SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
MUHAMMAD CHARIS
MUHAMMAD IKSIR
ANA SRI ZUNIFA SARI
USAHA DAN ENERGI
ENERGI
Energi (disebut juga tenaga) adalah
kemampuan untuk melakukan usaha.
USAHA
Usaha (Work) adalah gaya yang bekerja
pada suatu benda atau objrk tertentu.
Bentuk-Bentuk Energi
a)Energi Mekanik
b) Energi Bunyi
c) Energi kalor
d) Energi Cahaya
e) Energi Listrik
f) Energi Nuklir
g) Energi Kinetik
h) Energi Potensial
ENERGI KINETIK
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
benda karena geraknya atau kelajuannya.
Energi kinetik dirumuskan :
 m = massa (Kg)
 v = kecepatan (m/s)
1 kg m2/s2 = 1 N /m s2 . m2/s2 = 1 N m = 1 J
Ek = ⅟2 . m . v2
ENERGI POTENSIAL
Energi potensial adalah energi yang
dimiliki oleh benda karena posisinya.
Energi potensial dapat dirumuskan :
 m = massa (kg),
 g = percepatan gravitasi (m/s2), = 10 m/s2
 h = ketinggian benda dari acuan (m).
Ep =m . g . h
ENERGI MEKANIK
Energi mekanik adalah energi yang
berkaitan dengan gerak atau kemampuan
untuk bergerak.
Energi Mekanik dapat dirumuskan :
 EM : Energi Mekanik
 Ek : Energi Kinetik
 Ep : Energi Potensial
Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam
lintasan suatu benda.
EM = Ek + Ep
KEKEKALAN ENERGI
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk energi lain.”
Contoh : Ebensin > Ekimia >Egerak
DAYA
Daya adalah hasil bagi antara usaha yang
dilakukan dengan selang waktu usaha tersebut
dilakukan.
Dapat dirumuskan :
P = Daya (J/s)
∆W = Usaha yang dilakukan (KW)
∆t = Waktu (s)
P = ∆W/∆t
USAHA
 W = Usaha (joule = J)
 F = gaya (N)
 s = perpindahan (m)
W = F.s
USAHA OLEH GAYA YANG
MEMBENTUK SUDUT
Persamaan diatas (W = F.s) itu hanya berlaku jika gaya yang
berkerja segaris dan searah dengan perpindahan
 W = Usaha (joule = J)
 F = gaya (N)
 s = perpindahan (m)
 Ө = sudut antara F dan s (derajat atau radian)
W = Fx . s = (F cos Ө) . s = Fs cos Ө
Gambar yang menunjukkan
usaha oleh gaya F yang
membentuk sudut Ө
USAHA BERNILAI NOL
(TIDAK MELAKUKAN USAHA)
Tidak semua gaya yang sudah bekerja
dikatakan melalukan usaha atau semua
benda yang berpindah telah dikenai usaha.
Penyebabnya antara lain :
 Gaya penyebab ada tetapi tidak ada perpindahan
 Gaya penyebab tidak ada tetapi terjadi perpindahan
 Gaya dan perpindahan membentuk sudut 90 derajat
HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI
Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat
mengubah energi kinetik benda.
Catatan : Benda bergerak pada bidang datar
atau ketinggian benda tetap.
W = Ө . EK = m . vakhir - m . vawal
GERAK HARMONIK
Gerak harmonic adalah gerak periodic
yang memiliki persamaan gerak sebagi fungsi
waktu berbentuk sinusoidal.
Gerak harmonic sederhana
didefinisikan sebagai gerak harmonic
yangdipengaruhi oleh gaya yang arahnya
selalu menuju ke titik seimbang dan
besarnya sebanding dengan
simpangannya.
PERIODE DAN FREKUENSI
Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu siklus gerak harmonic,
sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak
harmonic yang terjadi tiap satuan waktu.
k = m . w2
Mengingat bahwa w = 2Ө/T
k = m (2Ө/T)2
Dan diketahui bahwa T = 2Ө Өm/k
F = ⅟2Ө Өk/m
RUMUS
KONSEP USAHA DAN ENERGI
Usaha oleh Beberapa Gaya
Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama
dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke
kanan sejauh s adalah
