Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
Jika kita melempar satu koin uang logam, kemungkinan hasilnya adalah Angka atau Gambar ditulis { A, G } yang dsebut ruang sampel (S), jadi
S = { A, G } dan n( S ) = 2
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
Jika kita melempar satu koin uang logam, kemungkinan hasilnya adalah Angka atau Gambar ditulis { A, G } yang dsebut ruang sampel (S), jadi
S = { A, G } dan n( S ) = 2
3. Kompetensi Dasar
Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret
aritmetika dan geometri
Menggunakan notasi sigma dalam deret dan induksi
matematik dalam pembuktian
Merancang model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan deret
Menyelesaikan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan deret dan penafsirannya.
4. POLA BILANGAN BARISAN, DERET, DAN
NOTASI SIGMA
Pola Bilangan dan Barisan
Deret
Notasi Sigma
5. Pola bilangan sering kali dapat divisualisasikan
dengan menggunakan kumpulan benda-benda
(diwakili dengan lambang noktah •)
Pola Bilangan
7. Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang
memiliki pola atau aturan tertentu antara satu
bilangan dengan bilangan berikutnya.
Jika bilangan pertama u₁ , bilangan kedua u₂ ,
bilangan ketiga u₃ , dan bilangan ke n adalah un ,
maka barisan bilangan itu dituliskan sebagai
u₁ , u₂ , u₃ , . . . uk . . . . un
Barisan Bilangan
8. POLA BILANGAN BARISAN, DERET, DAN
NOTASI SIGMA
Pola Bilangan dan Barisan
Deret
Notasi Sigma
9. Misalkan u₁ , u₂ , u₃ , . . . un merupakan suku-suku
suatu barisan. Jumlah beruntun dari suku-suku
barisan itu dinamakan sebagai deret dan
dituliskan sebagai
u₁ + u₂ + u₃ + . . . + un
un juga dapat disebut sebagai suku penjumlahan
yang ke-n. jika n merupakan bilangan asli
berhingga maka deret itu dinamakan sebagai
deret berhingga
Deret
10. POLA BILANGAN BARISAN, DERET, DAN
NOTASI SIGMA
Pola Bilangan dan Barisan
Deret
Notasi Sigma
11. Notasi Sigma
Suatu deret u₁ + u₂ + u₃ + . . . + ui + . . . + un
dapat ditulis dengan menggunakan notasi
sigma sebagai
15. Suatu barisan u₁ , u₂ , u₃ , . . . un disebut barisan
aritmetika jika untuk sebarang nilai n berlaku
hubungan :
dengan b adalah suatu tetapan ( konstanta )
yang tidak tergantung pada n.
Definisi
16. Misalkan suatu barisan aritmetika dengan
suku pertama a dan beda b. Rumus umum
suku ke-n dari barisan aritmetika itu
ditentukan oleh
Rumus umum suku ke-n
17. Misalkan suatu barisan aritmetika dengan banyak
suku ganjil ( 2k – 1 ), dengan k bilangan asli lebih
dari dua. Suku tengah barisan aritmetika itu adalah
suku ke-k atau uk dan rumus suku tengah uk
ditentukan oleh hubungan :
Rumus suku tengah
19. Sisipan pada Barisan
Aritmetika
Misalkan diantara dua bilanan real x dan y (dengan x ≠ y) akan
disisipkan sebanyak k buah bilangan(k ϵ bilangan asli ).
Nilai beda barisan aritmatika
dengan x dan y ϵ bilangan real (x ≠ y ) dan k ϵ bilangan asli
22. Jika u₁ , u₂ , u₃ , . . . un merupakan suku-suku
barisan aritmetika, maka u₁ + u₂ + u₃ + . . . + un
dinamakan sebagai deret aritmetika.
Definisi
23. Jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika u₁ +
u₂ + u₃ + . . . + Un₋₁ ditentukan dengan
menggunakan hubungan
Dengan n = banyak suku , a = suku pertama , dan
Un = suku ke-n
Rumus jumlah n suku
pertama
27. Suatu barisan u₁ , u₂ , u₃ , . . . um disebut
barisan geometri jika untuk sebarang nilai
n ϵ bilangan asli kurang dari m berlaku
hubungan :
dengan r adalah suatu tetapan (konstanta) yang
tidak tergantung pada n.
Definisi
28. Misalkan suatu barisan geometri dengan
suku pertama a dan rasio r. rumus umum
suku ke-n dari barisan geometri itu
ditentukan oleh
Rumus umum suku ke-n
29. Suatu barisan geometri dengan banyak
suku adalah ganjil ( 2k – 1 ), dengan k ϵ
bilangan asli lebih dari dua. Suku tengah
barisan geometri itu adalah suku ke-k
atau uk dan rumus suku tengah uk
ditentukan oleh hubungan
Rumus suku tengah
31. Sisipan pada Barisan Geometri
Diantara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan
sehingga bilangan-bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan membentuk barisan geometri. Nilai rasio barisan geometri
yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan
Untuk k genap Untuk k ganjil
34. Jika u₁ , u₂ , u₃ , . . . un merupakan barisan
geometri , maka u₁ + u₂ + u₃ + . . . + un
dinamakan sebagai deret geometri.
Definisi
35. Jumlah n suku pertama deret geometri
u₁ + u₂ + u₃ + . . . + un₋₂ + un₋₁ + . . . un
ditentukan dengan menggunakan
hubungan
dengan n = banyaknya suku, a = suku
pertama, dan r = rasio
Rumus jumlah n suku pertama
36. Deret Geometri Tak Hingga
1. Mempunyai limit jumlah atau konvergen ,
jika dan hanya | r | < 1.
limit jumlah itu ditentukan oleh
2. Tidak mempunyai limit jumlah atau
divergen, jika dan hanya jika | r | > 1
Deret geometri tak hingga a + ar + ar² + .
. . + arⁿ⁻¹ + . . .dikatakan
39. Algoritma
Langkah 1
Tunjukkan bahwa rumus S(n) benar untuk n = 1
Langkah 2
Tunjukkan bahwa jika rumus S(n) benar untuk
n = k, maka rumus S(n) juga benar untuk nilai
n = k + 1