Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut membahas tentang grup siklik, termasuk definisi, contoh, teorema, dan latihan soalnya. Grup siklik dijelaskan sebagai grup yang dibangun oleh satu generator, dan subgrup siklik adalah subgrup yang dibangun oleh satu unsur. Beberapa contoh grup siklik dan subgrup siklik diberikan beserta buktinya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya grup simetri dan grup siklik.
2. Grup simetri adalah grup dari semua permutasi dari himpunan unsur, sedangkan grup siklik adalah grup yang dibangkitkan oleh satu elemen yang disebut generator.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi, contoh, dan teorema-teorema terkait grup simetri dan grup siklik.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya subgrup normal dan grup faktor.
2. Subgrup normal didefinisikan sebagai subgrup H dimana untuk setiap g dalam G dan h dalam H, g-1hg masuk dalam H.
3. Grup faktor G/H didefinisikan sebagai himpunan koset G terhadap H dengan operasi (g1H)*(g2H)= (g1g2)H.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang interval dan desimal. Terdapat empat jenis interval terbatas yaitu interval terbuka, tertutup, setengah terbuka/tertutup, dan panjang interval. Ada lima jenis interval tak terbatas. Interval bersarang adalah barisan interval dimana setiap interval mengandung interval sebelumnya.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang grup siklik, termasuk definisi, contoh, teorema, dan latihan soalnya. Grup siklik dijelaskan sebagai grup yang dibangun oleh satu generator, dan subgrup siklik adalah subgrup yang dibangun oleh satu unsur. Beberapa contoh grup siklik dan subgrup siklik diberikan beserta buktinya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya grup simetri dan grup siklik.
2. Grup simetri adalah grup dari semua permutasi dari himpunan unsur, sedangkan grup siklik adalah grup yang dibangkitkan oleh satu elemen yang disebut generator.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi, contoh, dan teorema-teorema terkait grup simetri dan grup siklik.
Modul ini membahas persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan Diophantine linier dapat diselesaikan dengan cara biasa, reduksi, dan kongruensi. Metode penyelesaian persamaan Diophantine non linier meliputi triple Pythagoras dan bilangan jumlah kuadrat. [/ringkuman]
Fungsi dua variabel atau lebih merupakan pemetaan dari domain dua variabel atau lebih ke kodomain. Grafik fungsi dua variabel ditampilkan pada tiga sumbu koordinat. Level kurva merupakan proyeksi kurva pada bidang dua variabel bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yaitu bilangan yang berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat dioperasikan dengan penjumlahan dan perkalian. Bilangan kompleks dapat juga direpresentasikan dalam bentuk kutub (polar) yaitu (r, theta).
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang struktur aljabar khususnya subgrup normal dan grup faktor.
2. Subgrup normal didefinisikan sebagai subgrup H dimana untuk setiap g dalam G dan h dalam H, g-1hg masuk dalam H.
3. Grup faktor G/H didefinisikan sebagai himpunan koset G terhadap H dengan operasi (g1H)*(g2H)= (g1g2)H.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang interval dan desimal. Terdapat empat jenis interval terbatas yaitu interval terbuka, tertutup, setengah terbuka/tertutup, dan panjang interval. Ada lima jenis interval tak terbatas. Interval bersarang adalah barisan interval dimana setiap interval mengandung interval sebelumnya.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
3. Ring yang memuat pembagi nol dibedakan
dengan 2 macam yaitu :
Ring tanpa pembagi nol (0)
∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅, 𝑎 ≠ 𝑧 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ≠ 𝑧 𝑎. 𝑏 ≠ 𝑧 𝑑𝑎𝑛 𝑏. 𝑎 ≠ 𝑧
∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅, 𝑎 = 𝑧 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 = 𝑧 𝑎. 𝑏 = 𝑧
Ring pembagi nol (0) (modulo)
𝑎 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0 𝑎. 𝑏 = 0
3. RING TANPA PEMBAGI NOL
4. Contoh Ring Tanpa Pembagi Nol
- Himpunan ring bilangan bulat yang
memenuhi syarat 1
- Himpunan ring bilangan genap dan
ganjil yang memenuhi syarat 2
Contoh Ring pembagi nol
- Himpunan K {penjumlahan dan
perkalian bilangan mod 6}
5. syarat-syarat dari Integral Domain
adalah
sebagai berikut :
a. (R, + , ∙) merupakan ring komutatif
b. (R, + , ∙) memiliki elemen kesatuan
c. (R, + , ∙) tidak mempunyai elemen
pembagi nol (tanpa pembagi nol)
6. M =
𝒂 𝟎
𝟎 𝒂
𝒂 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒂𝒍} terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian matriks adalah gelanggang. Buktikan ring ini suatu integral
domain.
Penyelesaian :
Misalkan 𝒂 ∈ 𝑴 𝒅𝒂𝒏 𝒃 ∈ 𝑴
𝒂 =
𝒂 𝟎
𝟎 𝒂
𝒅𝒂𝒏 𝒃 =
𝒃 𝟎
𝟎 𝒃
maka jelas 𝒂 ≠ 𝟎 𝒅𝒂𝒏 𝒃 ≠ 𝟎
𝒂. 𝒃 =
𝒂 𝟎
𝟎 𝒂
.
𝒃 𝟎
𝟎 𝒃
=
𝒂𝒃 𝟎
𝟎 𝒂𝒃
≠
𝟎 𝟎
𝟎 𝟎
Maka jelaslah matriks M tidak memuat elemen pembagi nol sejati
sehingga matriks M merupakan ring integral domain.
7. Tunjukkan (𝒁𝟒,×) bukan integral domain
Tabel Cayley
x 0 1 2 3
0 0 1 2 3
1 0 1 2 3
2 0 2 0 2
3 0 3 2 1
𝟐 × 𝟐 = 𝟎
Sehingga 2 pembagi nol
sejati maka ring (𝒁𝟒,×)
bukan ring integral
domain