SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Kewajiban
Hukum
Elmiyati L. M. 200221100162
Naila Tsawaba 200221100163
Afifah Yuliyanti 200221100164
Siti Aisyah 200221100165
Auditing and Assurance Services, Arens, Alvin A. et al,
16th edition chapter 5
Lingkungan yang
dihadapi oleh
praktek akuntan
publik
Lingkungan Hukum yang Berubah
Menurut common law, para profesional audit
bertanggung jawab untuk memenuhi apa yang telah
dinyatakan dalam kontrak dengan klien
Apabila auditor gagal memberikan jasa atau tidak
cermat dalam pelaksanaannya, mereka secara
hukum bertanggung jawab kepada klien atas
kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak, dan dalam
situasi tertentu, kepada pihak selain klien mereka
Auditor umumnya berutang tugas “kehati-hatian” kepada pihak ketiga yang merupakan
bagian dari kelompok terbatas orang-orang “diperkirakan” kepercayaannya oleh auditor.
Selain kewajiban hukum umum, dalam hal ini auditor dapat dimintai pertanggungjawaban
kepada pihak ketiga berdasarkan undang-undang.
Undang-undang Securities Act 1933, Securities Exchange Act tahun 1934, dan
Sarbanes-Oxley Act berisi ketentuan yang menjadi dasar tindakan hukum terhadap
auditor.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, auditor bahkan
telah dimintai pertanggungjawaban atas tindak pidana.
Hukuman pidana terhadap seorang auditor dapat terjadi
ketika penggugat membuktikan bahwa auditor bermaksud
untuk menipu atau merugikan orang lain.
Profesi melakukan berbagai upaya untuk membahas kewajiban hukum akuntan
publik, jumlah tuntutan dan besar ganti-rugi bagi para penuntut tetap tinggi,
termasuk tuntutan yang melibatkan pihak ketiga menurut common law maupun
UU sekuritas federal. Faktor-faktor berikut merupakan penyebab utamanya:
 Kesadaran para pemakai laporan keuangan yang semakin meningkat akan
tanggung jawab akuntan publik
 Kesadaran yang meningkat dipihak Securities & Exchange Comission (SEC)
mengenai tanggung jawabnya melindungi kepentingan para investor
 Kerumitan fungsi-fungsi auditing dan akuntansi yang disebabkan oleh
meningkatnya ukuran bisnis, globalisasi bisnis, dan kerumitan operasi bisnis
serta transaksi keuangan
 Kecenderungan masyarakat untuk menerima tuntutan dari pihak yang dirugikan
terhadap siapa saja yang dapat memberikan kompensasi tanpa melihat siapa
yang salah
 Resesi global dan masa ekonomi yang sulit mengakibatkan kegagalan bisnis,
yang memicu stakeholder atau pemangku kepentingan menuntut restitusi dari
pihak lain, termasuk auditor eksternal
 Keputusan pengadilan menyangkut ganti rugi yang besar pada beberapa kasus
melawan akuntan publik telah mendorong para pengacara untuk memberikan
pelayanan hukum atas dasar fee kontinjen.
 Banyak akuntan publik lebih memilih menyelesaikan masalah hukum diluar
pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas yang
merugikan
 Kesulitan yang dihadapi hakim dan juri dalam memahami serta
menginterpretasikan masalah teknis akuntansi dan auditing
Kegagalan bisnis,
kesalahan audit dan
risiko audit bisa
menyebabkan tuntutan
Kegagalan Bisnis, Kesalahan Audit dan Risiko Audit
Kegagalan Bisnis → terjadi ketika usaha tersebut tidak dapat mengembalikan
pinjaman atau tidak dapat memenuhi harapan para pemegang saham karena
keadaan ekonomi atau keadaan usaha tersebut.
Kesalahan Audit → terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang
salah karena tidak memenuhi syarat yang tercantum pada General Accepted
Auditing Standard (GAAS).
Risiko Audit → memperlihatkan risiko yg dihadapi auditor yg menyatakan
bahwa laporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yg
tidak bermutu sudah diterbitkan, tetapi pada kenyataannya laporan tsb
ternyata tidak benar dan tingkat materialitasnya tinggi.
Konsep Hukum yang Menyebabkan
“Kewajiban”
Konsep kehati-hatian
(Prudent person
concept)
Kurangnya hak
komunikasi istimewa
(Lack of privileged
communication)
Kewajiban atas
tindakan orang lain
Auditor bukan penjamin
laporan keuangan
Perusahaan (perjanjian
tertulis)
Tidak
merahasiakan
informasi pada
pengadilan
Partner
bertanggung jawab
atas tindakan
orang
kepercayaannya
Empat Sumber Kewajiban Hukum
