SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG
Disusun Oleh :
Fatria Anggita (06081181520005)
Lorent Agustina Arissanti (06081181520004)
Putri Maya Sari (06081181520026)
Robiatul Bangka Wiyah (06081281520069)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2016
KOMBINASI
Kombinasi dari sekumpulan objek adalah banyaknya susunan objek-objek
tanpa memperhatikan urutan objek dari objek-objek tersebut ( π‘†π‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ:2014)..
οƒ˜ Kombinasi k objek dari n objek yang berbeda π‘˜ ≀ 𝑛, dirumuskan :
nCk =
𝑛!
π‘˜!( π‘›βˆ’π‘˜)!
nCk juga dapat ditulis sebagai (
𝑛
π‘˜
).
dimana n! (dibaca: n faktorial) = n Γ— (n-1) Γ— (n-2) Γ— ... Γ— 1 dan 0! = 1.
Untuk kombinasi, jika n = r, banyaknya kombinasi selalu 1.
Contoh soal :
Manuel Pelegrini membawa 16 pemain saat Manchester City melawan Liverpool di
Etihad Stadium. 11 orang diantaranya akan dipilih untuk bermain pada babak
pertama. jika kita tidak memperhatikan posisi pemain, berapakah banyaknya cara
yang dapat diambil oleh pelatih untuk memilih pemain?
Pembahasan:
Karena tidak mementingkan posisi pemain, maka kita gunakan rumus kombinasi:
nCk =
𝑛!
π‘˜!( π‘›βˆ’π‘˜)!
16C11 =
16!
11!(16βˆ’11)!
=
16Γ—15Γ—14Γ—13Γ—12Γ—11!
11!5!
=
524160
5 x 4 x 3 x 2 x 1
=
524160
120
= 4368
οƒ˜ Kombinasi k objek dari n objek yang terdiri dari sejumlah n1 objek q1 , sejumlah
n2 objek q2, …, dan sejumlah ne objek qe dengan n1 + n2 + …+ nk = n dan
beberapa objek sama, misalnya sejumlah m1 objek q1, sejumlah m2 objek q2, … ,
dan sejumlah me objek qe dengan m1 + m2 + …+ me = k dirumuskan :
n1Cm1 . n2Cm2 . … neCme atau (
𝑛1
π‘š1
) (
𝑛2
π‘š2
)… (
𝑛3
π‘š 𝑒
)
Contoh :
Dalam sebuah kotak berisi 5 buah bola merah, 3 bola putih, dan 2 bola biru.
Banyaknya cara untuk mengambil tiga bola terdiri dari 1 bola merah, 1 bola putih, 1
bola biru adalah ?
Penyelesaian :
5C1 . 3C1 .2C1 =
5!
1!(5βˆ’1)!
Γ—
3!
1!(3βˆ’1)!
Γ—
2!
1!(2βˆ’1)!
= 5 Γ— 3 Γ— 2
= 30
PERMUTASI
Permutasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu
himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian anggota himpunan dan memberi
arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014).
Dengan demikian permutasi dapat diakatakan bahwa permutasi adalah suatu susunan
yang dibentuk dari keseluruhan atau sebagian kumpulan objek
( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga 𝐴𝐡 β‰  𝐡𝐴.
Permutasi k unsur dari n unsur π‘˜ ≀ 𝑛 adalah semua urutan yang berbeda yang
mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda.
οƒ˜ Banyak permutasi k unsur dari n unsur yang berbeda dirumuskan:
nPk =
𝑛!
( π‘›βˆ’π‘˜)!
Dimana n! (dibaca: n faktorial) = n Γ— (n-1) Γ— (n-2) Γ— ... Γ— 1 dan 0! = 1.
jika n = r, rumus untuk nPr = n!.
Contoh soal:
Dari himpunan huruf-huruf {a,b,c}, permutasi-permutasi dengan ukuran 2 (ambil 2
elemen dari himpunan tersebut) adalah {a,b}, {b,a}, {a,c}, {c,a}, {b,c}, dan {c,b}.
Perhatikan bahwa urutan dari elemen-elemen itu adalah penting, dengan kata lain
{a,b} adalah berbeda dengan {b,a}. Banyaknya permutasi adalah ?
Penyelesian :
3P2 =
3!
(3 βˆ’ 2)!
=
3Γ—2Γ—1
1!
=
6
1
= 6
Contoh soal:
Berapa banyaknya cara untuk mengatur 5 buku yang berbeda di atas rak buku?
Penyelesaian :
Diketahui: n = 5 dan r = 5.
Jadi, 5P5 =
5!
(5βˆ’5)!
=
5!
0!
=
5Γ—4Γ—3Γ—2Γ—1
1
= 120
οƒ˜ Beberapa Jenis Permutasi:
1. Permutasi atas seluruh objek
 Secara umum sejumlah n benda yang berbeda akan memberikan
susunan sebanyak jumlah objek faktorial (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014).
