAWASAN INDUSTRI KATIBUNG
Luas : + 3.000 ha
Lokasi :
Kecamatan
Katibung,
Lampung
Selatan
sebagai Kawasan Industri Energi
Terpadu yang akan dibangun melalui
skema KPBU
sebagai Kawasan Industri Berbasis Agro
Luas : + 3.460 ha
Lokasi : Register 1 Way Pisang
Dokumen Detil Masterplan dan FS Kawasan Industri
Way Pisang oleh Kemenperin 2021 (disepakati saat
Desk Musrenbangnas)
4 (Empat) Kawasan Industri di Provinsi Lampung masuk dalam RPJMN 2020-2024 sebagai Kawasan Industri Yang Dikembangkan 2020-2024
KAWASAN INDUSTRI WAY PISANG
KAWASAN PESAWARAN
Lokasi : Kecamatan Tegineneng
Luas : + 1200 Ha
• Jenis industri yang akan dikembangkan adalah Industri
Manufaktur
• Telah Disusun Masterplan KI Pesawaran dan,
Feasibility Study Kawasan Industri Pesawaran oleh
Kementrian Perindustrian.
KAWASAN INDUSTRI TANGGAMUS
Kawasan Industri Maritim
Luas Total Perencanaan :
Kawasan Industri : 3.470,36 Ha
Pengembangan Kota Baru : 2.372 Ha
18. KAWASAN INDUSTRI WAY PISANG
Kawasan Industri Berbasis Agro
Luas : + 3.460 ha
Lokasi : Register 1 Way Pisang
460 Ha (Tahap 1) telah mendapatkan
Persetujuan Prinsip Tukar Menukar Kawasan
Hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.Namun telah berakhir tahun
2021 ehingga tidak dapat diperpanjang
kembali.
Dokumen Detil Masterplan dan FS Kawasan
Industri Way Pisang oleh Kemenperin 2021
(disetujui saat Desk Musrenbangnas)
Aksesbilitas:
• Bandara Raden Intan II melalui
Kalianda
• Pelabuhan Bakauheni melalui Jalan
lintas Sumatera
• Jalan Lintas Tol Sumatera
Katersediaan Energi dan Listrik
• PLTU batu bara berlokasi di
Kabupaten Lampung Selatan (PLTU
Tarahan Unit 3 dan 4)
• Listrik
Jaringan distribusi listrik melalui
Kota Metro, Kota B. Lampung, dan
Kab. Lamsel
Kebutuhan Listrik KI Way
Pisang 192,68 MW
• Gas bumi
Brupa pengembangan jaringan
distribusi melalui Kota Metro,
B,Lamp, Kab. Lamtim dan Kab
Lamsel yang ditujukan untuk
melayani kebutuhan masyrkt dan
industri Kab/ Kota di Provinsi
EXIT TOL terdekat :
BAKAUHENI UTARA/Simpang Susun Bakauheni (5 Km)
KALIANDA/Simpang Susun Kalianda (15 Km)
19. KAWASAN INDUSTRI KATIBUNG
KAWASAN INDUSTRI KATIBUNG
• Kawasan Industri Energi Terpadu yang
akan dibangun melalui skema Kerja Sama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)
Luas : + 3.000 ha
Lokasi : Desa Tarahan, Kecamatan
Katibung, Lampung Selatan
Industri kimia dasar berbasis migas dan
petrokimia
Aksesbilitas:
Jalan Tol Trans Sumatera, connecting
Sumatera - Jawa
Pelabuhan umum Panjang, draft -12m
LWS
Pelabuhan Bakauheni melalui Jalan
lintas Sumatera
Air Bersih
• Fasilitas air bersih, diperoleh dari opsi
Way Sekampung / WayKatibung /
Desalinasi
Katersediaan Energi dan Listrik
• PLTU Tarahan kapasitas (2x100 MW)
sekitar 6 km dari lokasi KI Katibung.
• PLTU Sebalang (100 MW) yang
terletak berdampingan dengan KI
Katibung
Gas bumi
Fasilitas FSRU (dioperasikan oleh PGN
di perairan Labuhan Maringgai
20. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id
KI Pesawaran + 1200 Ha.