Kewajiban
terhadap klien
01 02
03 04
Kewajiban terhadap
pihak ketiga menurut
common law
Kewajiban perdata
menurut Hukum
Sekuritas Federal
Kewajiban kriminal
Kewajiban terhadap Klien
Tanggung jawab auditor kepada klien dengan adanya klaim:
 Kesalahan menyelesaikan kontrak karena tidak sesuai dg tanggal yang
disepakati
 Pembatalan proses audit yg tidak bertanggungjawab
 Kegagalan menemukan kecurangan (pencurian aset perusahaan)
 Melanggar syarat audit yang kerahasiaannya harus dijaga
Pembelaan auditor terhadap klien
 Tidak adanya kewajiban melaksanakan jasa pelayanan
 Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja
 Kelalaian kontribusi
 Ketiadaan hubungan timbal balik
Kewajiban thd Pihak Ketiga menurut
Common Law
 Sebuah KAP mungkin berkewajiban kepada pihak jika terjadi pada pihak
penggugat karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan.
 Pembelaan auditor terhadap tuntutan pihak ketiga:
 Tidak adanya kelalaian dlm penyelesaian pekerjaan (lebih disukai)
 Kelalaian kontribusi (tidak berlaku)
 Ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya hubungan antara pemakai
laporan dengan laporan keuangan)
 Keterbatasan tugas
Kewajiban Perdata menurut Hk.
Sekuritas Federal
 Securities Act tahun 1933 (Hukum sekuritas)
 Securities Exchange Act of 1934 (Perubahan Hukum Sekuritas – tahun 1934)
 Pasal 10b-5 dari Securities Exchange Act of 1934
 Auditor Defenses – 1934 Act (Pembelaan Auditor – 1934)
 Sanksi SEC
 Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act
 Foreign Corrupt Practices Act tahun 1977
Kewajiban Kriminal
→ Cara terakhir para Akuntan Publik dianggap bertanggungjawab
→ Memaksa praktisi untuk sangat peduli dan menggunakan itikad baik
dalam kegiatannya.
 Mengesahkan lap. keuangan yang berisi pengungkapan yg tidak
memadai
 Menipu orang lain dengan sadar
 Terlibat dalam laporan keuangan yang palsu
Ketentuan hukum yang menimbulkan
kewajiban para akuntan publik
Kelalaian dan penipuan
(negligence and fraud):
Kelalaian biasa (ordinary
negligence) – kurang sungguh -
sungguh kurang profesional
Kelalaian kotor (gross
negligence) – kurang
teliti/ceroboh
Penipuan konstruktif
(constructive fraud) –
kelalaian luar biasa/ektrim
walaupun bukan untuk tujuan
menipu
Kesalahan karena kelalaian (tort
action for negligence/Fraud) –
kegagalan salah satu pihak untuk
memenuhi kewajiban, shg
merugikan pihak lain
Ketentuan hukum yang menimbulkan
kewajiban para akuntan publik
Hukum kontrak
(Contract Law):
Pelanggaran kontrak (Breach of
Contract) – kegagalan KAP
menyampaikan SPT klien pada tanggal yang
telah ditetapkan dalam kontrak
Kepentingan pihak ke tiga (Third-
party beneficiary) – pinjaman cukup
besar, bank mensyaratkan untuk dilakukan
audit atas penggunaannya
Ketentuan hukum yang menimbulkan
kewajiban para akuntan publik
Syarat-syarat Lain:
Hukum adat
(Common Law)
Kewajiban bersama dan
beberapa kewajiban (Joint
and several Liability)
Hukum berdasarkan UU
(Statutory Law)
Kewajiban yang terpisah
dan proposional (Separate
and proportionate Liability)
Tanggapan Profesi terhadap
Kewajiban Hukum
Cara mengurangi risiko terkena sanksi hukum:
 Mencari perlindungan dalam proses pengadilan
 Meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai
dengan lebih baik
 Mendidik pemakai tentang batas audit
Melindungi setiap Akuntan Publik thd
Kewajiban Hukum
Langkah untuk meringankan kewajibannya:
 Hanya berurusan dg klien yang memiliki integritas
 Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi
mereka dengan pantas
 Mengikuti standar profesi
 Mempertahankan independensi
 Memahami usaha klien
 Melaksanakan audit yang bermutu
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
Indra Yu
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
Mubarok Syahrul
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Adelina Yusyak
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Seh Wahyu Lestari
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
xyrces
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
mas ijup
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
Rose Meea
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Jiantari Marthen
 

