Standar akuntansi Indonesia terdiri dari tiga kelompok: standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Kode etik akuntan Indonesia berisi delapan bab yang menjadi pedoman bagi anggota untuk bekerja secara bertanggung jawab dan objektif. Terdapat perubahan pada struktur organisasi dan isi kode etik.
1. Bab 2
STANDAR PROFESIONAL AKUNTANSI
PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN
INDONESIA
2. Standar akunting yang telah
ditentukan dan disahkan oleh ikatan
akuntan Indonesia terdiri dari sepuluh
yang dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok besar, yaitu :
3. • 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai
auditor
• 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan
penugasan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor
• 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya,auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.
A. Standar Umum
4. • 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus di supervisi dengan semestinya
• 2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendaliaan
intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat dan lingkup pengujiaan yang akan
dilakukan
• 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan
konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
B. Standar pekerjaan
lapangan
5. • 1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• 2. Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya
prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya
dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya
• 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
• 4. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
C. Standar pelaporan
6. • Standar umum
• Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan dan
mutu pekerjaan, dan berbeda dengan standar yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan laporan dan pelaporan auditor, standar pribadi
atau standar umum ini berlaku sama dalam bidang pelaksanaan pekerjaan
lapangan dan pelaporan auditor.
• Standar pekerjaan lapangan
• Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan
akuntan dilapangan (audit field work), mulai dari perencanaan audit dan
supervisi, pemahaman dan evaluasi pengendaliaan intern, pengumpulan
bukti-bukti audit melalui compliance test, substantive test,
analytical,review,sampai selesainya audit field work.
• Standar pelaporan
• Standar pelaporan yang terdiri dari empat standar merupakan pedoman
bagi auditor indenpenden dalam menyusun laporan auditnya.
2.3 Penjelasan masing-masing
standar akunting
7. • Kode etik akuntan Indonesia
adalah pedoman bagi para anggota
ikatan akuntan indonesia untuk
bertugas secara bertanggung
jawab dan objektif.
2.4 Kode Etik Akuntan
Indonesia
8. • Saat ini kode etik akuntan Indonesia terdidri atas 8 bab (11 pasal) dan 6
pernyataan etika profesi pernyataan tersebut adalah :
• 1. Pernyataan etika profesi no 1 tentang integritas, objektif dan
indenpendensi
• 2. Pernyataan etika profesi no 2 tentang kecakapan profesional
• 3. Pernyataan etika profesi no 3 tentang pengungkapan informasi rahasia
klien
• 4. Pernyataan etika profesi no 4 tentang iklan bagi kantor akuntan publik
• 5. Pernyataan etika profesi no 5 tentang komunikasi antar akuntan publik
• 6. pernyataan etika profesi no 6 tentang perpindahan staf/ partner dari
satu kantor akuntan ke kantor akuntan lain.
Pernyataan Etika Profesi
9. • Komite kode etik tidak ada bagi di
struktur organisasi IAI
• Kerangka kode etik IAI meliputi
• Prinsip etika
• Aturan etika
• Interpretasi aturan etika
Beberapa perubahan mengenai
kode etik antara lain :
10. Prinsip etika mengikat anggota IAI dan merupakan produk
kongres.
Aturan etika mengikat kepada anggota kompartemen dan
merupakan produk rapat anggota kompartemen, aturan etika
tidak boleh bertantangan dengan prinsip etika.
Interpretasi aturan etika merupakan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh kompartemen
setelah memperhatikan tanggapan dari anggota dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi
lingkup dan penerapannya.
Pernyataan etika profesi yang berlaku saat ini dipakai sebagai
Interpretasi dan atau aturan etika sampai dikeluarkannya
aturan dan Interpretasi baru untuk menggantikannya.
11. Prinsip etika profesi, yang merupakan landasan perilaku
etika profesional terdiri dari 8 prinsip yaitu :
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan umum (publik)
3. Integrasi
4. Objektifitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis