SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN
PUBLIK DAN LAPORAN AUDIT
Kelompok 1 (AKS 5 B)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
ADJI
SULAIMAN
(0502162058)
CITRA HIDAYAH
(0502161039)
FITRI LESTARI
(0502161050)
MAHALITA NUR
QALBY
(0502162149)
A. HAK DAN KEWAJIBAN AKUNTAN
PUBLIK
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang
Akuntan Publik diatur antara lain tentang hak, kewajiban dan
larangan kepada akuntan publik.
1. Hak Akuntan Publik.
ī‚› Dalam pasal 24, antara lain ditegaskan bahwa : Akuntan Publik
berhak untuk :
ī‚› Memperoleh imbalan jasa;
ī‚› Memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan
jasa sesuai dengan SPAP; dan
ī‚› Memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan pemberian jasa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
2. Kewajiban Akuntan Publik.
ī‚› Akuntan Publik wajib: berhimpun dalam Asosiasi Profesi
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bagi Akuntan
Publik yang menjadi pemimpin KAP atau pemimpin cabang
KAP wajib berdomisili sesuai dengan domisili KAP atau
cabang.
ī‚› KAP dimaksud; mendirikan atau menjadi Rekan pada KAP dalam
jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak izin Akuntan
Publik yang bersangkutan diterbitkan atau sejak mengundurkan diri
dari suatu KAP; melaporkan secara tertulis kepada Menteri dalam
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak: menjadi Rekan
pada KAP; mengundurkan diri dari KAP; atau merangkap jabatan
yang tidak dilarang dalam Undang-Undang ini; menjaga kompetensi
melalui pelatihan professional berkelanjutan; dan berperilaku baik,
jujur, bertanggung jawab, dan mempunyai integritas yang tinggi.
3. Tanggungjawab Akuntan Publik
ī‚› Dalam Pasal 26 UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan
Publik, antara lain diatur tentang tanggungjawab akuntan
publik, yaitu : Akuntan Publik bertanggung jawab atas
jasa yang diberikan.
ī‚› Selanjutnya, dalam Pasal 27 UU No.5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik, antara lain diatur : KAP atau
cabang KAP wajib: mempunyai paling sedikit 2 (dua)
orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang
akuntansi; mempunyai kantor atau tempat untuk
menjalankan usaha; memiliki dan menjalankan sistem
pengendalian mutu; dan memasang nama lengkap kantor
pada bagian depan kantor.
4. Larangan Terhadap Akuntan Publik.
Dalam UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, antara lain diatur juga
mengenai Larangan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. Di dalam Pasal 30,
ditentukan, bahwa : Akuntan Publik dilarang:
ī‚› memiliki atau menjadi Rekan pada lebih dari 1 (satu) KAP;
ī‚› merangkap sebagai: pejabat negara; pimpinan atau pegawai pada lembaga
pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk dengan
peraturan perundang-undangan; atau jabatan lain yang mengakibatkan benturan
kepentingan;
ī‚› memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (3) melalui
KAP yang sedang dikenai sanksi administratif berupa pembekuan izin;
ī‚› memberikan jasa selain jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat
(3) melalui KAP;
ī‚› melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja dan/atau dokumen lain yang
berkaitan dengan pemberian jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) tidak
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya;
ī‚› menerima imbalan jasa bersyarat;
ī‚› menerima atau memberikan komisi; atau melakukan manipulasi, membantu
melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang
diberikan.
B. JENIS PELANGGARAN DALAM
AUDIT
Tanggungjawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul
suatu kelalaian atau akuntan publik tersangkut (kecurangan) fraud.
Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi :
ī‚› Ordinary negligensi ( yaitu kesalahan ringan, manusiawi, tidak