Dengan demikian dapat dirumuskan dengan:
𝑛 𝑃𝑛=
𝑛!
( 𝑛!βˆ’π‘›!)= 𝑛!
2. Permutasi atas sebagian dari seluruh objek
 Bila seluruh objek n yang berbeda dipermutasikan sebagian r objek,
pemilihan sebagian objek tersebut akan memberikan susunan sebagai
alternatif sebanyak permutasi n faktorial dari seluruh objek dibagi
sebanyak sisa permutasi dari sisa banyaknya objek yang tidak terpilih,
yaitu ( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ) π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘™ ( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Permutasi atas
sebagian objek dari seluruh objek dapat dinyatakan dengan rumus:
𝑛 𝑃
𝑛=
𝑛!
( π‘›βˆ’π‘Ÿ)!
3. Permutasi dari objek dengan pemulihan
 Suatu pemutasi sebanyak r objek dengan pengulangan, artinya objek
dapat digunakan beberapa kali ( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Dapat
dinyatakan dengan rumus berikut:
𝑃𝑛 βˆ’ π‘Ÿ= 𝑛 π‘Ÿ
4. Permutasi atas sebagian objek dari seluruh objek yang tidak dapat dibedakan
 Jika terdapat suatu kelompok n objek yang terdiri atas 𝑛1, 𝑛2, … , 𝑛 π‘Ÿ
permutasi dari kelompok n objek tersebut bisa dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014):
( 𝑛1, 𝑛2, … . , 𝑛 π‘Ÿ) = (
𝑛!
𝑛1!. 𝑛2!!… . 𝑛 π‘Ÿ!
)
5. Permutasi siklis
 Permutasi siklis adalah banyaknya permutasi untuk n objek atau
elemen yang berbeda dalam suatu lingkaran, atau suatu permutasi
yang dibuat dengan menyusun anggota-anggota suatu himpunan
secara melingkar (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014).. Permutasi siklis dapat
dirumuskan :
π‘ƒπ‘›βˆ’1 = ( 𝑛 βˆ’ 1)!
Contoh :
Dalam suatu rapat yang diikuti 5 orang peserta akan ditempatkan pada kursi yang
mengelilingi sebuah meja bundar. Banyak susunan yang terjadi jika 2 orang
selalu duduk berdampingan adalah ?
Penyelesaian :
Dua orang saling berdampingan, sehingga pasangan ini dapat kita anggap satu.
Sehingga terdapat 4 objek yang akan di susun secara siklis.
Maka, nPsiklis= (n-1)!
4Psiklis= (4-1)!
= 3!
= 3.2.1
= 6 cara
Karena berdampingan maka ada 2 cara sehingga : 2 Γ— 6 = 12 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
PELUANG
οƒ˜ Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu
percobaan disebut ruang sampel. n(S) = banyak anggota ruang sampel. (Aksin,
Miyanto, & Astuti, 2015) Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel
atau sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.
(Aksin, Miyanto, & Astuti, 2015)
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-
masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua
angka, tentukan S, P (kejadian)!
Penyelesaian :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
οƒ˜ Pengertian Peluang Suatu Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing
berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang
merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan
rumus : 𝑃( 𝐴) =
π‘˜
𝑛
.
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian
muncul bilangan genap!
Penyelesaian :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
𝑃( 𝐴) =
𝑛( 𝐴)
𝑛( 𝑆)
=
3
6
=
1
2
οƒ˜ Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P
(A), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya
mata dadu 1?
Penyelesaian :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga : 𝑃(𝐴) =
𝑛( 𝐴)
𝑛( 𝑆)
=
1
6
Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah
𝑛 Γ— 𝑃( 𝐴) = 720 Γ—
1
6
= 120
οƒ˜ Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Misalkan S adalah ruang sampel dengan n(S) = n.A adalah kejadian pada