resultan dua gaya searah
adalah F =F1 + F2, sehingga
Dengan memasukkan
F1 s = W1 dan F2 s =W2,
maka diperoleh Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
Usaha yang dilakukan oleh resultan
gaya-gaya searah dan berlawanan
arah, yang menyebabkan benda
berpindah sejauh s, sama dengan
jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya
W1 = F1 s dan W2 = F2 s
W = F s, W = (F1 + F2) s
W = W1 + W2
MOMENTUM , IMPULS
DAN
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
MOMENTUM DAN IMPULS
 1. Momentum Linier (p)
 2. Momentum Anguler (L)
 3. Impuls (I)
Momentum Linier (p)
Momentum Linier adalah hasil kali massa benda
dengan kecepatan gerak benda tersebut.
Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti
memiliki momentum.
RUMUS :
Keterangan :
 p = momentum (kg.m/s = N/s)
 m = massa (kg)
 v = kecepatan (m/s)
p = m . v
Catatan :
Momentum merupakan
besaran vektor, dengan
arah p = arah v
Momentum Anguler (L)
Momentum Anguler adalah hasil kali (cross
product) momentum linier dengan jari jari R.
Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti
memiliki momentum anguler.
Rumus :
Catatan :
 Momentum anguler merupakan besaran vektor
dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan besarnya
tetap.
L = m . v . R
L = p . R
Keterangan :
•L = Momentum Anguler (kg.m2/s)
•m = massa (kg)
•v = kecepatan (m/s)
•p = momentum linear (kg.m/s atau N/s)
•R = jari-jari lingkaran (m).
Impuls (I)
Impuls merupakan perubahan momentum.
Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama
waktu t, maka impuls I dari gaya itu adalah:
Rumus :
atau
sehingga dapat ditulis :
I = Perubahan momentum
I = m . vakhir - m . vawal
I = F . t
F . t = m . vakhir - m . vawal
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Hukum kekekalan momentum diterapkan pada
proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls
mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I1 = -I2.
Jika dua benda A dan B dengan massa masing-
masing MA dan MB serta kecepatannya masing-masing
VA dan VB saling bertumbukan, maka :
keterangan :
VA dan VB = kecepatan benda A dan B pada saat
tumbukan
VA' dan VB' = kecepatan benda A den B setelah
tumbukan.
MA . VA + MB . VB = MA . VA' + MB . VB'
Catatan:
vektor ke kanan
dianggap
positif, sedangkan
ke kiri dianggap
negatif.
TUMBUKAN
a. Elastis Sempurna : e = 1
Disini berlaku hukum kekekalan energi (energi sebelum dan
sesudah adalah sama) dan kekekalan momentum.
e = koefisien restitusi.
b. Elastis Sebagian : 0 < e < 1
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah dan memantul ke
atas lagi maka koefisien restitusinya adalah:
h = tinggi benda mula-mula
h' = tinggi pantulan benda
e = (- VA' - VB')/(VA - VB)
e = h'/h
c. Tidak Elastis : e = 0
Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama
dengan satu kecepatan v'.
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
v' = kecepatan setelah tumbukan
MA . VA + MB . VB = (MA + MB) . v'
PENERAPAN KONSEP IMPULS
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Sarung Tinju
2. Palu atau pemukul
3. Helm
ELASTISITAS
TEGANGAN (STRESS)
Tegangan adalah “ Perbandingan antara gaya tarik yang
bekerja terhadap luas penampang benda” . Tegangan
dinotasikan dengan (sigma), satunnya N/m2.
Secara matematika konsep Tegangan dituliskan :
Contoh gambar :
Setelah diberi