disengaja) ini merupakan pelanggaran ringan.
ī‚› Gross negligensi (yaitu kesalahan agak berat, harusnya tidak
terjadi jika auditor menerapkan due profesional care).
ī‚› Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan publik terlibat
secara angsung atau tidak langsung membantu dalam fraud yang
dilakukan manajemen).
ī‚› Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan publik secara sadar
terlibat bersama manajemen daam melakukan fraud).
C. KASUS FRAUD
“Fraud adalah tindakan
curang, yang dilakukan sedemikian
rupa, sehingga menguntungkan diri
sendiri / kelompok atau merugikan
pihak lain (perorangan, perusahaan
atau institusi).”
Jenis fraud berdasarkan pelaku dikelompokkan
menjadi:
ī‚› Employee fraud (kecurangan pegawai), adalah
kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu
organisasi kerja.
ī‚› Management fraud (kecurangan manajemen), adalah
kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen
dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi
keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan
untuk mencurangi pemegang kepentingan
(stakeholders) yang terkait organisasinya.
Jenis fraud berdasarkan tindakan dikelompokkan
menjadi:
ī‚› Penyelewengan terhadap aset (misappropriation of assets),
adalah penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja utk
kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh
pegawai (employee). Contohnya, penggelapan kas
perusahaan, penggunaan fasilitas untuk kepentingan
pribadi.
ī‚› Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial
reporting), adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan
pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu
para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh
manajemen. Contohnya, overstating asset, understating
liabilities.
D. LAPORAN AUDITOR
Laporan audit adalah hasil akhir dari proses audit.
Lapaoran audit adalah hal yang sangat penting dalam
penugasan audit dan assurance karena
mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Dalam
laporan audit, seorang auditor akan memberikan
kesimpulan dari pendapatnya, dan hasil dari laporan
ini yang diandalkan dari para pemakai laporan
keuangan untuk membuat suatu keputusan. Sehingga
auditor bertanggungjawab atas hasil laporan auditnya
JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR
Dalam standar profesional akuntan publik yang di
terbitkan oleh Ikatan Akuntan Indoesia (IAI) pendapat
auditor dibagi kedalam lima kategori yaitu:
ī‚› Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
ī‚› Pendapat wajar dengan bahsa penjelasan (unqualified
opinionwith language disclousure).
ī‚› Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion).
ī‚› Pendapat tidak wajar (adverse opinion).
ī‚› Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer
opinion).
LAPORAN AUDITOR STANDAR (UN QUALIFIED
OPINION)
Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam
menyusun laporan audit standar adalah sebagai berikut.
ī‚› Suatu kalimat yang tersembunyi “Laporan Auditor
Independen”.
ī‚› Alamat laporan di tujukan kepada pihak yang memberi tugas.
ī‚› Laporan disusun dalam tiga paragraf yang terdiri dari:
ī‚› Paragraf pengantar.
ī‚› Paragraf scope
ī‚› Paragraf opini
ī‚› Tanda tangan auditor, nama dan nomor register auditor
ī‚› Tanggal laporan audit
LAPORAN AUDITOR YANG MENYIMPANG
DARI LAPORAN STANDAR
ī‚› Pernyataan Pendapat Wajar Dengan Bahasa Penjelas (Un Qualified Opinion With
Lang-Usage Disclosure.
Untuk keadaan tertentu auditor dapat memberikan pendapat wajar dengan
bahasa penjelasan untuk menjelaskan kondisi tertentu yaang dihadapi auditor dalam
melaksanakan audit.
ī‚› Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan secara
keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
ī‚› Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)
Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor apabila adanya
pembatasan terhadap ruang lingkup audit sehingga tidak dapat melakukan yang cukup
untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya.
E. PERUBAHAN FORMAT LAPORAN AUDIT DI
INDONESIA
Perbedaan yang sangat prinsipil antara laporan audit menurut NPA dengan SPAP
adalah sebagai berikut:
ī‚› Dalam lemabaran kantor audit harus di buat sebuah kalimat “laporan auditor
independen“. Ketentuan ini tidak diaatur dalam NPA.
ī‚› Dalam NPA audit report standar terdiri dari dua paragraf sedangkan dalam SPAP
laporan terdiri dari tiga paragraf’
ī‚› Dalam NPA awal paragraf scope dimulai dengan “kami telah memeriksa sedangkan
dalam SPAP dimulai dengan” kami telah mengaudit”.
ī‚› Dalam NPA tidak diungkapkn batasan tanggung jawab antara manajemen dengan
auditor sedangkan dalam SPAP telah diungkapkan secara tegas bahwa laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan auditor bertanggung jawab
pada pernyataan pendapat yang diberikan atas laporan keuangan berdasarkan audit
yang dilakukan.
ī‚› Dalam NPA tidak dinyatakan ssecara tegas NPA yang di tetapkan oleh IAI.
ī‚› Dalam paragraf opini menurut NPA harus dinyatakan “penerapan prinsip akuntansi
secara konsisten dengan tahun sebelumnya” sedangkan dalam SPAP kata-kata konsisten
tidak perlu diungkapkan.
F. KETERBATASAN DARI LAPORAN AUDITOR
Audit mempunyai beberapa keterbatasan sebagai berikut ini:
ī‚› 1. Biaya yang terbatas
Adanya keterbatasan biaya membuat audit tidak dapat
dilakukan pada seluruh transaksi. Kondisi ini mendorong
auditor untuk melakukan pengujian dengan menggunakan
materialitas sebagai batasan.
ī‚› 2. Waktu yang terbatas
Adanya keterbatasan waktu membuat audit tidak dapat
dilakukan pada seluruh transaksi. Sama seperti kondisi akibat
adanya keterbatasan biaya, auditor juga terdorong untuk
melakukan pengujian dengan menggunakan materialitas sebagai
batasan.
Selain dari keterbatasan audit, laporan keuangan juga
mendapat keterbatasan yang berasal dari proses akuntansi itu
sendiri yaitu:
ī‚› 1. Adanya prinsip akuntansi alternatif
Dengan adanya prinsip akuntansi alternatif, maka
pengguna laporan keuangan harus waspada terhadap efek
dari penggunaan prinsip akuntansi alternatif.
ī‚› 2. Adanya estimasi akuntansi
Estimasi akuntansi merupakan sesuatu yang tidak
pasti bahkan auditor pun tidak dapat memastikannya. Oleh
karena itu, pengguna laporan keuangan juga harus waspada
terhadap hal ini.
Kesimpulan
ī‚› Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa
atestasi/asurans. Hasil pekerjaan Akuntan Publik yang digunakan secara luas
oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan
keputusan. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan sangat penting dalam
mendukung terwujudnya perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan.
ī‚› Dalam menjalankan profesinya, Akuntan Publik mengemban kepercayaan
masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan. Tanggung jawab
Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan
atau informasi keuangan suatu entitas.
ī‚› Pemberian sanksi hukum terhadap akuntan publik, agar kelompok masyarakat
yang bernama profesi audit itu harus memiliki tanggung jawab yang jelas,
termasuk tanggungjawab keadilan bila akuntan publik tersebut berlaku tidak
adil. Ketentuan tentang sanksi hukum sangat perlu diperhatikan sehubungan
dengan pelaksanaan jasa akuntan publik, karena dalam kegiatan yang dilakukan
oleh akuntan publik memiliki implikasi kepada publik. Ketentuan ini diharapkan
dapat mencegah adanya praktik pemalsuan sangat marak baik berupa pemalsuan
dengan modus menggunakan nama akuntan publik asli dengan menerbitkan
laporan palsu, maupun dengan memalsu yang seolah-olah adalah akuntan
publik.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Kel 1.pptx

Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
 
S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1siti4nisah
 
S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1siti4nisah
 
(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firmsIlham Sousuke
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenBta Rizki
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiDayati Dokpopers
 
Auditing all.ppt
Auditing all.pptAuditing all.ppt
Auditing all.pptBenniSM1
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaADE NURZEN
 
Pengendalian internal dan kas I
Pengendalian internal dan kas IPengendalian internal dan kas I
Pengendalian internal dan kas IAmrul Rizal
 
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptx
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptxMemahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptx
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptxBamBank1
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
 
Kode etik akuntan
Kode etik akuntanKode etik akuntan
Kode etik akuntanmingina
 
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptx
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptxProfesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptx
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptxAlvitaAsih
 
Kualitas audit
Kualitas auditKualitas audit
Kualitas auditMada Imma
 
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxParamithaCahyani
 
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorEtika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorYohanes Sianipar
 

Similar to Kel 1.pptx (20)

Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1
 
S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1S l0151 0608071_chapter1
S l0151 0608071_chapter1
 
(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Auditing all.ppt
Auditing all.pptAuditing all.ppt
Auditing all.ppt
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Pengendalian internal dan kas I
Pengendalian internal dan kas IPengendalian internal dan kas I
Pengendalian internal dan kas I
 
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptx
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptxMemahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptx
Memahami-Opini-Audit-Kemenhan.pptx
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
Kode etik akuntan
Kode etik akuntanKode etik akuntan
Kode etik akuntan
 
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptx
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptxProfesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptx
Profesi akuntan dan Kantor Akuntan Publik.pptx
 
Kualitas audit
Kualitas auditKualitas audit
Kualitas audit
 
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptxETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
ETIKA BISNIS DALAM KANTOR AKUNTAN PUBLIK.pptx
 
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditorEtika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 