• Lokasi : Kecamatan Tegineneng Desa
Kotaagung, Desa Dusun Sugih Baru, Desa
Bumi Agung, desa Rejo Agung
• Luas penegmbangan : + 955 ha dari total
sebesar + 1200 Ha
• Core industri : Aneka Industri
• Telah disusun Masterplan dr Kementrian
Peridustrian tahun 2018
• Di sekitar lokasi KI dijumpai cukup banyak
permukimanan (Selatan dan ngerucut 955
ha
3. KAWASAN INDUSTRI PESAWARAN
Aksesbilitas
•Jalan Lintas Sumatera,
•Jalan Tol Trans Sumatera ruas
Terbanggi Besar Bakauheni
•Pelabuhan umum Panjang, draft
12m LWS
•Bandara Raden Intan
•Staisun KA Teginneng
Air
•Keberadaan Saluran Irigasi
Lokasi rencana KI terbelah oleh
saluran irigasi yang mengalir dari
selatan ke utara.
• Sumber Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN
dan Gardu Induk PLTD Tegineneg
• Pembangunan terminal tipe C
dan pembangunan terminal
barang di Kec. Tegineneg
• Disekitar lokasi rencana KI telah
ada beberapa kegiatan industri,
baik skala menengah maupun
skala kecil.
KI terbelah oleh Exit Tol Trans Sumatra. Exit Tol
menghubungkan Jalan Tol Trans Sumatra dengan Jalan Lintas
Sumatra
21. KAWASAN INDUSTRI MARITIM, TANGGAMUS
Aksesbilitas
Bandara
• Bandara Raden Inten II
• Bandara Pekon Serai
Pelabuhan
• Pelabuhan batu balai
Pekon Ketapang
• Pelabuhan Bakauhen
• Pelabuhan Panjang
i
Lokasi : Kec. Kota Agung Timur, dan Cukuh Balak
Pengembang : PT Pertamina
Lahan ±1.022 Ha ( ± 800 ha lahan pertamina di KI Tanggamus
Rencana Pengembangan : ± 3.470,36 Ha
Core Industri : Galangan Kapal
Energi
• PlLTA Way Semangka
• Pembangkit Listrik Pans Bumi Ulu
Belu
• Pembangkit Listrik panas Bumi
Rajabasa
• FSRU Labuahan Mrinngai
• Instalasi air bersih
22. PELABUHAN
KUALASTABAS
PELABUHAN NASIONAL
KOTA AGUNG
PELABUHAN REGIONAL MESUJI
PELABUHAN REGIONAL
KUALA TELADAS
PELABUHAN LOKAL
WAY SEPUTIH
PELABUHAN REGIONAL
KUALA PENET
PELABUHAN REGIONAL LABUHAN
MARINGGAI
PELABUHAN REGIONAL
SEKAMPUNG
PELABUHAN
INTERNASIONAL
PANJANG
PELABUHAN REGIONAL PULAU TABUAN
DAYA DUKUNG PELABUHAN
PELABUHAN BENGKUNAT
PELABUHAN BAKAUHENI
Pelabuhan Bakauheni
Dermaga Eksisting sebanyak 6
Dermaga
Rencana Pengembangan hingga 10
Dermaga
23. PEMBANGUNAN KELISTRIKAN
Kondisi kelistrikan di Provinsi Lampung :
Daya Mampu Pembangkit 828 MW
Beban puncak sebesar 1.097 MW (defisit sebesar 269
MW)
Saat ini belum ada kesesuaian harga jual antara PT. PLN
dengan Supreme Energy terkait energi panas bumi
Proyeksi Konsumsi Listrik Tahun 2025 sebesar
1.644 Kwh/Kapita dan meningkat lebih dari 3 kali
lipat pada tahun 2050
Percepatan pembangunan pembangkit listrik melalui :
PLTU memanfaatkan batu bara Bukit Asam dengan
potensi pembangkit 600 MW;
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di mana
Provinsi Lampung memiliki potensi sebesar 2.867 MWe
yang tersebar beberapa titik diantaranya Sekincau
Suoh, Gunung Rajabasa dan Ulu Belu. Untuk percepatan
pembangunan pembangkit, diperlukan
kebijakan kemudahan dalam berinvestasi dan proses
perizinan pada kawasan hutan, serta
komitmen PLN untuk membeli dengan harga yang
memadai.