ruang sampel S, dengan n(A) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai
n(Ac) = n – k. Sehingga :
𝑃( 𝐴 𝑐) =
𝑛 βˆ’ π‘˜
𝑛
= 1 βˆ’
π‘˜
𝑛
= 1 βˆ’ 𝑃(𝐴)
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak
terjadi adalah (1 – P(A)).
οƒ˜ Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian yang disebut saling lepas (mutually xclusive) atau saling
asing (disjoint) jika irisan kejadian tersebut merupakan himpunan kosong.
Misalkan E1 dan E2 adalah dua kejadian pada percobaan yang sama :
𝑃( 𝐸1 βˆͺ 𝐸2) = 𝑃( 𝐸1) + 𝑃( 𝐸2) βˆ’ 𝑃(𝐸1 ∩ 𝐸2)
Peluang dua kejadian E1 dan E2 saling lepas adalah :
𝑃( 𝐸1 βˆͺ 𝐸2) = 𝑃( 𝐸1) + 𝑃( 𝐸2)
Contoh :
Pada percobaan pelemparan dadu satu kali,
A : kejadian muncul mata dadu ganjil = (1,3,5), n=3
B : kejadian muncul mata dadu genap = (2,4,6), n=3
Kejadian muncul mata dadu ganjil atau genap adalah 𝐴 βˆͺ 𝐡 = (1,2,3,4,5,6), 𝑛( 𝐴 βˆͺ
𝐡) = 6
Kejadian Muncul mata dadu ganjil dan genap adalah 𝐴 ∩ 𝐡 = ( ), 𝑛( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0
Jadi, 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) =
3
6
=
3
6
= 1
οƒ˜ Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas
Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan saling bebas
apabila kejadian A tidak memengaruhi peluang terjadinya kejadian B (Sulasmono,
2009). Apabila A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas maka peluang
terjadinya kejadian A dan B adalah sebagai berikut :
Dua kejadian A dan B saling bebas jika dan hanya jika :
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐡)
Contoh soal:
Peluang A untuk hidup 20 tahun lagi adalah 0,75 sedangan peluang B untuk hidup 20
tahun lagi adalah 0,82. Peluang A dan B untuk hidup 20 tahun lagi adalah ?
Penyelesaian :
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐡)
= (0,75)Γ— (0,82)
= 0,615
Contoh soal:
Sebuah mata uang dan sebuah dadu dilempar undi sekali. Peluang munculnya angka
pada mata uangdan bilangan ganjil pada dadu adalah ?
Penyelesaian :
Peluang Angka pada mata uang 𝑃( 𝐴) =
1
2
Peluang bilangan ganjil pada dadu 𝑃( 𝐺) =
3
6
Dua kejadian tersebut saling bebas maka
𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐺)
=
1
2
Γ—
3
6
=
1
4
οƒ˜ Peluang Kejadian Bersyarat
Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan tidak saling
bebas (saling bersyarat) jika kejadian A memengaruhi peluang kejadian B. Peluang
kejadian bersyarat dirumuskan sebagai berikut :
𝑃( 𝐴 ∣ 𝐡 ) =
𝑛( 𝐴 ∩ 𝐡)
𝑛( 𝐡)
↔P( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐡) Γ— 𝑃( 𝐡 ∣ 𝐴 )
Contoh soal :
Sebuah kartu diambil dari delapan kartu identik yang dinomori 1,2,3, … , 8. Peluang
kartu terambil bernomor prima jika diketahui kartu yang terambil bernomor ganjil .
Penyelesaian :
Misal : A1 : Kejadian terambil kartu bernomor prima = (2,3,5,7), n(A1) = 4
A2 : Kejadian terambil kartu bernomor ganjil = (1,3,5,7), n(A2) = 4
Maka, 𝐴1 ∩ 𝐴2 = (3,5,7); 𝑛( 𝐴1 ∩ 𝐴2) = 3
𝑃( 𝐴1 ∣∣ 𝐴2 ) =
𝑛( 𝐴1∩𝐴2)
𝑛( 𝐴2)
=
3
4
Daftar Pustaka
Aksin, N., Miyanto, & Astuti, A. Y. (2015). Detik-Detik Ujian Nasional Matematika
Tahun Pelajaran 2014/2015. Klaten: Intan Pariwara.
https://www.idomaths.com/id/permutasi_kombinasi.php
http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/Penjelasan-Perbedaan-Permutasi-
dan-Kombinasi-Matematika-Contoh-Soal-dan-Pembahasan-Lengkap.html
Sulasmono, B. (2009). Contekan Rumus Matematika. Jakarta: Hikmah.
Sundaryono.(2014).Teori dan Aplikasi dalam Statistik.Yogyakarta:Andi.

