SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB 3
MOMENTUM DAN IMPULS
PENGERTIAN IMPULS
• Impuls (I) didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja
F dengan selang waku t saat gaya tersebut bekerja pada benda
• Maka rumus dari Impuls adalah :I=F∆t = m
PENGERTIAN MOMENTUM
• Momentu didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatannya.
• Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
1. benda bergerak dengan kecepatan besar maka momentumnya besar
2. benda yang massanya besar memiliki momentum yang besar pula
 Maka rumus momentum adalah
 Keterangan :
p = momentum
m = massa
v = kecepatan
p= m.v
• Konsep impuls dan momentum sama dengan konsep usaha dan energi yang diturunkan dari
hukum-hukum gerak newton. Sebuah partikel yang massanya m bergerak sepanjang garias
lurus dan gaya F partikel ini adalah tetap dan arahnya sejajar dengan gerak partikel. Bila
kecepatan partikel pada suatu saat awal t = 0 ada;ah v0 , kecepatan v pada waktu t diberikan oleh
v = v0 + at
dimana a percepatan tetap ditentukan dari hubungan F = ma. Bila persamaan di atas
dikalikan dengan m dan a digantikan dengan F, hasilnya adalah.
mv = m v0 + Ft
Atau
mv - m v0 = Ft
suku di sebelah kanan dari persamaan ini, perkalian gaya dengan waktu selama gaya beraksi,
disebut impuls gaya, dinyatakan oleh I. Umumnya, bila suatu gaya tetap F beraksi selama selang
waktu dari t1 ke t2, impuls gaya didefinisikan sebagai.
I = F(t1 - t2)
suku di sebelah kri persamaan diatas mengandung perkalian massa dengan kecepatan
partikel pada dua saat yang berbeda. Perkalian ini juga di beri nama khusus, momentum.
Kadang-kadang juga disebut momentum linier. simbol p sering dipakai untuk momentum.
p = mv
• Dinyatakan dalam besaran-besaran yang baru didefinisikan ini, arti persamaan
mv - m v0 = Ft adalah bahwa impuls gaya dari waktu nol ke waktu t adalah sama
dengan perubahan momentum selama selang waktu tersebut, yaitu momentum
akhir dikurangi momentum mula-mula, sehingga bila kecepatan partikel pada
waktu t1 adalah v1 dan kecepatan pada waktu t2 adalah v2 maka.
F(t1 - t2) = mv2 - mv1
Definisi momentum dan impuls dan hubungan yang dinyatakan oleh persamaan
F(t1 - t2) = mv2 - mv1 dengan mudah dapat di perluas untuk gerak yang tidak di
sepanjang garis lurus.
SATUAN IMPULS
• Satuan Impuls dalam satuan SI (mks) adalah :
1 newton detik (1N.det)
• Stuan impuls dalam satuan (csg) adalah :
1 dyne detik (1 dyn.det)
• satuan impuls dalam sitem teknik adalah :
1 slug kaki per detik (1 slug.ft.det-1)
SATUAN MOMENTUM
• Satuan momentum dalam satuan SI (mks) adalah :
1 kilogram meter per detik (1 kg.m. det-1)
• Stuan momentum dalam satuan (csg) adalah :
1 gram sentimeter per detik (1 g.cm.det-1)
• satuan impuls dalam sitem teknik adalah :
1 slug kaki per detk (1 slug.ft.det-1)
Seprti halnya energi mekanik pada momentum pun berlaku hukum kekekalan, yang kita namakan hukum
kekekalan momentum. berdasarkan hukum III Newton tentang gaya aksi-reaksi, bahwa gaya yng bekerja pada dua
benda sama besar dan berlawanan arah. Hukum kekekalan momentum pad peristiwa tumbukan antara dua buah
benda A dan B jika dari masing masing benda memiliki massa ma dan mb dan keduanya bergerak dengan
percepatan aA dan aB, kita tulis
FA = -FB
mA aA = - mB aB
jika percepatan sebelum dan setelah tumbukan benda A adalah vA dan v’A sedangkan kecepatan sebelum dan
sesudah tumbukan benda B adalah vB dan v’B, maka
mA(v’A- vA) = -mB(v’B- vB)
∆t ∆t
