SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
1
Momentum dan Impuls
2
Dalam mekanika benda bergerak, dijelaskan melalui
besaran-besaran yang telah dipelajari antara lain :
• Posisi
• Jarak
• Kecepatan
• Percepatan
• Waktu tempuh
• Energi kinetik
• Energi Potensial
• Energi Mekanik
• Perpindahan
• Laju
• Gaya
3
Definisi momentum secara fisis :
Besaran yang merupakan ukuran mudah atau
sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya
(mengubah kecepatannya, diperlambat atau
dipercepat)  momentum
Definisi momentum secara matematis :
Hasil kali massa dan kecepatan
p= vm
r r
Momentum  besaran vektor , satuannya kg.m/s
4
Ukuran Besar,
Kecepatan Rendah =
Momentum Kecil
Ukuran Kecil,
Kecepatan Tinggi =
Momentum Besar
5
Contoh Soal :
• Berapa besar momentum burung 22 g yang terbang
dengan laju 8,1 m/s?
• Gerbong kereta api 12.500 kg berjalan sendiri di atas rel
yang tidak mempunyai gesekan dengan laju konstan 18,0
m/s. Berapa momentumnya?
• Jika suatu peluru memiliki massa 21,0 g ditembakkan dan
memiliki laju 210 m/s, berapa momentumnya?
p= vm
r r
6
Laju perubahan momentum sebuah benda sama
dengan gaya total yang diberikan padanya
p
F
t

 

rr
 00
v vv v
F
mm m
t t

  
 
r rr rr
v
am m
t

 

r
r
Hk. Newton II
Momentum dan Hukum Newton
10
Contoh
Air keluar dari selang dengan
debit 1,5 kg/s dan laju 20 m/s,
dan diarahkan pada sisi mobil,
yang menghentikan gerak
majunya, (yaitu, kita abaikan
percikan ke belakang.) Berapa
gaya yang diberikan air pada
mobil?
11
Penyelesaian
Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap sekon, air
dengan momentum px = mvx = (1,5 kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s
berhenti pada saat mengenai mobil.
Besar gaya (dianggap konstan) yang harus diberikan mobil
untuk merubah momentum air sejumlah ini adalah
akhir awal 0 30 kg.m/s
30 N
1,0 s
p pp
F
t t
 
    
 
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan
arah dengan kecepatan asal air. Mobil memberikan gaya
sebesar 30 N ke kiri untuk menghentikan air, sehingga dari
hukum Newton ketiga, air memberikan gaya sebesar 30 N
pada mobil.
12
Kekekalan Momentum , Tumbukan
Momentum total dari suatu sistem benda-benda
yang terisolasi adalah konstan
Sistem sekumpulan benda yang
berinteraksi satu sama lain
Sistem
terisolasi
suatu sistem di mana gaya yang ada
hanyalah gaya-gaya di antara benda-
benda pada sistem itu sendiri
Hukum Kekekalan Momentum Dapat Digunakan Untuk
Menganalisis Mekanika Tumbukan, Tabrakan, Hamburan, dan
Ledakan
13
Jenis Tumbukan (berdasar kekal-tidaknya
energi kinetik selama proses tumbukan) dapat
dibagi ke dalam dua jenis:
• Lenting
(tenaga kinetik kekal)
• Tidak Lenting
(energi kinetik total setelah tumbukan selalu
lebih kecil dari tenaga kinetik total sebelum
tumbukan)
14
2 2 2 2
1 1 2 2 1 1 2 2
1 1 1 1
' '
2 2 2 2
m v m v m v m v  
•Momentum kekal
•Energi kinetik kekal
Tumbukan Lenting :
sebelum setelah
' '
EK EK
EK EK ... EK EK ...

    1 2 1 2
sebelum setelah
' '
' '
P P
P P ... P P ...
m v m v ... m v m v ...

    
    
1 2 1 2
1 1 2 2 1 1 2 2
7.7
 Jenis-jenis tumbukan
 Tumbukan Lenting Sempurna
 Tumbukan Lenting sebagian
 Tumbukan Tidak Lenting
1. Tumbukan Lenting Sempurna
a. Berlaku hukum kekekalan momentum
'' BBAABBAA vmvmvmvm 
)'()'( BBBAAA vvmvvm 
b. Berlaku hukum kekekalan energi
(*)
2
2
12
2
12
2
12
2
1 '' BBAABBAA vmvmvmvm 
)'()'( 2222
BBBAAA vvmvvm 
2222
'' BBAABBAA vmvmvmvm 
(**)
7.8
Jika VA  VA’ dan VB  VB’, persamaan (**) dibagi persamaan (*) didapat :
BBAA vvvv  ''    '' ABAB vvvv atau
Artinya :
Kecepatan relatif kedua benda sebelum tumbukan sama dengan kecepatan
relatif kedua benda setelah tumbukan dengan arah yang berlawanan.
Catatan :
Koefisien restitusi
Untuk tumbukan elastis sempurna
 
 AB
AB
vv
vv
e



''
1e
7.9
Hal-hal Khusus :
 Jika mA =mB maka : BA vv '
AB vv '
Apabila benda B sebelum tumbukan dalam keadaan berhenti, maka dengan
massa yang tetap sama, setelah tumbukan, benda yang tadinya bergerak (benda
A) menjadi berhenti, sedangkan benda B yang tadinya diam menjadi bergerak
dengan kecepatan VB’ yang sama dengan kecepatan benda A (kecepatan VA)
 Jika massa mB (mB >> mA) maka :
AA vv ' 0'Bvdan
 Jika mB << mA maka :
AA vv ' AB vv 2'dan
2. Tumbukan Lenting Sebagian
'' BBAABBAA vmvmvmvm 
a. Berlaku hukum kekekalan momentum
10  e
b. Tidak Berlaku hukum kekekalan energi
   2
2
12
2
12
2
12
2
1 '' BBAABBAAk vmvmvmvmE 
3. Tumbukan Tidak Lenting
a. Berlaku hukum kekekalan momentum, tapi tidak berlaku hukum kekekalan
energi
 
 AB
AB
vv
vv



''
0 '' BA vv 
Kecepatan akhir kedua
benda sama dan searah.
Kedua benda bergabung
(menempel)
vmmvmvm BBAA )( 21 
V = Kecepatan gabungan kedua benda
Besar energi kinetik yang hilang :
2
2
12
2
12
2
12
2
1 '' BBAABBAA vmvmvmvm  '' BA vv dimana
7.10
19
Contoh
Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju 2 m/s
bertumbukan dari depan dengan bola kedua yang massanya
sama dan sedang dalam keadaan diam (v2 = 0). Berapa laju
kedua bola setelah tumbukan, dengan menganggap tumbukan
tersebut lenting?
Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum :   
  
  
1 1 2
1 1 2
1 1 2
0 ' '
' '
' '
mv mv mv
v v v
v v v
Hk Kekekalan Energi Kinetik:
     
  
2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2
2 2 2
1 1 2
1 1 1
0 ' ' ' '
2 2 2
' '
mv mv mv v v v
v v v
(1)
(2)
20
Persamaan (2) dapat ditulis :        2
1 1 1 1 2' ' 'v v v v v
Gunakan Persamaan (1) :     2
2 1 1 2' ' 'v v v v
Diperoleh :  1 1 2' 'v v v (3)
Persamaan (1) = Persamaan (3)   
  
 
1 1 1
1
1
' '
2 ' 0
' 0
v v v v
v
v
Kemudian dari persamaan (1) (atau (3) diperoleh  2 1' 2 /v v m s
Bola 1 diberhentikan oleh tumbukan, sementara bola 2
mendapat kecepatan awal bola 1.
21
2 m/s 2 m/s
22
Tumbukan Tidak Lenting
• Momentum kekal
• Energi kinetik total setelah tumbukan lebih
kecil dari energi kinetik total sebelum
tumbukan
•Tumbukan tidak lenting sama sekali :
kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama
•Tumbukan tidak lenting
23
Contoh
Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju
24,0 m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang
dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut
tersambung sebagai akibat dari tumbukan, berapa kecepatan
bersama mereka?
hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah menjadi
energi panas atau bentuk energi lainnya !
24
Sebelum tumbukan
Sesudah tumbukan
25
Penyelesaian
Momentum total sistem sebelum tumbukan
 

  
1 1 2 2
5
(10.000 kg)(24,0 m/s)+(10.000 kg)(0 m/s)
2,40 10 kg m/s
p m v m v
Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan kecepatan
yang sama, misal v’.
Momentum total sistem setelah tumbukan v1’=v2’=v’
      ' ' 5
1 2( ) 2,40 10 kg m/sp m m v p
Selesaikan untuk v’, diperoleh v‘= 12 m/s
26
Energi kinetik awal :
    
 
22
1 1
6
1 1
0 (10.000 kg) 24,0 m/s
2 2
2,88 10 J
EK m v
Energi kinetik setelah tumbukan :
       
 
2' 2
1 2
6
1 1
' 20.000 kg 12,0 m/s
2 2
1,44 10 J
EK m m v
Energi yang diubah menjadi bentuk lain :
6 6 6
2,88 10 J 1,44 10 J 1,44 10 J    
27
28
29
30
Tumbukan dan Impuls
Ketika terjadi tumbukan, gaya
biasanya melonjak dari nol pada saat
kontak menjadi nilai yang sangat
besar dalam waktu yang sangat
singkat, dan kemudian dengan
drastis kembali ke nol lagi. Grafik
besar gaya yang diberikan satu
benda pada yang lainnya pada saat
tumbukan, sebagai fungsi waktu,
kira-kira sama dengan yang
ditunjukkan oleh kurva pada gambar.
Selang waktu Δt biasanya cukup
nyata dan sangat singkat.
0
Waktu, t
Gaya,F
31
p
F
t



kedua ruas dikalikan dengan Δt
F
Impuls perubahan momentum
t p   
 
Gaya rata-rata F yang bekerja selama selang waktu
Δt menghasilkan impuls yang sama (F Δt) dengan
gaya yang sebenarnya.
32
Tumbukan Pada Dua atau Tiga Dimensi
Kekekalan momentum dan energi juga bisa diterapkan pada
tumbukan dua atau tiga dimensi, dan sifat vektor momentum
sangat penting. Satu tipe umum dari tumbukan yang tidak
berhadapan adalah di mana sebuah partikel yang bergerak
(disebut proyektil) menabrak partikel kedua yang diam
(partikel "target"). Ini merupakan situasi umum pada
permainan seperti bilyar, dan untuk eksperimen pada fisika
atom dan nuklir (proyektil, dari pancaran radioaktif atau
akselerator energi-tinggi, menabrak inti target yang
stasioner).
y
x
m1
m1
m2
m2
p1
p’1
p’2
q’1
q’2
33
Kekekalan momentum pada tumbukan 2 dimensi
Pada arah sumbu-x:
   
1 2 1 2
1 1 1 1 1 2 2
' '
' cos ' '2cos '
x x x xp p p p
m v m v m vq q
  
  
Karena pada awalnya tidak ada gerak pada arah
sumbu-y, komponen-y dari momentum adalah nol
   