More Related Content

What's hot

Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
Β 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
Β 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
Β 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuWindy Septhyan
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
Β 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Sherly Oktaviani
Β 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
Β 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangAna Sugiyarti
Β 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
Β 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanNia Matus
Β 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
Β 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
Β 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERRepository Ipb
Β 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03KuliahKita
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
Β 

What's hot (20)

Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Β 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Β 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Β 
Ragam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-bakuRagam dan-simpangan-baku
Ragam dan-simpangan-baku
Β 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Β 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)
Β 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Β 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Β 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Β 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Β 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Β 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
Β 
Nilai harapan
Nilai harapanNilai harapan
Nilai harapan
Β 
Koset
KosetKoset
Koset
Β 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
Β 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
Β 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Β 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Β 

Viewers also liked

Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)fatria anggita
Β 
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)fatria anggita
Β 
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)fatria anggita
Β 
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)fatria anggita
Β 
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)fatria anggita
Β 
Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)fatria anggita
Β 

Viewers also liked (7)

Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)Bab 1 (pengertian statistik)
Bab 1 (pengertian statistik)
Β 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
Β 
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Β 
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)
Bab 5 (ukuran letak dan penyebaran)
Β 
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)
Bab 3 (distribusi frekuensi dan aplikasi data penelitian)
Β 
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)
Bab 2 (penyajian data dan aplikasi pada data penelitian)
Β 
Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)Bab 4 (ukuran pemusatan)
Bab 4 (ukuran pemusatan)
Β 

Similar to Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang

Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)reno sutriono
Β 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangprofkhafifa
Β 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas tumbuhsehat
Β 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
Β 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 51234567890pgri
Β 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
Β 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptxnaililfiza2
Β 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluangikhsanguntur
Β 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_StatistikaAhmadTeguh
Β 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Az'End Love
Β 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialMuhammad Arif
Β 
Peluang (zahrotul jannah)
Peluang (zahrotul jannah)Peluang (zahrotul jannah)
Peluang (zahrotul jannah)MathFour
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisJujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
Β 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikRifai Syaban
Β 

Similar to Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang (20)

Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Pertemuan 9 (kombinasi, permutasi, peluang)
Β 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluang
Β 
Probabilitas
Probabilitas Probabilitas
Probabilitas
Β 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
Β 
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Β 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
Β 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
Β 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Β 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
Β 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
Β 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
Β 
Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2Pengantar statistika slide 2
Pengantar statistika slide 2
Β 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
Β 
Distribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang BinomialDistribusi Peluang Binomial
Distribusi Peluang Binomial
Β 
Peluang (zahrotul jannah)
Peluang (zahrotul jannah)Peluang (zahrotul jannah)
Peluang (zahrotul jannah)
Β 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Β 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
Β 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
Β 
Peluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorikPeluang dan kombinatorik
Peluang dan kombinatorik
Β 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
Β 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Β 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Β 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Β 