mA(v’A- vA) = -mB(v’B- vB)
mAv’A + mBv’B = mA vA + mB vB
persamaan (mAv’A + mBv’B = mA vA + mB vB) menunujuakan bahwa momentum total yang dimiliki kedua
benda setelah tumbukan sama dengan momentum total yang dimiliki kedua bemda sebelum tumbukan.
TUMBUKAN TIDAK ELASTIK
• Untuk tumbukan tidak elastik antara benda A dan B yang terjadi jika tumbukan akan menyebabkan
kedua benda bersatu dan begerak bersama sama dengan kecepatan yang sama. Dengan demikian, pada
tumbukan tak elastik ini berlaku
v’A = v’B = v2
bila ini digabung dengan perinsip kekkalan momentum, kita dapatkan
mAv’A + mBv’B = (mA + mB) v2
dan kecepatan akir dapat dihiung bila kecepatan awal dan massa diketahui, misalkan tumbukan pada
gambar bahwa massa dan kecepatan awal memiliki nilai maka kecepatan akhir/kecepatan bersama setelah
tumbukan adalah
v2 = mAv’A + mBv’B
mA + mB
vBvA
mBmA
Sebelum tumbukan
v2
mA + mB
Setelah tumbukan
ENERGI KINETIK PADA TUMBUKAN
TIDAK ELASTIK
• Membandingkan energi kinetik awal dan akhir pada tumbukan tidak elastik pada persamaan
mAv’A + mBv’B = (mA + mB) v2 dengan ruas kiri sebagai Energi kinetik sebelum tumbukan
dengan mangalikan ½ pada satuan masa dan kecepatan, mengkuadratkan setiap kecepatan maka
akan diperoleh rumus :
EK1 = 1/2 mAv’A
2 + 1/2mBv’B
2
dengan ruas kanan sebagai Energi Kinetik setelah tumbukan dengan mangalikan ½ dan
mengkuadratkan kecepatan maka akan diperoleh rumus :
EK2= 1/2(mA + mB) v2
2
Untuk hal khusus dimana benda B mula mula diam (v’B = 0), perbandingan antara energi kinetik
akhir dengan energi kinetik awal adalah.
EK2= (mA + mB) v2
2
EK1 mAv’A
2
m1
h
v
m2
Bandul blastik adalah suatu alat untuk mengukur kecepatan peluru. Pelru melakukan tumbukan tidak elastik dengan benda yang
massanya jauh lebih besar, bandul terdiri dari dari balok kayu besar dengan massa m2, digantung tegak oleh tali. Sebutir peluru dengan
massa m1 bergerak dengan kecepatan v, mengenai bandul dan menyatu didalam kayu. Kemudian bila v2 menyatakan kecepatan peluru dan
balok setelah tumbukan, maka dapat deperoleh rumus
m1 v = (m1 + m2) v2
v = (m1 + m2) v2
m1
sekarang bandul berayun ke kanan dan ke atas hingga energi kinetiknya diubah menjadi energi potensial gravitasi. Maka,
1/2(m1 + m2) v2
2 = (m1 + m2) g.h
V2 = 2gh
dengan mengukur m1, m2, dan h, kita dapat menghitung kecepatan peluru mula-mula v dengan :
v = m1 + m2 (2gh)
m1
1
2
TUMBUKAN ELASTIK SEMPURNA
• Tumbukan elastik atau tumbukan lenting berlaku dua hukum kekekalan yaitu hukukm kekekalan momentum dan
hukum kekekalan energi mekanik. Penjabaran persamaan-persamaan yang berlaku dalam tumbukan elastik. Misalkan,
dua buah benda A dan B bermassa mA dan mB mula-mula bergerak dengan kecepatan vA dan vB. Kedua benda
bertumbukan sehingga kecepatan akhir kedua benda menjadi v’A dan v’B paa tumbukan elastik sepurna berlaku hukum
kekekaln momentum
mA vA + mB vB = mAv’A + mBv’B
mA(vA- v’A) = -mB(vB- v’B).....1
Berlaku pula hukum kekekalan energi mekanik (dalam kasus ini kita anggap EP=0)
1/2 mA vA
2 + 1/2 mB vB
2 = 1/2 mAv’A
2 + ½ mBv’B
2
mA vA
2 + mB vB
2 = mAv’A
2 + mBv’B
2
mA(vA- v’A) = -mB(vB- v’B)
mA(vA- v’A) (vA+ v’A) = -mB(vB- v’B) (vB+v’B).....2
Jika persamaan 2 kita bagi dengan persamaan 1, akan kita peroleh
v’A - v’B = vB - vA
vBvA
mBmA
Sebelum tumbukan
vB
mB
Setelah tumbukan
mB
vA
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bab 5-momentum-dan-impuls
Bab 5-momentum-dan-impulsBab 5-momentum-dan-impuls
Bab 5-momentum-dan-impulsKancana Trends
 
