Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang didasarkan pada perjanjian para pihak. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, prosedur, keuntungan, dan hukum arbitrase internasional dan nasional di Indonesia.
2. • Beberapa Cara Pen yelesaian Sengketa :
1. Negoisasi → Suatu cara untuk
penyelesaian masalah melalui diskusi
(musyawarah) secara langsung antara
pihak2 yang bersengketa.
2. Mediasi → Suatu cara untuk
penyelesaian sengketa dgn melibatkan
pihak ke-3 yg netral.
22
3. 3. Pengadilan → Lembaga resmi
kenegaraan yg diberi kewenangan
untuk mengadili.
4. Arbitrase → Suatu cara penyelesaian
sengketa di luar perdilan, berdasarkan
pada perjanjian arbitrase yg dibuat
oleh para pihak.
33
4. 44
• Istilah Arbitrase :
→Kata Arbitrase berasal dari
bhs.Latin arbitrare yg artinya
kekuasaan untuk menyelesaikan
sesuatu menurut Kebijaksanaan.
→Menurut bhs.Belanda→Arbitrage
yg artinya Penyelesaian sengketa di
luar peradilan umum.
5. ● Arbiter → Seorang atau lebih yg dipilih
oleh pihak yg bersengketa / yg ditunjuk
oleh lembaga arbitrase, untuk
memberikan putusan mengenai
sengketa tertentu yg diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitrase.
● Dalam memeriksa & memutus suatu
sengketa, arbiter / majelis arbitrase
selalu mendasarkan diri pada hukum,
yaitu hukum yg telah dipillih(choice of
law).
55
6. ● Meskipun demikian, tidak tertutup
kemungkinan bahwa para arbiter,
apabila dikehendaki oleh para pihak yg
bersengketa, memutus berdasarkan atas
dasar Keadilan dan Kepatutan (ex aequo
et bono).
66
7. ● Secara umum arbitrase adalah suatu proses
di mana 2 pihak / lebih menyerahkan sengketa
mereka kepada 1 orang / lebih yg imprasial
(disebut arbiter) untuk memperoleh suatu
putusan yang final dan mengikat.
● Dari pengertian tersebut terdapat 3 hal yg harus
dipenuhi , yaitu :
1.Adanya suatu sengketa
2.Kesepakatan
3.Putusan final dan binding
77
8. ☺Pilihan Arbitrase
Arbitrase : Cara penyelesaian suatu
sengketa perdata di luar peradilan
umum yg didasarkan pada perjanjian
arbitrase yg dibuat secara tertulis oleh
para pihak yg bersengketa.
(Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor
30 Tahun 1999)
88
9. 99
●Keuntungan penggunaan arbitrase :
1.Kecepatan dalam proses.
2.Pemeriksaan ahli dibidangnya.
3.Sifat konfidensialitas,
(Pasal 27 Undang-undang Nomor 30
Tahun 1999)
10. • KKeelleemmaahhaann AArrbbiittrraassee ::
1.Hanya untuk kalangan bonafide.
2.Ketergantungan mutlak pada arbiter.
3.Tidak ada preseden putusan
terdahulu.
1100
11. • Sengketa yang dapat diselesaikan melalui
arbitrase hanya sengketa di bidang
perdagangan dan mengenai hak yg
menurut hukum dan peraturan
perundang-undangan dikuasai
sepenuhnya oleh pihak yg bersengketa
(Pasal 5 ayat 1 Undang-undang Nomor 30
Tahun 1999).
1111
12. ☺Beberapa sengketa yg tdk dpt
diselesaikan melalui arbitrase, yaitu :
1.Persoalan status perseorangan,
misalnya masalah perkawinan.
2.Kepailitan.
3.Perbuatan yg mengganggu kepentingan
umum, misalnya perbuatan korupsi.
4.Keabsahan Hak Milik Intelektual.
1122
13. 5. Sengketa hubungan industrial,
misalnya serikat buruh.