1 2 1 2
1 1 1 2 2 2
' '
0 ' sin ' ' sin '
y y y yp p p p
m v m vq q
  
  
34
Contoh
Tumbukan bola bilyar pada 2-dimensi.
Sebuah bola bilyar yang bergerak dengan laju v1 = 3,0 m/s pada
arah +x (lihat gambar) menabrak bola lain dengan massa sama
yang dalam keadaan diam. Kedua bola terlihat berpencar dengan
sudut 45° terhadap sumbu x (bola 1 ke atas dan bola 2 ke bawah).
Yaitu, q'1 = 45° dan q'2 = -45°. Berapa laju bola-bola tersebut (laju
keduanya sama) ?
y
x
m1
m1
m2
m2
p1
p’1
p’2
q’1
q’2
35
Penyelesaian
Sumbu-x :    1 1 2' cos 45 ' cos 45mv mv mv o o
Sumbu-y :    1 20 ' sin 45 ' sin 45mv mv  o o
m saling menghilangkan.
Dari persamaan untuk sumbu-y :
 
 
 
 2 1 1 1
sin 45 sin 45
' ' ' '
sin 45 sin 45
v v v v
 
     
   
 
o o
o o
Setelah tumbukan, kedua bola mempunyai laju yang
sama
36
Dari persamaan untuk sumbu-x :
     
   
1 1 2 1
1
1 2
' cos 45 ' cos 45 2 ' cos 45
3,0 m/s
' ' 2,1 m/s
2 0,7072cos 45
v v v v
v
v v
  
    
o o o
o
37
Soal-soal
1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5 m/s
bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola lain yang
sedang diam. Setelah itu, bola pertama terpantul kembali
dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a) kecepatan bola target
setelah tumbukan, dan (b) massa bola target.
2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami
tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju
awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang
lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan, berapa
laju kedua bola tersebut setelah tumbukan?
38
4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah +x)
dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg yang
sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut lenting
sempurna, berapa laju dan arah masingmasing bola setelah
tumbukan?
3. Inti suatu atom yang mula-mula diam massanya 3,8 x 10-25
kg. Karena bersifat radioaktif, maka inti ini pada suatu saat
mengeluarkan partikel bermassa 6,6x10-27 kg dengan
kecepatan 1,5x107 m/s. Karena itu terdapat inti sisa yang
tersentak ke belakang ("recoil"). Berapakah kecepatan inti
recoil tersebut ?
39
5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan laju vA
= 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada awalnya diam,
yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai akibat tumbukan
tersebut, bola pertama dibelokkan dengan membentuk
sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s.
(a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A,
tuliskan persamaanpersamaan yang menyatakan kekekalan
momentum untuk komponen x dan y secara terpisah.
(b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B, dan
sudut, q', dari bola B. Jangan anggap tumbukan tersebut
lenting.
40
7. Sebuah benda terbungkus di dalam Gedung Putih bermassa 1
kg tiba-tiba meledak menjadi dua bagian dengan
perbandingan massa 2:3 dan bergerak saling berlawanan
arah, jika pecahan pertama bergerak dengan kecepatan 15
m/s, berapakah kecepatan pecahan lainnya ?
6. Dari gambar tampak sebuah
peluru 10 gram
ditembakkan ke arah sasaran
berupa balok kayu 5 kg yang
digantungkan pada tali yang
panjang. Setelah ditembakkan
peluru tersebut bersarang di dalam
balok kayu itu dan keduanya
terdorong naik 20 cm dari posisi
semula. Tentukan kecepatan awal
peluru !
20
cm
41
SOLUSI RESPONSI
Momentum dan Impuls
42
Soal-soal
1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5 m/s
bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola lain yang
sedang diam. Setelah itu, bola pertama terpantul kembali
dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a) kecepatan bola target
setelah tumbukan, dan (b) massa bola target.
2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami
tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju
awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang
lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan, berapa
laju kedua bola tersebut setelah tumbukan?
43
Soal Nomor 1
Diketahui : m1=0,220 kg ; V1= 5,5 m/s; V2= nol [diam]; V1’= 3,7
m/s.
Ditanya : (a)V2’ = ? (b) m2 =?Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum :
Hk Kekekalan Energi Kinetik:
(1)
m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’
0,22.5,5 + 0 = 0,22.3,7 + m2V2’
0,22 (5,5 – 3,7) = m2V2’
0,22.1,8 = m2V2’
(1/2)m1V1^2 + (1/2)m2V2^2 = (1/2)m1V1’^2 + (1/2)m2V2’^2
m1V1^2 + 0 = m1V1’^2 + m2V2’^2
0,22.5,5^2 + 0 = 0,22.3,7^2 + m2V2’^2
0,22 (5,5^2 – 3,7^2) = (m2V2’).V2’
0,22 (5,5^2 – 3,7^2) = 0,22.1,8.V2’
(5,5^2 – 3,7^2) = 1,8.V2’……………………..V2’ = (5,5^2 –