gaya A
Contoh penggunaan konsep
Tegangan (Stress):
Sebuah kawat yang panjangnya 2m dan luas penampang 5mm2 ditarik
gaya 10N. Tentukan besar
tegangan yang terjadi pada kawat.
Pembahasan:
Diketahui :
A = 5mm2 = 5.10-4 m2
F = 10N
Ditanyakan : ?
Jawab :
=
=
= 2.104Nm-2
REGANGAN (STRAIN)
Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan
panjang L terhadap panjang mula-mula(Lo)”
Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai
satuan.
1. Keadaan awal benda yang panjangnya Lo
diberi gaya (F) pada bidang A
2. Keadaan bertambah panjang sebanyak
Secara matematika konsep Regangan (Strain) dituliskan
Sebuah kawat panjangnya 100 cm ditarik dengan
gaya 12N, sehingga panjang kawat menjadi 112 cm.
Tentukan regangan yang dihasilkan kawat.
Diketahui :
Lo = 100 cm
L = 112 cm
∆L = 112 cm - 100 cm = 12cm
Ditanyakan : e
Jawab :
e =
e =
e = 0,12
ELASTISITAS DAN PLASTISITAS
Teori Elastisitas adalah Hubungan antara setiap
jenis tegangan dengan regangan yang
bersangkutan penting peranannnya dalam cabang
fisika
diagram tegangan - regangan suatu logam kenyal yang menderita tarikan.
Regangan-tegangan akan berbeda perolehannya bergantung pada
bahannya (Logam atau Karet yang di vulkanisir)
MODULUS ELASTIK
Modulus Elastik disebut Tegangan yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada
sifat bahan yang menderita tegangan itu. Perbandingan
tegangan terhadap regangan, atau tegangan per satuan
regangan.
Perbandingan tegangan kompresi terhadap regangan
kompresi disebut modulus regangan, atau modulus
young, bahan yang bersangkutan dan dilambangkan
dengan Y
Modulus Elastik
(harga pendekatan)
Modulus Young, Y Modulus
Luncur, L
Modulus Bulk, B
1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2
Alumunium 0,70 10 0,24 3,4 0,70 10
Kuningan 0,91 3 0,36 5,1 0,61 8,5
Tembaga 1,1 16 0,42 6 1,4 20
Gelas 0,55 7,8 0,23 3,3 0,37 512
Besi 0,91 13 0,70 10 1,0 14
Timah 0,16 2,3 0,056 0,8 0,077 1,1
Nikel 2,1 30 0,77 11 2,6 34
Baja 2,0 29 0,84 12 1,6 23
Modulus luncur L suatu bahan, dalam daerah hukum
Hooke, didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
luncurdegan regangan luncur
Definisi modulus luncur yang umum lagi ialah:
Kompresibilitas Zat Cair, K
Zat Cair (Nm-2)-1 (lb in-2)-1 atm-1
Karbon Disulfida 64 x 10-11 45 x 10-7 66 x 10-6
Etil Alkohol 110 78 115
Gliserin 21 15 22
Raksa 3,7 2,6 3,8
Air 49 34 50
KONSTANTA GAYA
bila YA/lo diganti dengan satu konstanta k dan perpanjangan Dl kita sebut x
Fn = kx
Dengan perkataan lain, besar tambahan panjang sebuah benda
yang mengalami tarikan dihitung dari panjang awalnya sebandaing dengan
besar gaya yang meregangkannya. Hukum Hooke mulanya diungkapkan
dalam bentuk ini, jadi tidak atas dasar pengertian tegangan dan regangan.
CONTOH SOAL
1. Dalam suatu percobaan untuk mengukur modulus Young, sebuah beban
1000 lb yang digantungkan pada kawat baja yang panjangnya 8 ft dan
penampangnya 0,025 in2, ternyata meregangkan kawat itu sebesar 0,010 ft
melebihi panjangnya sebelum diberi beban. Berapa
tegangan, regangan, dan harga modulus Young bahan baja kawat itu???
2. Umpamakan benda pada gambar 11-6 sebuah pelat kuningan seluas 2 ft-2
dan tebalnya ½ in. Berapa gaya F harus dikerjakan terhadap tiap tepinya
jika perubahan x ialah 0,01 in? Modulus luncur kuningan itu 5 x 106 lb in-2.
Tegangan luncur pada tiap sisi ialah:
F = 12.500 lb

More Related Content

What's hot

Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasMekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasSri Nur Haslinda
 
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasiBab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasiOddy Syaputra
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakmateri kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakMario Yuven
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 

What's hot (20)

Difraksi franhoufer
Difraksi franhouferDifraksi franhoufer
Difraksi franhoufer
 
Fluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMAFluida statis PPT SMA
Fluida statis PPT SMA
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasMekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
 
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasiBab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakmateri kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
 
Dinamika.ppt
Dinamika.pptDinamika.ppt
Dinamika.ppt
 
Kapasitor
Kapasitor Kapasitor
Kapasitor
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
Keseimbangan Benda Tegar rpp
Keseimbangan Benda Tegar rppKeseimbangan Benda Tegar rpp
Keseimbangan Benda Tegar rpp
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
Bab 5 hukum termodinamika kedua(2)
 

Viewers also liked

Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinCharis Muhammad
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterCharis Muhammad
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusCharis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinCharis Muhammad
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarferosiscaa
 

Viewers also liked (7)

Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Menggambar teknik 2 elka
Menggambar teknik 2 elkaMenggambar teknik 2 elka
Menggambar teknik 2 elka
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 

Similar to Mohon maaf, saya tidak bisa menyelesaikan soal-soal tersebut karena kurang informasi. Saya hanya bisa menjelaskan konsep-konsep fisika yang relevan, tetapi tidak bisa langsung menyelesaikan soalnya. Bisa tolong jelaskan lebih lengkap tentang parameter-parameter yang diketahui dan ditanyakan

B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiB 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiPera Nurfathiyah
 
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptvgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptmamiruladli12345
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaaulia rodlia
 
saha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energisaha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energiFarhan Bahri
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanmuhamad khanif
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumHikmah Jannah
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 

Similar to Mohon maaf, saya tidak bisa menyelesaikan soal-soal tersebut karena kurang informasi. Saya hanya bisa menjelaskan konsep-konsep fisika yang relevan, tetapi tidak bisa langsung menyelesaikan soalnya. Bisa tolong jelaskan lebih lengkap tentang parameter-parameter yang diketahui dan ditanyakan (20)

B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiB 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
 
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptvgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
 
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.pptPPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Impuls dan momentun
Impuls dan momentunImpuls dan momentun
Impuls dan momentun
 
usaha dan energi
usaha dan energiusaha dan energi
usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhana
 
saha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energisaha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energi
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentum
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 

More from Charis Muhammad

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilCharis Muhammad
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinCharis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 
Peralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifPeralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifCharis Muhammad
 

More from Charis Muhammad (20)

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Motor Bensin 2 TAKT
Motor Bensin 2 TAKTMotor Bensin 2 TAKT
Motor Bensin 2 TAKT
 
Manajemen Bengkel
Manajemen BengkelManajemen Bengkel
Manajemen Bengkel
 
Peralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan OtomotifPeralatan Pengecatan Otomotif
Peralatan Pengecatan Otomotif
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Mohon maaf, saya tidak bisa menyelesaikan soal-soal tersebut karena kurang informasi. Saya hanya bisa menjelaskan konsep-konsep fisika yang relevan, tetapi tidak bisa langsung menyelesaikan soalnya. Bisa tolong jelaskan lebih lengkap tentang parameter-parameter yang diketahui dan ditanyakan