6. Masalah lingkungan hidup,
persaingan usaha, dan perlindungan
konsumen
1133
14. • Hukum Acara Arbitrase (lex
arbitri)
Pasal 31 ayat 1 Undang-undang Nomor
30 Tahun 1999 menyatakan bahwa :
“Para pihak dlm suatu perjanjian yg
tegas & tertulis, bebas u/ menentukan
acara arbitrase yg digunakan dlm
pemeriksaan sengketa sepanjang tdk
bertentangan dgn ketentuan Undang-undang.
1144
15. 1155
☺Ini merupakan prinsip party
autonomy yg memberi para pihak
yg bersengketa dgn kebebasan
penuh u/ memutuskan prosedur
beracara arbitrase, penggunaan
arbitrase nasional atau
internasional, dan pilihan hukum.
16. ● Permohonan Arbitrase
Dimulai dgn pengajuan
permohonan oleh pihak yang ingin
menyelesaikan sengketanya
dengan cara arbitrase.
(Pasal 38 ayat 1 Undang-undang
Nomor 30 Tahun 1999)
1166
17. • Tempat Arbitrase
Pada umumnya pengertian tempat
arbitrase mengacu pada tempat di
mana sidang arbitrase dilakukan
sampai dgn dijatuhkan putusan.
Tetapi untuk Arbitrase, tempat di
mana putusan arbitrase dijatuhkan,
tdk selalu merupakan tempat
dimana putusan arbitrase
dilaksanakan
1177
18. • Oleh karena itu, pengertian tempat
arbitrase mengandung 2 pengertian,
yaitu :
1.Tempat di mana putusan arbitrase
dibuat, dan
2.Tempat di mana putusan arbitrase
dilaksanakan.
1188
19. 1199
● Hukum
Di dlm Arbitrase, para pihak bebas
menentukan sendiri hukum mana yg
harus digunakan.
(Pasal 56 ayat 2 Undang-undang Nomor
30 Tahun 1999)
●Bahasa
Bahasa yg digunakan adalah
bhs.Indonesia kecuali para pihak
menyetujui bhs.lain
20. 2200
• Pengangkatan Arbiter
Dalam pemilihan arbiter, ditentukan
oleh para pihak yg saling bersengketa;
karena pada dasarnya kualitas arbitrase
tergantung sepenuhnya pada kualitas
para arbiternya. Dengan demikian, proses
pengangkatan arbiter sangatlah penting.
21. ☺ Arbitrase Internasional
Arbitrase dikatagorikan internasional
jika memenuhi :
1.Salah satu pihak adalah negara asing.
2.Tata cara & proses arbitrasenya
dilaksanakan disalah satu negara dari
salah satu pihak.
3.Final dan Mengikat (kecuali karena hal
tertentu).
2211
22. 2222
• Pengaturan Konvensi new York
1958
Konvensi new York 1958 telah
memberikan pengakuan penuh
atas klausul arbitrase. Dlm
pengaturan ini, dpt digunakan
penolakan pelaksanaan putusan
arbitrase asing.
23. 2233
• Alasan-alasan bagi penolakan
tersebut diatur dlm Pasal V ayat 1,
yaitu :
1.Para pihak dlm perjanjian bukanlah
pihak yg sah berdasarkan hukum
substantif yg dipilih / berdasarkan
hukum dr negara di mana putusan
tersebut dibuat.
2.Tdk mendapatkan pemberitahuan yg
layak.
24. 3. Para arbiter telah melampaui kewenangan
dgn memutuskan persoalan yg tdk diminta.
4. Komposisi arbiter / proses arbitrase tdk
sesuai dgn perjanjian yg dibuat oleh para
pihak.
5. Putusan blm mengikat para pihak / sudah
dibatalkan / ditolak oleh pihak berwenang
di negara di mana putusan tersebut
dijatuhkan.
2244