What's hot (20)

10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Bab 1 - Tinjauan Menyeluruh SIA (Romney & Steibart)
Bab 1 - Tinjauan Menyeluruh SIA (Romney & Steibart)Bab 1 - Tinjauan Menyeluruh SIA (Romney & Steibart)
Bab 1 - Tinjauan Menyeluruh SIA (Romney & Steibart)
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Etika profesional audit
Etika profesional   auditEtika profesional   audit
Etika profesional audit
 
Sia
SiaSia
Sia
 
Bab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian AuditingBab 1 Pengertian Auditing
Bab 1 Pengertian Auditing
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
akuntansi Forensik.ppt
akuntansi Forensik.pptakuntansi Forensik.ppt
akuntansi Forensik.ppt
 
7 atribut internal auditor
7 atribut internal auditor7 atribut internal auditor
7 atribut internal auditor
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
Kel. 2
Kel. 2Kel. 2
Kel. 2
 

Similar to Kel. 5 Audit_Kewajiban Hukum.pptx

Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
QamarulHuda6
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesi
apep_jafar
 
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika ProfesiPrinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
rizkyrich
 
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL... IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
Oktaviola Rifanda
 
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptxPROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
FifiAyudia
 

Similar to Kel. 5 Audit_Kewajiban Hukum.pptx (20)

Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
 
Kel 1.pptx
Kel 1.pptxKel 1.pptx
Kel 1.pptx
 
Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675Legal l iability naufal faruq_2106753675
Legal l iability naufal faruq_2106753675
 
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumtugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
 
Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegag...
Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegag...Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegag...
Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegag...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi ForensikPengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
Pengantar Akuntansi Forensik dan Lingkup Akuntansi Forensik
 
6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan6 etika profesi akuntan
6 etika profesi akuntan
 
Professionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityProfessionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal Liability
 
Prinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesiPrinsip dasar etika profesi
Prinsip dasar etika profesi
 
advokatur.pptx
advokatur.pptxadvokatur.pptx
advokatur.pptx
 
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
 
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen3. perlindungan hukum terhadap konsumen
3. perlindungan hukum terhadap konsumen
 
LEGAL AUDIT.pptx
LEGAL AUDIT.pptxLEGAL AUDIT.pptx
LEGAL AUDIT.pptx
 
Ts102809112 1
Ts102809112 1Ts102809112 1
Ts102809112 1
 
Prinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika ProfesiPrinsip Dasar Etika Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
 
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL... IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
IESBA CODE OF ETHICS FOR PROFESSIONAL ACCOUNTANTS (POWERPOINT TRANSLATE) KEL...
 