Media pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanMedia pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanmuhamad khanif
 
Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum Mu'alim Nur
 
Bahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumBahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumeli priyatna laidan
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XPutri Alfisyahrini
 
konsep impuls dan momentum
konsep impuls dan momentumkonsep impuls dan momentum
konsep impuls dan momentumRosa Lj
 
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)M Zaqi Raihan
 
Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHafil Ahmad
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumEko Efendi
 
tumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnatumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnaipputdyana9
 
Koefisien restitusi
Koefisien restitusiKoefisien restitusi
Koefisien restitusiBlue Moon
 
Konsep momentum dan impuls
Konsep momentum dan impulsKonsep momentum dan impuls
Konsep momentum dan impulsMohammad Mj
 

What's hot (20)

IMPULS DAN MOMENTUM
IMPULS DAN MOMENTUMIMPULS DAN MOMENTUM
IMPULS DAN MOMENTUM
 
Momentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan TumbukanMomentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan Tumbukan
 
Bab 5-momentum-dan-impuls
Bab 5-momentum-dan-impulsBab 5-momentum-dan-impuls
Bab 5-momentum-dan-impuls
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Media pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanMedia pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukan
 
Momentum & impuls
Momentum & impulsMomentum & impuls
Momentum & impuls
 
Momentum & Impuls
Momentum & ImpulsMomentum & Impuls
Momentum & Impuls
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum
 
Bahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentumBahan ajar fisika impuls & momentum
Bahan ajar fisika impuls & momentum
 
Impuls dan momentun
Impuls dan momentunImpuls dan momentun
Impuls dan momentun
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
 
konsep impuls dan momentum
konsep impuls dan momentumkonsep impuls dan momentum
konsep impuls dan momentum
 
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
pengertian dan contoh Impuls dan momentum (fisika)
 
Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentum
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
tumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurnatumbukan lenting sempurna
tumbukan lenting sempurna
 
Koefisien restitusi
Koefisien restitusiKoefisien restitusi
Koefisien restitusi
 
Konsep momentum dan impuls
Konsep momentum dan impulsKonsep momentum dan impuls
Konsep momentum dan impuls
 

Viewers also liked (20)

Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
 
Dublin core
Dublin coreDublin core
Dublin core
 
Kebaikan pusat tuisyen
Kebaikan pusat tuisyenKebaikan pusat tuisyen
Kebaikan pusat tuisyen
 
1.3 pengelolaan terbitan berseri
1.3 pengelolaan terbitan berseri1.3 pengelolaan terbitan berseri
1.3 pengelolaan terbitan berseri
 
15. pldv
15. pldv15. pldv
15. pldv
 
StreamOnline
StreamOnline StreamOnline
StreamOnline
 
Samrat alam
Samrat alamSamrat alam
Samrat alam
 
Jaringan Berbasis Subjek
Jaringan Berbasis SubjekJaringan Berbasis Subjek
Jaringan Berbasis Subjek
 
12komunikasisinkron seno aji n x tkbb 3
12komunikasisinkron seno aji n x tkbb 312komunikasisinkron seno aji n x tkbb 3
12komunikasisinkron seno aji n x tkbb 3
 
Klasifikasi Raganathan
Klasifikasi RaganathanKlasifikasi Raganathan
Klasifikasi Raganathan
 
1. mengenal aljabar
1. mengenal aljabar1. mengenal aljabar
1. mengenal aljabar
 
Marc dan kerjasama
Marc dan kerjasamaMarc dan kerjasama
Marc dan kerjasama
 
Geostrategi Indonesia
Geostrategi IndonesiaGeostrategi Indonesia
Geostrategi Indonesia
 
pengadilan Arbitrase
pengadilan Arbitrasepengadilan Arbitrase
pengadilan Arbitrase
 