  • 2. USAHA DAN ENERGI ENERGI Energi (disebut juga tenaga) adalah kemampuan untuk melakukan usaha. USAHA Usaha (Work) adalah gaya yang bekerja pada suatu benda atau objrk tertentu.
  • 3. Bentuk-Bentuk Energi a)Energi Mekanik b) Energi Bunyi c) Energi kalor d) Energi Cahaya e) Energi Listrik f) Energi Nuklir g) Energi Kinetik h) Energi Potensial
  • 4. ENERGI KINETIK Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya. Energi kinetik dirumuskan :  m = massa (Kg)  v = kecepatan (m/s) 1 kg m2/s2 = 1 N /m s2 . m2/s2 = 1 N m = 1 J Ek = ⅟2 . m . v2
  • 5. ENERGI POTENSIAL Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya. Energi potensial dapat dirumuskan :  m = massa (kg),  g = percepatan gravitasi (m/s2), = 10 m/s2  h = ketinggian benda dari acuan (m). Ep =m . g . h
  • 6. ENERGI MEKANIK Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak. Energi Mekanik dapat dirumuskan :  EM : Energi Mekanik  Ek : Energi Kinetik  Ep : Energi Potensial Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam lintasan suatu benda. EM = Ek + Ep
  • 7. KEKEKALAN ENERGI “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain.” Contoh : Ebensin > Ekimia >Egerak
  • 8. DAYA Daya adalah hasil bagi antara usaha yang dilakukan dengan selang waktu usaha tersebut dilakukan. Dapat dirumuskan : P = Daya (J/s) ∆W = Usaha yang dilakukan (KW) ∆t = Waktu (s) P = ∆W/∆t
  • 9. USAHA  W = Usaha (joule = J)  F = gaya (N)  s = perpindahan (m) W = F.s
  • 10. USAHA OLEH GAYA YANG MEMBENTUK SUDUT Persamaan diatas (W = F.s) itu hanya berlaku jika gaya yang berkerja segaris dan searah dengan perpindahan  W = Usaha (joule = J)  F = gaya (N)  s = perpindahan (m)  Ө = sudut antara F dan s (derajat atau radian) W = Fx . s = (F cos Ө) . s = Fs cos Ө
  • 11. Gambar yang menunjukkan usaha oleh gaya F yang membentuk sudut Ө
  • 12. USAHA BERNILAI NOL (TIDAK MELAKUKAN USAHA) Tidak semua gaya yang sudah bekerja dikatakan melalukan usaha atau semua benda yang berpindah telah dikenai usaha. Penyebabnya antara lain :  Gaya penyebab ada tetapi tidak ada perpindahan  Gaya penyebab tidak ada tetapi terjadi perpindahan  Gaya dan perpindahan membentuk sudut 90 derajat
  • 13. HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat mengubah energi kinetik benda. Catatan : Benda bergerak pada bidang datar atau ketinggian benda tetap. W = Ө . EK = m . vakhir - m . vawal
  • 14. GERAK HARMONIK Gerak harmonic adalah gerak periodic yang memiliki persamaan gerak sebagi fungsi waktu berbentuk sinusoidal. Gerak harmonic sederhana didefinisikan sebagai gerak harmonic yangdipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju ke titik seimbang dan besarnya sebanding dengan simpangannya.
  • 15. PERIODE DAN FREKUENSI Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus gerak harmonic, sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak harmonic yang terjadi tiap satuan waktu. k = m . w2 Mengingat bahwa w = 2Ө/T k = m (2Ө/T)2 Dan diketahui bahwa T = 2Ө Өm/k F = ⅟2Ө Өk/m RUMUS
  • 16. KONSEP USAHA DAN ENERGI Usaha oleh Beberapa Gaya Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke kanan sejauh s adalah resultan dua gaya searah adalah F =F1 + F2, sehingga Dengan memasukkan F1 s = W1 dan F2 s =W2, maka diperoleh Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : Usaha yang dilakukan oleh resultan gaya-gaya searah dan berlawanan arah, yang menyebabkan benda berpindah sejauh s, sama dengan jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya W1 = F1 s dan W2 = F2 s W = F s, W = (F1 + F2) s W = W1 + W2
  • 17. MOMENTUM , IMPULS DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM MOMENTUM DAN IMPULS  1. Momentum Linier (p)  2. Momentum Anguler (L)  3. Impuls (I)
  • 18. Momentum Linier (p) Momentum Linier adalah hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti memiliki momentum. RUMUS : Keterangan :  p = momentum (kg.m/s = N/s)  m = massa (kg)  v = kecepatan (m/s) p = m . v Catatan : Momentum merupakan besaran vektor, dengan arah p = arah v
  • 19. Momentum Anguler (L) Momentum Anguler adalah hasil kali (cross product) momentum linier dengan jari jari R. Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki momentum anguler. Rumus : Catatan :  Momentum anguler merupakan besaran vektor dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan besarnya tetap. L = m . v . R L = p . R Keterangan : •L = Momentum Anguler (kg.m2/s) •m = massa (kg) •v = kecepatan (m/s) •p = momentum linear (kg.m/s atau N/s) •R = jari-jari lingkaran (m).
  • 20. Impuls (I) Impuls merupakan perubahan momentum. Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama waktu t, maka impuls I dari gaya itu adalah: Rumus : atau sehingga dapat ditulis : I = Perubahan momentum I = m . vakhir - m . vawal I = F . t F . t = m . vakhir - m . vawal