3,7^2)/1,8
= 16,56/1,8 = 9,2 m/s
44
Soal Nomor 2
Diketahui : m1= m2 = m ; e=1 [lenting sempurna];
V1= 2 m/s; V2=3 m/s;
Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =?
Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum :
(1)
m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’
m.2 + m.3 = m.V1’ + m.V2’
2 + 3 = V1’ + V2’
5 = V1’ + (V1’ – 1)
5 = 2V1’ – 1
6 = 2V1’……………V1’ = 3 m/s
…………………………V2’ = 3 –
1 = 2 m/s
e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2)
1 = (V2’ – V1’ )/ (2 - 3)
-1 = (V2’ – V1’ )
V2’ = V1’ - 1
Koefisien Restitusi :
45
4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah +x)
dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg yang
sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut lenting
sempurna, berapa laju dan arah masingmasing bola setelah
tumbukan?
3. Inti suatu atom yang mula-mula diam massanya 3,8 x 10-25
kg. Karena bersifat radioaktif, maka inti ini pada suatu saat
mengeluarkan partikel bermassa 6,6x10-27 kg dengan
kecepatan 1,5x107 m/s. Karena itu terdapat inti sisa yang
tersentak ke belakang ("recoil"). Berapakah kecepatan inti
recoil tersebut ?
Soal Nomor 3
Ada di bahas dalam buku Schaum
Soal Nomor 4
Diketahui : m1=0,440 kg ; V1= 3,7 m/s; m2=0,220 kg;
V2= nol [diam]; e=1;
Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =?
Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum :
(1)
m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’
0,44.3,7 + 0 = 0,44.V1’ + 0,22V2’
2.3,7 = 2V1’ + V2’
2.3,7 = 2V1’ + (V1’ + 3,7)
3,7 (2 - 1) = 3V1’
3,7 / 3 = V1’………V1’ = 1,235 m/s…….V2’= 1,235 + 3,7 =
e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2)
1 = (V2’ – V1’ )/ (3,7 - 0)
3,7= (V2’ – V1’ )
V2’ = V1’ + 3,7
Koefisien Restitusi :
47
5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan laju vA
= 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada awalnya diam,
yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai akibat tumbukan
tersebut, bola pertama dibelokkan dengan membentuk
sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s.
(a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A,
tuliskan persamaanpersamaan yang menyatakan kekekalan
momentum untuk komponen x dan y secara terpisah.
(b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B, dan
sudut, q', dari bola B. Jangan anggap tumbukan tersebut
lenting.
48
Soal Nomor 5
Diketahui : mA = 0,4 kg; vA = 1,8 m/s;
vB = nol [diam]; mB = 0,5 kg; q = 30°; v'A = 1,1 m/s.
Ditanya : (a)V2’ = ? (b) m2 =?
Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum
[dalam arah sumbu-X] :
mAvA + mBvB = mAv‘AX + mBv‘BX
0,4.1,8 + 0 = 0,4. v'A cos q + 0,5. v‘BX
0,4.1,8 = 0,4. 1,1. cos 30 + 0,5. v‘BX
v‘BX = [0,4. (1,8 – 1,1. 0,866)]/ 0,5
= 0,8 (1,8 – 0,865) = 0,692 m/s
Hk Kekekalan Momentum
[dalam arah sumbu-Y] :
mAvA + mBvB = mAv‘AY + mBv‘BY
0 + 0 = 0,4. v'A sin q + 0,5. v‘BY
0 = 0,4. 1,1. sin 30 + 0,5. v‘BY
v‘BY = [0 – 0,2.1,1)]/ 0,5
= - 0,44 m/s
v‘B = √(v‘BX )^2 + (v‘BY )^2
= √(0,692)^2 + (-0,44)^2
= √(0,479 + 0,194)
= √(0,673) = 0,82 m/s
q = arc tan (v‘BY / v‘BX )
= arc tan (-0,44 / 0,692)
= arc tan (- 0,63)
= - 32°
49
7. Sebuah benda terbungkus di dalam Gedung Putih bermassa 1
kg tiba-tiba meledak menjadi dua bagian dengan
perbandingan massa 2:3 dan bergerak saling berlawanan
arah, jika pecahan pertama bergerak dengan kecepatan 15
m/s, berapakah kecepatan pecahan lainnya ?
6. Dari gambar tampak sebuah
peluru 10 gram
ditembakkan ke arah sasaran
berupa balok kayu 5 kg yang
digantungkan pada tali yang
panjang. Setelah ditembakkan
peluru tersebut bersarang di dalam
balok kayu itu dan keduanya
terdorong naik 20 cm dari posisi
semula. Tentukan kecepatan awal
peluru !
20
cm
Soal Nomor 6
Ada di bahas dalam buku Schaum
Soal Nomor 7
Ada di bahas dalam buku Schaum
8. Sebuah bola billiard no. 7 dengan massa 1
kg dengan kecepatan 12 m/s bertumbukan
dengan bola no. 8 dengan massa 2 kg yang
diam. Tentukan kecepatan masing-masing
bola sesudah tumbukan jika e = 2/3
51
52
Soal Nomor 8
Diketahui : m1= 1 kg; m2 = 2 kg ; e=2/3;
V1= 12 m/s; V2= 0 m/s;
Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =?
Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum :
(1)
m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’
1.12 + 0 = 1.V1’ + 2.V2’
12 = V1’ + 2V2’
12 = V1’ + 2(V1’ + 8)
12 - 8 = 3V1’
4 = 3V1’……………V1’ = 4/3 m/s
…………………………V2’ = 4/3 + 8 = (4+24)/3 = 28/3
m/s
e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2)
2/3 = (V2’ – V1’ )/ (12 - 0)
8= (V2’ – V1’ )
V2’ = V1’ + 8
Koefisien Restitusi :

More Related Content

What's hot

5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaEko Efendi
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Kelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisiKelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisiSuharziamah_al_aksa
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariInstitute techologi bandung
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 

What's hot (20)

5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamika
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegasLaporan Fisika - pegas
Laporan Fisika - pegas
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Kelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisiKelompok 4 osilator harmonik revisi
Kelompok 4 osilator harmonik revisi
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hariaplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
aplikasi hukum nweton dalam kehidupan sehari -hari
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
 

Similar to FISIKA DASAR_06 momentum

Similar to FISIKA DASAR_06 momentum (20)

Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Materi Momentum dan Impuls.pptx
Materi Momentum dan Impuls.pptxMateri Momentum dan Impuls.pptx
Materi Momentum dan Impuls.pptx
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum Impuls Dan Momentum
Impuls Dan Momentum
 
Momentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan TumbukanMomentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan Tumbukan
 
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfFisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
 
Momentum 1.ppt
Momentum 1.pptMomentum 1.ppt
Momentum 1.ppt
 
impul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptximpul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptx
 
Bab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impulsBab 3 momentum dan impuls
Bab 3 momentum dan impuls
 
Momentum dan Impuls
Momentum dan ImpulsMomentum dan Impuls
Momentum dan Impuls
 
Momentum linier
Momentum linierMomentum linier
Momentum linier
 
Momentum linier
Momentum linierMomentum linier
Momentum linier
 
IMPULS DAN MOMENTUM
IMPULS DAN MOMENTUMIMPULS DAN MOMENTUM
IMPULS DAN MOMENTUM
 
impuls dan momentum
impuls dan momentumimpuls dan momentum
impuls dan momentum
 
Momentum & impuls
Momentum & impulsMomentum & impuls
Momentum & impuls
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian cMateri olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
 
Mekanika c
Mekanika cMekanika c
Mekanika c
 
Bagian c
Bagian cBagian c
Bagian c
 
Soal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+solSoal osn fisika 2007 prov+sol
Soal osn fisika 2007 prov+sol
 

More from Eko Efendi

05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasiEko Efendi
 
Sistem karbonat
Sistem karbonatSistem karbonat
Sistem karbonatEko Efendi
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air lautEko Efendi
 
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Eko Efendi
 
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Eko Efendi
 
Pertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingPertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingEko Efendi
 
Pertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraPertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraEko Efendi
 
Pertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changePertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changeEko Efendi
 
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaPertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaEko Efendi
 
Pertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontPertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontEko Efendi
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilEko Efendi
 
Pertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityPertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityEko Efendi
 
Modul perkuliahan
Modul perkuliahanModul perkuliahan
Modul perkuliahanEko Efendi
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Eko Efendi
 
Kontrak kuliah
Kontrak kuliahKontrak kuliah
Kontrak kuliahEko Efendi
 
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakatEko Efendi
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahariEko Efendi
 
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesiaEko Efendi
 

More from Eko Efendi (20)

05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi
 
Alkalinitas
AlkalinitasAlkalinitas
Alkalinitas
 
Sistem karbonat
Sistem karbonatSistem karbonat
Sistem karbonat
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air laut
 
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
 
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
 
Pertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingPertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwelling
 
Pertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraPertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citra
 
Pertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changePertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate change
 
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaPertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
 
Pertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontPertemuan 03 front
Pertemuan 03 front
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofil
 
Pertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityPertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivity
 
Modul perkuliahan
Modul perkuliahanModul perkuliahan
Modul perkuliahan
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
 
Kontrak kuliah
Kontrak kuliahKontrak kuliah
Kontrak kuliah
 
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
04 ecotourism
04 ecotourism04 ecotourism
04 ecotourism
 
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

FISIKA DASAR_06 momentum

  • 2. 2 Dalam mekanika benda bergerak, dijelaskan melalui besaran-besaran yang telah dipelajari antara lain : • Posisi • Jarak • Kecepatan • Percepatan • Waktu tempuh • Energi kinetik • Energi Potensial • Energi Mekanik • Perpindahan • Laju • Gaya
  • 3. 3 Definisi momentum secara fisis : Besaran yang merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya (mengubah kecepatannya, diperlambat atau dipercepat)  momentum Definisi momentum secara matematis : Hasil kali massa dan kecepatan p= vm r r Momentum  besaran vektor , satuannya kg.m/s
  • 4. 4 Ukuran Besar, Kecepatan Rendah = Momentum Kecil Ukuran Kecil, Kecepatan Tinggi = Momentum Besar
  • 5. 5 Contoh Soal : • Berapa besar momentum burung 22 g yang terbang dengan laju 8,1 m/s? • Gerbong kereta api 12.500 kg berjalan sendiri di atas rel yang tidak mempunyai gesekan dengan laju konstan 18,0 m/s. Berapa momentumnya? • Jika suatu peluru memiliki massa 21,0 g ditembakkan dan memiliki laju 210 m/s, berapa momentumnya? p= vm r r
  • 6. 6 Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya total yang diberikan padanya p F t     rr  00 v vv v F mm m t t       r rr rr v am m t     r r Hk. Newton II Momentum dan Hukum Newton
  • 7. 10 Contoh Air keluar dari selang dengan debit 1,5 kg/s dan laju 20 m/s, dan diarahkan pada sisi mobil, yang menghentikan gerak majunya, (yaitu, kita abaikan percikan ke belakang.) Berapa gaya yang diberikan air pada mobil?
  • 8. 11 Penyelesaian Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap sekon, air dengan momentum px = mvx = (1,5 kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s berhenti pada saat mengenai mobil. Besar gaya (dianggap konstan) yang harus diberikan mobil untuk merubah momentum air sejumlah ini adalah akhir awal 0 30 kg.m/s 30 N 1,0 s p pp F t t          Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan arah dengan kecepatan asal air. Mobil memberikan gaya sebesar 30 N ke kiri untuk menghentikan air, sehingga dari hukum Newton ketiga, air memberikan gaya sebesar 30 N pada mobil.
  • 9. 12 Kekekalan Momentum , Tumbukan Momentum total dari suatu sistem benda-benda yang terisolasi adalah konstan Sistem sekumpulan benda yang berinteraksi satu sama lain Sistem terisolasi suatu sistem di mana gaya yang ada hanyalah gaya-gaya di antara benda- benda pada sistem itu sendiri Hukum Kekekalan Momentum Dapat Digunakan Untuk Menganalisis Mekanika Tumbukan, Tabrakan, Hamburan, dan Ledakan
  • 10. 13 Jenis Tumbukan (berdasar kekal-tidaknya energi kinetik selama proses tumbukan) dapat dibagi ke dalam dua jenis: • Lenting (tenaga kinetik kekal) • Tidak Lenting (energi kinetik total setelah tumbukan selalu lebih kecil dari tenaga kinetik total sebelum tumbukan)
  • 11. 14 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 ' ' 2 2 2 2 m v m v m v m v   •Momentum kekal •Energi kinetik kekal Tumbukan Lenting : sebelum setelah ' ' EK EK EK EK ... EK EK ...      1 2 1 2 sebelum setelah ' ' ' ' P P P P ... P P ... m v m v ... m v m v ...            1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2
  • 12. 7.7  Jenis-jenis tumbukan  Tumbukan Lenting Sempurna  Tumbukan Lenting sebagian  Tumbukan Tidak Lenting 1. Tumbukan Lenting Sempurna a. Berlaku hukum kekekalan momentum '' BBAABBAA vmvmvmvm  )'()'( BBBAAA vvmvvm  b. Berlaku hukum kekekalan energi (*) 2 2 12 2 12 2 12 2 1 '' BBAABBAA vmvmvmvm  )'()'( 2222 BBBAAA vvmvvm  2222 '' BBAABBAA vmvmvmvm  (**)
  • 13. 7.8 Jika VA  VA’ dan VB  VB’, persamaan (**) dibagi persamaan (*) didapat : BBAA vvvv  ''    '' ABAB vvvv atau Artinya : Kecepatan relatif kedua benda sebelum tumbukan sama dengan kecepatan relatif kedua benda setelah tumbukan dengan arah yang berlawanan. Catatan : Koefisien restitusi Untuk tumbukan elastis sempurna    AB AB vv vv e    '' 1e
  • 14. 7.9 Hal-hal Khusus :  Jika mA =mB maka : BA vv ' AB vv ' Apabila benda B sebelum tumbukan dalam keadaan berhenti, maka dengan massa yang tetap sama, setelah tumbukan, benda yang tadinya bergerak (benda A) menjadi berhenti, sedangkan benda B yang tadinya diam menjadi bergerak dengan kecepatan VB’ yang sama dengan kecepatan benda A (kecepatan VA)  Jika massa mB (mB >> mA) maka : AA vv ' 0'Bvdan  Jika mB << mA maka : AA vv ' AB vv 2'dan
  • 15. 2. Tumbukan Lenting Sebagian '' BBAABBAA vmvmvmvm  a. Berlaku hukum kekekalan momentum 10  e b. Tidak Berlaku hukum kekekalan energi    2 2 12 2 12 2 12 2 1 '' BBAABBAAk vmvmvmvmE  3. Tumbukan Tidak Lenting a. Berlaku hukum kekekalan momentum, tapi tidak berlaku hukum kekekalan energi    AB AB vv vv    '' 0 '' BA vv  Kecepatan akhir kedua benda sama dan searah. Kedua benda bergabung (menempel) vmmvmvm BBAA )( 21  V = Kecepatan gabungan kedua benda Besar energi kinetik yang hilang : 2 2 12 2 12 2 12 2 1 '' BBAABBAA vmvmvmvm  '' BA vv dimana 7.10
  • 16. 19 Contoh Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju 2 m/s bertumbukan dari depan dengan bola kedua yang massanya sama dan sedang dalam keadaan diam (v2 = 0). Berapa laju kedua bola setelah tumbukan, dengan menganggap tumbukan tersebut lenting? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum :          1 1 2 1 1 2 1 1 2 0 ' ' ' ' ' ' mv mv mv v v v v v v Hk Kekekalan Energi Kinetik:          2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 0 ' ' ' ' 2 2 2 ' ' mv mv mv v v v v v v (1) (2)
  • 17. 20 Persamaan (2) dapat ditulis :        2 1 1 1 1 2' ' 'v v v v v Gunakan Persamaan (1) :     2 2 1 1 2' ' 'v v v v Diperoleh :  1 1 2' 'v v v (3) Persamaan (1) = Persamaan (3)         1 1 1 1 1 ' ' 2 ' 0 ' 0 v v v v v v Kemudian dari persamaan (1) (atau (3) diperoleh  2 1' 2 /v v m s Bola 1 diberhentikan oleh tumbukan, sementara bola 2 mendapat kecepatan awal bola 1.