Suara 3 hati
Suara 3 hatiSuara 3 hati
Suara 3 hati
 
17. kubus
17. kubus17. kubus
17. kubus
 
Pertemuan 2 rangkuman
Pertemuan 2 rangkumanPertemuan 2 rangkuman
Pertemuan 2 rangkuman
 
UDC
UDCUDC
UDC
 
Marc 21
Marc 21Marc 21
Marc 21
 
Bab 2 usaha dan energi
Bab 2 usaha dan energiBab 2 usaha dan energi
Bab 2 usaha dan energi
 

Similar to Bab 3 momentum dan impuls

Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfFisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfAdiTyaWahyuPutra1
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanmuhamad khanif
 
impul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptximpul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptxElaSiama
 
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptx
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptxMomentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptx
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptxOctavyaBee1
 
Soal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+solSoal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+solجوكو كوتو
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinCharis Muhammad
 
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikMateri Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikCharis Muhammad
 
Solusi seleksi propinsi 2007
Solusi seleksi propinsi 2007Solusi seleksi propinsi 2007
Solusi seleksi propinsi 2007anggawibisono91
 
momentum_impuls_dan_tumbukan.ppt
momentum_impuls_dan_tumbukan.pptmomentum_impuls_dan_tumbukan.ppt
momentum_impuls_dan_tumbukan.pptRashiKaffah
 
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisika
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisikaKerja kelompok 1 urutan 5 fisika
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisikaImanuel SImatupang
 
momentum-impuls-dan-tumbukan.ppt
momentum-impuls-dan-tumbukan.pptmomentum-impuls-dan-tumbukan.ppt
momentum-impuls-dan-tumbukan.pptRahmaFitriArifah1
 
Makalah fisika listrik_impuls_dan_moment
Makalah fisika listrik_impuls_dan_momentMakalah fisika listrik_impuls_dan_moment
Makalah fisika listrik_impuls_dan_momentbruh97
 

Similar to Bab 3 momentum dan impuls (20)

Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfFisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 
impul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptximpul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptx
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
Momentum 1.ppt
Momentum 1.pptMomentum 1.ppt
Momentum 1.ppt
 
momentum dan impuls
 momentum dan impuls momentum dan impuls
momentum dan impuls
 
Momentum linier
Momentum linierMomentum linier
Momentum linier
 
Momentum linier
Momentum linierMomentum linier
Momentum linier
 
Momentum dan Impuls
Momentum dan ImpulsMomentum dan Impuls
Momentum dan Impuls
 
Kelompok 4 (fisika)
Kelompok 4 (fisika)Kelompok 4 (fisika)
Kelompok 4 (fisika)
 
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptx
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptxMomentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptx
Momentum & Impuls - SMA 10 Fisika.pptx
 
Soal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+solSoal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+sol
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikMateri Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
 
Solusi seleksi propinsi 2007
Solusi seleksi propinsi 2007Solusi seleksi propinsi 2007
Solusi seleksi propinsi 2007
 
momentum_impuls_dan_tumbukan.ppt
momentum_impuls_dan_tumbukan.pptmomentum_impuls_dan_tumbukan.ppt
momentum_impuls_dan_tumbukan.ppt
 
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisika
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisikaKerja kelompok 1 urutan 5 fisika
Kerja kelompok 1 urutan 5 fisika
 
momentum-impuls-dan-tumbukan.ppt
momentum-impuls-dan-tumbukan.pptmomentum-impuls-dan-tumbukan.ppt
momentum-impuls-dan-tumbukan.ppt
 
Makalah fisika listrik_impuls_dan_moment
Makalah fisika listrik_impuls_dan_momentMakalah fisika listrik_impuls_dan_moment
Makalah fisika listrik_impuls_dan_moment
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Bab 3 momentum dan impuls