  • 21. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM Hukum kekekalan momentum diterapkan pada proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I1 = -I2. Jika dua benda A dan B dengan massa masing- masing MA dan MB serta kecepatannya masing-masing VA dan VB saling bertumbukan, maka : keterangan : VA dan VB = kecepatan benda A dan B pada saat tumbukan VA' dan VB' = kecepatan benda A den B setelah tumbukan. MA . VA + MB . VB = MA . VA' + MB . VB' Catatan: vektor ke kanan dianggap positif, sedangkan ke kiri dianggap negatif.
  • 22. TUMBUKAN a. Elastis Sempurna : e = 1 Disini berlaku hukum kekekalan energi (energi sebelum dan sesudah adalah sama) dan kekekalan momentum. e = koefisien restitusi. b. Elastis Sebagian : 0 < e < 1 Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum. Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah dan memantul ke atas lagi maka koefisien restitusinya adalah: h = tinggi benda mula-mula h' = tinggi pantulan benda e = (- VA' - VB')/(VA - VB) e = h'/h
  • 23. c. Tidak Elastis : e = 0 Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v'. Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum. v' = kecepatan setelah tumbukan MA . VA + MB . VB = (MA + MB) . v'
  • 24. PENERAPAN KONSEP IMPULS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : 1. Sarung Tinju 2. Palu atau pemukul 3. Helm
  • 25. ELASTISITAS TEGANGAN (STRESS) Tegangan adalah “ Perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang benda” . Tegangan dinotasikan dengan (sigma), satunnya N/m2. Secara matematika konsep Tegangan dituliskan : Contoh gambar : Setelah diberi gaya A
  • 26. Contoh penggunaan konsep Tegangan (Stress): Sebuah kawat yang panjangnya 2m dan luas penampang 5mm2 ditarik gaya 10N. Tentukan besar tegangan yang terjadi pada kawat. Pembahasan: Diketahui : A = 5mm2 = 5.10-4 m2 F = 10N Ditanyakan : ? Jawab : = = = 2.104Nm-2
  • 27. REGANGAN (STRAIN) Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan panjang L terhadap panjang mula-mula(Lo)” Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai satuan. 1. Keadaan awal benda yang panjangnya Lo diberi gaya (F) pada bidang A 2. Keadaan bertambah panjang sebanyak Secara matematika konsep Regangan (Strain) dituliskan
  • 28. Sebuah kawat panjangnya 100 cm ditarik dengan gaya 12N, sehingga panjang kawat menjadi 112 cm. Tentukan regangan yang dihasilkan kawat. Diketahui : Lo = 100 cm L = 112 cm ∆L = 112 cm - 100 cm = 12cm Ditanyakan : e Jawab : e = e = e = 0,12
  • 29. ELASTISITAS DAN PLASTISITAS Teori Elastisitas adalah Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannnya dalam cabang fisika diagram tegangan - regangan suatu logam kenyal yang menderita tarikan. Regangan-tegangan akan berbeda perolehannya bergantung pada bahannya (Logam atau Karet yang di vulkanisir)
  • 30. MODULUS ELASTIK Modulus Elastik disebut Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada sifat bahan yang menderita tegangan itu. Perbandingan tegangan terhadap regangan, atau tegangan per satuan regangan. Perbandingan tegangan kompresi terhadap regangan kompresi disebut modulus regangan, atau modulus young, bahan yang bersangkutan dan dilambangkan dengan Y
  • 31. Modulus Elastik (harga pendekatan) Modulus Young, Y Modulus Luncur, L Modulus Bulk, B 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 Alumunium 0,70 10 0,24 3,4 0,70 10 Kuningan 0,91 3 0,36 5,1 0,61 8,5 Tembaga 1,1 16 0,42 6 1,4 20 Gelas 0,55 7,8 0,23 3,3 0,37 512 Besi 0,91 13 0,70 10 1,0 14 Timah 0,16 2,3 0,056 0,8 0,077 1,1 Nikel 2,1 30 0,77 11 2,6 34 Baja 2,0 29 0,84 12 1,6 23
  • 32. Modulus luncur L suatu bahan, dalam daerah hukum Hooke, didefinisikan sebagai perbandingan tegangan luncurdegan regangan luncur Definisi modulus luncur yang umum lagi ialah:
  • 33. Kompresibilitas Zat Cair, K Zat Cair (Nm-2)-1 (lb in-2)-1 atm-1 Karbon Disulfida 64 x 10-11 45 x 10-7 66 x 10-6 Etil Alkohol 110 78 115 Gliserin 21 15 22 Raksa 3,7 2,6 3,8 Air 49 34 50
  • 34. KONSTANTA GAYA bila YA/lo diganti dengan satu konstanta k dan perpanjangan Dl kita sebut x Fn = kx Dengan perkataan lain, besar tambahan panjang sebuah benda yang mengalami tarikan dihitung dari panjang awalnya sebandaing dengan besar gaya yang meregangkannya. Hukum Hooke mulanya diungkapkan dalam bentuk ini, jadi tidak atas dasar pengertian tegangan dan regangan.
  • 35. CONTOH SOAL 1. Dalam suatu percobaan untuk mengukur modulus Young, sebuah beban 1000 lb yang digantungkan pada kawat baja yang panjangnya 8 ft dan penampangnya 0,025 in2, ternyata meregangkan kawat itu sebesar 0,010 ft melebihi panjangnya sebelum diberi beban. Berapa tegangan, regangan, dan harga modulus Young bahan baja kawat itu???
  • 36. 2. Umpamakan benda pada gambar 11-6 sebuah pelat kuningan seluas 2 ft-2 dan tebalnya ½ in. Berapa gaya F harus dikerjakan terhadap tiap tepinya jika perubahan x ialah 0,01 in? Modulus luncur kuningan itu 5 x 106 lb in-2. Tegangan luncur pada tiap sisi ialah: F = 12.500 lb