  • 18. 21 2 m/s 2 m/s
  • 19. 22 Tumbukan Tidak Lenting • Momentum kekal • Energi kinetik total setelah tumbukan lebih kecil dari energi kinetik total sebelum tumbukan •Tumbukan tidak lenting sama sekali : kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama •Tumbukan tidak lenting
  • 20. 23 Contoh Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju 24,0 m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai akibat dari tumbukan, berapa kecepatan bersama mereka? hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah menjadi energi panas atau bentuk energi lainnya !
  • 22. 25 Penyelesaian Momentum total sistem sebelum tumbukan       1 1 2 2 5 (10.000 kg)(24,0 m/s)+(10.000 kg)(0 m/s) 2,40 10 kg m/s p m v m v Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan kecepatan yang sama, misal v’. Momentum total sistem setelah tumbukan v1’=v2’=v’       ' ' 5 1 2( ) 2,40 10 kg m/sp m m v p Selesaikan untuk v’, diperoleh v‘= 12 m/s
  • 23. 26 Energi kinetik awal :        22 1 1 6 1 1 0 (10.000 kg) 24,0 m/s 2 2 2,88 10 J EK m v Energi kinetik setelah tumbukan :           2' 2 1 2 6 1 1 ' 20.000 kg 12,0 m/s 2 2 1,44 10 J EK m m v Energi yang diubah menjadi bentuk lain : 6 6 6 2,88 10 J 1,44 10 J 1,44 10 J    
  • 24. 27
  • 25. 28
  • 26. 29
  • 27. 30 Tumbukan dan Impuls Ketika terjadi tumbukan, gaya biasanya melonjak dari nol pada saat kontak menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat, dan kemudian dengan drastis kembali ke nol lagi. Grafik besar gaya yang diberikan satu benda pada yang lainnya pada saat tumbukan, sebagai fungsi waktu, kira-kira sama dengan yang ditunjukkan oleh kurva pada gambar. Selang waktu Δt biasanya cukup nyata dan sangat singkat. 0 Waktu, t Gaya,F
  • 28. 31 p F t    kedua ruas dikalikan dengan Δt F Impuls perubahan momentum t p      Gaya rata-rata F yang bekerja selama selang waktu Δt menghasilkan impuls yang sama (F Δt) dengan gaya yang sebenarnya.
  • 29. 32 Tumbukan Pada Dua atau Tiga Dimensi Kekekalan momentum dan energi juga bisa diterapkan pada tumbukan dua atau tiga dimensi, dan sifat vektor momentum sangat penting. Satu tipe umum dari tumbukan yang tidak berhadapan adalah di mana sebuah partikel yang bergerak (disebut proyektil) menabrak partikel kedua yang diam (partikel "target"). Ini merupakan situasi umum pada permainan seperti bilyar, dan untuk eksperimen pada fisika atom dan nuklir (proyektil, dari pancaran radioaktif atau akselerator energi-tinggi, menabrak inti target yang stasioner). y x m1 m1 m2 m2 p1 p’1 p’2 q’1 q’2
  • 30. 33 Kekekalan momentum pada tumbukan 2 dimensi Pada arah sumbu-x:     1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 ' ' ' cos ' '2cos ' x x x xp p p p m v m v m vq q       Karena pada awalnya tidak ada gerak pada arah sumbu-y, komponen-y dari momentum adalah nol     1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 ' ' 0 ' sin ' ' sin ' y y y yp p p p m v m vq q      
  • 31. 34 Contoh Tumbukan bola bilyar pada 2-dimensi. Sebuah bola bilyar yang bergerak dengan laju v1 = 3,0 m/s pada arah +x (lihat gambar) menabrak bola lain dengan massa sama yang dalam keadaan diam. Kedua bola terlihat berpencar dengan sudut 45° terhadap sumbu x (bola 1 ke atas dan bola 2 ke bawah). Yaitu, q'1 = 45° dan q'2 = -45°. Berapa laju bola-bola tersebut (laju keduanya sama) ? y x m1 m1 m2 m2 p1 p’1 p’2 q’1 q’2
  • 32. 35 Penyelesaian Sumbu-x :    1 1 2' cos 45 ' cos 45mv mv mv o o Sumbu-y :    1 20 ' sin 45 ' sin 45mv mv  o o m saling menghilangkan. Dari persamaan untuk sumbu-y :        2 1 1 1 sin 45 sin 45 ' ' ' ' sin 45 sin 45 v v v v               o o o o Setelah tumbukan, kedua bola mempunyai laju yang sama
  • 33. 36 Dari persamaan untuk sumbu-x :           1 1 2 1 1 1 2 ' cos 45 ' cos 45 2 ' cos 45 3,0 m/s ' ' 2,1 m/s 2 0,7072cos 45 v v v v v v v         o o o o
  • 34. 37 Soal-soal 1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5 m/s bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola lain yang sedang diam. Setelah itu, bola pertama terpantul kembali dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a) kecepatan bola target setelah tumbukan, dan (b) massa bola target. 2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan, berapa laju kedua bola tersebut setelah tumbukan?
  • 35. 38 4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah +x) dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg yang sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut lenting sempurna, berapa laju dan arah masingmasing bola setelah tumbukan? 3. Inti suatu atom yang mula-mula diam massanya 3,8 x 10-25 kg. Karena bersifat radioaktif, maka inti ini pada suatu saat mengeluarkan partikel bermassa 6,6x10-27 kg dengan kecepatan 1,5x107 m/s. Karena itu terdapat inti sisa yang tersentak ke belakang ("recoil"). Berapakah kecepatan inti recoil tersebut ?
  • 36. 39 5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan laju vA = 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada awalnya diam, yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai akibat tumbukan tersebut, bola pertama dibelokkan dengan membentuk sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s. (a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A, tuliskan persamaanpersamaan yang menyatakan kekekalan momentum untuk komponen x dan y secara terpisah. (b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B, dan sudut, q', dari bola B. Jangan anggap tumbukan tersebut lenting.
  • 37. 40 7. Sebuah benda terbungkus di dalam Gedung Putih bermassa 1 kg tiba-tiba meledak menjadi dua bagian dengan perbandingan massa 2:3 dan bergerak saling berlawanan arah, jika pecahan pertama bergerak dengan kecepatan 15 m/s, berapakah kecepatan pecahan lainnya ? 6. Dari gambar tampak sebuah peluru 10 gram ditembakkan ke arah sasaran berupa balok kayu 5 kg yang digantungkan pada tali yang panjang. Setelah ditembakkan peluru tersebut bersarang di dalam balok kayu itu dan keduanya terdorong naik 20 cm dari posisi semula. Tentukan kecepatan awal peluru ! 20 cm
  • 39. 42 Soal-soal 1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5 m/s bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola lain yang sedang diam. Setelah itu, bola pertama terpantul kembali dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a) kecepatan bola target setelah tumbukan, dan (b) massa bola target. 2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan, berapa laju kedua bola tersebut setelah tumbukan?
  • 40. 43 Soal Nomor 1 Diketahui : m1=0,220 kg ; V1= 5,5 m/s; V2= nol [diam]; V1’= 3,7 m/s. Ditanya : (a)V2’ = ? (b) m2 =?Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum : Hk Kekekalan Energi Kinetik: (1) m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’ 0,22.5,5 + 0 = 0,22.3,7 + m2V2’ 0,22 (5,5 – 3,7) = m2V2’ 0,22.1,8 = m2V2’ (1/2)m1V1^2 + (1/2)m2V2^2 = (1/2)m1V1’^2 + (1/2)m2V2’^2 m1V1^2 + 0 = m1V1’^2 + m2V2’^2 0,22.5,5^2 + 0 = 0,22.3,7^2 + m2V2’^2 0,22 (5,5^2 – 3,7^2) = (m2V2’).V2’ 0,22 (5,5^2 – 3,7^2) = 0,22.1,8.V2’ (5,5^2 – 3,7^2) = 1,8.V2’……………………..V2’ = (5,5^2 – 3,7^2)/1,8 = 16,56/1,8 = 9,2 m/s
  • 41. 44 Soal Nomor 2 Diketahui : m1= m2 = m ; e=1 [lenting sempurna]; V1= 2 m/s; V2=3 m/s; Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum : (1) m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’ m.2 + m.3 = m.V1’ + m.V2’ 2 + 3 = V1’ + V2’ 5 = V1’ + (V1’ – 1) 5 = 2V1’ – 1 6 = 2V1’……………V1’ = 3 m/s …………………………V2’ = 3 – 1 = 2 m/s e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2) 1 = (V2’ – V1’ )/ (2 - 3) -1 = (V2’ – V1’ ) V2’ = V1’ - 1 Koefisien Restitusi :
  • 42. 45 4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah +x) dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg yang sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut lenting sempurna, berapa laju dan arah masingmasing bola setelah tumbukan? 3. Inti suatu atom yang mula-mula diam massanya 3,8 x 10-25 kg. Karena bersifat radioaktif, maka inti ini pada suatu saat mengeluarkan partikel bermassa 6,6x10-27 kg dengan kecepatan 1,5x107 m/s. Karena itu terdapat inti sisa yang tersentak ke belakang ("recoil"). Berapakah kecepatan inti recoil tersebut ?
  • 43. Soal Nomor 3 Ada di bahas dalam buku Schaum Soal Nomor 4 Diketahui : m1=0,440 kg ; V1= 3,7 m/s; m2=0,220 kg; V2= nol [diam]; e=1; Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum : (1) m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’ 0,44.3,7 + 0 = 0,44.V1’ + 0,22V2’ 2.3,7 = 2V1’ + V2’ 2.3,7 = 2V1’ + (V1’ + 3,7) 3,7 (2 - 1) = 3V1’ 3,7 / 3 = V1’………V1’ = 1,235 m/s…….V2’= 1,235 + 3,7 = e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2) 1 = (V2’ – V1’ )/ (3,7 - 0) 3,7= (V2’ – V1’ ) V2’ = V1’ + 3,7 Koefisien Restitusi :
  • 44. 47 5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan laju vA = 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada awalnya diam, yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai akibat tumbukan tersebut, bola pertama dibelokkan dengan membentuk sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s. (a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A, tuliskan persamaanpersamaan yang menyatakan kekekalan momentum untuk komponen x dan y secara terpisah. (b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B, dan sudut, q', dari bola B. Jangan anggap tumbukan tersebut lenting.
  • 45. 48 Soal Nomor 5 Diketahui : mA = 0,4 kg; vA = 1,8 m/s; vB = nol [diam]; mB = 0,5 kg; q = 30°; v'A = 1,1 m/s. Ditanya : (a)V2’ = ? (b) m2 =? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum [dalam arah sumbu-X] : mAvA + mBvB = mAv‘AX + mBv‘BX 0,4.1,8 + 0 = 0,4. v'A cos q + 0,5. v‘BX 0,4.1,8 = 0,4. 1,1. cos 30 + 0,5. v‘BX v‘BX = [0,4. (1,8 – 1,1. 0,866)]/ 0,5 = 0,8 (1,8 – 0,865) = 0,692 m/s Hk Kekekalan Momentum [dalam arah sumbu-Y] : mAvA + mBvB = mAv‘AY + mBv‘BY 0 + 0 = 0,4. v'A sin q + 0,5. v‘BY 0 = 0,4. 1,1. sin 30 + 0,5. v‘BY v‘BY = [0 – 0,2.1,1)]/ 0,5 = - 0,44 m/s v‘B = √(v‘BX )^2 + (v‘BY )^2 = √(0,692)^2 + (-0,44)^2 = √(0,479 + 0,194) = √(0,673) = 0,82 m/s q = arc tan (v‘BY / v‘BX ) = arc tan (-0,44 / 0,692) = arc tan (- 0,63) = - 32°
  • 46. 49 7. Sebuah benda terbungkus di dalam Gedung Putih bermassa 1 kg tiba-tiba meledak menjadi dua bagian dengan perbandingan massa 2:3 dan bergerak saling berlawanan arah, jika pecahan pertama bergerak dengan kecepatan 15 m/s, berapakah kecepatan pecahan lainnya ? 6. Dari gambar tampak sebuah peluru 10 gram ditembakkan ke arah sasaran berupa balok kayu 5 kg yang digantungkan pada tali yang panjang. Setelah ditembakkan peluru tersebut bersarang di dalam balok kayu itu dan keduanya terdorong naik 20 cm dari posisi semula. Tentukan kecepatan awal peluru ! 20 cm
  • 47. Soal Nomor 6 Ada di bahas dalam buku Schaum Soal Nomor 7 Ada di bahas dalam buku Schaum
  • 48. 8. Sebuah bola billiard no. 7 dengan massa 1 kg dengan kecepatan 12 m/s bertumbukan dengan bola no. 8 dengan massa 2 kg yang diam. Tentukan kecepatan masing-masing bola sesudah tumbukan jika e = 2/3 51
  • 49. 52 Soal Nomor 8 Diketahui : m1= 1 kg; m2 = 2 kg ; e=2/3; V1= 12 m/s; V2= 0 m/s; Ditanya : (a)V1’ = ? (b) V2’ =? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum : (1) m1V1 + m2V2 = m1V1’ + m2V2’ 1.12 + 0 = 1.V1’ + 2.V2’ 12 = V1’ + 2V2’ 12 = V1’ + 2(V1’ + 8) 12 - 8 = 3V1’ 4 = 3V1’……………V1’ = 4/3 m/s …………………………V2’ = 4/3 + 8 = (4+24)/3 = 28/3 m/s e = (V2’ – V1’ )/ (V1 - V2) 2/3 = (V2’ – V1’ )/ (12 - 0) 8= (V2’ – V1’ ) V2’ = V1’ + 8 Koefisien Restitusi :