Recently uploaded (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 

Kel 1.pptx

  • 1. TANGGUNG JAWAB HUKUM AKUNTAN PUBLIK DAN LAPORAN AUDIT Kelompok 1 (AKS 5 B) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2018
  • 6. A. HAK DAN KEWAJIBAN AKUNTAN PUBLIK Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik diatur antara lain tentang hak, kewajiban dan larangan kepada akuntan publik. 1. Hak Akuntan Publik. ī‚› Dalam pasal 24, antara lain ditegaskan bahwa : Akuntan Publik berhak untuk : ī‚› Memperoleh imbalan jasa; ī‚› Memperoleh perlindungan hukum sepanjang telah memberikan jasa sesuai dengan SPAP; dan ī‚› Memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan pemberian jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
  • 7. 2. Kewajiban Akuntan Publik. ī‚› Akuntan Publik wajib: berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bagi Akuntan Publik yang menjadi pemimpin KAP atau pemimpin cabang KAP wajib berdomisili sesuai dengan domisili KAP atau cabang. ī‚› KAP dimaksud; mendirikan atau menjadi Rekan pada KAP dalam jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari sejak izin Akuntan Publik yang bersangkutan diterbitkan atau sejak mengundurkan diri dari suatu KAP; melaporkan secara tertulis kepada Menteri dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak: menjadi Rekan pada KAP; mengundurkan diri dari KAP; atau merangkap jabatan yang tidak dilarang dalam Undang-Undang ini; menjaga kompetensi melalui pelatihan professional berkelanjutan; dan berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, dan mempunyai integritas yang tinggi.
  • 8. 3. Tanggungjawab Akuntan Publik ī‚› Dalam Pasal 26 UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, antara lain diatur tentang tanggungjawab akuntan publik, yaitu : Akuntan Publik bertanggung jawab atas jasa yang diberikan. ī‚› Selanjutnya, dalam Pasal 27 UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, antara lain diatur : KAP atau cabang KAP wajib: mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang tenaga kerja profesional pemeriksa di bidang akuntansi; mempunyai kantor atau tempat untuk menjalankan usaha; memiliki dan menjalankan sistem pengendalian mutu; dan memasang nama lengkap kantor pada bagian depan kantor.
  • 9. 4. Larangan Terhadap Akuntan Publik. Dalam UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, antara lain diatur juga mengenai Larangan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik. Di dalam Pasal 30, ditentukan, bahwa : Akuntan Publik dilarang: ī‚› memiliki atau menjadi Rekan pada lebih dari 1 (satu) KAP; ī‚› merangkap sebagai: pejabat negara; pimpinan atau pegawai pada lembaga pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga lainnya yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan; atau jabatan lain yang mengakibatkan benturan kepentingan; ī‚› memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (3) melalui KAP yang sedang dikenai sanksi administratif berupa pembekuan izin; ī‚› memberikan jasa selain jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (3) melalui KAP; ī‚› melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja dan/atau dokumen lain yang berkaitan dengan pemberian jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya; ī‚› menerima imbalan jasa bersyarat; ī‚› menerima atau memberikan komisi; atau melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi, dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang diberikan.
  • 10. B. JENIS PELANGGARAN DALAM AUDIT Tanggungjawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul suatu kelalaian atau akuntan publik tersangkut (kecurangan) fraud. Jenis pelanggaran dapat dibedakan menjadi : ī‚› Ordinary negligensi ( yaitu kesalahan ringan, manusiawi, tidak disengaja) ini merupakan pelanggaran ringan. ī‚› Gross negligensi (yaitu kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika auditor menerapkan due profesional care). ī‚› Constructive fraud (pelanggaran berat, akuntan publik terlibat secara angsung atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan manajemen). ī‚› Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan publik secara sadar terlibat bersama manajemen daam melakukan fraud).
  • 11. C. KASUS FRAUD “Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri / kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).”
  • 12. Jenis fraud berdasarkan pelaku dikelompokkan menjadi: ī‚› Employee fraud (kecurangan pegawai), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dalam suatu organisasi kerja. ī‚› Management fraud (kecurangan manajemen), adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menggunakan laporan keuangan atau transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait organisasinya.
  • 13. Jenis fraud berdasarkan tindakan dikelompokkan menjadi: ī‚› Penyelewengan terhadap aset (misappropriation of assets), adalah penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja utk kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh pegawai (employee). Contohnya, penggelapan kas perusahaan, penggunaan fasilitas untuk kepentingan pribadi. ī‚› Kecurangan dalam laporan keuangan (fradulent finacial reporting), adalah salah saji atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan, biasanya sering dilakukan oleh manajemen. Contohnya, overstating asset, understating liabilities.