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptxPROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Kel. 5 Audit_Kewajiban Hukum.pptx

  • 1. Kewajiban Hukum Elmiyati L. M. 200221100162 Naila Tsawaba 200221100163 Afifah Yuliyanti 200221100164 Siti Aisyah 200221100165 Auditing and Assurance Services, Arens, Alvin A. et al, 16th edition chapter 5
  • 3. Lingkungan Hukum yang Berubah Menurut common law, para profesional audit bertanggung jawab untuk memenuhi apa yang telah dinyatakan dalam kontrak dengan klien Apabila auditor gagal memberikan jasa atau tidak cermat dalam pelaksanaannya, mereka secara hukum bertanggung jawab kepada klien atas kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak, dan dalam situasi tertentu, kepada pihak selain klien mereka
  • 4. Auditor umumnya berutang tugas “kehati-hatian” kepada pihak ketiga yang merupakan bagian dari kelompok terbatas orang-orang “diperkirakan” kepercayaannya oleh auditor. Selain kewajiban hukum umum, dalam hal ini auditor dapat dimintai pertanggungjawaban kepada pihak ketiga berdasarkan undang-undang. Undang-undang Securities Act 1933, Securities Exchange Act tahun 1934, dan Sarbanes-Oxley Act berisi ketentuan yang menjadi dasar tindakan hukum terhadap auditor.
  • 5. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, auditor bahkan telah dimintai pertanggungjawaban atas tindak pidana. Hukuman pidana terhadap seorang auditor dapat terjadi ketika penggugat membuktikan bahwa auditor bermaksud untuk menipu atau merugikan orang lain.
  • 6. Profesi melakukan berbagai upaya untuk membahas kewajiban hukum akuntan publik, jumlah tuntutan dan besar ganti-rugi bagi para penuntut tetap tinggi, termasuk tuntutan yang melibatkan pihak ketiga menurut common law maupun UU sekuritas federal. Faktor-faktor berikut merupakan penyebab utamanya:  Kesadaran para pemakai laporan keuangan yang semakin meningkat akan tanggung jawab akuntan publik  Kesadaran yang meningkat dipihak Securities & Exchange Comission (SEC) mengenai tanggung jawabnya melindungi kepentingan para investor  Kerumitan fungsi-fungsi auditing dan akuntansi yang disebabkan oleh meningkatnya ukuran bisnis, globalisasi bisnis, dan kerumitan operasi bisnis serta transaksi keuangan
  • 7.  Kecenderungan masyarakat untuk menerima tuntutan dari pihak yang dirugikan terhadap siapa saja yang dapat memberikan kompensasi tanpa melihat siapa yang salah  Resesi global dan masa ekonomi yang sulit mengakibatkan kegagalan bisnis, yang memicu stakeholder atau pemangku kepentingan menuntut restitusi dari pihak lain, termasuk auditor eksternal  Keputusan pengadilan menyangkut ganti rugi yang besar pada beberapa kasus melawan akuntan publik telah mendorong para pengacara untuk memberikan pelayanan hukum atas dasar fee kontinjen.  Banyak akuntan publik lebih memilih menyelesaikan masalah hukum diluar pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas yang merugikan  Kesulitan yang dihadapi hakim dan juri dalam memahami serta menginterpretasikan masalah teknis akuntansi dan auditing
  • 8. Kegagalan bisnis, kesalahan audit dan risiko audit bisa menyebabkan tuntutan
  • 9. Kegagalan Bisnis, Kesalahan Audit dan Risiko Audit Kegagalan Bisnis → terjadi ketika usaha tersebut tidak dapat mengembalikan pinjaman atau tidak dapat memenuhi harapan para pemegang saham karena keadaan ekonomi atau keadaan usaha tersebut. Kesalahan Audit → terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena tidak memenuhi syarat yang tercantum pada General Accepted Auditing Standard (GAAS). Risiko Audit → memperlihatkan risiko yg dihadapi auditor yg menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yg tidak bermutu sudah diterbitkan, tetapi pada kenyataannya laporan tsb ternyata tidak benar dan tingkat materialitasnya tinggi.
  • 10. Konsep Hukum yang Menyebabkan “Kewajiban” Konsep kehati-hatian (Prudent person concept) Kurangnya hak komunikasi istimewa (Lack of privileged communication) Kewajiban atas tindakan orang lain Auditor bukan penjamin laporan keuangan Perusahaan (perjanjian tertulis) Tidak merahasiakan informasi pada pengadilan Partner bertanggung jawab atas tindakan orang kepercayaannya
  • 11. Empat Sumber Kewajiban Hukum Kewajiban terhadap klien 01 02 03 04 Kewajiban terhadap pihak ketiga menurut common law Kewajiban perdata menurut Hukum Sekuritas Federal Kewajiban kriminal
  • 12. Kewajiban terhadap Klien Tanggung jawab auditor kepada klien dengan adanya klaim:  Kesalahan menyelesaikan kontrak karena tidak sesuai dg tanggal yang disepakati  Pembatalan proses audit yg tidak bertanggungjawab  Kegagalan menemukan kecurangan (pencurian aset perusahaan)  Melanggar syarat audit yang kerahasiaannya harus dijaga Pembelaan auditor terhadap klien  Tidak adanya kewajiban melaksanakan jasa pelayanan  Tidak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja  Kelalaian kontribusi  Ketiadaan hubungan timbal balik
  • 13. Kewajiban thd Pihak Ketiga menurut Common Law  Sebuah KAP mungkin berkewajiban kepada pihak jika terjadi pada pihak penggugat karena mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan.  Pembelaan auditor terhadap tuntutan pihak ketiga:  Tidak adanya kelalaian dlm penyelesaian pekerjaan (lebih disukai)  Kelalaian kontribusi (tidak berlaku)  Ketiadaan hubungan timbal balik (tidak adanya hubungan antara pemakai laporan dengan laporan keuangan)  Keterbatasan tugas
  • 14. Kewajiban Perdata menurut Hk. Sekuritas Federal  Securities Act tahun 1933 (Hukum sekuritas)  Securities Exchange Act of 1934 (Perubahan Hukum Sekuritas – tahun 1934)  Pasal 10b-5 dari Securities Exchange Act of 1934  Auditor Defenses – 1934 Act (Pembelaan Auditor – 1934)  Sanksi SEC  Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act  Foreign Corrupt Practices Act tahun 1977
  • 15. Kewajiban Kriminal → Cara terakhir para Akuntan Publik dianggap bertanggungjawab → Memaksa praktisi untuk sangat peduli dan menggunakan itikad baik dalam kegiatannya.  Mengesahkan lap. keuangan yang berisi pengungkapan yg tidak memadai  Menipu orang lain dengan sadar  Terlibat dalam laporan keuangan yang palsu
  • 16. Ketentuan hukum yang menimbulkan kewajiban para akuntan publik Kelalaian dan penipuan (negligence and fraud): Kelalaian biasa (ordinary negligence) – kurang sungguh - sungguh kurang profesional Kelalaian kotor (gross negligence) – kurang teliti/ceroboh Penipuan konstruktif (constructive fraud) – kelalaian luar biasa/ektrim walaupun bukan untuk tujuan menipu Kesalahan karena kelalaian (tort action for negligence/Fraud) – kegagalan salah satu pihak untuk memenuhi kewajiban, shg merugikan pihak lain
  • 17. Ketentuan hukum yang menimbulkan kewajiban para akuntan publik Hukum kontrak (Contract Law): Pelanggaran kontrak (Breach of Contract) – kegagalan KAP menyampaikan SPT klien pada tanggal yang telah ditetapkan dalam kontrak Kepentingan pihak ke tiga (Third- party beneficiary) – pinjaman cukup besar, bank mensyaratkan untuk dilakukan audit atas penggunaannya
  • 18. Ketentuan hukum yang menimbulkan kewajiban para akuntan publik Syarat-syarat Lain: Hukum adat (Common Law) Kewajiban bersama dan beberapa kewajiban (Joint and several Liability) Hukum berdasarkan UU (Statutory Law) Kewajiban yang terpisah dan proposional (Separate and proportionate Liability)
  • 19. Tanggapan Profesi terhadap Kewajiban Hukum Cara mengurangi risiko terkena sanksi hukum:  Mencari perlindungan dalam proses pengadilan  Meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai dengan lebih baik  Mendidik pemakai tentang batas audit
  • 20. Melindungi setiap Akuntan Publik thd Kewajiban Hukum Langkah untuk meringankan kewajibannya:  Hanya berurusan dg klien yang memiliki integritas  Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi mereka dengan pantas  Mengikuti standar profesi  Mempertahankan independensi  Memahami usaha klien  Melaksanakan audit yang bermutu