  • 2. PENGERTIAN IMPULS • Impuls (I) didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja F dengan selang waku t saat gaya tersebut bekerja pada benda • Maka rumus dari Impuls adalah :I=F∆t = m
  • 3. PENGERTIAN MOMENTUM • Momentu didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatannya. • Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa 1. benda bergerak dengan kecepatan besar maka momentumnya besar 2. benda yang massanya besar memiliki momentum yang besar pula  Maka rumus momentum adalah  Keterangan : p = momentum m = massa v = kecepatan p= m.v
  • 4. • Konsep impuls dan momentum sama dengan konsep usaha dan energi yang diturunkan dari hukum-hukum gerak newton. Sebuah partikel yang massanya m bergerak sepanjang garias lurus dan gaya F partikel ini adalah tetap dan arahnya sejajar dengan gerak partikel. Bila kecepatan partikel pada suatu saat awal t = 0 ada;ah v0 , kecepatan v pada waktu t diberikan oleh v = v0 + at dimana a percepatan tetap ditentukan dari hubungan F = ma. Bila persamaan di atas dikalikan dengan m dan a digantikan dengan F, hasilnya adalah. mv = m v0 + Ft Atau mv - m v0 = Ft suku di sebelah kanan dari persamaan ini, perkalian gaya dengan waktu selama gaya beraksi, disebut impuls gaya, dinyatakan oleh I. Umumnya, bila suatu gaya tetap F beraksi selama selang waktu dari t1 ke t2, impuls gaya didefinisikan sebagai. I = F(t1 - t2) suku di sebelah kri persamaan diatas mengandung perkalian massa dengan kecepatan partikel pada dua saat yang berbeda. Perkalian ini juga di beri nama khusus, momentum. Kadang-kadang juga disebut momentum linier. simbol p sering dipakai untuk momentum. p = mv
  • 5. • Dinyatakan dalam besaran-besaran yang baru didefinisikan ini, arti persamaan mv - m v0 = Ft adalah bahwa impuls gaya dari waktu nol ke waktu t adalah sama dengan perubahan momentum selama selang waktu tersebut, yaitu momentum akhir dikurangi momentum mula-mula, sehingga bila kecepatan partikel pada waktu t1 adalah v1 dan kecepatan pada waktu t2 adalah v2 maka. F(t1 - t2) = mv2 - mv1 Definisi momentum dan impuls dan hubungan yang dinyatakan oleh persamaan F(t1 - t2) = mv2 - mv1 dengan mudah dapat di perluas untuk gerak yang tidak di sepanjang garis lurus.
  • 6. SATUAN IMPULS • Satuan Impuls dalam satuan SI (mks) adalah : 1 newton detik (1N.det) • Stuan impuls dalam satuan (csg) adalah : 1 dyne detik (1 dyn.det) • satuan impuls dalam sitem teknik adalah : 1 slug kaki per detik (1 slug.ft.det-1) SATUAN MOMENTUM • Satuan momentum dalam satuan SI (mks) adalah : 1 kilogram meter per detik (1 kg.m. det-1) • Stuan momentum dalam satuan (csg) adalah : 1 gram sentimeter per detik (1 g.cm.det-1) • satuan impuls dalam sitem teknik adalah : 1 slug kaki per detk (1 slug.ft.det-1)
  • 7. Seprti halnya energi mekanik pada momentum pun berlaku hukum kekekalan, yang kita namakan hukum kekekalan momentum. berdasarkan hukum III Newton tentang gaya aksi-reaksi, bahwa gaya yng bekerja pada dua benda sama besar dan berlawanan arah. Hukum kekekalan momentum pad peristiwa tumbukan antara dua buah benda A dan B jika dari masing masing benda memiliki massa ma dan mb dan keduanya bergerak dengan percepatan aA dan aB, kita tulis FA = -FB mA aA = - mB aB jika percepatan sebelum dan setelah tumbukan benda A adalah vA dan v’A sedangkan kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan benda B adalah vB dan v’B, maka mA(v’A- vA) = -mB(v’B- vB) ∆t ∆t mA(v’A- vA) = -mB(v’B- vB) mAv’A + mBv’B = mA vA + mB vB persamaan (mAv’A + mBv’B = mA vA + mB vB) menunujuakan bahwa momentum total yang dimiliki kedua benda setelah tumbukan sama dengan momentum total yang dimiliki kedua bemda sebelum tumbukan.