24. Kasui
Kota Way (Curuk Gangsa)
1,62 MW
Banjit
Jukuh Batu (Curuk Putri Kembar)
1,29 MW
Banjit
Jukuh Batu (Curuk Putri Malu)
2,59 MW
Tanggamus
Way Semaka 2x 28 MW
Way Semong 2 x 9,8 MW
Lampung Barat
▪ Tembelang Sidodadi (Way Semaka)
3,056 MW
▪ Way Tenong – Fajar Bulan 6,344
MW
▪ Way Umpu
Basungan I 467 KW
Basungan II 4,498 MW
Basungan III 6,1 MW
▪ Way Basungan 2,07 MW
▪ Negeri Jaya (Sungai Way Lebuhan)
254 KW
▪ Bandar Agung (Way
Haru) 836 KW
▪ Gunung Terang Semarang Jaya
(PLTM Way Besai) 1,183 MW
▪ Argomulya (Way Giham) 6,9 MW
Lemong
Way Halami 2,74 MW
Way Melesom 3,2 MW
POTENSI TENAGA AIR
26. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KETIDAKSESUAIAN ( GAP ) ANTARA PERDA PROV. LAMPUNG NO.12 TAHUN 2019 DENGAN PERMEN
PERINDUSTRIAN NO.30 TAHUN 2020
27. No Kriteria Keterangan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
Pasal 6
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
Pasal 7
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi darat, sungai, laut, dan udara
Pasal 8
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
Pasal 9
5 Tempat pembuangan air limbah Pasal 10
6 Jaringan energi listrik Pasal 11
(Permen Perindustrian No. 30 Tahun 2020 tentang Kriteria Teknis Peruntukan Kawasan Perindustrian)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA TEKNIS KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
28. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI TANGGAMUS
Pelabuhan Nasional Kota Agung
TPA
PLTD
No Kriteria Keterangan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan
bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur
transportasi darat, sungai, laut, dan
udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Jalan Kolektor
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
Jalan Ruas Bandar Lampung –
Padang Cermion – Kota Agung
29. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI WAY PISANG
No Kriteria Keterangan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan
bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur
transportasi darat, sungai, laut,
dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Pelabuhan Bakauheni
Jalan Lintas Timur Sumatera
Gardu Induk
TPA
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
30. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI TEGINENENG, KAB. PESAWARAN
No Kriteria Keterangan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan
bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur
transportasi darat, sungai, laut, dan
udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Exit Tol Gunung Sugih
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Bendung Agroguruh
SPAM Regional
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
31. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI KATIBUNG, KAB. LAMPUNG SELATAN
No Kriteria Keterangan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan
bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur
transportasi darat, sungai, laut, dan
udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
**dalam Perda Prov. Lampung No.12 Tahun 2019 sudah ada titik lokasi Kawasan Industri (KI) Katibung tetapi belum ada deliniasi KI Katibung
Rencana Struktur Ruang
KI Katibung
Exit Tol Sidomulyo, Kab. Lamsel
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Tempat Pembuangan Akhir
PLTG
PLTU
Rencana Pola Ruang
KI Katibung
33. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI LAMPUNG (KAIL) LAMPUNG SELATAN
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Pelabuhan International Panjang
Exit Tol Lematang
Gardu Induk
Gardu Induk
TPA
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
34. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI MESUJI
Exit Tol Simpang Pematang
Jl. Lintas Sumatera (JAP)
Gardu Induk
PLTD
Pelabuhan Mesuji
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
35. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI SULUSUBAN, KAB. LAMPUNG TENGAH
Exit Tol Terbanggi Besar
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Gardu Induk
Bendung Tirta Gangga
Jaringan Transmisi Listrik &
Jaringan Infrastruktur Gas Bumi
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
36. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI WAY KANAN
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Rencana Jalan Strategis Provinsi
Jaringan Jalan Kereta Api (KA)
Jaringan Transmisi Listrik
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
37. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI TULANG BAWANG BARAT
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Jalan Strategis Provinsi
TPA
Jaringan Transmisi Listrik
Jaringan Transmisi Listrik
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
38. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI TULANG BAWANG
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Jalan Strategis Provinsi
Jaringan Transmisi Listrik
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
39. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Lampung
KRITERIA KAWASAN INDUSTRI BANDAR LAMPUNG
No Kriteria Keteran
gan
1 Kondisi Lahan
a. Daya dukung dan daya tampung
lahan
b. Tidak pada Kawasan rawan bencana
c. Topografi 15%
2 Status dan pola guna lahan
a. Tidak pada lahan adat
b. Tidak pada LP2B
c. Tidak pada Kawasan lindung
3 Aksesibilitas
- Mempertimbangkan jalur transportasi
darat, sungai, laut, dan udara
4 Sumber Air Baku
a. Air permukaan
b. PDAM
c. Olahan air limbah industri
5 Tempat pembuangan air limbah -
6 Jaringan energi listrik
Exit Tol Lematang
Pelabuhan Internasional Panjang
TPA
Jalan Lintas Sumatera (JAP)
Jaringan Transmisi Lampung
Gardu Induk
Rencana Struktur Ruang
Rencana Pola Ruang
40. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
PERGURUAN TINGGI Fakultas
Universitas Lampung Teknik, Pertanian, MIPA
Institut Teknologi Sumatera Teknik, Perencanaan Wilayah
Universitas Bandar Lampung Teknik, Ilmu Komputer
Universitas Saburai Teknik
Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Teknologi Informatika
Universitas Muhammadiyah Lampung Teknik
Universitas Tulang Bawang Teknik
Universitas Muhammadiyah Metro Teknik
KEBIJAKAN/PROGRAM :
▪ Pendidikan dan Pelatihan
Industri berbasis Kompetensi;
▪ LAMPUNG KOMPETEN (Sertifikasi
kompetensi);
▪ Pendidikan Vokasi Industri
Berbasis Kompetensi;
▪ Pemagangan Industri
PERGURUAN TINGGI YANG MENYIAPKAN SDM TEKNOLOGI DI PROVINSI LAMPUNG
41. RENCANA PEMBANGUNAN POLITEKNIK INDUSTRI AGRO
Basis Industri Lampung khususnya Kawasan Industri Way Pisang adalah Industri Agro. Dalam rangka
pemenuhan kebutuhan SDM Industri yang berbasis kompetensi pada saat ini dan yang akan datang,
menjadi prioritas kebijakan untuk pembangunan Politeknik Industri Agro di Provinsi Lampung.
Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan Lahan seluas minimal 10 Ha
di Kabupaten Pesawaran
.
Kebutuhan Kompetensi SDM Industri Agro, antara lain :
▪ PPIC/Production Planning and Inventory Control (Supervisor & Teknisi Operasional Produksi dan
Kualitas, Perencana/junior engineer pada Proses Produksi);
▪ Quality Control
▪ Perancang Tata Letak Fasiitas Pabrik
▪ Analisis Kelayakan Pabrik
▪ Perancang Sistem Kerja
▪ Manajemen Logistik
▪ Enterpreneur (Business Owner)
42. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id
INFRASTRUKTUR GAS INDUSTRI
Fasilitas Floating Storage and Regasification (RFSU) Lampung yang dikelola
oleh PT. PGN LNG Indonesia berada di Labuhan Maringgai Lampung Timur
yang memasok Jawa bagian barat dan Sumatera Bagian Selatan.
Infrastruktur pipa gas bumi saat ini terbentang hingga Tarahan, memasok
Industri dan Rumah Tangga
43. Jumlah Penduduk Provinsi Lampung berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 adalah sebanyak 9,01 Juta, yang terdiri
dari 4,6 juta penduduk Laki-laki dan 4,4 juta Perempuan.Apabila diamati sejak 1971-2020 maka selama 50 tahun ini
penduduk Lampung telah bertambah lebih dari tiga kali lipat Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi Lampung
tahun 2010-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 1,65 persen
KONDISI DEMOGRAFI
Laki-laki
Perempuan
45. SEGMEN
BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR
POSISI KAWASAN INDUSTRI WAY PISANG TERHADAP JALAN TOL TRANS SUMATERA
Simpang Susun
Kalianda
KI WAY
PISANG
EXIT TOL terdekat :
BAKAUHENI UTARA/Simpang Susun Bakauheni (5 Km)
KALIANDA/Simpang Susun Kalianda (15 Km)
46. LOKASI RDTR OSS 2020-2021
DIREKTORAT SINKRONISASI PEMANFAATAN RUANG
Kabupaten/Kota Lokasi RDTR Alternatif AOI Penanggung
Jawab
Pesawaran RDTR Sekitar Kawasan
Industri Pesawaran
a. Kawasan Industri Tegineneng
b. Kawasan Perkotaan Negeri Katon
c. Kawasan Potensi Ekonomi Gedong Tataan
Pedoman
Lampung Selatan Kawasan Industri
Bakauheni, Terminal
Agribisnis Sidomulyo,
Kawasan Industri Ketapang
(Sidomulyo)
a. Kawasan Industri Bakauheni (BHC)
b. Terminal Agribisnis Sidomulyo (KI Way
Pisang)
c. Kawasan Industri Ketapang (Sidomulyo)
Pedoman
Lampung Tengah Kawasan Industri di jalur
Lintas Pantai Timur atau
Kawasan Niaga Terpadu di
Kampung Bandar Jaya Kec.
Terbanggi Besar
a. Kawasan industri di jalur Lintas Pantai Timur
b. Kawasan Industri Sulusuban (Lampung
Industrial Techno Park)
c. Kawasan Perkotaan TERBAGUS (Terbanggi
Besar, Bandar jaya, dan Gunung Sugih)
Pedoman