Bab 7. kombinasi,permutasi dan peluang

  • 1. KOMBINASI, PERMUTASI DAN PELUANG Disusun Oleh : Fatria Anggita (06081181520005) Lorent Agustina Arissanti (06081181520004) Putri Maya Sari (06081181520026) Robiatul Bangka Wiyah (06081281520069) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 2016
  • 2. KOMBINASI Kombinasi dari sekumpulan objek adalah banyaknya susunan objek-objek tanpa memperhatikan urutan objek dari objek-objek tersebut ( π‘†π‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ:2014).. οƒ˜ Kombinasi k objek dari n objek yang berbeda π‘˜ ≀ 𝑛, dirumuskan : nCk = 𝑛! π‘˜!( π‘›βˆ’π‘˜)! nCk juga dapat ditulis sebagai ( 𝑛 π‘˜ ). dimana n! (dibaca: n faktorial) = n Γ— (n-1) Γ— (n-2) Γ— ... Γ— 1 dan 0! = 1. Untuk kombinasi, jika n = r, banyaknya kombinasi selalu 1. Contoh soal : Manuel Pelegrini membawa 16 pemain saat Manchester City melawan Liverpool di Etihad Stadium. 11 orang diantaranya akan dipilih untuk bermain pada babak pertama. jika kita tidak memperhatikan posisi pemain, berapakah banyaknya cara yang dapat diambil oleh pelatih untuk memilih pemain? Pembahasan: Karena tidak mementingkan posisi pemain, maka kita gunakan rumus kombinasi: nCk = 𝑛! π‘˜!( π‘›βˆ’π‘˜)! 16C11 = 16! 11!(16βˆ’11)! = 16Γ—15Γ—14Γ—13Γ—12Γ—11! 11!5! = 524160 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 524160 120 = 4368
  • 3. οƒ˜ Kombinasi k objek dari n objek yang terdiri dari sejumlah n1 objek q1 , sejumlah n2 objek q2, …, dan sejumlah ne objek qe dengan n1 + n2 + …+ nk = n dan beberapa objek sama, misalnya sejumlah m1 objek q1, sejumlah m2 objek q2, … , dan sejumlah me objek qe dengan m1 + m2 + …+ me = k dirumuskan : n1Cm1 . n2Cm2 . … neCme atau ( 𝑛1 π‘š1 ) ( 𝑛2 π‘š2 )… ( 𝑛3 π‘š 𝑒 ) Contoh : Dalam sebuah kotak berisi 5 buah bola merah, 3 bola putih, dan 2 bola biru. Banyaknya cara untuk mengambil tiga bola terdiri dari 1 bola merah, 1 bola putih, 1 bola biru adalah ? Penyelesaian : 5C1 . 3C1 .2C1 = 5! 1!(5βˆ’1)! Γ— 3! 1!(3βˆ’1)! Γ— 2! 1!(2βˆ’1)! = 5 Γ— 3 Γ— 2 = 30 PERMUTASI Permutasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-anggota suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian anggota himpunan dan memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing susunan tersebut (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Dengan demikian permutasi dapat diakatakan bahwa permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk dari keseluruhan atau sebagian kumpulan objek ( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga 𝐴𝐡 β‰  𝐡𝐴. Permutasi k unsur dari n unsur π‘˜ ≀ 𝑛 adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda.
  • 4. οƒ˜ Banyak permutasi k unsur dari n unsur yang berbeda dirumuskan: nPk = 𝑛! ( π‘›βˆ’π‘˜)! Dimana n! (dibaca: n faktorial) = n Γ— (n-1) Γ— (n-2) Γ— ... Γ— 1 dan 0! = 1. jika n = r, rumus untuk nPr = n!. Contoh soal: Dari himpunan huruf-huruf {a,b,c}, permutasi-permutasi dengan ukuran 2 (ambil 2 elemen dari himpunan tersebut) adalah {a,b}, {b,a}, {a,c}, {c,a}, {b,c}, dan {c,b}. Perhatikan bahwa urutan dari elemen-elemen itu adalah penting, dengan kata lain {a,b} adalah berbeda dengan {b,a}. Banyaknya permutasi adalah ? Penyelesian : 3P2 = 3! (3 βˆ’ 2)! = 3Γ—2Γ—1 1! = 6 1 = 6 Contoh soal: Berapa banyaknya cara untuk mengatur 5 buku yang berbeda di atas rak buku? Penyelesaian : Diketahui: n = 5 dan r = 5. Jadi, 5P5 = 5! (5βˆ’5)! = 5! 0! = 5Γ—4Γ—3Γ—2Γ—1 1 = 120
