Dokumen tersebut membahas tentang koefisien restitusi dan jenis-jenis tumbukan, termasuk tumbukan lenting sempurna, sebagian, dan tidak sama sekali. Alat yang digunakan adalah program MATLAB untuk menghitung nilai koefisien restitusinya berdasarkan data eksperimen.
3. Pendahuluan
Gagasan dasar “tumbukan” adalah bahwa gerak
partikel yang bertumbukan (atau sekurang-
kurangnya salah satu diantara mereka) berubah
secara mendadak sehingga dapat dibedakan
dengan cukup jelas saat “sebelum tumbukan”
dan saat “setelah tumbukan”.
4. Berdasarkan sifat kelentingan benda, tumbukan
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tumbukan
lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian,
dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
Sifat kelentingan benda disebut juga koefisien
restitusi (e), yang merupakan negatif
perbandingan kecepatan relatif kedua benda
sebelum tumbukan.
6. 1. Tumbukan Lenting Sempurna
Apabila tidak ada energi yang hilang selama
tumbukan dan jumlah energi kinetik kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan sama,
maka tumbukan itu disebut tumbukan lenting
sempurna. Pada tumbukan lenting sempurna
berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan
Hukum Kekekalan Energi Kinetik.
Pada tumbukan lenting sempurna koefisien
restitusi (e) = 1.
7. 2. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, beberapa energi
kinetik akan diubah menjadi energi bentuk lain
seperti panas, bunyi, dan sebagainya. Akibatnya,
energi kinetik sebelum tumbukan lebih besar
daripada energi kinetik sesudah tumbukan.
Sebagian besar tumbukan yang terjadi antara dua
benda merupakan tumbukan lenting sebagian.Pada
tumbukan lenting sebagian berlaku Hukum
Kekekalan Momentum, tetapi tidak berlaku Hukum
Kekekalan Energi Kinetik.
Pada tumbukan lenting sebagian, koefisien restitusi
(e) adalah: 0 < e < 1.
8. 3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali,
sesudah tumbukan kedua benda bersatu,
sehingga kecepatan kedua benda sesudah
tumbukan besarnya sama, yaitu v1' = v2' = v'.
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali
besarnya koefisien restitusi adalah nol (e =0).
9. Program
clc;clear all
h1=input ('tetapan ketinggian awal=')
h2=input ('ketinggian pantulan=')
n= length (h1);
e= sqrt(h2./h1)
for in=1:n
if e(1,in)>=1
disp('lenting sempurna')
elseif e(1,in)==0
disp('tidak lenting sama sekali')
else
disp('lenting sebagian')
end
end
disp(sprintf('e=%.2f',e))
10. Masukkan
Input nilai yang digunakan berasal dari data
hasil praktikum fisika dasar mengenai keofisien
restitusi.
• h1=[0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1]
• h2=[0.18 0.25 0.3 0.36 0.8 0.46 0.5 0.55]
11. Rumus yang digunakan
Rumus koefisien restitusi :
e = √h’/h
Namun pada matlab kami menggunakan:
e=sqrt(h2./h1)
13. Lampiran
Variabel yang digunakan:
h1= input masukan nilai tetapan ketinggian
h2= input masukan nilai ketinggian pantulan
e= koefisien restitusi
Simbol yang digunakan:
>= Lebih dari sama dengan
== Sama dengan
./ Pembagian