  • 8. TUMBUKAN TIDAK ELASTIK • Untuk tumbukan tidak elastik antara benda A dan B yang terjadi jika tumbukan akan menyebabkan kedua benda bersatu dan begerak bersama sama dengan kecepatan yang sama. Dengan demikian, pada tumbukan tak elastik ini berlaku v’A = v’B = v2 bila ini digabung dengan perinsip kekkalan momentum, kita dapatkan mAv’A + mBv’B = (mA + mB) v2 dan kecepatan akir dapat dihiung bila kecepatan awal dan massa diketahui, misalkan tumbukan pada gambar bahwa massa dan kecepatan awal memiliki nilai maka kecepatan akhir/kecepatan bersama setelah tumbukan adalah v2 = mAv’A + mBv’B mA + mB vBvA mBmA Sebelum tumbukan v2 mA + mB Setelah tumbukan
  • 9. ENERGI KINETIK PADA TUMBUKAN TIDAK ELASTIK • Membandingkan energi kinetik awal dan akhir pada tumbukan tidak elastik pada persamaan mAv’A + mBv’B = (mA + mB) v2 dengan ruas kiri sebagai Energi kinetik sebelum tumbukan dengan mangalikan ½ pada satuan masa dan kecepatan, mengkuadratkan setiap kecepatan maka akan diperoleh rumus : EK1 = 1/2 mAv’A 2 + 1/2mBv’B 2 dengan ruas kanan sebagai Energi Kinetik setelah tumbukan dengan mangalikan ½ dan mengkuadratkan kecepatan maka akan diperoleh rumus : EK2= 1/2(mA + mB) v2 2 Untuk hal khusus dimana benda B mula mula diam (v’B = 0), perbandingan antara energi kinetik akhir dengan energi kinetik awal adalah. EK2= (mA + mB) v2 2 EK1 mAv’A 2
  • 10. m1 h v m2 Bandul blastik adalah suatu alat untuk mengukur kecepatan peluru. Pelru melakukan tumbukan tidak elastik dengan benda yang massanya jauh lebih besar, bandul terdiri dari dari balok kayu besar dengan massa m2, digantung tegak oleh tali. Sebutir peluru dengan massa m1 bergerak dengan kecepatan v, mengenai bandul dan menyatu didalam kayu. Kemudian bila v2 menyatakan kecepatan peluru dan balok setelah tumbukan, maka dapat deperoleh rumus m1 v = (m1 + m2) v2 v = (m1 + m2) v2 m1 sekarang bandul berayun ke kanan dan ke atas hingga energi kinetiknya diubah menjadi energi potensial gravitasi. Maka, 1/2(m1 + m2) v2 2 = (m1 + m2) g.h V2 = 2gh dengan mengukur m1, m2, dan h, kita dapat menghitung kecepatan peluru mula-mula v dengan : v = m1 + m2 (2gh) m1 1 2
  • 11. TUMBUKAN ELASTIK SEMPURNA • Tumbukan elastik atau tumbukan lenting berlaku dua hukum kekekalan yaitu hukukm kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi mekanik. Penjabaran persamaan-persamaan yang berlaku dalam tumbukan elastik. Misalkan, dua buah benda A dan B bermassa mA dan mB mula-mula bergerak dengan kecepatan vA dan vB. Kedua benda bertumbukan sehingga kecepatan akhir kedua benda menjadi v’A dan v’B paa tumbukan elastik sepurna berlaku hukum kekekaln momentum mA vA + mB vB = mAv’A + mBv’B mA(vA- v’A) = -mB(vB- v’B).....1 Berlaku pula hukum kekekalan energi mekanik (dalam kasus ini kita anggap EP=0) 1/2 mA vA 2 + 1/2 mB vB 2 = 1/2 mAv’A 2 + ½ mBv’B 2 mA vA 2 + mB vB 2 = mAv’A 2 + mBv’B 2 mA(vA- v’A) = -mB(vB- v’B) mA(vA- v’A) (vA+ v’A) = -mB(vB- v’B) (vB+v’B).....2 Jika persamaan 2 kita bagi dengan persamaan 1, akan kita peroleh v’A - v’B = vB - vA vBvA mBmA Sebelum tumbukan vB mB Setelah tumbukan mB vA