  • 5. οƒ˜ Beberapa Jenis Permutasi: 1. Permutasi atas seluruh objek  Secara umum sejumlah n benda yang berbeda akan memberikan susunan sebanyak jumlah objek faktorial (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Dengan demikian dapat dirumuskan dengan: 𝑛 𝑃𝑛= 𝑛! ( 𝑛!βˆ’π‘›!)= 𝑛! 2. Permutasi atas sebagian dari seluruh objek  Bila seluruh objek n yang berbeda dipermutasikan sebagian r objek, pemilihan sebagian objek tersebut akan memberikan susunan sebagai alternatif sebanyak permutasi n faktorial dari seluruh objek dibagi sebanyak sisa permutasi dari sisa banyaknya objek yang tidak terpilih, yaitu ( 𝑛 βˆ’ π‘Ÿ) π‘“π‘Žπ‘˜π‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘™ ( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Permutasi atas sebagian objek dari seluruh objek dapat dinyatakan dengan rumus: 𝑛 𝑃 𝑛= 𝑛! ( π‘›βˆ’π‘Ÿ)! 3. Permutasi dari objek dengan pemulihan  Suatu pemutasi sebanyak r objek dengan pengulangan, artinya objek dapat digunakan beberapa kali ( π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014). Dapat dinyatakan dengan rumus berikut: 𝑃𝑛 βˆ’ π‘Ÿ= 𝑛 π‘Ÿ 4. Permutasi atas sebagian objek dari seluruh objek yang tidak dapat dibedakan  Jika terdapat suatu kelompok n objek yang terdiri atas 𝑛1, 𝑛2, … , 𝑛 π‘Ÿ permutasi dari kelompok n objek tersebut bisa dinyatakan dengan rumus sebagai berikut (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014): ( 𝑛1, 𝑛2, … . , 𝑛 π‘Ÿ) = ( 𝑛! 𝑛1!. 𝑛2!!… . 𝑛 π‘Ÿ! )
  • 6. 5. Permutasi siklis  Permutasi siklis adalah banyaknya permutasi untuk n objek atau elemen yang berbeda dalam suatu lingkaran, atau suatu permutasi yang dibuat dengan menyusun anggota-anggota suatu himpunan secara melingkar (π‘†π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘¦π‘œπ‘›π‘œ: 2014).. Permutasi siklis dapat dirumuskan : π‘ƒπ‘›βˆ’1 = ( 𝑛 βˆ’ 1)! Contoh : Dalam suatu rapat yang diikuti 5 orang peserta akan ditempatkan pada kursi yang mengelilingi sebuah meja bundar. Banyak susunan yang terjadi jika 2 orang selalu duduk berdampingan adalah ? Penyelesaian : Dua orang saling berdampingan, sehingga pasangan ini dapat kita anggap satu. Sehingga terdapat 4 objek yang akan di susun secara siklis. Maka, nPsiklis= (n-1)! 4Psiklis= (4-1)! = 3! = 3.2.1 = 6 cara Karena berdampingan maka ada 2 cara sehingga : 2 Γ— 6 = 12 π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž PELUANG οƒ˜ Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu percobaan disebut ruang sampel. n(S) = banyak anggota ruang sampel. (Aksin, Miyanto, & Astuti, 2015) Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel atau sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S. (Aksin, Miyanto, & Astuti, 2015)
  • 7. Contoh: Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing- masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)! Penyelesaian : S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG} P = {AAG, AGA, GAA} οƒ˜ Pengertian Peluang Suatu Kejadian Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus : 𝑃( 𝐴) = π‘˜ 𝑛 . Contoh : Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap! Penyelesaian : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6 Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka: A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3 𝑃( 𝐴) = 𝑛( 𝐴) 𝑛( 𝑆) = 3 6 = 1 2