  • 14. D. LAPORAN AUDITOR Laporan audit adalah hasil akhir dari proses audit. Lapaoran audit adalah hal yang sangat penting dalam penugasan audit dan assurance karena mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Dalam laporan audit, seorang auditor akan memberikan kesimpulan dari pendapatnya, dan hasil dari laporan ini yang diandalkan dari para pemakai laporan keuangan untuk membuat suatu keputusan. Sehingga auditor bertanggungjawab atas hasil laporan auditnya
  • 15. JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR Dalam standar profesional akuntan publik yang di terbitkan oleh Ikatan Akuntan Indoesia (IAI) pendapat auditor dibagi kedalam lima kategori yaitu: ī‚› Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). ī‚› Pendapat wajar dengan bahsa penjelasan (unqualified opinionwith language disclousure). ī‚› Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion). ī‚› Pendapat tidak wajar (adverse opinion). ī‚› Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer opinion).
  • 16. LAPORAN AUDITOR STANDAR (UN QUALIFIED OPINION) Unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan audit standar adalah sebagai berikut. ī‚› Suatu kalimat yang tersembunyi “Laporan Auditor Independen”. ī‚› Alamat laporan di tujukan kepada pihak yang memberi tugas. ī‚› Laporan disusun dalam tiga paragraf yang terdiri dari: ī‚› Paragraf pengantar. ī‚› Paragraf scope ī‚› Paragraf opini ī‚› Tanda tangan auditor, nama dan nomor register auditor ī‚› Tanggal laporan audit
  • 17. LAPORAN AUDITOR YANG MENYIMPANG DARI LAPORAN STANDAR ī‚› Pernyataan Pendapat Wajar Dengan Bahasa Penjelas (Un Qualified Opinion With Lang-Usage Disclosure. Untuk keadaan tertentu auditor dapat memberikan pendapat wajar dengan bahasa penjelasan untuk menjelaskan kondisi tertentu yaang dihadapi auditor dalam melaksanakan audit. ī‚› Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion) Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. ī‚› Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion) Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor apabila adanya pembatasan terhadap ruang lingkup audit sehingga tidak dapat melakukan yang cukup untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya.
  • 18. E. PERUBAHAN FORMAT LAPORAN AUDIT DI INDONESIA Perbedaan yang sangat prinsipil antara laporan audit menurut NPA dengan SPAP adalah sebagai berikut: ī‚› Dalam lemabaran kantor audit harus di buat sebuah kalimat “laporan auditor independen“. Ketentuan ini tidak diaatur dalam NPA. ī‚› Dalam NPA audit report standar terdiri dari dua paragraf sedangkan dalam SPAP laporan terdiri dari tiga paragraf’ ī‚› Dalam NPA awal paragraf scope dimulai dengan “kami telah memeriksa sedangkan dalam SPAP dimulai dengan” kami telah mengaudit”. ī‚› Dalam NPA tidak diungkapkn batasan tanggung jawab antara manajemen dengan auditor sedangkan dalam SPAP telah diungkapkan secara tegas bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan auditor bertanggung jawab pada pernyataan pendapat yang diberikan atas laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan. ī‚› Dalam NPA tidak dinyatakan ssecara tegas NPA yang di tetapkan oleh IAI. ī‚› Dalam paragraf opini menurut NPA harus dinyatakan “penerapan prinsip akuntansi secara konsisten dengan tahun sebelumnya” sedangkan dalam SPAP kata-kata konsisten tidak perlu diungkapkan.
  • 19. F. KETERBATASAN DARI LAPORAN AUDITOR Audit mempunyai beberapa keterbatasan sebagai berikut ini: ī‚› 1. Biaya yang terbatas Adanya keterbatasan biaya membuat audit tidak dapat dilakukan pada seluruh transaksi. Kondisi ini mendorong auditor untuk melakukan pengujian dengan menggunakan materialitas sebagai batasan. ī‚› 2. Waktu yang terbatas Adanya keterbatasan waktu membuat audit tidak dapat dilakukan pada seluruh transaksi. Sama seperti kondisi akibat adanya keterbatasan biaya, auditor juga terdorong untuk melakukan pengujian dengan menggunakan materialitas sebagai batasan.
  • 20. Selain dari keterbatasan audit, laporan keuangan juga mendapat keterbatasan yang berasal dari proses akuntansi itu sendiri yaitu: ī‚› 1. Adanya prinsip akuntansi alternatif Dengan adanya prinsip akuntansi alternatif, maka pengguna laporan keuangan harus waspada terhadap efek dari penggunaan prinsip akuntansi alternatif. ī‚› 2. Adanya estimasi akuntansi Estimasi akuntansi merupakan sesuatu yang tidak pasti bahkan auditor pun tidak dapat memastikannya. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan juga harus waspada terhadap hal ini.
  • 21. Kesimpulan ī‚› Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa atestasi/asurans. Hasil pekerjaan Akuntan Publik yang digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Profesi Akuntan Publik memiliki peranan sangat penting dalam mendukung terwujudnya perekonomian yang sehat, efisien, dan transparan. ī‚› Dalam menjalankan profesinya, Akuntan Publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan. Tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau informasi keuangan suatu entitas. ī‚› Pemberian sanksi hukum terhadap akuntan publik, agar kelompok masyarakat yang bernama profesi audit itu harus memiliki tanggung jawab yang jelas, termasuk tanggungjawab keadilan bila akuntan publik tersebut berlaku tidak adil. Ketentuan tentang sanksi hukum sangat perlu diperhatikan sehubungan dengan pelaksanaan jasa akuntan publik, karena dalam kegiatan yang dilakukan oleh akuntan publik memiliki implikasi kepada publik. Ketentuan ini diharapkan dapat mencegah adanya praktik pemalsuan sangat marak baik berupa pemalsuan dengan modus menggunakan nama akuntan publik asli dengan menerbitkan laporan palsu, maupun dengan memalsu yang seolah-olah adalah akuntan publik.