  • 8. οƒ˜ Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P (A), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ). Contoh : Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Penyelesaian : Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6. Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka: A = { 1 } dan n ( A ) sehingga : 𝑃(𝐴) = 𝑛( 𝐴) 𝑛( 𝑆) = 1 6 Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah 𝑛 Γ— 𝑃( 𝐴) = 720 Γ— 1 6 = 120 οƒ˜ Peluang Komplemen Suatu Kejadian Misalkan S adalah ruang sampel dengan n(S) = n.A adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n(A) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n(Ac) = n – k. Sehingga : 𝑃( 𝐴 𝑐) = 𝑛 βˆ’ π‘˜ 𝑛 = 1 βˆ’ π‘˜ 𝑛 = 1 βˆ’ 𝑃(𝐴) Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P(A)). οƒ˜ Peluang Gabungan Dua Kejadian yang Saling Lepas Dua kejadian yang disebut saling lepas (mutually xclusive) atau saling asing (disjoint) jika irisan kejadian tersebut merupakan himpunan kosong.
  • 9. Misalkan E1 dan E2 adalah dua kejadian pada percobaan yang sama : 𝑃( 𝐸1 βˆͺ 𝐸2) = 𝑃( 𝐸1) + 𝑃( 𝐸2) βˆ’ 𝑃(𝐸1 ∩ 𝐸2) Peluang dua kejadian E1 dan E2 saling lepas adalah : 𝑃( 𝐸1 βˆͺ 𝐸2) = 𝑃( 𝐸1) + 𝑃( 𝐸2) Contoh : Pada percobaan pelemparan dadu satu kali, A : kejadian muncul mata dadu ganjil = (1,3,5), n=3 B : kejadian muncul mata dadu genap = (2,4,6), n=3 Kejadian muncul mata dadu ganjil atau genap adalah 𝐴 βˆͺ 𝐡 = (1,2,3,4,5,6), 𝑛( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 6 Kejadian Muncul mata dadu ganjil dan genap adalah 𝐴 ∩ 𝐡 = ( ), 𝑛( 𝐴 ∩ 𝐡) = 0 Jadi, 𝑃( 𝐴 βˆͺ 𝐡) = 3 6 = 3 6 = 1 οƒ˜ Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan saling bebas apabila kejadian A tidak memengaruhi peluang terjadinya kejadian B (Sulasmono, 2009). Apabila A dan B adalah dua kejadian yang saling bebas maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah sebagai berikut : Dua kejadian A dan B saling bebas jika dan hanya jika : 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐡)
  • 10. Contoh soal: Peluang A untuk hidup 20 tahun lagi adalah 0,75 sedangan peluang B untuk hidup 20 tahun lagi adalah 0,82. Peluang A dan B untuk hidup 20 tahun lagi adalah ? Penyelesaian : 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐡) = (0,75)Γ— (0,82) = 0,615 Contoh soal: Sebuah mata uang dan sebuah dadu dilempar undi sekali. Peluang munculnya angka pada mata uangdan bilangan ganjil pada dadu adalah ? Penyelesaian : Peluang Angka pada mata uang 𝑃( 𝐴) = 1 2 Peluang bilangan ganjil pada dadu 𝑃( 𝐺) = 3 6 Dua kejadian tersebut saling bebas maka 𝑃( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐴) Γ— 𝑃( 𝐺) = 1 2 Γ— 3 6 = 1 4
  • 11. οƒ˜ Peluang Kejadian Bersyarat Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan tidak saling bebas (saling bersyarat) jika kejadian A memengaruhi peluang kejadian B. Peluang kejadian bersyarat dirumuskan sebagai berikut : 𝑃( 𝐴 ∣ 𝐡 ) = 𝑛( 𝐴 ∩ 𝐡) 𝑛( 𝐡) ↔P( 𝐴 ∩ 𝐡) = 𝑃( 𝐡) Γ— 𝑃( 𝐡 ∣ 𝐴 ) Contoh soal : Sebuah kartu diambil dari delapan kartu identik yang dinomori 1,2,3, … , 8. Peluang kartu terambil bernomor prima jika diketahui kartu yang terambil bernomor ganjil . Penyelesaian : Misal : A1 : Kejadian terambil kartu bernomor prima = (2,3,5,7), n(A1) = 4 A2 : Kejadian terambil kartu bernomor ganjil = (1,3,5,7), n(A2) = 4 Maka, 𝐴1 ∩ 𝐴2 = (3,5,7); 𝑛( 𝐴1 ∩ 𝐴2) = 3 𝑃( 𝐴1 ∣∣ 𝐴2 ) = 𝑛( 𝐴1∩𝐴2) 𝑛( 𝐴2) = 3 4
  • 12. Daftar Pustaka Aksin, N., Miyanto, & Astuti, A. Y. (2015). Detik-Detik Ujian Nasional Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015. Klaten: Intan Pariwara. https://www.idomaths.com/id/permutasi_kombinasi.php http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/Penjelasan-Perbedaan-Permutasi- dan-Kombinasi-Matematika-Contoh-Soal-dan-Pembahasan-Lengkap.html Sulasmono, B. (2009). Contekan Rumus Matematika. Jakarta: Hikmah. Sundaryono.(2014).Teori dan Aplikasi dalam Statistik.Yogyakarta:Andi.